Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 84744 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sitorus, Dewi Novita
"Makalah ini akan membahas aktualisasi diri seorang perempuan yang berada dalam lingkungan masyarakat patriarki berdasarkan sebuah novel The Attack karya penulis Yasmine Khadra (2006). Masyarakat patriarki menciptakan stereotype akan bagaimana perempuan seharusnya bertindak di dalam masyarakat tersebut dan juga menetapkan status sosial di dalam tatanan masyarakat. Kemudian, masyarakat patriarki juga menciptakan batasan-batasan mengenai perbedaan status dan peranan perempuan dan laki-laki. Batasan-batasan ini kemudian berbenturan dengan kebutuhan seorang perempuan. Beberapa perempuan memilih untuk tetap dalam batasan tersebut, atau memilih memperjuangkan apa yang menjadi hak mereka. Sihem adalah salah satu perempuan yang keluar dari batasan tersebut untuk kemudian mencari apa yang menjadi kebutuhannya dan melakukan aktualisasi diri. Makalah ini menyimpulkan bahwa seorang perempuan dapat memperoleh kebutuhan mereka meskipun adanya batasan-batasan di dalam masyarakat itu sendiri.

This paper examines the self actualization of a woman who lives in a patriarchy society based on The Attack by Yasmine Khadra(2006). Patriarchy society creates the stereotypes of how a woman should act and the social status of a woman. The society creates some rules and boundaries regarding the difference between the women and men. These rules and boundaries happen to clash with the women needs. However, some women can decide to follow the rules and boundaries or find their needs. Sihem is one of the women who can break the rules and boundaries and then go for the self actualization. The paper concludes that a woman can obtain their needs even though there are some barriers."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Samuel Jeffrey Sukiatno Nugroho
"[ ABSTRAK
Seiring dengan perkembangan di dunia IT dan internet, game online pun menjadi permainan yang semakin populer. Awalnya, game online identik dengan permainan laki-laki. Namun saat ini sudah merambah ke perempuan. Fenomena ini menjadi dasar yang kuat bagi perempuan untuk menunjukkan potensi dirinya. Dari fenomena ini muncul pertanyaan, sejauh mana game online menjadi sarana yang memfasilitasi gamer perempuan melakukan aktualisasi diri. Berdasarkan hasil pengamatan isi permainan dan hasil wawancara, terungkap bahwa melalui game online, gamer perempuan merasa tertantang untuk meningkatkan potensi diri, manfaat lain adalah rasa kepuasan diri bisa setara dengan laki-laki dalam meraih prestasi sebagai gamer perempuan.;

ABSTRACTWith the advances of IT and Internet, online games becomes more popular. Originally, online game is identical with the game for men. But today online game has expanded to women gamer. This phenomenon becomes a solid foundation for women to show their potential. This phenomenon raises a question, to what extent online game has become a means to facilitate women gamers, perform self-actualization. Based on the observation of games’ content and interviews, revealed that through online game, women gamers feel challenged to improve their potential. In addition, the feeling of satisfaction as women gamer in achieving their goal is equal with men., With the advances of IT and Internet, online games becomes more popular. Originally, online game is identical with the game for men. But today online game has expanded to women gamer. This phenomenon becomes a solid foundation for women to show their potential. This phenomenon raises a question, to what extent online game has become a means to facilitate women gamers, perform self-actualization. Based on the observation of games’ content and interviews, revealed that through online game, women gamers feel challenged to improve their potential. In addition, the feeling of satisfaction as women gamer in achieving their goal is equal with men.]"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mamoto, Retno Sukardan
"Yasmina Khadra, a female name, pseudonym of Muhammed Moulessehoul, an Algerian military officer for 25 years is now a French citizen. John Cullen translates The attack (2006) from French. Rosenau?s post-modernist perspective places the Israel-Palestine conflict in a context of social gap. Israel, a First World, whereas Palestine Third World, are both in the Middle East region. Amin Jaafari and his wife, Sihem, a couple of Arab naturalized citizens of Israel, live in urban cosmopolitan city of Tel Aviv. Opposing Amin?s success as a surgeon, Sihem is more attracted to fight for the Palestinian liberation for a homeland. Sihem camouflaged herself with prosthetic pregnancy, blew bombs in a Tel Aviv café, and died. McLeod?s postcolonial point of view places Sihem as a hero. Woodward?s concept of identity addresses the Jaafaris? troubled identity. Thus, opposition against urban cosmopolitan setting is the central theme as a notion of identity of that of the protagonists responding to their set situation."
Depok: University of Indonesia, Faculty of Humanities, 2009
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Khadra, Yasmina
Jakarta: Pustaka Alvabet, 2007
843 KHA at
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Anjelika
"Skripsi ini membahas mengenai penerapan asas persamaan derajat di dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia yang mana asas tersebut diterapkan berdasarkan semangat untuk menghapus segala bentuk diskriminasi yang ada di sistem kewarganegaraan Indonesia khususnya diskriminasi gender terhadap perempuan yang mengakibatkan pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Asas persamaan derajat adalah asas yang menentukan status kewarganegaraan berdasarkan perkawinan campuran yang mana ikatan perkawinan tersebut tidak mempengaruhi status kewarganegaraan para pelaku perkawinan baik itu perempuan maupun laki-laki, atau dengan kata lain baik itu perempuan maupun laki-laki dapat dengan bebas memilih, mempertahankan dan mengganti kewarganegaraan sesuai dengan yang dikehendakinya walaupun mereka terikat oleh suatu perkawinan yang sah. Penerapan asas ini dimaksudkan untuk menghapus segala bentuk disriminasi terhadap perempuan yang ada di sistem kewarganegaraan Indonesia pada saat sebelum berlakunya Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Naturalisasi yang dilakukan oleh Cristian Gonzales adalah perwujudan perlindungan hak kewarganegaraan berdasarkan asas persamaan derajat karena Cristian Gonzales yang melakukan perkawinan dengan seorang WNI yang bernama Eva Norida sama-sama dapat dengan bebas memilih, mempertahankan dan mengganti kewarganegaraan seperti yang dikehendakinya walaupun mereka terikat suatu perkawinan yang sah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian yuridis normatif dengan menggunakan data sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan yang dilakukan untuk dapat mengetahui sebanyak mungkin pendapat dan/atau konsep para ahli bidang hukum tata negara terutama dalam hal penerapan asas persamaan derajat dalam permohonan Naturalisasi sebagai suatu perlindungan hak kewarganegaraan.

This thesis discussed the applications of the principle of an equation degrees inside the Act of No. 12/2006 on the nationality of the Republic of Indonesia which is implemented based on the principle of spirit to remove all forms of discrimination in the system of citizenship Indonesia, especially in gender discrimination against women which resulted in a violation of human rights. The principle of an equation degrees is the principle that determines status of citizenship based on mixed marriages in which the bonds of marriage was not affecting the status of the nationality of the players in marriage both female and male or in other words whether it?s female and male can be freely chosen, retain and replace citizenship in accordance with they desired even if they were bound by a lawful matrimony. The application of the principle of is intended to remove all forms of discrimination against women in the system of citizenship Indonesia at the time before enactment of the Act No. 12/2006 on the nationality of the Republic of Indonesia. Naturalized done by Cristian Gonzales is the embodiment of the protection of the rights of citizenship based on the principle of an equation degrees because Cristian Gonzales who performs marriage with the one Indonesian citizens who were named Eva Norida equally can be freely chosen, retain and replace citizenship as they desired even though they were tied a lawful matrimony. Methods used in this research is a method of research juridical normative by using data secondary. Data collection is carried out by the library study conducted to be able to know as much as possible of opinions and/or the concept of experts the field of law, especially in the event that the application of the principle of an equation degrees in supplication naturalized as a protection of the rights of citizenship."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2012
S42552
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Anindita Larasati
"Salah satu cara tokoh perempuan menavigasi jalan mereka melalui masyarakat patriarki adalah dengan memanfaatkan agensi. Kekuatan supernatural dapat menjadi salah satu bentuk kekuatan yang mereka miliki. The Foreshadowing (2006) adalah sebuah sastra anak yang mengambil latar Inggris dan Prancis pada masa Perang Dunia I. Berbeda dari kebanyakan novel anak bertema perang, tokoh utama novel ini adalah remaja perempuan bernama Alexandra. Perbedaan lain dari novel ini yaitu penggunaan kekuatan supernatural sebagai sumber agensi. Dengan menggunakan teori hegemoni gender oleh Schippers (2007) dan agensi perempuan oleh Trites (1997), penelitian ini membahas tokoh Alexandra, ayah, ibu, Tom, dan Jack. Hasil analisis memperlihatkan bahwa novel ini menunjukkan ambivalensi terhadap penggambaran kekuatan supernatural terkait dengan agensi perempuan. Di satu sisi, novel ini menunjukkan kekuatan supernatural sebagai alat yang sangat kuat sehingga dianggap sebagai ancaman oleh sistem patriarki yang direpresentasikan melalui tokoh ayah. Alexandra ditampilkan menggunakan agensinya dengan bantuan kekuatan supernatural untuk menerobos batas-batas peran gender yang berlaku di zamannya. Meskipun demikian, novel ini masih terbatasi oleh peran gender di masa Victoria karena tidak memberikan akses kepada tokoh perempuan untuk terlibat langsung di dalam peperangan.

One way female characters navigate their way through a patriarchal society is by utilizing their agency. Supernatural power can be one form of power they are endowed. The Foreshadowing (2006) is a children‟s literature set in England and France during World War I.Unlike most war-themed children‟s literature, the main character is a teenage girl named Alexandra. What also sets this novel apart is the use of supernatural power as a source of agency. Using theory on gender hegemony by Schippers (2007) and female agency by Trites (1997), this research examines Alexandra, her father, her mother, Tom, and Jack. The findings show that the novel is ambivalent in its portrayal of supernatural power in relation to female agency. On the one hand, the novel demonstrates that supernatural power is such a powerful tool that it poses a threat to the patriarchal system represented through the father. Alexandra is shown to be utilizing her agency with the help of supernatural power to overcome the boundaries set by gender roles during that time. On the other hand, this novel is still limited by Victorian gender roles because it gives no room for the female character to take part actively in the war.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Nazmussyarqia
"Remaja menghadapi berbagai tantangan dan peluang yang membentuk identitas mereka dan pemahaman tentang dunia. Proses pembentukan identitas dan pencarian standar sosial disebut aktualisasi diri, yang dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Dengan perkembangan teknologi dan internet, remaja cenderung menggunakan media sosial untuk proses aktualisasi diri karena lebih mudah mengekspresikan diri di platform tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan media sosial dengan aktualisasi diri pada remaja pertengahan (14-17 tahun) di kabupaten Bekasi. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional. Teknik sampling yang digunakan yaitu non-probability sampling dengan cara purposive sampling. Jumlah sampel pada penelitian ini sebanyak 110 responden. Penelitian ini menggunakan 3 instrumen penelitian, yaitu instrumen data demografi, instrumen aktualisasi diri (SISA) dan instrumen penggunaan media sosial (SIPMS). Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara penggunaan media sosial denganaktualisasi diri (p-value = 0.179). Penelitian selanjutnya diharapkan mampu mengembangkan penelitian ini dengan mengidentifikasi karakteristik responden serta faktor yang berkaitan dengan aktualisasi diri seperti alasan pola asuh orang tua, status ekonomi dan sosial, atau kondisi kesehatan mental.

Adolescents face various challenges and opportunities that shape their identity and understanding of the world. The process of identity formation and the search for social standards is called self-actualization, which is influenced by the social environment. With the development of technology and the internet, adolescents tend to use social media for the self-actualization process because it is easier to express themselves on these platforms. This study aims to determine the relationship between social media use and self-actualization among mid-adolescents (14-17 years old) in Bekasi Regency. The type of research used in this study is quantitative with a cross-sectional research design. The sampling technique used is non-probability sampling through purposive sampling. The number of samples in this study was 110 respondents. This study uses three research instruments, namely demographic data instruments, self-actualization instruments (SISA), and social media usage instruments (SIPMS). The results of the Chi-Square test showed that there was no relationship between social media use and self-actualization (p-value = 0.179). Further research is expected to develop this study by identifying respondent characteristics and factors related to self-actualization, such as parenting styles, socioeconomic status, or mental health conditions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Talitha Az Zahra
"Maraknya kemunculan kafe di perkotaan kini telah menjadikan kegiatan nongkrong atau hangout di kafe sebagai gaya hidup yang sangat digemari oleh para remaja, khususnya di wilayah Jabodetabek. Beragamnya kafe yang tersebar di wilayah Jabodetabek dengan segala fasilitasnya menjadikan banyak remaja datang ke kafe dengan tujuan untuk mengupdate status dan mengunggah foto selfie mereka di media sosial sehingga bisa diketahui oleh banyak orang. Dengan kata lain, kegiatan mengunjungi kafe dengan tujuan melakukan selfie dan mengupdatenya ke media sosial saat ini merupakan salah satu bentuk aktualisasi diri remaja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui karakteristik dari kafe yang dipilih dan digemari oleh para remaja di Jabodetabek sebagai tempat melakukan selfie untuk diupdate ke media sosial. Penelitian ini kemudian juga dilakukan untuk mengetahui bagaimana karakteristik spot pada kafe yang dipilih untuk dijadikan tempat swafoto atau selfie para remaja Jabodetabek berdasarkan motivasi mereka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik kafe di Jabodetabek yang digemari remaja untuk melakukan selfie merupakan kafe yang memiliki konsep industrial dan memiliki fasilitas yang sangat lengkap. Kemudian para remaja juga umumnya memilih mengunjungi kafe di Jabodetabek yang memiliki aksesibilitas yang mudah dijangkau, baik dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi, dan juga memilih kafe yang berada pada kawasan perkantoran, perdagangan dan jasa. Sebagian besar para remaja di Jabodetabek memilih spot selfie yang memperlihatkan signag atau logo branding kafe yang dikunjunginya, dimana selfie dilakukan dengan latar papan nama kafe atau bangunan dan bagian depan kafe yang menunjukkan logo branding atau lokasi kafe yang dikunjunginya tersebut. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, perilaku membagi foto dengan menunjukkan brand suatu kafe atau kedai kopi terkenal dilakukan remaja dengan maksud memberitahukan atau membagi informasi kepada khalayak bahwa mereka sedang melakukan tren yang ada, dimana ini merupakan bentuk aktualisasi diri mereka.

The rise of cafes in urban areas has now made hanging out or hanging out at cafes a lifestyle that is very popular with teenagers, especially in the Greater Jakarta area. The variety of cafes spread across the Jabodetabek area with all the amenities makes many teenagers come to the cafe with the aim of updating their status and uploading their selfies on social media so that many people can find them. In other words, visiting cafes with the aim of taking selfies and updating them on social media is currently a form of adolescent self-actualization. This study aims to analyze and find out the characteristics of cafes that are chosen and favored by teenagers in Jabodetabek as a place to take selfies to be updated on social media. This research was then also conducted to find out the characteristics of the spots in cafes that were chosen to be used as selfie spots for Jabodetabek teenagers based on their motivation. The results of this study indicate that the characteristics of cafes in Jabodetabek which are popular with teenagers to take selfies are cafes that have an industrial concept and have very complete facilities. Then teenagers also generally choose to visit cafes in Jabodetabek which have easy accessibility, both by public transportation and private vehicles, and also choose cafes that are in office, trade and service areas. Most teenagers in Jabodetabek choose selfie spots that show the signage or branding logo of the cafe they visit, where selfies are taken against the backdrop of the cafe or building's signboard and the front of the cafe showing the branding logo or location of the cafe they visited. Based on the results of the analysis carried out, the behaviour of sharing photos by showing the brand of a famous cafe or coffee shop is carried out by teenagers with the intention of informing or sharing information with the public that they are following an existing trend, which is a form of self-actualization."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Firyal Nisrina Kaharu
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai konflik rumah tangga dalam novel karya perempuan Israel. Korpus yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebuah novel yang berjudul The Beauty Queen of Jerusalem karya Sarit Yishai Levi asal Israel. Tujuan dipilihnya konflik Rumah tangga dalam penelitian ini adalah mengetahui bagaimana konflik rumah tangga yang digambarkan dalam novel yang diusung oleh novelis Israel. Dalam penelitian ini, selain digunakan metode deskriptif kualitatif, yang analisisnya mengarah kepada pendeskripsian secara rinci novel tersebut, juga digunakan pendekatan obyektif, dan pendekatan struktural. Adapun, teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori tentang analisis unsur-unsur intrinsik dalam menganalis tokoh, penokohan, alur, latar dan amanat yang digunakan untuk melihat satuan isi cerita yang terdapat dalam novel tersebut dan teori tentang isotopi yang digunakan untuk melihat keberkaitan makna antara isi cerita tersebut. Dari hasil penelitian terhadap novel tersebut ditemukan bahwa konflik rumah tangga dalam novel The Beauty Queen of Jerusalem menggambarkan keadaaan konflik rumah tangga berbeda-beda yang dialami oleh keluarga keturunan Sheparadic selama empat generasi.

ABSTRACT
This study discusses domestic conflict in a novel by Israeli women. The corpus used in this study is novel entitled The Beauty Queen of Jerusalem by Sarit Yishal Levi from Israel. The purpose of choosing domestic conflict in this study was to find out how the domestic conflict was described in the novel carried by Israeli novelists. In this study, besides using descriptive qualitative method, whose analysis leads to the detailed description of the novel, using an objective approach, and a structural approach are also used. Meanwhile, the theory used in this study is the theory of the analysis of intrinsic elements in analyzing the characters, characterization, plot, background and moral of the story used to see the unit of content of the stories contained in the novel and the isotope theory used to see the relationship between the story content. The results of this study of the novel found that domestic conflicts in the novel The Beauty Queen of Jerusalem described the different circumstance of domestic conflict experienced by the Sherapadic Family of four generations."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>