Ditemukan 8841 dokumen yang sesuai dengan query
Barnouw, Adriaan Jacob
Assen: Van Gorcum & Comp. N.V., 1969
914.92 BAR m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Amsterdam: Meulenhoff, 1982
BLDE 839.309 LAN
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Utrecht: Spectrum, 1968
BLD 839.308 SPE XVI
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Mak, Geert
Amsterdam: Uitgeverij Atlas, 2001
BLD 839.313 09 MAK e (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Gunardi Barkah Raharjo
"Salah satu upaya dalam penjagaan budaya masyarakat Maluku di Belanda adalah dengan mengetahui identitas asal usulnya. Diharapkan setelah mengenali sejarah masa lalunya, masyarakat Maluku di Belanda dapat lebih berperan dalam menjaga identitas budayanya. Dari sekian banyak hasil kebudayaan masyarakat Maluku di Belanda, ada satu hal yang mungkin lebih menonjol dan dikenal oleh seluruh masyarakat di dunia yaitu klub motor Satudarah. Saat ini, ada satu karya film dokumenter yang membahas tentang kehidupan anggota klub motor Satudarah dan ini diharapkan dapat menjadi sebuah pilihan untuk menambah pemahaman atas identitas kebudayaan masyarakat Maluku di Belanda. Tulisan ini membahas pemertahanan budaya masyarakat Maluku di Belanda melalui film dokumenter atudarah: One Blood. Film dokumenter ini mengobservasi etnis Maluku khususnya para pendiri dan pemimpin dari klub motor Satudarah. Analisis dilakukan dengan mengamati film tersebut. Dalam proses penelitian diimplementasikan pendekatan semiotika Peirce yaitu model segitiga makna: objek, representamen, dan interpretan. Penelitian ini menunjukan bahwa bentuk pemertahanan budaya orang Maluku di Belanda dapat ditemukan di dalam klub motor Satudarah ini dengan banyak sekali atribut-atribut Maluku dan perilaku kebudayaan Maluku yang dipertahankan. Bahkan kebudayaan Maluku tersebut tidak hanya dipraktekan oleh orang Maluku tetapi dilakukan juga oleh orang-orang atau anggota dari ras lain yang bukan Maluku. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat Maluku di Belanda masih mempertahankan nilai-nilai asli Maluku yang bahkan di Kepulauan Maluku sendiri beberapa kebudayaan tersebut sudah jarang dilakukan.
One of the efforts in preserving the culture of the Maluku people in the Netherlands is to know the identity of their origin. It is hoped that after recognizing their history, the Maluku people in the Netherlands can play a more role in maintaining their cultural identity. Of the many cultural products of the Maluku people in the Netherlands, there is one thing that is perhaps more prominent and known by all people in the world, namely the Satudarah motorcycle club. Currently, a documentary film discusses the lives of members of the Satudarah motorcycle club. This is expected to be an option to increase understanding of the cultural identity of the Maluku people in the Netherlands. This paper discusses the preservation of the culture of the Maluku people in the Netherlands through the documentary film ‘Satudarah: One Blood’. This documentary observes the ethnic Moluccas, especially the founders and leaders of the Satublood motorcycle club. The analysis was carried out by observing the film. Peirce's semiotic approach is implemented in the research process, namely the triangle model of meaning: object, representamen, and interpretant. This study shows that the form of cultural preservation of the Moluccan people in the Netherlands can be found in this Satudarah motorcycle club with a lot of Maluku attributes and Maluku cultural behavior being maintained. Even the Maluku culture is practiced by the Moluccans and by people or members of other races who are not Moluccans. Based on this research, it can be concluded that the Moluccan community in the Netherlands still maintains the original values of the Moluccas, which even in the Maluku Islands itself is rarely practiced."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Benedict, Ruth
New York: A Mentor Book, 1958
301.2 BEN p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Benedict, Ruth
New York: Penguin Books , 1947
301.2 BEN p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Vika Rahmalia
"Remaja tunanetra memahami lingkungan sekitar dari kemampuannya mengenai kebudayaan kebutaan yang berasal dari self melalui respons sensorik selain penglihatan. Cara tersebut justru menjadikan tunanetra dan able-bodied pada pemahaman yang keliru karena adanya kebudayaan yang berbeda, sehingga dapat membangun kebudayaan kebutaan yang berasal dari the other (able-bodied) berupa stigma dan diskriminasi yang hingga kini masih melekat. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana remaja tunanetra memahami kebudayaan kebutaan dalam lingkup familiarity, salah satunya adalah hubungan persahabatan yang dilakukan pada ruang sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan etnografi, berupa observasi partisipan dengan teknik sensory awareness, dan wawancara mendalam dengan teknik life history yang dilakukan di SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta sebagai salah satu sekolah khusus tunanetra yang berada di Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hubungan persahabatan yang dijalin remaja tunanetra di sekolah sebagai ruang membagikan pengalaman-pengalaman mereka seputar kebudayaan kebutaan sampai pada fase familiarity. Kemudian mereka dapat mengidentifikasikan dan menegosiasikan kebudayaan kebutaan berupa stigma dan diskriminasi tersebut sampai mereka membangun identitas kebutaan bahwa mereka mandiri, dan tidak berbeda.
Tunanetra adolescents understand the surrounding environment from their abilities regarding the blindness cultural that comes from self through sensory responses other than vision. This method actually makes tunanetra and able-bodied to the wrong understanding because of different cultures, which is able to build a cultural of blindness that comes from the other (able-bodied) in the form of stigma and discrimination that is still inherent. This study aims to describe how visually impaired adolescents understand the culture of blindness within the scope of familiarity, one of which is friendship relations conducted in the school. This study uses ethnographic methods, in the form of participant observation with sensory awareness techniques, and in-depth interviews with life history techniques conducted at the SLB-A Pembina Tingkat Nasional Jakarta as one of the special schools for tunanetra in Jakarta. The results of this study indicate that the friendship relations that are formed by tunanetra adolescents at school as a space to share their experiences around the cultural of blindness to the phase of familiarity. Then they can identify and negotiate a cultural of blindness in the form of stigma and discrimination until they establish an identity of blindness that they are independent, and not different."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Leersum: ICS Nederland B.V. , 1991
BLD 439.314 NED
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Canfield, Jack, 1944-
Jakarta: Gramedia, 2003
128.1 CAN c
Buku Teks Universitas Indonesia Library