Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179976 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dewi Retno Suryani
"Unit perawatan intensif menjadi tempat kerja yang dapat menyebabkan stres kerja bagi perawat. Tujuan penelitian adalah mengetahui gambaran tingkat stres kerja perawat di Unit Perawatan Intensif Neonatal dan Pediatrik RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo. Penelitian dilakukan secara cross sectional dengan desain deskriptif sederhana pada 75 perawat.
Hasil penelitian memperoleh sebagian besar responden mengalami tingkat stres sedang yang didominasi perawat perempuan (75,7%), perawat yang telah menikah (73,6%), tingkat pendidikan diploma(76,6%), status kepegawaian PNS (81,6%) dan mayoritas gaji responden antara Rp 3.000.000- Rp 4.000.000. Program untuk menurunkan tingkat stres perawat diperlukan agar perawatan kepada pasien menjadi optimal.

Intensive care unit is workplace that can lead to job stress for nurses. The research aim is to determine the stress level overview of nurses working in the Neonatal Intensive Care Unit and Pediatric RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo. The study was conducted by cross sectional with a simple descriptive design to 75 nurses.
The results showed the majority of respondents experienced stress levels are predominantly female nurses (75.7%), nurses who have been married (73.6%),level of education diploma (76.6%), employment status of civil servants (81.6% )and the majority of respondents salary between Rp 3,000,000 to Rp 4,000,000. The program is to reduce the stress level required nursing care to patients in order to be optimal.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S45850
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Januaty
"Infeksi aliran darah banyak terjadi pada pasien yang terpasang kateter vena sentral. Infeksi sistemik mengakibatkan lama rawat karena memerlukan terapi pengobatan yang panjang dan berdampak pada mahalnya biaya perawatan. Perilaku perawat yang sesuai dengan standar prosedur operasional dapat mencegah terjadinya infeksi aliran darah mulai dari pemasangan, perawatan, dan pencabutan kateter vena sentral.
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran perilaku perawat dalam pencegahan infeksi aliran darah melalui kateter vena sentral di ruang perawatan intensif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode cross sectional terhadap 107 perawat di sebuah RS di Jakarta diambil dengan teknik simple random sampling.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat yang berperilaku baik dalam pencegahan infeksi aliran darah melalui kateter vena sentral sebesar 54,2%. Hasil penelitian ini merekomendasikan penambahan informasi dan pelatihan mengenai CVC bundle pada perawat serta penyusunan dan sosialisasi standar prosedur operasional tentang perawatan dan pencabutan kateter vena sentral, termasuk desinfektan yang digunakan.

The infections in bloodstream often occur in patient with Central Venous Catheter (CVC). Systemic infection can result in longer hospitalization due to requiring lengthy treatment therapy and has an impact on the higher cost of treatment expenses. Appropriate nurse behavior standards of operational procedures can prevent bloodstream infections starting from the CVC insertion preparation, CVC maintenance, and CVC removal.
The purpose of this research was to describe the behavior of nurses in the prevention central line associated with bloodstream infections in intensive care. This research is a descriptive research using cross sectional method involving 107 nurses in the hospital in Jakarta. The respondents were taken by using simple random sampling.
The result of this study, showed that the behavior of nurses in the prevention of bloodstream infections related to Central Venous Catheter is good behavior 54,2%. This research recommends the importance of the provision of information and training on CVC bundle in nurses, as well as the promotion of standards operational procedures about CVC maintenance and removal, including disinfectant used."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S61708
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, Monalisa
"Saat ini praktek pelayanan keperawatan di rumah sakit belum mencerminkan praktek pelayanan profesional dimana aktivitas keperawatan belum sepenuhnya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasien. MPKP merupakan salah satu upaya meningkatkan praktek pelayanan keperawatan di rumah Sakit. Pelaksanaan MPKP di RSCM masih mengalami hambatan yaitu penerapan proses keperawatan yang belum optimal yang disebabkan jumlah perawat yang belum seimbang dengan beban kerja perawat.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan work sampling, populasi kegiatan keperawatan dengan jumlah sampel 1696 pengamatan. Tujuan penelitian untuk memperoleh gambaran beban kerja perawat di ruang rawat MPKP IRNA B RSCM.
Hasil penelitian didapatkan beban kerja perawat berdasarkan klasifikasi pasien pada 88,4 jam. Proporsi kegiatan keperawatan langsung (51,1%) lebih besar dari kegiatan tak langsung (22,5%), kegiatan pribadi produktif 15,5% dan pribadi non produktif 10,95%. Kategori perawat PA lebih banyak melakukan kegiatan langsung, sedangkan perawat PP melakukan kegiatan langsung dan tidak langsung dengan proporsi yang hampir sama. Pada waktu tugas pagi, perawat lebih banyak melakukan kegiatan tidak langsung; sore hari kegiatan pribadi produktif dan malam hari kegiatan pribadi non produktif. Perawat PA mempunyai variasi beban kerja berat, normal dan ringan; sedangkan perawat PP mempunyai variasi beban kerja normal dan ringan pada pelaksanaan kegiatan keperawatan. Hasil uji statistik dengan chi - square didapatkan ada hubungan bermakna antara beban kerja perawat dengan pelaksanaan praktek keperawatan di ruang MPKP IRNA B RSCM.
Penelitian ini hanya mengukur beban kerja perawat maka diajukan penelitian lanjutan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja perawat.

At this time nursing service practice in the hospital has not represented yet professional practice in which all nurse activities have not been based on patient's need. Professional Nursing Practice Model (PNPM) is one of the efforts in order to increase nursing service practice in the hospital. The implementation PNPM in Cipto Mangunkusumo Hospital still have some constraints such as nursing process is not optimal implemented due to number of nurses? activities was not inline with nurses' workload.
This research is descriptive analysis using work sampling, populated is nurse activities, total sample consist of 1696 observation. The aim of the research was to get existing nurses' workload picture at the model unit (PNPM IRNA B RSCM). Population was nurses? activities with observation as total sample.
The research showed that nurses' workload base on patient classification is 88,4 hours, the direct care (51.1%) indirect care (22,5%), personal productive activity (15,5%) and non productive activity (10,95%).
Primary Nurse did the direct care and indirect care, while the Associate nurse did direct care more than indirect care. At the morning shift nurse did much indirect care than direct care, at the afternoon shifts nurse did much personal productive activities than direct care and indirect care, at night shifts nurse does much personal non productive activities than direct care and indirect care. Primary Nurse Workload has normal workload, and Associate Nurse had workload with range heavy to normal workload. The result of Chi-square test is significant relation between nurse work loads with implementation of nursing practice in PNPM IRNA B RSCM.
Since this study based on chi-square result showed the was a significant relationship between nurses' workload and implementation of nursing practice in PNPM., it is recommended that the study about on factors which is influenced nurse workload in nursing practice services."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
T 9337
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Mulia Sari
"Terbatasnya waktu respon, penurunan daya tahan tubuh, serta banyaknya prosedur invasif yang dilakukan perawat kepada pasien menjadi penyebab tingginya risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan di instalasi gawat darurat dan ruang perawatan intensif. Insiden infeksi terkait pelayanan kesehatan dapat dicegah dan dihindari melalui penerapan kepatuhan kewaspadaan standar. Namun, tingkat kepatuhan kewaspadaan standar pada perawat masih tergolong rendah. Perilaku kepatuhan kewaspadaan standar pada perawat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti faktor demografi, predisposisi, pemungkin, dan penguat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan kewaspadaan standar pada perawat. Desain riset menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini melibatkan 100 perawat ruang perawatan intensif dan IGD yang dipilih dengan menggunakan metode convenience sampling. Data penelitian dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Nilai kepatuhan kewaspadaan standar perawat relatif cukup rendah yaitu sebesar 54.66 (SD = 4.68) atau sekitar 67.89 persen dari total nilai kepatuhan tertinggi. Hasil penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa usia (p = 0.939), lama bekerja (p = 0.564), jenis kelamin (p = 0.064), tingkat pendidikan (p = 0.870), unit kerja (p = 0.078), jenjang karir (p = 0.919), pelatihan (p = 0.065), pengetahuan (p = 0.137), sikap (p = 0.738), ketersediaan fasilitas (p = 0.810), standar prosedur operasional (p = 0.229), dan dukungan atasan (p = 0.436) tidak memiliki hubungan yang bermakna. Hanya efikasi diri (p = 0.009) yang memiliki hubungan yang bermakna dengan kepatuhan kewaspadaan standar. Penelitian ini menyimpulkan bahwa efikasi diri merupakan faktor yang esensial untuk meningkatkan kepatuhan kewaspadaan standar. Hasil penelitian ini merekomendasikan rumah sakit untuk menyelenggarakan atau menggiatkan program atau aktivitas yang mampu meningkatkan efikasi diri perawat agar tingkat kepatuhan kewaspadaan standar perawat dapat meningkat.

The limited response time, decreased immune system, and many invasive procedures performed by nurses to the patient are responsible for the high risk of healtcare-associated infections (HAIs) in the emergency and intensive care units. The incidence of HAIs can be prevented and avoided through compliance on standard precautions. However, the level of nurses compliance on standard precautions is still low. The compliance on standar precautions can be influenced by several factors, such as demographic, predisposing, enabling, and reinforcing factors. This study aimed to identify factors affecting nurses compliance on standard precautions.  This study used descriptive correlation with cross sectional approach. The study involved 100 intensive care and emergency care nurses who were selected using convenience sampling method. Data were collected using questionnaires. The study revealed that the mean score of nurses compliance on standard precaution was 54.66 (SD = 4.68) or 67.89 percent of the total correct score. The results of the study, furthermore, showed that there was no significant correlation between age (p = 0.939), working experience (p = 0.564), gender (p = 0.064), level of education (p = 0.870), working unit (p = 0.078), level of career (p = 0.919), training (p = 0.065), knowledge (p = 0.137), attitude (p = 0.738), facility (p = 0.810), standard operational procedure (p = 0.229), managerial support (p = 0.436) with standard precaution compliance. Only self-efficacy showed significant correlation with standard precaution compliance (p = 0.009). The study concluded that self- efficacy could increase nurses compliance on standard precautions. The results of the study recommended the hospitals conducting programs or activities that may enhance nurses efficacy, because it can improve nurses compliance on standar precautions."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ariyanto
"Angka kematian mendadak semakin meningkat setiap tahunnya. Kebanyakan diperkirakan akibat serangan jantung atau penyakit jantung koroner. Frekuensi nadi pemulihan dan kapasitas fungsional merupakan prediktor risiko kematian akibat gangguan jantung. Penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran frekuensi nadi pemulihan dan kapasitas fungsional pada pasien dengan penyakit jantung koroner.
Metode Penelitian ini adalah deskriptif dilakukan dengan melakukan pemantauan terhadap 100 pasien penyakit jantung koroner yang menjalani pemeriksaan treadmill.Frekuensi nadi pemulihan diukur pada menit pertama setelah selesai pemeriksaan lalu dilakukan analisis kategori kapasitas fungsional.
Hasil penelitian dari 53 laki-laki dan 47 perempuan yang mengikuti penelitian dengan rentang usia 40-78 tahun, hanya 31% yang mengalami gangguan frekuensi nadi pemulihan dan 44% yang mengalami gangguan kapasitas fungsional. Penelitian ini merekomendasikan pengkajian frekuensi nadi pemulihan dan kapasitas fungsional perlu dilakukan sebagai dasar dalam memberikan edukasi.

Sudden death rate is increasing every year. Most expected cause is heart attack or coronary artery disease. Heart rate recovery and functional capacity as predictor of risk of death from cardiac event. The study was conducted to reveal the heart rate recovery and functional capacity in patients with coronary artery disease.
The method of study is descriptive, it was done by monitoring 100 coronary artery disease patients who underwent treadmill test. Heart rate recovery measured in the first minute after the treadmill test is completed and then the analysis of functional capacity categories was done.
The results of 53 men and 47 women who followed the study with age range 40-78 years, only 31% of patients were susceptible to abnormal heart rate recovery and 44% of patients were impaired functional capacity. The study recommend that ssessment of heart rate recovery and functional capacity needs to be done as a basis for providing education.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Mansjoer
"Latar Belakang. Lama rawat intensif pasien pascabedah jantung yang memanjang mempengaruhi alur pasien bedah jantung berikutnya. Pengaturan pasien berdasarkan lama rawat diperlukan agar alur pasien lancar.
Tujuan. Membuat prediksi lama rawat intensif 48 jam berdasarkan nilai skor dari model EuroSCORE dan model yang dimodifikasi dari faktor-faktor EuroSCORE.
Metode. Penelitian restrospektif dilakukan pada Januari 2012 - Desember 2013 pada 249 pasien yang menjalani bedah jantung di Unit Pelayanan Jantung RSUPN Dr Cipto Mangunkusumo Jakarta. Analisis survival dan regresi Cox dilakukan untuk membuat prediksi lama rawat intensif 48 jam.
Hasil. Median kesintasan lama rawat intensif 43 jam. Nilai skor EuroSCORE tidak memenuhi asumsi hazard proporsional. Model baru telah dibuat dari 7 variabel EuroSCORE yang secara substansi berhubungan dengan lama rawat intensif (AUC 0,67).
Kesimpulan. Model baru dari tujuh faktor EuroSCORE cukup dapat memprediksi lama rawat intensif 48 jam.

Background. Prolonged intensive care unit length of stay (ICU-LOS) in a postcardiac surgery may shortage of ICU beds due to clog of patient flow. Improving ICU-LOS may lead to better patient flow.
Objectives. To predict 48-hour ICU-LOS based on EuroSCORE model and to create a modified EuroSCORE factors model.
Methods. A retrospective study was conducted from January 2012 to December 2013 among 249 patients who underwent cardiac surgery at Integrated Cardiac Services, Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta. Survival analysis and Cox?s regression were performed to make a prediction model for 48-hour ICU-LOS.
Results. Median survival of ICU-LOS was 43-hour. The EuroSCORE model did not meet the proporsional hazard assumption. A new substantial model from 7- EuroSCORE factors was created to predict 48 hours ICU-LOS (AUC 0.67).
Conclusions. Seven EuroSCORE factors was sufficient as a new model to predict the 48-hour ICU-LOS.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi klien terhadap sentuhan yang
diberikan oleh perawat di ruang rawat inap dewasa RSUPN Cipto Mangunkusumo
Jakarta. Kerangka konsep yang dipakai pada penelitian ini dikembangkan sendiri oleh
peneliti berdasarkan konsep dan teori yang terkait dengan sentuhan, peran perawan, klien usia dewasa, dan persepsi terhadap sentuhan. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana dengan jumlah sampel 33 orang. Pengambilan sampel dilakukan melalui purposive sampling dengan usia responden 18 - 64 tahun. Metode analisa data yang di gunakan pada penelitian ini adalah distribusi frekuensi dengan cara menghitung frekuensi jawaban kuesioner dari responden dan hasilnya dikalikan 100%. Hasil yang didapatkan pada penelitian ini menunjukkan persepsi yang positif mengenai lamanya, lokasi, frekuensi, dan sensasi sentuhan yang diberikan oleh perawat. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa klien mempunyai persepsi yang positif terhadap sentuhan yang diberikan oleh perawat. Penelitian ini menghasilkan masukan yang berharga bagi perawat terutama yang bekerja di ruang rawat inap untuk lebih memperhatikan kebutuhan klien akan sentuhan, manfaat lain yang didapatkan adalah penelitian ini bisa menjadi bahan pengembangan pengetahuan perawat untuk Iebih mengetahui berbagai persepsi klien terhadap sentuhan yang diberikan. Hasil dari penelitian ini masih perlu dikembangkan dengan memperhatikan Iuas area penelitian, desain penelitian dan besar sampel, merevisi Serta menambah jumlah instrumen untuk mencapai validitas dan reliabilitas yang tinggi."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2003
TA5126
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Orpa Diana Suek
"Permasalahan yang sering muncul dalam merawat klien dengan ventilasi mekanik di PICU adalah masalah keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas. Salah satu teori keperawatan yang dapat diaplikasikan di ruang perawatan intensif adalah Model Konservasi Myra E. Levine yang mempunyai 3 konsep dasar yaitu konservasi, adaptasi dan keutuhan (wholeness). Tahapan proses keperawatan yang dilakukan adalah melakukan pengkajian, merumuskan trophicognosis dan hypothesis yang tepat, mengimplementasikan rencana dan melakukan evaluasi terhadap setiap respon organismik klien yang bertujuan untuk membantu klien beradaptasi selama dalam perawatan dan mencapai wholeness sebagai seorang individu yang unik. Intervensi yang dapat dilaksanakan untuk mempertahankan bersihan jalan napas yang efektif, antara lain fisioterapi dada, penghisapan lendir, humidifikasi, inhalasi, dan mobilisasi. Peran Ners Spesialis Keperawatan Anak selama merawat anak dengan ventilasi mekanik adalah sebagai praktisi, pendidik, advokat dan peneliti. Ners Spesialis Keperawatan Anak diharapkan terus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang keperawatan untuk meningkatkan kualitas asuhan keperawatan pada klien dan keluarga.

Nursing problem that often arises in caring of pediatric patient with mechanical ventilation at PICU is ineffectiveness of airway clearance. One of the nursing theories that can be applied in intensive care unit is Myra E. Levine Conservation Model which has 3 basic concepts. Those concepts are conservation, adaptation and wholeness. Stages of the nursing process are assesment, formulate appropriate trophicognosis and hypothesis, implementing the intervention and evaluating every client organismic response that is aimed to help clients adapting during the treatment and achieving wholeness as a unique individual. Interventions that can be implemented to maintain an effective airway clearance are chest physiotherapy, mucus suction, humidification, inhalation, and mobilization. The Role of Ners Specialist of Pediatric Nursing for caring of a pediatric patient with mechanical ventilation is as practitioner, educator, advocate and researcher. Ners specialist of pediatric nursing are expected to continue develop knowledge and technology in the field of nursing to improve the quality of nursing care to clients and families."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Kholilah Alawiyah A.S.
"Banyak pasien dengan Penyakit Ginjal Kronik PGK mengalami masalah overload cairan akibat dari ketidakmampuan ginjal membuang hasil metabolime melalui eliminasi urin. Overload cairan salah satu penyebab terjadinya penyakit kardiovaskuler yang merupakan penyebab kematian tersering pada anak dengan PGK. Upaya untuk mengatasi overload cairan adalah dengan melakukan pembatasan cairan. Pemantauan keseimbangan cairan menggunakan format pencatatan yang melibatkan keluarga penting dilakukan untuk mengetahui keefektifan pembatasan cairan pasien. Tujuan penulisan ini adalah mengidentifikasi keoptimalan pemantauan cairan penggunaan fluid intake output chart khusus pasien PGK. Karya tulis ilmiah ini menggunakan metode studi kasus berupa penerapan intervensi pemantauan cairan menggunakan chart yang melibatkan keluarga. Hasil intervensi menunjukan penggunaan fluid intake output chart khusus pasien PGK efektif dalam menangani overload cairan dibuktikan dengan berkurangnya manifestasi overload cairan pasien. Penulis merekomendasikan penggunaan chart khusus tersebut untuk mengatasi kelebihan volume cairan pada pasien.

Some of patient with chronic kidney disease CKD experience fluid overload problems resulting from the inability of the kidneys to throw away metabolic outcomes through urinary elimination. Fluid overload is one of the causes of cardiovascular disease which is the most common cause of death in children with CKD. The attempt to overcome the fluid overload is by limiting the fluid. To determine the effectiveness of patient fluid restriction, it is necessary to monitor fluid balance using a recording format involving the family. The purpose of this paper is to identify the optimum use of fluid intake output chart special patient CKD for fluid monitoring. The method used in the writing of this scientific paper is a case study of the application of fluid monitoring interventions using a chart involving the family. The results of these interventions show that the use of a fluid intake output chart specifically for CKD patients is effective in dealing with fluid overload as evidenced by the reduced patient fluid overload manifestation. Therefore, this intervention is well used to develop nursing interventions so as to improve the quality of life of patients"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Iwan Setiawan
"Tingkat kepuasan merupakan cermin dari kualitas pelayanan di rumah sakit. Tingkat kepuasan adalah perbandingan antara harapan dan kenyataan. Dikatakan puas jika harapan lebih dari kenyataan dan dikatakan tidak puas jika harapan kurang dari kenyataan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kepuasan pasien di unit gawat darurat Rumah Sakit Haji Jakarta.
Desain penelitian ini adalah deskriftif dengan pendekatan cross sectional. Jumlah responden sebanyak 100 dengan menggunakan tehnik simple rondom sampling.
Hasil menunjukkan gambaran tingkat kepuasan pasien adalah 90%. Saran untuk rumah sakit adalah untuk lebih meningkatkan pelayanan dengan cara mengadakan kegiatan seperti in house training / pelatihan tentang komunikasi teraupetik dan caring dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

The level of satisfaction is a reflection of the quality of care in hospitals. The level of satisfaction is a comparison between expectations and reality. Said to be satisfied if the expectation over reality and said none were satisfied if the expectation is less than reality. This study aims to describe the level of patient satisfaction in the emergency department Haji Hospital Jakarta.
The study design was a descriptive cross sectional approach. Number of respondents is 100 by using simple rondom sampling techniques.
Results show an overview of patient satisfaction was 90%. Suggest for the hospital is to further improve services by doing such as in-house training / training on theraupetic communication and caring in providing services to patients.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S53064
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>