Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 127906 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Furi Andriyana
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai evaluasi program Diklat Penjenjangan yang baru dilaksanakan sejak tahun 2008, dimana PLN Disjaya sebagai Pilot Project World Class Services (WCS) dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan benarbenar meningkatkan profesionalisme semua pegawai. Untuk itulah diperlukan pelaksanaan diklat bagi PLN Disjaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan dan metode kuantitatif sebagai teknik pengumpulan data. Peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa besar efektivitas program Diklat Penjenjangan bagi pegawai. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui keefektivitasan program Diklat Penjenjangan diperlukan evaluasi program Diklat yang diukur dengan 4 dimensi menurut Kirkpatrick. Dari 4 dimensi tersebut, semuanya dapat dinilai efektif.

ABSTRACT
This thesis discusses about the evaluation stages of education and training program that implemented since 2008, where PLN Disjaya as a Pilot Project World Class Services (WCS) are required to improve the quality of care and actually increase the professionalism of all employees and outsourced workers. For this reason the implementation of training required for PLN Disjaya. This thesis uses a quantitative approach and methods of data collection techniques. Researchers are interested to knowing how much the effectiveness of stages of education and training program for employees. In this thesis, to determine the effectiveness of Education and Training program, evaluation of Education and Training program is required as measured by the four dimensions according to Kirkpatrick theory. From those four dimensions, there are all of indicators can be classified as effective."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Samitha Farausi
"ABSTRAK
TKI (Tenaga Kerja Indonesia) memiliki konstribusi yang cukup besar terhadap
dinamika pendapatan negara. Nilai remitansi (pengiriman uang) TKI yang terus
stabil diantara gejolak perekonomian migas, non migas maupun ekspor impor
Indonesia yang semakin hari terus melemah. Atas dasar potensi itulah, maka
penting bagi TKI untuk “melek keuangan” dan sebanyak – banyaknya
memperoleh pengetahuan dan informasi terkait layanan jasa keuangan. Hal
tersebut mendasari dikembangkannya program pelatihan edukasi pengelolaan
keuangan bagi TKI dan keluarga yang diselenggarakan oleh BNP2TKI. Edukasi
keuangan sebagai sebuah program strategik pemerintah selayaknya melalui proses
perencanaan yang terkonsep baik dan teruji coba sehingga pada saat aplikasi di
lapangan segala hambatan dan kendala dapat diprediksi dengan tepat dan
berkesinambungan. Penulis melakukan studi yang berfokus pada evaluasi
perencanaan komunikasi strategik pada program edukasi pengelolaan keuangan
bagi TKI dan keluarganya dimana program edukasi pengelolaan keuangan
tersebut telah dilakukan dalam masa RPJMN 4 tahun terhitung mulai tahun 2010
– 2014. Dimana dilakukan pengkajian baik terkait komunikasi antar organisasi
dalam pencanangan program maupun metode komunikasi yang digunakan dalam
kegiatan edukasi pengelolaan keuangan tersebut pada tiap tahunnya.

ABSTRACT
TKI (Indonesian Migrant Workers) have a considerable contribution to the
dynamics of the state revenue. The value of TKI remittance (money transfer) that
keeps stable among oil and gas or non oil and gas event Indonesia export import
which getting weaker day by day. Base on that potential, it is important for TKI to
know about finance and absorb the information related to financial services as
many as possible. It underlies the developed of education financial management
program for Indonesian migrant workers and their families organized by the
BNP2TKI. Financial education as a strategic government programs should be well
planned and tested so all the obstacles and constraints can be predicted with
precision and continuous improvement. The author did a study that focuses on
education financial management program for Indonesian migrant workers and
their families where the financial management education program has been done
in the 4 years RPJMN calculated from the year 2010 – 2014. Where does the
study of related good communication between organizations in the
groundbreaking program as well as the method of communication used in the
financial management of educational activities on each year."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanang Najmudin
"Skripsi ini membahas mengenai Evaluasi Program Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Staf Analis Laboratorium di Departemen Diklat Hermina Hospital Group, tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Hasil penelitian ini menemukan belum adanya evaluasi sistem secara menyeluruh mulai dari unsur input, proses, sampai dengan output, belum adanya umpan balik dari rumah sakit mengenai evaluasi paska Diklat, dan keterbatasan perlengkapan atau alat peraga pada Diklat Laboratorium, maka disarankan agar dilakukan evaluasi sistem secara menyeluruh dari unsur input (pengajar, perlengkapan, fasilitas, dan silabus), proses (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan, dan output (reaksi, pembelajaran, dan perilaku) dengan kriteria kesesuaian, keefektifitasan dan keefisiensian.

This paper about discusses evaluation of training and education program analyst laboratories staff in Training and Education Department at Hermina Hospital Group, 2015. This research used qualitative methode. Result for this research not found about evaluation system is through from element input, process until output, there is has been no feedback from the hospital on evaluation after training, and than limited equipment or props on training and education program for analyst laboratories staff, so it's suggested that it would be evaluated all system from the input (teachers, equipment, facilities, and syllabus), process (planning, organizing, actuating, and controlling), and output (reaction, learning, and behavior) with the criteria of relevancy, efectifity and eficiency.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
S62323
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bush, Tony
Yogyakarta: IRCiSoD, , 2006
371.206 BUS l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wolf, Richard M.
New York: Praeger, 1979
370.18 WOL e
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Washington: National Academy Press, 1981
370 PRO
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Setia Utami
"Masalah penyalahgunaan Napza (Narkotika, Psikotropika dan Zat adiktif lain), dalam lima tahun ini berkembang amat pesat di Indonesia khususnya di kota-kota besar. Dalam lima tahun ke depan juga akan tetap berkembang secara fluktuatif baik dari jenis zatnya maupun dampak atau komplikasi yang ditimbukannya, jumlah penderita penyalahgunaan Napza ini juga tidak akan berbeda jauh dari tahun ke tahun.
Sifat penyakit yang chronic relapsing, dan dampak luas yang ditimbulkan menyebabkan penanggulangan ini harus dilakukan secara komprehensif yang meiibatkan berbagai profesi serta instansi atau organisasi. Masalah yang penting dalam menanggulangi masalah Napza bagi setiap organisasi adalah kemampuan sumber daya manusia, tidak semua SDM yang ada di fasilitas pelayanan penanggulangan masalah Napza ini mempunyai kemampuan baik dari pengetahuan, ketrampilan maupun perilakunya tentang masalah Napza. Untuk mengatasi masalah ini salah satu alternatif pemecahan masalahnya adalah dengan mendapatkan pelatihan di bidang Napza.
Dalam suatu fasilitas pelayanan kesehatan dokter dan perawat merupakan profesi yang akan langsung berhadapan dengan pasien dan terlibat langsung dengan proses terapi. Untuk itu dituntut kemampuan yang profesional dalam memberikan pelayanan khususnya untuk penderita penyalahgunaan Napza.
Rumah Sakit Ketergantungan Obat yang merupakan fasilitas khusus melayani penderita penyalahgunaan Napza dalam tiga tahun terakhir ini sudah menyelenggarakan pelatihan bagi dokter dan perawat, hanya saga pelatihan ini hanya bersifat reaktif belum dilaksanakan sesuai dengan prosedur suatu penyelenggaraan pelatihan.
Peneletian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan di bidang Napza bagi dokter umum dan perawat, baik yang bertugas di Rumah Sakit Jiwa, Rumah Sakit Umum, RSKO maupun Puskesmas. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan melakukan Wawancara Mendalam (Indepth Interview) dan Diskusi Kelompok Terarah (Focus Group Discussion) melalui Tematic Analisys serta mendapat data sekunder tentang pengelolaan program Diklit di RSKO.
Dari hasil penelitian diperoleh gambaran bahwa kebutuhan pelatihan amat bergantung dari sifat dan fungsi organisasi yang bersangkutan, sedangkan untuk individu tergantung pada tugas dan pekerjaannya serta kompetensi yang diharapkan balk oleh organisasi maupun individu tersebut. Adapun materi pelatihan yang dibutuhkan untuk dokter dan perawat secara garis besar tidak banyak perbedaan, hanya luas dan kedalamannya yang berbeda. Untuk dokter materi yang diberikan harus dibedakan antara yang berfungsi sebagai pengambil keputusan, pembuat strategi penanggulangan Napza atau sebagai pelaksana.
Pada penelitian ini diperoleh identifikasi kebutuhan materi pelatihan untuk dokter umum dan perawat antara lain ; Komunikasi yang terapeuitk, masalah Napza secara keseluruhan, diagnosis dan assesment bidang psikiatri, psikologi klinis dan abnormal, sosiologi, manajemen pelayanan kesehatan, konseling, penanggulangan kondisi emergensi, penanggulangan komplikasi medik, pengetahuan tentang model-model terapi dan rehabilitasi. Masih banyak materi lain yang seharusnya diketahui oleh dokter dan perawat seperti masalah hukum, prevensi dan deteksi dini serta pemeriksaan laboratorium.
Penyelenggaraan pelatihan untuk dokter dan perawat yang telah dilaksanakan oleh Diklit RSKO sebagian materinya sudah tercakup dalam identifikasi kebutuhan pelatihan tersebut. Hanya dari proses perencanaan sampai evaluasi yang seharusnya dilakukan belum seluruhnya terprogram dengan baik, hal ini disebabkan karena Diklit RSKO hanya bersifat reaktif dalam pelaksanaan pelatihan. Untuk itu perlu dilakukan perbaikan manajemen pelatihan agar mutu pelatihan dapat dipertanggung jawabkan, perlu ada kerja sama dengan institusi pendidikan, instansi kesehatan dan organisasi lain seperti LSM dan sebagainya yang mempunyai kaitan dengan penanggulangan masalah Napza. Dalam kerja sama tersebut sebaiknya dibuat suatu modul-modul pelatihan di bidang Napza yang terstandarisasi untuk tingkat Nasional.
Dalam penelitian ini diperoleh gambaran tentang fungsi dan peran RSKO dalam bidang pendidikan dan pelatihan, tampaknya hampir semua informan setuju bahwa RSKO harus menjadi pusat pendidikan, pelatihan, informasi dan pengembangan Iptek di bidang Napza bagi seluruh pusat-pusat pelayanan kesehatan seperti R.S Jiwa, R.S Umum, Puskesmas maupun R.S Khusus lain. Hal ini merupakan suatu peluang bagi RSKO dan sesuai dengan Visi yang dimiliki yaitu sebagai Pusat Rujukan Nasional, harapan ini tentunya berpulang kepada RSKO kembali untuk dapat mempersiapkan diri dan mengembangkan kemampuan baik dari SDM, sarana dan prasarana serta komitmen yang tinggi untuk berubah.

Identification of Drugs Treatment Training for General Practioner and Nurses at Drugs Dependence Hospital Education and Training ProgramIn Indonesia ellicit drugs problems is rapidly increasing since the last five years, especially in its big cities. Based on predicted number, the problem for five years will also remain fluctuatively increased due to introduction of new subnstances, side effects and new complication resulted from new subtances.
Further, drugs addict population will be not be drastically different fro year to year.
Chronic Relapsing disease of drugs addiction and its widw impact to society, caused the need of interaction and elaboration of multiple proffesion, instances and organization to handled the problems. It that matter human resources has become important factor of every drugs prevention services and facilities.
Recently, it is showed that not every facilities represent good knwledges, skills and attitudes of its human resources toward handling the drugs addiction matter. Therefore, to improve that condition, it is suggested that those facilities encourages theirs human resources to participate on drugs addiction training.
Doctors and nurses, which are the two most involved proffesion in handling drugs addict pateient, are required to have high skills on performing their profesion. Within the last 3 years, Drugs Dependence Hospital as a drug addiction special facility, has performing for doctors and nurses. However, these were reactive programs only which have not been performed based on adequate training procedure.
Objective of this thesis is to perform a study to identify doctors and nurses training requirement for Mental Health Hospital, Drugs Dependence Hospital, General Hospital and Puskesmas. This study used a qulitative methodology which performed which performed with indepth interview and focus group discussion tematic analysis supported with secondary data from Drug Dependence Hospital education anad training program elaboration.
This study showed that training requirement is depend highly on function and characteristic of every organization, while each individu within the organization depend on his job description and individual competency_ There arae no differences between doctors and nurses training program, however, doctors materials need to be classified into decission making, prevention strategy and execution position.
This study also indetified doctors and nurses training materials requirement such as ; Therapeutic communicatioan, overall problems solving, psychiatric diagnosis and assesment, clinical ang abnormal psychology, sociology, health services management, councelling, emegency condition, medical complication, education on every therapy models and rehabilitation, law enforcement, prevention, early detection, iaboratorium examination and other significant topics.
Drug Dependence Hospital education and training program for doctors and nurses has covered some of those materials. However, the training program was not performed with an overall training procedure, due to its reactive nature of the program. Therefore, it is required to improve the management of program to enchanced the overall quality of the program, also elaboration with educational institution, health institution an other related institution to derive a standardized natioanals training modules.
This study also showed Drug Dependence Hospital roles on education and training program, on which most opinion can be concluded that the hospital need to be center of development for education and training, information and science technology center for other drugs addiction facilities such as Mental Health Hospital, General Ghospital, Puskesmas and others facilities. This is an opportunity for Drug Dependence Hospital to achieve its vision as a Natioanal Refferal Center. However, it is also depend on Drug Dependence Hospital preparation and effort to improve its human resources, facilities and its total commitment to improve."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T9545
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Nurhuda Nelson
"Riset ini bertujuan mengevaluasi tata kelola dan dampak program pembelajaran yang dilaksanakan oleh NGO pada pelajar dari kelas menengah bawah perkotaan. Studi sejenis menunjukan kecenderungan evaluasi hanya sampai ke tataran output, sehingga dampak kurang menjadi perhatian. Salah satunya karena keterbatasan metode yang valid dan reliabel untuk mengukur dampak. Riset ini mengevaluasi Program Education Centre sebagai program pendidikan berkarakteristik community development yang diimplementasikan dalam bentuk kursus bimbingan belajar gratis. Adapun evaluasi ini akan membandingkan efektivitas capaian dampak antara metode pembelajaran luring dan daring. Evaluasi dilaksanakan menggunakan metode SWOT untuk mengkaji aspek tata kelola program, dan metode SROI untuk memetakan dan menilai dampak. Hasil SWOT menunjukan kekuatan, potensi, dan keberhasilan yang menonjol pada metode pembelajaran luring dibandingkan daring. Kekuatan utama dari adalah dapat diakses oleh kalangan ekonomi lemah, potensi utamanya adalah lingkungan pembelajaran yang kondusif, sementara standarisasi materi menjadi sorotan kelemahan utama. Terdapat dua aspek utama yang menjadi perbedaan dari kedua metode ini, yakni aspek komunikasi dan aspek aksesibilitas dari program. Di sisi lain hasil SROI menunjukan adanya outcome yang bervariasi dengan nilai monetisasi yang jauh lebih besar pada dampak implementasi melalui metode luring. Nilai dampak program secara luring adalah Rp. 10,8 : 1, sementara nilai dampak pembelajaran daring hanya sebesar Rp. 5,26 : 1. Evaluasi ini merefleksikan bahwa substansi program yang diimplementasikan dengan metode yang berbeda, meskipun pada segmentasi penerima manfaat yang sama, dapat bermuara pada hasil dan dampak program yang berbeda secara signifikan. Program ini tidak hanya menyelesaikan permasalahan kesulitan akses akibat keterbatasan sumber daya, melainkan secara laten juga mendorong perubahan normatif dalam pandangan mengenai pendidikan yang dianggap mahal.

This research aims to evaluate the impact of learning programs implemented by NGOs on students from the urban lower middle class. Similar studies show a tendency for evaluation to only reach the output level, so that impact is less of a concern. This is partly due to the lack of valid and reliable methods to measure impact. This research evaluates the Education Centre Program as an educational program with community development characteristics implemented in the form of free tutoring courses. The evaluation will compare the effectiveness of impact achievement between offline and online learning methods. The evaluation is conducted using SWOT method to assess the governance aspect of the program, and SROI method to map and assess the impact. The SWOT results show the strengths, potentials, and successes that stand out in the offline learning method compared to online. The main strength is that it is accessible to the economically weak, the main potential is the conducive learning environment, while the standardization of materials is the main weakness. There are two main aspects that make the difference between these two methods, namely the communication aspect and the accessibility aspect of the program. On the other hand, the SROI results show that there are varied outcomes with a much greater monetization value on the impact of implementation through the offline method. The impact value of the offline program is Rp. 10.8: 1, while the impact value of online learning is only Rp. 5.26 : 1. This evaluation reflects that the substance of the program implemented with different methods, even in the same beneficiary segmentation, can lead to significantly different program results and impacts. This program not only solves the problem of access difficulties due to limited resources, but also latently encourages normative changes in the view of education that is considered expensive."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Sapuratwi
"Pendidikan dan pelatihan memiliki peran yang strategis dan sentral dalam membentuk sosok aparatur yang memiliki kompetensi, profesional dan bertanggung jawab serta mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi di sekitar lingkungan organisasi. Sosok aparatur sebagaimana diuraikan di atas hanya akan terwujud apabila pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan dan direncanakan sedemikian rupa sebagai suatu proses yang sistematis dimulai sejak analisis aspek kebutuhan diklat, penyelenggaraan hingga aspek evaluasinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menelaah berbagai gejala yang relevan dengan fokus penelitian yaitu menyangkut evaluasi efektivitas pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Teknis Komunikasi Niaga Internasional di Departemen Perdagangan. Penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif, yakni mendeskripsikan atau menguraikan hasil jawaban responden yang diperoleh melalui kuesioner apa adanya dengan mengacu pada frekuensi dan presentase jawaban responden, sebanyak 40 orang peserta Pendidikan dan Pelatihan Teknis Komunikasi Niaga Intemasional diambil sebagai populasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian kebutuhan pendidikan dan pelatihan oleh sebagian besar peserta dinilai belum memenuhi harapan yang diinginkan oleh peserta. Persepsi peserta menurut kualifikasi yang dimiliki sekarang aspek pengetahuan dan sikap dalam kategori cukup baik, sedangkan aspek keterampilan dan perilaku dalam kategori baik. Sementara itu untuk kualifikasi menurut job spesifikasi aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam kategori baik, sedangkan perilaku dalam kategori sangat baik. Efektivitas pelaksanaan pendidikan dan pelatihan bagi sumber daya manusia aparatur di lingkungan Departemen Perdagangan untuk Pendidikan dan Pelatihan Teknis Komunikasi Niaga Intemasional menunjukkan efektivitas yang baik. Dari kelima aspek pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, aspek kurikulum, peserta dan penyelenggara dalam kategori cukup baik, sedangkan aspek tenaga pengajar, sarana dan prasarana, dalam kategori baik. Aspek kurikulum dan aspek peserta merupakan aspek yang memperoleh skor terendah dibanding aspek lainnya. Sementara itu efektivitas pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dilihat dari hasil pembelajaran peserta menunjukkan peningkatan yang signifikan secara statistik. Hal tersebut ditunjukkan dengan perolehan yang meningkat hasil post-test para peserta pendidikan dan pelatihan.
Implikasi dan hasil penelitian di atas, maka disarankan penilaian kebutuhan pendidikan dan pelatihan harus selalu dilakukan dengan mengikutsertakan dan memberdayakan semua unit-unit organisasi yang memerlukan peningkatan kualitas SDM di unitnya masing-masing. Penilaian kebutuhan pendidikan dan pelatihan diharapkan menyangkut pula dengan kompetensi SDM yang dibutuhkan oleh masing-masing unit organisasi sehingga sasaran pendidikan dan pelatihan menjadi lebih efektif. Walaupun pelaksanaan pendidikan dan pelatihan menunjukkan efektivitas yang baik, namun usaha untuk meningkatkan aspek-aspek tersebut tetap perlu menjadi perhatian pihak Departemen Perdagangan. Khusus aspek kurikulum perlu ditingkatkan sesuai dengan perkembangan teknologi pembelajaran dalam proses pendidikan dan pelatihan bagi sumber daya manusia aparatur di Departemen Perdagangan. Penguasaan pengetahuan peserta Pendidikan dan Pelatihan Teknis Komunikasi Niaga perlu lebih dimaksimalkan, sehingga secara kognitif sumber daya manusia aparatur memahami pengetahuan peserta pendidikan dan pelatihan. Hal ini perlu dilakukan melalui berbagai metode dan teknik pembelajaran yang dapat mempercepat dan mempermudah daya serap pembelajaran materi yang diberikan.

Training and education have strategic, and central role in forming competent, professional and responsible apparatus figures. They should also be able to anticipate the changing that happens around the organization. The apparatus figures explained above will be achieved if the training and education are implemented and planned as well as possible as a systematic process which is started from the aspect analysis of training and education program needs, implementation of training and education program until evaluation aspect.
This research is intended to describe and analyze various symptoms, which are relevant to the research focus that is about the effectiveness evaluation of training and education of international Commerce Communication Technique in the Department of Trade. The research used quantitative descriptive method. It was done by describing and explaining the respondent result, which is gotten through the normal questionnaire by referring to the frequency and percentage of respondent answers. 40 participants of training and education of International Commerce Communication Technique are taken as population.
The research result shows that the judgment of training and education needs by the most participants hasn?t fulfill the participants' hope. The participant's perception according to the owned qualification, knowledge aspect and behavior, are in quite good category. Meantime, skill aspect and behavior are in good category. And for this qualification according to the knowledge aspect specification job, skill and behavior are in good category, and attitude is in very good category. The effectiveness of training and education implementation for human resources in The Department of Trade for Training and education of International Commerce Communication Technique shows good effectiveness. From five aspects of training and education, curriculum aspect, participants and organizers are in quite good category. Meanwhile, Instructors and facilities are in good category. Curriculum and participants aspect are the aspects that get the lowest score compared with the others. Meanwhile, if it based on the result of participant training, the effectiveness of training and education implementation show significant improvement statically. It is show by the improvement score of post-test for training and education participants.
The implication of research result above, it is suggested that the judgment of training and education should always be implemented by joining and using them all organization units that need the quality improvement in each units. The judgment of training and education needs also hopefully relate to human resource competency needed by each organization units so that the training and education target become more effective. Even though the training and education show good effectiveness, but the effort to improve those aspects still should get attention from the Department of trade, especially for curriculum aspect that need improving based on the training technology improvement in training and education process for human resource apparatus in the department of trade. The participant knowledge mastery of training and education of commerce communication technique need to be maximized, so that the human resource apparatus understand the knowledge of training and education participants cognitively. It should be done through various kinds of method and training technique, which will fasten and ease the absorptive power of material training.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T21529
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Douglas
"Penelitian ini bertujuan mengevaluasi dampak program pendidikan anak berbasis komunitas di SOS Children’s Village Jakarta dan melihat kaitannya dengan efektivitas tata kelola. Studi terdahulu cenderung fokus mengulas proses pelaksanaan program dan keberhasilan di tingkat output pada bentuk pendidikan formal. Oleh karena itu, penelitian ini fokus mengkaji tata kelola program dan kaitannya dengan dampak program. Kontribusi kebaruan studi ini adalah dengan mengevaluasi dampak program pada mandiriwan yang telah berada di fase pasca program. Evaluasi ini menggunakan metode Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT) untuk melihat kinerja tata kelola program, serta metode Social Return On Investment (SROI) untuk mengidentifikasi valuasi moneter dari berbagai dampak yang didapatkan oleh penerima manfaat program. Hasil SWOT menunjukkan kekuatan utama program adalah tingginya kualitas pendidikan anak dengan sistem yang sudah teruji, sementara kelemahan utama program adalah menurunnya jumlah pendanaan dari sponsor. Hasil evaluasi SROI menunjukan bahwa sistem pendidikan yang bagus ini menghasilkan dampak optimal berupa peningkatan kemampuan bagi penerima manfaat dengan nilai SROI sebesar Rp 2,1 : 1. Dampak program ini sebenarnya cukup besar, tetapi angka SROI relatif kecil karena 1) dampak yang dapat dihitung hanya dampak tangible (material) sementara hasil pendidikan lebih banyak berbentuk intangible impact; 2) sulit mengukur dampak-dampak yang sangat variatif bentuk dan nilainya pada stakeholder yang segmentasinya bervariasi. Secara khusus evaluasi ini menggarisbawahi bahwa outcome program yang besar pada mandiriwan dalam kemandirian hidup pasca program dan ini semua terjadi karena efektivitas tata kelola program.

This research aims to evaluate the impact of community-based children's education programs at SOS Children's Village Jakarta and see its relationship to the effectiveness of governance. Previous studies tend to focus on reviewing the program implementation process and success at the output level in formal education. Therefore, this research focuses on examining program governance and its relationship to program impact. The novel contribution of this study is to evaluate the impact of the program on independent adults who are in the post-program phase. This evaluation uses the Strength, Weakness, Opportunity, Threat (SWOT) method to see the performance of program governance, as well as the Social Return On Investment (SROI) method to identify the monetary valuation of the various impacts obtained by program beneficiaries. The SWOT results show that the main strength of the program is the high quality of children's education with a system that has been tested, while the main weakness of the program is the decrease in the amount of funding from sponsors. The results of the SROI evaluation show that this good education system produces an optimal impact in the form of increasing the abilities of the beneficiaries with an SROI value of IDR 2.10 : 1. The impact of this program is actually quite large, but the SROI figure is relatively small because 1) the impact that can be calculated is only tangible (material) impact while educational outcomes are mostly in the form of intangible impact; 2) it is difficult to measure impacts that vary greatly in form and value on stakeholders whose segmentation varies. In particular, this evaluation highlights that the program's results are great for people living independently after the program and this all happens because of the effectiveness of program governance."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>