Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 160070 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marita Rizki Pangestu
"Tulisan ini memberikan sumbangan dalam kajian posfeminisme untuk menjelaskan posfeminisme yang terdapat pada video klip Britney Spears yang berjudul “Till the World Ends” berdasarkan latar, tarian, kostum, dan lirik. Tulisan ini menggunakan metode kualitatif untuk menjelaskan posfeminisme pada video klip Britney Spears. Video klip Britney Spears “Till the World Ends” adalah salah satu dari budaya populer yang memproduksi makna budaya. Di dalam kajian posfeminisme, wanita dapat membentuk identitas mereka masing-masing karena posfeminisme berlawanan dengan stereotip gender. Britney Spears dan penari wanita di dalam video klip ini digambarkan sebagai wanita posfeminis karena mereka memperoleh kekuatan mereka dengan menari dan memiliki kebebasan seksual. Keragaman ras dalam posfeminisme juga didiskusikan di dalam tulisan ini karena wanita dalam video klip ini berasal dari latar belakang warna kulit yang berbeda. Kesimpulan dari tulisan ini adalah adanya unsur-unsur posfeminisme pada video klip Britney Spears “Till the World Ends” berdasarkan latar, tarian, kostum, dan lirik karena wanita dalam video klip ini hanya ingin mendapatkan kepuasan. Selain itu, posfeminisme dalam video klip Britney Spears juga memberikan gagasan positif dari perspektif posfeminis. Video klip Britney Spears membawa pesan kepada para pembaca perempuan untuk memperoleh kekuatan wanita mereka.

This paper contributes to the study of postfeminism to explain postfeminism in Britney Spears’s video clip “Till the World Ends” which is based on the setting, dance, costume, and lyrics. This paper uses qualitative method in order to explain postfeminism in Britney Spears’s video clip. Britney Spears’s video clip “Till the World Ends” is one of the popular culture which produces cultural meaning. In the study of postfeminism, women can form their identities since postfeminism opposes the gender stereotypes. Britney Spears and her female dancers in this video clip are shown as postfeminist women since they gain their powers by dancing and having sexual freedom. The diversity of races in postfeminism is also discussed in this paper since the women in this video clip come from different backgrounds of colors. The conclusion of this paper is Britney Spears’s video clip “Till the World Ends” contains the elements of postfeminism which are based on the setting, dance, costume, and lyrics since the women in the video clip only want to get satisfaction. Moreover, postfeminism in Britney Spears’s video clip can give positive ideas to women from postfeminist perspective. Britney Spears’s video clip conveys messages to female readers to gain women’s power.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Novia Riani Putri
"Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan representasi kebertubuhan sekaligus kebebasan seksual perempuan yang terdapat pada lirik lagu Harley Davidson karya Serge Gainsbourg. Teori mitos milik Roland Barthes akan digunakan untuk menganalisis makna denotatif dan konotatif pada lirik lagu. Selain itu, konteks sejarah pada lagu juga akan dikaitkan dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebertubuhan perempuan direpresentasikan sebagai subjek yang dominan terhadap laki-laki terutama dalam hal seksual. Hal tersebut juga menandakan bahwa lagu Harley Davidson adalah lagu yang berusaha untuk memaparkan pergeseran peran perempuan dalam kehidupan di masyarakat.

This research aims to present woman 39 s body representation as well as woman 39 s sexual freedom on Serge Gainsbourg 39 s song, Harley Davidson. In order to analyse denotative and connotative meaning on the song, Roland Barthes 39 theory of myth will be applied. History context of the song will also be used as well. At the end of this research, it is found that woman 39 s body is being represented as a dominant subject to man especially in sexual matters. It is also found that the song aims to present woman 39 s role changing in society.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Silvy Devara
"Takako Doi merupakan figur perempuan yang berhasil mendapatkan perhatian khusus di dalam dunia perpolitikan Jepang yang mana kebijakan-kebijakan politiknya sangat berbasis kepada budaya patrilineal dan hierarkisme. Doi berhasil mendapatkan predikat penting dalam dunia politik Jepang dengan memihakkan dirinya di bawah nama Partai Sosial Demokrat Jepang (PSDJ) untuk merealisasikan cita-citanya dalam kebebasan kaum perempuan dan persamaan hak di masyarakat Jepang. Dalam artikel ini penulis akan menganalisa politik-politik feminisme dari Takako Doi ketika ia menjabat sebagai pemimpin Partai Sosial Demokrat Jepang (PSDJ). Dalam hal ini penulis akan menggunakan metodologi penulisan deskriptif untuk mengungkapkan kebijakan-kebijakan politik Partai Sosial Demokrat Jepang (PSDJ) di bawah kepemimpinan Takako Doi. Berdasarkan metode penulisan tersebut, artikel ini akan mengungkapkan lebih jelas lagi mengenai perkembangan Doi sebagai politikus feminisme, isu-isu feminisme yang dikampanyekan serta yang diimpikan oleh Takako Doi dan penerapan kebijakan-kebijakan politik feminisme Doi ke dalam masyarakat Jepang.

Doi Takako is a female figure who managed to get special attention in the world of Japanese politics where Japan?s political policies based on the culture which is tremendously patriarchal and hierarchical. Doi successfully achieved important predicate in the world of Japanese politics with incorporate herself under the Social Democratic Party of Japan (SDPJ) to objectify her ideals of freedom and equality of women in Japanese society. In this article, the author will analyze the feminist politics of Doi Takako when she served as leader of the Social Democratic Party of Japan (SDPJ). In this case, the author will use the methodology of descriptive writing to express political SDPJ under the leadership of Doi Takako. Based on that method, this article will reveal more details on the development of Doi as a feminist poltician, the feminist issues which she has campaigned and envisioned, also implementation of Doi?s feminist politics policies towards Japanese society."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Faradisa Azharini
"Struktur organisasi pada newsroom tradisional bersifat hierarkis dengan arus informasi dan komunikasi satu arah, dari atas ke bawah. Ini berubah seiring diterapkannya sistem konvergensi di perusahaan media sehingga struktur menjadi lebih fleksibel. Namun adopsi nilai-nilai struktur tradisional masih bisa dirasakan. Struktur hierarkis tersebut berpotensi membatasi keberagaman suara dan timbulnya kesenjangan antara jurnalis laki-laki dan jurnalis perempuan, baik pekerjaan maupun kesejahteraan. Berlandaskan gagasan-gagasan dari teori feminisme, ada alternatif-alternatif lain yang dapat diterapkan pada struktur newsroom. Melalui studi literatur, ditemukan bahwa di beberapa negara banyak perempuan yang belum mendapatkan kesempatan yang sama dengan laki-laki, sementara di beberapa negara lainnya perempuan sudah mendapatkan hak yang sama. Dilihat dari pemanfaatan teknologinya, pelaksanaan sistem konvergensi sudah dilakukan oleh beberapa perusahaan media di Indonesia, termasuk media bidang jurnalistik. Newsroom sudah dalam format yang lebih fleksibel dan terkonvergensi. Namun solusi yang berdasarkan teori-teori feminis belum bisa diaplikasikan sepenuhnya di Indonesia. Dilihat dari struktur organisasi dan peran yang diemban masing-masing aktor dalam newsroom, belum terbentuk struktur yang bersifat egaliter antara laki-laki dan perempuan.

Traditional newsroom have a hierarchical structure with one-way communication; top to down. The structure then became more flexible as media industries applied the convergence system on their newsroom. However, those traditional values can still be seen. Hierarchical structure can make limitation of diversity of voices also a gap between men and women journalists, both on works and prosperity. Based on feminist theories, there are alternative structures that can support women in media industries. In some countries, women journalists have got the same rights as men journalists but not in some other countries. From the usage of technology, media industries in Indonesia have changed their system into convergence system. Literature study on this paper found that the solutions given by the feminist theories can not be applied yet in Indonesia. Egalitarian structure between men and women journalists has not been established."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Banny Rahayu
"Akibat kemunculan kebudayaan populer, wacana like sering disebut sebagai perangkat linguistik remaja Amerika, khususnya perempuan muda. Hal ini tergambar dalam film Juno (2007) karena like sering digunakan oleh karakter-karakter perempuan muda pada dialognya. Dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kerangka teori coding wacana like oleh Terraschke, penelitian ini bertujuan meninjau fungsi wacana like dan hubungannya dengan identitas remaja Amerika.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa like tidak hanya menguatkan stereotipe kelompok gender atau usia tertentu, tetapi juga merepresentasikan gaya bahasa individual sang karakter. Artikel ini berkontribusi dalam penelitian komparatif mengenai representasi linguistik antara wacana terencana dan tidak terencana dalam media Amerika.

Due to the emergence of popular culture, the discourse like is commonly labeled as the linguistic device of American adolescents, particularly young women. This is portrayed in the movie Juno (2007) since like is frequently used by the young female characters throughout their dialogs. Using both quantitative approach and Terraschke?s framework of coding like, the study aims to examine the functions of the discourse like and how they are correlated with American teenage identity.
The findings reveal that like does not only strengthen the stereotype of a certain age or gender group, but also represents the characters? individual speech style. This paper contributes to the comparative studies of linguistic representation between natural and planned discourse in American media."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Fajar Febrianto
"Melalui studi kasus kepada Gerakan Aliansi Laki-Laki Baru, tujuan penelitian ini adalah menganalisis posisi gerakan laki-laki pro-feminis dalam konstelasi gerakan perempuan. Pendekatan penelitian kualitatif dilakukan melalui teknik pengumpulan data wawancara mendalam dan analisis data sekunder. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa aktivisme laki-laki yang tergabung dalam ALLB mengalami perdebatan karena dianggap berpotensi mendominasi agenda dan pesaing bagi gerakan perempuan. Strategi yang dibangun oleh ALLB, dengan mengalihkan tawaran pendanaan program kepada organisasi perempuan hingga menjadi forum komunikasi organisasi perempuan menunjukkan bentuk ALLB sebagai sistem pendukung. Politik refleksi atas maskulinitas hegemonik dilakukan untuk membangun citra baru laki-laki dan mengubah perilaku dan perspektif laki-laki.

Throughout case study on Aliansi Laki-Laki Baru Movement, the purpose of this study is to analyze pro-feminist movement's position in accordance to women's movement. The qualitative approach is applied through a detailed data collection which is in-depth interviewing and analyzing secondary data. This research shows that men's activism through ALLB is facing a deliberative situation where pro-feminism movement has been potentially seen as a threat to women's movement domination and as opposition of women's organization's funding. Certain strategies through diverting program funding offers to women's organizations until it becomes a communication forum for women's movements indicate ALLB's form as a supporting system. The politics of reflection of hegemonic masculinity is developed to build new images for men and changing men's attitude and perspective. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S55601
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Adji
"Karya sastra sebagai hasil refleksi manusia dapat menjadi media yang strategis untuk dijadikan alat pendobrak atau petanggeng sistem patriarki. Hal ini diyakini oteh pemikiran feminisme yang tidak pernah lepas dari satu persoatan utama, yaitu adanya kesadaran bersama bahwa terjadi ketidakadilan yang dialami oleh perempuan dalam hubungannya dengan taki-Laki. Akar permasatahannya adalah pada sistem patriarki yang beroperasi dengan berbagai media, terutama melalui pemikiran filsafat Barat.
Berangkat dari hat itu, penelitian ini berusaha mengkaji karya sastra Djenar Maesa Ayu dalam kajian filsafat dengan menggunakan epistemologi feminis. Pertanyaan-pertanyaan yang memandu penelitian ini adalah (1) apa dan bagaimana Djenar Maesa Ayu menulis dalam subjektivitasnya sebagai perempuan (2) sejauh mana tulisan Djenar dapat dimasukkan ke dalam kerangka pemikiran feminisme (3) apakah tulisan Djenar masuk dalam feminine writing atau masculine writing dilihat dari kerangka pemikiran Helene Cixous dan (4) apakah tulisan Djenar mengandung subjektivitas perempuan dalam kacamata filsafat.
Penelitian ini mengungkapkan bahwa tulisan Djenar memuat tema-tema yang berhubungan dengan pengalaman konkret perempuan dalam kaitannya sebagai the other, yaitu melalui tema-tema seksualitas, kekerasan seksual, merjinalisasi, dan moralitas. Hasil penetitian memperlihatkan bahwa tulisan Djenar memperlihatkan perlawanan terhadap sistem patriarki yang dalam berbagai cara dan media selalu mengobjektivikasi atau mendudukkan perempuan dalam posisinya sebagai the other. Selanjutnya, tulisan Djenar dapat dilihat juga sebagai bentuk tulisan perempuan (feminine writing) dalam kerangka pemikiran Helene Cixous, terutama lewat keberaniannya menyuarakan pengalaman perempuan dan upayanya untuk keluar dari masculine writing. Tulisan Djenar pada tataran yang tebih jauh tagi dapat dilihat sebagai tulisan yang mengandung nilai-nilai subjektivitas perempuan. Subjektivitas manusia yang diusung oleh filsafat Hegel menekankan pada "Diri" yang terpusat dan kehendak atas yang lain sehingga hubungan yang terbentuk adalah hubungan melalui dominasi dan negasi. Bentuk hubungan seperti inilah yang diyakini sebagai cikal bakal dari imperialisme, eksploitasi alam, dan penyeragaman terhadap perbedaan. Sementara itu, subjektivitas perempuan lebih menekankan keberadaan dirinya dalam hubungannya dengan yang lain sehingga hubungan yang terbentuk adalah hubungan yang saling mengafirmasi.

Literature works, as the product of human reflection, may be strategic media employed to either demolish or sustain a patriarchic system. This is a conviction of feminism thoughts that is inevitably related to one main problem, that is, the existence of common awareness that women have been suffering inequality in their relation to men. The root problem is that patriarchic system that operates in various media, particularly through Western philosophic thoughts.
Against the background above, this research tried to investigate Djenar Maesa Ayu's literature work in a philosophic study by using feminism epistemology. The questions that guided this research were (1) what and how Djenar Maesa Ayu wroute in her subjectivity as a woman; (2) to what extent Djenar's writing could be included into a feminism frame of thoughts; (3) does Djenar's writing falls into feminine writing or masculine writing as seen from Helene Cixous's frame of thoughts; and (4) does Djenar's writing contains woman's subjectivity by philosophic terms.
This research revealed that Djenar's writing contains women's concrete experiences-related contents in its connection as the other, that is, sexuality, sexual violation, marginalizing, and morality themes. The results of this research that Djenar's writing shows a revolt against patriarchic system that in various ways and by various media always objectifies or positions women as the other. Furthermore, Djenar's writing could also be seen as a form of feminine writing in a Helene Cixous's frame of thoughts, particularly by her courage to tell women's experience and her efforts to be out of masculine writing. Djenar's writing could, at a higher level, be seen as a writing that contains feminine subjectivity. Human subjectivity the Hegelian philosophy put an emphasis on "Self" that is centered and intention over the other so that the establisher relation is a relation by domination and negation. Such relationship is believed as the origin of imperialism, natural exploitation, and convergence of differences. Meanwhile, feminine subjectivity put more emphasis on the existence of self in relation to the other so the establisher relationship is a mutually affirmative relationship.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T17224
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Geraldo Daniel Pradhana
"[Desakan menikah pada individu dewasa muda dibentuk oleh banyak faktor,
salah satunya adalah relationship contingency of self-worth, yaitu sejauh mana
individu mendasari harga dirinya pada keberhasilan hubungan. Di Indonesia,
menikah masih dipandang sebagai kewajiban bagi individu dewasa muda, dan
keberhasilan memperoleh pasangan bisa mempengaruhi evaluasi harga diri
individu. Penelitian sebelumnya telah menemukan hubungan yang signfikan
antara RCSW dan desakan menikah. Pada penelitian kali ini, variabel
sociosexuality diteliti sebagai salah satu hal yang mampu mempengaruhi
desakan menikah, karena pada penelitian sebelumnya telah ditemukan bahwa
tingkat sociosexuality yang tinggi mampu menurunkan keinginan untuk
menikah. Secara teoritis, individu dengan sociosexuality tinggi cenderung
menghindari hubungan jangka panjang yang berkomitmen, yang salah satu
bentuknya adalah pernikahan. Selain itu peneliti juga ingin melihat efek
moderasi dari sociosexuality terhadap kemampuan RCSW memprediksi
desakan menikah. Hasil penelitian kali ini menunjukkan bahwa RCSW mampu
memprediksi desakan menikah secara positif, namun sociosexuality tidak
mampu memprediksi desakan menikah secara negatif. Selain itu ditemukan
pula tidak adanya efek moderasi sociosexuality pada hubungan antara RCSW
dengan desakan menikah., Marriage urgency felt by many young adults is often a result of many
contributing factors. One of which is relationship contingency of self-worth,
defined as how much an individual based his/her self-esteem for the success of
his/her romantic relationships. In Indonesia, marriage is still a part of one’s duty
as an adult, and the success of finding a potential marriage partner can affect
his/her overall self-esteem. Previous researches have found that there’s a
signifcant relationship between relationship contingency of self-worth and
marriage urgency. Sociosexuality was also hypotesized as one of the contribung
factors of marriage urgency. Theoretically, individual with unrestricted
sociosexuality tends avoid committed relationship in any form, including
marriages. This research also aims to see the moderation effect caused by
sociosexuality on the relationship between relationship contingency of selfworth
and marriage. The result shows that RCSW does indeed significantly
predict marriage urgency, while sociosexuality does not. Furthemore, the result
also shows that there is no moderation effect caused by sociosexuality in the
relationship between RCSW and marriage urgency.]"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2014
S59402
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maghfira Ramadhyanti Putri
"This research paper aims to investigate the way fans of popular culture adopt the role of both consumers and producers, becoming prosumers of media by participating in meaning co-creation. The main objective of this qualitative study was to explore prosumer activity in the context of digital musical fandom. This paper examined two videos by two separate fan creators from EPIC: The Musical (2024) fandom and their participation in
meaning co-creation through the production of fan animatic videos. The researcher argued that by utilizing Kenneth Burke’s (1989) dramatistic pentad and identifying the different ratio of elements between the original text and fan-generated content, the creation and expansion of meanings by fans can be observed. The analysis revealed that through animatic videos, fans are able to emphasize elements of the dramatistic pentad that were previously de-emphasized or omitted from the source material, thus contributing to the context surrounding the original text. The findings suggest that the role of fans as prosumers in digital fandom contributes in enriching
the meanings of products in popular culture.

Makalah penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki cara penggemar budaya populer mengadopsi peran sebagai konsumen dan produsen, menjadi prosumer media dengan berpartisipasi dalam penciptaan makna bersama. Tujuan utama dari studi kualitatif ini adalah untuk mengeksplorasi aktivitas prosumer dalam konteks fandom musikal digital. Makalah ini menelaah dua video yang dibuat oleh dua kreator penggemar yang berbeda dari
fandom EPIC: The Musical (2024) serta partisipasi mereka dalam penciptaan makna melalui produksi video animatik penggemar. Peneliti berpendapat bahwa dengan memanfaatkan pentad dramatistme Kenneth Burke (1989) dan mengidentifikasi rasio elemen yang berbeda antara teks asli dan konten yang dihasilkan penggemar, penciptaan dan perluasan makna oleh penggemar dapat diamati. Analisis mengungkapkan bahwa melalui video animatik, penggemar dapat menekankan elemen-elemen dari pentad dramatistik yang sebelumnya tidak ditekankan atau diabaikan dalam materi sumber, sehingga berkontribusi pada konteks di sekitar teks asli. Temuan ini menunjukkan bahwa peran penggemar sebagai prosumer dalam fandom digital berkontribusi dalam
memperkaya makna produk dalam budaya populer.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>