Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14258 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alpert, Jed
New York: McGraw-Hill, 2012
658.872 ALP m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Angely Aprilia Bukit
"Penulisan ini dilatarbelakangi dengan munculnya Shopee sebagai e-commerce yang menduduki posisi Top of Mind tertinggi menurut MarkPlus Inc pada tahun 2020. Dalam mempromosikan produknya, Shopee menggunakan konsep Integrated Marketing Communication (IMC), salah satunya pada Kampanye “Shopee 12.12 Birthday Sale” tahun 2020. Jurnal makalah ini bertujuan untuk mengulas penerapan konsep IMC pada Kampanye “Shopee 12.12 Birthday Sale” tahun 2020. Hasil kajian menunjukkan bahwa Shopee menerapkan empat saluran komunikasi pemasaran yang tergabung dalam IMC, yaitu 1) Advertising (iklan) yang terdiri dari iklan TV (musik dan stop action), iklan media digital interaktif (Youtube), dan iklan luar ruangan (billboard), 2) Public relations (hubungan masyarakat) yang terdiri dari publikasi sosial media (website, Youtube, Instagram), publikasi media massa (portal berita online), endorsement dan influence (Stray Kids dan GOT7), serta special event (TV show), 3) Sales Promotions (promosi penjualan) yang terdiri dari promo dan games, dan 4) Direct Marketing (pemasaran langsung) yang terdiri dari email blast. Pelaksanaan IMC yang Shopee lakukan dapat dikatakan berhasil karena berhasil menyampaikan pesan merek dengan jelas, konsisten, dan kuat kepada konsumen, meningkatkan kesadaran merek atau brand awareness Shopee, menciptakan pengalaman pada pelanggan melalui konten interaktif, dan membangun citra Shopee. Sedangkan dalam segi penjualan, pelaksanaan IMC yang Shopee lakukan juga berhasil meningkatkan profit Shopee 8 kali lipat dibandingkan tahun 2019.

This writing is motivated by the emergence of Shopee as an e-commerce with the highest Top of Mind level according to MarkPlus Inc in 2020. When marketing their products, Shopee uses the concept of Integrated Marketing Communication (IMC), including the campaign "Shopee 12.12 Birthday Sale" in 2020. This journal paper aims to discuss the IMC implementation in 2020's "Shopee 12.12 Birthday Sale" campaign. The analysis results proved that Shopee used four channels of marketing communications of the IMC, which are 1) Advertising which consists of TV advertisements (music and stop action), interactive digital media advertisements (Youtube), and OOH advertisements (billboard); 2) Public Relations which consists of social media (website, YouTube, Instagram), mass media publications (online news portal), endorsements and influences (Stray Kids and GOT7), also special events (TV show); 3) Sales Promotions which include promo and games, and 4) Direct Marketing which includes email blast. Shopee's implementation of IMC is considered successful because they conveyed a clear, consistent, and strong brand message to their consumers, increased their brand awareness, created an experience for their consumers through interactive contents, and built Shopee's branding. On the other hand, on the sales side, Shopee's implementation of IMC also successfully raised Shopee's profit eight times higher than the year 2019."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Niken Purnama Sari
"Skripsi ini membahas mengenai persepsi pengguna aplikasi Female Daily tentang karakteristik aplikasi seluler dan keterkaitan antara karakteristik aplikasi seluler yang diidentifikasi, manfaat yang dirasakan, dan perilaku pasca adopsi. Penelitian ini menggunakan metode conclusive descriptive cross-sectional dan kuesioner disebar kepada 310 pengguna aplikasi Female Daily. Dengan analisis menggunakan structural equation modelling (SEM), penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi pengguna tentang karakteristik aplikasi seluler, perceived ubiquity, perceived positif informativeness dan perceived personalization yang dipersepsikan secara terkait dengan mobile app usefulness dan playful engagement, sehingga mengarah pada peningkatan kelekatan (stickiness) dan niat WOM yang positif. Selanjutnya, perceived ubiquity ditemukan menjadi prediktor terkuat dari mobile app usefulness dan playful engagement dengan aplikasi seluler. Playful engagement ditemukan menjadi prediktor terkuat dari kelekatan (stickiness) dan niat WOM yang positif. Temuan penelitian ini memberikan pedoman manajerial untuk mengembangkan strategi aplikasi seluler yang efektif yang melibatkan manfaat utilitarian dan hedonis, sehingga meningkatkan kelekatan pengguna dan niat WOM. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesiad, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Silitonga, Moses Frans Romual
"Melalui penelitian ini, penulis memberikan analisis atas implementasi strategi komunikasi pemasaran konten naratif produk e-commerce pada Japanese Station dan Simamaung di tengah konsumennya yang merupakan bagian dari sebuah komunitas, dengan menggunakan strategi pemasaran konten menurut Ooden dan teori narasi sebagai research guidance. Walaupun penelitian ini terkait dengan naratif, peneliti tidak melakukan penelitian berdasarkan paradigma naratif, peneliti lebih berfokus kepada analisis strategi komunikasi pemasaran konten naratif, bukan kepada analisis sebuah cerita yang di konstruksi. Penelitian ini adalah studi kualitatif dengan paradigma post-positivisme dan menggunakan dua studi kasus untuk memberikan pandangan yang lebih menyeluruh.
Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat sebuah strategi komunikasi pemasaran yang dapat dilakukan melalui pemanfaatan medium digital untuk memasarkan produk e-commerce berbasis komunitas. Strategi tersebut meliputi publikasi konten-konten naratif terkait minat dan ketertarikan target komunitasnya sehingga mampu mengelola dan mempertahankan keberadaan target komunitas. Dengan melakukan strategi tersebut, pelaku memiliki potensi untuk mengarahkan komunitas tersebut untuk melakukan pembelian produk e-commerce, walaupun pembelian produk e-commerce tersebut tetap dipengaruhi faktor-faktor lain terkait pola bisnis e-commerce yang dijalankan.

Through this research, the author provides an analysis of Japanese Station and Simamuang?s e-commerce marketing communication strategy implementation based on narrative content for consumers who are part of a community, using Ooden?s concept of content marketing strategy and narrative theory as the research guidance. Although this study relates to the narrative, the researcher did not conduct research based on the paradigm of narrative or in other words the construction of the story, but rather the analysis of marketing communication strategy of narrative content. This is a qualitative study based on post-positivism paradigm and using two case studys to provide a comprehensive point of view.
This study shows that there is a marketing communication strategy which may be applied through digital media to market community based e-commerce products. The strategy includes publications of related narrative content based on interest and attraction that is able to manage and maintain the existence of the target community. Through the application of said strategy, the owners may drive the community to make e-commerce purchases, while still being influenced by other factors related to their e-commerce businesses model.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T46289
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ruswan
"UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) menjadi salah satu peran dalam membangkitan perekonomian di Indonesia. Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi dapat dijadikan kesempatan bagi para pegiat UMKM untuk memasarkan produknya. Pemasaran digital dapat menjadi salah satu solusi untuk UMKM yang terkendala akan masalah pemasaran dengan cara konvensional yang membutuhkan biaya tinggi. Shoelast merupakan salah UMKM yang menjual sepatu kulit asli buatan tangan yang pemasarannya menggunakan platform digital. Makalah ini akan memaparkan strategi pemasaran Shoelast sebagai UMKM yang memasarkan produknya secara digital dengan model AISAS. Melalui model AISAS, Shoelast dapat memasarkan produk sepatu kulit buatan tangan yang disesuaikan dengan perilaku target pasarnya.

SMEs (Micro, Small and Medium Enterprises) become the main role for Indonesias economic growth. Thrive of information, communication and technology can be an opportunity for SMEs to promote their products. Digital marketing can be a solution to solving problems for SMEs who have a limited budget for the promotion of their products. Shoelast is one of the SMEs that sells handmade leather shoes with digital platforms. This paper will explain Shoelasts marketing strategy as an SME with the AISAS model. Through AISAS model, Shoelast can market their handmade leather shoes according to the behavior of their target market"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Chandra Puteh
"Sebagai produk yang mendunia dan digemari oleh banyak orang, Kitkat pernah dinobatkan menjadi salah satu snack yang paling berpengaruh sepanjang masa. Dengan produk seperti Kitkat, masalah yang biasanya dialami adalah permasalahan umum bagi brand-brand yang sudah dewasa, yaitu penurunan pada brand yang dikarenakan oleh ketatnya kompetisi dan kurangnya komunikasi. Untuk menjawab permasalahan tersebut, dilakukan riset pada target khalayak Kitkat yang menghasilkan insight untuk rancangan kampanye digital. Komunikasi pemasaran digital dinilai lebih efektif bagi target khalayak Kitkat karena lebih terfokus dan lebih relateable bagi para konsumen. Dengan tujuan untuk menjadikan Kitkat kembali menjadi snack coklat pilihan utama target khalayak di Indonesia dan dengan budget sebesar dua ratus juta rupiah, Kitkat mengadakan kampanye digital HaveYourBreak.

As a globally known product and liked by many, Kitkat was once named the most influential candy bar of all time. With a product like Kitkat, the problem that usually occurred is common for any mature brands which is declining brand due to emerging new competitors and lack of communications. Research targeted to Kitkat rsquo s consumers is needed to answer those problems, it provide the insights needed to plan this digital campaign. Digital marketing communication is more effective because it is more targeted and more relateable to Kitkat rsquo s consumer. With the main goal is to get Kitkat back to being the first choice for Indonesia rsquo s consumer in chocolate snack and with budget up to two hundred million rupiah, Kitkat created the HaveYourBreak digital campaign. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Vini Cahyati
"ABSTRAK
Nama : Annisa Vini CahyatiProgram Studi : Magister ManajemenJudul : Strategi Penambahan Saluran Distribusi melalui Online Marketing dalam Rangka Meningkatkan Penjualan Business Coaching UKM Yes Cake Bakery Dosen Pembimbing : Agung Nugroho, M.Mgt. Tesis ini membahas business coaching yang dilaksanakan Penulis dengan Usaha Kecil Menengah UKM YES Cake and Bakery, khususnya pada bagian pemasaran yang memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menjual produk-produk YES Cake and Bakery yaitu roti, kue, dan kue kering. Salah satu tujuan dari tesis ini yaitu membantu pertumbuhan bisnis YES Cake and Bakery melalui penambahan saluran distribusi melalui online marketing. Produk roti, kue, dan kue kering disepakati untuk menjadi benchmark proyek business coaching yang dilakukan. Data dari hasil business coaching diolah dengan menggunakan analisis bauran pemasaran 7P , analisis segmenting, targeting, dan positioning, analisis model bisnis kanvas, analisis rantai nilai, analisis SWOT, analisis industri melalui Porter rsquo;s Five Forces, dan analisis kesenjangan. Langkah yang diambil adalah pembuatan website YES Cake and Bakery yang interaktif dan berpotensi untuk pengembangan e-commerce serta rencana perluasan pemasaran melalui sosial media Instagram. Kata kunci :Yes Cake and Bakery, business coaching, saluran distribusi, online marketing, website, e-commerce, sosial media, Instagram, UKM

ABSTRACT
Name Annisa Vini CahyatiStudy Program Magister ManajemenTitle Strategy of Adding Distribution Channel through Online Marketing in order to Increase Sales Business Coaching UKM Yes Cake Bakery Counsellor Agung Nugroho, M.Mgt. This thesis discusses the business coaching conducted by the Author with Small and Medium Enterprise SME YES Cake and Bread, especially on the marketing department that has the duty and responsibility to sell YES Cake and Bakery products such as bread, cakes, and pastries. One of the goals of this thesis is to help YES Cake and Bakery rsquo s business growth through the adding distribution channel by online marketing. Bread products, cakes, and pastries are agreed to become a benchmark of the business coaching project. Data from business development results are processed using marketing mix analysis 7P , segmentation analysis, targeting, positioning, SWOT analysis, Porter rsquo s five forces analysis, value chain analysis, business model canvas analysis, and GAP analysis. The steps taken are the creation of an interactive YES Cake and Bakery website and for the development of e commerce and marketing expansion plans through social media Instagram. Keywords Yes Cake and Bakery, business coaching, distribution channel, online marketing, website, e commerce, social media, Instagram, SME"
2017
T49946
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nesya Vanessa
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku pembelian, berapa banyak kelompok dan profil konsumen terbentuk untuk menemukan pola dari perilaku pembelian berdasarkan situasi. Dari data yang diberikan, metode RFM dan K-Means clustering digunakan untuk mengidentifikasi perilaku pembelian dan profil konsumen. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa cluster konsumen terbentuk berbeda-beda pada setiap kategori produk berdasarkan nilai RFM dan K-Means clustering. Waktu puncak pembelian juga ada perbedaan pada tiap kelompoknya. Waktu terbaik untuk mengirimkan notifikasi dan pesan adalah ketika mendekati waktu puncak pembelian. Tentunya, hal ini sangat berguna untuk merencanakan marketing kontekstual dan iklan bertarget yang didesain berdasarkan kelompok konsumen dan perilaku pembelian.

ABSTRACT
The objectives of this research are to identify customer purchase behavior, how many customer clusters, and customer profile are formed also to find the pattern of customer purchase behavior based on situation. From the data supplied, the RFM method and K Means clustering are used to identify the customer purchase behavior and profiles. The result of this research is shown that the customer clusters are formed differently in every product category based on the RFM value and K Means clustering. There are also differences in peak hour for every customer cluster. The best situation to deliver notification and personal message is near the peak hour. Indeed, this matter is useful to make contextual marketing and targeted advertising that designed based on customer cluster data and all the hourly purchase behavior."
2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Yuliana Hadi Poernomo
"Aktivitas pemasaran di media sosial merupakan stimulus penting dalam pembentukan
brand experience. Berbagai brand memanfaatkan media sosial untuk meningkatkan
kehadiran mereka secara online dan menciptakan pengalaman tak terlupakan bagi
konsumen, yaitu melalui aktivitas pemasaran yang dilakukan di media sosial. Banyak
penelitian yang telah meneliti hubungan antara komunikasi pemasaran dengan nilainilai
ekuitas konsumennya, namun hanya sedikit studi yang mencoba melihat pengaruh
aktivitas pemasaran di media sosial dengan brand experience, dan belum dapat
digeneralisasikan karena hanya berfokus pada konteks industri tertentu. Salah satu studi
terdahulu hanya mengidentifikasi 2 komponen aktivitas pemasaran yaitu contentsharing
dan interactivity, sedangkan media sosial juga mendukung peluang kolaborasi
melalui personalisasi (personalization) serta penyampaian informasi terkini
(trendiness). Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengkonfirmasi kausalitas
hubungan antara aktivitas pemasaran di media sosial (content-sharing, interactivity,
personalization, dan trendiness) khususnya di ranah e-commerce yang tidak terbatas
pada satu jenis komoditi dengan masing-masing dimensi yang membentuk brand
experience yaitu sensory, affective, intellectual, serta behavioral. Penelitian ini menjadi
penelitian pertama yang secara khusus berfokus pada media sosial Instagram, sebagai
media sosial yang paling banyak digunakan merchants di Indonesia untuk
berkomunikasi dengan pelanggannya. Data dikumpulkan melalui survei online Google
Forms kepada 249 responden yang menggunakan Instagram dan mengikuti akun brand
e-commerce. Validitas diuji menggunakan teknik Pearson, sedangkan uji reliabilitas
menggunakan skala pengukuran Cronbach Alpha. Model penelitian divalidasi dengan
metode analisis PLS-SEM untuk menguji 16 hipotesis yang diajukan. Hasil penelitian
menunjukkan korelasi yang positif antara content-sharing, interactivity,
personalization, dan trendiness terhadap pengalaman sensory, affective, intellectual,
dan behavioral. Penelitian ini dapat membantu para manajer pemasaran untuk
mengoptimalkan strategi pemasaran di media sosial menggunakan pendekatan berbasis
aktivitas untuk menciptakan pengalaman yang positif bagi konsumen di media sosial.

Marketing activities on social media is an important stimulus in forming brand
experience. Various brands utilize social media to increase their online presence and
create unforgettable experiences for consumers, through marketing communication
activities carried out on social media. Many studies have examined the relationship
between marketing communications and consumer-based equity, but only a few studies
have tried to see the effect of social media marketing activities towards brand
experience, and the research models are not yet generalized because most of them only
focus on specific industrial contexts. One of the previous studies only identified 2
components of social media marketing activities, namely content-sharing and
interactivity, while social media also supported the opportunity for collaboration
through personalization and the delivery of the latest information (trendiness). For this
reason, this study aims to confirm the causality of the relationship between 4 social
media marketing activities (content-sharing, interactivity, personalization, and
trendiness), especially in the realm of e-commerce which is not limited to one type
of commodity towards each dimension that forms brand experience namely sensory,
affective, intellectual, and behavioral. This research is the first study that specifically
focuses on Instagram as the most widely used social media by merchants in Indonesia to
communicate with their customers. Data is collected through a Google Forms online
survei of 249 respondents who use Instagram and followed an e-commerce brand
account. Validity is tested using the Pearson technique, while the reliability test uses the
Cronbach Alpha measurement scale. The research model was validated by the PLSSEM
to test 16 proposed hypotheses. The results showed a positive correlation between
content-sharing, interactivity, personalization, and trendiness towards sensory, affective,
intellectual, and behavioral experiences. This study will help brand managers to
optimize social media marketing strategy using activity-based approach to create
positive experience on social media."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
T55354
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feni Wahyuni
"Tesis ini menjelaskan tentang proses adopsi inovasi penggunaan aplikasi pemasaran e-commerce oleh komunitas usahawan. Adanya jarak yang jauh antara kemampuan pelaku Usaha Kecil Menengan UKM dengan teknologi yang akan diadopsi membuat penelitian ini menarik untuk diteliti. Ditambah lagi, karakteristik pelaku UKM dalam berinovasi dan mencari peluang yang masih rendah. Sehingga, banyak ditemukan pelaku UKM yang hanya ikut-ikutan dalam membuat sebuah keputusan.
Penelitian ini mengaitkan proses adopsi inovasi dengan konsep pelaku UKM dalam proses pengambilan keputusan penggunaan aplikasi pemasaran e-commerce dan menggunakan paradigma post-positivisme, serta pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Data didapatkan secara mendalam untuk menjelaskan dan menggambarkan proses adopsi inovasi penggunaan aplikasi pemasaran e-commerce oleh komunitas UKM.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses keputusan adopsi inovasi aplikasi pemasaran e-commerce pada anggota komunitas UKM melalui berbagai tahapan, sebelum akhirnya memutuskan untuk menerima atau menolak inovasi tersebut. Selain itu, dalam mengadopsian e-commerce diperlukan komunikasi yang tepat untuk mengubah perilaku penjual dari menjual produk di toko konvensional menjadi menjual produk di toko daring. Proses penyebaran informasi, selain dilakukan melalui sosialisasi dan komunikasi interpersonal secara langsung adanya peran komunitas , juga dilakukan melalui saluran komunikasi yang termediasi oleh media daring yaitu WhatsApp, Facebook dan Instagram.

The focus of this study is about the process of innovation adoption in using e commerce marketing application by the entrepreneur community. The gap between the users 39 capability in using technology and the technology itself makes this research appealing to be examined. Furthermore, the characteristics of the SME entrepreneur in innovating and looking for opportunities still low lead to some figured issues. Myriads of SME entrepreneurs tend to duplicate each other in decision making.
This case study associates the SME entrepreneur 39 s innovation adoption process with their decision making process in using e commerce marketing application by implementing the post positive paradigm and the qualitative approach. The in depth data gathered to describe the process of innovation adoption in using e commerce marketing applications by the SME community.
The result of this study showed that the process of adoption of the decision of innovation marketing e commerce applications on the SME community members through various stages, before finally deciding to accept or reject the innovation. Moreover, adopting e commerce system requires communication process that will enable the users to change their selling behaviour, from offline to online. The process of information dissemination is not only by face to face communication as the part of the community 39 s role but also through online communication channels such as WhatsApp, Facebook and Instagram.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50754
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>