Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184337 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Efi Sri Wahyuni
"Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) telah mengembangkan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan operasional penyelenggaraan haji, dimulai dari proses pendaftaran calon jamaah haji sampai dengan proses kepulangan jamaah haji ke Indonesia. SISKOHAT telah menjadi pendukung proses bisnis atau kegiatan utama Ditjen PHU. Ketergantungan Ditjen PHU akan SISKOHAT sudah sedemikian besar sehingga tidak terbayangkan apabila terjadi bencana pada infrastruktur TI yang menyebabkan kelumpuhan sistem informasi tersebut. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan kajian manfaat investasi Pusat Pemulihan Bencana pada SISKOHAT. Identifikasi manfaat dilakukan dengan menggunakan kerangka pikir Kesejahteraan Dijital yang dipetakan dengan sub kategori pada Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik. Manfaat yang teridentifikasi dikelompokkan dengan menggunakan System Dynamics untuk selanjutnya dilakukan kuantifikasi nilai manfaat.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa investasi Pusat Pemulihan Bencana pada SISKOHAT memberikan manfaat dalam meningkatkan pelayanan penyelenggaraan haji pada saat terjadi bencana yang menimpa pusat data (data center) SISKOHAT dengan cara mengurangi atau menekan biaya risiko kegagalan layanan, mengurangi risiko kehilangan data dan menghindari biaya kehilangan. Total nilai kuantifikasi manfaat untuk asumsi terjadinya bencana dengan dampak terburuk, yaitu pada saat menjelang masa pelunasan BPIH adalah Rp. 816.300.877.195. Adapun Total nilai kuantifikasi manfaat untuk asumsi dengan dampak teringan, yaitu pada saat setelah selesai masa operasional ibadah haji adalah Rp.172.007.685.903,-. Manfaat dari investasi Pusat Pemulihan Bencana SISKOHAT dengan kerangka berpikir Kesejahteraan Dijital, yaitu meningkatkan efisiensi, meningkatkan kualitas barang dan layanan serta membuat keputusan yang lebih baik.

Directorate General of the Organization of the Hajj and Umrah / Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) has developed Integrated and Computerized Hajj Information System / Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) which purpose is to support operational of the Hajj, from pilgrim registration until pilgrim debarkation into Indonesia. SISKOHAT is already support of the main business process of Ditjen PHU. SISKOHAT role has already becoming so critical to Ditjen PHU that it is unthinkable when a disaster falls upon it. Thus, this research will conduct a study of investment benefit on Disaster Recovery Center for SISKOHAT. Benefit identification is done with Digital Prosperity framework that mapped with Generic IS/IT Business Value subcategory. Identified benefit is then grouped using System Dynamics and quantified.
Research reveals that investment in Disaster Recovery Center for SISKOHAT gives benefit in service quality of Hajj management as disaster occurs on SISKOHAT data center with reducing/suppressing cost of failure risk, reducing risk of data loss, and avoiding cost of loss. Total benefit quantification for worst case assumption, which is near BPIH clearance phase is Rp 816.300.877.195,-. Whereas total benefit quantification for best case assumption, which is after hajj operational phase finishes is Rp.172.007.685.903,-. Disaster Recovery Center for SISKOHAT investment benefit on Digital Prosperity as a framework is increasing efficiency, increasing quality of products and services, and making better decisions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sulistyo Aris Hirtanusi
"ABSTRAK
Petani saat ini masih menjadi pihak yang tidak mempunyai pilihan dalam menyalurkan hasil panennya. Ketika panen raya tiba maka harga komoditi hasil panen menjadi turun yang disebabkan karena stok komoditi berlimpah. Salah satu solusinya adalah dengan menyimpan komoditi tersebut untuk menunda jual agar mendapatkan harga yang lebih baik. Permasalahannya adalah petani tidak memiliki gudang untuk menyimpan hasil panennya dan di satu sisi petani sangat membutuhkan uang tunai segera agar dapat mengolah lahan pertaniannya untuk bercocok tanam kembali sehingga dibutuhkan suatu mekanisme atau proses bisnis paska panen.
Pasar komoditi dan Sistem Resi Gudang (SRG) adalah suatu mekanisme yang dapat membantu petani untuk menyalurkan hasil panennya agar mendapatkan harga terbaik. Mekanisme SRG adalah merupakan satu alternatif dalam mekanisme pembiayaan kredit modal kerja. Undang-undang tentang SRG telah ada Indonesia sejak 2006, namun sampai saat ini perkembangannya masih terasa lambat. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan adanya SRG dan bahkan SRG tersebut bisa dijadikan sebagai media untuk mensejahterakan petani dengan memberikan pilihan mekanisme dalam menyalurkan hasil panennya.
Untuk mendukung keberhasilan Pasar Komoditi dan SRG ini dibutuhkan dukungan infrastruktur yang memadai dan keterlibatan pihak-pihak terkait pelaku Pasar Komoditi dan SRG. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) saat ini, sangat berguna sekali untuk menyediakan salah satu infrastruktur dalam mendukung implementasi Pasar Komoditi dan SRG. Untuk itu perlu dilakukan penelitian agar dapat memaparkan manfaat ekonomis yang didapat dalam penerapan TI Pasar Komoditi dan SRG tersebut. Penelitian ini akan memaparkan manfaat bisnis TI Pasar Komoditi dan SRG dengan mengunakan kerangka pikir Kesejahteraan Dijital Atkinson serta identifikasi manfaat bisnis dengan menggunakan tabel manfaat bisnis generik hasil penelitian Benny Ranti yang dikenal dengan Tabel Manfaat Bisnis TI Generik Ranti dan kuantifikasi dengan Metrik TI sehingga dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan pajak negara.

ABSTRACT
Farmers are still a group that does not have the option to distribute their crops. When harvest time comes, the price of crops commodity dropped due to abundant commodity stocks. One solution is to store the commodity for sale delay in order to get a better price. The problem is that farmers do not have a warehouse to store their crops as well as farmers desperately need cash immediately in order to cultivate their farmland to grow crops again. Thus we need a mechanism for post-harvest period.
Commodity Market and the Warehouse Receipt System (Sistem Resi Gudang/SRG) is a mechanism that can help farmers distribute their crops in order to get the best price. The mechanism of the SRG is an alternative financing mechanism for working capital loans. Law on SRG has existed in Indonesia since 2006, but the progress is slow. Many benefits can be obtained with the SRG including as a medium to increase the welfare of farmers by providing a choice of mechanisms to distribute their crops.
To support the success of Commodity Market and SRG adequate infrastructure support and involvement of stakeholders and actors of Commodity Market and SRG are required. Development of Information Technology (IT) today is very useful for providing one of the infrastructures to support the implementation of Commodity Market and SRG. It is necessary for research in order to explain the economic benefits gained in the application of IT in Commodity Market and SRG. This study explores the business benefits of IT Commodity Market and SRG using the Digital Prosperity Atkinson framework and identify the business benefits by using a table of generic IT business benefits developed by Benny Ranti known as Ranti’s Generic IT Business Value Table and quantification of the IT Metrics that can provide benefits to increase the Gross Domistic Products (GDP), which in turn increases state tax revenue."
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2012
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kris Satria Pandu Dewantara Putra
"Penerapan BCM (Business Continuity Management) sebagai salah satu kebijakan Bank Indonesia mengharuskan setiap bank setidaknya memiliki BCP (Business Continuity Plan), DRP (Disaster Recovery Plan) dan DRC (Disaster Recovery Center). Keberlangsungan BCM di perusahaan membutuhkan biaya yang tidak sedikit baik di sisi TI (Teknologi Informasi) maupun operasional BCM. Kesulitan pengukuran manfaat bisnis yang diperoleh atas investasi dalam menerapkan BCM merupakan salah satu permasalahan yang muncul.
Salah satu tahapan BCM adalah Risk Asessment dan Business Impact Analysis yang menitikberatkan pada identifikasi kemungkinan risiko yang muncul pada aset atau proses bisnis di perusahaan dan dampaknya kepada perusahaan. Tabel manfaat bisnis SI/TI generik digunakan untuk melengkapi proses pada tahapan ini dengan menambahkan aspek potensi manfaat yang timbul dari mitigasi terhadap aset atau proses yang berisiko. System Dynamics digunakan untuk melihat keterkaitan sebab akibat antar manfaat yang diidentifikasi. Keterkaitan ini digunakan sebagai dasar penentuan kelompok manfaat untuk memudahkan proses kuantifikasi.
Penelitian ini membuat model kuantifikasi manfaat investasi SI/TI dari BCM di PT. Bank XYZ dengan menggunakan data dari proses bisnis sistem pembayaran atau kiriman uang antar bank yang dilakukan dengan menggunakan Real Time Gross Settlement (RTGS) dan Sistem Kliring Nasional (SKN). Total kuantifikasi manfaat yang didapatkan untuk proses bisnis sistem pembayaran RTGS dan SKN adalah Rp1.338.503.180.448,19,-. Untuk mendapatkan total manfaat dari investasi SI/TI implementasi BCM, proses identifikasi dan kuantifikasi dengan menggunakan model ini harus dilakukan pada semua aset atau proses bisnis yang dikelola dalam implementasi BCM di perusahaan. Hasil kuantifikasi potensi manfaat bisnis dari rencana mitigasi risiko terhadap aset atau proses bisnis pada tahap Business Impact Analysis digunakan sebagai acuan untuk menentukan risiko dari aset atau proses bisnis mana yang diprioritaskan untuk dikelola."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Singgih Widyanto Mukti
"Lingkungan bisnis sedang mengalami perubahan yang cukup signifikan Saat ini perusahaan dituntut untuk lebih fleksibel dalam beradaptasi dengan lingkungan bisnisnya baik secara internal area sekitarnya hingga dunia Oleh karena itu salah satu cara agar perusahaan dapat lebih fleksibel dalam beradaptasi dengan lingkungan bisnisnya adalah dengan pemanfaatan TI Adapun tujuan dari pemanfaatan TI di dalam perusahaan antara lain untuk mempermudah dalam mengakses informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan begitu pun halnya dengan pemrosesan dan pengolahan data data yang berjalan di perusahaan tersebut sehingga diharapkan dengan pemanfaatan TI ini akan tercapai efisiensi yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas dan pelayanan perusahaan terhadap pelanggan dan mitra kerjanya Namun pemanfaatan TI pun membutuhkan investasi yang besar selain tantangan lain seperti penyelarasan strategi bisnis perusahaan dengan strategi pemanfaatan TI serta paradigma TI hanya sebagai cost centre Oleh karena itu sebelum melakukan investasi TI ada baiknya perusahaan untuk melakukan kajian analisis mengenai investasi TI yang akan dilaksanakan beserta identifikasi risiko yang mungkin akan menghambat investasi tersebut Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi manfaat bisnis yang akan diperoleh oleh PT XYZ dari rencana investasi pengembangan Oracle Finance serta melakukan identifikasi risiko yang mungkin menghambat terlaksananya investasi tersebut Hasil penelitian adalah teridentifikasinya 2 manfaat bisnis dengan nilai total manfaat sebesar Rp 3 633 202 500 dan 6 KRI yang berpotensi menghambat rencana investasi Diharapkan penelitian ini dapat memberi masukan bagi perusahaan dalam pelaksanaan rencana investasi serta memperkaya penelitian tentang manfaat bisnis dari investasi TI.

The business environment is undergoing significant changes Currently company nowadays requires to be more flexible in adapting to the business environment internally to its surroundings and to the global world Therefore one way that companies can be more flexible in adapting to the business environment is the use of IT The purpose of using IT in the company among others is to facilitate the access to the information needed by the company as was the case with the data processing runs in the company will achieve efficiency by using IT which in times will improve productivity and company services to its partners and clients However the use of IT often requires large investment in addition to other challenges such as the alignment of business strategy with IT strategy and paradigm with IT merely as cost centre Therefore before making IT investments a company should develop a study regarding the analysis of IT investment plans to be carried out along with the risk identification that might hamper the investment This study aims to identify the business benefits that can be gained by PT XYZ from its investment plan on upgrading the Oracle Finance as well to identify the risk that may impede the implementation of the investment plan Results of the study shows two main business benefits that can be gain by PT XYZ with a total value of benefits Rp 3 633 202 500 and 6 Key Risk Indicators that potentially hamper the investment plan Hopefully this research can provide inputs for the company in the implemetation of the investment plan and enrich research on the business benefits of IT investment
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Agusli
"Strategi harga jual bagi setiap perusahaan merupakan komponen penting dalam proses mendapatkan keuntungan yang maksimal termasuk di dalamnya pada harga jual jasa profesional SI/TI. Di zaman customer-centric saat ini perlu adanya pendekatan baru dalam merancang strategi harga jual yaitu outside-in yang berdasarkan kepada berapa nilai jasa yang mendekati perspektif manfaat yang akan diterima pelanggan serta keselarasan nilai tersebut dengan keinginan pelanggan untuk membayarnya. Dalam keterkaitan dengan harga jual, customer-based value didefinisikan sebagai harga maksimal yang ingin dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan layanan jasa yang diinginkan. Dengan mengetahui besarnya WTP (Willingness To Pay) yang diharapkan konsumen, maka potensi manfaat dapat dibangun melalui kemampuan perusahaan untuk memberikan harga jual yang sesuai dengan keinginan konsumen, walaupun transaksi jual beli belum terjadi dan manfaat nyata produk dan jasa belum dapat dirasakan secara langsung.
Proses perancangan strategi harga jual jasa profesional SI/TI berdasarkan customer-based value menggunakan teori WTP (Willingness To Pay) untuk mengetahui keinginan konsumen dalam membeli sebagai value yang mereka harapkan, tabel manfaat bisnis SI/TI generik untuk mengidentifikasi manfaat layanan jasa, dan teori price-led costing untuk mengetahui target biaya dan membandingkannya dengan estimasi biaya sesungguhnya.
Dalam penelitian berhasil diidentifikasi 12 (dua belas) manfaat jasa sebagai produk ekonomi yang memiliki daya jual yang tinggi menggunakan tabel manfaat bisnis SI/TI generik yang diperoleh dari pemetaan faktor-faktor yang mempengaruhi WTP konsumen. Manfaat jasa ini dijadikan sebagai daftar manfaat secara umum (default value) yang akan diterima oleh konsumen karena membeli layanan jasa profesional SI/TI dari perusahaan walaupun belum diketahui secara rinci jenis layanannya. Proses perancangan harga jual jasa profesional SI/TI berdasarkan customer-based value akan dirangkum ke dalam flow chart yang menunjukkan 8 (delapan) langkah yang memudahkan perusahaan dalam mengimplementasikannya secara nyata.

Pricing Strategy is an important element for company in the process of getting the maximum profit, price includes IS/IT professional service. In current customer-centric era, a new approach is needed in pricing strategy design, which is outside-in, refers to how close perceive of value that the customer will receive and how conformity of the value to the customer’s willingness to pay. Related with pricing, customer-based value is defined as the maximum price paid by customers who want to get the desired services. By knowing the amount of customer willingness to pay, then the sense of the benefits can be built through the company's ability to provide the pricing in accordance with the wishes of consumers, although the transaction has not yet occurred and the real benefits of products and services can not be perceived directly.
The process of pricing strategy for IS/IT professional services with customer-based value is using WTP (Willingness To Pay) theory to determine the costomer's desire to buy as their expected value, table’s generic IS/IT business value to identify the benefits of services, and price-led costing theory for knowing the target cost and comparing with estimated actual cost.
In this study, successfully identified 12 (twelve) economic benefits of professional services that has a high selling power from the mapping WTP’s factors to the table’s generic IS/IT business value. This value of professional services will be served as a default value which will be recieved by costumer for buying IS/IT professional services from the company although not known in detail of the service. The process of pricing strategy for IS/IT professional services with customer-based value will be summarized into a flow chart that shows the eight (8) steps that facilitate the company in implementing practically.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hariadi Sentosa
"Menjadi perusahaan kelas dunia di bidang rancang bangun dan perekayasaan industri yang terintegrasi serta investasi yang kompetitif merupakan visi PT. Rekayasa Industri (Rekind) dengan cara memenuhi kebutuhan pelanggan dari seluruh dunia. Salah satu kebutuhan pelanggan adalah Rekind harus mampu memanfaatkan Sistem Informasi (SI) untuk mendukung proses bisnisnya, sehingga Rekind membutuhkan IT Masterplan. IT Masterplan sudah ada tetapi sudah usang, sehingga perlu dibuat baru yang sesuai dengan kebutuhan bisnis perusahaan saat ini. Dibutuhkan metodologi yang lengkap, yang dapat menjawab kebutuhan rekind. Be Vissta Planning merupakan metodologi yang menggabungkan beberapa metodologi, dengan tidak mengurangi kelebihan dan urutan logisnya, dengan penambahan modul untuk menggali manfaat bisnis SI dalam menentukan prioritisasi serta rencana implementasi. Tetapi sebelumnya perlu dilakukan penyempurnaan metodologi dengan beberapa perbaikan pada sub-fase kegiatan, yaitu merevisi Information Economics (IE) dalam mengidentifikasi manfaat bisnis SI/TI dengan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik, lalu memvalidasi hubungan sebab-akibatnya dengan system dynamics(SD), setelah itu menguji metodologi dengan pembuatan renstra SI Rekind. Penelitian ini menghasilkan 2 metode pendekatan untuk mengukur nilai manfaat bisnis untuk setiap proyek SI.

Being a world-class company in the field of integrated industrial design and engineering and competitive investment is PT. Rekayasa Industri (Rekind)’s vision by meeting the needs of clients from all over the world. One of the client requirements is to be able to utilize Information Systems (IS) to support business processes, thus requiring IT Masterplan. IT Masterplan already exists but it’s outdated, so it needs to be made in accordance with the new company's business needs today. It takes a complete methodology, which can address the Rekind’s needs. Be Vissta Planning is an ISSP Methodology that combines some of the methodology by not reducing advantages and logical sequence with the addition of modules to explore the business value of IS in determining the prioritization and implementation plan. But before that, it is necessary to improve the methodology with some improvement in the sub-phase activities that is improving Information Economics (IE) framework with Generic IS/IT Business Value in determining the IS business values, then validated with the System Dynamics (SD), after that testing the improved methodology with making IS Strategic Planning in Rekind. This research produce 2 methods in quantifiying business value of each IS Project."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Misbachul Munir
"Penyelenggaraan haji adalah tugas nasional yang melibatkan berbagai unsur kementerian dan elemen organisasi lainnya. Kementerian Agama mempunyai kewajiban utama dalam mensukseskan penyelenggaraan ibadah haji yang ditandai dengan bertambahnya tingkat kepuasan layanan jamaah haji. Sistem informasi dan komputerisasi haji terpadu (SISKOHAT), sebagai unit penyedia teknologi informasi pada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, maka SISKOHAT harus dapat menjadikan teknologi informasi sebagai kunci sukses pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji mulai dari proses pendaftaran hingga proses ibadah di tanah suci. Hasil audit dan blueprint SISKOHAT tahun 1432 H/2011M, merekomendasikan salah satu program peningkatan efisiensi proses layanan haji adalah program merancang arsitektur enterprise SISKOHAT. Untuk itu dalam penelitian ini akan dilakukan rekonstruksi requirement system SISKOHAT sebagai salah satu cakupan dari arsitektur enterprise. Kerangka kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah Zachman Framework, dengan alasan mempunyai nilai yang paling komprehensif dari sudut pandang stakeholder dan abstraksi, jika di bandingkan dengan beberapa kerangka kerja arsitektur enterprise yang ada saat ini. Hasil penelitian ini adalah dokumen rancangan arsitektur yang menggambarkan kondisi terkini SISKOHAT.

Organization of the Hajj is a national duty that involves the various elements of the Ministry and other organizations. The Ministry of Religious Affairs as the leading institution in organizing the Hajj has an obligation to make every organization of the pilgrimage a success, which is measured from the pilgrims’ level of satisfaction regarding the service given. Integrated and computerized hajj information system/Sistem informasi dan komputerisasi haji terpadu (SISKOHAT), as a provider of information technology unit at the Directorate-General of the Organization of the Hajj and Umrah, thus SISKOHAT must be able to make information technology as key to successful organization of the hajj starting from the registration process to the process of worship in the Holy land. In the SISKOHAT year 1432 H/2011 M blueprint report, it recommends one efficiency improvement program for hajj service process which is enterprise architecture design program. Therefore, in this study a reconstruction of SISKOHAT system requirement as one of the parts from enterprise architecture will be conducted. The framework used in this research is the Zachman Framework, because it has the most comprehensive value from the viewpoint of stakeholders and abstraction, if compared with some enterprise architecture frameworks that exist today. The result of this research is an architecture draft document that describes the current condition of SISKOHAT, based on 6 (six) main SISKOHAT business processes, which are: registration, settlement, document completion, departure, the process of worship in Saudi Arabia, and the process of repatriation."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Samuel
"Dalam penelitian-penelitian yang mengambil topik mengenai kajian investasi teknologi informasi, menampilkan manfaat-manfaat yang bisa didapatkan oleh organisasi dari investasi teknologi informasi. Dari manfaat-manfaat tersebut ada risiko-risiko yang bisa mempengaruhi pencapaian manfaat teknologi informasi yang diharapkan, maka dari itu perlu adanya kajian mengenai risiko-risiko yang bisa mempengaruhi pencapaian manfaat investasi teknologi informasi. Karya-karya akhir mengenai kajian manfaat investasi teknologi informasi, memberikan penjelasan mengenai perubahan-perubahan proses bisnis yang terjadi akibat adanya investasi teknologi informasi. Hal tersebut dapat menyebabkan adanya risiko dari sisi internal dan eksternal organisasi dan dapat ditinjau dari aspek manusia, proses, dan teknologi, yang bisa mempengaruhi jalannya proses bisnis organisasi.
Dalam melakukan kajian risiko dalam investasi teknologi informasi, maka diperlukan metode-metode yang dapat mendukung penelitian ini. Penelitian ini menggunakan Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik sebagai dasar utama untuk mengetahui manfaat-manfaat dalam investasi teknologi informasi yang bersifat generik untuk semua sektor industri. Kerangka kerja Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission Enterprise Risk Management dipakai untuk memberikan hubungan yang antara tujuan organisasi, strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut, kemudian risiko-risiko yang bisa terjadi dari penerapan strategi tersebut, dan indikator-indikator yang mempengaruhi terjadinya risiko-risiko yang dihadapi organisasi. Karya-karya akhir dengan tema kajian investasi teknologi informasi digunakan untuk memberikan gambaran proses-proses bisnis yang berubah, akibat adanya penerapan teknologi informasi dan memberikan keberagaman sektor industri yang dikaji dalam penelitian ini.
Penelitian ini menghasilkan indikator-indikator risiko yang bisa mempengaruhi terjadinya risiko dari pencapaian manfaat-manfaat pada Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik, yaitu, biaya tambahan, komplain karyawan, ketidakcocokan saldo pada neraca, tidak ada jaringan internet, keluhan pelanggan, dan downtime jaringan.

Research that takes topic of information technology investment studies, showing the benefits that can be obtained by the organization of information technology investment. From these benefits there are risks that could affect the achievement of the expected benefits of information technology. Therefore, it is necessary to study about risks that may affect the achievement of the benefits of information technology investments. Final projects about study of the benefits of information technology investments, provide a description of the business process changes that occurred as a result of of information technology investments. It can be lead to the risk from internal and external sides of organizations and can be viewed from the aspects of human, processes, and technology, that could affect the course of the organization's business processes.
In assessing the risk in information technology investments, it would required methods to support this research. This research using Generic Table IS/IT Business Value as the primary basis to determine the benefits of information technology investments, and generic for various industrial sectors. Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission Enterprise Risk Management Framework is used to provide a connection between the organization's objectives, strategies to achieve those goals, then the risks that could occur from the implementation of these strategies, and indicators that influence the occurrence of risks facing the organization. Final projects with theme of information technology investment study are used to give an overview of business processes that changed, due information technology implementation and provide a diversity of industry sectors examined in this study.
This research resulted the risk indicators that could affect the risk of the
achievement of benefits in Generic Table IS/IT Business Value, including, additional costs, the balance on the balance sheet mismatch, no internet connection, customer complaints, and network downtime.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Alby Akhsanajaya
"Perkembangan bisnis otomotif di Indonesia semakin tahun semakin meningkat, tumbuh dan berkembang baik. PT Toyota-Astra Motor adalah salah satu perusahaan otomotif distributor pemegang merek Toyota di Indonesia. Untuk membantu dalam menjalankan bisnisnya PT Toyota-Astra Motor memiliki satu organisasi departemen dalam bidang teknologi informasi yang bernama system support. Departemen ini bertugas membantu menjalankan dan mengembangkan bisnis perusahaan di bidang teknologi informasi. Penelitian ini dilakukan untuk merumuskan dan memetakan kompetensi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) departemen system support dalam menyediakan layanan teknologi informasi untuk dapat mendukung bisnis perusahaan saat ini. Perumusan dan pemetaan kompetensi tersebut dilakukan dengan menggunakan gabungan antara Ward & Peppard, SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), NICS (National ICT Competency Standard) dan melakukan wawancara dengan perwakilan manajemen, dalam hal ini adalah Kepala seksi STP (System Technology Planning). Hasil penelitian ini adalah standar kompetensi SI/TI dan peta kompetensi teknologi informasi departemen system support untuk mendukung bisnis perusahaan. Selain itu, penelitian juga berhasil memetakan kondisi aktual kompetensi pegawai dengan mengacu pada standar kompetensi SI/TI yang sudah dirumuskan. Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan bagi pengembangan SDM di masa yang akan datang.

The development of the automotive business in Indonesia is increasing, growing and developing well. PT Toyota-Astra Motor is one of the company's automotive brands holder Toyota distributor in Indonesia. To assist in running the business of PT Toyota-Astra Motor has a department in order to handle information technology matter called system support. This research was conducted to define and map the competencies of Information Systems and Information Technology (IS/IT) in system support department to support the company's business. Formulation and competency mapping is done by using a combination of Ward & Peppard, SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), NICS (National ICT Competency Standard) and conducted interviews with management representatives, in this case is section head of STP (System Technology Planning). The result is a standard of competence IS/IT and information technology competence map in system support departments. In addition, this research have also managed to map the actual competence of the employees with reference to the competency standard IS/IT. The result is expected to be a reference for the development of human resources in the future."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dzulfikar Maulana
"Keberadaan Sistem Informasi dan Teknologi informasi (SI/TI) telah menjadi kebutuhan utama dalam aktivitas operasional perusahaan. Pemilihan SI/TI yang tepat berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan dan efisiensi biaya operasional. Oleh sebab itu, perusahaan harus mampu mendefinisikan kebutuhan SI/TI disetiap investasi SI/TI yang dibelanjakan, termasuk didalamnya implementasi SAP yang diterapkan pada PT. Pindad (Persero).
Tujuan utama dari implementasi SAP pada PT. Pindad (Persero) adalah pembenahan end to end supply chain management supaya meningkatkan proses bisnis yang dijalankan di lingkungan bisnis PT. Pindad (Persero) terintegrasi. Implementasi SAP membutuhkan investasi yang besar yang memaksa perusahaan termasuk PT. Pindad (Persero) untuk mengukur nilai bisnis dari investasi.
Tabel manfaat bisnis generik SI/TI yang dikembangkan oleh Benny Ranti digunakan untuk mengidentifikasi manfaat atau nilai investasi SAP sedangkan System Dynamic digunakan untuk membangun model hubungan sebab akibat antar manfaat yang terpilih yang bertujuan untuk menentukan kelompok manfaat investasi yang digunakan untuk memudahkan dalam proses kuantifikasi.
Hasil penelitian ini adalah teridentifikasi 8 kategori manfaat dengan 18 sub kategori yang memiliki manfaat yang relevan dan berpengaruh signifikan bagi PT. Pindad (Persero). Total penghitungan nilai manfaat sebesar Rp. 136.014.600.713 yang diperoleh dari proses kuantifikasi semua manfaat investasi SAP yang teridentifikasi.

Information System and Information Technology (IS/IT) is being the prime necessity in company operational activity. Choosing the right IS/IT has an impact for increasing company performance and cost efficiency. Because of that, the company has to define the IS/IT needs in every IS/IT investment, including implementation of SAP in PT. Pindad (Persero).
The main purpose of SAP implementation in PT. Pindad (Persero) is to improve end to end supply chain management for increasing business process integration within PT. Pindad (Persero) business environment. Implementing SAP needs a huge investment which forces companies including PT. Pindad (Persero) to measure the returned business values of the investment.
The Generic IS/IT Business Value Table developed by Benny Ranti is used to identify the SAP benefit or value, whereas System Dynamics is used to build causal relationship model of all selected values. The purpose of System Dynamics modeling is to determine the group of values to ease the quantifying process.
The research result is the identification of 8 values categories with 18 subcategories that have relevant and significant values of SAP implementation for PT Pindad (Persero). The total amount of value is Rp. 136.014.600.713 obtained from the process of quantifying all the identified SAP investment values.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>