Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 141960 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raden Roro Suci Nurullia Asri
""Une Vendetta" adalah karya Guy de Maupassant yang dimuat dalam antologi cerpen Maupassant berjudul "Contes du Jour et de la Nuit". Cerpen ini membawa pembaca kepada realita kehidupan pedesaan tradisional di Korsika pada abad ke-19. Masyarakat Korsika pada abad ke-19 hidup jauh dari perindustrian dan perundang-undangan Prancis, penduduk setempat menerapkan tradisi "vendetta" sebagai solusi dalam memecahkan permasalahan hidup. "Une Vendetta" mengisahkan seorang ibu yang anak satu-satunya mati terbunuh. Pembunuh melarikan diri ke kota lain, Longosardo, di Sardinia, Italia. Kisah mengambil latar di kota Bonifacio, Korsika. Dalam masa berkabung, sang ibu merencanakan pembalasan dendam (vendetta). Tokoh ibu mewakili perempuan-perempuan Korsika yang memiliki karakter keras, sifat pantang menerima malu atau penghinaan dari orang lain, dan sangat peka terhadap harga dirinya. Tulisan ini memaparkan bagaimana tradisi vendetta di Korsika digambarkan melalui tokoh "Ibu" dan memaparkan unsur-unsur realisme yang ditampilkan Maupassant dalam karyanya.

"Une Vendetta" is work of art by Guy de Maupassant in the anthology of Maupassant‟s short stories entitled "Contes du jour et de la Nuit", which was published in 1902 in Paris, France, by Louis Conard. The short story takes the reader to the reality of traditional rural life in Corsica in the 19th century. Corsican society in the 19th century lived far from the industry and French legislation, local residents practice vendetta as a solution to solve problems in life. "Une Vendetta" tells the story of a mother whose only son was killed. The assassin fled to another city, Longosardo, in Sardinia, Italy. The short story takes place in Bonifacio, Corsica. In times of mourning, the mother planned a revenge (vendetta). The character "mother" represents Corsican women with a hard character, a nature of abstinence to accept embarassement or humiliation from others, and are very sensitive to their pride. This paper aims to describe how the tradition of vendetta in Corsica is illustrated by the character "mother", and aims to find elements of realism featured by Maupassant in "Une Vendetta".
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Irvie Ekadian Putri
"Artikel ini berisi uraian mengenai penyajian warna lokal Korsika yang tercermin dalam sebuah cerita pendek berjudul Une Vendetta karya Guy de Mauppasant. Cerita pendek yang mengisahkan tradisi untuk melakukan vendetta di Korsika pada abad ke-19 ini memperlihatkan bahwa balas dendam atas kematian anggota keluarga akibat dibunuh sangat penting karena hal ini menyangkut martabat keluarga serta agama dan kepercayaan masyarakat Korsika. Agama Katolik di Korsika pada masa itu sudah berakulturasi dengan kebudayaan setempat sehingga masyarakat Korsika percaya bahwa arwah anggota keluarga yang meninggal hanya dapat tenang di surga apabila balas dendam dapat terlaksana. Selain itu, pada abad ke-19, kehidupan masyarakat Korsika masih sangat sederhana dan sumber kehidupan sehari-hari mereka adalah berburu. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat Korsika untuk memiliki anjing peliharaan karena anjing selalu dimanfaatkan untuk berburu. Penelitian menggunakan pendekatan struktural dari Roland Barthes.

This article contains a description of the Corsican local color that is reflected in Une Vendetta, a short story by Guy de Mauppasant. The short story that tells of a tradition in Corsica to make a vendetta in the 19th century shows that revenge for the death of a family member who was killed is very important because it concerns the dignity of the family, religion and belief Corsican society. Religion in Corsica at that time already acculturated to the local culture so they believe that the spirits of the Corsican family members who died only be calm in paradise when revenge can be accomplished. Moreover, in the 19th century, the daily life in Corsica was very severe and the source of their daily lives is hunting. Therefore, it is important for Corsican society to have a pet dog because the dog always used to hunt. The study uses a structural approach of Roland Barthes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Widaningsih
"Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah untuk memperlihatkan unsur moeurs dalam Une Vie. Adapun yang disebut moeurs adalah kebiasaan-kebiasaan seseorang atau sekelompok masyarakat tertentu yang berhubungan dengan perilaku moral dalam suatu tempat dan kurun waktu tertentu.
Pendekatan yang dipakai dalam skripsi ini adalah pendekatan struktural, yang analisisnya dipusatkan kepada karya itu sendiri. Untuk mendukung penelitian ini akan dipakai teori Roland Sarthes tentang hubungan sintagmatik dan hubungan paradigmatik dalam karya, serta teori M.P. Schmitt dan A. Viala tentang hubungan teks dan acuan.
Analisis sintagmatik memperlihatkan pengulangan peristiwa petualangan cinta dalam satuan-satuan isi cerita. Selain itu, dari alur hubungan sebab-akibat yang dibentuk dari masing-masing pusat cerita atau tokoh (ada 8 cerita kecil yang berpusat pada 8 tokoh), terlihat bahwa unsur penyelewengan mendominasi tiap-tiap alur dan memotivasi setiap tindakan tokoh. Dengan demikian petualangan cinta tampak sebagai 'kebiasaan' atau moeurs.
Analisis paradigmatik terdiri atas analisis tokoh serta latar. Analisis tokoh memperlihatkan bahwa dari kedelapan tokoh, lima di antaranya memiliki sifat-sifat yang mengarahkan mereka pada kecenderungan untuk melakukan penyelewengan. Petualangan cinta sebagai moeurs didukung pula oleh sikap para penduduk desa umumnya yang menganggap penyelewengan cinta sebagai hal yang biasa.
Analisis latar yang meliputi analisis ruang dan waktu, memperlihatkan bahwa kebiasaan atau moeurs dalam perilaku, sehubungan dengan petualangan cinta, meliputi waktu yang luas, sejak akhir abad ke-18. Kebiasaan tersebut terjadi di daerah yang terpencil yang jarang berhu_bungan dengan dunia luar, yaitu di sekitar desa Yport di Normandia, sehingga kebiasaan itu bertahan lama di daerah tersebut.
Dengan demikian sesuai dengan tujuan penelitian, baik alur, pengaluran, tokoh, maupun latar dalam Une Vie mem-perlihatkan moeurs, yaitu moeurs petualangan cinta.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1990
S14324
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Yuliastrina
"ABSTRAK
Peran seorang ibu dalam kehidupan berkeluarga sangatlah besar. Seorang ibu dapat mempengaruhi segala aspek dalam kehidupan dengan kasih sayangnya. Dalam cerita pendek Aux Champs, peran ibu sangatlah besar dalam ketiga keluarga yang ada dalam cerita yang dikisahkan. Cerita ini merupakan sebuah cerita dengan aliran realis, sehingga cerita ini merupakan cerminan kehidupan sosial pada abad ke-19 yang ditulis oleh Guy de Maupassant. Tulisan ini berusaha untuk memahami peran ibu dalam kehidupan keluarga dan sosial pada abad ke-19. Kata kunci: cerita pendek, peran ibu, maupassant, abad ke-19, realis

ABSTRACT
Mother figure has an important role in family life. A mother rsquo s affection could affect every aspect in life. In Aux Champs, the role of a mother has an important part among the three families. Realism is the genre of this story, as to why this story is the picture of a social life in the 19th century that was written by Guy de Maupassant. This result of this writing is to see the important role of mothers in family and social life in the 19th century. Keyword short story, mother rsquo s role, maupassant, 19th century, realism "
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Napitupulu, Gracia Hanna Gloria
"ABSTRAK
Artikel ini membahas mengenai hubungan antara psikologi dan sastra yang terdapat dalam cerpen Lui? karya Guy de Maupassant. Fokus pada artikel ini adalah memperlihatkan adanya unsur psikologis berupa gangguan kejiwaan yang dimiliki oleh tokoh Aku. Cerpen Lui? menceritakan keadaan tokoh utama ndash; Aku ndash; yang memiliki rasa takut berlebih yang membuatnya melakukan hal yang tidak wajar. Artikel ini menunjukkan gangguan psikologis yang dialami oleh tokoh Aku melalui analisis penokohan serta alur dan latar.

ABSTRACT
This paper discusses about the relation between psychology and literature in Lui , a short story by Guy de Maupassant. The purpose of this article is to reveal psychological elements leading to mental disorder which influenced the main character in all his actions and decisions. The short story recounts the main character rsquo s mental state who, possessed by excessive fear, caused him to do unreasonable acts. The psychological disorder of the main character is analyzed through the story rsquo s characterization, plot, and setting. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Windari Suryaningsih
"Artikel ini membahas gambaran penantian dalam cerpen L'Attente karya Guy De Maupassant. Dalam menganalisis tema tersebut penelitian ini menggunakan teori sintaktika dan semantik. Penantian dalam cerpen ini digambarkan dengan kemalangan, kesedihan, dan kesendirian. Penggambaran tersebut dapat diterjemahkan sebagai cerminan kehidupan yang pesimis dalam menanti kematian.

This article provides an overview of waiting in a short story entitled L'Attente by Guy de Maupassant. Theory of syntax and semantics are used in analyzing this topic. Waiting in this short story illustrated with misfortune, sadness, and loneliness. That kinds of depiction can be interpreted as a reflection of the life that awaits death pessimistic.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Moore, Alan
"A powerful story about loss of freedom and individuality, V FOR VENDETTA takes place in atotalitarian England following a devastating war that changed the face of the planet. In a world without political freedom, personal freedom and precious little faith in anything, comes a mysterious man in a white porcelain mask who fights political oppressors through terrorism and seemingly absurd acts in this gripping tale of the blurred lines between ideological good and evil."
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006
741.5 Moo v
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aghna Honesty Ameera
"Artikel ini meneliti bentuk objektivikasi perempuan dan bagaimana tokoh perempuan yang merepresentasikan jenis kelamin kedua dalam cerpen Mouche terbebas dari objektivikasi dalam perspektif feminisme. Cerpen ini mengisahkan kehidupan Joseph Prunier dan keempat kawan lelakinya, N’a-qu’un-Oeil, Petit Bleu, La Tôque, dan Tomahawk, saat mereka menghabiskan waktu bersama-sama di sebuah kapal yang mereka beli. Kehidupan kelompok pertemanan yang hanya terdiri dari laki-laki itu berubah usai hadirnya seorang perempuan bernama Mouche. Dalam membedah pergeseran interaksi antar tokoh, penelitian ini menggunakan teori naratologi struktural Greimas (1982), konsep objektivikasi Nussbaum (1995), dan konsep feminisme Beauvoir (1949). Struktur naratif teks memperlihatkan alur cerita digerakkan oleh kehadiran Mouche sebagai tokoh perempuan. Kemudian, hasil analisis tematis menunjukkan tokoh perempuan dalam cerpen mengalami objektivikasi berupa instrumentality, denial of autonomy, dan ownership. Penelitian ini menemukan adanya upaya Guy de Maupassant sebagai penulis crepen menampilkan sisi lain perempuan melalui perubahan karakter tokoh perempuan. Tokoh Mouche berhasil membebaskan dirinya dari belenggu objektivikasi dengan perlawanan dan kekuatan yang dimilikinya.

This article examines the forms of objectification of women and the way the female character representing the second sex in the short story Mouche combats objectification from a feminist perspective. The story revolves around Joseph Prunier and his friends, N'a-qu'un-Oeil, Petit Bleu, La Tôque, and Tomahawk, as they spend time together on a boat. Their life changes upon the arrival of a woman named Mouche. In dissecting the shifting interactions between characters, this article uses Greimas' structural narratology theory (1982), Nussbaum’s concept of objectification (1995), and Beauvoir’s concept of existentialist feminism (1949). The narrative structure of the text shows that the storyline is driven by the presence of Mouche as a female character. The results of the thematic analysis show that the female character in this short story experiences objectification practices in the form of instrumentality, denial of autonomy, and ownership. This research found Guy de Maupassant’s attempt to portray another side of the female character, Mouche, through her character development. Mouche managed to free herself from the shackles of objectification with her resistance and power."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Nur Shabrina
"ABSTRAK
Dalam karya sastra, perempuan direpresentasikan dengan nilai-nilai yang seringkali mengerdilkan dan merendahkan selama berabad-abad. Artikel ini meneliti bagaimana perempuan direpresentasikan dalam Clair de Lune, sebuah cerita pendek karya Guy De Maupassant yang ditulis pada abad ke-19. Artikel ini berupaya melihat nilai-nilai tradisional yang merepresentasikan perempuan (yaitu, perempuan sebagai makhluk yang tercela, perempuan sebagai penggoda, cinta dan kelembutan sebagai kekuatan perempuan atas laki-laki) melalui perspektif sosiologi dan sastra. Artikel ini menunjukkan bagaimana gambaran buruk tentang perempuan dalam cerita, nyatanya, adalah kekuatan mereka atas laki-laki. Selain itu, artikel ini juga menggugat gagasan bahwa perempuan terjebak di dalam penindasan laki-laki. Artikel ini menyimpulkan bahwa cerita Clair de Lune berbicara untuk maslahat perempuan.

ABSTRACT
Over the centuries in literature works, women have been represented with values that are oftentimes diminutive and deprecative. This article examines how women are represented in Clair de Lune, a short story by Guy de Maupassant written in the 19th century. This article attempts to see the traditional values women are being represented with (i.e., women as a despisable being, women as a seducer, love and softness as womens power over men) through a sociology and literature perspective. It addresses how the deprecative images of the women in the story are, in fact, their power over men. It also challenges the notion where women are trapped under mens oppression. This article concludes that the short story is actually speaking in womens favor."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Ariani
"Tujuan penelitian ini adalah untuk menunjukkan ciri-ciri fantastik yang terdapat di dalam karya. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan struktural. Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori struktural dari Roland Barthes tentang hubungan sintagmatik dan paradigmatik, teori M. P. Schmitt dan A. Viala tentang sekuen, teori Tzvetan Todorov tentang cerita fantastik, serta teori Raymond Rog_ mengenai struktur cerita fantastik. Analisis sintagmatik menunjukkan bahwa terdapat berbagai peristiwa supranatural yang menyebabkan ketakutan dan keraguan pada tokoh dan pembaca apakah peristiwa itu nyata atau hanya khayalan. Dari analisis penokohan terdapat tokoh yang tidak mempercayai hal-hal supranatural dan selalu mempertanyakan peristiwa aneh yang terjadi sehingga menimbulkan keraguan. Selain itu terdapat pula tokoh supranatural yang misterius hingga akhir cerita. Analisis sudut pandang menunjukkan bahwa karya ini menggunakan sudut pandang sama tahu dengan penutur yang mengungkapkan peristiwa sebatas apa yang diketahui oleh penutur, sedangkan dari pilihan kata terlihat bahwa banyak digunakan kata-kata yang menimbulkan efek fantastik. Sebagai kesimpulannya, semua aspek yang dibahas dalam skripsi ini menunjukkan bahwa karya Le Horla termasuk dalam genre fantastik."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S14410
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>