Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11602 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Geandini Karina
"Menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi sebuah produk atau brand baru untuk masuk kedalam persaingan pasar yang ketat. Terutama bagi produk dalam sektor yang sifatnya mass dan bergerak dengan cepat, pada tulisan ini sektor yang dimaksud adalah produkproduk perawatan khusus anak. Inilah yang menjadi tantangan bagi Dandelion, sebuah produk perawatan khusus anak baru yang hendak menembus pasar melalui sebuah strategi komunikasi pemasaran yang komprehensif. Proposal ini membahas analisis pasar dan brand yang telah dianalisa baik secara makro maupun mikro, internal maupun eksternal. Analisa ini juga didukung dengan adanya riset yang dilakukan secara 4 tahap sehingga menghasilkan insight dan penjelasan akan kondisi pasar dan target customer yang sebenarnya secara detil dan mudah dipahami. Berdasarkan hasil analisa dan riset ini, proposal ini menawarkan strategi komunikasi pemasaran yang diharapkan dapat menyelesaikan tantangan yang dihadapi oleh Dandelion.

It is a big challenge for a new product or brand to penetrate and succeed in thecompetitive market Especially for the industry with mass and fast moving products in thiswriting baby care and child care product to be particular This is the challenge forDandeloin a new brand that produces soap for baby and child A comprehensivemarketing communication strategy is needed for the brand to penetrate the mass market This proposal explains market and brand analysis both macro and micro internal andexternal The analysis is also supported with an elaborate 4 stages of research to generateinsightful facts about the market and target costumer Based on both research andanalysis the proposal then offers a marketing communication strategy which hopefully canpush Dandelion into the mass market and compete with other brands Keywords marketing brand communication strategy
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bima Trisulo
"Tugas karya akhir ini membahas tentang bagaimana Garuda Indonesia menyelesaikan permasalahan utama yakni kegagalan dalam menyampaikan inovasi serta perbaikan yang telah dilakukan serta buruknya reputasi Garuda Indonesia di masyarakat melalui Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu yang dikemas dengan ide utama “Miles of Smiles”. Dengan tujuan pemasaran peningkatan pangsa pasar sebesar 20% di tahun 2014 maka strategi komunikasi pemasaran Garuda Indonesia memilih tujuan komunikasi yaitu perubahan persepsi 80% target khalayak terkait dengan kepercayaan dalam memilih Garuda Indonesia sebagai maskapai penerbangan pilihan pada tahun 2014 dengan biaya kampanye sebesar Rp37.732.628.420 yang akan digunakan selama satu tahun. Demi kelancaran pelaksanaan kampanye ini, akan dilakukan pengawasan serta evaluasi guna melihat dampak dan keefektivan kampanye ini.

The aim of this study is to work on the Integrated Marketing Communication Strategy for Garuda Indonesia based on the deep understanding of problems which are defined as a failure to communicate the innovations and improvements and also a low reputation through the big idea "Miles of Smiles". Based on the marketing objective, which is to increase 20% of market share in 2014, therefore the communication objective that is chosen is to fix the perception of 80% of target audience in terms of trust to choose Garuda Indonesia as their choice for airlines through the total Rp37.723.628.420 that will be used for a year campaign. While the campaign runs through the year, evaluation and monitoring is done throughout the campaign in order to control the effectiveness of the campaign.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fierda Amalia
"Semenjak awal kemunculannya di tahun 2011, Downy mampu melakukan ekspansi pasar dan berkompetisi dengan Molto, produk pelembut pakaian yang telah beredar di pasar terlebih dahulu dan menjadi top of mind brand. Penulis melihat adanya kesempatan untuk Downy untuk terus melakukan ekspansi pasar Hal ini dikarenakan oleh tingginya tingkat pertumbuhan produk consumer good dan kondisi persaingan pasar pelembut pakaian yang tidak ramai. Pertumbuhan masyarakat kelas menengah pun juga tidak kalah penting dalam ekspansi produk Downy. Downy di-positioning-kan sebagai produk pelembut pakaian dengan wangi parfum kelas dunia. Hal ini menjawab keinginan masyarakat kelas menengah yang menginginkan produk yang dikonsumsinya terlihat premium Dengan tujuan pemasaran, yakni meningkatkan sales sebesar 5% dengan trial intention, maka tujuan komunikasi yang harus dicapai, yakni menjadikan Downy sebagai brand preference. Adapun biaya kampanye komunikasi pemasaran terpadu ini selama setahun adalah sebesar Rp17.333.771.678,-. Evaluasi dan pengawasan juga akan dilakukan untuk melihat dampak dan efektivitas dari pelaksanaan kampanye ini.

Since Downy was released in 2011, Downy could do market expansion and compete with Molto, a fabric softener product that has been formerly available and become the top of mind brand. We see there’s an opportunity for Downy to expand the market continuously. This is due to the high-growing consumer goods product and fabric softener market competition that haven’t been heavy yet. The growth of the middle class is also important for the Downy market expansion. Downy has a positioning as a fabric softener product with smells like world class perfume. This is as answer for the needs of middle class who wants every product they use seems premium. With the marketing objective, which to increase 5% sales with trial intention, so the communication objective that have to reach is to make Downy as a brand preference. The cost of this integrated marketing communications campaigns for a year is Rp Rp17.333.771.678,-. Evaluation and monitoring will also be conducted to see the impact and effectiveness of the implementation of this campaign."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54172
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anggrya Mahardithaningtyas
"Setelah kurang lebih 6 bulan masuknya pomade Layrite ke Indonesia, kurangnya ketertarikan (interest) masyarakat terhadap pomade Layrite adalah permasalahan yang dihadapi pomade Layrite. Walaupun begitu, tingkat kesadaran masyarakat akan pomade Layrite termasuk tinggi. Dilihat dari animo masyarakat Indonesia terhadap pomade, terlihat dari model rambut model klimis yang kembali menjadi tren serta didukung pula dengan pasar hair care untuk laki-laki di daerah Asia Pasifik di prediksikan akan tinggi dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal tersebut memberikan peluang bagi Layrite di pasar hair care Indonesia.
Kondisi pasar persaingan minyak rambut di Indonesia, pomade Layrite masih merupakan pemain baru dalam pasar pomade Indonesia dengan positioningnya sebagai pomade berbahan dasar air. Positioning tersebut lalu dapat diolah menjadi sebuah perencanaan komunikasi pemasaran terpadu bagi pomade Layrite.
Tujuan pemasaran yang ingin dicapai oleh Layrite yaitu untuk meningkatkan market sharenya sebesar 10% dari market sharenya yang terdahulu, serta tujuan komunikasinya yaitu meningkatkan ketketertarikan target audiens serta menjadikan pomade Layrite sebagai preference utama para target audiens dalam membeli pomade. Kampanye pomade Layrite yang berlangsung dari bulan Januari 2014 sampai dengan Juni 2014 ini memiliki total biaya kampanye sebesar Rp Rp 430.041.000 selama 6 bulan masa kampanye.

Arrived in Indonesia in approximately 6 months ago, Layrite pomade is still lack of public's interest, even though public especially the target audience already aware with the presence of Layrite pomade in pomade market nowadays, but the problem is they have no interest in choosing Layrite as their pomade preference. However, Indonesia is one of the potential market for men's hair care products, especially there's a prediction that said men's hair care market will be big in Asia Pacific region these upcoming years.
Layrite has a quite competitive pomade market in Indonesia, because Layrite is relatively new in Indonesia's pomade market, so there are plenty of old players for this market. However, Layrite has a pretty unique positioning in pomade market, Layrite is a water based pomade. So by that positioning, and also the data of current market situation, Layrite pomade can have a variety of references to create an integration marketing communication plan.
Layrite's marketing objective is to rise the market share by 10% from it's current amount. To achieve that marketing objective, there is Layrite's communication objective to increase the target audience's interest for Layrite and make Layrite as the target audience's top preference of buying pomade. The cost of this January 2014 to June 2014's integrated marketing communication campaign is Rp 430.041.000.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S54170
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Adhitya Yustia Rachman
"ABSTRAK
Penelitian yang dilakukan merupakan uraian penerapan strategi Integrated Marketing Communication (IMC) yang meliputi strategi iklan, promosi penjualan, sponsorship, personal selling, dan public relation pada perusahaan yang bergerak dalam industri internet service provider (ISP). Penelitian ini dilatarbelakangi adanya target dan visi salah satu perusahaan ISP yang ingin dicapai dengan menerapkan strategi IMC. Penelitian ini merupakan studi kasus yang terjadi pada Biznet sebagai salah satu internet provider terkemuka di Indonesia.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode studi kasus deskriptif untuk menjelaskan fenomena yang diamati. Penelitian ini menggunakan wawancara kepada sejumlah key informan penelitian yang dianggap kredibel untuk menjabarkan permasalahan yang diteliti. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan strategi elemen IMC Biznet yang meliputi strategi iklan, promosi penjualan, sponsorship, personal selling, dan public relation.
Penelitian ini menemukan gambaran penerapan strategi IMC yang dilakukan. Penelitian ini juga menemukan bahwa terdapat kelemahan dan kelebihan dari penerapan strategi IMC dari sudut pandang teori, dimana dalam analisis yang dilakukan usaha yang dilakukan dinilai lemah dan jauh dari strategi terbaik untuk mencapai tujuan. Serta adanya kesenjangan teoritis antara penerapan ideal strategi IMC dengan apa yang dilakukan selama ini.

ABSTRACT
The research that have carried out is a description of the implementation strategy of Integrated Marketing Communication (IMC) that includes advertising, sales promotion, sponsorships, personal selling, and public relations at companies that engaged in the industry of Internet Service Provider (ISP). This research is motivated by their targets and vision of one of the ISP bussiness company to be achieved by implementing the IMC strategy. This research is a case study that occurred at Bizne Networks as one of the prominent internet providers in Indonesia.
This study is a qualitative research, using the descriptive case study to explain the observed phenomena. This study uses a number of key informant interviews to the research that is considered credible to describe the problems studied. This study aims to describe strategies that include elements of IMC at Biznet such as advertising strategy, sales promotion, sponsorships, personal selling, and public relations.
This study found the picture of implementation of the strategy undertaken by IMC strategy. The study also found that there are weaknesses and strengths of the implementation strategy of the IMC from the standpoint of theory, which in the analysis performed the work done is considered weak and far from the best strategy to achieve the goal. And the existence of a theoretical gap between the ideal implementation strategy of IMC to what was done during this time.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herling Parikesit
"Di tengah banyaknya produsen pengrajin gitar lokal yang sudah mempunyai nama lebih dulu, tentunya Genera Custom Guitars sebagai brand yang belum mature masih membutuhkan awareness yang lebih lagi. Dengan mempertimbangkan khayalak sasaran, Genera Custom Guitars membutuhkan perencanaan komunikasi terpadu yaitu "Live the Guitar!". Kampanye ini merupakan rangkaian program yang berfokus kepada kemajuan dunia teknologi, khususnya internet. Hal ini terlihat dalam penggunaan Website (dengan "Guitar Builder" sebagai konten andalan) sebagai elemen utama pada campaign ini, dan juga social media sebagai elemen pendukung. Dewasa ini banyak para pemain gitar kurang puas dengan presisi gitar buatan manufaktur (pabrik). Peran pengrajin gitar custom sangat penting disini dalam memuaskan hasrat kepuasan bermain gitar para konsumennya. Kampanye ini membutuhkan biaya sekitar sembilan belas juta rupiah.

Genera Custom Guitars "Live the Guitar!" In the middle of many local guitar craftsmen whom already have name in the industry, Genera Custom Guitars needs more awareness as a brand that haven’t matured yet. By considering the target market, Genera Custom Guitars needs an integrated communication marketing, "Live the Guitar!". This Campaign is a series of programs that focused on the advancement of the technology world, especially the Internet. It can be seen from the use of Website (with "Guitar Builder" as the main content) as the main element of this campaign and also the social media as the support element. A lot of guitarists aren’t content with guitar precision that the manufactory made these days. The custom guitar’s craftsmen (luthier) role is very important to satisfy the desire to play guitar that consumers have. This campaign will requires a fee of nineteen million rupiah."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Chandra Puteh
"Sebagai produk yang mendunia dan digemari oleh banyak orang, Kitkat pernah dinobatkan menjadi salah satu snack yang paling berpengaruh sepanjang masa. Dengan produk seperti Kitkat, masalah yang biasanya dialami adalah permasalahan umum bagi brand-brand yang sudah dewasa, yaitu penurunan pada brand yang dikarenakan oleh ketatnya kompetisi dan kurangnya komunikasi. Untuk menjawab permasalahan tersebut, dilakukan riset pada target khalayak Kitkat yang menghasilkan insight untuk rancangan kampanye digital. Komunikasi pemasaran digital dinilai lebih efektif bagi target khalayak Kitkat karena lebih terfokus dan lebih relateable bagi para konsumen. Dengan tujuan untuk menjadikan Kitkat kembali menjadi snack coklat pilihan utama target khalayak di Indonesia dan dengan budget sebesar dua ratus juta rupiah, Kitkat mengadakan kampanye digital HaveYourBreak.

As a globally known product and liked by many, Kitkat was once named the most influential candy bar of all time. With a product like Kitkat, the problem that usually occurred is common for any mature brands which is declining brand due to emerging new competitors and lack of communications. Research targeted to Kitkat rsquo s consumers is needed to answer those problems, it provide the insights needed to plan this digital campaign. Digital marketing communication is more effective because it is more targeted and more relateable to Kitkat rsquo s consumer. With the main goal is to get Kitkat back to being the first choice for Indonesia rsquo s consumer in chocolate snack and with budget up to two hundred million rupiah, Kitkat created the HaveYourBreak digital campaign. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putra Arfiana
"Pertama kali diluncurkan pada tahun 2012, Bintang Toedjoe Masuk Angin mengalami banyak tantangan dan hambatan dalam strategi penjualannya. Sebagai pendatang baru dalam kategori jamu herbal kemasan, Bintang Toedjoe Masuk Angin memiliki pesaing yang sudah begitu kuat dalam kategori ini. Tantangan terbesar adalah untuk setidaknya bersaing dengan kompetitor yang ada dan masuk sebagai tiga besar produk jamu kemasan herbal di Indonesia. Masalah terbesar yang dialami Bintang Toedjoe Masuk Angin dari segi komunikasinya adalah bahwa pada kampanye-kampanye komunikasi sebelumnya, strategi komunikasi Bintang Toedjoe Masuk Angin tidak terlalu berbeda dengan para pesaingnya dan cenderung menjatuhkan kompetitor. Padahal, banyak keuntungan yang dimiliki Bintang Toedjoe Masuk Angin yang membedakannya dari kompetitor.
Dengan menganalisa berbagai situasi yang ada, terciptalah strategi komunikasi pemasaran terpadu yang dianggap cukup baik mengatasi permasalahan yang dimiliki Bintang Toedjoe Masuk Angin. Dengan tujuan pemasaran yaitu menaikkan sales sebesar 3% dalam jangka waktu satu tahun masa kampanye, dan tujuan komunikasi adalah menjadikan Bintang Toedjoe Masuk Angin sebagai produk preference dalam kateogori jamu herbal kemasan, berbagai strategi komunikasi dengan kombinasi marketing tools yang digunakan diharapkan akan tercapai. Adapun biaya kampanye komunikasi pemasaran terpadu ini selama setahun adalah Rp21,585,643,080. Evaluasi dan monitoring pun dilakukan guna mengawasi jalannya kampanye yang tetap efektif dan efisien.

Firstly launched in 2012, Bintang Toedjoe Masuk Angin has experienced many troubles and obstacles from its selling strategy. As a new comer in product category of herbal medicine in a package, Bintang Toedjoe Masuk Angin has some great competitors already existed in Indonesia. The biggest challenge for Bintang Toedjoe Masuk Angin is to at least compete with those competitors existed and listed as the top 3 best products in the category. Biggest problem that Bintang Toedjoe Masuk Angin had from its communication strategy is that Bintang Toedjoe Masuk Angin has never been stands out from its competitors because it follows the stream. It makes Bintang Toedjoe Masuk Angin undifferentiated. Bintang Toedjoe Masuk Angin however has some great potential that can be highlighted that makes it different from its competitors.
By analizing all the situation analysis existed, the best communication strategy has been made to solve Bintang Toedjoe Masuk Angin problems. With marketing objective is to increase sales by 3% in one year period of time, and makes Bintang Toedjoe Masuk Angin become a product preference in the category as the communication objective, all communication strategy that has been made hopefully will run effectively and efficiently by combining some of the marketing tools. Total budget expensed for one year campaign strategy is Rp21,585,643,080. Evaluation and monitoring has been made and settled to watch over the campaign to run effectively and efficiently.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S53735
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Anadri Wisanggeni
"Tesis ini membahas tentang penerapan saluran pemasaran online melalui Website dan saluran pemasaran offline melalui Proposal selling pada UMKM yang bergerak pada industri souvenir yang menjual produk plakat dan piala. Serangkaian wawancara terstruktur dilakukan dengan pemilik CV Mesia Persada Mandiri di Perkampungan Industri Kecil, Pulogadung, Jakarta. Hasil dari wawancara terstruktur dianalisis dengan menggunakan STP, Marketing Mix, Business Model Canvas, SWOT, Porters 5 Forces, Gap analysis dan Pareto Analysis untuk sampai pada masalah yang paling penting untuk di pecahkan. Pemetaan yang telah dilakukan pada UMKM membuktikan bahwa belum adanya pemanfaatan digital media seperti Website sebagai alat pemasaran dan UMKM belum melakukan personal selling dengan mengajukan Proposal selling. Metode yang dilakukan adalah penelitian kualitatif untuk mendapatkan data UMKM. Business Coaching ini diharapkan CV Mesia Persada Mandiri mampu menjangkau pelanggan baru dan dapat membantu UMKM untuk meningkatkan kinerjanya.

This thesis discusses the application of online marketing channels through the Website and offline marketing channels through the Proposal selling on MSMEs engaged in the souvenir industry that sells placards and trophy products. A series of structured interviews was conducted with the owner of CV Mesia Persada Mandiri at the Perkampungan Industri Kecil, Pulogadung, Jakarta. The results of structured interviews were analyzed using STP, Marketing Mix, Business Model Canvas, SWOT, Porters 5 Forces, Gap analysis and Pareto Analysis to get at the most important problem to solve. The mapping that has been done on MSMEs proves that the absence of the use of digital media such as the Website as a marketing tool and MSMEs have not yet made personal selling by submitting a Offering Proposal. The method used is qualitative research to obtain MSME data. Business Coaching is expected CV Mesia Persada Mandiri is able to reach new customers and can help MSMEs to improve their performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rohana Ceria
"Keberadaan LMK FKUI di pusat Jakarta berawal dari laboratorium untuk penelitian internal di FKUI saja, namun seiring dengan perkembangan waktu LMK FKUI memutuskan untuk mengembangkan laboratorium tersebut sebagai laboratorium pemeriksaan komersil. Namun untuk mendapatkan respon yang lebih baik lagi diperlukan peningkatan pengenalan produk (brand awareness) LMK FKUI secara lebih luas kepada konsumen maupun masyarakat umum. Awalnya LMK FKUI adalah untuk kebutuhan internal penelitian, namun sejak dibuka untuk umum masih dirasakan adanya permasalahan dalam meningkatkan brand awareness. Oleh karena itu dibutuhkan strategi pemasaran dengan menggunakan marketing communication tools seperti press release, brosur, souvenir, media edukasi, tur media dan Social Media Networking. Tujuannya adalah untuk meningkatkan brand awareness khalayak terhadap LMK FKUI serta menambah pengetahuan khalayak secara baik mengenai fungsi dan pelayanan LMK FKUI sebagai laboratorium pemeriksaan kesehatan.

The existence of LMK FKUI in center of Jakarta is begun from internal research laboratory in FKUI only, but recently LMI( FKUI decided to develop the laboratory as commercial check up laboratory In order to get a better response the improvement of brand awareness of LMK FKUI to the consumer and community is needed widely. From the beginner LMK FKUI as a laboratory for internal research but recently LMK FKUI decided to open for public services they have a problem to improve brand awareness That is why need some tools in marketing communication program as a strategy is and social media networking. And the goals is To improve brand and knowledge about LMK FKUI as a medical laboratory."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>