Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 67580 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Redjeki Pudjiati
"Tesis ini membahas tentang preservasi sebagai salah satu dari fungsi museum dan manajemen koleksi sebagai salah satu peran museum dalam melayani masyarakat dan perkembangannya. Pada preservation atau ada yang mengatakan juga conservation melibatkan para ahli preservasi dan konservasi. Preservasi berkaitan dengan tugas-tugas museum dalam pengelolaan koleksi yang di dalamnya termasuk memelihara fisik maupun administrasi koleksi dan masalah manajemen koleksi yang terdiri dari pengumpulan, pendokumentasian, konservasi dan restorasi koleksi. Lokasi penelitian adalah Museum Basoeki Abdullah. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menekankan pada penelitian observasi dilapangan dan datanya dianalisa non statistik meskipun tidak menabukan penggunaan angka. Melalui metode ini diharapkan dapat membantu untuk menemukan keterkaitan menejemen koleksi dengan konsep museologi.

This thesis discusses preservation as one of the functions of museums and collections management as one of the role of museums in serving the community and its development. Preservation or conservation also involves the preservation and conservation experts. Preservation relates with the tasks in the management of the museum collection which includes maintaining physical and administrative collections and collection management problems which consist of the collection, documentation, conservation and restoration of the collection. Location of the study is Museum of Basoeki Abdullah. This study is a qualitative research study by emphasizing on field observations and the data was not statistically analyzed but still using number in some fields. This method is expected to help to discover the relationship between collection management and the concept of museology."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T34891
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joko Madsono
"Alasan yang melatarbelakangi dilakukannya penelitian tesis yang berjudul "Museum Basoeki Abdullah (Sebuah Telaah Manajemen Strategi}" ini yaitu untuk mengetahui dan memahami lebih dalam penampilan keseluruhan Museum Basoeki Abdullah, faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal Museum Basoeki Abdullah yang berpengaruh di dalam penyusunan strategi organisasi, dan strategi yang sesuai untuk meningkatkan kinerja organisasi Museum Basoeki Abdullah di masa datang.
Tujuan penelitian ini pada dasarnya yaitu berkaitan dengan upaya memperoleh suatu strategi yang sesuai untuk meningkatkan kinerja organisasi Museum Basoeki Abdullah di masa datang. Demikian pula faktor-faktor eksternal dan internal museum yang mempengaruhi perkembangan Museum Basoeki Abdullah di masa datang terutama berhubungan dengan kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman yang dihadapi oleh Museum Basoeki Abdullah.
Melalui analisis internal Museum Basoeki Abdullah diperoleh gambaran bahwa Museum Basoeki Abdullah mempunyai kekuatan yaitu adanya tenaga pengelola museum yang berpengalaman, terdapat koleksi museum dalam jumlah yang cukup banyak (termasuk koleksi museum yang berhubungan dengan peristiwa meninggalnya Pelukis Basoeki Abdullah). Namun demikian terdapat keterbatasan yang dimiliki Museum Basoeki Abdullah berkaitan dengan jumlah, kemampuan dan kualitas staf museum, terbatasnya data koleksi museum dan jumlah koleksi lukisan (tidak adanya lukisan masterpiece), koleksi museum belum tertata dengan baik di ruang pameran tetap, administrasi keuangan yang belum optimal, sarana dan prasarana museum masih terbatas.
Melalui analisis eksternal Museum Basoeki Abdullah mempunyai peluang yang berhubungan dengan masyarakat terutama kekaguman masyarakat terhadap lukisan Basoeki Abdullah, adanya peraturan dan perundang-undangan yang mendukung keberadaan Museum Basoeki Abdullah, museum dan galeri seni serta instansi seni/budaya yang terkait (dapat dijadikan mitra dalam upaya memperkenalkan museum dan seni rupa kepada masyarakat).
Meskipun demikian terdapat ancaman yang harus dihadapi oleh Museum Basoeki Abdullah yang cukup besar yaitu mengenai pemahaman masyarakat yang masih belum baik tentang museum, surat wasiat Basoeki Abdullah berkaitan dengan hak cipta/paten termasuk pemberian asli atau tidak asli lukisan Basoeki Abdullah, keberadaan pusat perbelanjaan/mall dan sebagainya yang rnemiliki kemampuan menarik minat masyarakat berkunjung ke sana, belum terjalinnya hubungan baik pengelola museum dengan media massa.
Berdasarkan kondisi lingkungan eksternal dan internal Museum Basoeki Abdullah di atas, melalui analisis SWOT dapat diterapkan strategi yang sesuai dengan upaya peningkatan kinerja Museum Basoeki Abdullah di masa datang yaitu mengintegrasikan seluruh komponen museum, memanfaatkan dana secara efisien dan efektif dalam melaksanakan aktivitas museum, meningkatkan dan mengembangkan internal sumber daya manusia, meningkatkan jalinan kerjasama dengan berbagai intansi terkait, melengkapi data koleksi museum melalui pendokumentasian dan penelitian yang intensif, mengupayakan koleksi berkualitas/masterpiece tahun 1930 s/d 1960-an. Di sisi lain diperlukan pula strategi pelayanan yang berorientasi pada pengunjung museum/masyarakat, merubah citra museum yang negatif menjadi positif, meningkatkan pemeliharaan, perawatan dan pengamanan koleksi museum, serta meningkatkan promosi Museum Basoeki Abdullah melalui berbagai aktivitas museum seperti pameran, penerbitan basil-hasil penelitianl brosur museum dan sebagainya. Sedangkan untuk mengatasi ancaman yang timbul karena keterbatasan yang terdapat di Museum Basoeki Abdullah yaitu perlu mengefektifkan asas koordinasi secara intensif antar organisasi terkait baik vertikal maupun horisontal , memberikan keleluasaan staf museum untuk berinovasi dan berkreatifitas, menyajikan koleksi museum di ruang pameran secara menarik, informatif, edukatif dan estetik, meningkatkan sarana dan prasarana museum termasuk berusaha merealisasikan masterplan pengembangan Museum Basoeki Abdullah."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11812
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , 1999
069 IND m
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
F.A. Missa Demettawati
"Tesis ini membahas mengenai manajemen koleksi terakota sebagai bagian dari fungsi museum. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Analisis dalam penelitian ini adalah kegiatan manajemen koleksi terakota yang telah dilakukan di Museum Majapahit hingga saat ini, dikaitkan dengan konsep manajemen koleksi serta konsep museologi baru. Hasil analisis, manajemen koleksi terakota di Museum Majapahit belum sesuai dengan standar manajemen koleksi yang baik dan belum berorientasi kepada publik. Berdasarkan hasil analisis tersebut dibuat desain kebijakan manajemen koleksi terakota yang dapat diterapkan di Museum Majapahit Trowulan.

This thesis studied terracotta collection management as a museum function. The method of this study is Qualitative design with descriptive approached for data analyses. In this study, terracotta collection management practiced at Majapahit Museum related to collection management concept and new museology concept were investigated. Results indicated that terracotta collection management at Majapahit Museum was not appropriate with the standard of good collection management and was not public oriented. Based on these results, collection management of terracotta policy are constructed to be applied in Trowulan Majapahit Museum."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T41993
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Akhmad Asror
"ABSTRAK
Tesis ini membahas manajemen koleksi yang dilaksanakan di Museum Batik Pekalongan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa manajemen koleksi yang dilaksanakan di Museum Batik Pekalongan masih bersifat tradisional. Pengadaan koleksi yang tidak sesuai dengan visi dan misi museum. Dokumentasi koleksi yang tidak tertata rapi. Konservasi koleksi yang belum maksimal. Restorasi koleksi yang tidak dijalankan. Hasil penelitian menyarankan bahwa Museum Batik Pekalongan perlu menerapkan kebijakan manajemen koleksi. Kebijakan yang mengatur cara kerja aspek-aspek dalam manajemen koleksi, yaitu pengadaan koleksi, dokumentasi koleksi, konservasi koleksi, dan restorasi koleksi.

ABSTRACT
This thesis discusses collections management held at the Batik Museum in Pekalongan. This research is a descriptive qualitative research design. Results of this study showed that collections management held at the Batik Museum in Pekalongan is still traditional. Acquiring collection does not fit with the vision and mission of the museum. Documentation of collection are not well organized. Conservation of collection is not maximized. Restoration of collection are not executed. The results suggest that the Batik Museum in Pekalongan need to implement the collection management policies. Policies that govern the workings of the aspects of collection management, acquiring collection, documentation of collection, conservation of collection, and restoration of collection.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T34873
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marwan Setiawan
"Tesis ini menjelaskan tentang penelitian konservasi sebagai salah satu ciri new museum dengan perspektif baru. Penelitian dilakukan terhadap manajemen konservasi Museum Etnobotani Indonesia, dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif. Kegiatan manajemen konservasi museum baru mencakup struktur organisasi, prinsip, program, penelitian, dan teknologi informasi dalam bidang konservasi. Hasil analisis dan pembahasan penelitian, menyimpulkan Museum Etnobotani Indonesia belum memiliki manajemen konservasi yang sesuai dengan konsep museum baru. Kegiatan konservasi masih berorientasi terhadap pelestarian koleksi benda budaya yang merupakan ciri museum tradisional. Untuk menjadi sebuah museum baru dalam bidang manajemen konservasi Museum Etnobotani Indonesia harus memperluas konsep pelestarian yang tidak hanya melestarikan koleksi benda budaya. Akan tetapi, melestarikan koleksi budaya tak benda seperti memori kolektif masyarakat dengan membuka informasi seluas luasnya terhadap publik.

This thesis describes the study of conservation as one of the characteristics of the new museum with a new perspective. Research conducted on conservation management Ethnobotany Museum Indonesia, using a qualitative approach. The new museum conservation management activities include organizational structure, principles, programs, research, and information technology in the conservation field. The results of the analysis and discussion of research concluded Ethnobotany Museum Indonesia does not have a conservation management in accordance with the concept of the new museum. Conservation activities are still oriented towards the preservation of cultural collections that are characteristic of traditional museums. To become a new museum in the field of conservation management Ethnobotany Museum Indonesia must expand the concept of preservation is not only to preserve a collection of cultural objects. However, preserving a collection of cultural objects such as people's collective memory with the widest breadth of information open to the public.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T42597
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Dermawan T.
Jakarta: Gramedia, 1985
759.959 8 AGU r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Hafnidar
"Tesis ini meneliti tentang museum inklusif yang merupakan ciri dari konsep New museology dan implementasinya melalui penggunaan media sosial yang dapat diterapkan dalam pengelolan museum. Obyek penelitian ini adalah Museum Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat. Penelitian ini adalah penelitian dengan metode kualitatif dan Tahapan penelitian ini mencakup, pengumpulan data, pengolahan data, dan kesimpulan. Intisari dari museum inklusif adalah mengajak masyarakat berpartisipasi, bebas akses, dan menampilkan museum yang lebih atraktif, sehingga dapat membantu museum mencapai tujuan dalam membangun pengetahuan dan menguatkan hubungan dengan masyarakat.

This thesis studied the inclusive museum that is a mark of new museology concept, which can manifest in museum practice through the role of social media as one of the types of media platforms. Object of this study is the Museum of the Asian-African Conference in Bandung, West Java. This thesis uses qualitative method and research stages include data collection, data processing, and data integration. In essence, the inclusive museum is a character of the museum that invites public to participate, free access, and features a museum that is more attractive, so it can help the museum achieve the goal in building knowledge and strengthen relationships with the community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
T41944
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Nadira Azzahra
"Komodifikasi adalah proses mengubah sesuatu yang sebelumnya tidak memiliki nilai ekonomis menjadi barang atau produk yang bisa dijual dan dikonsumsi secara massal. Museum dipilih sebagai fokus penelitian karena perannya dalam menyebarkan nilai-nilai budaya yang tak berwujud kepada publik, melalui penggunaan suvenir yang berfungsi sebagai media edukasi dan pelestarian budaya. Dalam era konsumerisme, suvenir yang dikurasi dengan baik tidak hanya memperpanjang pengalaman pengunjung tetapi juga membantu menyebarkan dan melestarikan budaya. Kajian dilakukan untuk menunjukkan pentingnya komodifikasi koleksi Museum Wayang Jakarta melalui suvenir yang bernarasi, yang mendukung pemahaman, apresiasi, dan pelestarian budaya wayang sebagai warisan Indonesia. Kajian mengevaluasi peran komodifikasi koleksi wayang untuk memperluas pembelajaran museum, menggunakan arkeologi teoritis sebagai panduan metodologi, pendekatan kualitatif dan arkeologi publik untuk pelestarian dan promosi budaya. Berpartisipasi dalam diskusi mengenai bagaimana komodifikasi budaya materi, yaitu koleksi museum dapat mendukung dan mempromosikan warisan budaya melalui studi kasus Museum Wayang Jakarta.

Commodification is the process of transforming something that previously had no economic value into goods or products that can be sold and consumed on a mass scale. Museums are chosen as the focus of research because of their role in disseminating intangible cultural values to the public through the use of souvenirs, which serve as educational and cultural preservation tools. In the era of consumerism, well-curated souvenirs not only extend the visitor experience but also help disseminate and preserve culture. This study highlights the importance of commodifying the Wayang Museum's collection through narrative souvenirs, which support understanding, appreciation, and preservation of wayang culture as an Indonesian heritage. The study evaluates the role of commodifying wayang collections to enhance museum learning, using theoretical archaeology as a methodological guide, and qualitative and public archaeology approaches for cultural preservation and promotion. Contributing to the discussion on how material culture commodification, specifically museum collections, can support and promote cultural heritage through a case study of the Museum Wayang Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Bagus Aditya
"Museum dikenal sebagai destinasi wisata yang membosankan dikalangan masyarakat. Tetapi Museum Sejarah Jakarta berhasil mendobrak stigma tersebut. Museum Sejarah Jakarta berhasil menjadi salah satu kawasan destinasi unggulan di DKI Jakarta. Hal ini terbukti dari data jumlah kunjungan Daya Tarik Wisata DKI Jakarta tahun 2013-2015 dimana museum selalu menempati posisi lima besar.
Artikel ini berisi analisis mengenai penerapan salah satu platform integrated marketing communication, yaitu event and experience yang menjadi strategi utama museum untuk meningkatkan jumlah kunjungan. Strategi ini terbukti mampu secara efektif meningkatkan jumlah pengunjung selain karena marketing mix yang kuat yang telah dimiliki oleh Museum Sejarah Jakarta.

Museum has been known as a boring destination in public's perception, but Jakarta History Museum managed to break the stigma. Jakarta History Museum has become one of the leading destinations in the region of Jakarta. This evident data is derived from the number of visitors in Jakarta Travel Attractions periods of 2013-2015 in which the Museum has always placed great five.
This article contains an analysis of the application of one of integrated marketing communication platforms, namely "the event and experience", the museum's main strategy to increase the number of the visitors. This strategy is proved to be able to effectively increase the number of visitors in addition to a strong marketing mix that has been owned by the Jakarta History Museum.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>