Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 147763 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ahmad Ashari
"Secara umum dapat dikatakan bahwa kekuatan/sifat material secara fisik akan dipengaruhi oleh beberapa kondisi yaitu; komposisi kimia, pengaturan struktur mikro, loading rate, desain, serta kondisi lingkungan dalam hal ini adalah temperatur. Pengujian Impak pada temperatur subzero menjadi permintaan yang wajib dilakukan pada material – material yang digunakan pada industri perkapalan, kontruksi, kondisi lingkungan tertentu seperti daerah subtropis dan kutub maupun di bidang pengelasan, untuk mendapatkan kondisi temperatur subzero ini, banyak metode yang di persyaratkan oleh standar internasional, penggunaan liquid Nitrogen sebagai aplikasi pengujian subzero masih sangat jarang dijumpai, oleh karena itu dibuatlah suatu desain rancang bangun cryogenic chamber dengan media liquid Nitrogen pada aplikasi pengujian impak metode charpy terhadap variasi temperatur sub-zero.Verifikasi temperatur dengan menggunakan material modern ASTM A36 pada metode yang digunakan menunjukan nilai 2.2469 Joule/mm2 pada temperatur ruang +/-25°C, dan pada temperatur 0°C sebesar 0.9579 Joule/mm2 , sedangkan pada temperatur -100 °C sebesar 0.3506 Joule/mm2, persen shear fracture sebesar 61% pada temperatur 0°C dan 5% pada temperatur -100°C, masih adanya persen shear pada temperatur -100°C kemungkinan diakibatkan material verifikasi yang digunakan merupakan material modern yang memiliki komposisi kimia yang unik dengan rasio Mn/C yaitu sebesar 6.5:1 serta Mn/S sebesar 78:1 sehingga kecil kemungkinanannya terbentuk MnS sepanjang pengujian berlangsung, kedua unsur yaitu Mn dan S merupakan unsur yang sangat berpengaruh terhadap ketangguhan.

In general, the mechanical properties of a material are dependent on some factors such as chemical composition, microstructure, and surrounding temperature.A long exposure of material to an extremely high or low temperature can impair the mechanical properties of the material.For any materials that will be subject to the sub-zero temperatures such the ones used in ships and constructions in the subtropical and Arctic/Antarctic area, the impact test performed at the subzero temperatures is mandatory. In accordance with some international standards, there are several methods that can be used to achieve such temperatures. However, the use of liquid nitrogen for this application is still limited.The main purpose of this study was to design a cryogenic chamber for the Charpy impact test at sub-zero temperatures. Before performing the impact test, the sample was submitted to this cryogenic chamber and then automatically transferred to the specimen holder at the impact test machine. This chamber automatically moved along the front side of the impact test machine. The impact test was directly startedonce the sample was transferred from the chamber to the specimen holder. In order to verify the reliability of this cryogenic chamber design, the ASTM A36 materials with known values of impact strength and percent of shear fracture were tested.The results of Charpy impact test of ASTM A36 materials at the temperature of 25, 0, and -100°C showed that the impact strengths were 2.2469, 0.9579, and 0.3506 Joule/mm2. We also found that the percent of shear fracture decreased from 61% at 0°C to 5% at -100°C. The presence of percent of shear fracture at -100°C might be attributed to the unique Mn:Cand Mn:Sratios of this ASTM A36 material. The Mn:C ratio of 6.5:1 and Mn:S one of 78:1 made the formation of MnS during the test almost unlikely. It is well known that Mn and S are two elements that play an important role in the toughness of a material. Keywords : Sub-zero, Cryogenic Chamber, Charpy Impact Test (VCN).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35752
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrimeda F
"Salah satu proses pembuatan pipa baja yang dipergunakan untuk pipa penyalur adalah dengan metode pengelasan Submerged Arc Welding. Submerged arc welding atau pengelasan busur terendam adalah pengelasan dimana panas di suplai melalui busur yang terjadi antara elektroda dengan logam kerja. Busur yang terjadi dilindungi oleh lapisan berbentuk granular (tluks).
Pengelasan busur terendam merupakan salah satu pengelasan yang menggunakan energi (heat input) tinggi sehingga salah satu sifat mekanis yang harus diperhatikan adalah ketangguhan dari logam lasan yang dihasilkan. Pada suatu pengelasan busur terendam dengan menggunakan base material dengan sifat mekanis yang sama (API 5L X-65) dan dilas dengan prosedur pengelasan dan konsumable las yang sama namum dihasilkan ketangguhan yang nilainya sangat jauh berbeda.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pengaruh dari unsur paduan Cu (tembaga) dan Ni (Nikel) sangat berpengaruh pada pembentukan fasa acicular ferrite yang sangat berhubungan penting dengan ketangguhan dari lasan."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T39703
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gatong Cahyono
"ABSTRAK

Indonesia saat ini termasuk salah satu negara peng-ekspor terbesar gas alam cair atau liquid natural gas (LNG) di dunia. Gas alam cair biasanya ditransfer dalam keadaan cair pada temperatur minimum cryogenic , yaitu sekitar -1650C. Tidak banyak material yang bisa tahan untuk digunakan pada temperatur dingin ekstrem tersebut. Material baja SS 304L, SS 316L dan Aluminium AL5052 adalah beberapa material yang biasa digunakan pada temperatur Cryogenic.

Pengujian dilakukan dengan uji impak charpy pada beberapa temperatur dingin yaitu 00C, -500C, dan -1960C, dengan media pendingin es kering (dry ice) dan Nitrogen cair. Pengujian kekerasan dan struktur mikro juga dilakukan untuk melihat apakah ada perbedaan akibat temperatur dingin.

Dari hasil penelitian menunjukkan material SS 304L dan SS316L memiliki sifat ketangguhan untuk digunakan pada marine loading arm pada temperatur dingin cryogenic.


ABSTRAK

Indonesia is one of the largest liquefied natural gas or liquid natural gas (LNG) exporter countries in the world. Liquefied natural gas is usually transferred in a liquid state at minimum cryogenic temperature, which is about -1650C. Not a lot of material can with stand the extremely cold temperature to be later utilized. Material steel SS 304L, SS 316L and Aluminum AL5052 are some commonly used materials at cryogenic temperatures.

An observation is conducted through charpy impact test on some cold, to freezing temperatures such as 00C, -500C, and -1960C, with dry ice and liquid nitrogen as the cooling medium. The microstructure and solidity test are also applied to see whether there is a difference taking place in a cold temperature. The observation yields the result that SS304L and SS316L possess an endurance quality to be used for marine loading arm in cryogenically cold temperature.

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T42609
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aslam
"Perkembangan kegiatan pembangunan pada sektor industri logam dan mesin menyebabkan pentingnya pengukuran kekerasan (hardness) dalam kaitannya dengan proses pengendalian mutu material dan produk. Hardness Block dapat digunaka sebagai kalibrasi terhadap mesin uji kekerasan sehingga didaptkan data nilai hasil kekerasan yang tepat. Hardness Block yang sekarang banyak digunakan di Indonesia merupakan Hardness Block impor sehingga perlu dilakukan penelitian Hardness Block sehingga dapat diproduksi di dalam negeri. Baja perkakas DF-2 (EQ AISI 01) dengan perlakuan sub zero yang dilanjutkan dengan proses temper untuk struktur mikro yangn stabil dan nilai kekerasan tertentu dapat digunakan sebagai material untuk pembuatan Hardness Block."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41155
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lovenly Greise Aendwi
"Alkalinitas memegang peranan penting dalam keseimbangan pH dalam air. Strip uji air sebagai instrumen pengukuran kadar alkalinitas total yang murah dan praktis digunakan tidak dapat memberikan hasil yang optimal karena perubahan warna dilihat dengan mata telanjang. Pada penelitian ini, dikembangkan sistem pembacaan perubahan warna barcode uji menggunakan analisis citra berbasis kamera ponsel pintar. Barcode uji merupakan pengembangan strip uji air yang terdiri dari tiga bagian sehingga berbentuk kotak menyerupai barcode. Pengaruh kompresi citra terhadap kualitasnya beserta tipe file citra sebagai input sistem yang dibangun juga akan dibahas lebih dalam pada penelitian ini. Barcode uji diambil menggunakan kamera ponsel pintar Samsung Galaxy A72, Huawei Nova 5T, dan RealMe 3Pro. Kompresi kualitas citra dilakukan dengan metode DCT dari kualitas 10% – 100% untuk memperkecil ukuran file citra tanpa mereduksi banyaknya informasi serta mempermudah proses transmisi data. Citra disegmentasi dan dikoreksi warnanya menggunakan metode Polynomial Color Correction (PCC) untuk kemudian dijadikan input dalam membangun sistem pengklasifikasi dan pengukuran kadar alkalinitas total air dengan arsitektur AlexNet. Metode segmentasi dan koreksi warna yang dibangun berhasil dilakukan pada tipe file citra JPG, PNG, BMP, dan TIF, namun dengan memerhatikan ukuran file dan nilai koreksi warna (Delta E), maka tipe file JPG dipilih sebagai tipe file input citra. Kinerja metode kompresi DCT dievaluasi menggunakan parameter PSNR, dimana kualitas maksimum yang masih mampu dijadikan sebagai input sistem yang dibangun adalah kualitas 80%. Arsitektur AlexNet sebagai model klasifikasi memiliki akurasi sebesar 99,5% dan model regresi memiliki nilai R2 = 0,995 dan RMSE = 4,249. Validasi model menggunakan air minum, air PAM sebagai air kebutuhan sanitasi, dan air kolam renang dengan arsitektur AlexNet menghasilkan nilai R2 = 0,906 dan RMSE = 8,861 untuk model regresi dan akurasi sebesar 90,8% untuk model klasifikasi.

Alkalinity plays important role in pH balance in the water. Water test strips an instrument for measuring total alkalinity levels, which are less expensive and easy to use, unfortunately cannot provide the optimal results because the color changes seen with the naked eye. In this study, a test barcode color change reading system was developed using a smartphone-based image analysis. The test barcode is the development of water test strip that consisting of three parts so that it is in the form of a square looks like barcode. The effect of image compression quality and the type of image file as input on system will be discussed. The test barcode image was taken using smartphone Samsung Galaxy A72, Huawei Nova 5T, and RealMe 3Pro. Image quality compression using DCT method from quality 10% – 100% to reduce image file size without reducing more of information and simplifying the data transmission process. The image will be segmented and color corrected applied using the Polynomial Color Correction (PCC) method to then be used as input on total alkalinity classification system and measurement system in water using AlexNet architecture. The segmentation and color correction methods has been successfully tested on JPG, PNG, BMP, and TIF image type files, but based on the file size and corrected value (Delta E), the JPG type file is chosen as the image input type file. The performance of DCT compression method is evaluated using PSNR, where the maximum quality that can still be used as input of system is 80%. AlexNet architecture as a classification model has an accuracy of 99,5% and the regression model has value of R2 = 0,995 and RMSE = 4,249. Model validation using drinking water, pool water, and PAM water as hygiene and sanitation water with AlexNet architecture resulted value of R2 = 0,906 and RMSE = 8,861 for the regression model and an accuracy of 90,8% for the classification model. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asrimaida
"ABSTRAK
Paduan 7075 dan 7050 adalah paduan alumunium seri 7xxx yang banyak digunakan untuk komponen-kompunen pesawat terbang yang membutuhkan rasio kekuatan terhadap berat yang tinggi. Proses peningkatan kekerasan dilakukan pada material ini adalah proses pengerasan presitasi, karena paduan seri 7xxx ini merupakan jenis paduan alurmmium yang paling besar memberikan respon terhadap proses peningkatan kekuatan tersebut. Sifat-sifat mekanik yang dihasilkan setelah proses pengerasan presipitasi dipengaruhi oleh beberapa parameter proses pengerasan presipilasi, seperti media quench, temperatur media quench, dan proses aging yang digunakan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperature media quench dan proses aging pada proses penbrerasan presipitasi paduan 7075 dan 7050 tarhadap sifat kekerasannya, dengan demikian dapat diketahui kondisi temperatur media quench dan proses aging yung akan digunakan untuk meudapatkan nilai kekerasan yang diinginkau. Pada penelitian ini. Media quench yang digunakan adalah air, dengan temperatur -10, -20, 0, 20, dan 40℃. Sedangkan proses aging yang digunakan adalah T6 dan T7. Selanjutnya pada material hasil perlakuan panas tersebut, dilakukan pengujian kekersan dan foto struktur mikro.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada 7050-T6 terjadi peningkatan kekerasan dengan nai!rnya temperatur media quench, yaitu 105, 99, 141, 154 dan 167 gr/μm2. Untuk 7050-T7 nilai kekerasannya cenderung konstcn, yaitu 126, 110, 129, 112, 116 gr/μm2, begitu juga pada 7075-T6 yaitu 130, 157, 137, 120, dan 140 gr/μm2. sedangkan untu 7075-T7 terjadi penurunan nilai kekerasan dengan naiknya temperature media quench, tetapi hanya untuk range -10 sampai 0℃, setelah itu nilai kekersannya meningkat, yaitu 165, 126, 112, 119 dan 129 gr/μm2. Jadi pada penelitian ini terlihat bahwa tidak ada kecenderungan yang signifikan dari pengaruh perbedaan temperature media quench terhadap sifat kekerasan, baik pada paduan 7075 maupun 7050. Pengaruh yang terlihat lebih jelas adallah pengaruh perbedaan proses aging, dimana material yang mengalami proses aging T6 menunjukkan nilai kekerasan yang lebih tinggi dibandingkan material dengan aging T7.
"
2000
S41577
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Rizky
"Pelapisan hidroksiapatit dengan doping ion antibakteri pada implan logam memiliki dampak signifikan dalam meningkatkan osseointegrasi dan mengurangi kolonisasi bakteri. Perlakuan panas pasca-deposisi juga berpengaruh terhadap sifat permukaan dan kristalinitas logam implan yang memengaruhi adhesi, proliferasi sel, dan sifat bioaktivitas. Penelitian ini menggunakan metode Pulsed Laser Deposition (PLD) dengan sumber laser Nd:YAG (? = 532 nm) untuk melapisi logam SS 316L dengan HA-Zn lalu dilakukan annealing pada temperatur 400°C, 500°C, dan 600°C selama 1 jam. Pengujian SEM dan AFM menunjukkan bahwa permukaan yang dihasilkan semakin seragam dengan peningkatan temperatur annealing, tetapi pada 600°C kekasaran lapisan HA-Zn cenderung meningkat akibat tumbuhnya partikel nano. Hasil XRD menunjukkan bahwa lapisan yang dideposisi pada substrat memiliki fasa amorf, dan kristalinitas meningkat setelah perlakuan annealing pada temperatur 400°C dan 600°C. Pengujian bioaktivitas dengan merendam sampel dalam larutan SBF selama 7 hari menunjukkan terbentuknya presipitat apatit pada semua lapisan, menunjukkan sifat bioaktivitas yang baik. Terdapat perbedaan morfologi apatit yang terbentuk pada temperatur annealing yang berbeda, akibat perubahan fasa. Pengujian sudut kontak menunjukkan bahwa semua lapisan memiliki sifat hidrofilik, dengan peningkatan sudut kontak akibat proses annealing pasca-deposisi. Dengan demikian, metode pelapisan ini menghasilkan lapisan HA-Zn dengan morfologi, sifat permukaan, dan sifat bioaktivitas yang diinginkan untuk aplikasi sebagai implan ortopedi.

Antibacterial ion doped hydroxyapatite coating on metal implants has a significant impact in increasing osseointegration and reducing bacterial colonization. Post-deposition annealing also plays a crucial role in achieving desired surface morphology, crystallinity, and bioactivity. In this study, Pulsed Laser Deposition (PLD) method using Nd:YAG laser source (? = 532 nm) was employed to coat SS 316L metal with HA-Zn, followed by annealing at temperatures of 400°C, 500°C, and 600°C for 1 hour. SEM and AFM revealed that the surface became more uniform with increasing annealing temperature. However, after annealed at 600°C, the roughness tended to increase due to the growth of nano-sized particles. XRD results showed that the deposited layer exhibited an amorphous phase, and an increase in crystallinity was observed after annealing at 400°C and 600°C. The bioactivity testing by immersing the samples in simulated body fluid (SBF) for 7 days indicated the formation of apatite precipitates on all layers, suggesting their good bioactivity properties. Morphological differences were observed in the apatite formed at different annealing temperatures, which were attributed to phase changes. The contact angle measurements demonstrated that all layers exhibited hydrophilic properties, with an increased contact angle after annealing process. In conclusion, this coating method yielded HA-Zn layers with desired morphology, surface properties, and bioactivity for orthopedic implant."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Badrul Munir
"Titanium dan paduannya merupakan logam yang paling banyak digunakan setelah aluminium, besi-baja dan magnesium. Dengan sifat-sifatnya yang cukup baik, titanium banyak dipakai dalam berbagai aplikasi, salah satunya yaitu sebagai material gasket. Gasket adalah ring yang digunakan pada sambungan pipa atau logam yang banyak digunakan dalam industri perminyakan dan petrokimia. Syarat yang harus dipenuhi titanium sebagai produk gasket adalah keuletan yang tinggi, ketahanan korosi serta ketahanan terhadap temperatur operasi yang cukup tinggi. Berbagai usaha dilakukan untuk meningkatkan kualitas produk gasket. Diantaranya adalah dengan perlakuan panas anil untuk menuru nkan kekerasannya yang berarti meningkatkan sifat keuletan.
Dalam penelitian ini dilakukan perlakuan panas anil terhadap titanium gasket dan material awal dalam bentuk plat dengan variasi temperatur dan waktu tahan anil terhadap perubahan nilai kekerasan dan struktur nilai. Diperoleh adanya penurunan nilai kekerasan dengan meningkatnya temperatur dan waktu tahan anil. Juga diperoleh perubahan struktur mikro pada tiap-tiap variabel yang mendukung perubahan nilai kekerasan tersebut."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1996
S41266
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tegar Prakoso
"Fenomena crackle merupakan fenomena yang masih jarang diteliti. Tujuan dari pengujian ini adalah mengetahui fenomena cackle. Dasar teori yang menjadi acuan pengujian ini adalah Leidenfrost Effect. Leidenfrost Effect adalah suatu fenomena yang muncul ketika cairan dijatuhkan ke atas plat di mana temperatur dari plat tersebut berada di atas titik didih cairan. Pengujian ini dilakukan dengan cara meneteskan satu tetesan tunggal ke suatu plat yang memiliki temperatur tinggi. Faktor yang mempengaruhi fenomena ini antara lain temperatur plat dan tegangan permukaan dari cairan tersebut. Bahan yang digunakan sebagai bahan pengujian adalah minyak pelumas yang telah dikontaminasi air sedangkan temperatur maksimum yang digunakan pada pengujian sebesar maksimum 400°C. Pelumas yang dikontaminasi air ini dapat kita asumsikan pelumas bekas yang telah lama dipakai. Fenomena - Crackle - muncul ketika minyak pelumas menyentuh permukaan dan - melompat - dengan massa lebih ringan daripada saat tumbukan pertama. Hasil pengujian menunjukkan akibat adanya kontaminasi ini, jika pelumas diteteskan pada suatu permukaan yang panas dengan temperatur di atas titik didih cairannya, akan timbul fenomena crackle.

Crackle phenomena testing is an infrequently research to do .The purpose of this testing is to understand the crackle phenomena. The basic theory that this testing use is the Leidenfrost Effect. Leidenfrost Effect is a phenomenon that occur when a liquid being dropped on a plate when the temperature of the plate is above the boiling temperature of the liquid. The testing is done by dropped a single droplet on a very high temperature plate. Factors that influence this phenomenon are the temperature of the plate and the surface tense of the liquid. The substance that being used as a material testing is water contaminated oil lubricant meanwhile the maximum temperature for the plate is 400°C. We can this water contaminated oil lubricant as a used oil lubricant which has a long usage time. The phenomenon of "Crackle" occurs when the fuel strike a surface and then 'bounce' with the weight of mass smaller than the initial collision. The result of this testing shown that because of this contaminating, the lubricants that we drop on a very hot plate above its boiling temperature, would be emerge the crackle phenomena."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50879
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>