Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 223856 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yati Rochdiyawati Hadiyat
"Meningkatnya temuan kasus HIV-AIDS di Kabupaten Kuningan dari tahun ke tahun, menunjukkan bahwa perilaku seksual berisiko di Kabupaten Kuningan mengalami peningkatan. Peningkatan ini menunjukkan bahwa belum dilakukannya upaya pencegahan penularan HIV-AIDS. Tujuan dari penelitian ini, untuk mengetahui besarnya bentuk hubungan antara pengetahuan komprehensif HIV-AIDS terhadap perilaku seksual berisiko ditinjau dari aspek penularan dan pencegahan HIV-AIDS dan sikap terhadap perilaku seksual pranikah berisiko pada remaja di SMA Negeri I Garawangi Kabupaten Kuningan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif melalui pendekatan yang bersifat cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret - Mei 2013 di SMA Negeri I Garawangi Kabupaten Kuningan Jawa Barat. Besar sampel yang diambil sebanyak 200 orang, pengumpulan data dilakukan sekaligus pada satu waktu secara bersamaan (point time approach) dengan menggunakan kuesioner, dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Jenis uji statistik yang digunakan yaitu pengujian statistic chi square dengan batas kepercayaan (α=0,05); dengan estimasi confidential interval/tingkat kepercayaan (CI) 95%. Hasil uji statistik hubungan antara pengetahuan komprehensif HIV-AIDS dengan perilaku seksual pranikah remaja, diperoleh nilai p = 0,755 maka dapat disimpulkan tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara pengetahuan komprehensif HIV-AIDS dengan perilaku seksual remaja. Hasil uji statistik hubungan antara sikap dengan perilaku seksual remaja diperoleh nilai p= 0,019 maka dapat disimpulkan bahwa ditemukan hubungan yang signifikan antara sikap dengan perilaku seksual remaja.

The findings of increasing cases of HIV-AIDS in Kuningan district from year to year, suggesting that sexual risk behavior in Kuningan has increased. This increase suggests that prevention efforts of HIV-AIDS have not done. The purpose of this study, to determine the relationship between comprehensive knowledge of HIV-AIDS to adolescent sexual behavior in terms of aspects of transmission and prevention of HIV-AIDS and attitudes toward adolescents premarital sexual behavior in SMA Negeri I Garawangi Kuningan. This study uses descriptive research method through a cross sectional approach, was conducted in March-May 2013 in the SMA Negeri I Garawangi Kuningan regency of West Java. Samples taken by 200 respondents, as well as the data collection is done at the same time (time point approach) by using a questionnaire,. with sampling techniques using simple random sampling. Type of statistical test used is the chi square test with statistical confidence limits (α = 0.05), with an estimated confidential interval / confidence level (CI) 95%. Results of statistical tests the relationship between comprehensive knowledge of HIV-AIDS with adolescent premarital sexual behavior, the value of p = 0.755, it can be concluded there is no significant relationship between a comprehensive knowledge of HIV-AIDS with. Results of statistical tests the relationship between attitudes to adolescent premarital sexual behavior obtained p value = 0.019, it can be concluded that there is a significant relationship between attitudes and adolescent premarital sexual behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38652
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sukarsi Rusti
"Latar Belakang : Remaja rentan terhadap perilaku berisiko yang bisa membawa kepada HIV/AIDS. Perilaku berisiko adalah perilaku remaja yang melakukan hubungan seks dan menggunakan narkoba suntik. Secara global, 40% dari semua kasus infeksi HIV terjadi pada kaum muda usia 15-24 tahun. Perkiraan terakhir adalah sebanyak 7000 remaja terinfeksi HIV setiap harinya. Pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS adalah komponen untuk memperbaiki perilaku. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS dengan perilaku berisiko di Indonesia.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian obeservasi dengan desain studi crosssectional, menggunakan data Surveilans Terpadu Biologi dan Perilaku tahun 2011. Jumlah keseluruhan responden adalah 6.991 orang remaja. Analisis data dilakukan dengan menggunakan cox regression.
Hasil : Prevalensi perilaku berisiko pada remaja adalah 15,8% sedangkan prevalensi pengetahuan komprehensif 22,3%. Analisis multivariate menunjukkan tidak terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS dengan Perilaku beresiko remaja dengan nilai p=0,153 dan PR= 1,11 (95% CI:0,962-1,283) setelah dikontrol dengan variable kovariat yaitu jenis kelamin, pendidikan orang tua dan pengaruh teman sebaya.
Kesimpulan : Secara statistik, pada penelitian ini pengetahuan komprehensif tidak berhubungan dengan perilaku berisiko. Saran untuk para ilmuwan agar menelaah ulang indikator yang digunakan untuk mengukur Pengetahuan komprehensif tentang HIV, serta untuk pemerintah melalui lembaga pendidikan adalah agar memasukkan pendidikan HIV/AIDS kedalam kurikulum sekolah, sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan komprehensif dan mencegah perilaku beresiko.

Background : Adolescent are susceptible to a variety of risky behavior that can lead towards HIV/AIDS. Risky behavior is adolescent behavior that having sexual intercourse or using drug-injection. Globally, about 40% of all cases of HIV infections occur in young people aged 15-24 years. Latest estimate was as much as 7000 teens are infected by HIV every day. Comprehensive knowledge about HIV/AIDS is the component to make up behavior.The aim of the study is to know the relationship between comprehensive knowledge about HIV/AIDS with sexual behavior in Indonesia.
Methods: This study is observational study with cross-sectional design, using the Integrated Biological and Behavioural Surveillance data in 2011. Total respondents are 6.991 adolescents. Data analysis was performed by cox regression multivariate analysis.
Result: Prevalence of risky behaviorin adolescent was 15,8% while the prevalence of comprehensive knowledge was 22,3%. Multivariate analysis showed no statistically significant relationship between comprehensive knowledge about HIV/AIDS with risky behavior. P value=0,153, PR=1,11( 95% CI 0,962-1,283) after adjusted by covariates, included: sex, parents education and peer-grouped influence.
Conclusion: Statistically, in this study comprehensive knowledge is not associated with risky behavior. Recommendation for the scientist to review the indicators used to measure the comprehensive knowledge about HIV/AIDS, and recommendation for the government through educational institutions is to include education about HIV / AIDS into the school curriculum, in an effort to improve the comprehensive knowledge and prevent risky behavior.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T38433
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Agustin
"Pengetahuan komprehensif HIV/AIDS merupakan pengetahuan mengenai penularan dan pencegahan HIV/AIDS yang dijabarkan melalui 5 komponen pengetahuan, yaitu ; HIV/AIDS dapat dicegah dengan berhubungan seksial dengan suami/istri saja (tidak berhubungan seks dengan banyak pasangan), HIV/AIDS dapat dicegah dengan menggunakan kondom, HIV/AIDS tidak dapat menular lewat penggunaan alat makan/minum bersama penderita, HIV/AIDS tidak dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk/serangga, tidak dapat mengenali ODHA hanya dengan melihat tampilan fisik saja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS dengan perilaku seksual pra nikah pada remaja di Indonesia. Disain penelitian adalah crosssectional, dengan menggunakan data Survei Terpadu Biologis dan Perilaku tahun 2015. Jumlah responden adalah sebanyak 5250 orang. Hasil uji regresi logistik ganda pada penelitian ini menunjukkan hasil bahwa proporsi remaja dengan pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS adalah sebanyak 18,7% dengan 5,6% remaja dengan perilaku pernah berhubungan seksual pra nikah, serta terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS dengan perilaku seksual pra nikah pada remaja, dengan nilai p=0,041 setelah dikontrol jenis kelamin, pendidikan ayah, dan intervensi sekolah.

A comprehensive knowledge of HIV / AIDS is a knowledge of transmission and prevention of HIV / AIDS, which is translated into 5 components of knowledge, namely; HIV / AIDS can be prevented by having sex with husband / wife only (no sex with multiple partners), HIV / AIDS can be prevented by using condoms, HIV / AIDS can not be transmitted through the use of cutlery with the patient, HIV / AIDS is not Can be transmitted through mosquito bites / insects, can not recognize people living with HIV just by looking at the physical appearance only. This study was conducted to determine the relationship between comprehensive knowledge about HIV / AIDS with pre-marital sexual behavior in adolescents in Indonesia. The study design was cross-sectional, using the Biological Integrated Surveys and Behavior data of 2015. The number of respondents was 5250 people. The results of multiple logistic regression tests in this study showed that the proportion of adolescents with comprehensive knowledge about HIV / AIDS was 18.7% with 5.6% of adolescents with pre-marital sexual behavior, and there was a significant relationship between comprehensive knowledge about HIV / AIDS with pre-marital sexual behavior in adolescents, with p = 0.041 after controling by sex, father education, and school intervention."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T49257
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tia Atnawanty
"Perilaku seksual berisiko merupakan aktivitas yang memiliki dampak negatif pada kehidupan seseorang yang melakukannya, dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan tentang HIV/AIDS, kesalahpahaman penularan HIV, dan stigma pada ODHA di masyarakat. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan
HIV/AIDS dan stigma HIV/AIDS terhadap perilaku seksual berisiko pada Suku Atoin Meto. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan teknik consecutive
sampling pada 142 responden Atoin Meto. Hasil penelitian menunjukkan terdapat
hubungan yang signifikan antara pengetahuan HIV/AIDS terhadap perilaku seksual
berisiko (p value = 0,035, ɑ = 0,05; OR = 2,360), sedangkan pada variabel stigma
HIV/AIDS, tidak terdapat hubungan yang bermakna. Pada analisis multivariat akhir
dengan regresi logistik berganda, variabel yang berpengaruh adalah pengetahuan
HIV/AIDS, jenis kelamin dan pendapatan, yang paling mempengaruhi adalah jenis
kelamin (p value = 0,006, ɑ = 0,05; OR = 6,349). Diperlukan intervensi khusus seperti
edukasi pendidikan rutin sebagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan HIV/AIDS dan
menurunkan perilaku seksual berisiko pada masyarakat etnis khususnya Atoin Meto.

Risky sexual behavior is an activity that has a negative impact on the life of a person who
does it, can be occur due to lack of knowledge about HIV / AIDS, misunderstanding of
HIV transmission, and stigma on ODHA in society. The purpose of this study was to
identify the relationship of HIV/AIDS knowledge and the stigma of HIV/AIDS to risky
sexual behaviors in the Meto Atoin Tribe. This study used cross sectional design with
consecutive sampling techniques on 142 Respondents atoin Meto. The results showed a
significant link between HIV/AIDS knowledge of risky sexual behaviors (p value = 0.035,
0.05; OR = 2,360), while in the hiv/AIDS stigma variable, there is no meaningful
relationship. In the final multivariate analysis with multiple logistic regressions, the
influential variables are HIV/AIDS knowledge, gender and income, the most affecting
being gender (p value = 0.006, 1 = 0.05; OR = 6,349). Special interventions such as
routine education are needed in an effort to increase hiv/AIDS knowledge and reduce risky sexual behavior in ethnic communities, especially Atoin Meto.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Efa Fathurohmi
"Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4 menyebabkan daya tahan tubuh semakin melemah dan rentan diserang berbagai penyakit. Puskesmas Bogor Timur merupakan puskesmas tertinggi angka kasus HIV oleh kelompok LSL. Berdasarkan hasil wawancara di Puskesmas Bogor Timur, terdapat LSL yang tidak menggunakan kondom saat berhubungan seks, ditemukan LSL yang sudah positif HIV namun masih berganti-ganti pasangan, terdapat LSL yang berpendidikan Diploma III tidak menggunakan kondom saat berhubungan seks, terdapat LSL dengan pendidikan terakhir SMA sudah memiliki istri namun menggunakan kondom saat berhubungan seks dengan LSL.Tujuan:mengetahui hubungan pengetahuan HIV/AIDS dengan perilaku seksual berisiko.Sampel penelitian berjumlah 88 responden yang diambil dengan melalui teknik snowball, menggunakan analisis univariate dan bivariate.Hasil:Terdapat hubungan antara pengetahuan HIV/AIDS dengan perilaku seksual berisiko pada kelompok LSL dengan nilai p=0,000 (a=0,05).

Human Immunodeficiency Virus is a virus that damages the immune system by infecting and destroying CD4 cells, causing the body's immune system to weaken and become susceptible to various diseases. East Bogor Community Health Center is the community health center with the highest number of HIV cases among MSM groups. Based on the results of interviews at the East Bogor Community Health Center, there were MSM who did not use condoms when having sex, there were MSM who were HIV positive but still changed partners, there were MSM with a Diploma III education who did not use condoms when having sex, there were MSM with a high school education.Already has a wife but uses condoms when having sex with MSM.Objective: to find out the relationship between HIV/AIDS knowledge and risky sexual behavior.The research sample consisted of 88 respondents taken using the snowball technique, using univariate and bivariate analysis.Results: There was a relationship between HIV knowledge /AIDS with risky sexual behavior in the MSM group with p value = 0.000 (a = 0.05)"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hidayati
"ABSTRAK
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Lokasi penelitian di Kabupaten Karawang dengan populasi penelitian remaja pada 21 SMU Negeri. Penetapan sampel dengan rancangan multistage random sampling dengan besar sampel 300 orang. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran perilaku seksual remaja SMU Negeri di Kabupaten Karawang tahun 2013 dan hubungannya dengan pola asuh orang tua. Hasil penelitian menunjukkan 32,7% remaja berperilaku seksual berisiko, bahkan 12% sudah pernah melakukan hubungan seksual. Pada analisis bivariat diperoleh hubungan antara pola asuh permisif/otoritatif terhadap perilaku seksual dengan OR 2,462. Variabel yang paling dominan yang berhubungan dengan perilaku seksual remaja adalah paparan jenis media pornografi.

ABSTRACT
The study was conducted by using quantitative method and data analysis was based on crosssectional, data collected from multistage random sampling of 300 high school students in 21 Senior High schools in Karawang Regency.The objectives of the study were to find out the general description of sexual behaviours among high school students in Karawang Regency in 2013, and to investigate the relationship between parenting styles and adolescents’ sexual behaviours. The results showed that 32.7% of adolescents have risky sexual behaviours, and 12 % was found had premarital relationship. The bivariate analysis indicated that there was relationship between permissive/authoritarian parenting styles on adolescents’ sexual behaviours with OR 2.462. Furthermore, the results also revealed that the explosion of information on pornography from media was contributed as a main variable on adolescents’ sexual behaviours."
2013
T36119
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indah Mutiara Artifa
"ABSTRAK
Prevalensi perilaku seksual berisiko HIV AIDS atau PMS pada remaja di Indonesia dan dunia masih mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini dikarenakan rendahnya pengetahuan seksualitas dan kesehatan reproduksi tentang penyebab dan dampak dari perilaku seksual pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan seksualitas dengan perilaku seksual berisiko HIV/AIDS atau PMS Di SMA Yayasan Islam X Jakarta Timur. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan 138 sampel dengan menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner tentang teori seksualitas serta bentuk perilaku seksual berisiko yang dimodifikasi oleh peneliti. Hasil analisis statistik menggunakan chi-square menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan seksualitas memiliki hubungan bermakna dengan perilaku seksual berisiko HIV/AIDS atau PMS X2=5,133, p-value= 0,023, ? = 0,05. Penelitian ini merekomendasikan pada pemerintah, tenaga kesehatan dan sekolah untuk meningkatkan pengetahuan tentang seksualitas fokusnya pada penyebab dan dampak perilaku seksual berisko HIV/AIDS atau PMS agar dapat menurunkan jumlah perilaku seksual berisiko pada remaja di Indonesia.

ABSTRACT
Prevalence of HIV AIDS or STDs risk sexual behaviour in Indonesia and world rsquo s adolescents have high incidence every year. Those are due to low knowledge of sexuality and reproductive health about the causes and effects of sexual behavior in adolescents. This study aimed to identify the relationship between level of sexuality knowledge and HIV AIDS or STDs risk sexual behaviour in SHS Islamic X Jakarta Timur. The research used cross sectional design with 138 samples with total sampling method. This research used questionnaire as an instrument about the theory of sexuality as well as forms of risky sexual behavior modified by researchers. Statistic analyze used chi square with the result that level of sexuality knowledge had correlation with sexual behavior at risk of HIV AIDS or STDs X2 5,133, p value 0,023, 0,05. This study recommends governments, health workers and schools to improve the sexuality knowledge focuses on the causes and effects of HIV AIDS or STDs risk sexual behaviour in order to reduce the amount of risky sexual behavior in adolescents in Indonesia."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Nurkhotami
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku seksual pranikah dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada remaja kelas XI SMA Budhi Warman II Jakarta Tahun 2013. Penelitian ini menggunakan disain studi cross-sectional dengan menggunakan data primer pada 146 remaja kelas XI di SMA Budhi Warman II Jakarta tahun 2013. Hasil menunjukkan bahwa proporsi perilaku seksual berisiko tinggi pada remaja kelas XI SMA Budhi Warman II Jakarta adalah 17,12%. Berdasarkan analisis bivariat, dapat diketahui dari faktor individu yang mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku seksual remaja adalah jenis kelamin laki-laki (PR= 3,39; 95% CI= 1,35-8,55), sikap permisif tinggi terhadap seksualitas (PR= 4,00; 95% CI= 1,59-10,08), pubertas dini (PR= 2,20; 95% CI= 1,08-4,50), merokok (PR= 4,17; 95% CI= 2,10-8,28), dan konsumsi alkohol (PR= 2,52; 95% CI= 1,25-5,12). Kemudian, dari faktor luar keluarga, yang mempunyai hubungan bermakna dengan perilaku seksual remaja adalah mempunyai teman yang pernah melakukan HUS (PR= 7,50; 95% CI= 1,06-53,19) dan dorongan untuk melakukan HUS dari teman (PR= 4,81; 95% CI= 2,41-9,60).

This thesis aims - describe premarital sexual behavior and the factors that influence adolescent class XI SMA Budhi Warman II Jakarta in 2013. This study is a cross-sectional study, which using primary data on 146 adolescents in the high school class XI Budhi Warman II Jakarta in 2013. Results showed that the proportion of high-risk sexual behavior in adolescents class XI SMA Budhi Warman II Jakarta is 17.12%. Based on bivariate analysis, it has known, for the individual factors which have a significant relationship with adolescent sexual behavior are male gender (PR = 3.39, 95% CI = 1.35 - 8.55), high permissive attitude -ward sexuality (PR = 4.00, 95% CI = 1.59 - 10.08), early puberty (PR = 2.20, 95% CI = 1.08 - 4.50), smoking (PR = 4.17, 95% CI = 2.10 - 8.28), and alcohol consumption (PR = 2.52, 95% CI = 1.25 - 5.12). Then, for extra familial factors, which have a significant relationship with adolescent sexual behavior are having friends who've done sexual intercourse (PR = 7.50, 95% CI = 1.06 - 53.19), and the encourage to doing sexual intercourse from friends (PR = 4.81, 95% CI = 2.41 - 9.60).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46436
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Octarina
"ABSTRAK
Tesis ini membahas remaja Indonesia yang saat ini sedang mengalami perubahan sosial
yang cepat dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, yang juga
mengubah norma-norma, nilai-nilai dan gaya hidup mereka. Perilaku seksual di
kalangan remaja yang belum menikah cenderung meningkat. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui adakah hubungan pengetahuan agama dengan perilaku seks pranikah
remaja sekolah menengah (MAN 2 dan MAS Darussalam) di kota Bengkulu tahun
2018.
Desain penelitian ini adalah cross sectional. Populasinya adalah Remaja kelas X dan XI
di MAN 2 dan MAS Darussalam Kota Bengkulu, besar sampel 135 responden yang
diambil dengan menggunakan purposive sampling. Variabel independen adalah
pengetahuan agama dan variabel dependennya adalah perilaku seks pranikah remaja.
Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner dan dianalisa dengan uji chi
square dengan tingkat kesalahan p value < 0,05
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pengetahuan agama adalah kategori tinggi
MAN 2 78,6% dan MAS Darussalam 84,6% dan sebagian kecil perilaku seks pranikah
pada remaja adalah kategori beresiko( MAN 2 21,4% dan MAS Darussalam 30,8%).
Setelah dilakukan uji statistik chi square nilai p value= 0,002 (MAN 2) dan p
value=0,001 (MAS Darussalam) yang artinya ada hubungan antara pengetahuan agama
dengan perilaku seks pranikah pada remaja. Pada model akhir, pengaruh teman sebaya
(p value= 0,022) dan paparan media pornografi (p value=0,001) berhubungan dengan
perilaku seks pranikah remaja (MAN 2) dan paparan media pornografi (p value=0,019)
di MAS Darussalam.
Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah ada hubungan pengetahuan
agama dengan perilaku seks pranikah pada remaja. Melihat hasil penelitian ini maka
pengetahuan agama sangat penting untuk mengurangi perilaku seks pranikah tersebut.
Remaja diharapkan agar lebih meningkatkan pengetahuan tentang keagamaannya dalam
menjalankan kehidupan agar terhindar dari perilaku yang tidak sesuai dengan agama
seperti perilaku seksual pranikah.

ABSTRACT
This thesis discusses Indonesian adolescents who are currently experiencing rapid social
change from traditional societies to modern societies, which also change their norms,
values and lifestyles. Sexual behavior among unmarried teenagers tends to increase.
This study aims to determine whether there is a relationship between religious
knowledge with premarital sexual behavior of middle school adolescents (MAN 2 and
MAS Darussalam) in the city of Bengkulu in 2018.
The design of this study was cross sectional. The population is Adolescents of class X
and XI in MAN 2 and MAS Darussalam in the City of Bengkulu, a sample of 135
respondents taken using purposive sampling. The independent variable is religious
knowledge and the dependent variable is premarital sexual behavior of adolescents. The
instrument in this study used a questionnaire and was analyzed by the chi square test
with an error rate of p value <0.05
The results showed that the majority of religious knowledge was in the high category of
MAN 2 78.6% and MAS Darussalam 84.6% and a small proportion of premarital sex in
adolescents was at risk category (MAN 2 21.4% and MAS Darussalam 30.8%). After
chi square statistical tests, the value of p value = 0.002 (MAN 2) and p value = 0.001
(MAS Darussalam), which means there is a relationship between religious knowledge
and premarital sexual behavior in adolescents.
The conclusion that can be drawn from this study is that there is a relationship between
religious knowledge and premarital sexual behavior in adolescents. Seeing the results of
this study, religious knowledge is very important to reduce premarital sexual behavior.
Adolescents are expected to increase their knowledge of religion in carrying out life in
order to avoid behavior that is not in accordance with religion such as premarital sexual
behavior."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52488
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Citra Amelia
"Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Lokasi penelitian di SMA Kecamatan Jatiasih Kota Bekasi dengan sampel 180 responden yang dipilih melalui simple random sampling. Tujuan penelitian adalah mengetahui determinan yang berpengaruh dan paling dominan terhadap perilaku seksual pranikah remaja. Hasil penelitian menunjukkan adanya 34,4 remaja memiliki perilaku seksual pranikah dengan risiko tinggi yang diantaranya sekitar 33,9 telah melakukan cium bibir, 16,1 cium leher sampai dada, 13,3 meraba area sensitif, 7,2 menempelkan alat kelamin, dan 5,6 melakukan hubungan seksual. Variabel yang paling dominan adalah peran teman sebaya, dimana remaja yang memiliki peran teman sebaya tinggi memiliki peluang 4,6 kali lebih tinggi untuk melakukan perilaku sekspranikah berisiko tinggi dibandingkan dengan responden yang memiliki peran teman sebaya rendah setelah dikontrol variabel pengetahuan, sikap, dan keterpaparan media pornografi.

This research was conducted by using quantitative method and data analysis was based on cross sectional design. The location of this research was is Senior High School in Jatiasih Bekasi with 180 samples that was selected through simple random sampling. Theo bjectives of this study were to find out the relationship between the determinants with the premarital sexual behavior of adolescents and to find out the dominant variable of premarital sexual behavior of adolescents. The results showed that 34,4 of adolescents had high risk premarital sexual behavior, of which about 33,9 had kissed the lips,16,1 kissed the neck to the chest, 13,3 touched sensitive area, 7,2 had petting, and 5,6 had sexual intercourse. The most dominant variable is the role of peer group, where adolescents with high role of peer group have 4.6 times higher for having high risk premarital sexual behavior than adolescents who have low role of peer group after controlled by variables of knowledge, attitude, and exposure of pornographic media."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50617
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>