Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6167 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Briggs, Mark
London: Sage, 2012
070.4 BRI e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Ramadhan Dipta Maula
"ABSTRAK
Persaingan untuk meningkatkan traffic di antara media-media online menyebabkan munculnya judul-judul berita yang bersifat clickbait. Judul clickbait adalah judul berita yang tidak menggambarkan dan menjelaskan isi berita agar memancing pembacanya untuk membuka tautan berita yang akan berdampak pada kenaikan traffic. Penggunaan judul clickbait disebut dapat menimbulkan misleading di benak pembaca serta tidak sesuai dengan kaidah jurnalistik. Makalah ini menemukan fakta bahwa masih banyak media online di Indonesia yang menggunakan judul bersifat clickbait dalam pemberitaannya. Namun, penulisan judul clickbait ternyata tidak terlalu berpengaruh pada persepsi pembaca atas isi berita. Meski begitu, penulisan judul berita yang bersifat clickbait dinilai mengganggu oleh pembaca.

ABSTRACT
Competition to increase traffic between online media led to the emergence of clickbait headlines. Clickbait title are headlines that do not describe and explain the content of the news in order to provoke readers to open the news link which will have an impact on the increase in traffic. The use of so-called title clickbait can cause misleading in the reader's mind and not in accordance with the rules of journalism. The paper found that many online media in Indonesia that use titles are clickbait in reporting. However, writing the title clickbait did not much affect the reader's perception on the news content. Even so, writing headlines that are clickbait rated disturb readers."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Boma Baswara
"Menjamurnya jurnalisme kloning di kalangan jurnalis media siber atau yang biasa dikenal dengan sebutan jurnalisme online telah mengakibatkan menurunnya kualitas berita yang beredar di masyarakat. Padahal seharusnya sudah menjadi hak masyarakat untuk mendapatkan informasi yang faktual dan aktual. Jurnalisme kloning juga menyebabkan perspektif dari informasi yang diterima oleh masyarakat menjadi homogen. Di dalam tulisan ini penulis menyimpulkan bahwa terdapat beberapa jenis plagiarisme yang marak terjadi di kalangan jurnalis media online. Selain itu, terdapat juga berbagai metode penulisan berita yang sangat dekat dengan plagiarisme terjadi, seperti patchwriting dan excessive aggregator.
The proliferation of news plagiarism among cyber media journalists or commonly known as online journalism has resulted in decreasing quality of news circulating in the community. When it should have become the public's right to obtain information that is factual and actual. News plagiarism has also causes the perspective of the information received by the community becomes homogeneous. In this paper, the author found that there are some type of plagiarism that online journalists oftenly did. Moreover, there are few of news-writing methods that is close-to plagiarism popular to online journalists, such as patchwriting and excessive aggregator.;;"
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rizky Juniastiar
"Kebutuhan akan informasi yang cepat dan valid semakin mendesak di tengah arus in- formasi yang cepat. Kemajuan teknologi memberikan dampak signi kan terhadap in- dustri jurnalisme untuk mengakomodasi kebutuhan informasi tersebut. Proses produksi berita, yang tradisionalnya memakan waktu, terus dihadapkan pada tuntutan untuk meng- hasilkan informasi dengan cepat dan akurat. Penelitian ini merespon tantangan terse- but dengan melakukan pengembangan model generatif yang dapat melakukan pembuatan berita secara otomatis. Dalam pengembangan model generatif, penulis melakukan bebe- rapa skenario percobaan untuk menguji pengaruh ukuran jumlah parameter, jenis prompt- ing, dan penggunaan delimiter pada prompt yang digunakan terhadap kualitas model yang dihasilkan. Percobaan dilakukan dengan melakukan ne tuning pada dua buah large language model yang memiliki arsitektur berbeda, yaitu Falcon dan BLOOM. Pengem- bangan large language model selanjutnya dilakukan proses evaluasi dengan menggunakan metrik measurement BLEU, ROUGE, perplexity, dan human evaluation kepada wartawan terhadap berita yang dihasilkan. Hasil yang penulis dapatkan menunjukkan bahwa terda- pat beberapa aspek yang memengaruhi kualitas berita yang dihasilkan oleh model dalam proses ne tuning. Beberapa aspek tersebut di antaranya adalah ukuran jumlah parameter, jenis prompting, dan penggunaan delimiter pada prompt yang digunakan. Model terbaik yang didapatkan dari keseluruhan model percobaan adalah BLOOM dengan jumlah pa- rameter 7B yang mendapatkan hasil evaluasi ROUGE-1 sebesar 0,3856 dan perplexity sebesar 5,79809. Model ini juga dapat menghasilkan berita yang sesuai dengan kebu- tuhan wartawan dalam proses human evaluation, baik dari kesesuaian dengan kaidah ke- bahasaan dan penulisan berita maupun ketepatan berita dengan fakta sebenarnya. Model ini mendapatkan penilaian sebesar 4,25 dari 5,00 untuk kesesuaian dengan kaidah keba- hasaan dan 4,27 dari 5,00 untuk ketepatan dengan fakta sebenarnya.

The escalating need for swift and accurate information in today's dynamic information landscape poses a significant challenge. Technological advancements have profoundly impacted the journalism industry, necessitating adaptations to fulfill evolving information requirements. The traditional, time-consuming news production process is under constant pressure to deliver information swiftly and accurately. This research tackles these challenges by developing a generative model capable of automating news creation. The author explores various experimental scenarios in the generative model development, investigating the influence of parameters' quantity, prompting techniques, and the use of delimiters in prompts on the resulting model's quality. The experiments involve fine-tuning two large language models with different architectures, Falcon and BLOOM. The subsequent evaluation process utilizes metrics such as BLEU, ROUGE, perplexity, and human evaluation by journalists to assess the quality of the generated news. The findings underscore that several factors, including parameter quantity, prompting techniques, and delimiter use, impact the news model's quality during the fine-tuning process. Significantly, among the experimented models, the BLOOM model with 7B parameters emerges as the overall best performer. This model achieves a ROUGE-1 evaluation of 0.38656 and a perplexity of 5.79809. In human evaluation, the BLOOM model excels in linguistic adherence and factual accuracy, receiving ratings of 4,25 out of 5.00 and 4,27 out of 5.00, respectively."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fathania Nazmi Lulu Alam
"Tuntutan kecepatan dalam penyajian berita di media online berpengaruh kepada penyajian beritanya. Objektivitas sebagai prinsip jurnalisme seringkali diabaikan. Berita lingkungan juga seringkali tidak memperhatikan objektivitasnya. Nilai-nilai objektivitas seringkali dilanggar. Padahal berita lingkungan yang baik adalah yang jelas dan lengkap dalam pemaparannya. Polusi udara sebagai salah satu masalah lingkungan yang serius di Indonesia yang perlu dimaksimalkan peran media massa (online) untuk meningkatkan kesadaran akan lingkungan. Skripsi ini membahas tentang kecenderungan objektivitas berita lingkungan polusi udara Jakarta dalam portal berita Detik.com. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dan metode analisis isi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kecenderungan penyajian objektivitas berita lingkungan di Detik.com Hasil penelitiannya yaitu berita lingkungan yang disajikan di Detik.com belum sepenuhnya memenuhi prinsip objektivitas. Namun untuk kriteria kelengkapan berita cenderung rendah. Peliputan beritanya juga cenderung satu sisi saja. Dampak dan solusi dari permasalahan lingkungan polusi udara tidak disajikan secara luas dan global, cenderung dalam bidang kesehatan saja. Sedangkan penyajian foto sebagai pelengkap berita di Detik.com cenderung menampilkan foto apa adanya atau normal view.

Speed ​​demands in presenting news on online media are affecting the presentation of the news. Objectivity as a principle of journalism is often ignored. Environmental news also often does not pay attention to its objectivity. The values ​​of objectivity are often being violated. A good environmental news is having clear and complete context on presenting the information. Air pollution as one of the serious environmental problems in Indonesia needs to be exposed with the role of mass media (online media) to increase environmental awareness. This thesis discusses the tendency of environmental news objectivity about Jakarta air pollution in online news media Detik.com. This research uses quantitative research and content analysis methods. The purpose of this study is to determine the tendency of environmental news objectivity presentation at Detik.com. The results of this research is environmental news that presented in Detik.com has not reached the objectivity principle. Showed by the completeness criteria for news that tend to be low. The balance aspect is also low as seen from the news coverage that tends to be one sided. Impacts and solutions to environmental problems of air pollution are not presented widely and globally, inclined in the health sector only. Meanwhile, the presented photos as the news complement in Detik.com tends to disclose the photo as it is or normal view."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nabilla Puteri Fhatya
"ABSTRAK
Sebuah media daring jurnalistik bernama Beritagar.id memungkinkan berita dibuat tanpa melalui proses liputan langsung ke lapangan. Mereka menggunakan teknologi computer assisted reporting yang dapat merangkum informasi yang tersebar luas di internet untuk kemudian mereka kurasikan menjadi berita. Padahal, media-media yang mereka kurasikan belum tentu menerapkan prinsip-prinsip jurnalisme terutama prinsip akuntabilitas publik sebagaimana mestinya. Disini, dapat dilihat penerapan prinsip tersebut terutama pada isu pemberitaan yang sensitif macam demo Jakarta 4 November 2016. Kata kunci: media jurnalistik daring, Beritagar.id, prinsip jurnalisme akuntabilitas publik, demo Jakarta 4 November.

ABSTRACT
A journalistic rsquo s online media named Beritagar.id can produce a news without reporting directly to the location. They use computer assisted reporting technology that can gathers all the information on the internet, and they curate it to be a news. In fact, the media that they curate does not necessarily apply the journalism as a public good rsquo s principle. Here, you can examine the application of that principle, especially on sensitive issues like Jakarta rsquo s November 4th rally. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Walijundi Akbar
"Berita online sebagai media yang saat ini umum digunakan individu untuk mendapatkan informasi memiliki berbagai fitur baru yang tidak ada pada berita cetak, salah satunya adalah kolom komentar. Fitur baru ini tidak selalu menguntungkan melainkan dapat pula merugikan berita yang membawanya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dinamika dari bentuk berita dan jenis komentar terhadap penilaian kualitas berita serta enjoyment individu dalam membaca berita online. Dilakukan eksperimen daring dengan rancangan 2 Komentar Sopan vs Tidak Sopan x 2 Komentar Berbobot vs Tidak Berbobot x 2 Format Teks vs Infografik dengan 252 partisipan berusia 18-34 tahun yang paling tidak membaca satu artikel berita online setiap harinya. ANOVA faktorial menunjukkan berita yang mengandung komentar tidak sopan dinilai berkualitas lebih rendah dan menghasilkan tingkat enjoyment yang rendah sedangkan tidak terdapat pengaruh dari bentuk berita terhadap keduanya. Walaupun begitu, bentuk berita menghasilkan penilaian berita yang lebih rendah apabila disertai komentar tidak sopan. Implikasi komentar tidak sopan pada berita terhadap brand media berita serta tingkah laku membaca berita audiens didiskusikan.

Unlike traditional print news, online news whether it appears in the form of text or infographics, enables readers to comment on a news article immediately. This feature facilitates audience participation. At the same time, previous research also showed that online news readers might use comments from other readers to evaluate the quality of the news article. This study examined the influence of news form,uncivil comment, and substance of the comments on perceived quality and enjoyment of online news. Online experiment with 252 participants Age 18 34, at least read online news every day was conducted using 2 civil vs. uncivil comment x 2 substantiated vs. unsubstantiated reasoning x 2 infographic vs. text news factorial design. The result suggested that uncivil comment negatively affected perceived quality and enjoyment in online news. News form and substance of the comment had no main effect on perceived news quality or news enjoyment. However, an interaction news form and civility was found infographic news was perceived more negatively when it received uncivil comments."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prabarini Kartika
"ABSTRAK
Sebanyak 34,9% masyarakat Indonesia sudah memanfaatkan internet dengan 18% penggunanya adalah mahasiswa. Jurnalisme 2.0 saat ini membuat masyarakat dapat berinteraksi langsung dengan produsen berita. Praktik jurnalisme saat ini sudah mengedepankan penggunaan foto, audio, video, animasi, infografis, dan teks dan media online dapat menggabungkan semua aspek tersebut. Indonesia dibanjiri situs olahraga tetapi didominasi oleh situs olahraga sepakbola. Tidak ada situs yang khusus membahas olahraga seputar kampus. Padahal, menurut hasil wawancara mendalam, kegiatan olahraga kampus perlu diliput media sehingga atlet kampus merasa diapresiasi. Untuk menjawab permasalahan tersebut, maka dikembangan prototype portal berita olahraga kampus bernama ?Sports & Beyond?. Target primer media ini adalah penggemar olahraga yang ada di universitas seluruh Indonesia dengan mempertimbangkan jangkauan internet di kota besar Indonesia, target sekundernya adalah masyarakat Indonesia. Segmentasi demografis berusia 16-23 tahun, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, dan memiliki SES A-B-C. Dari sisi anggaran, Sports & Beyond akan mencapai Break Even Point (BEP) pada tahun kedua bulan ke-tiga.

ABSTRACT
As much as 34,9% Indonesian uses internet on a daily basis with 18% of that sum being university students. Journalism 2.0 makes it possible for the pubic to have a direct interactions news producer. Journalism practice nowadays has encouraged the uses of photos, audios, videos, animation, infographics, and texts, with internet, all of those means can be combined. Indonesia is flooded with sports related sites which most of the contents are about Football. There are, however, no sport sites which focuses on college sports activities. Whereas, according to the result of our in-depth interviews, sports activities in college needs to be covered by the media in order for the athletes to be appreciated. To answer the problem, the prototype that are being developed is a type of news portal named Sports & Beyond. This news portal is chosen based on our research that has been spread to 50 respondents. The prime target of this media is sport fans in universities in Indonesia with the consideration of internet reach in big cities in Indonesia, the secondary target is the public in Indonesia. The segmented demography is male and female that has SES A-B-C at the age of 16-23 years. Looking from budgeting, Sports & Beyond will reach its Break Even Point (BEP) in the second year on the third month.
"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fariz Altyo Pradana
"Penulisan ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana proses terjadinya trial by the press dalam pemberitaan mengenai kasus kopi ber-sianida yang dilakukan oleh poskotanews.com. Dalam melakukan pemberitaan mengenai kasus ini, poskotanews dipengaruhi oleh agenda setting dan nilai berita kejahatan yang dikemukakan oleh Yvonne Jewkes untuk menambah daya tarik dari sebuah berita. Penulis menggunakan analisis isi deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan aspek-aspek dan karakteristik dari pesan yang terdapat dalam pemberitaan mengenai kasus kopi ber-sianida yang dilakukan oleh poskotanews.com. Hasil penelusuran pemberitaan poskotanews.com mengenai kasus kopi ber-sianida menunjukkan bahwa terdapat pemberitaan yang tidak berimbang dan cenderung menyudutkan Jessica Kumala Wongso yang menjadi tersangka tunggal dalam kasus tersebut. Hal ini memicu terjadinya praktik trial by the press terhadap Jessica dalam pemberitaan yang dilakukan oleh poskotanews.com.

The writing of this final project is aimed to explain how the process of trial by the press came to be on the news published by poskotanews.com regarding the cyanide coffee case. In publishing news regarding the aforementioned case, poskotanews is influenced by agenda setting and crime news values brought up by Yvonne Jewkes to add appeal on certain news. The author uses descriptive analysis aiming to describe various aspects and characteristics from the messages delivered by poskotanews.com on the news regarding the cyanide coffee case. Searches conducted on news published by poskotanews.com regarding the cyanide coffee found articles that are inconsistent and directly pointing to Jessica Kumala Wongso as the only suspect in the case. The aforementioned action led to the acts of trial by the press towards Jessica in the news published by poskotanews.com. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Hendry Roris P.
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik suap wartawan daring dan proses gatekeeping media daring dalam memproduksi berita rilis. Ada lima tingkatan level yang mempengaruhi produksi rilis menjadi berita, tiga diantaranya adalah wartawan, sumber berita dan organisasi media Reese dan Shoemaker, 1996 . Metode studi kasus dilakukan dengan wawancara mendalam terhadap empat belas informan yang berasal dari lima kategori, yaitu enam informan wartawan media daring baik yang mengikuti organisasi profesi maupun tidak, empat informan dari kalangan narasumber, dua informan dari perusahaan media daring, satu dari organisasi profesi dan satu lagi dari Dewan Pers.
Data penelitian menunjukkan bahwa praktik suap berita rilis telah terjadi secara masif dan terpola dengan baik yaitu menggunakan perantara yang disebut kordinator lapangan Korlap. Ada juga narasumber yang secara langsung mengirim rilis agar diterbitkan oleh wartawan media daring dengan janji akan diberikan uang. Praktik suap menjadi kebiasaan dan dilakukan secara terpola dan masif di kalangan wartawan media daring.
Studi ini menunjukkan bahwa selain faktor upah dan pengawasan, munculnya praktik suap di kalangan wartawan media daring disebabkan beragam faktor lain, seperti adanya sistem kebijakan ngepos dan kebijakan target berita pada wartawan media daring. Penelitian ini telah mampu menunjukkan bukti empiris, terjadinya praktik suap dalam produksi berita rilis, yang dimulai dengan adanya kesepakatan antara pemberi suap giver dan penerima suap receiver . Selain itu, penelitian ini mendukung pernyataan penelitian sebelumnya bahwa wartawan yang berada di lapangan, memiliki kesempatan untuk menyembunyikan atau menonjolkan fakta Pamela J. Shoemaker dan Stephen D. Reese: 1996.

The purpose of this study is to find out the practice of bribery of online journalists and the process of gatekeeping online media in producing news releases. There are five levels that affect news production, three of them are journalists, news sources and media organizations Reese and Shoemaker, 1996. The case study method was conducted with in depth interviews on fourteen informants from five categories six informants from online journalists who be members or non members of professional organizations, four informants came from news sources, two informants from online media companies, one from professional organizations and one more from the Press Council.
Research data shows that the practice of bribery news releases have occurred in a massive and well patterned that is using an intermediary called Koordinator Lapangan Korlap. There are also news sources who directly send their release to be published by online journalists with the money deal. Bribery becomes customary and is done in a patterned and massive manner among online media journalists.
This study shows that in addition to wage and supervisory factors, the emergence of a bribery among online journalists is due because of many factors, such as a ngepos and kuota berita policy system. This study has been able to show empirical evidence, the occurrence of bribery in the news production of news releases, which begins with an agreement between the giver and the receiver of the bribe. In addition, this study supports the previous research statement that journalists who are in the field, have the opportunity to hide or accentuate the facts Pamela J. Shoemaker and Stephen D. Reese 1996 .
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
T49103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>