Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 24809 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bottom, Norman R.
New York: Collier Macmillan, 1983
658.473 BOT s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nolan, Dennis P
"Addressing the present need for an overall reference book that provides a complete and sufficient description of the terminology used in the safety/loss prevention field, this text is an encyclopedic A-Z listing of terminology. This text covers background, meanings, and descriptions of terms. It presents terminology in alphabetical order for ease of search and contains supplemental appendices of safety organizations, common safety standards, and acronyms. Two-paragraph descriptions of terms, photographs, diagrams, graphs, and tables are included to aid understanding of the subject, making it a"
Boca Raton, FL: CRC Press , 2011
620.86 NOL l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Oetoro
"Latar belakang. Obesitas merupakan masalah kesehatan masyarakat dunia dengan prevalensi yang semakin meningkat. Obesitas meningkatan risiko sindrom metabolik dan penyakit kardiovaskular, yang diyakini akibat inflamasi dan stres oksidatif. Penurunan berat badan (BB) dengan cara diet dan olahraga merupakan strategi dasar dalam manajemen obesitas. Penyandang obesitas seringkali mengalami peningkatan dan penurunan BB yang dikenal sebagai weight cycling (WC). Penelitian menunjukkan risiko sindrom metabolik dan penyakit kardiovaskular meningkat pada WC dibandingkan dengan penyandang obesitas pemula [first encounter obesity (FEO)]. Penelitian ini bertujuan untuk menilai pengaruh program penurunan BB terhadap komposisi tubuh, petanda sindrom metabolik, petanda inflamasi dan stres oksidatif pada penyandang obesitas WC dibandingkan dengan FEO.
Metode. Penelitian ini merupakan uji klinis terbuka selama delapan minggu yang dilakukan di Balai Kota DKI Jakarta. Subyek penelitian diambil secara konsekutif dan diklasifikasikan menjadi kelompok WC dan FEO. Kedua kelompok diberikan program penurunan BB yang terdiri dari pengurangan asupan energi sebesar 1000 kkal/hari dan olah raga intensitas ringan - sedang tiga kali seminggu selama 45 menit. Pengukuran antropometri dan komposisi tubuh (BB, indeks massa tubuh/IMT, massa lemak/ML, massa bebas lemak/MBL, massa otot/MO, rating lemak viseral, intracellular water /ICW yang merupakan indikator anabolisme protein ), petanda sindrom metabolik (kadar trigliserida/TG dan LP), petanda inflamasi (high sensitivity C-reactive protein/hs-CRP, interleukin/IL-6), dan stres oksidatif (F2-isoprostan) dilakukan pada awal penelitian, minggu ke-4 dan pada akhir penelitian (minggu ke-8).
Hasil. Dari total 73 subyek (34 subyek kelompok WC dan 39 subyek kelompok FEO) didapatkan karakteristik yang setara dalam hal usia, riwayat obesitas pada keluarga, asupan makanan, proporsi komposisi makronutrien, dan aktivitas fisik, namun tidak terdapat kesetaraan dalam hal distribusi subyek laki-laki dan perempuan, riwayat lamanya obes. Kelompok WC memiliki ML yang lebih tinggi , MBL, MO dan ICW yang lebih rendah, serta petanda inflamasi yang lebih buruk dibanding kelompok FEO, sebaliknya kelompok FEO memiliki kadar TG, F2-isoprostan lebih tinggi daripada WC. Setelah intervensi diet dan olah raga selama 8 minggu, penurunan BB, IMT, ML, MBL, MO, rating lemak viseral dan kadar ICW pada kelompok WC cenderung lebih rendah daripada kelompok FEO (p >0,05). Penurunan LP pada kelompok WC cenderung lebih rendah daripada kelompok FEO (p = 0,23). Kadar TG pada kelompok WC meningkat, sedangkan pada kelompok FEO terjadi penurunan kadar TG, namun perbedaannya tidak bermakna (p = 0,055). Penurunan kadar hs-CRP dan IL-6 pada kelompok WC cenderung lebih besar daripada FEO (p >0,05). Penurunan kadar F2-isoprostan lebih tinggi pada kelompok FEO daripada kelompok WC (p = 0,017).
Kesimpulan: Penyandang obesitas WC memiliki ML yang lebih tinggi dari FEO, disamping itu memiliki anabolisme protein yang lebih rendah, oleh karena itu program diet dan olahraga pada WC harus mempertimbangkan modalitas yang mampu meningkatkan anabolisme protein.Penyandang WC memiliki petanda inflamasi yang lebih buruk dibanding FEO, sedangkan setelah menjalani program diet dan olahraga selama 8 minggu pada penelitian ini tidak didapatkan perbedaan perubahan BB, komposisi tubuh, petanda sindrom metabolik, dan petanda inflamasi, kecuali perubahan petanda stres oksidatif yang lebih baik pada penyandang FEO.

Background. The worldwide prevalance obesity is increasing rapidly and has become serious health burden globally. Obesity increases risks of metabolic syndrome and cardiovascular diseases which may partly caused by inflammation and oxidative stress. Effective weight loss programs include diet and exercise,and these interventions are considered as first line strategy of obesity management. Obese individuals often experience repeated cycles of weight loss followed by weight regain, which is recognized as weight cycling (WC). Several studies demonstrated that weight cycler has higher risk of metabolic syndrome and cardiovascular diseases than individuals with first encounter obesity (FEO). This study aimed to assess the effect of weight loss programs using diet and exercise on body composition, selected markers of metabolic syndrome, inflammation, and oxidative stress in obese subjects with WC and FEO.
Methods.This study was an 8-week open clinical trial held at Balai Kota DKI Jakarta. Subjects were recruited consecutively and classified into WC and FEO groups. All subjects were assigned to receive weight loss programs with the following goals: 1,000 Kcal reduction of total energy intake/day and 45-minute mild-to-moderate intensity exercise, three times a week. Antropometric and body composition (body weight/BW, body mass index/BMI, fat mass, fat free mass, muscle mass, visceral fat rating, intracellular water/ICW as indicator of protein anabolism), markers of metabolic syndrome (triglyceride/TG levels and waist circumference), inflammation (high sensitivity C-reactive protein/hs-CRP, interleukin/IL-6), and oxidative stress(F2-isoprostane)were measured at baseline, week 4, and the end of study (week 8).
Results. A total of 73 subjects consisting of 34 subjects with WC (WC group) and 39 subjects with FEO (FEO group). Both groups had similar characteristics in age, family history of obesity, dietary intakes, macronutrient composition, and physical activities; meanwhile, gender and duration of obesity were significantly different between groups. WC group had more body fat, less fat free mass, muscle mass and ICW, higher markers of inflammation than FEO group. On the other hand, TG and F2-isoprostane levels in FEO group were higher than WC group. Following 8-week intervention with diet and exercise, the reduction in BW, BMI, fat free mass, muscle mass, visceral fat rating, and ICW in WC group was comparable with FEO group (p>0.05). The reduction of waist circumference in WC group tended to be lower than FEO group (p = 0.23). Triglyceride levels in WC group increased, but it declined in FEO group. However, these differences were not statistically significant(p= 0.055). The decline in hs-CRP and IL-6 levels in WC group tended to be higher than FEO group (p>0.05). Meanwhile, the decrease in F2-isoprostane levels in FEO group was significantly higher than WC group (p=0.017).
Conclusion.Obese subjects with WC had more body fat but lower protein anabolic capacity than those with FEO. These results suggest that diet and exercise program for weight cycler should consider effective ways to enhance protein anabolism.In addition, obese subjects with WC had higher inflammatory process than those with FEO.Using the current model of 8-week intervention with diet and exercise, this study was not able to demonstrate differences between WC and FEO groupsin the magnitude of changes in body composition and inflammation indicators, except oxidative stress indicator.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
D-Pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Indra Laksmana
"Tesis ini membahas hasil penelitian mengenai pelaksanaan Manajemen Sekuriti Fisik di Kampus Universitas Tarumanagara (Untar). Kenyataan menunjukkan bahwa kasus-kasus gangguan keamanan di lingkungan Kampus Untar masih relatif besar dan cenderung meningkat. Kondisi fisik Untar yang terdiri dari tujuh blok bangunan dengan ratusan ruangan-ruangan kelas, laboratorium, pusat komputer, kantin, bank dan jumlah mahasiswa yang terus meningkat membuat kampus ini menjadi rentan terhadap gangguan keamanan dan kejahatan.
Penelitian ini dilakukan dengan metode pengamatan lapangan didukung dengan metode wawancara dan menghimpun dokumen terkait. Wawancara dilakukan kepada para petugas terkait dengan pengelolaan pengamanan kampus.
Hasil penelitian dianalisa secara kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kelemahan dalam sistem manajemen sekuriti antara lain bahwa sistem pengamanan kampus terlalu mengandalkan tenaga-tenaga outsourcing, sehingga mereka kurang mempunyai rasa memiliki. Disamping kekurangan tenaga keamanan, juga kekurangan jumlah sarana pengamanan seperti CCTV dan sarana penghalang, serta kurangnya koordinasi dengan pihak kepolisian. Oleh sebab itu disarankan untuk memperkuat tenaga pengamanan internal, pengintegrasian sistem pengamanan tenaga internal dan tenaga outsourcing dan kepolisian, melengkapi sarana prasarana pengamanan serta pemberdayaan tenagatenaga pengamanan melalui program pelatihan.

The thesis analyzes the result of the research conducted on the implementation of physical security management at the Tarumanagara University (Untar). The facts showed that the number of cases against security at the Untar campus is relatively big and tend to increase. The physical condition of Untar campus consisting of several building blocks with hundreds of class-room and the increasing number of students make the Untar campus is facing the potential security problems and threats.
The research was conducted by using field research method, supported by interviews and documents collection. Interviews were conducted to a number of key informants related to security management of Untar campus. The result of the research were analyzed qualitatively and descriptively.
The result of the research showed the lack of the security management system at the Untar campus, among other that the security personnel is too much dependent on the contract and outsourced employees, who have a relatively low of sense of belonging. Also there has been insufficient security means such as CCTV and physical border installation, as well as the lack of coordination with the police officers. Therefore, it is adviced to empower internal security personnel, to integrate internal and outsourced employees and the role of police into an integrated physical security management system, improve security device and installations and empower security personnel through training programs.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dendy Savarino
"Keamanan atau sekuriti merupakan kebutuhan setiap orang. organisasi, masyarakat dan negara. Konstruksi berpikimya adalah bahwa orang, ke1ompok masyarakat, organisasi maupun negara mempunyai kepentingan. Namun ada saja pihak-pihak tertentu yang berupaya untuk merugikan kepentingan tersebut Agar dapat terwujud keamanannya maka dibutuhkan penyelenggaraan manajemen sekuriti untuk mencegah tetjadinya hal-hal yang merugikan kepentingan tersebut Karena bentuk pengamanannya berbentuk fisik, maka dinamakan manajemen sekuriti :fisik.
Bekapai, Senipah, Peciko (BSP) Terminal merupakan salah satu area operasi milik Total E&P lndonesie yang merupakan terminal berkumpulnya hasil eksplorasi di wilayah ini baik gas maupwt minyak mentah. Untuk menciptakan keamanan serta keseiamatan dalam masyarakat di kawasan industri minyak dan gas yang kompleks dan modem diperlukan prosedur, aturan ataupun kebijakan perusahaan yang berkaitan dengan keamanan serta keselamatan dalam bekerja pada khususnya, maka Total E&P lndonesie sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri rninyak dan gas memiliki kebijakan dan membentuk departemen khusus untuk bertanggungjawab terbadap hal-hal tersebut.
Saran yang diajukan untuk mencegah terjadinya kerugian perusahaan dari kehflangan aset adalah perusahaan harus membenahi aspek organisasi, sekuriti :fisik dan lingkungan Dsiknya Dengan adanya Jangkah-langkah perbaikan ini dlharapkan dapat meminimalisir bahkan meneegah timbulnya kejahatan di lingkungan RSP Terminal.

Security required by people, organizational, state and society. Construction on the thinking of it is that people~ society group. organizational and state have importance. But there is selected sides coping to harm the the importance. To realize Its security then it wiU need to implement security management, to prevent of the things that can harm the importance. Because its security in form of physical, then it will named the physical management security.
Bekapai, Senipah, Peciko(BSP) Terminal its one of the Operation area that belongs to Total E&P Indonesia is a terminal there an the production of gas and oil to be loaded. To gain the security and safety for community in oil and gas industry area which complex and modem it needed procedures, instruction and policy of the company that related to it So, Total E&P lndonesia as oil and gas company has a policy to organize security department to be responsible on security matters, For that purpose security departmental organize Physical Security Management to prevent the loss of the company causes by the crime.
The suggestion to prevent the happening of company loss from asset loss that the company have to correct the organizational aspect, physical security and physical environment. With existence of this repair stages is expected can minimize even prevent incidence of badness in environment BSP Terminal Senipah Kalimantan Timur.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T32812
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Oliver, Eric
Jakarta: Cipta Manunggal, 2000
363.28 OLI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Danang Adhi Prakosa
"Sektor konstruksi merupakan salah satu sektor paling berbahaya di dunia, karena tingginya angka kecelakaan dan angka kematian akibat kerja. Salah satu proses kerja yang memiliki risiko tertinggi untuk menyebabkan kecelakaan hingga kematian adalah pekerjaan galian. Hal ini dapat terjadi karena pekerjaan ini akan merubah struktur tanah dan mempengaruhi stabilitas tanah. Risiko terbesar yang mungkin terjadi adalah runtuhnya tanah galian, yang diakibatkan karena kurang tersedia atau kurang tepatnya upaya pengendalian yang disiapkan sebelum pekerjaan dilakukan, sehingga kecelakaan tidak dapat dihindari. Penelitian ini merupakan penelitian dengan studi kajian literatur sistematis dengan pendekatan kualitatif, yang dilakukan untuk mengkaji secara sistematis, serta mendapatkan pengetahuan tentang upaya pengendalian yang dapat dilakukan untuk mengendalikan stabilitas tanah di sektor konstruksi. Objek pada penelitian ini adalah upaya pengendalian stabilitas tanah pada sektor konstruksi, yang mempunyai ruang lingkup pada jenis, dampak/ efek, dan metode upaya pengendalian tersebut. Tinjauan literatur sistematis dilakukan melalui proses identifikasi literatur, ekstraksi literatur, dan sintesis literatur dari 11 (sebelas) literatur terpilih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk mengendalikan stabilitas tanah dan menurunkan risiko runtuhnya tanah/ galian (cave in) dapat dilakukan dengan melakukan beberapa metode seperti, sloping & benching untuk meminimalisir tekanan atau gaya lateral pada tanah atau dinding galian, trench box untuk melindungi para pekerja apabila dinding galuan runtuh, shoring untuk memberikan penopang pada tanah atau dinding galian dan memanfaatkan sifat alamiah tanah untuk tetap berikatan satu sama lain, binder material & grouting untuk meningkatkan karakteristik dan mengembangkan tanah (ground improvement), dan soil drainage system untuk mengurangi kandungan air pada tanah yang akan mempengaruhi stabilitas tanah. Peneliti menyimpulkan bahwa beberapa metode tersebut mempunyai karakteristiknya dan keterbatasan masing-masing, sehingga untuk menurunkan risiko runtuhnya tanah/ galian (cave in) satu metode dapat digabungkan dengan metode lainnya.

Construction sector is one of the most dangerous sector in the world, due to high number of accident and fatality rates due to work. One of the work processes that has the highest risk of causing an accident or death is excavation work. This can happen because excavation work will change the soil structure and affect soil stability. The biggest risk that may occur is the collapse of excavated soil or cave in, which is caused due to lack of available or inadequate control that are prepared before the work is done, so the accident can not be avoided. This research is a systematic literature review study with a qualitative approach, which is carried out to review, as well as gain knowledge about control that can be done to control soil stability in construction sector. The object of this research is a soil stability control in construction sector, which has the scope on the type, impact or effect, and method of the control. A systematic literature review was carried out through the process of identifying literature, extracting literature, and synthesis of literature from 11 (eleven) selected literature. The results showed that to control soil stability and reduce the risk of cave in can be done by using several methods such as, sloping & benching to minimize pressure or lateral forces on the soil or excavation walls, trench box to protect workers if cave in occured, shoring to provide support to the soil or excavation walls and utilizing the nature of soil to remain bonded with each other, binder materials & grouting to improve the characteristics of soil (ground improvement), and soil drainage system to reduce water content in the soil which will affect soil stability. The researcher concludes that some of this methods have their own limitations and characteristics, so in order to reduce the risk of cave in, one method can be combined with other methods."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Yudha Pratama
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris apakah ada perbedaan dalam relevansi nilai informasi akuntansi antara perusahaan laba dan perusahaan kerugian berdasarkan (1) kelompok industri yang berbeda (industri teknologi tinggi dan rendah), dan (2) pada kelompok perusahaan yang mengkapitalisasi aset tidak berwujud yang berwujud tinggi yang diakui. Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan non finansial di Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan periode 2011-2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode uji beda t-test. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam relevansi nilai antara perusahaan laba dan perusahaan kerugian dalam kelompok industri teknologi tinggi. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada bias konservatisme terhadap pengeluaran litbang. Namun, penelitian ini menemukan bukti berbeda dalam menguji perbedaan relevansi nilai antara perusahaan laba dan perusahaan kerugian dalam kelompok intangible kognitif yang diakui tinggi. Penelitian ini memiliki implikasi bahwa kerugian perusahaan dapat meningkatkan pengeluaran R&D tanpa khawatir tentang efek konservatisme akuntansi.

This study aims to provide empirical evidence whether there are differences in the relevance of the value of accounting information between profit and loss companies based on (1) different industry groups (high and low technology industries), and (2) on groups of companies that capitalize intangible assets that are of high recognition. This study uses a sample of non-financial companies in Indonesia which are listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2011-2018. The method used in this study is the t-test different test method. The results of this study indicate that there is no significant difference in the value relevance between profit and loss companies in the high-tech industry group. These results indicate that there is no conservatism bias towards R&D expenditure. However, this study found different evidence in testing the differences in value relevance between profit and loss companies in the highly recognized intangible cognitive group. This research has the implication that corporate losses can increase R&D spending without worrying about the effects of accounting conservatism."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hibatul Wafi
"Penelitian ini menggambarkan bagaimana pengetahuan sikap, dan perilaku pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno Hatta menerapkan protokol kesehatan, terlebih Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno Hatta merupakan garda terdepan dan menjaga untuk penyakit tidak masuk ke suatu wilayah atau negara, dan pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno Hatta merupakan salah satu kelompok yang beresiko. Penelitian ini adalah merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan masalah - masalah kesehatan yang terjadi dimasyarakat atau komunitas tertentu (Sugiyono, 2017). Penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan COVID-19 diukur berdasarkan beberapa variabel pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno Hatta dengan cara pengumpulan data dilakukan dalam satu waktu. Penelitian bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan penerapan protokol kesehatan COVID-19 oleh pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno Hatta. Berdasarkan hasil univariat didapatkan dengan hasil Perilaku pegawai dalam penerapan protokol kesehatan untuk mencegah COVID-19 memiliki hasil sebagai berikut, perilaku penerapan protokol kesehatan baik (56.2%) dan perilaku penerapan protokol kesehatan kurang baik (43.8%), pengetahuan pegawai dalam penerapan protokol kesehatan untuk mencegah COVID-19 memiliki hasil sebagai berikut, pengetahuan penerapan protokol kesehatan tinggi (84.3%) dan pengetahuan penerapan protokol kesehatan rendah (15.7%). Dalam sikap pegawai mengenai penerapan protokol kesehatan untuk mencegah COVID-19 memiliki hasil sebagai berikut, dan sikap mengenai penerapan protokol kesehatan positif (52.9%) dan sikap mengenai penerapan protokol kesehatan negatif (47.1%). Hasil penelitian menyarankan untuk Melakukan sosialisasi kepada seluruh pegawai terlkait dengan manfaat apabila kita menerapakan protokol kesehatan agar terhindar dari penyakit COVID-19.

This study describes how the knowledge, attitudes, and behavior of the Soekarno Hatta Class I Port Health Office employees apply health protocols, especially the Soekarno Hatta Class I Port Health Office is the front guard and guard against diseases that do not enter a region or country, and Class I Port Health Office employees I Soekarno Hatta is one of the groups at risk. This research is a type of quantitative descriptive research that aims to describe or describe health problems that occur in a particular community or community (Sugiyono, 2017). The application of the health protocol to prevent the transmission of COVID-19 was measured based on several variables of the Soekarno Hatta Class I Port Health Office employees by collecting data at one time. This study aims to describe or describe the implementation of the COVID-19 health protocol by employees of the Soekarno Hatta Class I Port Health Office. Based on univariate results obtained with the results of employee behavior in implementing health protocols to prevent COVID-19 having the following results, behavior in implementing health protocols is good (56.2%) and behavior in implementing health protocols is not good (43.8%), employee knowledge in implementing health protocols for preventing COVID-19 has the following results, knowledge of applying health protocols is high (84.3%) and knowledge of implementing health protocols is less low (15.7%). In the attitude of employees regarding the application of health protocols to prevent COVID-19, the results were as follows, and attitudes regarding the implementation of health protocols were positive (52.9%) and attitudes regarding the implementation of health protocols were negative (47.1%). The results of the study suggest to carry out socialization to all employees related to the benefits if we apply health protocols to avoid COVID-19 disease."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sennewald, Charles A.
Boston: Butterworth-Heinemman, 1998
658.47 SEN e (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>