Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171948 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Annisa Fajrini
"Puisi adalah salah satu sarana bagi penyair untuk mengekspresikan diri atau menyampaikan pikirian mereka. Oleh karena itu, tidak jarang pula puisi dijadikan sebagai alat kritik sosial atas situasi yang sedang terjadi. Hal ini, misalnya, diperlihatkan oleh salah satu penyair ternama Korea, penyair Han Yongun, yang merupakan penyair terkenal pada tahun 1920-an. Puisi-puisi Han Yongun sarat dengan tema cinta. Akan tetapi, di balik tema tersebut, terdapat makna lain yang tersirat. Dalam puisi-puisi yang ditulis Han Yongun pada masa itu, ia menyampaikan perasaan, harapan dan kritikannya terhadap kolonialisasi Jepang yang terjadi di Korea pada tahun 1910-1945. Tiga diantara puisi karya Han Yongun yang mewakili pikiran dan kritiknya adalah 등불 (deungbul - lampu), 알 수 없어요 (al su eopseoyo - tidak tahu), dan 찬송 (chansong - sanjungan).

Poetry is one of mediums for poets to express themselves or communicate their thought. Therefore, sometimes poetry used as a tool to critic the situations which happen in that time. For example, Han Yongun is one of the great poet in 1920s who communicated his thoughts by his peoms. Han Yongun’s poems loaded with theme of love. But behind that theme, there are other meanings implied. In the poems written by Han Yongun in that time, it conveys his feelings, expectations, and critism of Japanese colonization which occured in Korea in 1910-1945. Han Yongun's three poems representing thoughts and critisms are등불 (deungbul - light), 알 수 없어요 (al su eopseoyo - unknown), dan 찬송 (chansong - praise)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Pelangi Ratna Hidayat
"Masa penjajah Jepang bagi para penulis dan seniman Korea memang merupakan masa kelam. Mereka secara langsung tidak dapat mengekspresikan perasaan mereka melalui hasil karya mereka. Memang pada jaman tersebut baik sastrawan maupun seniman sering menjadi penderitaan, kekejaman Jepang, kebencian akan Jepang sebagai tema inspirasi mereka dalam berkarya meski mayoritas penulis menjadikan hal-hal tersebut terdapat pula penulis yang mengambil tema inspirasi yang berbeda. Adapula jenis puisi murni (sun-su si) yang dikaryakan atas keindahan, rasa kasih sayang dan lain sebagainya. Di mana tema – tema tersebut tentu jauh berbeda dibandingkan dengan puisi yang ada. Salah satu puisi yang bertemakan keindahan dan cinta ialah karya Kim Yong Rang yang berjudul . Melalui studi ini penulis bermaksud menganalisis tema dan gaya bahasa dari puisi ini.

The Japanese invasion in South Korea was indeed acknowledged as the dark times for writers across the country. Korean writers couldn’t directly express their actual feeling through their works. Many of them used agony, cruelty that happened during the Japanese invasion, also they used hatred to the Japanese itself as their theme of inspiration in making their work of artistry. Although in some cases writers had also used other themes that were the opposite of it. There was also a pure poem (sun-su si) whereas this style of poetry was made with beauty, love, and other cheerful theme as the soul of the poem itself. One of the example from this style of poetry is Yong-Rang Kim’s poem called . Through this study the theme and the literature metaphor will be analyzed."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Irna Noverita
"Skripsi ini mengkaji tema utama puisi ?Geoul? karya Yi Sang yang mencerminkan keterpurukan individu Korea di bawah modernisasi yang dilakukan oleh Jepang pada masa 1930-an melalui simbol-simbol dan diksi yang terdapat di dalamnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan tema utama puisi, latar belakang pembuatan, dan unsur surealisme yang ditampilkan Yi Sang. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif-induktif. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa harapan yang tidak terwujud dan keterpurukan individu menjadi tema utama puisi ini.

This thesis focused on the main theme of Korean poetry "Geoul" by Yi Sang that reflects a deterioration of Korea individual under modernization conducted by Japan in 1930's through its symbols and dictions. This study is aimed to explain the main theme of poetry, its background, and surrealism that Yi Sang showed in "Geoul". This study is a qualitative based research using a descriptive-inductive method. The results of this study show a hope that could not be reached and individual deterioration as the main theme of this poetry."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56373
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sekar Adella
"Skripsi ini membahas bentuk pengekspresian cinta melalui puisi-puisi karya dua penyair Korea, Won Tae-yeon dan Kim So-yeop. Penelitian dilakukan dengan menganalisis unsur-unsur pembangun puisi untuk menemukan ciri khas dari setiap penyair dalam menuangkan pengalaman jiwanya tentang cinta ke dalam puisi. Metode yang digunakan adalah metode close reading dengan mengabaikan faktor di luar puisi.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya perbedaan dan persamaan dalam cara pengungkapan cinta melalui puisi oleh kedua penyair. Puisi karya Won Tae-yeon memiliki keteraturan jumlah bait dan larik serta cenderung menggunakan bahasa sehari-hari. Sedangkan puisi karya Kim So-yeop banyak menggunakan konotasi dan cenderung tidak terikat jumlah bait dan larik. Secara batin puisi Won Tae-yeon menyampaikan cinta yang menggebu-gebu langsung kepada lawan bicara sedangkan puisi Kim So-yeop mengutarakan cinta sebagai anugrah yang ditujukan kepada objek anonim yang lebih universal.

The focus of the thesis is a love expression in love poems which are produced by two Korean Poet, Won Tae-yeon and Kim So-yeop. This study is done by analyzing the elements of the poems in order to find the characteristic of each poet about describing their love devotion into a poem. The method used in this study is close reading method by ignoring the external elements of the poetry.
The result of the study shows some similarities and dissimilarities in showing their love through poetry written by both poets. Poetry written by Won Tae-yeon has a wellordered number of couplet and line and also tends to use a basic-daily words. While Kim So-yeop use a lot of connotation words in her poetry which has no reguler number of couplet and line. On the inner side, Won Tae-yeon’s tends to shows his enthusiastic love directly to his lover while Kim So-yeop states her grateful love to the anonym universal object.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47144
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Ika Mustikawati
"Jurnal ini membahas tentang diksi dan makna yang terdapat dalam puisi berjudul Yet Noteueso karya Jang Seok Nam yang bertemakan rasa rindu terhadap masa lalu. Puisi ini menceritakan tentang pria yang rindu terhadap wanita di masa lalunya. Awalnya pria ini mengingat kembali pelukan wanita di masa lalunya. Lalu ia memulai usahanya untuk melepaskan rasa rindunya terhadap wanita tersebut. Rasa ragu juga sering muncul dalam hatinya. Sayangnya, wanita ini tidak menyadari akan kerinduan yang dirasakannya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan penjelasan lebih mendalam mengenai rasa rindu yang ingin disampaikan oleh penyair melalui puisi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif serta mengumpulkan sumber data terkait dengan objek penelitian berdasarkan studi kepustakaan.
Hasil dari penelitian ini adalah ekspresi rindu yang diungkapkan oleh penyair tidak dijelaskan secara nyata melalui kata-kata karena kata yang berhubungan dengan perasaan rindu dalam puisi ini hanya berjumlah dua kata. Ekpresi rindu disampaikan melalui usaha-usahanya dalam menggapai wanita di masa lalunya. Pada akhirnya, pria ini memutuskan untuk tetap di sisi wanita itu dan tetap memperjuangkannya.

This journal discussed about the diction and meaning that contained in a poem entitled Yet Noteueso written by Jang Seok Nam and had a theme about yearning to the past. This poem depict about a man who yearning for his ex-girlfriend. At the beginning, this man remembered an embrace from his woman in the past and then he began to relieve his feeling towards the woman eventough doubtness often comes to his heart. Sadly, this woman didn’t even realize about his feeling.
The objective of this research is to elaborate the yearning feeling of a man that the writer wanted to conveyed through the poem. This research conduct a descriptive qualitative method and study of literature from related data.
Results from this study is the expression of yearning which depicted by the writer is not explained well through words because there were only two words that related with yearning feeling. His yearning feeling towards her conveyed through his efforts in order to get to her heart. In the end, this man decided to stay by her side and kept trying to fight for her.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Jelita Dini
"Penelitian ini membahas tema puisi Ppaeatgin Deuredo Bomeun Oneun-ga karya Lee Sang Hwa yang dianalisis berdasarkan latar peristiwa dan makna puisinya. Puisi Ppeatgin Deuredo Bomeun Oneun-ga dipublikasikan pada tahun 1926, puisi pada tahun 1920-an dianggap memiliki banyak penggambaran perasaan masyarakat Korea yang terjajah oleh Jepang. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan anggapan tersebut melalui analisis makna dan latar kejadian yang terjadi di Korea pada waktu puisi ini ditulis. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah puisi Ppaeatgin Deuredo Bomeun Onen-ga bertemakan rasa kehilangan harapan.

This paper analyzes the theme of a poem written by Lee Sang Hwa, Ppeatgin Deuredo Bomeun Oneun-ga. The theme analysis is based on the background events and meaning of the poem. Ppaeatgin Deuredo Bomeun Oneun-ga was published in 1926. The poems in the 1920s were considered describing the feeling of the Korean nation under Japan's occupation. This research attemps to prove those assumptions through analysis of the meaning and background events that happens in Korea at 1920s. This research is a qualitative research using literature method. The research found that the theme of poetry Ppeatgin Deuredo Bomeun Oneunga is sense of losing hopes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Florentina Alvira
"ABSTRAK
Penelitian ini memberikan penjabaran analisis tema sosial pada tiga karya puisi dari penyair Rusia abad ke-20, Anna Akhmatova yang berjudul ???????/Pesenka/: Nyanyian, ????? ?????/Beloj Noch rsquo;yu/: Di Antara Malam Putih, dan ?????/Rybak/: Nelayan. Puisi-puisi tersebut merupakan puisi awal Akhmatova pada tahun 1911 yang terdapat pada analogi pusi yang berjudul: ldquo;????? ? ????? rdquo;/Stihi o lyubvi/: Puisi Tentang Cinta karya Anna Akhmatova. Ketiga puisi dianalisis dengan menggunakan tingkatan tema sosial menurut Shipley. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Tema sosial yang terdapat dalam tiga puisi Anna Akhmatova mengandung perjuangan dari masyarakat Rusia pada masa kekaisaran Nikolas II.

ABSTRACT
This research presents some explanations of social theme analysis on three poetries from Rusian poet in the 20th century, Anna Akhmatova, titled: ???????/Pesenka/: Song, ????? ?????/Beloj Noch rsquo;yu/: Between the White Night, dan ?????/Rybak/: fisherman . These are Akhmatova rsquo;s early poetries in 1911 which are found on analogy of poetry, titled ldquo;????? ? ????? rdquo;/Stihi o lyubv/: Poems about love by Anna Akhmatova. The three poetries are analyzed using Shipley rsquo;s social theme level. Research method used qualitative method. Social theme written on Anna Akhmatova rsquo;s poetries contains the fight of Rusian people in Nicholas II imperium. "
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Antaressa Pritadevi
"Setiap bahasa di dunia memiliki kekhasan sendiri tetapi salah satu ciri dari bahsa yang sifatnya sangat universal adalah manfaatnya sebagai alat untuk berkomunikasi. Manfaat ini sangat menguntungkan, ia memberi peluang bagi seseorang untuk dapat menggali berbagai aspek kebudayaan dari berbagai bangsa untuk dapat disebarluaskan dan dinikmati secara merata. Penelitian karya puisi Prancis sebagai obyek penelitian ini bertujuan untuk memperkenalkan sebagian kecil segi kebudayaan Perancis yang sangat terkenal yaitu seni kesusastraannya. Penelitian ini difokuskan pada masalah tema tentang dua sifat cinta yang berbeda: sensual dan spiritual. karya yang dipilih merupakan dua puisi karya Baudelaire yang berjudul Parfum Exotique dan l'aube Spirituelle. Dalam pembahasannya, penelitian ini didasari oleh metode struktural yaitu metode yang berkonsep bahwa setiap unsur dalam suatu karya sastra saling berkait dalam membentuk suatu kesatuan yang utuh. Dalam sebuah puisi, unsur-unsur yang diamksud adalah unsur yang membentuk puisi dari segi penyajian maupun isinya yaitu segi-segi metrik, bunyi, sintaksis dan semantik. apakah segi-segi itu mencerminkan tema cinta dengan dua sifat yang berbeda itu? Hal itu terjawab dengan melakukan analisis terhadap masing-masing segi tersebut. Hasil penelitian terhadap struktur puisi menunjukkan bahwa masing-masing segi disajikan secara khas sekali dan penyajian struktur kalimat, penyajian ritme serta penyajian bunyi turut menggambarkan sifat kegairahan dan sensualitas dalam Parfum Exotique serta sifat spiritual yang lembut menggugah dalam l'Aube Spirituelle."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14538
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lyria Anandari
"Skripsi ini mengkaji unsur-unsur pembangun puisi pada beberapa puisi Korea yang ditulis oleh penyair Kim Gwang-seop dalam kumpulan buku puisi Seongbukdong Bidulgi (The Dove of Seongbukdong). Dalam skripsi ini juga akan dibahas mengenai gagasan-gagasan yang mendukung unsur-unsur puisi, seperti tema, nilai rasa, nada, amanat, pemilihan kata, dan sebagainya). Penelitian ini merupakan penelitian menggunakan metode close reading dengan seluruh analisis yang merujuk pada teks puisi. Temuan dari penelitian ini mengungkapkan bahwa ekspresi kesedihan yang muncul pada puisi-puisi Kim Gwang-seop dapat dilihat melalui pemilihan kata yang digunakan oleh penyair.

This study examined the elements of poetry on a few of Korean poem by Kim Gwang-seop in his poem collection book titled Seongbukdong Bidulgi (The Dove of Seongbukdong). This research also explain about the ideas that support elements of poetry (such as idea, feeling, tone, intention, word's selection, etc). The methods used in this study is close reading method that analysis the text that contained in the poems. The result from this study tells about the sadness expression that contained in Kim Gwang-seop's poem can be seen from word?s selection that used by the poet.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S63500
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seoul: Taekwang Moon Hwasa, 1988
KOR 895.710 8 KOR h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>