Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 197321 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hemi Fitriani
"ABSTRAK
Salah satu penyebab belum tercapainya cakupan ASI nasional adalah rendahnya
menyusui eksklusif di kalangan ibu bekerja karena kurangnya dukungan tempat
kerja kepada karyawati menyusui. Tujuan penelitian ini mengidentifikasi
dukungan tempat kerja terhadap karyawati menyusui dan faktor yang
mempengaruhinya. Penelitian cross sectional ini melibatkan 130 manajer sebagai
responden, yang dipilih dengan tehnik stratified random sampling. Tempat
penelitian di Kota Cimahi. Penelitian ini menggunakan kuesioner chow (2009)
untuk sikap dan kuesioner Pan-Asian Lactation Consultant Association (PALCA)
(2004) untuk mengukur dukungan tempat kerja. Hasil penelitian menyatakan
bahwa dukungan tempat kerja terhadap karyawati menyusui masih rendah. Faktor
yang berpengaruhnya adalah kepemilikan tempat kerja dan bidang pekerjaan.
Kepemilikan tempat kerja merupakan faktor yang paling mempengaruhi. Tempat
kerja milik pemerintah merupakan faktor penghambat adanya dukungan tempat
kerja terhadap karyawati menyusui. Pengawasan dari pemerintah sangat
diperlukan bagi keberhasilan menyusui di tempat kerja. Saran kepada pemerintah
untuk melakukan pembinaan, supervisi dan pemberian sangsi kepada pelanggaran
program laktasi di tempat kerja.
ABSTRACT
One cause of not achieving national coverage of breast milk is low exclusive
breastfeeding among working mothers because of a lack of workplace support for
breastfeeding employee. The purpose of this study is to identify workplace
support for breastfeeding employee and the factors influences it. This crosssectional
study involving 130 managers as respondents, who were selected by
stratified random sampling technique. This studt was undertake at Cimahi, West
Java. Instruments used a Chow (2009) to measure attitude and Pan-Asian
Lactation Consultant Association (PALCA) (2004) to measure workplace support
for breastfeeding. The study revealed that workplace support for breastfeeding
employee is still low. Influential factor is ownership of work and field work.
Ownership of the workplace is the most influencing factors. Government
workplace is a factor inhibiting the occurrence of workplace support for
breastfeeding employee. Oversight of the government is necessary for successful
breastfeeding in the workplace. Suggestions to the government to do the coaching,
supervision and sanctions for violations of workplace lactation program."
2013
T38262
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Airyunda Pertiwi
"Salah satu kendala dalam pemberian ASI pada ibu bekerja adalah singkatnya masa
cuti melahirkan yang mengharuskan ibu kembali bekerja sebelum waktu
pemberian ASI eksklusif terpenuhi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran karakteristik individu, tingkat pengetahuan, sikap, dan dukungan tempat
kerja dalam pemberian ASI pada ibu yang berprofesi perawat. Desain penelitian
menggunakan deskriptif cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan
teknik total sampling yang berjumlah 60 orang di salah satu rumah sakit di Jakarta
Selatan. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner dan lembar observasi yang
dianalisa menggunakan analisis univariat. Hasil penelitian ini menunjukkan
63,3% responden dapat memberikan ASI eksklusif; 66,7% responden mempunyai
tingkat pengetahuan baik; 50% responden memiliki sikap yang mendukung
pemberian ASI; dan tempat kerja tidak mendukung pemberian ASI di tempatkerja.
Penelitian ini merekomendasikan agar dilakukan penelitian lanjutan yang
menganalisa hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian ASI pada ibu
yang berprofesi perawat. Disarankan kepada manajer tempat kerja agar
meningkatkan dukungan terhadap pemberian ASI dalam bentuk fasilitas maupun
kebijakan.

One of the obstacles in breastfeeding of the working mother is the short duration
of maternity leave that requires mothers to return to work before the period of
exclusive breastfeeding is met. This study aims to describe the characteristics of
the individual, the level knowledge, attitudes, and workplace support for
breastfeeding mothers who have nurse profession. The study design used a
descriptive cross-sectional study. The taking of sample used total samples
technique of 60 people in a hospital in South Jakarta. The instruments used were
questionnaires and observation sheets that were analyzed by using univariate
analysis. The results showed that 63,3% of respondents managed to give exclusive
breastfeeding; 66,7% of respondents have a good knowledge level; 50% of
respondents have attitudes to support breastfeeding; and no workplace support for
breastfeeding in the workplace. The study recommends that further research is
needed to analyze the relationship of any factors that influence breastfeeding
mothers who have nurse profession. It is suggested that managers in the
workplace support for breastfeeding in the form of facilities and policies."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S56930
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rike Galina Prastia Risti
"Berbagai studi telah menunjukkan manfaat ASI Eksklusif akan tetapi angka pemberian ASI eksklusif belum juga memuaskan. Efikasi diri merupakan salah satu faktor psikososial yang dapat mempengaruhi niat dalam memberikan ASI eksklusif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri menyusui dan perilaku memberikan ASI eksklusif. Desain penelitian yang digunakan adalah crossectional dan dilaksanakan di wilayah Kecamatan Cimahi Selatan dengan melibatkan 160 responden ibu yang memiliki bayi berusia 6-24 bulan. Berdasarkan analisis bivariat, variabel yang berhubungan dengan ASI eksklusif adalah efikasi diri (p value:0,001), IMD (p value:0,001), rawat gabung (p value:0,035), dan informasi ASI eksklusif saat prenatal (p value:0,010). Efikasi diri berhubungan dengan pemberian ASI eksklusif setelah dikontrol oleh variabel pekerjaan dan informasi ASI eksklusif saat prenatal dengan nilai OR sebesar 7,2 (95% CI:3,0-17,3). Ibu yang memiliki efikasi diri yang tinggi akan memberikan ASI eksklusif 7 kali lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang memiliki efikasi rendah Seseorang ibu yang memiliki efikasi diri tinggi memiliki komitmen yang kuat untuk menyusui dan akan melakukan usaha-usaha agar dapat tetap dapat berhasil memberikan ASI eksklusif. Keyakinan terkait menyusui sebaiknya telah dimiliki seorang ibu sebelum memulai proses menyusui sehingga setiap tenaga kesehatan seharusnya memberikan dukungan, pengetahuan, dan informasi tentang pemberian ASI untuk membangun efikasi diri menyusui pada masa prenatal agar tercipta keberhasilan ASI eksklusif.

Various studies have demonstrated the benefits of exclusive breastfeeding but the numbers of exclusive breastfeeding has not been satisfactory. Self-efficacy is one of the psychosocial factors that may affect the intention to give exclusive breastfeeding. This study was conducted to determine the relationship between breastfeeding self efficacy and exclusive breastfeeding behavior. The study design used is cross-sectional and implemented in the Kecamatan Cimahi Selatan, involving 160 respondents mothers with babies aged 6-24 months. Based on bivariate analysis, the variables associated with exclusive breastfeeding is self-efficacy (p value: 0.001), IMD (p value: 0.001), rooming in(p value: 0.035), and exclusive breastfeeding information when antenatal care (p value: 0.010). Self-efficacy associated with exclusive breastfeeding after being controlled by the variable of occupation and exclusive breastfeeding information with OR of 7.2 (95% CI: 3.0 to 17.3). Mothers who have high self-efficacy will give exclusive breastfeeding 7 times higher compared with mothers who have low efficacy. One mother who has high self-efficacy has a strong commitment to breastfeeding and will make efforts in order to remain able to successfully provide exclusive breastfeeding. Related confidence breastfeeding should have owned a breastfeeding mother before the start of the process so that every health worker should provide support, knowledge, and information on breastfeeding to build self-efficacy breastfeeding during prenatal to create the success of exclusive breastfeeding."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
T43632
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rifan Fauzie
"Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2003, jumlah pekerja di Indonesia mencapai 100.316.007 jiwa, dengan komposisi 64,63% adalah pekerja laki-laki dan sebanyak 35,37% wanita yang bekerja. Permasalahan yang timbul adalah perlakuan yang sama dalam segi kesehatan bagi wanita yang bekerja sedangkan mereka memiliki perbedaan sesuai kodratnya. Diantaranya adalah wanita yang bekerja akan mengalami haid, kehamilan, melahirkan dan menyusui bayinya. Kenyataan yang ada saat ini adanya suatu kontradiksi antara keadaan tersebut dengan program pemberian ASI secara eksklusif pada bayi Indonesia seperti yang telah ditetapkan melalui Kepmenkes RI No. 450/MENKFS/IV/2004. Pihak wanita yang bekerja di Indonesia saat ini hanya mendapatkan cuti resmi berdasarkan peraturan pemerintah yaitu 6 rninggu sebelum melahirkan dan 6 minggu setelah melahirkan. Dengan masa cuti itu sulit untuk mencapai cakupan ASI eksklusif seperti yang telah ditargetkan.
Keberhasilan menyusui secara eksklusif pada wanita yang bekerja (ibu pekerja) relatif lebih rendah dibandingkan dengan wanita yang tidak bekerja di luar rumah. Meskipun pada beberapa tahun terakhir didapatkan adanya kecenderungan peningkatan angka caku pan wanita yang menyusui bavinva segera setelah melahirkan, namun angka cakupan ASI eksklusif itu sendiri masih rendah. Faktor cuti melahirkan, dukungan dari pihak keluarga maupun tempat kerja, tingkat pemahaman tentang keunggulan ASI, dan persepsi yang salah tentang menyusui dapat merupakan faktor yang mempengaruhi rendahnya angka cakupan ASI eksklusif pada wanita yang bekerja. Faktor lain adalah pengaruh media rnassa dan lama waktu meninggalkan rumah.
Hingga saat ini belum didapatkan data-data yang pasti mengenai pola menyusui dan cakupan ASI eksklusif pada wanita yang bekerja (ibu pekerja) di Indonesia serta faktor-faktor yang cenderung dapat mempengaruhinya sehingga diperlukan suatu pengkajian lebih lanjut.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan beberapa masalah pada pelaksanaan program pemberian ASI eksklusif pada ibu pekerja, yaitu :
1. Berapa besar proporsi ibu pekerja di beberapa tempat di Jakarta yang menyusui sendiri bayinya ?
2. Faktor-faktor apa yang memiliki kecenderungan untuk dapat mempengaruhi pemberian AS1 eksklusif pada ibu bekerja di Jakarta?
3. Bagaimana pengetahuan ibu pekerja mengenai fisiologi laktasi ?"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2006
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muaningsih
"ABSTRAK
Breastfeeding self-efficacy (BSE) merupakan salah satu aspek penting yang mendorong ibu untuk menyusui bayinya. Berbagai faktor dapat mempengaruhi BSE ibu. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai BSE ibu menyusui di Rumah Sakit Sayang Ibu dan Bayi (RSSIB) dengan non RSSIB serta untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhinya. Desain penelitian ini adalah cross- sectional dengan menggunakan survey analitik deskriptif. 188 ibu yang dipilih secara konsekutif dari RSSIB dan non RSSIB berpartisipasi dalam penelitian ini. Terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai BSE ibu menyusui di RSSIB (median = 57,00, IQR = 55,00; 68,00) dan non RSSIB (median = 50,00, IQR = 35,00; 56,25) dengan nilai p = 000, nilai OR= 13,97. Pengalaman menyusui sebelumnya merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap BSE ibu menyusui di RSSIB (OR= 10,74) dan non RSSIB (OR= 14,46). BSE dapat dijadikan acuan untuk mengevaluasi efektifitas program RSSIB terhadap keberhasilan menyusui.

ABSTRACT
Breastfeeding self-efficacy (BSE) is one of important aspects encouraging mothers to breastfeed their babies. This study aimed to compare the mothers' BSE in a baby-friendly hospital and non baby-friendly hospital and to identify the influencing factors. A cross-sectional study design was applied using a descriptive analitical survey where 188 participants were consecutively recruited for this study. This study found that there is statistically significant difference (p = 000, OR= 13,97) between the mothers' BSE in the baby-friendly hospital (median = 57,00, IQR = 55,00; 68,00) and the non baby-friendly hospital (median = 50,00, IQR = 35,00; 56,25). The mothers' breastfeeding experience was the most influencing factor to the mothers' BSE either in the baby-friendly hospital (OR= 10,74) or in the non baby-friendly hospital (OR= 14,46). This study suggested that the BSE can be a applied to evaluate the effectiveness of the baby-friendly hospital program to the successful of brestfeeding.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
T32593
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kusuma Dini
"Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan seimbang yang paling sesuai untuk bayi karena mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang. Meskipun menyusui merupakan suatu proses alamiah, namun para ibu sering kali tidak berhasil atau menghentikan pemberian ASI lebih dini dari semestinya. Para ibu membutuhkan dukungan dari semua pihak untuk mampu memberikan ASI eksklusif. Ibu mertua merupakan bagian dari lingkungan terdekat dengan ibu menyusui dan bayi.
Tujuan dari penelitian adalah untuk melihat pengaruh antara dukungan informasional, dukungan penilaian/bimbingan, dukungan instrumental dan dukungan emosional ibu mertuadan karakteristik ibu terhadap perilaku pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Pejuang Kelurahan Pejuang Kota Bekasi tahun 2013.
Penelitian ini menggunakan disain crossectionalterhadap 121 responden yang memiliki bayi berusia 6-12 bulan. Hasil yang didapat adalah bayi yang ASI eksklusif 23.1%, sedangkan yang tidak ASI eksklusif yaitu 76.9%.
Hasil analisis bivariat yang bermakna adalah sikap terhadap ASI eksklusif dengan perilaku pemberian ASI eksklusif (p=0.012, OR=3.343, 95% CI=1,364 ? 8,190).Hasil analisis multivariat menunjukkan sikap terhadap ASI eksklusif (OR=3.325) dan dukungan informasional dari ibu mertua (OR=3.105), merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap perilaku pemberian ASI eksklusif.

Mother's Milk (ASI) is a balanced diet that is perfect for a baby because it contains nutrients necessary nutrients for growth and development. Although breastfeeding is a natural process, mothers do not always succed on giving it or even stop breastfeeding altogether even earlier than it should be.Mothers need the support from everyone. Amothers-in -laws is akey figure in an environment that involves a breastfeeding mother and her baby.
The purpose of this study is to observe the impact between informational support, appraisal support/guidance, instrumental support and emotional support to the mother-in-law and characteristics of Mother with the behavior of giving exclusive breastfeeding in the working area of Puskesmas Pejuang Kota Bekasi in 2013.
This study uses the cross-sectional design on the 121 participants,who is raising a 6-12 months old baby. The obtained results are23.1% of babies on exclusive breastfeeding and76.9% of babies not on exclusive breastfeeding. The meaningful Bivariate analysis is the behavior towards exclusive breastfeeding with the actual manner of giving exclusive breastfeeding (p = 0.012, OR = 3,343, 95% CI = 1.364 to 8.190).
The result of the Multivariate analysis shows that mothers attitudes towards exclusive breastfeeding (OR=3.325) and informational support from a mothers-inlaw (OR = 3.105) is the most influential factor of the behavior of giving exclusive breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitriayu Yulianti Priyono
"Menyusui merupakan proses penuh tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan suami terhadap self efficacy ibu menyusui. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi dengan teknik purposive sampling terhadap 111 ibu post partum 2- 12 bulan yang berdomisili disekitar Jabodetabek. Penelitian menggunakan instrumen pada penelitian sebelumnya (dukungan suami) dan kuesioner baku (self efficacy). Penelitian ini menghasilkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara dukungan suami terhadap self efficacy. Ibu menyusui dengan tingkat self efficacy rendah sebanyak 50,5% sedangkan dukungan suami sudah baik mencapai 66,7%. Peningkatan pemberian edukasi oleh perawat sangat diharapkan untuk meningkatkan pemahaman ibu mengenai ASI dan proses menyusui.

Breastfeeding is a full challenge process. This research is a descriptive correlation research with purposive sampling technic to 111 2nd-12nd month post partum mother domiciled in Jabodetabek. The instrument used the existing and a standard questionnaires. The study yielded no significant relationship between self efficacy and support of the husband. Breastfeeding mothers who have low levels of self efficacy is 50.5% while the support has been good reached 66,7%. The improvement the delivery of education by nurses is expected to increase understanding of the mother’s breast milk and breastfeeding."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46461
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asnani
"Pemberian ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja tanpa cairan atau makanan padat apapun kecuali vitamin, mineral atau obat sampai usia 6 bulan. Cakupan ASI belum memenuhi target. Penelitian ini untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI eksklusif di Puskesmas Wundulako dengan desain cross sectional.Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku pemberian ASI eksklusif masih rendah (30,8%). Ada hubungan antara pendidikan, pekerjaan, sikap, penolong persalinan, tempat persalinan, promosi susu formula, dukungan petugas, dukungan keluarga dengan perilaku pemberian ASI eksklusif.Sikapmerupakan faktor yang paling berhubungandengan perilaku pemberian ASI eksklusif (OR= 8,78). Diharapkan penerapan 10Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui.

Exclusive breastfeeding is giving only breast milk without any liquids or solids except for vitamins, minerals or medicines until the age of 6 months. Exclusive breastfeedinghas not metthe targetcoverage. This cross-sectionalstudy is to determine factors associated with exclusive breastfeeding practice atWundulako the health center. The results showed that the exclusive breastfeeding practice is still low (30.8%).There is a relationshipbetweeneducation, employment, attitudes, birth attendant, placeof delivery,promotion of infant formula, supportstaff, familieswithexclusive breastfeeding practice.Attitudeis the factor mostassociatedwithexclusivebreastfeedingpractice(OR =8.78). Ten Steps to Successful Breastfeeding is expected to be applied."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52616
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indri Arieska
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan suami sebagai breasyfeeding father terhadap lamanya ibu memberikan ASI di RW 06 Kelurahan Beji Timur Kota Depok. Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan desain deskriptif korelatif.
Hasil penelitian menunjukan tidak terdapatnya hubungan antara dukungan suami baik itu tingkat pengetahuan dan perannya dengan lamanya ibu memberikan ASI. Ditemukan perbedaan sangat tipis antara responden yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi sebanyak 52,5% dan tingkat pengetahuan rendah sebanyak 41,5% serta tingkat peran tinggi sebanyak 52,5% dan tingkat peran rendah sebanyak 47,5%.
Penelitian ini menyarankan perlu dilakukan lagi penelitian terkait faktor-faktor yang paling dominan yang mempengaruhi lamanya ibu memberikan ASI di penelitian berikutnya.

This study aims to detenninethe relationship support her husband as breastfeeding father of the duration of breastfeeding mothers to provide breastmilk in Kelurahan Beji Timur - Depok. Diversiform quantitative research design with descriptif korelatif.
Result of research shows there is no relationship between the husband and the support that both the level of knowledge and role with the duration of breastfeeding mother provides. Found very slight differences between respondents who have a high level of knowledgeas much as 52,5% and low levels of 41,5% and high level role as 52.5% and the low level of 47,5%.
This research suggest that more research needs to be done related to the factors that affect the most dominant ever give breastfeeding mothers in the next research.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2009
TA5822
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmanida Nuzrina
"Walaupun telah direkomendasikan WHO sebagai makanan terbaik untuk bayi, angka tingkat menyusui di Indonesia masih rendah karena banyak para ibu gagal mempertahankan niat mereka untuk menyusui selama periode meyusui. Keputusan untuk menyusui atau tidak, seperti perilaku gizi lain, mungkin berkembang selama seumur hidup dan tertanam dalam berbagai aspek kehidupan. Tetapi pada akhirnya banyak faktor yang mempengaruhi ibu untuk melanjutkan atau menghentikan menyusui selama periode menyusui. Titik kontak kritis menyusui dianggap sebagai waktu-waktu kritis dimana ibu akan mengahadapi tantangan dan pengaruh dari lingkungan yang mungkin akan mempengaruhi keberlanjutan menyusui. Studi kualitatif digunakan untuk mengeksplorasi faktor-faktor yang mempengaruhi intensi dan keberlanjutan menyusui. Pendekatan tindak lanjut selama satu bulan setelah melahirkan digunakan untuk menganalisa pengalaman dan permasalahan sebenarnya pada setiap titik kontak menyusui. Informan dalam studi ini adalah ibu hamil yang tinggal dan/atau bekerja di wilayah Jakarta Barat, dan sedang dalam masa kehamilan setidaknya 36 minggu. Dua orang nenek, dan dua orang petugas kesehatan di interview sebagai informan triangulasi. Pengetahuan, keyakinan, dan dukungan keluarga adalah faktor yang mempengaruhi intensi ibu untuk menyusui. Kendala yang ibu rasakan, kepercayaan, stigma mengenai menyusui, dukungan dan pengaruh dari suami, ibu dan anggota keluarga merupakan faktor yang mempengaruhi keberlajutan meyusui selama satu bulan setelah melahirkan.

Despite WHO breastfeeding recommendation, breastfeeding rate in Indonesia is still low, because many women fail to maintain their intention during breastfeeding period. The decision whether to breastfed or not like any other nutrition behavior may have developed over a lifetime and are embedded in many aspect of life, but many factors that may affect mother?s decision whether to stop or continue breastfeed in nursing period. Critical time point contact of breastfeeding considered as a time when mother facing difficulties and influences that may affect breastfeeding continuation. Qualitative approach was used to explore factors affecting breastfeeding intention and continuation. Follow up approach was used to assess actual experience and problem within each time points of contacts. The informants in this study were pregnant mother who lived and/or worked in West Jakarta Area and in at least 36 weeks of pregnancy. There were two grandmothers, and 2 healthcare providers as informants for triangulation. Knowledge, belief and support were factors behind mothers? intention. Perceived obstacle, common beliefs, stigma regarding breastfeeding, support and influences from husband, mother, family member and relatives were factors influencing breastfeeding continuation within first month postpartum.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>