Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 80880 dokumen yang sesuai dengan query
cover
A.A. Ayu Intan Parameswari
"ABSTRAK
Tesis ini membahas mengenai Industri Pertahanan Israel. Analisis dalam tesis ini menggunakan 3 (tiga) konsep dasar. Pertama yang dikemukakan oleh Schweller mengenai negara Bandwagoning, kemudian Arms Dynamic yang dikemukakan oleh Buzan dan yang terakhir ialah mengenai Military Defence Industry. Berdasarkan konsep tersebut diketahui bahwa suatu negara Bandwagoning biasanya akan memiliki tingkah laku untuk melakukan upaya Arms Reduction atau pola dinamika persenjataan yang paling sederhana karena negara bandwagoning dalam sistem Military Defence Industry akan bersikap lebih dependent terhadap negara super powernya. Peneitian ini adalah penelitian kuantitatif yang akan membuktikan apakah pola perilaku Israel akan sesuai dengan situasi normatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa Israeel tidak berperilaku seperti bagaimana sebuah negara Bandwagoning yang total surrender. Kemudian menjelaskan bagaimana proses yang mempengaruhi terbentuknya Industri Pertahanan di Israel tersebut. Hal yang kemudian menarik untuk dibaca lebih lanjut.

ABSTRACT
This thesis discusses about the Israel Defense Industries. The analysis in this thesis using three (3) basic concepts. First proposed by the state Bandwagoning Schweller, then Arms Dynamic proposed by Buzan and the last one is the Military Defence Industry. Based on the concept that a country known Bandwagoning behavior will usually have to make an effort Arms Reduction or pattern dynamics of the simplest weapons because the state bandwagoning Military Defence Industry in the system will be more dependent on the state super power. This fieldwork is a quantitative study that will prove whether the pattern of Israeli behavior will conform to the normative situation. The research concludes that Israel not behave like how a country Bandwagoning that should be total surrender. Then explain how the process affects the formation of the Israel defense industry. It is then interesting to read further.."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T35443
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sianturi, Eddy M.T.
"ABSTRACT
Kekayaan mineral Indonesia yang merupakan berkah dari posisi strategis Indonesia yang secara geologis berada di jalur Ring of Fire dan jalur timah dunia belum dioptimalkan bagi kepentingan nasional. Dengan kemajuan teknologi mineral (teknologi maju atau advanced technology) telah terbukti bahwa mineral strategis untuk industri pembuat Alutsista atau sering dikenal sebagai Oxide Dispersion Strengthened/ODS Metal Alloys semakin penting dan sudah menjadi sebuah komoditas yang menarik dan diperebutkan bagi industri maju. Fakta bahwa mineral ODS tersebut belum dioptimalkan tampak dari belum ketatnya pengawasan terhadap perusahaan atau korporasi tambang dalam memenuhi kewajibannya untuk membangun pabrikpemurnian (smelter) dan memastikan untuk mengolah lebih lanjut hasil pemurnian mineral tersebut yang notabene berupa mineral ikutan yang strategis ( ODS) di dalam negeri sebagaimana diamanatkan oleh U U Minerba. Hambatan-hambatan yang ada seperti lemahnya sinergitas kelembagaan, regulasi yang kontraproduktif dan terbatasnya infrastruktur bagi terwujudnya pengelolaan, pengolahan dan penguasaan mineral strategis ( ODS) bagi kepentingan nasional terutama industri pertahanan harus diminimalkan dengan intervensi negara untuk menata ulang master plan industri nasional yang dipadukan dengan roadmap industri pertahanan yang sudah ada serta merumuskan master plan industri pertahanan berbasis pemanfaatan ODS dengan percepatan penguasaan teknologi maju di bidang mineral."
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertahanan RI , 2017
355 JIPHAN 3:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Setiarto
"Adanya permasalahan dalam tubuh industri pertahanan di Indonesia memicu terjadinya suatu gejolak dalam mengatur strategi pengembangan dalam mendukung kesiapan operasional TNI. Permasalahan tersebut salah satunya adalah disebabkan oleh kurangnya pengelolahan manajemen dalam bidang strategi perkembangan industri pertahanan, sehingga industri pertahanan mempunyai kelemahan dalam bidang kapabilitas dan kapasitas pada segi pemasaran dan teknologi. Oleh sebab itu kerjasama dalam industri pertahanan yang disebut dengan Defence Industry Indonesia (DEFEND ID) bertujuan untuk mempercepat pembangunan industri pertahanan dalam meningkatkan kapabilitas dan kapasitas pemasaran dan teknologinya. Adapun penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan penelitian secara induktif (dari khusus ke umum). Selain itu data dari penelitian ini didapatkan dari hasil library research dan analisa perkembangan industri pertahanan yang relevan, kemudian dianalisa dengan menggunakan teori pembentukan kerjasama Defence Industry Indonesia (DEFEND ID). Dari hasil analisa penelitian ditemukan hasil bahwa pembentukan kerjasama Defence Industry Indonesia (DEFEND ID) dapat memberikan manfaat terhadap peningkatan kapabilitas industri pertahanan, sehingga kerjasama dalam bidang industri pertahanan sangat urgen untuk dilaksanakan sebagai bentuk kerjasama yang disahkan."
Jakarta: Seskoal Press, 2022
023.1 JMI 10:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Byt Yundarwin
"Pertahanan negara pada hakekatnya adalah fungsi pemerintahan yang berkaitan dengan pengelolaan potensi dan kekuatan pertahanan negara untuk menangkal dan mengadapi ancaman terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa. Pemerintah membutuhkan kebijakan, peraturan perundang-undangan dan industri pertahanan yang memiliki pengelolaan manajemen yang baik dan kemampuan teknologi produksi persenjataan untuk menjamin ketersediaan alat peralatan pertahanan (Alpalhan) dalam rangka menjalankan kewajiban tersebut.
Tujuan dari tesis ini adalah menganalisa upaya pemerintah dalam pemberdayaan industri pertahanan nasional berdasarkan kebijakan dan peraturan perundang-undangan. Selain itu, juga meneliti tentang kemampuan komponen teknologi yang dimiliki PT. Dahana, khususnya untuk produksi bahan peledak militer yang telah digunakan oleh TNI Angkatan Udara, yaitu Bomb P-100L. Model teknometrik digunakan didalam penelitian ini. Model teknometrik digunakan didalam penelitian ini untuk mengukur kemampuan komponen teknologi yaitu technoware, humanware, infoware dan orgaware.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode campuran dengan tipe rancangan sekuensial eksploratori. Metode kualitatatif digunakan untuk menganalisis upaya pemerintah memberdayakan industri pertahanan nasional untuk mencapai kemandirian produksi. Sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk menganalisis kemampuan komponen teknologi yang dimiliki oleh PT. Dahana dalam rangka mencapai kemandirian produksi.
Hasil analisis menyatakan bahwa keberhasilan pemerintah dalam pemberdayaan industri pertahanan adalah dengan terus menopang industri pertahanan melalui kebijakan-kebijakan dan peraturan perundang-undangan yang jelas dan memiliki kepastian bagi semua pihak. Pada analisis kemampuan komponen teknologi PT. Dahana, hasil analisis menyatakan bahwa klasifikasi kemampuan komponen teknologi yang dimiliki PT. Dahana secara keseluruhan adalah semi modern. Dalam rangka untuk mencapai kemandirian produksi, PT. Dahana harus terus melakukan pengembangan terutama pada kontribusi teknologi yang dinilai rendah.

National defense is a government's functions related to the utilization of defense potential and defense strength to deter any threats on national sovereignty, territorial integrity and the national security. To implement these obligations, The goverment needs some policies, legal binding and supported by the national defense industry who has a good management and technological capabilities to produce armament in fullfilment of the defense equipment.
This thesis will analyze the various aspects of government efforts to empower the national defense industry through some policies and legal binding. It is also analyze the capabilities of the technology component measurement in the PT. Dahana, specifically for the military explosive of Bomb P-100L production that only used by the Indonesian Air Force. The technometric model is used in this measurement.
Technometric method will measures the values of all technology component capability based on technoware, humanware, infoware and orgaware. In this research, author uses mixed method with exploratory sequential. The qualitative method used to analyze the government efforts to empower the national defense industry to achieve self reliance production. The quantitative method used to anayze the capability of technology components of PT Dahana within empowerment of the national defense industry to achieve self reliance production.
The results of this research states that the government's empowerment efforts to support the national defense industry should be continued through policies and legal binding as clear as possible and have certainty for all parties. The result of the research of the capability of technology component PT. Dahana states that the classification has been in semi modern. Based in this value, the development of PT. Dahana could have done with more focused, especially on low level of the contribution of the technology that has been assessed.
"
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2019
T51722
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tangguh Chairil
"ABSTRAK
Tesis ini membahas skenario industri pertahanan Indonesia 2029. Industri
pertahanan Indonesia berarti seluruh industri nasional yang terdiri atas BUMN
dan swasta yang ditetapkan oleh pemerintah untuk menghasilkan alat peralatan
pertahanan dan keamanan (Alpalhankam), jasa pemeliharaan untuk memenuhi
kepentingan strategis di bidang pertahanan dan keamanan yang berlokasi di
wilayah Indonesia. Tahun 2029 adalah tahun akhir dalam rencana pengembangan
postur Alpalhankam dan industri strategis yang menjadi waktu industri pertahanan
harus mandiri, baik secara kapasitas industri untuk melakukan inovasi teknologi,
maupun dalam membeli, menggunakan, merawat, dan membuat/memproduksi
Alpalhankam. Skenario digunakan untuk menguak masa depan yang mungkin
(possible) dan masuk akal (plausible) di antara ketidakpastian dan risiko dalam
industri pertahanan Indonesia. Dua faktor ketidakpastian kritis masa depan dalam
industri pertahanan Indonesia menuju kemandirian dipilih untuk menjadi sumbu
dalam matriks klasik 2 x 2 skenario kemandirian industri pertahanan Indonesia
dalam tesis ini

ABSTRACT
The focus of this study is the scenario of Indonesia?s defense industry in 2029.
Indonesia?s defense industry means the entire national industry consisting of small
state-owned enterprises (SOEs) and private companies set up by the government
to produce defense and security equipments (Alpalhankam) and provide
maintenance services to meet the strategic interests in the field of defense and
security within the Indonesia?s region. The year 2029 is the end year in the
development plan of the Alpalhankam posture and strategic industries when the
defense industry is expected to have become autarky, both in terms of industrial
capacity for technological innovation and also in terms of purchasing, using,
maintaining, and manufacturing Alpalhankam. A scenario is used to uncover any
possible and plausible future between the uncertainties and risks in the
Indonesia?s defense industry. Two critical factors of uncertainty in the future of
Indonesia?s defense industrial plan toward independence are selected to be the
axis of a classical 2 x 2 matrix scenarios of Indonesia's defense industry autarky in
this thesis."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adrianus Revi Dwiguna
"Tesis ini membahas tentang penerapan strategi diversifikasi yang dilakukan PT Pindad (Persero), serta mendalami faktor-faktor yang mempengaruhi strategi diversifikasi, dan upaya PT Pindad (Persero) dalam mengantisipasi dinamika global yang berdampak pada strategi dan industri. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang datanya diperoleh dari hasil wawancara dengan sejumlah informan, dan studi pustaka. Analisis data dilakukan dengan analisis intelijen kompetitif menggunakan analisis model kekuatan kompetitif, analisis rantai nilai, dan analisis SWOT.
Hasil penelitian menunjukan strategi diversifikasi PT Pindad (Persero) mengarah pada kombinasi konsep konsentrik dan konglomerat yang implementasinya dipengaruhi sejumlah faktor internal dan eksternal. Sementara hasil analisis intelijen kompetitif menunjukan bahwa kekuatan kompetitif PT Pindad (Persero) relatif baik ditengah berlangsungnya konsolidasi industri pertahanan nasional. Namun demikian, ancaman kekuatan pemasok dan pelengkap, serta daya tawar pembeli perlu segera dieliminir agar tidak menciptakan ketergantungan terhadap paket-paket pengadaan pelanggan utama. Selain itu, belum terintegrasinya industri hulu nasional, perubahan aturan dalam industri, serta permasalahan terkait demografi karyawan dan fungsi pemasaran yang belum optimal, dalam jangka panjang dapat berdampak buruk bagi rantai nilai perusahaan bila tidak segera ditangani.
Antisipasi terhadap dinamika global dilakukan PT Pindad (Persero) dengan mendiversifikasi sebagian besar rantai pasok, mengembangkan strategi inovasi dan kemitraan strategis, serta melakukan pemetaan strategis untuk mengembangkan pasar. Di samping itu, masalah utama pendanaan industri pertahanan juga dapat dieliminir melalui peran intelijen pasar, serta optimalisasi perluasan peran BUMS bagi pemenuhan produksi, dan pengembangan teknologi melalui berbagai bentuk kerja sama. PT Pindad (Persero) juga dapat mengupayakan penciptaan nilai koopetisi antar industri pertahanan melalui penguatan organisasi, inovasi, serta kemitraan strategis berbasis kompetensi, dan muatan lokal sebagai strategi alternatif yang dapat digunakan dalam meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan.

This thesis discusses the implementation of the diversification strategy by PT Pindad (Persero), and explores the factors that influence the diversification strategy, and the efforts of PT Pindad (Persero) to anticipate global dynamics that have an impact on strategy and industry. This research is a qualitative research with a case study approach whose data is obtained from interviews with a number of informants, and literature studies. Data analysis was carried out by competitive intelligence analysis using Competitive Strength Model Analysis, Value Chain Analysis, and SWOT Analysis.
The results show that the diversification strategy of PT Pindad (Persero) leads to a combination of concentric and conglomerate concepts whose implementation is influenced by a number of internal and external factors. Meanwhile, the results of competitive intelligence analysis show that the competitive strength of PT Pindad (Persero) is relatively good amidst the ongoing consolidation of the national defense industry. However, the threat of the power of suppliers and complements, as well as the bargaining power of buyers need to be eliminated immediately so as not to create dependence on main customer procurement packages. Futhermore the non-integration of the national upstream industry, changes in regulations in the industry as well as problems related to employee demographics and marketing functions that are not yet optimal in the long term can have a negative impact on the company's value chain.
PT Pindad (Persero) is anticipating global dynamics by diversify most of the supply chain, developing innovation strategies and strategic partnerships, and conducting strategic mapping to develop markets. In addition, the main problem of funding the defense industry can also be eliminated through the role of market intelligence as well as optimizing the expansion of the role of BUMS for production fulfillment, and technology development through various forms of cooperation. PT Pindad (Persero) can also seek to create value for coopetition between defense industries through organizational strengthening, innovation, as well as competency-based strategic partnerships, and local content as alternative strategies that can be used to increase the company's competitive advantage.
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Imam Fatwah
"Penelitian ini menguji apakah terjadi crowding out antara investasi dengan belanja pertahanan di Indonesia pada periode 1974-2012. Spesifikasi model yang digunakan merujuk model Atesoglu (2004) dengan teknik estimasi OLS pendekatan time series. Hasilnya menunjukan bahwa belanja pertahanan memiliki hubungan tidak signifikan dengan investasi. Hal ini disebabkan oleh perbedaan struktur industri pertahanan Indonesia dengan industri pertahanan dunia dan terbatasnya pesanan alutsista dari Pemerintah Indonesia kepada industri pertahanan nasional.

This study tests the crowding out between defense expenditure and investment in Indonesia during 1974-2012. This research use Atesoglu?s model and was estimated using OLS technique with time series approach. Result shows that there is no crowding out between defense expenditure and investment in Indonesia. The relationship can be explained by the difference of defense industrial structure in Indonesia and limitations of order from Government of Indonesia to defense companies in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56811
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zarifa Emily Putri
"Untuk pertama kalinya sejak era Orde Baru, Indonesia menarik non-tariff trade barrier-nya atau hambatan investasi, dengan membuka akses pasar terhadap perusahaan asing untuk berinvestasi pada Industri Pertahanan Indonesia, melalui diterbitkannya Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibus Law). Sebelumnya, entitas asing tidak diperbolehkan memiliki saham dalam sektor pertahanan Indonesia. Hal ini menjadi sebuah anomali, karena Indonesia memiliki opsi lain yang lebih lumrah, seperti (1) tetap menutup pasar sektor pertahanannya, dan (2) mencapai kemandirian industri pertahanan, yang merupakan antitesis dari defense investment untuk pemain asing di Indonesia. Berangkat dari anomali kebijakan yang dijelaskan di atas, penelitian ini akan mengajukan pertanyaan penelitian: “Mengapa Indonesia melakukan liberalisasi industri pertahanan dengan membuka akses pemain asing dalam industri tersebut?”. Penelitian ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap literatur akademis Ilmu Hubungan Internasional, karena hampir keseluruhan literatur yang membahas terkait liberalisasi industri pertahanannya dikaji menurut perspektif teori liberalisme semata. Padahal, sebagai sebuah kebijakan yang memiliki komponen internasional didalamnya, kebijakan liberalisasi menjadi perlu untuk dikaji sebagai bagian dari kebijakan luar negeri. Sehingga, dalam penelitian yang menggunakan analisis Foreign Policy Analysis, skripsi ini akan mengkaji bagaimana keputusan Indonesia untuk membuka pasar sektor pertahanannya kepada asing dipengaruhi oleh dua faktor utama; (1) faktor level sistemik yang ditunjukkan oleh perubahan sistemik dari unipolaritas AS menjadi multipolar, dan (2) level domestik dengan mengkaji kepentingan militer dari industri pertahanan dalam negeri, kapasitas ekonomi untuk meningkatkan skala alih teknologi, serta preferensi kebijakan Presiden Joko Widodo yang berpihak pada liberalisasi dan investasi asing.

For the first time since the New Order era, Indonesia has lifted its non-tariff trade barrier on investment restrictions, by opening market access to foreign companies to invest in the Indonesian defense industry, through the issuance of the Job Creation Law (Omnibus Law). Previously, foreign entities were not allowed to own shares in Indonesia’s defense sectors, and only SOEs were allowed to be the lead integrator in defense procurement. This then births an anomaly in Indonesia’s policy, because Joko Widodo’s administration has other options other than liberalize the industry; such as (1) preserving the protectionism nature of its defense sector, and (2) the policy goes unaligned with the interest to achieve self-reliance in the defense industry. Based on the aforementioned policy anomaly, this research poses the research question of “Why did Indonesia liberalize its defense industry by opening access to foreign investment in the industry?”. This research will be expected to contribute to the academic literature of International Relations, since it provides a new angle of analysis. Almost all existing literature discussing the liberalization of the defense industry is examined solely from the perspective of liberal economic theory, while as a policy that has international components in it; liberalization policy needs to be examined as a part of foreign policy. By utilizing the Foreign Policy Analysis, this thesis will analyse how Indonesia’s decision to open up its defense sectors to foreigners is influenced by two main factors: (1) systemic level indicated by the systemic change of U.S. Unipolarity to multipolarity, and (2) domestic-level factors by examining the military interests of the domestic defense industry, economic capacity to enhance technology transfer, and policy preferences of President Joko Widodo who is in favor of liberalization and foreign investment."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindita Dyah Ayu Puspita Loka
"Penelitian ini mengkaji mekanisme pertahanan diri tokoh dalam novel Ganjil Genap. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode kualitatif dengan pendekatan psikologi sastra yang menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Pendekatan tersebut digunakan untuk menganalisis bentuk mekanisme yang dilakukan para tokoh, yaitu Gala, Bara, dan Aiman. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tekanan yang dialami oleh para tokoh, bentuk mekanisme pertahanan diri, dan dampak yang dialami para tokoh. Hasil analisis menunjukkan adanya kecemasan yang berkaitan dengan masalah percintaan. Selain itu, bentuk mekanisme pertahanan diri yang digunakan para tokoh adalah sublimasi, apatis, represi, dan reaksi formasi. Tokoh Gala merasakan dampak dari mekanisme pertahanan diri, yaitu penerimaan diri tokoh tersebut sebagai perempuan lajang. Sementara itu, tokoh Bara dan Aiman mendapatkan rasa kehilangan.

This research examines the character's self-defense mechanism in the novel Ganjil Genap. The method used in the research is a qualitative method with a literary psychology approach that uses Sigmund Freud's psychoanalysis theory. The approach is used to analyze the form of mechanisms carried out by the characters, namely Gala, Bara, and Aiman. This research aims to explain the pressure experienced by the characters, the form of self-defense mechanisms, and the impact experienced by the characters. The results of the analysis show that there is anxiety related to romance problems. In addition, the forms of self-defense mechanisms used by the characters are sublimation, apathy, repression, and formation reactions. The character Gala feels the impact of the self-defense mechanism, namely the character's self-acceptance as a single woman. Meanwhile, Bara and Aiman get a sense of loss."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aidil Fitri M. Hatta
"Pertahanan adalah aspek yang sangat penting dari keamanan karena berkaitan dengan ancaman yang tergawat bagi kelangsungan hidup negara dan bangsa, yaitu perang. Oleh karena itu salah satu upaya negara yang sangat vital adalah membangun kemampuan pertahanan nasional.
Nama Pindad identik dengan perangkat militer karena perusahaan yang berdiri sejak zaman Belanda ini adalah satu-satunya pabrik senjata militer di tanah air. Sejak 1983 perusahaan yang berpusat di Bandung, Jawa Barat ini, memproduksi sejumlah peralatan non-militer (komersil). Tahun 2000, produksi komersial itu menyumbang lebih dari 30 persen dari total keuntungan perusahaan.
PT. Pindad memiliki enam divisi yang menghasilkan bcrbagai peralatan/ senjata militer maupun komersial (non-militer). Guna mendukung produksi nonmiliter (komersil) PT Pindad memiliki empat divisi yaitu divisi mekanik, divisi elektrik, divisi tempa dan cor, serta divisi rekayasa industri dan jasa. PT. Pindad juga bekerja lama dengan sejumlah perusahaan acing, di antaranya Simens Indonesia untuk produk jasa dan permesinan, GHH Borsik South East Asia untuk proyek jasa konstruksi dan perawatan turbin gas uap, serta NV-Belgia dalam proses pembangkit listrik.
Produktivitas PT. Pindad perkaryawan setiap tahun terus meningkat, tahun 1998 sebesar Rp. 40,9 juta/ karyawan, menjadi Rp. 65 juta/lkaryawan pada tahun 1999 dan tahun 2000 meningkat lagi sebesar Rp. 71,13 juta/karyawan.
PT. Pindad turut berperan aktif dalam meningkatkan ketahanan ekonomi nasional. Berdasarkan analisis peneliti, prosentase PT. Pindad dalam menyumbang PDB tahun 2001 scbcsar 0,24%. Walaupun proscntasenya relatif kecil PT Pindad berperan dalani menunjang tumbuhnya industri baru sehingga pertumbuhan ekonomi di sektor industri akan terus meningkat. PT Pindad juga berperan dalam mempercepat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa Indonesia. Melalui alih teknologi ini diharapkan dapat meinbawa bangsa Indonesia menuju masyarakat industri karena nilai tambah dalam menghasilkan barang dan jasa hanya dapat dilingkatkan dengan penguasaan Iptek.

Defense is a very important aspect from security, because it goes together with threat in a serious condition for continuity of state and nation, which is war. Therefore one of the state's vital efforts is to develop the ability of national defense.
Pindad's name is a representative of military peripheral, because this company, which builds since colonial time, is the only military factory in Indonesia Since 1983 the company, which centered in Bandung, West Java, produced a number of non-military (commercial) equipments. In the year 2000, those commercial productions contribute more than 30 percentages of all the company advantages.
PT. Pindad has six divisions that produce various military weapons and also commercial (non-military) equipments. Four of them are to support non-military (commercial) productions. Those are mechanical division, electrical division, forging and casting division, and also industrial and service engineering division. PT. Pindad also cooperate with a number of foreign companies, for example Siemens Indonesia for service and machinery products, GHH Borsik South East Asia for construction service project and treatment of gas condense turbine, and also NV-BELGIA in power plan building.
Annual productivity of PT. Pindad each employee increases every year. In 1998, it was equal to Rp. 40,9 million per employees, becoming Rp. 65 million per employees in the year 1999 and mounting again in the year 2000 that was equal to Rp. 71,13 million per employees
PT. Pindad partakes in improving national economic defense. Pursuant to researcher analysis, in the year 2001 PT Pindad contributed National Domestic Bruto equal to 0,24%. Although the number of percentage relative small, PT Pindad still has a part in to support the new industry growing, so that the economic growth in industrial sector will be increase. PT Pindad also plays a part to improve national science and technology. Through technology exchanges is expected would bring Indonesian peoples to the industrial society because the added value in yielding goods and service can only be improved with science and technology.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2004
T13378
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>