Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78113 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arip Purwanto
"Penelitian ini membahas aspek-aspek keindahan geguritan karya Triman Laksana. Penelitian ini terdiri atas lima judul, yaitu Kaca Pengilon, Babahan Sanga, Laut,Kayon, dan Asbak yang diambil dari antologi Pesta Emas Sastra Jawa Daerah Istimewa Yogyakarta. Teori yang digunakan adalah kajian stilistika menurut Ali Imron Al-Ma’ruf yang meliputi lima aspek, yaitu gaya bunyi, gaya kata, gaya kalimat, bahasa figuratif dan citraan. Stilistika merupakan suatu ilmu yang digunakan untuk mengkaji suatu karya sastra dengan cara menganalisis bahasa yang digunakan. Pada akhirnya, dapat diketahui bahwa keindahan kebahasaan geguritan karya Triman Laksana muncul melalui pemilihan kata-kata yang khas.Hal ini terlihat dari penggunaan judul yang bermakna denotatif, akan tetapi makna geguritan yang mendalam muncul setelah dikaitkan dengan isi geguritan yang menggunakan kata-kata konotatif.

Themes of this research discusses about the aesthetics aspects of Triman Laksana’s poetries. Five poetry which is choosen from antology Pesta Emas Sastra Jawa Daerah Istimewa Yogyakarta are analyzed by stylistic theory. The analysis is based on Ali Imron Al-Ma’ruf stylistic theory which analyze literature from five aspects. They are style of sounds, words, sentences, figurative language and imagery. Stylistic is a study that used for analyze literature. The aesthetics language of Triman Laksana’s poetries which appeared from the unique of the words was choosen. This is evident from the use of meaningful titles denotative, but meaning poetries appear after the content associated with the use connotative words."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S47253
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakrta : Pustaka Pelajar, 1995
899.222 PES
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Erin Nuzulia Istiqomah
"Skripsi ini membahas tentang kasus Rebo Nyunda di Bandung dan Kamis Ngapak-Ngapak di Banyumas sebagai salah satu bentuk perencanaan bahasa daerah. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif analisis. Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimana terjadinya pelanggaran atas kebijakan Rebo Nyunda dan Kamis Ngapak-Ngapak dalam pelaksanaan kebijakan bahasa daerah. Kedua kebijakan tersebut bertumpang tindih terhadap kebijakan bahasa Indonesia yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 24 tahun 2009. Untuk itu diperlukan perencanaan bahasa secara matang baik secara nasional maupun daerah agar tidak lagi terjadi kesalahan yang sama di daerah lainnya.

This thesis discusses the case in Rebo Nyunda in Bandung and Kamis Ngapak-Ngapak in Banyumas as a form of regional language planning. This research is a qualitative analysis. The results of this study is that there is a violation of policy Rebo Nyunda and Kamis Ngapak-Ngapak in local language policy implementation. Both of these policies overlap with the Indonesian policy set in Undang-Undang Nomor 24 tahun 2009. Therefore required careful language planning both national and regional levels to avoid the same mistake again occur in other areas."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S57008
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Njaju Jenny Malik
"Sejak beberapa tahun yang lalu studi sistematik tentang hubungan antara bentuk bahasa dan makna sosial telah berkembang dengan pesat (Ervin Tripp, 1969: 10). Di sini terlihat bahwa bahasa bukan hanya memiliki aspek-aspek linguistik saja tetapi juga memiliki aspek-aspek sosial. Jadi pemakaian bahasa selain tergantung pada strukturnya, juga tergantung pada faktor-faktor sosial.
Kesadaran tentang hubungan yang erat antara bahasa dan masyarakat menjadi lebih nyata pada pertengahan abad ini. Para ahli bahasa mulai sadar bahwa pengkajian bahasa tanpa mengaitkannya dengan masyarakat akan mengenyampingkan beberapa aspek penting dan menarik, dan mungkin menyempitkan pandangan terhadap disiplin bahasa itu sendiri. Satu aspek yang mulai disadari adalah hakekat bahwa bahasa adalah suatu gejala yang senantiasa berubah, dan jika diteliti sebagian dari puncak perubahan itu timbal dari masyarakat yang menuturkannya. Sesuatu bahasa itu bukanlah suatu cara pertuturan yang digunakan oleh semua orang bagi semua situasi dalam bentuk yang sama, sebaliknya bahasa itu berbeda-beda tergantung terhadap siapa ia digunakan, oleh siapa, di mana, dan juga mengenai apa.
Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa untuk dapat berhubungan dengan manusia lain maka manusia menggunakan bahasa. Tanpa bahasa baik lisan maupun isyarat (melalui gerak-gerik tangan, kaki, dan seluruh badan) tak mungkin sesuatu yang terkandung di dalam pikiran dapat dinyatakan. Adapun yang dimaksud dengan alat perhubungan di sini meliputi aspek yang lebih luas. Di dalam konteks warga masyarakat fungsi bahasa adalah sebagai alat untuk menjamin dan mengekalkan hubungan diantara warga dalam masyarakat tersebut.
Selain itu juga bahasa mempunyai fungsi utama dan fungsi khusus. Fungsi utama dari bahasa adalah fungsi komunikasi, di mana fungsi ini memungkinkan para anggota masyarakat bahasa saling mengerti sesamanya. Sedangkan fungsi khusus bahasa adalah fungsi estetis.Oleh karena itu dalam masyarakat pemakai bahasa ada komunitas manusia yang menganggap diri mereka menggunakan bahasa yang sama (language community). Dengan demikian di dalam suatu masyarakat yang majemuk dihasilkan variasi-variasi bahasa yang digunakan oleh masyarakat itu sendiri. Oleh karena bermacam-macam sebab, dapat terjadi pertemuan antara dua masyarakat yang masing-masing menggunakan bahasa yang berlain-lainan. Akibatnya penutur kedua bahasa itu dapat belajar unsur-unsur dari bahasa yang lain yang belum dikenal sebelumnya. Kemampuan mengerti sampai dapat menggunakan secara aktif bahasa yang lain itu melahirkan keadaan yang disebut sebagai kedwibahasaan.
Dalam masyarakat Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku bangsa dengan sendirinya terdapat pula bermacam-nacam bahasa, yang digunakan untuk berkomunikasi antar anggota masyarakat yang sama penggunaan bahasanya. Dengan kekayaan bahasa daerah yang beratus-ratus jumlahnya di samping bahasa nasional, masyarakat Indonesia merupakan masyarakat gandabahasa yang semakin sarat dengan beban permasalahan bahasa."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bloomfield, Leonard
New York: Holt, Rinehart and Winston, 1961
400 BLO l (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Suwito
"This study aims at describing the choice and selection of a language and its varieties, from the point of view of the kinds of constraints and the utterance of the speakers in the Javanese speech community in the three villages in Surakarta municipality.
This study is based on the assumption that in a Javanese speech community there are at least two languages playing the role as communicative codes i.e. Javanese and Indonesian. In the communication process one choose between Javanese and Indonesian or the varieties of the two. The two languages and their vanities cannot be used haphazardly in all events and in all situations ; The uses of those languages must conform to social, cultural, and situational fact-ors found in Javanese society. Such lack constraints in using a particular variety of a language signals a trend of the selection of language i.e. for what specific purpose a speaker uses a language and in what situation he/she uses another.
The selection of language in a society constitutes one of the features that shows a diglosic situation. In Javanese society the selection of a language is still colored by the deviation utterances of their speakers, due the interference phenomena from Javanese elements into Indonesian. Such phenomena lead to an impression that there is still an overlapping use of Javanese and Indonesian by speakers in general. the overlapping use of the two languages in the Javanese speech community of the-three villages of Surakarta indicates that the disglosic situation is not yet steady.
The application of extra linguistic constraints on the choice and selection of a language is based on the concept of the components of speech, proposed by Dell Hynes (1972), and on its elaboration by Poedjosoedarmo (1979). And the analysis of speech deviation is based on the interference phenomena as discussed by Weinreich (1968), Dittmar (1976), and hababan {1977). By those approaches, the choice and selection of language and it constraints and tha application in the utterances would be able to be explained, and the social, cultural, and situational background of the unstable diglosic situation in Javanese speech community of Surakarta can be examined."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
D354
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
United Kingdom: Psychology Press, 1999
400 LAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Chomsky, Noam
New York: Cambridge University Press, 2007
415 CHO l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Massachusetts: MIT Press, 1966
400 UNI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>