Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 142088 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Novita Lestari
"Visible storage merupakan salah satu pendekatan untuk membuka akses koleksi yang lebih banyak kepada pengunjung guna memberikan pemahaman terhadap peran dan tugas museum. Museum yang menjadi objek penelitian ini yaitu Museum Nasional Indonesia, Jalan Merdeka Barat No. 12, Jakarta.
Metode yang digunakan merupakan metode penelitian deskriptif kualitatif yang diawali dengan kajian konsep visible storage secara umum dengan membedakan visible storage dengan storage tradisional, konsep dasar, identifikasi kelemahan dan kekuatan visible storage serta rancangan umum konsep desain visible storage yang selanjutnya dilakukan analisis terhadap kondisi storage Museum Nasional Indonesia.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa konsep storage yang digunakan di Museum Nasional Indonesia masih berorientasi pada konsep storage tradisional dalam hal pemberian akses terhadap pengunjung, dan masih menerapkan istilah koleksi cadangan dalam pengelolaan koleksi. Berdasarkan hal tersebut, dibuat rancangan konsep desain visible storage di Museum Nasional Indonesia.

Visible storage is an approach to open access for more collections to visitors in order to provide an understanding of the role and tasks of the museum. The Museum which is the object of this study is National Museum of Indonesia, Jalan Merdeka Barat No. 12, Jakarta.
A descriptive qualitative research method is started with a study of the general concept of visible storage by distinguishing visible storage with traditional storage, basic concepts, identifying weaknesses and strengths as well as general concept design of visible storage then making an analysis of the storage conditions of National Museum of Indonesia.
The results of this study showed that the concept of storage used in National Museum of Indonesia is still oriented to the concept of traditional storage in terms of access to visitors, and still apply the term reserve collection in collection management. The draft concept designs visible storage concept in National Museum of Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T35996
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Khozin
"ABSTRAK
Tesis ini membahas penerapan konsep museologi baru dan museum sejarah di
Museum Kebangkitan Nasional. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat
deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Tujuan penelitian ini
adalah menjadikan Museum Kebangkitan Nasional sebagai museum sejarah ideal
dan merumuskan konsep komunikasi yang tepat untuk memudahkan proses
penyampaian pesan. Hasil dari penelitian ini mengidentifikasikan bahwa Museum
Kebangkitan Nasional merupakan museum sejarah yang dalam pengelolaannya
belum menggunakan konsep museologi baru, karena belum menerapkan konsep
komunikasi timbal balik.

ABSTRACT
The object of this research was to discuss the application of the new museology
and the historical museum concepts. This research is a descriptive study which
used qualitative approach. The aim of the study is to perform ?National
Awakening Museum? as the ideal historical museum and formulate the
appropriate communication concept to facilitate the process of delivering
messages. The result of the research identified that National Awakening Museum
is a historical museum which its management has not used the new museology
concept, due to the fact of lacking the using of reciprocal communication concept."
2013
T35378
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emyr Reyhan Wijaya
"Penelitian ini membahas tentang layanan Virtual Tour Museum Nasional Indonesia sebagai alternatif kunjungan di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana Museum Nasional Indonesia dapat menjalankan berbagai tugas dan fungsi di masa pandemi COVID-19 dengan memanfaatkan Virtual Tour sebagai alternatif. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Museum Nasional Indonesia merancang, merencanakan, dan mengimplementasikan Virtual Tour sebagai pengganti layanan kunjungan selama pandemi COVID-19. Multimedia Development Life Cycle (MDLC) yang merupakan metode yang digunakan untuk merancang dan mengembangkan teknologi multimedia dengan enam tahapan yaitu concept, design, material collection, assembly, testing, dan distribution digunakan untuk mengetahui proses pembuatan Virtual Tour. . Selanjutnya, penelitian ini juga membahas bagaimana Museum Nasional Indonesia mempromosikan layanan Virtual Tour di masa pandemi COVID-19 dengan menerapkan unsur strategi bauran promosi yaitu humas dan pemasaran langsung.

This study discusses the National Museum of Indonesia Virtual Tour service as an alternative visit during the COVID-19 pandemic. This study aims to identify how the National Museum of Indonesia can perform various tasks and functions during the COVID-19 pandemic by utilizing Virtual Tour as an alternative. In addition, this study was conducted to find out how the National Museum of Indonesia designs, plans, and implements a Virtual Tour as a substitute for visiting the services during the COVID-19 pandemic. The Multimedia Development Life Cycle (MDLC), which is a method used for designing and developing multimedia technology with six stages, namely concept, design, material collecting, assembly, testing, and distribution was used to find out the process of making a Virtual Tour. Furthermore, this study also discusses how the National Museum of Indonesia promotes Virtual Tour services during the COVID-19 pandemic by implementing elements of the promotional mix strategy, namely public relations and direct marketing."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Emyr Reyhan Wijaya
"Penelitian ini membahas tentang layanan Virtual Tour Museum Nasional Indonesia sebagai alternatif kunjungan di masa pandemi COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana Museum Nasional Indonesia dapat menjalankan berbagai tugas dan fungsi di masa pandemi COVID-19 dengan memanfaatkan Virtual Tour sebagai alternatif. Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Museum Nasional Indonesia merancang, merencanakan, dan mengimplementasikan Virtual Tour sebagai pengganti layanan kunjungan selama pandemi COVID-19. Multimedia Development Life Cycle (MDLC) yang merupakan metode yang digunakan untuk merancang dan mengembangkan teknologi multimedia dengan enam tahapan yaitu concept, design, material collection, assembly, testing, dan distribution digunakan untuk mengetahui proses pembuatan Virtual Tour. . Selanjutnya, penelitian ini juga membahas bagaimana Museum Nasional Indonesia mempromosikan layanan Virtual Tour di masa pandemi COVID-19 dengan menerapkan unsur strategi bauran promosi yaitu humas dan pemasaran langsung.
This study discusses the National Museum of Indonesia Virtual Tour service as an alternative visit during the COVID-19 pandemic. This study aims to identify how the National Museum of Indonesia can perform various tasks and functions during the COVID-19 pandemic by utilizing Virtual Tour as an alternative. In addition, this study was conducted to find out how the National Museum of Indonesia designs, plans, and implements a Virtual Tour as a substitute for visiting the services during the COVID-19 pandemic. The Multimedia Development Life Cycle (MDLC), which is a method used for designing and developing multimedia technology with six stages, namely concept, design, material collecting, assembly, testing, and distribution was used to find out the process of making a Virtual Tour. Furthermore, this study also discusses how the National Museum of Indonesia promotes Virtual Tour services during the COVID-19 pandemic by implementing elements of the promotional mix strategy, namely public relations and direct marketing.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Hafizah Trisno
"Industri pariwisata menjadi salah satu yang menyokong perekonomian suatu negara. Dalam pembentukan sinergi berkelanjutan dalam industri pariwisata, museum merupakan salah satu daya tarik yang mampu menyokong industri pariwisata. Untuk mempertahankan eksistensi museum, marketer generated content merupakan salah satu cara dalam mencapai keberhasilan museum dalam menarik minat pengunjung. Penggunaan internet yang semakin mudah diakses, hal ini memengaruhi perubahan pola intensitas mengunjungi suatu tempat. Pada penelitian ini, menjelaskan peran marketer generated content pada informasi yang dirasakan dan layanan yang dirasakan pada nait berkunjung ke Museum Nasional dan Museum Bank Indonesia. Menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) dengan jumlah responden sebanyak 168 orang menghasilkan marketer generated-content mampu memengaruhi kualitas informasi yang dirasakan dan layanan yang dirasakan pelanggan. Kualitas informasi yang dirasakan pengguna juga mampu mempengaruhi keinginan pengunjung. Namun layanan yang dirasakan pelanggan tidak memengaruhi keinginan untuk berkunjung. Temuan penelitian ini mampu memberikan kontribusi kepada pihak pengelola museum agar memperhatikan konten yang dibuat agar memengaruhi niat berkunjung.

The tourism industry is one that supports the economy of a country. In establishing sustainable synergies in the tourism industry, museums are one of the attractions that can support the tourism industry. To maintain the existence of the museum, marketer generated content is one way to achieve the success of the museum in attracting visitors. The use of the internet that is increasingly accessible, this affects changes in the intensity pattern of visiting a place. This study describes the role of marketer generated content in perceived information quality and perceived customer services from the National Museum and Bank Indonesia Museum. Using Structural Equation Modeling (SEM) with a total of 168 respondents resulted in marketer generated-content capable of influencing the perceived information quality and perceived customer service. However, perceived customer services does not affect to visit intention The findings of this study are able to contribute to the museum management so that they pay attention to the content that is created in order to influence the intention to visit."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Komara
"Tesis ini membahas tentang komunikasi museum sebagai bagian dari fungsi museum. Aspek penting dalam komunikasi museum yaitu sumber pesan, saluran dan penerima pesan. Studi kasus yang digunakan adalah Museum Etnobotani Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriftif dengan pendekatan kualitatif. Dimulai dengan gambaran kondisi pameran museum sebagai salah satu komponen komunikasi museum dalam menyalurkan pesan. Kemudian analisis sajian koleksi saat ini dipandang dari sudut analogi strukturalisme linguistik. Analisis kondisi pameran tersebut menghasilkan gagasan penyusunan koleksi yang mengacu pada alur pameran. Alur cerita pameran merupakan salah satu bagian penting dalam proses komunikasi untuk memahami pesan museum secara keseluruhan. Komunikasi melalui salah satu program edukasi museum yang dikaitkan dengan teori pendidikan dapat membatu efektifitas dalam penyampaian pesan.

The focus of the thesis is about communication as a part of the museum's function. The important aspects of museum communication is the source message, channel and receiver. Indonesian Ethnobotanical Museum is the case study for this research. This research is a descriptive study with qualitative approach. Begins with an overview of the condition of the museum exhibition as one component of museum communication in a channel message. Later analysis of the current collection presentation in light of analogical linguistic structuralism. Analysis conditions resulted in the preparation of the exhibition refers to a collection of exhibits story line. Story line is one important part of the communication process to understand the message museum as a whole. Communication through one museum education program associated with the theory of education can assist in the effective delivery of the message.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
T35947
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anne Putri Yusiani
"Penelitian ini merupakan penelitian awal tentang pedagogi di museum di Indonesia. hasil dariPtracking study dan wawancara pengunjung di Galeri Etnografi di Museum Nasional memperlihatkan cara pembelajaran pengunjung Indonesia di museum. Observasi di galeri dan wawancara dengan staf museum juga mengungkap bagaimana museum menciptakan dan menyampaikan narasinya kepada pengunjung. Dengan melihat pada proses belajar pengunjung museum dan konteks museum di Indonesia, beberapa nilai dari pedagogi Barat dapat diadaptasi sebagai dasar dari pedagogi museum di Indonesia.

This research is a preliminary research towards a museum pedagogy in Indonesia. The findings Tbased on tracking study and interview of visitors in the Gallery of Ethnography in the National Museum reveals how Indonesian visitors learn in museums. Observation in the gallery and interview with the museum's staff also shed a light in knowing how the museum construct and convey its narratives to visitors. By looking at the learning processes of Indonesian visitors and the museum context in Indonesia, some of the values of the Western pedagogy can be adapted as a basis for the Indonesian museum pedagogy."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2010
T27633
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Butar Butar, Jayadi
"Pengelola Museum Nasional Indonesia secara rutin melakukan survei kepuasan publik menggunakan instrumen survei yang diadaptasi dari Service Quality (SERVQUAL). Namun, pengelola museum nasional menghadapi sejumlah tantangan dalam menilai kepuasan publik melalui metode survei tradisional. Untuk itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepuasan dan keluhan pengunjung menggunakan analisis sentimen berbasis aspek dan pemodelan topik pada ulasan Museum Nasional Indonesia di Google Maps. Enam pendekatan machine learning klasik, yaitu Naïve Bayes, Logistic Regression, Decision Tree, Random Forest, Support Vector Machine, dan Extreme Gradient Boosting (XGBoost), digunakan untuk analisis sentimen dengan ekstraksi fitur BoW dan TF-IDF. Penelitian ini menggunakan sejumlah metode pra-pemrosesan data, termasuk penghapusan stopwords, penggunaan stemming dan emoji processing, serta metode sampling SMOTE dan ROS pada data latih yang mengalami ketidakseimbangan kelas. Lima aspek yang digunakan dalam analisis ini berasal dari lima dimensi SERVQUAL: keberwujudan (tangibility), keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan (assurance), dan empati (empathy). Evaluasi kinerja model dilakukan dengan membandingkan skor F1 pada eksperimen yang berbeda untuk menentukan skenario terbaik. Setelahnya dilanjutkan dengan pemodelan topik menggunakan metode Latent Dirichlet Allocation (LDA) yang dievaluasi berdasarkan coherence score. Hasil penelitian menunjukkan bahwa XGBoost dengan TF-IDF dan metode resampling SMOTE adalah model dengan kinerja terbaik di semua skenario dengan rata-rata F1-scores antara 89.5% hingga 90.2%. Pemodelan topik LDA menemukan ulasan positif mencakup kenyamanan, kebersihan, harga tiket terjangkau, akses mudah, staf ramah, dan respons cepat. Ulasan negatif mencakup masalah parkir, pencahayaan, koleksi kurang lengkap, teguran petugas keamanan, informasi koleksi kurang, jumlah petugas kurang, dan penutupan layanan tak diketahui.

The management of the National Museum of Indonesia routinely conducts public satisfaction surveys using instruments adapted from Service Quality (SERVQUAL). However, they face several challenges in assessing public satisfaction through traditional survey methods. Therefore, this study aims to understand visitor satisfaction and complaints using aspect-based sentiment analysis and topic modeling on Google Maps reviews of the National Museum of Indonesia. Six classical machine learning approaches, namely Naïve Bayes, Logistic Regression, Decision Tree, Random Forest, Support Vector Machine, and Extreme Gradient Boosting (XGBoost), were used for sentiment analysis with BoW and TF-IDF feature extraction. This study employed various data preprocessing methods, including stopword removal, stemming, emoji processing, and SMOTE and ROS sampling methods on imbalanced training data. The five aspects used in this analysis are derived from the five SERVQUAL dimensions: tangibility, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. Model performance evaluation was conducted by comparing F1 scores across different experiments to determine the best scenario. This was followed by topic modeling using Latent Dirichlet Allocation (LDA), evaluated based on coherence scores. The results show that XGBoost with TF-IDF and SMOTE resampling methods is the best-performing model across all scenarios, with average F1-scores ranging from 89.5% to 90.2%. LDA topic modeling found that positive reviews include comfort, cleanliness, affordable ticket prices, easy access, friendly staff, and quick response. Negative reviews include parking issues, lighting, incomplete collections, unkind security staff, insufficient collection information, lack of staff, and unknown service closures."
Jakarta: Fakultas IlmuKomputer Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tuffana Farasabila
"Tesis ini mengargumentasikan bagaimana potensi kegiatan museum-date sebagai bentuk pergeseran persepsi masyarakat terhadap museum dan pariwisata dapat mempengaruhi hubungan masyarakat urban dengan museum. Selama ini, museum dipandang sebagai tempat yang membosankan karena kurangnya inovasi sehingga masyarakat seringkali berkunjung ke museum hanya untuk urusan edukasi. Era disrupsi yang terjadi saat ini menyebabkan terjadi perubahan persepsi masyarakat dalam memaknai museum sebagai ruang sosial masyarakat urban. Perubahan persepsi tersebut kemudian terwujud dalam kegiatan museum-date. Temuan di lapangan memperlihatkan bahwa era disrupsi memengaruhi berbagai aspek dalam dinamika dalam museum dan berpengaruh pada bentuk museum-date yang dilakukan pengunjung. Fenomena museum-date juga terbentuk tidak hanya disebabkan adanya pengaruh disrupsi, namun juga adanya benturan dengan museum konvensional. Untuk mengeksplorasi lebih dalam perubahan-perubahan yang terjadi, tesis ini menggunakan metode etnografi dengan pendekatan kualitatif. Argumentasi tesis ini adalah saat ini museum-date merupakan bentuk kemas ulang pariwisata terutama untuk masyarakat urban. Perubahan dinamika museum yang berimplikasi pada kemas ulang pariwisata dapat mencerminkan bagaimana persepsi masyarakat urban dalam memandang setiap perubahan dalam kehidupan sehari-hari.

This thesis argues how the potential of museum-date activities as a form of shifting people's perceptions of museums and tourism can affect the relationship between urban communities and museums. So far, museums have been seen as boring places due to a lack of innovation, so people often visit museums only for educational purposes. The current era of disruption has caused changes in people's perceptions of interpreting museums as a social space for urban society. The change in perception then manifested in museum-date activities. Findings in the field show that the era of disruption influences various aspects of dynamics in museums and influences the museum-date forms that visitors take. The museum-date phenomenon is also formed not only due to the influence of disruption but also a clash with the conventional museum form. To explore more, this thesis uses ethnographic methods with a qualitative approach. The argument of this thesis is that currently, museum-date is a form of tourism repackaging, especially for urban communities. Changes in museum dynamics that have implications for tourism repackaging can reflect how urban society perceives every change in daily life."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan
"Tesis ini membahas tentang ekshibisi sebagai bagian dari fungsi museum. Kajian yang digunakan adalah Museum Nasional Indonesia, Jalan Medan Merdeka Barat Jakarta 12, Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang diawali dengan gambaran mengenai Museum Nasional Indonesia saat ini. Berdasarkan kondisi tersebut, perlu dilakukan penentuan tema dan narasi yangnsesuai dengan visi dan misi Museum Nasional Indonesia. Penentuan temabdilakukan berdasarkan konsep identitas. Selanjutnya, berdasarkan tema yangnditentukan, dibuat sebuah teknik presentasi dan desain alur pameran. Dalam ekshibisi tersebut terdapat pesan yang akan disampaikan, yaitu Bhinneka Tunggal Ika: Kebhinnekaan pada gedung A dan Ketunggalikaan pada gedung B. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan ekshibisi yang lebih efektif dalam menyampaikan identitas nasional.

The focus of the theses is about exhibition as a part of museum?s function. National Museum of Indonesia which located on Jalan Medan Merdeka Barat 12, Jakarta is the case study for this research. The study uses qualitative research which descriptive design started with description of recent condition of the museum. Base on the condition, it?s needed to determine a more direct theme and narration correspond to the museum?s vision and mission. The theme is determined using identity concept. Furthermore, the theme implemented to a presentation technique and storyline exhibition?s design. The exhibition has a message, Bhinneka Tunggal Ika (Diversity and Unity); Diversity in old building and Unity in new building. Those matters are intent on creating effective exhibition to communicated national identity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
T29272
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>