Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 219739 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Dyah Palupi
"Mutu pelayanan suatu organisasi merupakan hal yang penting dan telah menjadi kebutuhan bahkan tuntutan masyarakat. RevisiInternational Health Regulation Tahun 2005 mengharuskan setiap negara anggota untuk meningkatkan core capacity. Untuk melakukan perubahan, tentunya perlu diketahui kondisi pelayanan yang ada saat ini. Melakukan self assesment terhadap kondisi mutu yang ada perlu dilakukan dalam rangka upaya manajemen mutu terpadu (Total Quality Management).
Peneliti menggunakan 7 (tujuh) kriteria yang terdapat dalam Malcolm Baldrige Health Care Criteria for Performance Exxelence untuk mengetahui mutu pelayanan bidang upaya kesehatan dan lintas wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.
Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah terdapat variabel proses yang mempunyai pengaruhpaling dominan untuk dilakukan peningkatan mutu organisasi. Dengan melihat pohon masalah, maka masalah prioritas dari variabel proses adalah Kurangnya panduan yang mendukung proses pelayanan dalam proses meningkatkan mutu organisasi yang lebih optimal. Bentuk nyata dari perbaikan tersebut adalah dengan membuat instrumen buat petugas seperti check proses yang harus dilakukan di setiap proses pelayanan pada bidang upaya kesehatan dan lintas wilayah Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Tanjung Priok.

Quality of organizational services is an absolute must, which has become a necessity even the public demands. Revision of International Health Regulation (2005)requires each member state to increase the core capacity. To make changes, certainly need to know the condition of the existing services at the present. Perform self assesment the existing quality conditions is necessary to be done in order to attempt Total Quality Management.
Researcher used 7 (seven) criteria contained in the Malcolm Baldrige Health Care Criteria for Performance Excellence to recognize quality service at Field of health effort and cross-regional, Port Health Office class I of Tanjung Priok.The method used in this study is a quantitative data analysis.
The results obtainedin this studyis the processvariablethat hasthe most dominant influence to do quality improvementorganization. By looking atthe problem tree, the priority issue is lack of guide supports the process of improving the quality of service.
Realfact of the improvements is to make instruments such as check process for officers should be done at every service process at the Field of health effort and cross-regional, Port Health Office class I of Tanjung Priok.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35006
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jamaluddin Lendang
"Organisasi yang menghasilkan suatu produk seperti jasa, memerlukan suatu evaluasi berupa penilaian mandiri (self assessment) yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan secara terus-menerus (continous improvement) sehingga didapatkan kualitas pelayanan yang tinggi dan sesuai dengan tuntutan zaman. Salah satu penilaian keberhasilan suatu organisasi adalah hasil kinerja yang optimal yang diukur berdasarkan target-target yang ditentukan organisasi itu sendiri. Peneliti menggunakan 7 (tujuh) kriteria yang terdapat dalam Malcolm Baldrige Health Care Criteria for Performance Excelence untuk mengetahui mutu organisasi Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan tahun 2014. Metode penelitian adalah mix methode dengan sequential eksplanatory design.
Hasil analisis bivariat menunjukkan hubungan yang kuat dan berpola positif antara hasil kinerja organisasi dengan enam kriteria Malcolm Baldrige. Sedangkan hasil analisis multivariat menunjukkan empat kriteria yang positif dan satu kriteria negatif yang dapat menjelaskan hasil kinerja organisasi sebesar 65,7% sementara satu kriteria tidak masuk dalam pemodelan.
Hasil kinerja Direktorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan termasuk dalam range sangat rendah. 3 permasalahan yang masih yang menonjol antara lain organisasi belum menetapkan sasaran, tujuan dan ukuran kinerja (key perfomance indicator) dalam perencanaan organisasi; belum menetapkan visi, misi dan nilai-nilai organisasi serta perencanaan belum disusun berdasarkan periode jangka panjang dan jangka pendek. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan jika direktur dan pimpinan organisasi segera menetapkan visi, misi dan nilai-nilai organisasi, menyusun perencanaan strategis sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi serta berdasarkan periode jangka panjang dan jangka pendek.

Organizations that produce a product such as services, requires an evaluation of a self-assessment to improve service quality continuously to obtain a high quality of service and in accordance with the demands of the times. One of the assessment of an organization's success is the result of optimal performance as measured by the target-the specified target organization itself. Researchers are using seven (7) criteria contained in the Malcolm Baldrige Health Care Criteria for Performance Excelence to determine the quality of the organization of the Refferal Health Directorate Building Effort, 2014. Research method is the sequential explanatory mixed method design.
The results of the bivariate analysis showed a strong association between positive and patterned organizational performance results with the six criteria of the Malcolm Baldrige. While the results of the multivariate analysis showed four positive criteria and negative criteria that one can explain the results of the organization's performance by 65.7%, while the criteria are not included in the modeling.
The results of the performance of the Refferal Health Directorate Building Effort references included in the very low range. 3 problems that still stand out among other organizations have not set goals, objectives and performance measures (key perfomance indicators) in the planning of the organization; has not set a vision, mission and values of organization and planning has not been prepared based on a period of long-term and short-term. These problems can be solved if the director and the head of the organization immediately set the vision, mission and values of the organization, strategic planning in accordance with the duties and functions of the organization as well as by long-term period and the short-term.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T41938
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Asruddin
"Cakupan imunisasi dasar kepada bayi Di Kabupaten Tangerang tiga tahun terakhir tahun 2014-2016 naik 2 % - 7 % setiap tahunya hal ini memberikan informasi bahwa cakupan imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang selalu mengalami peningkatan setiap tahun serta cakupan imunisasi secara nasional melampau target nasional 90 % menjadi 93,83 %. Hal ini berbeda dengan kejadian difteri Kabupaten Tangerang. Sehingga bupati Kabupaten Tangerang menyatakan Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri. Penyelenggaraan program imunisasi memberikan peran penting dalam (KLB) pemberian vaksin oleh tenaga kesehatan dapat mematurasi persepsi masyarakat sehubungan dengan reaksi yang tidak diinginkan akibat vaksinasi sehingga menyebabkan munculnya kembali penyakit dalam bentuk (KLB). Kejadian ini juga dapat terjadi karena vaksin yang telah rusak tidak dapat diperbaiki lagi dan tidak dapat menimbulkan kekebalan Akibatnya wabah penyakit yang dapat dicegah imunisasi akan terus terjadi sehingga penelitian ini akan mengetahui gambaran dan hubungan kinerja pengelola program berdasarkan Malcolm Baldrige. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan kualitatif dengan menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam.
Hasil kinerja pengelola imunisasi berdasarkan Malcolm Baldrige di peroleh bahwa perencanaan strategis memiliki hasil yang paling tinggi sebesar 85,02. Variabel yang paling rendah adalah fokus pada tim dengan nilai 78,02. Pada hasil multivariate menunjukkan bahwa Korelasi Hasil Kinerja memiliki korelasi yang kuat dengan variabel Kepemimpinan Perencanaan Strategis, Fokus pada Pelanggan, Pengukuran, Analisis dan Manajemen Pengetahuan, Fokus pada Tim dan Fokus pada Proses dengan Nilai koefisien determinan (R2=0,793) dimana variabel yang paling tinggi memberikan pengaruh terhadap hasil dengan niai Standardized Coefficients (B) = 0,429 atau 42,9 % sedangkan variabel fokus pada tim adalah variabel yang paling kecil memberikan pengaruh terhadap hasil kinerja dengan nilai Standardized Coefficients (B) = 0,003 atau 0,3 %. Sehingga semakin baik pengukuran, analisa dan manajemen pengetahuan, perencanaan strategis, fokus pada pelanggan, kepemimpinan, fokus pada proses dan fokus pada tim akan meningkatkan hasil kinerja pengelola program puskesmas.

Coverage of basic immunization to infants In Tangerang Regency, the last three years of 2014-2016 rose 2% - 7% every year, this provides information that immunization coverage of the Tangerang District Health Office always increases every year and immunization coverage nationally exceeds the national target of 90% 93.83%. This is different from the incidence of diphtheria in Tangerang Regency. So that the regent of Tangerang Regency stated that the Extraordinary Events (KLB) of diphtheria. The implementation of an immunization program provides an important role in the outbreak of vaccines by health workers who can preserve people`s perceptions regarding unwanted reactions due to vaccination, causing re-emergence of diseases in the form (KLB). This event can also occur because a damaged vaccine cannot be repaired and cannot cause immunity. As a result, outbreaks of immunization-preventable diseases will continue to occur so that this study will know the description and relationship of program management performance based on Malcolm Baldrige. The method used is quantitative and qualitative methods using questionnaires and in-depth interviews.
The results of theperformance of immunization managers based on Malcolm Baldrige were obtained that strategic planning had the highest yield of 85.02. The lowest variable is to focus on the team with a value of 78.02. On the results of multivariate showed that the correlation results of performance has a strong correlation with the variable Leadership Strategic Planning, Customer Focus, Measurement, Analysis and Knowledge Management, Focus on Team and Focus on Process Rated determinant coefficient (R2= 0.793) where the variable most The high effect on the results with the Standardized Coefficients (B) = 0.429 or 42.9% while the focus variable on the team is the smallest variable which has an effect on the performance results with the Standardized Coefficients (B) = 0.003 or 0.3%. So that better measurement, analysis and knowledge management, strategic planning, customer / patient focus, leadership, focus on the process and focus on the team will improve the performance results of the health center program managers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52778
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maya Nirmala Budiman
"Tesis ini membicarakan mengenai Analisis Kinerja Rumah Sakit Pluit menggunakan Malcolm Baldridge for Perfomance Excellence sebagai alat ukur.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja rumah sakit Pluit dari sisi kepemimpinan, perencanaan strategis, pelanggan, tenaga kerja, pengukuran kinerja dan teknologi, operasional dan hasilnya. Studi ini menggunakan pendekatan operasional dengan fokus analisis problem dan analisis deskriptif menggunakan metode wawancara mendalam dan Consensus Making Group. Evaluasi berdasarkan Kriteria Malcolm Baldrige yang mempunyai dua dimensi yaitu : proses dan hasil. Hasil evaluasi dari Rumah Sakit Pluit menggunakan Malcolm Baldrige memperlihatkan bahwa Rumah Sakit Pluit sekarang ini berada dalam masa stagnasi. Harus ada tindakan-tindakan yang diambil agar Rumah Sakit Pluit dapat memperbaiki kinerjanya.

This thesis discuss about performance analysis in Pluit Hospital using Malcolm Baldridge for Performance Excellence as the tool. The purpose of this study is to analyze Pluit hospital performance from leadership, strategic planning, focus on customer, performance measurement and technology, focus on workforce, focus on operational and the results. This study using operational research approach focusing on problem analysis and descriptive analysis using in-depth interview and Concensus Decision Making Group. The evaluation based on Malcolm Baldridge Criteria scoring system which have two (2) dimension : process and result. The evaluation result for Pluit Hospital using Malcolm Baldridge shows that Pluit Hospital is in the time of stagnancy. There are several measures that has to be taken so Pluit Hospital can improve its performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T36130
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Upper Saddle River: Prentice-Hall, 1995
658.562 TOT
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill, 1994
658.562 BEY
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hendrikus M. Ana
"ABSTRAK
Total Quality Management filosofi pengembangan mutu pendidikan tinggi
keperawatan, yang tanggap dan mampu merespon perubahan pendidikan tinggi
keperawatan demi kepuasan pada konsumen. Rendahnya mutu pendidikan berasal
dari perancangan kurikulum, ketidaksesuaian manajemen, kurangnya jam
pelajaran, kurangnya sumber daya staf. Tujuan penelitian mengetahui gambaran
umum penerapan Total Quality Management dalam pendidikan tinggi
keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Citra Husada Mandiri Kupang.
Metode penelitian survei dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel
secara purposive, berjumlah 44 orang. Pengumpulan data menggunakan kuisioner
dan dianalisa dengan mean dan proporsi. Hasil penelitian menunjukkan
perencanaan mutu pendidikan tinggi keperawatan menurut pegawai 85,71 %
kurang baik dan 14,29 % baik,dan menurut mahasiswa 53,33 % kurang baik dan
46,67 % baik. Peningkatan mutu pendidikan tinggi keperawatan menurut pegawai
42,86 % baik dan 57,14 % kurang baik, sedangkan menurut mahasiswa 83,33%
baik dan 16,67 % kurang baik. Pengendalian mutu pendidikan tinggi keperawatan
menurut pegawai 78,57% baik dan 21,43 % kurang baik, dan menurut mahasiswa
70% baik dan 30 % kurang baik. Penjaminan mutu pendidikan tinggi keperawatan
menurut pegawai 35,71% baik dan 64,29 % kurang baik, dan menurut mahasiswa
86,67% baik dan 13,33% kurang baik. Hambatan yang dirasakan masih
kurangnya sosialisasi bagi perguruan tinggi sehingga belum mengetahui dan
mengerti, tentang pelaksanaannya hanya mengacu referensi buku. Pimpinan perlu
merencanakan kebijakan mutu yang strategis, pengendalian dan penjaminan mutu
yang berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan tinggi keperawatan. Elemenelemen
harus diperhatikan etos kerja, motivasi, kerjasama tim, moral kerja, dan
kerja keras.

ABSTRACT
Total Quality Management philosophy of the development of nursing higher
education quality, responsive and able to respond to changes in higher education
in nursing by consumer satisfaction. The low quality of education from
curriculum design, management mismatch, lack of school hours, lack of staff
resources. Studies find a general purpose application of Total Quality
Management in higher education of nursing at the College of Health Sciences
Husada Citra Mandiri Kupang
Methods of survey research with cross sectional design. Purposive sampling,
totaling 44 people. Data collection using questionnaires and analyzed with means
and proportions. The results showed a high quality planning of nursing education
according to the employee 85.71% and 14.29% is not good either, and according
to students 53.33% and 46.67% is not good either. Improving the quality of higher
education of nursing staff by 42.86% is good and 57.14% is not good, according
to students while 83.33% 16.67% good and less good. Quality control of higher
education of nursing staff according to 78.57% and 21.43% good is not good, and
according to students 70% good and 30% unfavorable. Quality assurance of
higher education of nursing staff according to 35.71% and 64.29% good is not
good, and according to students 86.67% 13.33% good and less good. Perceived
barriers were the lack of socialization for colleges that do not yet know and
understand, on a reference book only refers to their implementation. Leaders need
to plan a strategic quality policy, quality assurance and control-oriented higher
education quality improvement in nursing. Elements must be considered work
ethic, motivation, teamwork, morale, and hard work."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S42527
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manalu, Dame Reiny Elvrida
"Penyediaan Layanan Transaksi Berbasis Kartu menjadi salah satu perhatian Bank seiring dengan perkembangan kebutuhan transaksi perbankan yang mengharuskan tersedianya layanan kartu yang terhubung dengan pihak lain seperti bank lain, penjual produk atau jasa maupun biller (penyedia layanan penagihan) secara online. Penyediaan fitur layanan menjadi sarana bagi bank untuk mempertahankan nasabahnya. Selain itu Layanan Transaksi Berbasis Kartu juga menjadi salah satu sumber pendapatan bagi bank dengan adanya Pendapatan melalui Biaya Transaksi (Fee-Based Income). Tesis ini membahas tentang manajemen kualitas layanan pada Transaksi Berbasis Kartu dengan menggunakan Total Quality Manajemen. Analisis dilakukan pada Proses Bisnis untuk penyediaan layanan, Tingkat Ketersediaan Layanan (Availability Rate) dan Tingkat Kesuksesan Transaksi (Approval Rate). Analisis dengan menggunakan beberapa tool pada manajemen kualitas yaitu Diagram Pareto, Flow Chart, Control Limit dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Dari analisis diketahui seberapa besar faktor-faktor penyebab berkontribusi terhadap terjadinya ketidaktersediaan layanan dan kegagalan transaksi. Analisis FMEA menunjukan proses apa saja yang memiliki resiko yang tinggi dari keseluruhan proses yang terjadi untuk penyediaan layanan ini.

To provide Card-Based Transaction Service should be one of the Bank's concerns, due to growth in needs of the cards transactions that require the availability of the service to be connected with other parties such as other banks, sellers of products or services and biller service provider. The provision of service features is needed to retain customers. Moreover, Card-Based Transaction Services also become a source of income for banks which is by revenue through transaction fee (Fee-Based Income). This thesis discusses the management of service quality on Card-Based Transactions using Total Quality Management. Analysis is done on Business Processes for the provision of services, level of Services Availability (Availability Rate) and Transactions Failure Rate (Approval Rate). Analysis is using some of tools in quality management they are Pareto Diagram, Flow Chart, Control Limit and Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Analysis define how much of the causal factors contribute to the occurrence of non-availability of the services and transaction failure. FMEA Analysis showed high risk processes in the provision of these services.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Tisnawan
"Konsep Total Quality Management telah dikenal luas sebagai suatu cara meningkalkan kinerja secara terus-menerus pada setiap level operasi atau proses dengan menggunakan sumber daya manusia dan modal yang tersedia. Integrasi konsep dan teknik TQM ke dalam manajemen keselamatan berawal dari bagaimana mendapatkan beberapa inti manajemen keselamatan dan filosofi TQM yang telah diakui secara prinsip selama ini. Penelitian ini mencoba menggunakan kerangka kerja Stephen C. K. Yu dan Bob Hunt untuk melakukan pendekatan TQM pada penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di sebuah perusahaan konstruksi. Sistem audit yang selama ini dilakukan hanya mengidentifikasi naik turunnya indeks K3 tanpa adanya analisa kendala faktor keselamatan apa yang dapat diprioritaskan dari sebuah proyek yang sedang berjalan. Selanjutnya dengan mengikuti kerangka kerja Stephen C. K.Yu dan Bob Hunt, dilakukan analisa keseluruhan terhadap kemungkinan pendekatan TQM dalam penerapan K3 di perusahaan. Hasil analisa menunjukkan bahwa tiga faktor K3 yaitu material berbahaya, komunikasi bahaya, dan gas bertekanan menjadi prioritas kendala dari proyek yang sedang berjalan saat ini. Inkonsistensi pencapaian zero accident menjadi hambatan bagi perusahaan untuk dapat dikatakan telah melakukan manajemen K3 yang berbasis TQM."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T16142
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rahmat Tisnawan
"Konsep Total Quality Management telah dikenal luas sebagai suatu cara meningkatkan kinerja secara terus-menerus pada setiap level operasi atau proses dengan menggunakan sumber daya manusia dan modal yang tersedia. lntegrasi konsep dan teknik TQM ke dalam manajemen keselamatan berawal dari bagaimana mendapatkan beberapa inti manajemen keselamatan dari filosofi TQM yang telah diakui secara prinsip selama ini.
Penelitian ini mencoba menggunakan kerangka kerja Stephen C-K. Yu dan Bob Hunt untuk melakukan pendekatan TQM pada penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja di sebuah perusahaan konstruksi. Sistem audit yang selama ini dilakukan hanya mengidentifikasi naik turunnya indeks K3 tanpa adanya analisa kendala faktor keselamatan apa yang dapat diprioritaskan dan sebuah proyek yang sedang berjalan. Selanjutnya dengan mengikuti kerangka kerja Stephen C.-K, Yu dan Bob Hunt, dilakukan analisa keseluruhan terhadap kemungkinan pendekatan TQM dalam penerapan K3 di perusahaan.
Hasil analisa menunjukkan bahwa tiga factor K3 yaitu material berbahaya, komunikasi bahaya, dan gas bertekanan menjadi prioritas kendala dari proyek yang sedang berjalan saat ini. Inkonsistensi pencapaian zero accident menjadi hambatan bagi perusahaan untuk dapat dikalakan telah melakukan manajemen K3 yang berbasis TQM.

Total Quality Management concept has been widely recognized as a way of performance continuous improvement in each level of operation or process using available human resources and capital. The starting point of the integration of TQM concepts and techniques into safety and health management system is how to get some cores of safety management from the philosophy of TQM which have been admitted principally during the time.
This research tries to use the framework formulated by Stephen C.-K. Yu and Bob Hunt which proposed an approach of TQM in applying safety and health management system in a construction company. The audit system conducted by company during the time only identifying the fluctuation of safety indexes without the existence of analysis to identify which safety factor constraint should be given high priority in the on going project. Hereinafter by following the framework proposed by Yu and Hunt, the overall analysis was conducted to see the possibility of TQM approach in safety management system in the company.
The result of analysis indicates that there are three factors of safety and health, i.e. Hazard Materials, Hazard Communications, and Compressed Gases that become constraint priority in the on going project. Inconsistency attainment of zero accident becomes a resistance to the company to be able to be said that have conducted TQM-based safety and health management system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
T18635
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>