Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72936 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harismo Aji
"Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal (Ditjen PAUDNI) adalah satuan kerja Eselon I dibawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Ditjen PAUDNI membentuk sebuah mekanisme pendataan berbasis teknologi informasi dalam bentuk Aplikasi Pendataan Ditjen PAUDNI yang bertujuan untuk memetakan kondisi pendidikan anak usia dini, nonformal dan informal di seluruh daerah untuk mendukung kebijakan pemerintah yang cepat dan tepat sasaran. Catatan yang tersimpan dalam database Aplikasi Pendataan Ditjen PAUDNI menunjukkan tingkat pengembalian data yang rendah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penerimaan aplikasi pendataan oleh penggunanya. Model penerimaan yang digunakan adalah UTAUT2, dan dianalisa dengan konsep Structural Equation Modeling (SEM) dengan menggunakan perangkat lunak SmartPLS. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerimaan aplikasi pendataan Ditjen PAUDNI oleh pengguna dipengaruhi oleh variabel Social Influence, Facilitating Condition dan Habit.

Directorate General of Early Childhood Education, Ministry of Education and Culture of Republic of Indonesia build an information technology based data collection mechanism in order to have detailed image about early childhood educational condition across the country. The mission of this system is to support the board directors in a purpose of fast and on target decision making. Currently, the database record shows that the system has low return rate. This condition makes the board directors unable to reach any region that they have no any information about.
The goal of this research is to detect any factors that influence the acceptance of the system by the users. Acceptance model used by this research is the UNIFIED THEORY OF ACCEPTANCE USE OF TECHNOLOGY 2 (UTAUT2) model, then analyzed using SmartPLS software application. The result of the analysis shows that the influence factors of the acceptance of the system are social influence, facilitating condition and habit.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Cholila Djavad Nammah
"Pengajar menerima dan menggunakan teknologi internet untuk persiapan bahan ajar dan pengumpulan tugas siswa Penelitian ini mengadopsi Unified Theory of Acceptance and Use of Technology UTAUT sebagai konsep model penerimaan oleh pengajar SMA di Kota Bogor Analisis dilakukan menggunakan metode Structural Equation Modeling dan Path Analysis Hasil penelitian menunjukkan bahwa performance expectancy secara signifikan mempengaruhi behavioral intention sedangkan effort expectancy dan social influence tidak berpengaruh serta facilitating conditions tidak mempengaruhi use behavior Behavioral intention secara signifikan mempengaruhi use behavior pada wanita sedangkan pada pria keduanya tidak berpengaruh Sekolah sebaiknya memfokuskan nilai manfaat dalam sosialisasi teknologi internet bagi pengajar

Internet technology is growing rapidly each year which is accepted by teachers in academic environment to prepare teaching materials and collect assignments This research adopted the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology UTAUT as the concept of high school teachers rsquo acceptance The analysis performed by using Structural Equation Modeling and Path Analysis The findings of research tells that performance expectancy has a significant relationship with behavioral intention whereas effort expectancy and social influence do not Facilitating conditions is not found to influence use behavior Behavioral intention significantly influences use behavior for female teachers but not for male teachers Schools should consider performance expectancy when adopting internet technology for teaching "
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lidya Harnita
"Sistem Informasi Manajemen Pemeriksaan pada Badan Pemeriksa Keuangan RI merupakan sistem utama yang mendukung proses bisnis BPK RI dalam pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Namun dalam implementasinya penggunaan sistem ini relatif masih rendah dan masih ditemukan kendala untuk mengakses sistem. Padahal melalui sistem tersebut diharapkan bisa memperbaiki kinerja terkait pemeriksaan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi diterimanya Sistem Informasi Manajemen Pemeriksaan. Model yang digunakan dalam penelitian ini menggabungkan model Technology Acceptance Model dengan penambahan variabel eksternal dari model UTAUT, keberhasilan sistem informasi Delone & McLean, dan symbolic adoption. Data dikumpulkan dengan mengirimkan kuesioner kepada 160 pegawai Badan Pemeriksa Keuangan RI di seluruh Indonesia, dan diperoleh sampel sebanyak 127 responden. Data yang terkumpul tersebut kemudian diolah dengan menggunakan teknik Structural Equation Modeling (SEM) dan path analysis.
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa kualitas sistem, kualitas informasi dan kemampuan diri menjadi faktor yang mendorong diterimanya Sistem Informasi Manajemen Pemeriksaan. Selain itu penelitian ini juga membuktikan validitas dari teori TAM dengan terbuktinya perceived ease of use dan perceived usefulness mempengaruhi dalam adopsi dari teknologi. Dengan mempertimbangkan hasil ini, BPK diharapkan bisa memfokuskan pengembangan sistem tersebut pada aspekaspek kualitas sistem dan informasi.

Audit Management Information System in Badan Pemeriksa Keuangan RI is the main system to support BPK RI?s business process in auditing state finance management and accountability, but in reality the implementation is relatively weak and there are still obstacles to access the system, even though the system was built to improve the audit performance.
The purpose of this study is to find out the factors behind the acceptability of Audit Management Information System. The model used is a combination of Technology Acceptance Model with addition of external variable from UTAUT model, Delone & McLean of information system success and symbolic adoption. Data compiled from questionnaire being sent to 160 BPK RI employees across the nation, with sample of 127 respondents. The data then studied using Structural Equation Modeling (SEM) and path analysis methods.
Results of the study shows that system quality, information quality and selfefficacy are affecting acceptability of Audit Management Information System. Besides that, this study also proves the validity of TAM theory which shows perceived ease of use and perceived usefulness contribute to technology adoption rate. Considering the result of this study, to develop the system BPK should focus on quality of the information and the system itself.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Elvina Sugito
"Pada era globalisasi seperti saat ini perkembangan teknologi semakin berkembang pesat di Indonesia. Penerapan Sistem Informasi Teknologi Informasi SI TI telah menjadi hal yang umum dan banyak diterapkan di berbagai sektor termasuk dunia pendidikan. Universitas Tarumanagara Untar adalah salah satu universitas yang melakukan implementasi SI TI dalam kegiatan belajar mengajarnya. Fakultas Teknologi Informasi FTI Untar merupakan salah satu fakultas yang melakukan implementasi SI TI yang berupa "E Learning System" Namun dalam pemanfaatannya tidak semua berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu kendala yang dihadapi adalah tingkat penerimaan pengguna terhadap sistem sehingga pemanfaatannya dirasakan belum optimal dan tidak sesuai dengan harapan yang diinginkan.
Penelitian terdahulu menjadi salah satu acuan penulis untuk melakukan penelitian ini. Penelitian ini dilakukan dengan melibatkan sejumlah dosen dan mahasiswa FTI Untar. Pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi kuesioner dan wawancara Kuesioner dibuat berdasarkan model Unified Theory of Acceptance and Use of Technology UTAUT yang telah dimodifikasi. Peneliti melakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik Partial Least Square PLS dan menggunakan aplikasi bernama SmartPLS. Data diolah berdasarkan tiga kategori pengguna yaitu pengguna secara umum pengguna laki laki dan pengguna perempuna.
Hasil penelitian menyatakan bahwa faktor yang memengaruhi pengguna secara umum adalah e learning motivation facilitating conditions dan behavioral intention. Pada pengguna laki laki faktor faktor yang memengaruhi penggunaan E Learning System adalah content quality facilitating conditions dan behavioral intention. Pada pengguna perempuan faktor faktor yang memengaruhi adalah e learning motivation dan behavioral intention. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan bahwa memang terdapat perbedaan antara pengguna berjenis kelamin laki laki dan perempuan dalam mengimplementasikan suatu teknologi."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2015
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Soleh
"Penerapan Sistem Otomatisasi Perkantoran (Office Automation System) di PT. Jasa Raharja (Persero) yang diberi nama Sistem Informasi Aplikasi Perkantoran Jasa Raharja (SIAPJR) ditujukan untuk memberikan perubahan yang signifikan dalam pelaksanaan proses kerja, eksekusi proses bisnis, dan koordinasi aktivitas kerja di lingkungan Jasa Raharja secara keseluruhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penerimaan yang dapat mempengaruhi pegawai dalam menggunakan Sistem Informasi Aplikasi Perkantoran Jasa Raharja (SIAPJR).
Model yang digunakan pada penelitian ini merupakan menggabungkan model UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology) yang dikembangkan oleh Venkatesh (2003) dan symbolic adoption yang dikembangkan oleh Nah (2004). Data yang digunakan dalam penelitian ini hasil penyebaran kuesioner kepada pegawai kantor pusat. Analisis data yang digunakan adalah Analisis Korelasi dan Analisis Regresi Linier Berganda.
Berdasarkan hasil analisis terhadap model penelitian yang diuji membuktikan bahwa Performance Expectancy, Social Influence dan Facilitaing Condition berpengaruh terhadap Symbolic Adoption. Sedangkan variabel Effort Expectancy tidak berpengaruh terhadap Symbolic Adoption. Moderator Jenis Kelamin dan Usia mempengaruhi hubungan Performance Expectancy, dan Facilitating Condition terhadap Symbolic Adoption. Moderator Usia hanya berpengaruh pada hubungan Social Influence dengan Symbolic Adoption. Sedangkan Moderator jabatan tidak berpengaruh.

The use of “Sistem Informasi Aplikasi Perkantoran Jasa Raharja” (SIAPJR) as Office Automation System in PT. Jasa Raharja (Persero) make significant changes on the execution of the working process and business process in PT. Jasa Raharja (Persero), also to make a coordination of all of the work activity. This research was conducted in PT. Jasa Raharja (Persero) to explore factors that may affect workers in the use of “Sistem Informasi Aplikasi Perkantoran Jasa Raharja” (SIAPJR).
A combination between UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology) model developed by Venkatesh (2003), and symbolic adoption developed by Nah (2004) was used as the model of this research. Data was collected from the questionnaire that disseminated among the central office workers. Correlation analysis and multiple linear regression analysis was used to analyze the data.
Based on the result of data analysis, it is proven that performance expectancy, social influence and facilitaing condition affect the Symbolic Adoption. Meanwhile, effort expectancy variable doesn’t affects the Symbolic Adoption. Gender and age also affect the relation between performance expectancy and facilitating condition to the Symbolic Adoption. Age is only affects the relation between social influence and the Symbolic Adoption. Meanwhile position of job is not an affecting factor.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2014
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Imam Ramadhan
"Tingkat kepuasan masyarakat yang tinggi terhadap penyelenggaraan pelayanan publik merupakan tolok ukur keberhasilan dari program-program yang ada di pemerintahan. Oleh karena itu pemerintah sebagai pelaku utama dalam proses pembangunan dapat bersifat transparan dan akuntabel, maka proses pemerintahan tersebut harus didukung oleh teknologi informasi. Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI) adalah sebuah unit kerja setingkat Eselon I yang berada dibawah Kementrian Komunikasi dan Informatika yang mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis dibidang Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika. Sesuai dengan tugas dan fungsinya didalam menetapkan regulasi telekomunikasi serta didalam memberikan pelayanan publik terhadap masyarakat, maka Ditjen SDPPI melakukan investasi Teknologi Informasi (TI) dengan membangun Sistem Nota Dinas Elektronik (SNDE) untuk membantu menangani urusan persuratan dan disposisi dengan menggunakan sarana teknologi informasi. Berdasarkan data yang didapat dari Audit Sistem TI yang dilakukan oleh Bagian Perencanaan Ditjen SDPPI pada tahun 2012 menunjukkan masih minimnya user yang menggunakan SNDE. Hal inilah yang merupakan dasar bagi penulis untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi para pegawai Ditjen SDPPI dalam menggunakan SNDE. Desain penelitian merupakan hasil modifikasi dari teori UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology). Pengumpulan data menggunakan kuisioner dan pengolahan data serta penarikan kesimpulan menggunakan Structural Equation Model dengan Partial Least Square sebagai alat untuk melakukan analisis data. Dari hasil pengujian data menunjukkan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan SNDE yaitu ekspektasi performa (Performance Expectancy), kemudahan penggunaan (Effort Expectancy), pengaruh rekan kerja (Peer Influence), niat untuk menggunakan (Behavioral Intention), kondisi fasilitas (Facilitating Condition), Actual Usage dan 2 variabel moderat Age dan Gender.

A high level of public satisfaction towards public service is a measure of the success of the programs that exist in government. Therefore the government as the main actors in the development process can be transparent and accountable, then the government must be supported by information technology. Directorate General of Resources and Equipment Post and Information Technology (Ditjen SDPPI) is a business unit of First Echelon level under the Ministry of Communications and Information Technology which has the task to formulate and implement policies and technical standardization in the field of Resources and Equipment Post and Information. In accordance with their mandate to impose regulations in telecommunications and in providing public services to the community, the Directorate General SDPPI investing Information technology (IT) to build Electronic Systems Office Memorandum (SNDE) to assist with the correspondence and disposition by means of information technology. Based on the data obtained from the IT System Audit conducted by the Department of Planning and program in 2012 showed that still lack of user who uses SNDE. It is this which is the basic for the author to determine the factors that influence employees of Ditjen SDPPI in using SNDE. The study design is a modified version of the theory UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology). Collecting data using questionnaires and data processing and drawing conclusions using Structural Equation Models with Partial Least Square as a tool to perform data analysis. From the results of the test data showed that the factors influencing the use of SNDE are Performance Expectancy, Effort Expectancy, Peer Influence, Behavioral Intention, Facilitating Condition, actual Usage and 2 (two) moderate variables Age and Gender.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmat Agusli
"Strategi harga jual bagi setiap perusahaan merupakan komponen penting dalam proses mendapatkan keuntungan yang maksimal termasuk di dalamnya pada harga jual jasa profesional SI/TI. Di zaman customer-centric saat ini perlu adanya pendekatan baru dalam merancang strategi harga jual yaitu outside-in yang berdasarkan kepada berapa nilai jasa yang mendekati perspektif manfaat yang akan diterima pelanggan serta keselarasan nilai tersebut dengan keinginan pelanggan untuk membayarnya. Dalam keterkaitan dengan harga jual, customer-based value didefinisikan sebagai harga maksimal yang ingin dibayarkan oleh konsumen untuk mendapatkan layanan jasa yang diinginkan. Dengan mengetahui besarnya WTP (Willingness To Pay) yang diharapkan konsumen, maka potensi manfaat dapat dibangun melalui kemampuan perusahaan untuk memberikan harga jual yang sesuai dengan keinginan konsumen, walaupun transaksi jual beli belum terjadi dan manfaat nyata produk dan jasa belum dapat dirasakan secara langsung.
Proses perancangan strategi harga jual jasa profesional SI/TI berdasarkan customer-based value menggunakan teori WTP (Willingness To Pay) untuk mengetahui keinginan konsumen dalam membeli sebagai value yang mereka harapkan, tabel manfaat bisnis SI/TI generik untuk mengidentifikasi manfaat layanan jasa, dan teori price-led costing untuk mengetahui target biaya dan membandingkannya dengan estimasi biaya sesungguhnya.
Dalam penelitian berhasil diidentifikasi 12 (dua belas) manfaat jasa sebagai produk ekonomi yang memiliki daya jual yang tinggi menggunakan tabel manfaat bisnis SI/TI generik yang diperoleh dari pemetaan faktor-faktor yang mempengaruhi WTP konsumen. Manfaat jasa ini dijadikan sebagai daftar manfaat secara umum (default value) yang akan diterima oleh konsumen karena membeli layanan jasa profesional SI/TI dari perusahaan walaupun belum diketahui secara rinci jenis layanannya. Proses perancangan harga jual jasa profesional SI/TI berdasarkan customer-based value akan dirangkum ke dalam flow chart yang menunjukkan 8 (delapan) langkah yang memudahkan perusahaan dalam mengimplementasikannya secara nyata.

Pricing Strategy is an important element for company in the process of getting the maximum profit, price includes IS/IT professional service. In current customer-centric era, a new approach is needed in pricing strategy design, which is outside-in, refers to how close perceive of value that the customer will receive and how conformity of the value to the customer’s willingness to pay. Related with pricing, customer-based value is defined as the maximum price paid by customers who want to get the desired services. By knowing the amount of customer willingness to pay, then the sense of the benefits can be built through the company's ability to provide the pricing in accordance with the wishes of consumers, although the transaction has not yet occurred and the real benefits of products and services can not be perceived directly.
The process of pricing strategy for IS/IT professional services with customer-based value is using WTP (Willingness To Pay) theory to determine the costomer's desire to buy as their expected value, table’s generic IS/IT business value to identify the benefits of services, and price-led costing theory for knowing the target cost and comparing with estimated actual cost.
In this study, successfully identified 12 (twelve) economic benefits of professional services that has a high selling power from the mapping WTP’s factors to the table’s generic IS/IT business value. This value of professional services will be served as a default value which will be recieved by costumer for buying IS/IT professional services from the company although not known in detail of the service. The process of pricing strategy for IS/IT professional services with customer-based value will be summarized into a flow chart that shows the eight (8) steps that facilitate the company in implementing practically.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Adhitya Novian Raidy
"Setiap pengembangan SI/TI pada suatu perusahaan atau instansi pastinya ditujukan untuk meningkatkan kinerja perusahaan atau instansinya. Tetapi apakah kualitas layanan pengembangan SI/TI yang diberikan sudah sesuai dengan harapan pengguna? Untuk menjawab pertanyaan tersebut diperlukan pengukuran terhadap kualitas layanan SI/TI yang ada. Model kualitaslayanan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model SERVQUAL (ServiceQuality). Model SERVQUAL memiliki lima dimensi kualitas jasa, yaitu: berwujud (tangible), keandalan (reliability), ketanggapan (responsiveness), jaminan dan kepastian (assurance), dan empati (empathy).
Dengan menggunakan metode SERVQUAL, kualitas layanan pengembangan SI/TI PT. XYZ terhadap pelanggan internal perusahaan dapat diukur. Model Kano digunakan untuk memetakan atribut-atribut layanan ke dalam enam kategori, yaitu attractive, one dimensional, must be, indifferent, reverse,dan questionable. Dengan mengetahui kategori dari atribut layanan, dapat diketahui atribut layanan yang harus ditingkatkan. Selanjutnya, integrasi dari kedua metode tersebut menghasilkan nilai prioritas perbaikan, yang berguna sebagai saran perbaikan kedepannya. Diharapkan dengan adanya penelitian ini, pihak manajemen dapat mengetahui nilai kualitas layanan pengembangan SI/TI mereka dan mendapatkan masukan untuk meningkatkannya.

Any development of the IS/IT in a company or agency must have intended to improve the performance of the company or institution. But, has the given quality of IS/IT match according to customer expectation? To answer this question, the measurement of IS/IT service quality is required. Service quality model used in this study is a model of SERVQUAL (Service Quality).SERVQUAL has five dimensions of service quality, namely: intangible, reliability, responsiveness, guarantee and assurance, and empathy.
By using the SERVQUAL method development of IS/IT in PT. XYZ against internal customers can be measured. Kano model is used to map the service attributes into six categories, namely attractive, one-dimensional, must be, indifferent, reverse, and questionable. By knowing the categories of service attributes, service attributes to be enhanced can be known.Furthermore, the integration of the two methods yields improvement priority value, which is useful as future improvement suggestions.The first goal of this study is that the management can determine the value of their service quality development of IS/IT and get feedback to improve it.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Efi Sri Wahyuni
"Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) telah mengembangkan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan operasional penyelenggaraan haji, dimulai dari proses pendaftaran calon jamaah haji sampai dengan proses kepulangan jamaah haji ke Indonesia. SISKOHAT telah menjadi pendukung proses bisnis atau kegiatan utama Ditjen PHU. Ketergantungan Ditjen PHU akan SISKOHAT sudah sedemikian besar sehingga tidak terbayangkan apabila terjadi bencana pada infrastruktur TI yang menyebabkan kelumpuhan sistem informasi tersebut. Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan dilakukan kajian manfaat investasi Pusat Pemulihan Bencana pada SISKOHAT. Identifikasi manfaat dilakukan dengan menggunakan kerangka pikir Kesejahteraan Dijital yang dipetakan dengan sub kategori pada Tabel Manfaat Bisnis SI/TI Generik. Manfaat yang teridentifikasi dikelompokkan dengan menggunakan System Dynamics untuk selanjutnya dilakukan kuantifikasi nilai manfaat.
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa investasi Pusat Pemulihan Bencana pada SISKOHAT memberikan manfaat dalam meningkatkan pelayanan penyelenggaraan haji pada saat terjadi bencana yang menimpa pusat data (data center) SISKOHAT dengan cara mengurangi atau menekan biaya risiko kegagalan layanan, mengurangi risiko kehilangan data dan menghindari biaya kehilangan. Total nilai kuantifikasi manfaat untuk asumsi terjadinya bencana dengan dampak terburuk, yaitu pada saat menjelang masa pelunasan BPIH adalah Rp. 816.300.877.195. Adapun Total nilai kuantifikasi manfaat untuk asumsi dengan dampak teringan, yaitu pada saat setelah selesai masa operasional ibadah haji adalah Rp.172.007.685.903,-. Manfaat dari investasi Pusat Pemulihan Bencana SISKOHAT dengan kerangka berpikir Kesejahteraan Dijital, yaitu meningkatkan efisiensi, meningkatkan kualitas barang dan layanan serta membuat keputusan yang lebih baik.

Directorate General of the Organization of the Hajj and Umrah / Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) has developed Integrated and Computerized Hajj Information System / Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) which purpose is to support operational of the Hajj, from pilgrim registration until pilgrim debarkation into Indonesia. SISKOHAT is already support of the main business process of Ditjen PHU. SISKOHAT role has already becoming so critical to Ditjen PHU that it is unthinkable when a disaster falls upon it. Thus, this research will conduct a study of investment benefit on Disaster Recovery Center for SISKOHAT. Benefit identification is done with Digital Prosperity framework that mapped with Generic IS/IT Business Value subcategory. Identified benefit is then grouped using System Dynamics and quantified.
Research reveals that investment in Disaster Recovery Center for SISKOHAT gives benefit in service quality of Hajj management as disaster occurs on SISKOHAT data center with reducing/suppressing cost of failure risk, reducing risk of data loss, and avoiding cost of loss. Total benefit quantification for worst case assumption, which is near BPIH clearance phase is Rp 816.300.877.195,-. Whereas total benefit quantification for best case assumption, which is after hajj operational phase finishes is Rp.172.007.685.903,-. Disaster Recovery Center for SISKOHAT investment benefit on Digital Prosperity as a framework is increasing efficiency, increasing quality of products and services, and making better decisions.
"
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2013
T-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yuniarto Nurwono
Jakarta: Elex Media Komputindo, 1994
658.45 YUN m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>