Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167976 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anggar Riskinanto
"Pengetahuan dewasa ini menjadi hal yang sangat penting untuk dimiliki bagi suatu perusahaan. Adanya sebuah pemerataan pengetahuan di antara pegawai akhirnya akan meningkatkan kemampuan kompetitif bagi perusahaan, dimana manfaat awal yang didapat akan dialami oleh pegawai itu sendiri. Pengelolaan pengetahuan yang buruk dalam perusahaan akan mengakibatkan terhambatnya proses pemerataan kompetensi pegawai. Hal ini terjadi antara lain, karena terbawanya pengetahuan unik oleh pegawai yang telah pensiun, terbatasnya lingkungan kerja yang ada, hingga budaya kerja yang tidak mendukung pembagian pengetahuan. Atas permasalahan ini maka diperlukan suatu solusi untuk menampung semua pengetahuan pribadi yang ada pada pegawai.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang model yang sesuai untuk sebuah sistem manajemen pengetahuan. Penelitian dilakukan pada bagian Helpdesk Support di VP-ASP, dimana lokasi bekerja pegawai terpisah di beberapa negara. Penelitian menggunakan metodologi Fernandez karena sifatnya yang sederhana dan cocok diterapkan pada perusahaan berskala kecil. Data yang digunakan dalam penelitian berasal dari observasi, survei, dan wawancara. Berdasarkan penelitian yang dilakukan didapat empat proses manajemen pengetahuan, yaitu direction, internalization, externalization, dan socialization of knowledge sharing.
Berdasarkan proses-proses yang dianalisis, maka didapatkan empat teknologi, yaitu chatting, discussion forum, document management, dan online library. Semua proses dan teknologi tersebut dijadikan dasar untuk pengembangan sistem manajemen pengetahuan. Berdasarkan pengembangan yang dilakukan, implikasi yang paling besar ada pada organisasi. Diharapkan pegawai dapat menyimpan dan menyebarkan pengetahuan pribadi melalui sistem manajemen pengetahuan, sehingga semua pegawai bisa memanfaatkan pengetahuan ini untuk memberikan layanan dukungan yang lebih baik untuk pelanggan perusahaan.

Nowadays, knowledge has become a very important thing for company. An even knowledge sharing among employees will eventually improve the company's competitive capability, whereas the initial benefit will be gained by the employees themselves. Poor knowledge management within a company will results in the delay of employee’s competence sharing. This happens, partly because of the unique knowledge that carried over by employees who have retired, the limited existing work environment, and culture that does not support the knowledge sharing. Based on these problems, there is a need for a solution to accommodate all of the existing personal knowledge that located on the employee.
This research aims to design a suitable method for a knowledge management system. The study was conducted at the Helpdesk Support in VP-ASP, where the employee’s working location is separated between several countries. This research uses Fernandez's methodology due to its simple approach and suitable to be applied in small-scale enterprises. Data used in this research is obtained from observations, surveys, and interviews. Based on research conducted, the result is four knowledge management processes, which are direction, internalization, externalization, and socialization of knowledge sharing.
Based on analyzed processes, the research obtained four technologies, which are chatting, discussion forum, document management, and online library. All the above processes and technology are used as the basis for knowledge management systems’ development. Based on development that has been done, the greatest implication is located on the organization. It is expected that employees will be able to store and spread personal knowledge through knowledge management system, so that all employees can utilize this knowledge to provide better support services for enterprise customers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sindu Ponco Widodo
"Pesatnya perkembangan teknologi, mendorong perusahaan yang dahulu berorientasi pada peningkatan aset tangible, sekarang juga memperhatikan aset intangible agar dapat mempertahankan keberadaannya serta meningkatkan daya saing. Aset ini merupakan modal dari individu yang memiliki arti penting yang tidak bisa diabaikan bagi perusahaan. Jika aset ini dapat dikelola dengan baik pada proses internal maupun hubungan eksternal, maka dapat meningkatkan performa perusahaan maupun kepuasan karyawan.
Proses menemukan, mengumpulkan, dan berbagi serta infrastruktur memerlukan pengelolaan terus menerus dan dinamis yang dikombinasikan dengan teknologi dan jaringan komunikasi. Proses ini dikenal dengan sistem manajemen pengetahuan (Knowledge Management - KM).
Bagian utama KM adalah competitiveness, diperoleh apabila perusahaan secara sadar dan komprehensif menerapkan konsep KM. Implementasi KM yang baik, benar dan tersetrukturnya lokasi dalam melakukan penyimpanan dan pengambilan informasi yang dibutuhkan serta dukungan teknologi yang memadai, merupakan modal bagi perusahaan untuk menciptakan efisiensi dalam setiap proses.
Penelitian ini merupakan perancangan awal portal pengetahuan yang akan diterapkan di departement engineering PT Yuan Sejati untuk menganalisa kesiapan infrastruktur, prosedur yang berkaitan dengan fungsi portal dan fitur yang diperlukan menurut metodologi yang ditulis oleh Heidi Collins, melalui pemetaan pengetahuan, dokumentasi, identifikasi budaya, strategi, perancangan infrastruktur, dan pengumpulan data lain yang diperlukan menurut metodologi KM oleh Amrit Tiwana.
Hasil analisa dan perancangan pada engineering department PT Yuan sejati, blueprit terdiri dari wiki page, diskusi, dokumen, survei, blog dan knowledge base and help desk.

The rapid development of technology, the former encourages companies oriented on improving tangible assets; intangible assets now also pay attention to in order to maintain its presence and increase competitiveness. This is a capital asset of the individual who has a significance that cannot be ignored for the company. If these assets can be managed by both internal processes and external relationships, it can improve the performance of the company as well as employee satisfaction.
The process of finding, collecting, and sharing as well as infrastructure requires ongoing management and dynamic combined with technology and communication networks. This process is known as knowledge management systems (KMS).
The main part of KM is competitiveness, when the company acquired consciously and comprehensively implements the concept of KM. KM implementation is good, right and structured location in the storage and retrieval of information is needed and support appropriate technology, an asset for the company to create efficiency in every process.
This study is a preliminary design knowledge portal that will be applied in the engineering department of PT Yuan Sejati to analyze infrastructure readiness, procedures related to portal functions and features required by the methodology written by Heidi Collins, through knowledge mapping, documentation, identification of culture, strategy, designing infrastructure and other necessary data collection methodology according to KM by Amrit Tiwana.
Results of the analysis and design of the engineering department PT Yuan Sejati, blueprit consists of wiki page, discussion, documents, surveys, blogs, knowledge base and help desk.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Wati
"Penjaminan mutu suatu Fakultas merupakan suatu hal yang harus dilakukan oleh setiap perguruan tinggi karena mutu suatu Fakultas akan menentukan kualitas dari perguruan tinggi tersebut. Badan Penjaminan Mutu Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta disingkat (BPM UPNVJ) dibentuk melalui Surat Keputusan Ketua Badan Penyelenggara UPN "Veteran" Nomor: Skep/106/XII/2005 tanggal 29 Desember 2005 tentang Badan Penjaminan Mutu Universitas Pembangunan Nasional "Veteran". Badan Penjaminan Mutu (BPM) merupakan suatu unsur pengawasan internal Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah rancangan model knowledge management yang sesuai dengan kondisi Badan Penjaminan Mutu dalam mendukung penjaminan mutu Fakultas. Perancangan Model knowledge management dilakukan melalui analisis dan perancangan suatu prototipe dari model yang akan dikembangkan serta dilakukan suatu analisis faktor - faktor kontingensi yang kemudian akan dipetakan kedalam SECI Model Nonaka dan Takeuchi. Perancangan model knowledge management sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya melalui proses internalisasi dan eksternalisasi. Prototipe dari model knowledge management system dapat digunakan untuk mengevaluasi model tersebut.

The quality assurance of a faculty is something that must be done by each college, for the quality of the faculty will determine the quality of the university itself. The Quality Assurance Agency for National Development University "Veteran" Jakarta abbreviated (BPM, UPNVJ) was established by Decree of the Chairman of the organizers of UPN "Veteran" Jakarta No. Skep/106/XII/2005 dated December 29, 2005 regarding the Quality Assurance Agency for UPN "Veteran" Jakarta. BPM is an element of internal control of UPN "Veteran" Jakarta.
This research aims to produce a draft of the knowledge management model in accordance with the conditions of the BPM in support of the faculty quality assurance. The Design of the knowledge management model done through the analysis and the design of a prototipe of the model that will be developed and the analysis of the contingency factors will be carried out which will then be mapped into the SECI model Nonaka and Takeuchi. The design of the knowledge management model is in accordance with the duties and the functions through a process of internalization and externalization. The Prototipe of the knowledge management system model can be used to evaluate the model.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pane, Cut Yunny Artha Meyrina
"IT Service Desk adalah bentuk layanan terhadap user dalam menanggulangi permasalahan yang terkait dengan teknologi yang ada pada perusahaan. Dengan adanya Sistem Aplikasi Service Desk (SASD) diharapkan dapat menjadi solusi efektif bagi para staf IT dalam melayani user, selain itu dengan adanya sistem ini dapat menjadi basis knowledge dalam memfasilitasi transfer knowledge dalam perusahaan. Diharapkan pengetahuan yang ada tidak hanya tinggal atau bersemayam pada para staf IT tapi juga ada dalam perusahaan yang tersimpan melalui sistem ini. Tapi apakah SASD ini sudah efektif dari segi penggunaannya.Untuk menjawabnya perlu dilakukan pengkajian untuk menemukan faktor-faktor apa yang dapat mempengaruhi efektifitas dari SASD serta kebijakan apa yang dapat diambil pihak management terkait penemuan ini. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah perpaduan model dari Wu & Wang dan faktor Service Quality dari model Jennex & Olfman. Teknik analisa pengkajian menggunakan analisis Struktural Equation Modeling (SEM) dan aplikasi LISREL sebagai alat bantu analisis.

IT Service Desk is the shape of IT services to users in tackling the problems associated with the existing technology in the enterprise.With the present of System Application Service Desk (SASD) is expected to be an effective solution for IT staff in serving the user, in addition to the existence of this system can be a knowledge base in facilitating knowledge transfer within the company. It is expected that existing knowledge is not only staying or residing on the IT staff but also in the company saved through this system. But whether this is SASD-effective in use. To answer it the assessment needs to be done to find the factors that may affect the effectiveness of SASD and what policy that management will take through the result of the factors that find in this research . The model used in this study is a combination of the model of Wu & Wang and Service Quality factor of the model analysis techniques Jennex & Olfman. This assessment will be conducted by analysis of Structural Equation Modeling (SEM) and used LISREL applications as an analytical tool."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nuki Arsanti
"Pengetahuan merupakan hal yang sangat penting untuk dimiliki oleh sebuah organisasi. Dengan adanya pengetahuan dan pemerataan pengetahuan antara pegawai akan meningkatkan kemampuan kompetensi dan kompetitif organisasi tersebut sehingga dapat dirasakan manfaatnya baik secara langsung dan tidak langsung oleh semua pegawai. Dalam membangun sistem manajemen pengetahuan diperlukan penetapan prioritas dalam proses manajemen pengetahuan sehingga dapat dilihat baik kesesuaian pengetahuan yang dibutuhkan dengan teknologi yang akan dipakai. Sistem manajemen pengetahuan yang dikembangkan dalam bentuk prototipe akan menunjang proses manajemen pengetahuan yaitu combination, externalization, internalization dan exchange dengan menghasilkan fitur yang diambil berdasarkan kesesuaian teknologi yang dipilih yaitu manajemen dokumen, forum diskusi, chatting, dan wiki. Langkah-langkah yang dipakai sehingga menghasilkan prioritas proses manajemen pengetahuan adalah dengan menggunakan solusi manajemen pengetahuan yang melihat faktor kontingensi yang ada di organisasi sehingga dapat teridentifikasi kebutuhan manajemen pengetahuan yang spesifik untuk organisasi saat ini dan fasilitas untuk pengembangan sistem manajemen pengetahuan.

Knowledge is an important thing to be owned by organization. With knowledge sharing among employees improves the competence and competitiveness of an organization and employees will benefit from that. Knowledge Management System development need priority of the process and technology compatibility of the Knowledge Management that will be used. Knowledge Management System will be developed in prototype and including process knowledge management such as combination, externalization, internalization, and exchange with feature like document management, forum discussion, chatting, and wiki. The steps to develop knowledge management using knowledge management solutions that apprehend contingency factors within the organization so it can be identified spesific current needs and facilities for the development"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2016
TA-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Bagus Nurul Alam
"Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan sistem manajemen pengetahuan yang digunakan untuk menangkap dan menyebarkan pengetahuan pada kegiatan penelitian di Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode business process re-engineering (BPR) untuk mendapatkan rancangan sistem perbaikan yang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem pengelolaan pengetahuan meningkatkan penyebaran pengetahuan dan penangkapan pengetahuan di Universitas Indonesia. Proses perbaikan diuji dengan melakukan simulasi menggunakan Igrafx. Simulasi menunjukkan jumlah pengetahuan yang berhasil ditangkap dan disimpan sistem pengelolaan pengetahuan.

This study aims to design a knowledge management system to capture and distribute knowledge related to research activities in Universitas Indonesia. This study uses the businerss process reengineering (BPR) method to significantly improve the system design. The results show that the knowledge management system does increase the capture and distribution of knowledge in Universitas Indonesia. The improvement process was tested through simulations conducted in Igrafx. The simulations then show the amount of knowledge captured and retained in the knowledge management system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S60062
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pakpahan, Ferdinan
"Pengetahuan merupakan hal yang krusial untuk dimiliki oleh sebuah perusahaan Manajemen pengetahuan penting dilakukan dalam perusahaan untuk menjamin bahwa setiap pengetahuan yang melekat pada setiap pegawai dapat menjadi pengetahuan perusahaan juga PT BCI Asia merupakan sebuah perusahaan jasa media untuk proyek konstruksi Produk utama BCI Asia yang dijual kepada calon pelanggan adalah Project Leads Kompleksitas fitur produk Project Leads yang ditawarkan oleh BCI Asia merupakan sebuah tantangan tersendiri bagi setiap karyawan Tingkat kemampuan penguasaan karyawan terhadap produk yang baik tentunya akan mendukung tingkat penjualan Knowledge Management System merupakan teknologi yang memungkinkan proses pengidentifikasian pengelolaan dan transfer pengetahuan berjalan efektif dan efisien Pada penelitian ini menghasilkan rancangan model KMS yang sesuai dengan kebutuhan PT BCI Asia Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pendekatan metodologi Tiwana Tiwana 1999 dan analisis faktor kontingensi Fernandez 2004 Hasil rancangan model tersebut tertuang pada prototipe yang memiliki fungsi fungsi untuk menunjang proses manajemen pengetahuan di PT BCI Asia.

Knowledge is crucial to an organization Knowledge management is important to guarantee all individual knowledges become company knowlege PT BCI Asia is a media services company which specialized in construction projects The main product of BCI Asia is Project Leads Complexity in Project Leads rsquo s features offered by company brings a challenge to the staff The high degree knowledge of employee in a product will impact the degree of product rsquo s selling Knowledge Management System is a technology that enable process of identification manage and transfer of knowledge more effective and efficient The result of this research is a knowledge management system model for BCI Asia This research use Tiwana methodology Tiwana 1999 and contingency factor analysis Fernandez 2004 The design of the model is embodied in prototypes that have functions to support knowledge management process in BCI Asia."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Ariyana
"Pusintek sebagai unit TIK Pusat di Kemenkeu, sesuai amanah arah pengembangan TIK Kemenkeu dalam mendukung integrasi TIK Kemenkeu dalam mewujudkan sistem informasi manajemen keuangan terpadu, bertanggung jawab dalam penyediaan dukungan TIK yang meliputi staf pendukung teknis dan Service Desk. Pusintek sudah memiliki aplikasi pengelolaan layanan TIK yang digunakan untuk mendokumentasikan laporan permintaan, laporan gangguan, dan laporan permintaan perubahan dalam sebuah sistem yang berbasiskan ITIL bernama aplikasi Sipelantik. Penerapan knowledge based untuk penyelesaian laporan incident belum optimal karena pegawai belum memanfaatkan sharing pengetahuan atau dokumen petunjuk teknis untuk penyelesaian incident pada aplikasi Sipelantik, selain itu pegawai kesulitan mencari pengetahuan yang telah ada. Tujuan penelitian ini adalah membuat rancangan KMS yang sesuai untuk Pusintek Kementerian Keuangan. Pendekatan dengan kontingensi menyediakan beberapa alternatif yang dapat diterapkan sesuai dengan karakteristik organisasi. Dengan begitu untuk mendapatkan solusi rancangan KMS yang sesuai dengan karakteristik Pusintek maka analisis yang diterapkan pada penelitian ini menggunakan analisis kontingensi dari Becerra-Fernandez dan Sabherwal. Penelitian ini menghasilkan rancangan KMS yang sesuai untuk Pusintek Kemenkeu, dimana proses KM yang dihasilkan adalah routines, socialization for knowledge sharing, exchange, dan externalization. Kebutuhan fungsionalitas sistem menghasilkan empat fitur utama untuk mendukung proses KM tersebut yaitu mengelola dokumen, forum diskusi, expert locator, dan wiki.

Pusintek as a Centre ICT unit of the Ministry of Finance, according mandate directions of ICT development in supporting the integration of ICT of the Ministry of Finance in realizing an integrating financial management information system, is responsible for the provision of ICT support that includes technical support staff and Service Desk. Pusintek has already own ICT service management application that used to document the report requests, bug reports, and report change request for an ITIL based system called Sipelantik application. The application of knowledge based on the completion of incident report is not optimal because the employees do not take advantage of sharing knowledge or technical guidance documents for the completion of the Sipelantik incident, other than that of employees having trouble finding the knowledge that already exists. The purpose of this study is to design an appropriate KMS for Pusintek of the Ministry of Finance. Contingency approach presents several alternatives that can be applied in accordance with the characteristics of the organization. To obtain a design solution that is suitable with the KMS Pusintek characteristics the analysis in this study will be using contingency analysis of Becerra Fernandez and Sabherwal. The research resulted in the design of appropriate KMS for Pusintek of the Ministry of Finance, which is the process of KM generated routines, socialization for knowledge sharing, exchange, and externalization. System functionality produces four main features to support the KM processes which are manage documents, discussion forums, expert locator, and wiki."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2017
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Ilatifah Nur Hidayat
"Knowledge merupakan aspek penting di dalam suatu perusahaan. Knowledge juga menjadi dasar yang dalam proses pengambilan keputusan, sehingga pengelolaan knowledge yang buruk dapat berdampak pada kinerja perusahaan. Divisi Information Technology (DIT) merupakan salah satu divisi di Telkom yang menyadari akan pentingnya pengelolaan knowledge. Saat ini pengelolaan knowledge di DIT belum dilakukan secara merata dan terstruktur. Hal tersebut berakibat pada banyaknya pengetahuan yang hilang, sulitnya mencari dan mengakuisisi pengetahuan, tidak ada repositori pengetahuan, dan proses pembelajaran terhambat. Untuk mengatasi hal tersebut, dilakukanlah penelitian ini dengan tujuan untuk merancang KMS yang sesuai dengan kebutuhan DIT Telkom. Penelitian ini menggunakan KMS design method dari Becerra Fernandez untuk mengidentifikasi KM solution. Kemudian untuk mendapatkan kebutuhan fungsional dan non-fungsional KMS, penulis melakukan wawancara dengan pihak terkait. Setelah requirement didapatkan, penulis merancang KMS dengan menggunakan teknik prototyping. Untuk analisis gamification, penulis menerapkan kaleidoskop gamification. Hasil rancangan KMS dievaluasi dengan menggunakan teknik PSSUQ. Penulis juga merancang arsitektur KMS dengan menerapkan seven-layer arsitektur KMS dari Tiwana. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa proses KM yang dibutuhkan oleh DIT Telkom adalah socialization (for knowledge discovery), direction, routines, dan combination. Kemudian elemen gamification yang dibutuhkan adalah point, reward, dan leaderboard. Hasil evaluasi rancangan KMS menunjukkan nilai PSSUQ sebesar 2,783 yang berarti rancangan dapat diterima oleh pegawai DIT.

Knowledge is a fundamental component within a corporation. Insufficient management of knowledge can adversely affect firm performance as it serves as the foundation for the decision-making process. The Information Technology Division (DIT) is a division within Telkom that recognizes the significance of knowledge management. Presently, the implementation of knowledge management in DIT lacks uniformity and organization. Consequently, there is a significant loss of knowledge, challenges in locating and obtaining knowledge, absence of a knowledge repository, and hindered learning process. In order to address this issue, a study was carried out with the objective of developing a Knowledge Management System (KMS) that is tailored to the specific requirements of DIT Telkom. This study employs Becerra Fernandez's KMS design methodology to discern appropriate Knowledge Management (KM) solutions. To obtain the functional and non-functional requirements of KMS, the author conducted interviews with relevant stakeholders. Once the requirements were acquired, the author developed the KMS utilizing prototyping methodologies. The author utilized kaleidoscopic gamification for the purpose of analyzing gamification. The outcomes of the KMS design were assessed utilizing the PSSUQ methodology. The author implemented the KMS architecture by utilizing Tiwana's seven-layer KMS architecture. The research findings indicate that the KM processes required by DIT Telkom include socialization (for knowledge discovery), directions, procedures, and combination. The necessary gamification components are points, awards, and leaderboards. The evaluation findings of the KMS design indicate a PSSUQ value of 2.783, signifying that the design is acceptable to DIT personnel."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Pita Larasati Fauziah Nur
"Tugas akhir ini membahas suatu pengembangan model untuk suatu knowledge management system dengan domain riset, yaitu pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Model berupa prototipe berbasis web. Pengembangan ini bertujuan dalam sharing data, informasi, dan pengetahuan serta komunikasi yang terjadi pada lembaga tersebut sehingga diharapkan dapat membantu pertukaran informasi yang terkadang terputus. Hal ini dikarenakan belum ada suatu repository khusus yang menampung dan mengelola human capital (sebagai dasar utama pengetahuan yang dimiliki lembaga riset) di BPPT.
Prototipe web ini menggunakan teknologi semantic web dengan penerapan ontologi. Pemilihan teknologi tersebut berdasarkan kajian terhadap pengembangan knowledge management system di beberapa lembaga riset dunia. Lalu, analisis project flow di BPPT serta analisis berdasarkan contingency factor. Kemudian, pengembangan model bernama BPPT Intranet ini dibuat dengan menggunakan open source, yaitu portalCore yang telah digunakan pula dalam salah satu proyek SWAD-E, yaitu SWED serta blog Wordpress sebagai media untuk membantu sharing komunikasi (bersifat independent).
Selain itu, tugas akhir ini menampilkan beberapa screenshot tampilan disain prototipe BPPT Intranet serta rincian uji fungsionalitas pada sistem tersebut. Model knowledge management system pada BPPT Intranet ini adalah knowledge sharing system. Hal ini dibuktikan melalui analisis contingency factor yang disesuaikan pula dengan project flow dan tujuan penelitian.

The focus on this thesis is developing a model for knowledge management system in research domain, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. This model is a web prototype. The purpose of developing this knowledge management system are sharing data, information, knowledge, communication that happen at this organization so that the system can improve information exchange in research area. In BPPT itself, they do not have yet some repository which can accomodate and manage human capital (as main fundamental of knowledge owned by research area).
This web prototype is using semantic web technology with ontology application. The chosen of the technology is based on study from previous works about development of knowledge management system in several research organizations in the world. Then, continue with some analysis for BPPT?s project flow and analysis based on contingency factors. After that, knowledge management system model (known as BPPT Intranet) is developed using an open source named portalCore that has been used in one of SWAD-E projects, called SWED and also Wordpress blog as a media for helping knowledge workers to communicate each other.
Moreover, this thesis displays some screenshot from BPPT Intranet?s prototype design and details about functional test that have been applied on the system. The appropriate knowledge management system model at BPPT Intranet is knowledge sharing system. That is proofed by analysis based on contingency factor and also according to BPPT?s project flow and purpose of the research itself.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>