Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 633 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Kiver, Milton S.
Toronto: D. Van Nostrand, 1960
621.384 152 KIV f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1990
S38212
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Suryo Santoso
"Jaringan nirkabel seperti Internet of Things (IoT) berkembang untuk membantu memenuhi kebutuhan berbagai perangkat yang terhubung. Industri ini telah mengembangkan dan menstandarkan kelas baru dari teknologi Low Power Wide Area (LPWA) yang membantu operator seluler untuk mengatasi tantangan karakteristik IoT yang khas. Narrowband IoT (NB-IoT) adalah salah satu teknologi konektivitas berbasis LPWA yang memungkinkan jangkauan yang luas, menghubungkan perangkat dengan skala jumlah yang sangat besar, pengeluaran biaya yang rendah, dan memungkinkan masa pakai baterai yang lama. NB-IoT telah distandarisasi oleh 3GPP Release 13. Smart metering adalah aplikasi yang berpotensi menggunakan teknologi NB-IoT untuk manajemen energi yang diperkirakan akan segera diimplementasikan secara besar-besaran.
PT. Telkomsel sebagai operator terkemuka di Indonesia menggunakan NB-IoT dalam mode stand-alone pada pita frekuensi 900 MHz. Perencanaan jaringan IoT perlu dilakukan pada tahap awal pengembangan untuk memaksimalkan nilai IoT, sehingga dapat melihat kelayakan dalam pembangunan jaringan NB-IoT. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan pembangunan jaringan NB-IoT pada PT. Telkomsel di wilayah Jakarta dengan dengan membandingkan simulasi software Atoll terkait coverage dan capacity serta analisis senstivitas pada tiga opsi skenario (mode standalone, mode inband, dan mode guardband). Dengan pemilihan alternatif yang tepat diharapkan mampu meminimalisasi resiko bisnis akibat over investment baik untuk alternative ekspansi maupun upgrade jaringan existing.

Wireless Networks such as Internet of things (IoT) are evolving to help meet the needs of various connected devices. The industry has developed and standardized a new class of Low Power Wide Area (LPWA) technology that helps mobile operators to overcome the unique challenges of IoT characteristics. Narrowband IoT (NB-IoT) is one of the LPWA-based connectivity technologies that enables a wide range, connects devices with very large quantities, low costs, and allows long battery life. NB-IoT has been standardized by 3GPP Release 13. Smart metering is an application that has the potential to use NB-IoT technology for energy management which is expected to be implemented on a large scale soon.
PT. Telkomsel as the leading operator in Indonesia uses NB-IoT in stand-alone mode on the 900 MHz frequency band. IoT network planning needs to be done in the early stages of development to maximize IoT value, so that it can see the feasibility of building an NB-IoT network. This study aims to analyze the feasibility of developing an NB-IoT network at PT. Telkomsel in the Jakarta area by comparing Atoll software simulations related to coverage, capacity, and sensitivity analysis on three scenario options (standalone mode, inband mode, and guardband mode). With the selection of the right alternative, it is expected to be able to minimize business risks due to over investment both for alternative expansion and upgrading of existing networks.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T55163
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Susanto
"DTMF (Dual Tone Multi Frekwensi) merupakan frekwensi yang sudah banyak digunakan dalam peralatan sehari-hari, sehingga tidak sulit mencari IC dan komponen yang mendukungnya baik enkoder maupun dekodernya. Dengan frekwensi yang telah tertentu tersebut dapat digunakan sebagai kode untuk mengaktifkan atau menonaktifkan suatu peralatan. Frekwensi Modulasi merupakan gelombang radio yang fleksibel karena tetap bisa digunakan walaupun terhalang oleh tembok atau gedung, jangkauan bisa mencapai beberapa kilometer tergantung daya pancar frekwensi radio dan kondisi daerah sekelilingnya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S40016
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muthi`ah Basyasyah Fathinah Hanun
"ABSTRAK
Teknologi dibutuhkan untuk mempermudah hidup manusia. Salah satu teknologi yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia adalah Radio Frequency Identification (RFID). Sama dengan teknologi lainnya RFID juga mengalami perkembangan. Pada masa kini tag RFID sudah dilengkapi dengan built in sensor yang menyebabkan bank user memory dipartisi untuk data dan komunikasi sehingga tidak semuanya bisa dibaca. Selain itu, dibutuhkan juga reader yang mendukung mobilitas. Oleh karena itu, dibuat reader dengan kemampuan membaca spesifik alamat dan rentang alamat pembacaan yang dapat diatur sesuai kebutuhan. Reader dapat bekerja dengan mode fixed maupun portabel karena dilengkapi dengan LCD. Frekuensi yang digunakan adalah 923 925 MHz. Reader RFID yang dibuat tersusun dari Modul RFID reader, Arduino serta LCD keypad shield sebagai interface nya. Performa alat diukur menggunakan parameter cakupan jarak terjauh, nilai RSSI serta jumlah tag yang dapat dibaca dalam jangka waktu tertentu pada kondisi LOS maupun NLOS. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan daya 25 dBm didapatkan nilai RSSI -63.75 dBm pada jarak pembacaan terjauh yakni 12 meter di kondisi LOS dengan menggunakan tag berjenis UHF RFID On Metal Tag Passive Contactless. Pada kondisi NLOS dengan tag yang sama didapatkan nilai RSSI sebesar -59.66 dBm pada jarak pembacaan terjauh yakni 5.5 meter. Jumlah maksimal tag terbaca pada kondisi LOS dan NLOS adalah 14 dan 11 tag dari 14 tag yang diuji. Pengujian pengaruh daya (5-25 dBm) terhadap nilai RSSI dilakukan pada kondisi LOS dan NLOS dengan jarak 1 meter. Pada kondisi LOS didapatkan nilai RSSI tertinggi senilai -45 dBm pada saat daya 15 dBm keatas, sedangkan pada kondisi NLOS didapatkan -53.3258 dBm pada saat daya 25 dBm.

ABSTRACT
Technology is needed to facilitate human life. One technology that can meet the needs of human life is Radio Frequency Identification (RFID). Same with other technologies, RFID is also experiencing development. Nowadays RFID tags are equipped with built-in sensors that cause the user bank memory to be partitioned for data and communication so that not everything can be read. Besides, it also takes a reader that supports mobility. Therefore, a reader is created with the ability to read specific addresses and ranges that can be set as needed. The reader can work in both fixed and portable modes because it is equipped with an LCD. The frequency used is 923-925 MHz. The RFID reader is made up of an RFID reader module, Arduino, and an LCD keypad shield as its interface. Tool performance is measured using the parameters of the farthest distance, RSSI value, and the number of tags that can be read in a certain time under the conditions of LOS and NLOS. Based on the test results using 25 dBm power obtained RSSI value of -63.75 dBm at the farthest reading distance which is 12 meters in LOS conditions using UHF RFID On Metal Tag Passive Contactless. In the NLOS condition with the same tag, the RSSI value was -59.66 dBm obtained at the farthest reading distance which is 5.5 meters. The maximum number of tags read in LOS and NLOS conditions is 14 and 11 tags from the 14 tags tested. Testing the effect of power (5-25 dBm) on the RSSI value is performed under LOS and NLOS conditions with a distance of 1 meter. In the LOS condition, the highest RSSI value is -45 dBm when the power is above 15 dBm, whereas in the NLOS condition, it is -53.3258 dBm when the power is 25 dBm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lenk, John D.
Boston: Newnes, 1997
621.381 532 LEN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yourdan
"ABSTRAK
Organisasi publik, khususnya Balai Monitor Frekuensi Radio dalam menghadapi tantangan masa depan semakin dituntut untuk meningkatkan perannya di bidang pengamanan penggunaan spektrum frekuensi radio dan orbit satelite sehingga dapat menciptakan kondisi penggunaan spektrum freuensi radio yang tertib, sesuai dengan peruntukan dan tidak saling mengganggu dan sekaligus memacu pertumbuhan penyelenggara jasa yang menggunakan frekuensi radio dengan persaingan yang sehat, efektif, berorientasi pada kepuasan pelanggan dalam tingkat kenyamanan dalam berkomunikasi.
Penelitian ini mencoba memusatkan kajian kepada profit pemberdayaan Balai Monitor dan Orbit Satelite kelas I Jakarta, analisis terhadap kondisi organisasi yang didalamnya ada bagian organisasi dari kumpulan individu yang berinteraksi. Dalam upaya memperkenalkan pola hubungan dasar organisasi dengan berbagai tingkatan managerial, dimulai tingkat institusional top manajemen, middle Manajemen dan lower manajemen. Kondisi seperti ini sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang diduga sangat dominan mempengaruhinya, yaitu sistem, struktur, strategi, gaya kepemimpinan, sumber daya manusia dan ketrampilan, serta pemilikan nilai.
Melalui metode penelitian naturalistik kualitatif, dengan peneliti sebagai human instrumen ditemukan beberapa kesimpulan sebagai berikut;
Pertama, profil Balai Monitor Frekuensi Radio kelas I Jakarta belum menunjukkan tingkat pemberdayaan yang baik. Kedua, kelemahan itu terlihat kepada belum optimalnya akses Balai Monitor kepada instansi, baik terhadap ekternal maupun secara internal sehingga pencapaian sasaran belum optimal.
Ketiga, faktor-faktor utama yang mempengaruhi kurangnya berdayanya organisasi dalam mencapai sasaran adalah sistem monitoring yang belum berfungsi secara optimal, struktur yang kurang sinkron dengan kemampuan SDM, stategi, belum menangkap peluang untuk merubah organisasi dari cost center menjadi profit center, gaya kepemimpinan yang agak cenderung kepada hubungan baik sehingga sering disalah artikan; pemilikan nilai yang masih berorientasi pada kebutuhan ekonomi dan fisik belaka.
Dari kesimpulan di atas, dikemukakan beberapa rekomendasi penting sebagai berikut. Pertama, perlu dilakukan upaya optimalisasi berbagai fungsi-fungsi terutama bagi fungsi evaluasi dan pengujian ilmiah belum dalam suatu wadati akreditasi sehingga tidak ada akses kepada instansi atau lembaga yang kompeten di bidang ini. Kedua, perlu mengembangkan kegiatan pengamanan penggunaan frekuensi radio dengan hubungan sating menguntungkan sehingga terbuka peluang privatisasi organisasi melalui penahapan yang wajar.
Kedua, perlu mengembangkan kegiatan pengaman pengguna frekuensi radio dengan hubungan saling menguntungkan, sehingga terbuka peluang privatisasi organisasi melalui pertahapan yang wajar.
"
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azlul Fadhly Oka
"Penggunaan sel surya sebagai sumber catu daya bagi divais elektronik masih dibatasi cuaca dan pergantian siang malam. Di lain pihak, meskipun sangat menjanjikan, pemanfaatan energi dari sinyal RF (Radio Frequency) masih dibatasi rendahnya level daya yang tersedia. Penggunaan dua sumber ini sebagai sumber catu daya bagi satu divais elektronik berpotensi menghasilkan sumber catu daya yang mendukung portability, mobility dan availability.
Sistem RF energy harvesting dari sinyal RF frekuensi GSM 900 MHz menggunakan rangkaian voltage multiplier sebagai rectifier dan amplifier. Sistem charger berbasis sel surya menggunakan rangkaian voltage regulator untuk menghasilkan nilai tegangan yang stabil. Tegangan DC digunakan untuk men-charging baterai handphone.

Solar cell-based electronic applications are still limited by the availability of sunlight during the day time. While this is not a problem for RF (Radio Frequency) energy, it‟s low power availabilty in the free space is the major issue that most applications must deal with. Using these two ambient energy sources to power the same device could lead to power sources that support portability and mobility applications.
This thesis proposes a design of RF energy harvesting system from 900 MHz GSM signal with voltage multiplier circuit to rectify and amplify the input signal. The solar cell-based system with voltage regulator is required in the system to produce a stable value of DC voltage from solar cell. The produced DC voltage will be used to charge a mobile phone.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1080
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Riyanto Sutomo
"Penggunaan frekuensi radio sebagai sarana telekomunikasi telah berkembang dengan pesat, khususnya di wilayah Jakarta. Penggunaan kanal frekuensi radio di wilayah Jakarta dapat dikatakan sangat, padat mengingat setiap kanal alokasi frekuensi radio pada setiap layanan yang diperuntukkan diwilayah Jakarta digunakan dan dimanfaatkan secara keseluruhan. Kondisi kepadatan penggunaan frekuensi radio di wilayah Jakarta tersebut menuntut adanya suatu layanan, pengawasan dan pengendalian terhadap penggunaan frekuensi radio dari pemerintah.
Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Jakarta (Balai Monitor Jakarta) sebagai Unit Kerja Pemerintah mempunyai peran yang sangat penting dalam memberikan layanan, pengawasan dan pengendalian penggunaan frekuensi radio di wilayah Jakarta. Potensi gangguan dan pelanggaran penggunaan frekuensi radio serta kemampuan monitoring, pengukuran dan validasi penggunaan frekuensi radio, maka Balai Monitor Jakarta perlu menyiapkan suatu strategi untuk memperbaiki kinerja layanan, pengawasan dan pengendalian penggunaan frekuensi radio menuju kinerja operasional yang optimal.
Dari hasil analisis terhadap organisasi Balai Monitor Jakarta dengan menggunakan eTOM di dapat hasil bahwa untuk dapat menghasilkan kinerja operasional yang optimal, maka perlu diusulkan penambahan satu Seksi pada struktur organisasi Balai Monitor Jakarta, penambahan formasi SDM sebanyak 46%. Dengan strategi menajemen dengan menggunakan BSC menunjukkan terjadi kenaikan anggaran sebesar 46% bagi belanja pegawai dan operasional serta penyediaan call centre dan loket pelayanan pengaduan penggunaan frekuensi radio.
Dengan strategi baru tersebut, diharapkan Balai Monitor Jakarta dapat memberikan kinerja operasional yang optimal dalam rangka layanan, pengawasan dan pengendalian penggunaan frekuensi radio di wilayah Jakarta.

The use of radio frequencies as a means of telecommunications have grown rapidly, especially in Jakarta. The use of radio frequency channels in the Jakarta area are fully utilized, that each radio frequency channel allocation in each designated region of Jakarta service is used and exploited as a whole. The use of radio frequency density conditions in the Jakarta region demands a service, monitor and control over the use of radio frequencies from the government.
The First Class Radio Spectrum Monitoring Office of Jakarta (Jakarta Monitoring Office), as the Government's Agency has an important role in providing services, monitoring and controlling the use of radio frequencies in the Jakarta area. Potential for interference and violation of the use of radio frequencies and the ability of monitoring, measurement and validation of the use of radio frequencies, The Jakarta Monitoring Office need to prepare a strategy to improve the performance of services, monitoring and controlling the use of radio frequency become to the optimum operational performance.
From the analysis of the organization of the Jakarta Monitoring Office by using the eTom, it can result an important point, that to be able to generate optimal operational performance, it is necessary for the addition of a section on the organizational structure of the Jakarta Monitoring Office and the addition of human formation as much as 46%. In addition, management strategies using BSC showed an increase in the budget by 46% for personnel expenditure and operations and the provision of call center and complaint service counter use of radio frequencies.
Based on that strategies, it is expected that Jakarta Monitoring Office can deliver the optimum operational performance in the context of services, monitoring and controlling the use of radio frequencies in the Jakarta area.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
T31820
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>