Ditemukan 166827 dokumen yang sesuai dengan query
Dias Pringgodani
"Perhitungan cooling load dari suatu ruangan yang akan dikondisikan udaranya merupakan tahapan yang diperlukan agar diperoleh tingkat kenyamanan yang diinginkan. Suatu ruangan memperoleh panas dari berbagai sumber. Panas yang diperoleh ruangan dapat berasal dari beban eksternal, beban internal, infiltrasi dan ventilasi. Untuk menjaga temperatur dan kelembaban udara ruangan pada keadaan yang nyaman maka panas harus dikeluarkan dari ruangan. Jumlah panas yang dikeluarkan tersebut dinamakan cooling load. Pada tugas akhir ini, reka simulasi dilakukan sebagai sebuah metode untuk mendapatkan cooling load, dengan bantuan sistem komputer yakni perangkat lunak EnergyPlus. Setelah mendapatkan hasil cooling load dari simulasi, penulis melakukan analisa perbandingan cooling load antara hasil cooling load yang didapat dari simulasi EnergyPlus dengan cooling load yang didapat dari hasil perhitungan berdasarkan metode CLTD (Cooling Load Temperature Difference).
Cooling load calculation of a room would be a necessary step in order to obtain the desired level of comfort zone. An indoor heat obtained from various sources. Indoor heat gain can come from external loads, internal loads, infiltration and ventilation. To keep the room air temperature and humidity at a comfortable zone, the heat must be removed from the room. The amount of heat released is called the cooling load. In this final task, simulations performed as a method to get the cooling load, with the help of the computer system software EnergyPlus. After getting the results of the simulation, the authors analyze the cooling load comparison between the results obtained from the cooling load by EnergyPlus obtained from the calculation based on the CLTD (Cooling Load Temperature Difference) method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52519
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ranu Octoro
"Skripsi ini menganalisa tentang perhitungan cooling load dengan menggunakan metode CLTD. Gedung yang digunakan dalam perhitungan merupakan suatu kasus di suatu lokasi tertentu dan dipindahkan ke lokasi Jakarta serta telah memiliki data-data lengkap. Selain itu skripsi ini juga menjelaskan tentang proses simulasi software DIALux. Software ini dapat memvisualisasikan pencahayaan pada suatu ruangan.
Hasil analisa perhitungan menunjukan bahwa metode CLTD cukup baik untuk digunakan karena langkah-langkah dari metode tersebut sangat detail. Selain itu dari analisa didapatkan faktor-faktor yang sangat mempengaruhi naiknya cooling load diantaranya panas dari matahari, infiltrasi, dan pencahayaan serta didapatkan juga visualisasi pencahayaan pada suatu ruangan, sebagai hasil dari simulasi software DIALux.
This research analyzes on cooling load calculation using CLTD method. The building used in the calculation of a case in a particular location and moved to a location of Jakarta and has had complete data. In addition this paper also describes the simulation process DIALux software. This software can visualize the lighting in a room. Analysis results showed that the method of calculation cltd good enough to be used as the steps of the method are very detailed. In addition, from the analysis found the factors that influence the increase cooling load include heat from the sun, infiltration, and lighting as well as lighting visualization is also available in a room, as a result of the simulation software DIALux."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46105
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ricky Ardiansyah
"Flowrate merupakan parameter penting dalam sebuah sistem refrijerasi. Selama ini, pengukuran flowrate dianggap hal yang menyulitkan lantaran membutuhkan ketersediaan alat ukur. Oleh karena itu, berbagai alternatif pengukuran mulai dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Diantaranya adalah pengukuran flowrate melalui putaran motor pada kompresor torak. Dimana putaran tersebut dapat dibaca melalui sinyal tekanan keluaran kompresor yang kemudian diolah secara matematis untuk mendapatkan frekuensi dari putaran motor. Dalam hal ini, ada dua metode matematis yang digunakan untuk membaca frekuensi dari tekanan keluaran kompresor, yaitu Fast Fourier Transform (FFT) dan Chirp-Z Transform (CZT) dimana beban pendinginan divariasikan guna melihat pengaruhnya terhadap nilai flowrate yang didapat.
Flowrate is important value in a refrigeration system. During this time, flowrate measurement is considered difficult because it requires the availability of measuring instruments. Therefore, various alternative measurement begun to overcome it. Such as measuring flowrate based on the compressor speed in which it can be read by discharge pressure signal of the compressor and then it processed mathematically to obtain the frequency. In this case, there are two mathematical methods are used to find the frequency of the compressor speed, they are Fast Fourier Transform (FFT) and Chirp-Z Transform (CZT), where the cooling load was varied to see its effect on the flowrate that would be obtained."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61719
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ahmad Faqih
"Banyak aplikasi dan proses-proses di industri yang membutuhkan temperatur pendinginan sangat rendah, bahkan bidang biomedis membutuhkan cold storage yang mampu mendinginkan hingga temperatur -80°C. Penggunaan sistem refrigerasi siklus tunggal pada aplikasi temperatur sangat rendah menjadi tidak ekonomis karena tinggi nya rasio tekanan dan juga menghasilkan efek pendinginan yang tidak efektif karena rendah nya tekanan evaporasi, sehingga digunakan sistem refrigerasi cascade. Penggunaan refrigeran alamiah, seperti campuran karbon dioksida dan hidrokarbon merupakan alternatif dari penggunaan refrigeran yang mengandung bahan perusak lapisan ozon dan pemanasan global. Pada penelitian ini, dilakukan analisis termodinamika untuk menentukan komposisi campuran karbon dioksida dan hidrokarbon yang optimum. Selanjutnya, dilakukan optimisasi secara termoekonomi untuk menentukan kondisi operasi yang optimum dari sistem refrigerasi cascade, dimana peningkatan efisiensi exergy merupakan sasaran optimisasi secara termodinamika, sedangkan meminimumkan pengeluaran biaya tahunan merupakan sasaran optimisasi secara ekonomi.
There are many industrial applications and processes in which ultra-low temperature is necessary, even the biomedical preservation that needs cold storage providing temperature about -80°C. The use of single cycle refrigeration system for ultra-low temperature application is economically unacceptable caused by the high pressure ratio and results the ineffective evaporating effect as the low evaporating pressure, hence the cascade refrigeration system is applied. Natural refrigerants, such as carbon dioxide and hydrocarbon will be the alternative solutions of the used of ozon depleting and global warming effect refrigerants. In this research, thermodynamic analysis is applied to decide the optimum composition of the mixtures between carbon dioxide and hydrocarbon. Furthermore, thermoeconomic optimization results the optimum operating conditions of the cascade refrigeration system where the increasing of exergetic efficiency is the thermodynamic objective, while the minimization of the annual cost is the economic objective."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43282
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Hamdani Pujiyanto
"Flowrate merupakan parameter penting dalam sebuah sistem refrijerasi. Selama ini, pengukuran flowrate dianggap hal yang menyulitkan lantaran membutuhkan ketersediaan alat ukur. Oleh karena itu, berbagai alternatif pengukuran mulai dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Diantaranya adalah pengukuran flowrate melalui putaran motor pada kompresor torak. Dimana putaran tersebut dapat dibaca melalui sinyal tekanan keluaran kompresor yang kemudian diolah secara matematis untuk mendapatkan frekuensi dari putaran motor. Dalam hal ini, ada dua metode matematis yang digunakan untuk membaca frekuensi dari tekanan keluaran kompresor, yaitu Fast Fourier Transform (FFT) dan Chirp-Z Transform (CZT) dimana charging refrigeran divariasikan guna melihat pengaruhnya terhadap nilai flowrate yang didapat.
Flowrate is important value in a refrigeration system. During this time, flowrate measurement is considered difficult because it requires the availability of measuring instruments. Therefore, various alternative measurement begun to overcome it. Such as measuring flowrate based on the compressor speed in which it can be read by discharge pressure signal of the compressor and then it processed mathematically to obtain the frequency. In this case, there are two mathematical methods are used to find the frequency of the compressor speed, they are Fast Fourier Transform (FFT) and Chirp-Z Transform (CZT), where the refrigerant charging was varied to see its effect on the flowrate that would be obtained."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S61720
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Gandhi Mahaputra
"Penggunaan watermist sebagai media pendingin dan pemadaman api sudah umum digunakan, ternyata masih dapat dipergunakan untuk fungsi lain yang salah satunya dibawakan dalam penelitian ini yaitu dalam hal memanipulasi bentuk aliran asap. Penelitian ini meneliti mengenai perubahan laju penurunan asap hasil pembakaran kolam api berdiameter 100mm berisi bensin pada kompartemen dengan rancangan kabut air menggunakan beberapa jenis variasi sudut antara lain; 30o,45o dan 60o dan tekanan 7, 9.5 dan 12.5 bar.
Hasil seluruh variasi dibandingkan satu dengan yang lainnya dan juga dibandingkan dengan hasil saat tidak menggunakan sistem kabut air. Seluruh hasil juga dibandingkan dengan hasil simulasi perangkat lunak Fire Dynamic Simulator V05. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa beberapa variasi sistem kabut air dapat menahan laju penurunan asap dengan momentum yang dihasilkan dan variasi eksperimen tertentu yang dapat menahan laju paling baik.
Although the use of water mist as cooling and fire fighting media is nothing new, there is still another use of it which is often overlooked – the use of it to manipulate smoke flow. This eksperiment aims to examine the correlation between the downward of smoke created by 100mm diameter pool fire filled with gasoline in a compartment and water mist system with several variations- angle 30o, 45o, and 60o and pressure 7, 9.5, and 12.5 barr. The result within each variation is compared with one another and again compared with the result without the use of water mist system. The whole results are then compared with the output from Fire Dynamic Simulator v05. Eventualy, this experiment shows that several water mist settings could actually slow down downing rate of the smoke and one certain variation has the best success in slowing down the rate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52955
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Deny Eva Tri Pambudi
"Ilmu Pengobatan dan biomedis dalam perkembangan penelitianya memerlukan cold storage yang mampu mencapai temperatur -80°C. Untuk mencapai temperatur rendah tersebut digunakan sistem refrigerasi autocascade. Selama ini sistem refrigerasi autocascade menggunakan refrigeran yang mengandung zat perusak ozon atau penyebab pemanasan global. Karena itu, diperlukan alternatif refrigeran alamiah yang ramah lingkungan diantaranya yaitu hidrokarbon. Sistem refrigerasi Autocascade memiliki karakteristik yang tergantung pada refrigeran dan komponen dari sistem terutama alat ekspansi yang dalam hal ini digunakan pipa kapiler maka dari itu dilakukan penelitian optimalisasi variasi panjang pipa kapiler pada mesin pendingin autocascade dengan campuran refrigeran hidrokarbon.
Penelitian ini menginvestigasi sistem refrigerasi autocascade yang menggunakan empat campuran refrigeran dan variasi panjang pipa kapiler dengan diameter 0.028 inch. Refrigeran yang digunakan adalah Butana, propane, etana, dan metana dengan komposisi campuran 29% butana, 50% propane, 19,3% etana, dan 1.7% metana.Variasi panjang pipa kapiler yang dilakukan pada dua titik ekspansi adalah dengan mengkombinasikan antara panjang 15 m dengan 2 m. Penelitian ini menunjukkan bahwa temperatur evaporasi terendah diperoleh pada kombinasi panjang pipa kapiler pada ekspansi I adalah 2 m dan ekspansi II adalah 2 m.
Medical and biomedical sciences in the development treatment require cold storage capable of reaching -80°C temperatures. To achieve such a low temperature refrigeration systems used autocascade. During this autocascade refrigeration systems using refrigerants that contain ozone-depleting substances or the cause of global warming. Hence, it needs alternatives that are environmentally friendly natural refrigerants among which hydrocarbons. Autocascade refrigeration systems have characteristics that depend on the refrigerant and the components of the system, especially the expansion device used in this case the capillary tube from the optimization study was carried out capillary tube length variation in engine cooling autocascade with a mixture of hydrocarbon refrigerants. This study investigates autocascade refrigeration system that uses a mixture of four refrigerant and variations of the length of the capillary tube with a diameter 0028 inch. Refrigerant used is butane, propane, ethane, and methane with a mixture composition of 29% butane, 50% propane, 19,3% ethane, and 1.7% metana.Variations of capillary tube length is done between two points of expansions that combine 15 m and 2 m lengt. This study shows that the lowest evaporation temperature obtained on a combination of capillary tube length of the expansion I is 2 m and expansion II is 2 m."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S53436
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Seto, William W.
Jakarta: Erlangga, 1985
620 SET tt
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Andhika Pratama Akbar
"Terdapat tiga macam pipa kalor yang ada saat ini, diantaranya ada pipa kalor konvensional, pipa kalor datar dan pipa kalor melingkar. Pipa kalor melingkar memiliki sistem yang berbeda dari pipa kalor lainnya. Pipa kalor melingkar memiliki pendsitribusian jalur fluida yang terpisah yaitu liquid line dan vapour line. Pada pipa kalor sering kita temukan fenomena dry out yang mana kalor yang masuk terlalu besar. Untuk mengantisipasinya digunakan pompa diafragma untuk mempercepat hasil kondensasi ke evaporator.
Beberapa variasi telah dilakukan untuk mencegah terjadinya dry out, diantaranya dalah dengan dilakukannya pemvariasian mass flow rate kondensat dan pembebanan input power. Variasi mass flow rate kondensat yang dilakukan adalah 100 ml/min, 150 ml/min, dan 400 ml/min. Dan variasi pembebanan input power dilakukan pada 45 W, 55 W, dan 65 W. Percobaan ini dilakukan dengan fluida kerja aquadest, filling ratio70% dan temperatur set point nyala pompa pada 80oC. Dari pengujian ini didapatkan hasil yang berbeda-beda dengan distribusi temperatur yang berbeda, start-up boling point yang berbeda, serta terjadinya peristiwa dry out pada beberapa variasi percobaan.
There are three kinds of heat pipe, there are straight heat pipe, vapor chamber, and loop heat pipe. Loop heat pipe has a different system than the others. Loop heat pipe have two line to distribute the working fluid inside the heat pipe, there are Liquid line and vapour line. There was a phenomenon in a heat pipe that made the vapour can?t turn back into liquid because the heat was too high to absorpted. This phenomenon was called Dry-Out. To anticipate it, we used a diaphragm pump to make the condensation faster.Some variations have been taken to prevent the dry out. Variations of the mass flow rate condensate that have taken are 100 ml/min, 150 ml/min, and 400 ml/min. It also used for the variations of the charging input power. Variations have been taken are 45 W, 55 W, and 65 W. The experiment was carried out with distilled water working fluid, filling ratio70% and the pump temperature set point at 80 ° C. The results of these tests showed different action with different temperature distribution, different start-up boiling point, and also some dry out phenomenons in some variations of the experiment."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S62441
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Aminuddin Day
"
ABSTRAKAplikasi metode elemen hingga dibidang rekayasa antara Iain digunakan sebagai alat bantu analisa tegangan dalam desain perencanaan. Pengembangan metode tersebut tidak dibatasi hanya pada analisa tegangan elastis linier tetapi juga analisa tegangan di atas titik Iuluh bahan, yang mencakup masalah-masaiah plastisitas.
Dalam synopsis ini dikembangkan prosedur analisa metode elemen hingga yang digunakan untuk analisa elastis-plastis pada benda-benda yang dianggap sebagai kasus tegangan bidang. Dari hasil komputasi metode elemen hingga, akan diperoleh data numeris tegangan/regangan yang dapat digunakan untuk mensimulasikan penyebaran plastis yang terjadi."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1993
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian Universitas Indonesia Library