Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9501 dokumen yang sesuai dengan query
cover
MacCollum, David V.
New York: Van Nostrand Reinhold, 1995
624.028 9 MAC c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jedy Green Forest
"Tender merupakan proses penawaran yang bertujuan untuk menyeleksi, mendapatkan, menetapkan, serta menunjuk perusahaan yang layak untuk mengemban suatu proyek atau penyedia barang/jasa. Bagi perusahaan penyedia jasa khususnya di bidang konstruksi tentunya merupakan hal yang biasa untuk mengikuti proses tender sebagai upaya perusahaan untuk mendapatkan sebuah proyek.
Salah satu hal yang tidak kalah penting bagi calon penyedia jasa konstruksi dalam mengikuti proses tender yaitu dalam menyediakan Rencana Keselamatan Konstruksi. Sebuah isian dokumen yang merupakan komitmen perusahaan calon penyedia jasa yang mencakup namun tidak terbatas pada aspek perencanaan, dukungan, operasional, serta evaluasi keselamatan konstruksi yang akan diterapkan apabila perusahaan calon penyedia jasa tersebut terpilih sebagai pemenang tender.

Tender is a bidding process that aims to select, obtain, determine, and appoint companies that are appropriate to carry out a project or provider/services. For service providers, especially in the construction sector, it is certainly a common thing to participate in the tender process as a company effort to obtain a project.
One thing that is no less important for prospective construction service providers in participating in the tender process is providing a Construction Safety Plan. A document entry which is the commitment of the prospective service provider company which includes but is not limited to the aspects of planning, support, operation, and evaluation of construction safety which will be applied if the prospective service provider company is selected as the winner of the tender.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
LP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Nova Lissandhi
"ABSTRAK
Fenomena berkembangnya Gated Community yang terjadi di Indonesia sedang menunjukkan gejala pergeseran dari yang berbasis etnis sampai berbasis agama. Konteks tragedi 98, urbanisasi, pertumbuhan perekonomian, kebangkitan Islam, dan kemunculan kelas menengah muslim baru, berimplikasi pada semakin tingginya permintaan perumahan muslim dengan konsep Gated Community. Gated Community merupakan sebuah konsep lingkungan di kelilingi tembok atau pagar dengan akses yang terbatas. Hal ini dianggap sebagai bentuk rasa takut lsquo;fear rsquo; atas kejahatan yang coba diatasi dengan mengontrol sebuah teritori. Tujuan dari penelitian ini dibuat adalah untuk memahami makna dan perilaku penghuni perumahan muslim untuk mengatasi fear yang menjadi preferensi pemilihan tempat tinggal. Etnografi menjadi alat untuk memahami konstruksi pengetahuan ldquo;fear rdquo; yang direproduksi dalam mengontrol ruang terjaga GCs perumahan muslim. Data didapat dari wawancara yang mendalam dengan pengembang maupun penghuninya yang di dukung oleh pengamatan terlibat dan penelusuran literatur. Hasilnya adalah perumahan muslim menjadi ruang aman dalam proses konstruksi sosial yang membentuk identitas muslim perkotaan.

ABSTRACT
The phenomenon of Gated Community development in Indonesia showing of shifting social segregation from ethnic to religious based. The context of the tragedy 98, urbanization, economic growth, the rise of Islam, and the emergence of a new Muslim middle class, have implications for the growing demand for Muslim housing with the concept of a Gated Community. Gated Community GC is an environmental concept surrounded by walls or fences with limited access. This is regarded as a fear of crime that tries to overcome by controlling a territory. The purpose of this study is to understand the meaning and behavior of residents of Muslim housing to counter the fear that becomes the preference for the choice of residence. Ethnography becomes a tool to understand the social construction of muslim space that is reproduced in controlling Muslim housing GCs. Data were obtained from in depth interviews with the developers and their occupants who were supported by the observations involved and the literature search. The result is muslim housing being a safe space in the social construction process that shapes the identity of the urban Muslims."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitinjak, Batara Yusup Fidel
"Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki potensi investasi infrastruktur yang masih besar, seperti pembangunan rumah susun. Namun industri konstruksi merupakan salah satu sektor industri yang tingkat risiko kecelakaannya lebih besar dari pekerjaan di sektor lain. Kecelakaan kerja tentu menimbulkan banyak kerugian. Bukan hanya pihak perusahaan yang mengalami kerugian, melainkan para pekerja pun dapat mengalami kerugian. Angka pertumbuhan kecelakaan kerja harus menjadi perhatian khusus karena dapat memberi dampak yang signifikan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja, produktivitas perusahaan, dan perekonomian. Sedikit sekali pembahasan mengenai keselamatan konstruksi pada rumah susun. Proses manajemen risiko memiliki peran penting selama masa konstruksi berlangsung untuk mengurangi terjadinya kecelakaan konstruksi. Permen PUPR No.10 Tahun 2021 mencantumkan metode penilaian risiko dengan menunjukan nilai parameter berdasarkan tingkat kekerapan dan keparahannya. Dengan adanya penyusunan perencanaan keselamatan konstruksi tersebut, diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan kerja konstruksi di Indonesia khususnya pada proyek rumah susun. Penilaian risiko tersebut nantinya menjadi dasar dalam pembuatan pengendalian risiko sehingga bahaya dari aktivitas pekerjaan khususnya pada struktur bawah proyek rumah susun dapat diminimalisir. Pengendalian risiko dibuat berdasarkan hirarki penilaian risiko. Setelah itu pengendalian risiko diuraikan dalam bentuk sasaran dan program keselamatan konstruksi. Dalam penelitian ini, dibuat perencanaan keselamatan konstruksi pada pekerjaan struktur bawah proyek rumah susun dengan metode analisis penelitian yang digunakan adalah validasi pakar melalui survei kuesioner dan pengolahan data berupa analisis deskriptif. Paket pekerjaan pada struktur bawah proyek rumah susun meliputi pekerjaan fondasi, pile cap, dan tie beam. Terdapat 17 aktivitas pekerjaan yang berpotensi menimbulkan bahaya pada pekerjaan struktur bawah proyek rumah susun. Identifikasi bahaya yang berpotensi timbul dikelompokan berdasarkan 4 tipe, yaitu pekerja, peralatan, material, dan lingkungan. Pada paket pekerjaan fondasi terdapat 25 identifikasi bahaya dan risiko yang terjadi. Pada paket pekerjaan pile cap terdapat 34 identififkasi bahaya dan risiko yang terjadi. Pada paket pekerjaan tie beam terdapat 18 identifikasi bahaya dan risiko yang terjadi. Terdapat 29 faktor bahaya dengan tingkat risiko kecil, 44 faktor bahaya dengan tingkat risiko sedang, dan 4 faktor bahaya dengan tingkat risiko besar untuk penilaian risiko awal Melalui penerapan metode tersebut dalam tahap penilaiain risiko dapat membuat pengendalian risiko yang lebih baik, efektif, dan hemat biaya sehingga mamp meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi.

Indonesia, as a developing country, possesses significant potential for infrastructure investment, including the construction of high-rise apartments. However, the construction industry is one of the most hazardous sectors, with higher accident rates compared to other industries. Work-related accidents undoubtedly result in substantial losses, affecting not only companies but also workers. The rising number of construction accidents warrants special attention due to its detrimental impact on workers' safety and health, company productivity, and the overall economy. Construction safety in high-rise apartments remains an underexplored topic. Risk management processes play a pivotal role during construction to mitigate construction accidents. Permen PUPR No.10 Tahun 2021 outlines a risk assessment method, assigning parameter values based on frequency and severity levels. By implementing construction safety planning, Indonesia, particularly in high-rise apartment projects, can reduce construction accident rates. Risk assessments form the foundation for developing risk controls, minimizing hazards associated with work activities, especially in high-rise apartment substructure projects. Risk controls are established based on the risk assessment hierarchy and subsequently elaborated into construction safety goals and programs. This research employs a structured approach to construction safety planning in high-rise apartment substructure projects. The research methodology involves expert validation through questionnaire surveys and data processing using descriptive analysis. The substructure work packages in high-rise apartment projects include foundation, pile cap, and tie beam works. Seventeen work activities within these packages pose potential hazards. Hazard identification is categorized into four types: workers, equipment, materials, and the environment. Foundation work packages identified 25 potential hazards and risks, while pile cap work packages identified 34, and tie beam work packages identified 18. The initial risk assessment revealed 29 low-risk hazards, 44 medium-risk hazards, and 4 high-risk hazards. Implementing this method during the risk assessment stage enables the development of more effective, efficient, and cost-saving risk controls, consequently enhancing construction safety performance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Catra Rahma Pashya
"Pembangunan Ibu Kota Nusantara merupakan inisiasi yang dilakukan oleh pemeritah Indonesia dalam memenuhi keselarasan dan keseimbangan ekonomi dan pembangunan. Urgensi pemindahan Ibu Kota Negara adalah krisinya ketersediaan air di Pulau Jawa terutama DKI Jakarta dan tingginya jumlah penduduk, dimana Jakarta memiliki tingkat polusi udara yang tinggi. Pembangunan yang masif dan memerlukan sumber daya manusia yang banyak pada pembangunan IKN akan menimbulkan kewaspadaan akan keselamatan konstruksi. Fenomena kecelakaan konstruksi disebabkan oleh berbagai faktor seperti kesalahan manusia, budaya yang buruk, serta mengesampingkan spesifikasi perencanaan konstruksi. Pencegahan kecelakaan konstruksi dapat dilakukan dengan pembentukan budaya pada seluruh fase konstruksi dengan penerapan total construction safety culture. Studi ini bertujuan untuk mengembangkan strategi peningkatan kinerja keselamatan konstruksi berdasarkan model total construction safety culture. Pemodelan dilakukan dengan persamaan struktural (SEM) untuk menganalisis pola hubungan antar faktor dan variabelnya. Berdasarkan analisa pola hubungan struktural yang dilakukan, seluruh hipotesis model struktural dapat diterima, atau terdapat hubungan signifikan antara variabel total construcition safety culture terhadap kinerja keselamatan. Observasi juga dilakukan untuk menambah bukti bahwa penerapan keselamatan konstruksi pada studi kasus yang ditinjau belum sempurna. Strategi direkomendasikan berdasarkan hubungan langsung dan tidak langsung, dimana untuk hubungan langsung produk yang dihasilkan adalah saran terhadap kebijakan pemerintah terkait keselamatan konstruksi atau Norma, Standar, Pedoman, dan Kriteria (NSPK). Strategi berdasarkan hubungan tidak langsung menghasilkan rekomendasi seperti penggunaan teknologi dalam penerapan keselamatan konstruksi, tacit knowledge, dan metodologi pemantauan keselamatan konstruksi berbasis behaviour.

Establishment of Ibu Kota Nusantara is an initiation program that held by Indonesian Government to create the equality of economic and infrastructure development in Indonesia. Water crisis and high population in Java Island especially Jakarta are the reason of redeployment urgency of the National Capital. Massif construction needs a lot of resources in IKN development and it causes alertness of construction safety. Construction accident phenomena cause by several factors like human error, bad culture, also ignoring plan specification. Preventive act for construction accident can be held by creating a culture in the entire construction phase with the implementation of total construction safety culture. The aim of this study is to develop a strategy to improve construction safety performance based on total construction safety culture model. Structural Equation (SEM) is the method to modelling the total construction safety culture by analyze the relation pattern between all variables. Based on the structural analysis, all of the total construction safety culture made significant impact towards safety performance. Observation also done to find another evidence that construction safety implementation on study case is not perfect at all. Strategies made from direct and indirect interrelation. While direct interrelation strategy recommended the law of construction safety which need to be more simply. Indirect interrelation strategy talks about tacit knowledge, technology transformation on construction safety implementation, and newly supervision method based on behavior."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachri Ramanda Buzaar
"Sektor konstruksi memiliki banyak aspek, dengan banyak bisnis yang bekerja sama dalam organisasi proyek jangka pendek. Untuk menjamin keselamatan pekerja, penting untuk memiliki sistem perencanaan, koordinasi, pelatihan, dan komunikasi kesehatan dan keselamatan kerja (K3) yang efisien. Meskipun terdapat banyak pilihan transportasi, pesatnya perkembangan kota seperti Jakarta telah mengakibatkan peningkatan kemacetan lalu lintas komuter. Kemacetan di persimpangan jalan besar dapat dikurangi dengan membangun infrastruktur seperti jembatan layang, meskipun permasalahan pada jalur sekunder mungkin masih ada. Meskipun terdapat banyak orang yang berkecimpung dalam bisnis konstruksi di Indonesia, industri ini mulai menggunakan lebih banyak teknologi, sehingga meningkatkan kemungkinan bahaya karena ketidaktahuan mereka. Lokasi konstruksi sering mengalami kecelakaan kerja; pada tahun 2015 saja, terdapat lebih dari 100.000 insiden. Untuk mengidentifikasi risiko dan mencegah kecelakaan, diperlukan struktur organisasi dan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang kuat. Studi lebih lanjut diperlukan untuk menentukan cara meningkatkan keselamatan melalui kolaborasi entitas proyek, perencanaan, pelatihan, dan struktur organisasi.

The construction sector is a multifaceted one, with numerous businesses working together on short-term project organizations. To guarantee worker safety, it is essential to have efficient work health and safety (WHS) planning, coordination, training, and communication systems in place. Despite the availability of multiple transportation options, the rapid development of cities such as Jakarta has resulted in a rise in commuter traffic congestion. Congestion at large crossroads can be lessened by constructing infrastructure like flyover bridges, although issues on secondary routes might still exist. Although there are many people in Indonesia's construction business, the industry is beginning to use more technology, which raises the possibility of dangers because of unfamiliarity. Construction sites frequently have work accidents; in 2015 alone, there were over 100,000 incidents. To identify risks and prevent accidents, strong organizational structures and occupational safety and health (OSH) management are required.  Further study is required to determine how to increase safety through project entity collaboration, planning, training, and organizational structures."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tharissa Amallia Azzahra
"Industri konstruksi merupakan sektor industri yang paling berbahaya dengan tingkat kecelakaan yang meningkat tiap tahunnya. Penggunaan teknologi BIM (Building Information Modeling) dalam perencanaan keselamatan konstruksi merupakan cara efektif dalam penyelesaian permasalahan ini dan berpotensi meningkatkan kinerja keselamatan konstruksi. Meskipun diketahui manfaatnya, penggunaan BIM masih tergolong rendah, terutama untuk proyek konstruksi jembatan beton precast di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi paket pekerjaan dan aktivitas, potensi bahaya dan risiko, penilaian risiko, pengendalian risiko, sasaran dan program keselamatan konstruksi, serta menganalisis pengaruh perencanaan keselamatan konstruksi berbasis BIM terhadap kinerja keselamatan konstruksi pada pekerjaan persiapan, tanah, dan struktur bawah jembatan beton precast. Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan responden para ahli dalam bidang keselamatan konstruksi dan BIM. Hasil dari penelitian ini menyatakan adanya 198 potensi bahaya dengan 249 potensi risiko pada pekerjaan persiapan, tanah, dan struktur bawah jembatan beton precast. Potensi bahaya dengan risiko besar terdiri atas bahaya tersengat listrik, terjatuh dan tertimbun ke dalam galian, tertimpa tiang pancang, tertabrak atau terkena crane, dan jatuh dari ketinggian. Perencanaan keselamatan konstruksi berbasis BIM yang dihasilkan adalah pemodelan safety plan berupa integrasi dokumen perencanaan K2 dan safety visual berupa visualisasi APK. Diharapkan perencanaan tersebut memberikan manfaat positif terhadap peningkatan kinerja keselamatan konstruksi pada pekerjaan persiapan, tanah, dan struktur bawah proyek konstruksi jembatan beton precast.

The construction industry is the most dangerous industrial sector, with accident rates increasing every year. The use of BIM (Building Information Modeling) technology in construction safety planning is an effective way to adress this problem and has the potential to improve construction safety performance. Even though its benefits are known, the use of BIM is still relatively low, especially for precast concrete bridge construction projects in Indonesia. This research aims to identify work packages and activities, potential hazards and risks, risk assessment, risk control, construction safety targets and programs, as well as analyze the influence of BIM-based construction safety planning on construction safety performance in preparatory, soil and substructure work of precast concrete bridge construction projects. This research is a survey with respondents who are experts in the fields of construction safety and BIM. The results of this research indicate that there are 198 potential hazards with 249 potential risks in the preparatory, soil and substructure work of precast concrete bridge construction projects. Potential hazards with high risks include electric shock, falling and being buried in excavations, being hit by piles, being hit by cranes, and falling from heights. The developed BIM-based construction safety planning includes safety plan modeling in the form of integration of K2 planning documents and safety visuals in the form of APK visualization. It is expected that this BIM-based construction planning will provide positive benefits in improving construction safety performance in preparatory, soil, and substructure work of precast concrete bridge construction projects."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anes Danubrata
"Pekerjaan konstruksi pada Industri migas merupakan pekerjaan yang memiliki risiko tinggi. Faktor-faktor risiko yang dapat membahayakan keselamatan kerja pekerja migas sangat beraneka ragam. Faktor lapangan yang ada di area proyek-proyek migas sangat mempengaruhi risiko keselamatan kerja, termasuk di dalamnya faktor budaya safety, keletihan pekerja, adanya alat-alat kerja yang berbahaya bagi pekerja, maupun kegagalan komunikasi antar pekerja pada saat melakukan pekerja tim dengan risiko tinggi.Risiko keselamatan kerja pada pekerjaan konstruksi di PT X merupakan masalah serius yang menjadi perhatian manajemen dan stakeholder SKK Migas, dan juga Ditjen Migas. Mitigasi risiko pada fase awal proyek menjadi penentu peluang terjadinya risiko keselamatan kerja pada suatu proyek. Diperlukan analisis dan mitigasi secara komprehensif dan pengawasan yang berlapis pada pekerjaan-pekerjaan konstruksi yang memiliki risiko tinggi dalam pekerjaan di lapangan.Berdasarkan studi literatur, dan penelitian sebelumnya penyebab kecelakaaan kerja di industry migas didominasi oleh budaya safety dan system monitoring SMK3 yang buruk. Sejalan dengan hal tersebut penelitian ini menguji kondisi eksisting budaya safety, kondisi eksisting sistem monitoring SMK3, dan pengembangan system monitoring keselamatan konstruksi di PT X. Diawali dengan uji homogenitas, validitas dan reliabilitas variabel penelitian menggunakan SPSS serta melakukan analisis faktor. Didapatkan 5 faktor dominan yang mempengaruhi kinerja safety di PT X, kemudian dilakukan analisis dan identifikasi  strategi-strategi penanggulangan untuk meningkatkan kinerja safety. Strategi tersebut kemudian akan disusun sebagai pengembangan system monitoring SMK3 di PT X.

Construction work in the oil and gas industry is a high risk job. Risk factors that can endanger the work safety of oil and gas workers very diverse. Condition factors in the area of ​​oil and gas projects are very affect work safety risks, including safety culture factors, worker fatigue, the presence of work tools that are harmful to workers, or failure communication between workers when doing high-risk team work. Occupational safety risk in construction work at PT X is a serious problem that become the attention of SKK Migas management and stakeholders, as well as the Directorate General of Oil and Gas. Risk mitigation in the initial phase of the project determines the opportunity for risk to occur safety on a project. Necessary analysis and mitigation comprehensive and layered supervision of construction works have a high risk work in project field. Based on literature study, and previous research, the causes of work accidents in the oil and gas industry are dominated by poor safety culture and SMK3 monitoring system. In line with that this research examines the existing conditions of safety culture, the existing conditions of the system monitoring SMK3, and developing a construction safety monitoring system at PT X. Starting with the homogenity, validity and reliability test of the research variables using SPSS and perform factor analysis. There are 5 dominant factors that affect safety performance at PT X, then analysis and identification is carried out countermeasures to improve safety performance. These strategies then it will be compiled as the development of the SMK3 monitoring system at PT X."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Levitt, Raymond E.
New York: John Wiley & Sons, 1993
624.028 9 LEV c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Endangsih
"Bangunan pusat perbelanjaan merupakan fasilitas umum (komersial), tempat berkumpul masyarakat dengan berbagai jenis, kepentingan dan perilaku. Desain penataan fungsilkegiatan di dalam bangunan pusat perbelanjaan seringkali terlalu menekankan tuntutan bisnis. Akibatnya kepentingan keselamatanl keamanan dan kenyamanan pengunjung terabaikan.
Untuk memberikan keamanan dan keselamatan jiwa dari bahaya kebakaran pada bangunan pusat perbelanjaan, maka perlu adanya pemenuhan standar desain sistem evakuasi kebakaran berupa pintu kebakaran, tangga kebakaran, ruang penyelamatan sementara dan jalur keluar. Disamping itu perlu adanya pemenuhan sistem proteksi kebakaran yang terdiri dari sistem proteksi aktif, pasif dan tire safety management.
Jenis penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dan Eksperimental, bersifat kualitatif dan kuantitatif yang dilakukan dengan tujuan mengukur tingkat keandalan dan keamanan bangunan serta tingkat risiko penghuni terhadap bahaya kebakaran. Untuk penilaian parameter keandalan bangunan digunakan standar National Fire Protection Association (NFPA) 101 life safety code (evaluation for business occupancy), untuk penilaian keamanan bangunan menggunakan Standar National Indonesia (SNI) dan Keputusan Menteri Pekerjaan Umum (Kepmen PU) sedangkan penilaian tingkat risiko penghuni bangunan _digunakan rancangan model kebakaran dan standar American Society for Testing and Materials (ASTM) Fire Test Standard E 931 (Standard Practice for Assessment of Fire Risk by Occupancy Classification).
Penilaian keamanana melalui dua Cara yaitu penilaian keandalan bangunan terhadap bahaya kebakaran berstandar NFPA 101 dan teori- teori sesuai dengan prosedur penilaian pada evaluasi bangunan peruntukan bisnis dan Penilaian keamanan bangunan terhadap bahaya kebakaran berdasarkan standar SNI dan Kepmen PU menggunakan metode scoring dari sistem proteksi aktif, sistem proteksi pasif, sarana evakuasi dan akses pemadam kebakaran serta, fire safety management. sedangkan penilaian tingkat risiko penghuni terhadap bahaya kebakaran dibagi dalam tiga kelompok penilaian, yaitu: kelompok kematian dan terluka, kelompok kehilangan isi bangunan, dan kelompok potensi kebakaran. Selain itu juga menggunakan simulasi CFAST untuk memprediksi kejadian kebakaran dan tingkat bahaya akibat produk kebakaran.
Hasil penelitian dengan menggunakan dua metode penilaian menunjukkan bahwa Senayan City sudah menerapkan Standarlpersyaratan keamanan bangunan yang ditetapkan, sehingga termasuk dalam kategori aman terhadap bahaya kebakaran.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan-pandangan yang berguna untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam perancangan sistem proteksi aktif, sistem proteksi pasif, sarana evakuasi dan akses pemadam kebakaran serta, fire safety management dalam bangunan pusat perbelanjaan maupun yang lainnya. Sebagai suatu penelitian ilmiah, basil studi ini terbuka untuk dilanjutkan dan dikembangkan untuk penelitian yang, Iebih spesifik ataupun dikaitkan dengan bidang, keilmuan lainnya.

Shopping center is one of commercial facility for assembled the peoples from several kinds, interests, and behaviors. Planning a shopping center often times emphasize on business demand. As a consequence, visitors freshness, safety, and security was ignored.
To give the building of shopping center safety and security from danger of fire, it's necessary to accomplish fire evacuation system guidelines i.e. fire door, emergency stair, area of refuge, and exit way. Otherwise, it's necessary too to accomplish fire protection system consists of active fire protection, passive fire protection, and fire safety management.
Type of this research is descriptive and experimental research; has a qualitative and a quantitative characteristic. It has the building's safety and security assessment and the visitors risk assessment from a danger of fire as a purpose. For the building's safety assessment is use National Fire Protection Association (NFPA) Standard No. 101: Life Safety Code (Evaluation for Business Occupancy). For the building's security assessment of building safety by using Indonesia National Standart (SN1) and Decree Decree of Ministry trial public Work (Kepmen PU) . While, for building visitors risk assessment is use Fire Model Plan and American Society for Testing and Materials (ASTM) standard: Fire Test Standard E 931 (Standard Practice for Assessment of Fire Risk by Occupancy Classification).
Fire security assessment has two ways: assessment of NFPA 101 standard's buildings and use related theories to evaluation for business occupancy procedures. For safety assessment is use boring method for active fire protection, passive fire protection, and fire safety management from case study's building. Each system is use quality of ranks of its part of system. For building visitors risk assessment consists of three groups: injured and death group, loss of everything in the building group, and fire potential group. Otherwise, it's also use CFAST simulation to predict the fire phenomena and danger level of fire product.
The result of two scoring method showed The Senayan City Mall have applied fire safety standard. And counted as "safety category" of building's danger of fire.
This results is expect to give a view as opinion of designing an active fire protection, passive fire protection, and fire safety management on shopping center buildings and other buildings. As scientific research, this result is open for continuing and expansion for more specific research or linking with other disciplines."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T24540
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>