Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115159 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Safri
"ABSTRAK
Stroke merupakan masalah utama di seluruh dunia. Stroke dapat menyebabkan
kelumpuhan, penurunan kesadaran dan kematian. Tujuan penelitian untuk mengetahui
pengaruh stimulasi murottal Al-Qur’an terhadap peningkatan kesadaran pasien stroke
hemoragik. Desain penelitian adalah pre and post test non equivalent control group
design. Sampel 15 pasien stroke hemoragik diambil secara konsecutive sampling.
Kelompok intervensi mendapatkan stimulasi murotal Al-Quran 30 menit sehari selama
5 hari. Penilaian tingkat kesadaran dilakukan di hari pertama dan ketujuh. Hasil
penelitian adalah terdapat perbedaan nilai kesadaran kuantitatif yang bermakna
sebelum dan setelah intervensi (p = 0,000). Terdapat perbedaan peningkatan nilai
kesadaran kuantitatif yang bermakna antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol
(p = 0.046). Stimulasi dengan memperdengarkan murottal Al-Quran mempunyai
pengaruh positif dalam meningkatkan kesadaran pasien stroke hemoragik, sehingga
direkomendasikan untuk diperdengarkan pada pasien stroke hemoragik yang
mengalami penurunan kesadaran.

ABSTRACT
Stroke is one of the serious problems in the world. Stroke can cause paralysis, decrease
level of consciousness and death. The purpose of study this study is to determine the
influence of Murottal Al-Qur`an stimulation on quantitative level of consciousness on
hemorrhagic stroke patient. This is quasi experiment study using pre and post test non
equivalent control group design. Sample of 15 hemorrhagic stroke patient recruited
using consecutive sampling method. Respondent in intervention group received
Murotal Al-Quran stimulation in 30 minutes/day for 5 days. The level of consciousness
were measured on day 1 and day 7 hospitalization. The result shows significant
different on level of consciousness before and after Murottal Al-Qur’an intervention
(p = 0,000), and significant different between intervention and control groups (p =
0.046). Murottal Al-Qur`an stimulation gave positive influence in increasing level of
consciousness on Hemorrhagic Stroke Patient. This study recommends to give of
Murottal Al-Qur`an stimulation to hemorrhagic stroke patient to improve level of
consciousness
"
2013
T35647
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Husein
"Tesis Kecemasan merupakan masalah yang tidak boleh diabaikan pada pasien post CABG. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh terapi relaksasi nafas dalam dan murotal al-quran terhadap kecemasan pasien post CABG. Desain penelitian menggunakan kuasi eksperimen dengan pre dan post test. Tehnik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dengan jumlah sampel 76 responden. 38 responden pada kelompok intervensi dan 38 responden pada kelompok kontrol. Rata-rata skor kecemasan (STAI) sebelum perlakuan pada kelompok intervensi adalah 43,76 dan setelah perlakuan nilai mean rank 29,37 . Rata-rata skor kecemasan pada kelompok kontrol sebelum perlakuan adalah 43,92 dan setelah perlakuan 33,11. Kombinasi terapi nafas dalam dan murotal al-quran berpengaruh signifikan terhadap kecemasan, begitu pula relaksasi nafas dalam berpengaruh signifikan terhadap kecemasan pada kelompok kontrol. Pada penelitian ini terdapat perbedaan bermakna antara skor kecemasan setelah perlakuan pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol (p= 0,000, α= 0,05).

The Anxiety is a problem that should not be ignored in post CABG patients. This study aims to identify the effect of deep breathing relaxation therapy and murotal al-quran on the anxiety of post CABG patients. The study design used quasi-experiment with pre and post test. The sampling technique is purposive sampling with a sample of 76 respondents. 38 respondents in the intervention group and 38 respondents in the control group. The average anxiety score (STAI) before treatment in the intervention group was 43.76 and after treatment the mean rank value was 29.37. The average anxiety score in the control group before treatment was 43.92 and after treatment 33.11. The combination of deep breath and murotal al-quran therapy had a significant effect on anxiety, as well as deep breathing relaxation had a significant effect on anxiety in the control group. In this study there were significant differences between anxiety scores after treatment in the intervention group compared to the control group (p = 0,000, α = 0.05)."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
T53757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Karina Wijayanti
"Latar belakang: Lupus eritematosus sistemik (LES) adalah penyakit autoimun multisistem kronik dengan perjalanan penyakit yang berfluktuasi dengan insiden yang semakin meningkat. Dengan berkembangnya diagnostik dan terapi LES, kesintasan pasien semakin meningkat. Namun, kualitas hidup pasien LES berkurang karena bertambahnya komorbiditas pasien dan efek samping terapi. Intervensi mendengarkan murottal Al-Qur’an merupakan salah satu modalitas terapi untuk meningkatkan kualitas hidup. Tujuan: Mengetahui pengaruh intervensi mendengarkan murottal Al-Qur’an pada kualitas hidup pasien  LES. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi dengan rancangan studi pretest postest yang dilakukan pada pasien LES di Poliklinik Alergi Imunologi RSCM periode Februari-April 2024. Pasien yang mendapatkan psikofarmaka, steroid setara prednison ≥ 20 mg/hari, tidak dapat membaca atau menulis, serta menolak ikut penelitian tidak diikutsertakan dalam penelitian. Kelompok intervensi diperdengarkan murottal Al- Qur’an (QS. Ar-Rahman) dengan durasi minimal 15 menit sebanyak 2 kali setiap hari selama 40. Sebelum dan setelah intervensi, dilakukan evaluasi kualitas hidup, aktivitas penyakit LES, dan HADS. Hasil: Sebanyak 65 subjek penelitian, 32 di kelompok intervensi dan 33 di kelompok kontrol diikutkan dalam penelitian ini. Pada kelompok intervensi didapatkan rerata peningkatan kualitas hidup pasca intervensi dibandingkan sebelumnya (rerata kualitas hidup pasca vs pre intervensi, 82,33 ± 11,37 vs 77,47 ± 13,78), p = 0,02. Kelompok yang sebelumnya rutin mendengarkan murottal mengalami peningkatan signifikan rerata kualitas hidup (rerata kualitas hidup pasca vs pre intervensi,  85,57± 9,02 vs 79,78  ± 10,82), p = 0,03. Intervensi mendengarkan murottal Al-Qur'an mengakibatkan peningkatan signifikan selisih median domain pasca intervensi pada domain kesehatan fisik (median (min-maks), 3,10 (-25 –40,60), p = <0,001) dan domain beban bagi orang lain (median (min-maks) 8,30 (-16,70 –75), p = 0,003). Selain itu, mendengarkan murottal Al-Qur'an juga menurunkan secara signifikan ansietas pada kelompok intervensi, p = 0,01. Kesimpulan: Intervensi mendengarkan murottal Al-Qur’an dapat meningkatkan secara signifikan kualitas hidup pasien LES.  

Objectives With the development of systemic lupus erythematosus (SLE) diagnostics and therapy, patient survival has also increased. However, the quality of life (QoL) of SLE patients is reduced due to comorbidities and side effects of therapy. Spiritual activity is one of the interventions that can improve QoL. This study aims to assess the effect of listening to Quran recitation on the QoL of SLE patients. Methods A quasi-experimental study with a pretest-posttest study design was conducted on SLE patients at the allergy immunology polyclinic of Cipto Mangunkusumo Hospital from February–April 2024. Women aged 18 years or older, diagnosed as SLE based on EULAR/ACR 2019 criteria, Muslim, have no hearing loss, and receive steroids equivalent to prednisone ≤ 20 mg/day were enrolled in this study. Patients were assigned to intervention and control groups. The intervention group listened to Quran recitation (QS. Ar-Rahman) for a minimum duration of 15 minutes, two times daily, for 40 days. We assessed the changes in the QoL score using the LupusQoL questionnaire after the intervention. The SLE disease activity and Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS) were also evaluated. Results A total of 65 research subjects, 32 in the intervention group and 33 in the control group were included in this study. In the intervention group, there was a mean increase in QoL post intervention (mean QoL post vs pre intervention, 82.33 ± 11.37 vs 77.47 ± 13.78), p = 0.02. The group that previously regularly listened to Quran recitation experienced a significant increase in mean QoL (mean QoL post vs pre intervention, 85.57 ± 9.02 vs 79.78 ± 10.82), p = 0.03. Listening to Quran recitation resulted in a significant increase in the post-intervention median domain difference in the health domain in the physical health domain (median (min-max), 3.10 (-25–40.60), p = <0.001) and burden for others domain (median (min-max), 8.30 (-16.70–75), p = 0.003). Listening to Quran recitation also significantly reduced anxiety in the intervention group, p = 0.01. Conclusion Listening to Quran recitation can significantly improve the QoL of SLE patients, especially in the group that previously regularly listened to Quran recitation. There was a significant increase after the intervention in the physical health and the burden on others domain. The intervention of listening to Quran recitation can also significantly reduced anxiety."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrani Iskandar
"Lanjut usia lansia di perkotaan berisiko mengalami hipertensi. Salah satu faktor yang menjadi penyebab kejadian ini adalah stres. Karya ilmiah ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan tehnik relaksasi benson dengan murottal Al-Qur'an sebagai bentuk penerapan teknik relaksasi untuk menurunkan stres dan tekanan darah pada keluarga Bapak F. Hasil intervensi menunjukkan terdapat penurunan tekanan darah Ibu M, pada pengkajian di minggu pertama adalah 160/110 mmHg setelah dilakukan penerapan relaksasi benson dengan murottal Al-Qur'an tiga kali dalam seminggu, nilai ini menurun menjadi 120/80 mmHg pada kunjungan minggu terakhir, serta pengukuran yang dilakukan menggunakan kuesioer Self Reporting Questionnaire WHO menunjukan tidak ada stres pada Ibu M. Hasil penelitian ini mengimplikasikan bahwa tehnik relaksasi benson dengan murottal Al-Qur'an dapat diaplikasikan sebagai salah satu intervensi untuk menangani masalah hipertensi di komunitas.

Ageing population in urban is at risk for hypertension. Stress is among the factors affecting hypertension. This paper aimed to identify effectiveness of Benson relaxation technique by Koranic murottal as an intervention to reduce stress and blood pressure on Mr. F family. The result indicated that there was a lowered blood pressure in Mrs. M, assessment in the first week revealed blood pressure of 160/100 mmHg and after Benson technique by Koranic murottal 3 times a week. blood pressure dropped to 120/80 mmHg in the last week of visitation. The measurement by Self Reporting Questionnaire of WHO indicated that Mrs. M was not affected by stress. This result suggested that Benson relaxation technique by Koranic murottal is applicable as choice of intervention to reduce hypertension in community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, [Date of publication not identified]
Pr-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Luz, Abu Anas Ali Bin Husain Abu
Jakarta: Yayasan Al-Sofwa , 2002
297.122 LUZ b
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Syahda Suwita
"Pendahuluan: Hipertensi, hiperurisemia, DM tipe 2, obesitas dan dislipidemia merupakan faktor risiko stroke yang dapat dimodifikasi. Selain disfagia yang dialami pasien, faktor risiko stroke perlu dipertimbangkan juga dalam memberikan nutrisi untuk mencegah serangan ulang stroke.
Presentasi kasus: Empat kasus stroke hemoragik dengan hipertensi yang membutuhkan tatalaksana nutrisi selama perawatan di RSUT. Kasus pertama seorang laki-laki berusia 60 tahun, dengan hiperurisemia. Kasus kedua seorang perempuan berusia 56 tahun, dengan DM tipe 2 dan dislipidemia. Kasus ketiga seorang perempuan berusia 49 tahun, dengan obes II dan kasus keempat seorang laki-laki berusia 65 tahun, dengan dislipidemia dan stroke berulang.
Kesimpulan: Tatalaksana nutrisi yang diberikan dapat membantu pengobatan pasien dan meningkatkan kapasitas fungsional pasien.

Background: Hypertension, hyperuricemia, type 2 diabetes, obesity and dyslipidemia are risk factors for stroke that can be modified. Besides dysphagia, experienced by patient, other stroke risk factors need to be considered in providing nutrition to prevent repeated strokes attacks.
Case presentation: Four patients of hemorrhagic stroke with hypertension required nutritional support during treatment in RSUT. The first patient was male, aged 60 years, with hyperuricemia. The second patient was female, aged 56 years, with type 2 diabetes and dyslipidemia. The third patient was female, aged 49 years, with obesity grade II and fourth patient was male, aged 65 years, with dyslipidemia and recurrent strokes.
Conclusion: Given nutritional support could help the patient treatment process and improve the patient's functional capacity."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Afif Vargas Pramono
"Latar Belakang: Stroke merupakan masalah kesehatan global yang signifikan, dengan tingkat kematian yang bervariasi di berbagai wilayah. Negara-negera berkembang, seperti Indonesia, mengalami tingkat kematian cukup tinggi akibat stroke. Penanganan yang terlambat adalah salah satu penyebab kematian/kecacatan yang cukup sering terjadi dalam kasus stroke. Oleh karena itu, manajemen pra-rumah sakit yang efektif sangat penting untuk proses penyembuhan yang optimal. Dalam beberapa studi-studi sebelumnya, kesadaran keluarga terhadap stroke telah dibuktikan berperan penting dalam manajemen pra-rumah sakit. Studi yang kami lakukan sekarang bertujuan untuk mengevaluasi dampak kesadaran stroke keluarga lebih lanjut. Metode: Studi analitis komparatif ini menilai kesadaran keluarga terhadap stroke pada dua kelompok: kelompok dengan pasien yang tiba di rumah sakit dalam period emas (<4.5 jam dari awal muncul gejala) dan mereka yang tiba setelahnya. Studi ini, dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, menggunakan kuesioner kesadaran stroke yang didistribusikan kepada kerabat pasien. Kerabat yang menerima kuesionar berada di ruang gawat darurat, ruang perawatan, atau dikontak melalui panggilan telepon. Analisis statistik melibatkan independent samples t-test dan multivariable binary logistic regression untuk mengendalikan faktor selain kesadaran stroke. Hasil: Studi ini melibatkan 50 subjek, dengan 25 partisipan di grup periode emas dan pasca periode emas. Hasil independent t-test menunjukkan bahwa kerabat dengan kedatangan periode emas memiliki skor kesadaran stroke yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tiba setelah periode emas (p = 0,007). Multivariable binary logistic regression menunjukkan bahwa kesadaran stroke dan waktu perjalanan dari tempat tinggal mempengaruhi waktu kedatangan ke rumah sakit secara signifikan (p = 0,035 untuk kesadaran stroke dan p = 0,016, untuk waktu perjalanan). Model ini mengklasifikasikan 78% kasus dengan akurat, dengan kesadaran stroke meningkatkan peluang kedatangan dalam periode emas sebesar 2,11 kali. Pengatahuan terhadap pusat panggilan darurat 112/119 berkorelasi positif dengan kedatangan dalam periode emas, meskipun sebagian besar subjek memilih transportasi pribadi. Tantangan dalam rujukan pasien paling besar bagi kerabat pasien adalah ketidaktahuan terhadap gejala stroke (28%) dan kesulitan transportasi (22%). Kesimpulan: Penelitian ini menyimpulkan adanya korelasi signifikan antara kesadaran stroke yang tinggi pada keluarga dan kedatangan dalam periode emas. Waktu perjalanan dari tempat tinggal adalah faktor tambahan yang mempercepat kedatangan pasien ke rumah sakit.

Introduction: Stroke poses a significant global health challenge, with mortality rates varying across regions. Developing countries, such as Indonesia, experience high stroke-related mortality rates. A fairly frequent cause of high mortality/disability is over delayed stroke treatment. Effective prehospital management is therefore essential for optimal outcomes, as it emphasizes on fast treatment delivery. Family awareness has been suggested to play a pivotal role in prehospital management, as it can influence the rate of stroke symptom recognition and emergency responses. Evaluating the validity of this suggestion will be the main objective of this research. Methods: This comparative analytical study assesses family stroke awareness among two groups - those with patients arriving within the golden period (<4.5 hours after symptomatic onset) and those arriving beyond it. The study, conducted at Cipto Mangunkusumo Hospital, utilizes a stroke awareness questionnaire distributed to relatives in the emergency room, nursing rooms, or through phone calls. Statistical analyses include an independent t-test and multivariable binary logistic regression to control for potential confounding factors. Results: The study, involving 50 subjects, reveals that relatives with golden period arrivals exhibit significantly higher stroke awareness scores compared to those with post-golden period arrivals (p = 0.007). Multivariable binary logistic regression indicates that stroke awareness and travel time from residence significantly influence arrival times (p = 0.035 and p = 0.016, respectively). The model accurately classifies 78% of cases, with stroke awareness increasing the odds of golden period arrival by 2.11 times. Awareness of the emergency call center positively correlates with golden period arrivals, despite a majority opting for private transportation. Challenges in patient referral include relatives' unawareness of stroke symptoms (28%) and transportation difficulties (22%). Conclusion: This research establishes a significant correlation between higher family stroke awareness and golden period arrivals, emphasizing the crucial role of family education in improving prehospital stroke management. The study also suggests that reducing travel time from residence is an additional factor promoting timely hospital arrival."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Salinan kitab suci Al-Qur'an, khususnya surah al-Fatihah dan al-Baqarah. Teks naskah ini tidak mencantumkan keterangan tarikh penyalinan dan nama penyalinnya. Namun berdasarkan jenis kertas, aksara dan gaya penulisannya, diperkirakan disalin pada pertengahan abad ke-19. Tidak ada catatan yang menjelaskan tentang tarikh pemerolehan naskah ini oleh Pigeaud. Untuk naskah lain yang berisi teks Al-Qur'an, bandingkan MSB/I.23, 30-35, 35a, 46; LOr 2097, 2244 A-l 1, NBS 118, BrKMA 6646; dan PNRI/CS 90."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
IS.2-B 21.05
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini hibah dari Jurusan Sastra Daerah yang memperolehnya dari A. Damais. Isi teks ini adalah Al Qur'an, lengkap dari surat Al Fatihah sampai surat An Naas. Pada halaman 1 dan 2, teks dibingkai dengan wedana renggan (gambar ornamental yang membingkai teks) motif tumbuhan sulur. Penjelasan mengenai wedana renggan dapat dibaca pada karya S.R. Saktimulya (1998) yang berjudul Fungsi Wedana Renggan dalam Sestradisuhul. Warna tinta teks berwarna hitam dengan rubrikasi berwarna tinta merah, biru, hijau, dan ungu. Sampul dari karton tebal berwana merah marun dengan hiasan sampul berupa hiasan tepi dengan tinta emas."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
IS.12-KAD 6
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Hesi Oktamiati
"Stroke merupakan kumpulan manifestasi gangguan neurologis yang diakibatkan oleh penyumbatan suplai darah ke bagian otak. Gaya hidup tidak sehat pada masyarakat perkotaan menjadi penyebab Stroke. Kerusakan mobilitas fisik merupakan dampak tertinggi yang dialami oleh penderita pasca stroke. Karya Ilmiah Akhir Ners ini bertujuan untuk menganalisis intervensi kerusakan mobilitas fisik dengan latihan rentang pergerakan sendi (RPS) untuk mencegah terjadinya kontraktur pada pasien di Ruang Rawat Melati Atas, RSUP Persahabatan. Hasil dari latihan rentang gerak sendi (RPS) terbukti efektif dalam mengatasi kerusakan mobilitas fisik. Sosialisasi tentang pemberian edukasi dan mengajarkan RPS secara terprogram diperlukan perawat ruangan agar perbaikan rentang gerak sendi optimal.

Stroke is a collection of manifestations from neurological disorders caused by discontinuanced of blood supply to part of the brain. The unhealthy lifestyles in urban communities become the cause of stroke. The impaired physical mobility is the highest impact experienced by people with post-stroke. This article makes interventions aimed to analyze the impaired physical mobility with Range of Motion exercises (ROM) to prevent contractures in patients at Ruang Rawat Melati Atas, RSUP Persahabatan. The Results of Range of Motion exercises (ROM) shown to be effective in overcoming the impaired physical mobility. Regarding the provision of education and socialization teaching ROM regularly is needed by nurses for repairing the optimal range of motion.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>