Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 12461 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Buku yang berjudul "Industrial power systems handbook" ini membahas tentang sistem tenaga industri, seperti pemilihan sistem tegangan listrik, sistem distribusi, dan lain sebagainya."
New York: McGraw-Hill, 1955
R 621.319 IND
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill, 1955
R 6213.319 IND
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Whitaker, Jerry C.
New York : CRC Press, 1999,
R 621.319 Whi a
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Humam Nauvally Hammam
"Energi listrik pada saat ini telah menjadi suatu kebutuhan esensial untuk menunjang kehidupan manusia sehari-hari. Pada Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Tahun 2021-2030 disebutkan bahwa akan terjadi penambahan jaringan distribusi mencapai 456.5 ribu kms dengan persentase pertumbuhan listrik sebesar 4.9%. Oleh karena itu, dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik sampai tahun 2030, diperlukan rencana untuk meningkatkan keandalan serta jaminan kontinuitas suplai listrik yang tidak terputus, salah satunya adalah dengan menerapkan konsep Zero Down Time (ZDT). Zero Down Time (ZDT) merupakan sebuah upaya untuk meminimalkan keluhan pelanggan terkait adanya pemadaman listrik. Penelitian ini memanfaatkan implementasi konsep jaringan Zero Down Time (ZDT) dalam upaya meningkatkan keandalan sehingga sistem dapat beroperasi secara optimal tanpa henti, yang dimodelkan menggunakan perangkat lunak ETAP 19.0.1. Analisis keandalan disimulasikan untuk melihat hasil implementasi rekonfigurasi jaringan dengan konsep Zero Down Time (ZDT) dalam mengurangi waktu pemadaman secara signifikan dan memungkinkan untuk pemulihan pasca terjadi gangguan. Hasil dari penelitian ini menujukkan bahwa nilai keandalan dari jaringan konfigurasi Zero Down Time (ZDT) memiliki nilai yang lebih baik, dengan persentase penurunan indeks SAIDI sebesar 89.5% dan indeks SAIFI sebesar 79.3% dibandingkan dengan jaringan konfigurasi spindel serta masih dalam standar maksimum yang ditentukan.

Electricity has become an essential requirement to support human life. In the Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) for 2021–2030, it is stated that there will be an additional distribution network reaching 456.5 thousand kms with a percentage of electricity growth of 4.9%. Therefore, in order to meet the demand for electricity until 2030, a plan is needed to improve reliability and guarantee the continuity of uninterrupted electricity supply, one of which is implementing the Zero Down Time (ZDT) concept. Zero Down Time is an effort to minimize customer complaints regarding power outages. This research utilizes the implementation of the Zero Down Time (ZDT) network concept in an effort to improve reliability so that the system can operate optimally without interruption, which is modeled using the ETAP 19.0.1 software. Reliability analysis is simulated to see the results of the implementation of network reconfiguration with the Zero Down Time (ZDT) concept in significantly reducing blackout time and allowing for post-fault recovery. The results of this study show that the reliability value of the Zero Down Time (ZDT) configuration network has a better value, with a SAIDI index decrease of 89.5% and a SAIFI index decrease of 79.3% compared to the spindle configuration network and still within the specified maximum standards.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Whitaker, Jerry C.
"Buku yang berjudul "AC power systems handbook" ini ditulis oleh Jerry C. Whitaker. Buku ini merupakan sebuah buku panduan mengenai sistem dan elemen AC."
Boca Raton: CRC Press , 1998
R 621.319 WHI a II
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Brown, Richard E.
Boca Raton: CRC Press, Taylor & Francis Group, 2009
621.319 BRO e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Gonen, Turan
New York: McGraw-Hill, 1986
621.319 GON e (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Adi Nugroho
"Dalam sistem tenaga listrik yang kompleks, terjadinya ganggan short circuit dapat timbul kapan saja. Dampak dari gangguan tersebut akan semakin parah dan berpengaruh terhadap kestabilan sistem yang ada. Pada sistem tenaga listrik Pacitan, terdapat jalur transmisi pembangkit yang merupakan jalur utama penyaluran daya aktif dari pembangkit menuju gardu-gardu induk di sekitarnya. Oleh karenanya, jalur tersebut harus diminimalisir dampak dari gangguannya. Selain itu, kapasitas cadangan dari PLTU Pacitan masih tersisa banyak untuk menyuplai beban-beban yang berlebih dan perencanaan beban yang akan mendatang. Namun, apabila kapasitas standar pembangkit ditingkatkan akan terjadi ketidakstabilan pada sudut rotor maupun daya aktif pembangkitnya. Oleh karena itu, Unified Power Flow Controller (UPFC) salah satu divais Flexible AC Transmission System (FACTS) merupakah jawaban dari kedua permasalahan tersebut. Dengan pemasangan UPFC, kestabilan dari sudut rotor dan osilasi daya aktif pembangkit dapat teredam sehingga masih dalam ambang stabil. Injeksi yang diberikan UPFC kepada sistem berupa daya reaktif dan tegangan p.u pada saluran transmisi PLTU Pacitan-Nguntoronadi dengan menganut pemasangan dengan impedansi paling besar juga memberikan keunggulan dalam menangani bus-bus yang undervoltage serta pemerataan aliran daya aktif saat pembangkit ditingkatkan 10 MW dari kapasitas standarnya.

In complex electric power systems, the occurrence of a short circuit can occur at any time. The impact of these disturbances will be more severe and affect the stability of the existing system. In the Pacitan power system, there is a generator transmission line which is the main channel for channeling active power from the generator to the surrounding substations. Therefore, the pathway must be minimized from the impact. Apart from that, there is still a lot of spare capacity from the PLTU PLTU to supply excessive loads and plan future loads. However, if the standard capacity of the generator is increased there will be instability in the rotor angle and the active power of the generator. Therefore, the Unified Power Flow Controller (UPFC), one of the Flexible AC Transmission System (FACTS) devices, is the answer to these two problems. With the installation of UPFC, the stability of the rotor angle and generator active oscillation can be damped so that it is still in a stable threshold. The injection given by UPFC to the system in the form of reactive power and p.u voltage on the transmission line of the Pacitan-Nguntoronadi PLTU with the highest impedance installation also provides advantages in handling undervoltage buses and even distribution of active power when the plant is increased by 10 MW from its standard capacity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gonen, Turan
New York: McGraw-Hill, 1987
621.319 GON e (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Abd. Jalil
"ABSTRACT
Salah satu Gardu Induk yang ada di wilayah PT. PLN Pelayanan Area Tanjung Priok adalah Gardu Induk Kemayoran. Besarnya jumlah dan variasi gangguan pada Gardu Induk Kemayoran selama satu tahun terakhir relatif tinggi dengan rata-rata 2 kali terjadi gangguan dalam sebulan. Untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan, dilakukan analisis terhadap indeks keandalan setiap penyulang pada Gardu Induk Kemayoran. Metode yang dilakukan yaitu menghitung nilai SAIFI (System Average Interruption Frequency Index), SAIDI (System Average Interruption Duration Index), dan CAIDI (Customer Average Interruption Duration Index), dan Energi Not Served (ENS). Hasil perhitungan dan analisis didapatkan nilai SAIDI, SAIFI dan CAIDI Gardu Induk Kemayoran masing-masing yaitu 1,54 kali/tahun, 2,97 jam /tahun dan 1,93 jam/gangguan dengan nilai energi yang tidak tersalurkan sebesar 95850,98 kWh.

ABSTRACT
One of the substations in the area of ​​PT. PLN Tanjung Priok Service Area is the Kemayoran Substation. The amount and variation of disturbances at the Kemayoran substation during the past year is relatively high with an average of 2 interruptions occurring in a month. To improve customer service, an reliability index of each feeder is conducted at the Kemayoran Substation. The method used is calculating the SAIFI (System Average Interruption Frequency Index), SAIDI (System Average Interruption Duration Index), and CAIDI (Customer Average Interruption Duration Index), and Energy Not Served (ENS). Calculation and analysis results obtained SAIDI, SAIFI and CAIDI Kemayoran substation values ​​are 1.54 times/year, 2.97 hours/year and 1.93 hours/disturbance with the value of energy that is not channeled at 95850.98 kWh
"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>