Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97114 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rico Pahlevi
"Penulisan serta Penelitian ini membahas tentang Convenience Store sebagai Wadah Tempat Kumpul di Jakarta dalam hal ini Studi Kasusnya 7-Eleven Tebet Saharjo. Kegiatan nongkrong pada 7-Eleven Tebet Saharjo menandakan terjadinya pergeseran ruang, pada ruang komersial convenience store. Pergeseran tersebut menjadikan convenience store sebagai ruang komersial yang lebih publik. Dengan adanya kegiatan nongkrong, tingkat kepublikan pada ruang komersial 7-Eleven Tebet Saharjo menjadi lebih tinggi. Kegiatan nongkrong merupakan proses pemaknaan yang dilakukan oleh pengunjung terhadap ruang komersial convenience store 7-Eleven Tebet Saharjo.
Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat dilihat adanya proses pemaknaan yang dilakukan oleh pengunjung, hal tersebut dapat dibukikan dengan menjadikan ruang komersial 7-EIeven Tebet Saharjo sebagai destinasi nongkrong bagi pengunjungnya. Peran destinasi turut memberikan dampak terhadap 7-Eleven Tebet Saharjo sebagai ruang komersial yang selalu ramai oleh pengunjung yang menghabiskan waktunya pada ruang duduk yang disediakan. Penetrasi yang lebih tinggi juga merupakan salah satu efek yang terlihat karena 7-Eleven Tebet Saharjo telah menjadi sebuah destinasi bagi pengunjungnya.

This research is about Convenience Store as The Trending Meetup Venue in Jakarta. The study case take place in 7-Eleven Tebet Saharjo. Hang out activity that occur in 7-Eleven Tebet Saharjo indicate the space shift in commercial space of convenience store. That shift makes convenience store to be the commercial space which more public. With the hang out activity, the public level of commercial space in 7-Eleven Tebet Saharjo become higher. Hang out activity is the meaning process which is done by customers toward the commercial space of convenience store 7-Eleven Tebet Saharjo.
Based on the research result, we can see that there is a meaning process which is done by customers. It can be proved by making the commercial space in 7-Eleven Tebet Saharjo as hang out destination for customers. The destination role also give an impact to 7-Eleven Tebet Saharjo as commercial space which always crowded by customers. Higher penetration is also one of the effect, because 7-Eleven Tebet Saharjo has become a destination for its customers.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S53038
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Feris Aldo
"Perkembangan industri ritel pada tahun-tahun belakangan ini tedihat sangat pesat dan menjanjikan. Hal ini dapat tedihat dari banyaknya pesaing baru di industri ini dan juga semakin banyaknya jumlah toko yang dibnka oleh pemain lama di industri retail. Dalam karya tulis ini akan dilihat mengenai salah satu bentuk ritel yang juga mengalami perkembangan yang signifikan yaitu, industri convenience store. Convenience store adalah toko pengecer yang menjual jenis item prodok yang terbatas, bertempat di tempat yang nyaman dan jam bnka panjang. Dengan semalcin banynknya bennunculan convenience store baru tentunya memicu ketstnya persaingan di industri ini. salah satu pesaing baru dalam industri ini adalah 7-Eleven. Di tengah persalngan yang ketat, 7-Eleven barus mampu mendapatkan knnsumen ada dapat benahan di industri ini, dengan memahami perilnkn lmnsumen dalam melakukan keputusan berbelanja di sebuah convenience store memungkinkan sebuah convenience store untuk berada di industri ini dalam waktu yang cukup lama. Dari penelitian ini diketahui bahwa konsumen mementingkan atribut-alribut untuk melakukan kegiatan berbelanja di convenience store; Kebersihan area toko, Harga-barga produk yang kompetitif, Pelayanan pelanggan, Kemudahan dalam melaknkan pembayaran, Area toko yang luas untuk beraktivitas, Kenyamanan tata ruang toko, Lokasi toko mudah dicapai.

The development of retail industry in these few years bas been quite profound and promising as well. All of these can be seen by the amount of new competitors in the industry and also the increasing numbers of new outlets owned by pre-existing competitors in the industry. This thesis will analyze another form of retail, which also have a significant improvement, convenience store. Convenience store is a retail shop that seUs selected items, located in a comfortable area and open in a long hours. A long side with the increasing numbers of convenience store it also trigger a tight competition in this industry. One of the latest competitor is 7-Eleven in a more rigorous competition 7-Eleven must be able to obla.in consumers to survive in the industry. By understanding consumer behavior in deciding consumption in a convenience store, enabling a new competitors to sustain in the industry for a long period of lime. This thesis acknowledge a certain amount of important attributes, which consumers use to help them decide whether they should buy in a certain in convenience store or not. These are those important attributes ; store cleanliness, competitive price of product customer services, convenience in making payment, spacious shop area for doing activities, convenience store layout, easy aeees ro the shop."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T31638
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Namira Rahmania Putri
"Skripsi ini membahas tradisi pelayanan Jepang yaitu semangat omotenashi dan pandangan okyaku sama wa kami sama desu yang dibawa oleh kombini, salah satunya Lawson, ke Indonesia. Tradisi pelayanan adalah hal yang tidak dapat dipindahkan ke negara lain tetapi sangat penting bagi sebuah perusahaan. Budaya yang berbeda akan memberikan respons yang berbeda terhadap sebuah tradisi pelayanan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa adanya penyesuaian dalam penggunaan kata ganti dan ragam bahasa terhadap pelanggan kombini Lawson di Depok, Jawa Barat, Indonesia.

This research discusses about Japanese service tradition, which is the spirit of omotenashi and okyaku sama wa kami sama desu that is brought by kombini, Lawson as one of it, to Indonesia. Service tradition is intangible and can not be transferred to other countries, in the other hand it is so important for a company. Different cultures will give different responses to a service tradition. This research is a qualitative research with descriptive design. The result of this study found that there are some adjustment in how customer being called and language style used to approach customer in Lawson kombini in Depok, West Java, Indonesia."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S56658
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Talitha Marie Imomirara
"Adanya kemajuan dari segi teknologi di dunia pelayaran mendorong kebutuhan akan suatu instrumen hukum yang mengatur registrasi kapal sebab. Bagi negara bendera terdapat terdapat hak bagi negara untuk menetapkan syarat pemberian benderanya. Dari hak tersebut, lahirlah rezim-rezim pendaftaran kapal. Salah satu dari pendaftaran tersebut adalah pendaftaran terbuka. Pada pendaftaran terbuka dikenal praktik flag of convenience di mana suatu kapal dapat dimiliki oleh pihak asing secara semu. Karena kepemilikan ini, terdapat permasalahan dalam implementasi kontrol efektif oleh negara bendera dalam hal teknis, administratif, dan sosial sebagaimana dimuat di dalam UNCLOS. Selain itu, pada kapal berbendera flag of convenience, terdapat kekaburan pertanggungjawaban dalam hal terjadi kecelakan di laut. Penelitian ini ditulis dengan menggunakan metode yuridis normatif dan tipologi yang bersifat deskriptif analitis. Melalui penelitian ini, penulis menemukan bahwa masih terdapat permasalahan implementasi kewajiban hukum internasional ke dalam hukum nasional Panama dan Liberia sebagai negara-negara yang mempraktikkan flag of convenience, berbeda dengan Indonesia yang cenderung lengkap dalam mengadopsi ketentuan hukum internasional ke dalam hukum nasionalnya. Ditemukan pula dalam kasus-kasus kecelakaan kapal di mana pertanggungjawaban yang seharusnya dibebankan kepada pemilik kapal menjadi sulit ditentukan karena kepemilikan kapal berbendera flag of convenience. Saran dari penulis adalah perlunya peningkatan kontrol efektif oleh negara bendera yang memiliki kapal-kapal berbendera FoC melalui instrumen hukum nasional dan penghidupan kembali konsep genuine link antara kapal dengan pemilik kapal sebagaimana dirumuskan di dalam UNCLOS.

The technological advancement in the shipping world encourages the need for a legal instrument that regulates ship registration because. For flag states, there is a right for the state to determine the conditions for granting its flag. From this right, ship registration regimes were born. One of these registrations is open registration. Open registration is known as the practice of flag of convenience in which a ship can be quasi-owned by a foreign party. Because of this ownership, there are problems in implementing effective controls by the flag state in technical, administrative and social matters as contained in UNCLOS. In addition, on ships with the flag of convenience, there is a vagueness of responsibility in the event of an accident at sea. This research was written using normative juridical and typological methods that are descriptive analytical. Through this study, the authors find that there are still problems implementing international legal obligations into the national law of Panama and Liberia as countries that practice the flag of convenience, in contrast to Indonesia which tends to be complete in adopting international legal provisions into its national law. It was also found in cases of ship accidents where the responsibility that should be borne by the ship owner becomes difficult to determine because the ownership of the ship has a flag of convenience. Suggestions from the author are the need to increase effective control by flag states that own ships with the FoC flag through national legal instruments and revitalize the concept of genuine link between ships and ship owners as formulated in UNCLOS."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Ruri Kusuma Putri
"ABSTRACT
Persaingan yang ketat antar perusahaan smartphone membuat industri ritel menyusun strategi seperti in-store advertising. In-store advertising dapat memberikan wawasan penting untuk perumusan pemasaran strategis untuk periklanan dan akan membantu menemukan cara inovatif terkait untuk memanfaatkan peluang strategis. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis bagaimana pengaruh in-store advertising terhadap store image pada Toko Samsung. Jenis penelitian ini adalah kuantitaif dengan menyebarkan kuesioner kepada responden serta menggunakan linier regression. Populasi penelitian adalah konsumen yang pernah mendatangi Samsung Experience Store Mall Kota Kasablanka. Metode pengambilan sampel adalah non-probability sampling dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa in-store advertising memiliki pengaruh sebesar 53,3 terhadap store image

ABSTRACT
Intense competition among smartphone companies makes the retail industry develop strategies such as in store advertising. In store advertising can provide important insights for the formulation of strategic marketing for advertising and will help find innovative ways related to leveraging strategic opportunities. This research was conducted to analyze how the influence of in store advertising to store image in Samsung Store. This type of research is quantitative by distributing questionnaires to respondents and using linear regression. The study population is consumers who have visited Samsung. Experience Store Mall Kasablanka City. Sampling method is non probability sampling with purposive sampling technique. The results showed that in store advertising has an effect of 53.3 of store image."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Ainin Muktirizka
"Maraknya bisnis ritel di Indonesia banyak ditandai dengan bermunculannya mal-mal dan tempat berbelanja lain. Perkembangan bisnis ini ternyata banyak dimanfaatkan oleh para pengusaha asing dan lokal untuk menawarkan produk-produk internasional, baik melalui kerjasama lisensi ataupun franchise. Bentuk kerjasama franchise inilah yang dilakukan oleh PT.Pasaraya Nusakarya untuk menggandeng Seibu department store. Tempat belanja eksklusif yang juga menawarkan produk eksklusif menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengusaha. Mereka memahami potensi Indonesia, khususnya Jabotabek yang mengalami peningkatan jumlah penduduk pada segmen menengah keatas, terutama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada waictu lama mencapai 7% per tahun.
Cara masuk bisnis ritel asing memang masih termasuk dalam DNI (Daftar Negatif Investasi), sehingga dipilih bentuk franchise merk dagang, karena bentuk ini banyak memiliki kelebihan dibanding joint venture atau lisensi. Pengelola Jakarta-Seibu adalah PT. Pasaraya Nusakarya yang tetap memperoleh bantuan teknis dan pihak Seibu Jepang. Banyaknya entree bisnis ritel di Indonesia menuntut pengelolaan yang tepat dan strategis. Oleh karena itu penulisan karya akhir ini bertujuan untuk mengkaji pengelolaan bisnis serta memberi saran atau rekomendasi manajemen strategi menuju keberhasilan usaha Jakarta-seibu dalam menghadapi perdagangan bebas.
Jakarta-Seibu yang berlokasi di kompleks belanja Mega Pasaraya Blok-M menempati 4 lantai, dan resmi beroperasi bulan Oktober 1995. Di usianya yang masih muda, Jakarta-Seibu cukup baik dalam menghasilkan omzet penjualan, yaitu mencapai sekitar Rp.6,5 milyar dalam triwulan pertama tahun 1996. Namun angka tersebut masih sangat jauh dibanding dengan para pesaingnya, yaitu Metro dan Sogo department store, dan masih jauh pula dibandingkan target omset Seibu yang telah dìtetapkan, yaltu Rp 100 milyar dalam tahun 1996.
Sementara itu persaingan di bisnis ritel kelas ini dalam tahun mendatang akan semakin ketat. Banyak para pesaing dari Perancis, Jepang dan Amerika yang telah siap masuk ke Indonesia, diantararya Carrevor dan Mitsukoshi. Sehingga Jakarta-Seibu harus tepat mengambil langkah-langkah dalam strategi untuk terus berkembang atau minimal dapat bertahan di masa mendatang. Kondisi eksternal lain adalah adanya perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia dengan selera yang lebih tinggi, menjadi salah satu peluang bagi Jakarta-Seibu. Tetapi beberapa keadaan seperti akan berlakunya AFTA, APEC, ekspansi pesaing serta loyalitas konsumen kepada suatu tempat perbelanjaan, menjadi ancaman yang harus dihadapi industri ini, khususnya oleh Seibu. Disamping itu kondisi internal Jakarta-Seibu ternyata cukup baik dengan beberapa kekuatan yang dirniliki, antara lain lokasi, nama Seibu yang telah dikenal, serta kualitas pilihan produk, disamping kelemahan utama dalam hal kualitas sumberdaya manusia.
Analisa dalam merumuskan manajemen strategi bagi pengelolaan bisnis Seibu dilakukan berdasar metoda analisa strategis F.David (1995), dengan rnenggunakan analisa SWOT dan matriks EFE (External Factor Evaluation)/IFE (internal Factor Evaluation). Hasil yang diperoleh dari setiap matriks tersebut diplotkan dalam matriks IE (internal-External). jajaran nilai dalam matriks IE terbagi dalam 3 kelompok nilai, yaitu nilai tinggi atau kuat untuk kisaran nilai 3.00 hingga 4.00. Kisaran nilai 2.00 hingga 2.99 mengandung arti sedang atau rata-rata, dari kisaran nilai 100 hingga 1.99 berarti rendah atau lemah.
Nilai yang didapat untuk matriks EFE adalah 2.43 yang berarti Seibu dinilai memiliki kemampuan sedang atau cukup dalam menghadapi lingkungan luarnya. Sedang nilai total matirks IFE sebesar 2.79, berarti faktor-faktor internal yang dimiliki Seibu masih berada dalam kisaran nilai rata-rata, meskipun sedikit lebih kuat relatif terhadap kemampuan dalam menghadapi lingkungan luarnya. Dari kombinasi nilai EFE dan IFE, melalui matriks lE disarankan strategi yang perlu diambil adalah ?Hold and Maintain?. Formulasi strategi tersebut diwujudkan dalam tiga bentuk strategi, yaitu Strategi pengembangan produk, strategi positioning, strategi micro merchandising dan strategi keunggulan bersaing (relatif terhadap pesaing yang ada).
Dalam keempat strategi tersebut diatas, orientasi pada pelayanan merupakan hal yang paling penting dan termasuk dalam elemen pendukung seluruh strategi. Pelayanan akan tercakup mulai dan pengembangan produk, positioning, micro merchandising dalam bentuk memenuhi kemauan dan keinginan konsumen yang unik serta dalam meningkatkan nilai tambah. Dengan kata lain, Jakarta-Seibu perlu menekankan pelayanan yang dapat menimbulkan kepuasan pelanggan. Pelayanan merupakan salah satu faktor yang membuat suatu produk lebih bernilai, sekaligus memberikan citra perusahaan. Lebih jauh lagi, pelayanan yang superior dapat menjadi keunggulan bersaing karena membangun nilai/harga yang premium serta dapat meningkatkan pangsa pasar."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Wibowo
"Berkembangnya bisnis ritel dengan pesat membuat persaingan merebut pasar di antara para peritel tidak dapat dihindari. Untuk itu, mereka berusaha menampilkan toko mereka sebaik mungkin untuk menarik konsumen agar mau berkunjung ke toko mereka. Toko dianalogikan sebagai manusia yang memiliki kepribadian dan daya tarik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah store attribute memiliki pengaruh terhadap dimensi store personality secara berbeda antara segmen laki-laki dan perempuan dan apakah dimensi store personality memiliki pengaruh terhadap perilaku konsumen dalam memilih toko ritel yang akan mereka kunjungi. Hasil penelitian ini akan memberikan informasi terkait atribut toko apa saja yang membentuk kepribadian department store berdasarkan persepsi pria dan wanita dan pengaruhnya terhadap perilaku pemilihan department store.

The rapid development of retail bussiness creates an avoidable grabbing market competition among the retailers. Therefore, the retailers attempt to create the display of their store as good as possible to attract consumers to visit their store. The store is considered as a human which has personality and attractiveness. This research aims to determine whether store attribute has influence to store personality dimension differently across different segment of gender and also to determine whether store personality dimension has influence to consumers storechoice behaviour that they will come in. The result of this research will provideinformation regarding any store attributes which make up the department store personality depend on perception of male and female. The result will also provide information regarding the influence of department store personality on consumers store choice behaviour.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S67891
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"The purpose of the research is to identify the relationship between service quality, customers satisfaction and store loyalty within the retail departement store context...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ferry, John William
New York : Macmillan, 1960
658.871 FER h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hajaar Annissa
"Skripsi ini membahas tentang persepsi konsumen terhadap produk private label yang sedang ramai dikalangan masyarakat saaat ini. Dalam studi ini, peneliti tertarik pada faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen terhadap produk private label pada convenience store 7 eleven. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini secara random kepada responden yang sudah pernah membeli atau mengunjungi produk private label dari 7 eleven. Jumlah partisipan yag digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 orang. Hasil dalam penelitian yang telah saya lakukan ini menunjukan bahwa dari enam variabel yang berpengaruh hanya satu variabel yang mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk private label dari convenience store 7 eleven yaitu price conciousnes dimana hal ini sangat dipengaruhi oleh faktor kesadaran harga, mereka kalangan konsumen saat ini sangat memperhatikan harga sebelum melakukan pembelian produk.

This thesis discusses consumer perceptions of private label products that are busy in todays society. In this study, researchers were interested in the factors that influence consumers to private label products in the convenience store 7 eleven. The study, conducted by researchers at this time randomly to respondents who have never bought or go private label products from 7 eleven. The number of participants used in this study about 100 peoples. Analysis of hypotheses generated in this study indicate that consumer perceptions of private label products from convenience store 7 eleven highly influenced by price consciousness, where they are among today's consumers are very concerned about prices before making a purchase."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44364
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>