Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 143475 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 237.556.363 jiwa pada tahun 2011 membuat Indonesia memerlukan sistem pendataan mutakhir yang untuk meminimalisir masalah yang terkait pendataan penduduk Indonesia. Oleh karena itu, diterapkanlah sistem baru berupa e-KTP yang dimulai sejak tahun 2011. Namun, proses adopsi inovasi e-KTP yang terjadi dalam masyarakat berbeda-beda antara individu satu dengan individu lainnya. Hal ini menyebabkan tingkat adopsi pada masyarakat pun berbeda-beda. Melihat hal tersebut, peneliti ingin mengetahui faktor manakah yang paling berpengaruh terhadap tingkat adopsi inovasi e-KTP.
Penelitian ini membahas tentang faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat adopsi inovasie-KTP pada masyarakat Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode kuantitatif dengan paradigma positivis. Hasil memperlihatkan terdapat adanya faktor-faktor dalam teori difusi inovasi yang mempengaruhi masyarakat untuk membuat e-KTP. Dari empat macam faktor, hanya jenis keputusan inovasi dan saluran komunikasi yang mempengaruhi tingkap adopsi inovasi e-KTP masyarakat di Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

The population of Indonesia reached 237,556,363 inhabitants in 2011 made Indonesia require advanced data collection system to minimize problems related to cencus population. Therefore, the government applied new system for ID Card, named e-KTP in 2011. However, the adoption of e-KTP innovation is vary from one individual to another. This caused by the rate of adoption in the community is different. Seeing this, the researchers wanted to find out which factors most influence the rate of adoption of innovation of e-KTP.
This study discusses the factors that influence the rate of adoption of innovations of e-KTP on Community District at Pasar Minggu, South Jakarta..
The method used in this study is quantitative methods with positivist paradigm. The results showed there were any factors in the theory of diffusion of innovations that influence people to make e-KTP. From four kinds of factors, only the type of innovation decision and communication channels that affect adoption innovation of c e-KTP on Community District at Pasar Minggu, South Jakarta.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Sulistyo Kuncoro
"Tesis ini membahas kepatuhan masyarakat dalam mendapatkan e KTP dengan studi kasus pada penduduk Kota Administrasi Jakarta Timur. Penelitian menggunakan metode deskriptif analisis dengan observasi, wawancara mendalam, survey dan kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Program e KTP di Kota Administrasi Jakarta Timur, meliputi: sosialisasi ke masyarakat, memberikan undangan ke masyarakat, perekaman data diri masyarakat, pencetakan dan pendistribusian e KTP. Penduduk Jakarta Timur yang sudah melakukan perekaman e KTP 1.806.998 jiwa atau 85,68%, sedangkan masih terdapat 301.902 jiwa atau 14,32% yang belum melakukan rekam e KTP. Penduduk Kota Administrasi Jakarta Timur patuh dalam mendapatkan e KTP karena harapan akan suatu imbalan yaitu manfaat dari e KTP dan usaha untuk menghindarkan diri dari hukum yang mungkin dijalankan, meskipun tidak ada sangsi bagi penduduk yang tidak melakukan perekaman e KTP. Pemerintah melakukan upaya untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam mendapatkan e KTP di Jakarta Timur melalui: 1)Surat Edaran terkait percepatan perekaman e KTP, 2)E KTP mobile, 3)Pelayanan malam hari pada jam 19.00 s.d. 22.00 WIB. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan Program E KTP meliputi kendala internal dan eksternal. Keterkaitan kepatuhan masyarakat dalam mendapatkan E- KTP dilihat dari perspektif ketahanan wilayah di Jakarta Timur yaitu apabila seluruh penduduk Kota Administrasi Jakarta Timur wajib e KTP melakukan perekaman data e KTP maka data e KTP dapat dimanfaatkan oleh Kepolisian Resort Metro Jakarta Timur didalam meningkatkan keamanan wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur yang dapat mendukung ketahanan wilayah Kota Administrasi Jakarta Timur yang akan mendukung ketahanan nasional.

The thesis will discuss the case study regarding the compliance of society in acquiring e-KTP in East Jakarta. The research uses analysis descriptive method through observation, depth interview, survey, and literature study. The result of this research shows that the e-KTP Program in East Jakarta includes: socializing, inviting, data recording, issuing, and distributing e-KTP to the society. There are 1.806.998 people or 85.68% of the population in East Jakarta have already undertaken e-KTP recording. On the other hand, there are 301.902 people or 14.32% of population have not yet done it. The inhabitant recording themselves in hope that there will be a reward for them, such as the benefit of e-KTP and to elude them from the possible penalty, even though there are no legal punishment for it yet. The Government has attempted to increase the society's compliance in issuing their e-KTP through certain effort, such as: 1) form letter regarding the acceleration of e-KTP recording, 2) mobile e-KTP, 3) night services, from 19.00 to 22.00 WIB. However, there are internal and external obstacles within this program. The relationship of the society's compliance in e-KTP in regional resilience perception is when the inhabitant of East Jakarta has issued their e-KTP where the data will be able to be used by Kepolisian Resort Metro Jakarta Timur in increasing the regional resilience. This will indirectly support the national resilience.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Famela Dea Pusparini
"Skripsi ini membahas tentang faktor ndash; faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan pelayanan penerbitan KTP Elektronik di kelurahan kebagusan. Implementasi kebijakan yang dibahas berdasarkan teori dari Van Metter dan Van Horn. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor ndash; faktor dari teori Van Metter dan Van Horn mempengaruhi implementasi kebijakan pelayanan penerbitan KTP Elektronik di kelurahan kebagusan secara keseluruhan. Namun dimensi sumber ndash; sumber kebijakan khususnya sumberdaya manusia, dan sarana prasarana merupakan dimensi yang paling mempengaruhi implementasi kebijakan pelayanan penerbitan KTP Elektronik di kelurahan kebagusan. Dimensi tersebut sangat berpengaruh karena pada implementasi di lapangan tidak terlaksana dengan baik, yaitu kuantitas sumber daya operator KTP Elektronik di Kelurahan Kebagusan yang kurang jumlahnya, dan prasarana PTSP yang kurang mendukung. Kualitas tingkat pemahaman dan kesadaran penduduk akan pentingnya dokumen kependudukan bagi diri mereka masih kurang walaupun kelurahan kebagusan sering melakukan sosialisasi dan program ndash; program lainnya.

This thesis discusses the factors factors that affect the implementation of the policy of publishing the Electronic ID card in kebagusan village. Implementation of policies discussed based on the theory of Van Metter and Van Horn. The results of this study indicate that the factors of Van Metter and Van Horn 39 s theory influence the implementation of the policy of publishing the Electronic ID card in the whole kebagusan village. But the dimensions of human resources, and infrastructure are the dimensions that most influence the implementation of the policy of publishing the Electronic ID card in the Kebagusan Village. The dimension is very influential because the implementation in the field is not well implemented, ie the quantity of resources of the electronic ID card operator in Kebagusan Kelurahan is less in number, and the less supportive of PTSP infrastructure. The quality level of understanding and awareness of the importance of the population documents for themselves is still lacking although the Kebagusan Village often socialize it and other programs.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisrina Vantika Ramadhani
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas kualitas pelayanan e-KTP di Kelurahan Cisalak Pasar melalui hasil penelitian mengenai kepuasan masyarakat yang telah melakukan pelayanan tersebut. Pembahasan penelitian ini menggunakan teori kualitas pelayanan oleh A. Parasuraman, Valarie A. Zeithaml, dan Leonard L. Berry yang terdiri dari lima dimensi yakni, bukti fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan, serta empati. Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berupa survei dan wawancara mendalam dengan masyarakat yang telah melakukan pelayanan e-KTP di Kelurahan Cisalak Pasar. Hasil penelitian menunjukkan terdapat kesenjangan antara kualitas pelayanan yang diberikan dengan yang diharapkan oleh masyarakat. Kesenjangan ini menunjukkan bahwa harapan pengguna akan ke lima dimensi lebih tinggi dibandingkan dengan kenyataan yang diterima di lapangan. Semakin kecil nilai kesenjangannya, maka dapat dikatakan pelayanannya semakin baik. Nilai kesenjangan rata rata terendah berada pada dimensi tangibles (bukti fisik), yaitu sebesar -0.30, maka dimensi tangibles (bukti fisik) ini merupakan dimensi yang paling baik. Sedangkan nilai kesenjangan rata rata tertinggi berada pada dimensi empathy (empati), yaitu sebesar 0.43, maka dimensi empathy (jaminan) dapat dikatakan kurang baik dan perlu diperbaiki. Tingkat kesesuaian dari hasil analisis antara harapan pengguna dengan kenyataan secara keseluruhan sebesar 68.28%. Berdasakan penilaian tersebut, dapat dikatakan kepuasan responden mengenai pelayanan e-KTP di Kelurahan Cisalak Pasar sudah memuaskan. Hasil dari penelitian menyarankan petugas diberikan pelatihan atau training mengenai pelayanan prima. Sehingga masyarakat lebih merasa di priorotaskan dan mendapatkan pelayanan yang baik.

ABSTRACT
This research discussed the quality of e-KTP services in Kelurahan Cisalak Pasar through the results of research on the satisfaction of the people who have had these services. The discussion of this research uses the theory of service quality by A. Parasuraman, Valarie A. Zeithaml, and Leonard L. Berry which consists of five dimensions namely, physical evidence, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. This research approach uses a quantitative approach with data collection techniques in the form of surveys and in-depth interviews with communities that have provided e-KTP services in Cisalak Pasar Village. The results showed that there was a gap between the quality of services provided and those expected by the community. This gap shows that the users expectations of the five dimensions are higher than the reality received in the field. The smaller the gap value, the better service can be said. The lowest average gap value is in the tangibles (physical proof) dimension, which is -0.30, so this tangibles (physical proof) dimension is the best dimension. While the highest average gap value is in the empathy dimension (empathy), which is equal to 0.43, then the empathy dimension (guarantee) can be said to be unfavorable and needs to be improved. The level of concordance of the results of the analysis between user expectations with overall reality of 68.28%. Based on this assessment, it can be said that respondents satisfaction regarding e-KTP services in Cisalak Pasar Village is satisfactory. The results of the study suggest that officers are given training on excellent service. So that people feel more prioritized and get good service."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robertus Rangga Wicaksono
"ABSTRAK
Penerapan E-Government di Indonesia gencar sejak dikeluarkannya Inpres Nomor 3 Tahun 2003 yang mewajibkan seluruh instansi Pemerintah untuk menerapkan E-Government. Badan Kepegawaian Negara telah melakukan implementasi E-Government melalui Kartu Pegawai Elektronik pada Pegawai Negeri Sipilnya namun masih terdapat banyak kendala dalam pelaksanaannya. Peneliti tertarik melihat gambaran dan hambatan dalam implementasi E-Government melalui Kartu Pegawai Elektronik. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa dari sisi sumber daya masih kurang memadai, komunikasi masih harus ditingkatkan, begitu pula disposisi masih harus dirubah untuk mendukung kebijakan, sedangkan dari sisi birokrasi sudah baik pelaksanannya.

ABSTRACT
The implementation of E-government in Indonesia exist since Indonesian Government officialized since the issuance of Presidential Decree No. 3 of 2003 which requires all government agencies to implement E-Government. State Employment Agency has implemented the E-Government through Electronic Employee Card on civil servants, but there are still many problems in implementation. Researchers interested in seeing a picture and obstacles in the implementation of E-Government through Electronic Employee Card. This study is a qualitative research with descriptive design. Data collected by observation and in-depth interviews. The results of this study lead to the conclusion that in terms of the resources are still inadequate, communication needs to be improved, as well as the disposition remains to be revamped to support the policy, while from the bureaucracy is already well observance.
"
2016
S63201
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Umar Nuryadin
"Tesis berikut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi adopsi uang elektronik Jakcard sebagai alat pembayaran, dengan studi kasus sistem pembayaran tiket Transjakarta. Dalam penelitian ini menggunakan Theory Acceptance Model (TAM), dengan menambahkan konsep facilitating condition dan attractiveness of alternative. Pengumpulan data dilakukan terhadap pengguna uang elektronik Jakcard di empat lokasi halte Transjakarta yaitu halte Harmoni, Kalideres, Blok M dan Pusat Grosir Cililitan. Untuk pengujian hipotesis digunakan Structured Equation Modeling (SEM) untuk mengevaluasi pengaruh hipotesis penelitian. Hasil dari penelitian berikut diperoleh bahwa minat untuk menggunakan (intention to use) kartu Jakcard dipengaruhi oleh sikap (attitude), pilihan alternatif (attractiveness of alternative), dan kondisi fasilitas (facilitating condition).

This thesis investigated factors that influence Jakcard electronic money adoption as payment tools, with a case study Transjakarta ticketing payment system. This study employed the Technology Acceptance Model (TAM), adding the concept of facilitating condition and attractiveness of alternative. Data collected on electronic money Jakcard holders at four Tranjakarta bus stop: Harmoni, Kalideres, and Cililitan wholesale market. The hypothesis test employed Structured Equation Modeling (SEM) in term of evaluating the effect of the hyphotesis research. The result found that the intention to use Jakcard influenced by attitude, attractiveness of alternative and facilitating condition."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sejak diluncurkan, e-KTP nasional telah memunculkan kontroversi. Namun,
program yang telah dicanangkan secara nasional ini tetap terlaksana. Kajian berikut
memfokuskan penelitiannya pada pelaksanaan Program e-KTP Nasional di Padang
Selatan, Sumatera Barat, yang terpilih sebagai satu di antara enam daerah pilot project
e-KTP nasional. Data memperlihatkan, target e-KTP masih jauh dari harapan. Setelah
dua tahun dilaksanakan, e-KTP hanya berhasil memproduksi 7.401 kartu, sementara
targetnya mencapai 26.000 kartu. Penyebab kegagalan pencapaian target ini beragam, di antaranya permasalahan komunikasi, kurangnya sumberdaya, struktur birokratis yang rumit dan kaku, serta penentangan dari pihak lain."
340 MIMBAR 27:2(2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry Irawan
"Secara khusus, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pola transaksi card holder dan mengetahui hubungan keterkaitan antara faktor-faktor yang berpengaruh pada pembentukan pola transaksi kartu kredit tersebut yang dinyatakan dengan rata-rata amount transaksi.
Penelitian ini merupakan penelitian korelasional (correlational research) yang menggunakan variabel terikat rata rata amount transaksi card holder bank X. Sedangkan variabel bebas terdiri dari karakteristik kartu kredit (limit, frekuensi transaksi) dart karakteristik card holder (usia, jenis kelanrin, marital status, jumlah tanggungan) serta dummy kelompok jumlah kartu lainnya (DI, D2, D3). Sampel penelitian berasal dari transaksi 86 card holder selama 2 tahun dari bulan Januari 2003 sampai dengan bulan Desember 2004. Metode Analisis yang digunakan adalah metode Ordinary Least Squares dart Pooled Least Squares dengan pengolahan data menggunakan SPSS 11.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah : (1). analisis secara individual terhadap karakteristik kartu kredit (limit, frekuensi transaksi), dan karakteristik card holder (usia card holder, jenis kelamin card holder, setts dummy kelompok jumlah kartu lainnya (D2 dan D3) berpengaruh secara signifikan pada level signifikansi 5%, kecuali faktor marital status, jumlah tanggungan dan dummy kelompok jumlah kartu lainnya Dl, (2) analisis pengaruh secara serentak pada model 2(a) temyata karakteristik kartu kredit (limit, frekuensi transaksi) dan karaktenstik card holder (usia, jenis kelamin, marital status) serfs dummy kelompok jumlah kartu lainnya (D1, D2, D3) bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap rata-rata amount transaksi card holder sedangkan pada model 2(b) ternyata karakteristik kartu kredit (limit, frekuensi transaksi) dan karakteristik card holder (usia, jenis kelamin, jumlah tanggungan) serta dummy kelompok jumlah kartu lainnya (DI, D2, D3) bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap rata-rata amount transaksi card holder.

This research is aimed to explore factors influencing card holder transaction behavior and to analyze the relationship between factors that influencing card holder transaction behavior (card holder transaction average amount).
This study is correlation research which card holder transaction average amount as a dependent variable. The independent variables consist of credit card characteristics (limit, transaction frequency), card holder characteristics (age, sex, dependent quantity, marital status) and dummy other card quantity groups (DI, D2, D3). This research are used sample from 86 card holder transactions during January 2003 until December 2004. The method of analysis were used ordinary least square and polled least square with SPSS 11 software.
In concluding this study, findings obtained from the study are reorganized below in line with research purpose and research questions that : (1). based on individual analysis of predictors in the models, 6 independent variables those are limit, transaction frequency, age, sex, dummy other card quantity groups (D2, D3) have significantly individual impacts to card holder transaction average amount, except marital status, dependent quantity and dummy other card quantity groups (DI), (2). based on equation models 2 (a), limit, transaction frequency, age, sex, marital status, dummy other card quantity groups (DI, D2, D3) have significantly simultaneous impacts to card holder transaction average amount and 2 (b), limit, transaction frequency, age, sex, dependent quantity, dummy other card quantity groups (DI, D2, D3) have significantly simultaneous impacts to card holder transaction average amount.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2005
T20024
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cut Reska Safitri
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan Kartu Jakarta Pintar di Provinsi DKI Jakarta. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah Post Positivist. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam, observasi, dan studi dokumen. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-analik. Peneliti menganalisis Implementasi Penggunaan Kartu Jakarta Pintar berdasarkan pada teori Edward III. Pendekatan dalam teori implementasi kebijakan berkembang dari top-down ke bottom-up. Karena kedua pendekatan dianggap penting, maka munculah pendekatan hibrida, Pendekatan bottom-up khususnya dianggap penting saat ini dengan munculnya prinsip good governance yang mempertimbangkan pemangku kepentingan/stakeholders dalam implementasi kebijakan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat permasalahan pada faktor kesiapan masyarakat dalam menerima bantuan Program Kartu Jakarta Pintar.

ABSTRACT
This thesis discusses the factors that influence the implementation of Jakarta Card Smart Policy in DKI Jakarta Province. The research approach used is Post Positivist. Data were collected by in depth interviews, observations, and document studies. This research is a descriptive analytical research. Researchers analyzed the Implementation of Smart Card Use Jakarta based on Edward III theory. The approach in theory of policy implementation evolves from top down to bottom up. Since both approaches are important, hybrid approaches are emerging. Bottom up approaches are particularly important today with the emergence of good governance principles that take into account stakeholders in policy implementation. The results showed that there was a problem in the community 39 s readiness factor in receiving the assistance of Smart Card Program Jakarta."
2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Farrell Mochammad Rifqy
"Kualitas pelayanan perekaman e-KTP di Kelurahan Gandul, Kota Depok menghadapi beberapa kendala yang dapat menghambat proses pelayanan. Berangkat dari konteks tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kualitas pelayanan pencatatan e-KTP di Kelurahan Gandul, Kota Depok. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan penelitian deskriptif dan metode pengumpulan data berupa mixed method. Adapun jumlah responden dalam penelitian ini adalah 100 orang yang diperoleh melalui kuesioner online dan offline. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan pencatatan e-KTP di Kelurahan Gandul Kota Depok berada pada kategori baik. Hal ini terlihat dari lima dimensi Service Performance (SERVPERF) yang dikemukakan oleh Cronin & Taylor (1992), yang terdiri dari dimensi Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy. Namun pada masing-masing indikator yang terdapat pada kelima dimensi tersebut terdapat beberapa hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan pencatatan e-KTP di Kelurahan Gandul Kota Depok.

The quality of e-KTP recording services in Kelurahan Gandul, Kota Depok faces several obstacles that can detain the service process. Based on that, this research aims to describe and analyze the quality of e-KTP recording services in Kelurahan Gandul, Kota Depok. The approach used in this study is a quantitative approach with descriptive research and data collection methods in the form of mixed methods. The number of respondents in this study were 100 people obtained through online and offline questionnaires. The results of this study indicate that the quality of e-KTP recording services in Kelurahan Gandul is in the good quality category. This can be seen from the five dimensions of Service Performance (SERVPERF) proposed by Cronin & Taylor (1992) which consist of the Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance, and Empathy dimensions. However, ini each of the indicators contained in the five dimensions, there are several things that must be improved in order to improve the quality of e-KTP recording services in Kelurahan Gandul, Kota Depok. "
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>