Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 57433 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Manurung, Emmanuel Rico
"Skripsi ini merancang bangun sebuah sistem catu daya berbasis switching regulator, untuk menjaga ke-stabilan tegangan keluaran perangkat sel surya. Sehingga didapatkan efisiensi konversi energi listrik dari penyerapan sinar matahari yang intensitasnya berubah-ubah. Selain itu, merancang pengendalian pembatasan pengisian tegangan ke baterai pada saat low voltage. Hal ini, diperlukan sebagai perlindungan terhadap rangkaian dan baterai dari low voltage, sehingga menjaga umur pemakaian rangkaian dan baterai komputer bergerak. Sistem ini terdiri dari switching regulator, voltage divider, komparator dan relay. Switching Regulator pada sistem ini menggunakan IC L4970A yang dapat memenuhi kebutuhan daya yang diperlukan oleh komputer bergerak. Voltage divider mengkonversi tegangan sel surya untuk keperluan masukan komparator sebagai sensing sinyal untuk pengendalian sistem. Relay mengontrol hubungan pen-saklaran komputer bergerak untuk charging atau discharging. Dari hasil pengujian, sistem catu daya ini sudah dapat diterapkan untuk penggunaan pada komputer bergerak bertegangan antara 16-19 V.

This research study related to design and build up a power supply system based on switching regulators, to maintain the stability of the output voltage of solar cell devices. Then, to getting an efficiency of electrical energy conversion of sunlight energy absorption that had variable intensity. In addition, designing a voltage controller to the battery charging during low voltage. It is necessary, as a protection against a series of low voltage, thus keeping the circuit and the battery life of mobile computers. This system consists of a switching regulator, voltage divider, comparator and relay. This Switching Regulator system uses a L4970A IC that can meet the needs of the power required by the mobile computer. Voltage divider converting voltage of solar cells for sensing purposes as a comparator input signal to the controller system. Relay as a controller to mobile computer for charging or discharging function. From the test results, the power supply system is applicable for use in mobile computer requiring voltage between 16-19 V."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46384
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prayudo Kusumo Wardhana
"Skripsi ini membahas mengenai perancangan dan pengujian sistem regulasi energi sel surya sebagai sumber catu daya untuk laptop dengan tingkat tegangan keluaran yang dapat diatur. Penggunaan sel surya dimaksudkan untuk memanfaatkan alternatif energi lain, sehingga dapat mengurangi konsumsi bahan bakar fosil. Dalam perancangannya, sistem catu daya ini menggunakan prinsip Switching Regulator dengan rangkaian terpadu L4970A. Pemilihan Switching Regulator dimaksudkan untuk menjaga kestabilan tegangan catu dan efisiensi sistem. Tujuan perancangan dan pengujian ini adalah untuk membuat sistem suplai catu daya laptop dengan spesifikasi tegangan catu 15-20 V. Dari hasil berbagai pengujian, terlihat bahwa efisiensi sistem ini cukup tinggi, sekitar 82%-90%. Sistem ini juga sudah teruji cukup baik untuk pencatuan beban pengganti. Agar dapat mencatu laptop secara optimal, sistem regulasi harus mendapat tegangan masukan minimal 24 V.

This undergraduate thesis describes about designing and testing of solar cell regulation system as power supply for laptop with adjustable output voltage level. Solar cell is used to utilize alternative power source, so it can decrease consumption of fossil fuel. In designing process, this power supply system uses Switching Regulator principle with IC L4970A. Switching Regulator is used to keep stability and efficiency of power supply output. The target is to make stable notebook power supply with output range from 15 V to 20 V. From various testing process, it can be seen that the system has quiet high efficiency, about 82%-90%. This system has also been proved quiet well for supplying supplementary load. This system should be supplied with 24 V minimum voltage input to be able to supply laptop correctly."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42615
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agarwala, S.K.
New Delhi: S. Chand, 1982
621.31 AGA f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Stefanus Prayoga Dewanto
"Saat ini, Indonesia sedang dalam proses perancangan dan pembangunan Ibu Kota Nusantara dalam rangka pemindahan Ibu Kota Negara yang sebelumnya berada di pulau Jawa ke pulau Kalimantan. Salah satu tujuan dari pembangunan Ibu Kota Nusantara adalah menjadi percontohan bagi pengembangan kota hijau dan salah satu prinsip pembangunannya adalah emisi rendah karbon. Hal tersebut dapat dicapai dengan pemanfaatan pembangkit EBT dalam menyuplai beban di IKN. Pada penilitian ini, akan dirancang sistem kelistrikan Ibu Kota Nusantara berbasis isolated microgrid dengan mempertimbangkan aspek biaya dan emisi karbon. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi teknologi pembangkit di IKN yang paling optimal dengan mempertimbangkan aspek biaya dan juga emisi karbon. Sistem kelistrikan IKN akan dimodelkan setiap tahap pembangunan menggunakan perangkat lunak XENDEE yang kemudian akan dioptimasi dengan objektif meminimalkan biaya, meminimalkan emisi karbon, dan objektif gabungan keduanya. Komposisi pembangkit dari hasil optimasi yang paling optimal akan digunakan sebagai teknologi eksisting pada tahap berikutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi teknologi yang paling optimal adalah solar PV dengan total kapasitas 253,4 MWp, BESS dengan kapasitas 66,4 MWh, gas engine dengan kapasitas 600 MW, dan gas turbine dengan total kapasitas 800 MW.

Currently, Indonesia is in the process of designing and building Ibu Kota Nusantara in order to relocate the National Capital which was previously on the island of Java to the island of Kalimantan. One of the objectives of developing Ibu Kota Nusantara is to become a pilot for the development of green cities and one of the principles of its development is low carbon emissions. This can be achieved by utilizing EBT generators to supply loads at IKN. In this research, an isolated microgrid-based electricity system for Ibu Kota Nusantara will be designed considering the aspects of cost and carbon emissions. This research aims to determine the most optimal composition of power generation technology in IKN by considering the cost aspect and carbon emissions. IKN's electrical system will be modeled at each stage of development using XENDEE software which will then be optimized with the objectives of minimizing costs, minimizing carbon emissions, and the combined objectives of the two. The generator composition from the most optimal optimization results will be used as the existing technology in the next stage. The results showed that the most optimal technological compositions were solar PV with a total capacity of 253.4 MWp, BESS with a capacity of 66.4 MWh, gas engine with a capacity of 600 MW, and gas turbine with a total capacity of 800 MW."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Robby Julian
"Daerah X merupakan salah satu daerah di Indonesia dengan rasio elektrifikasi yang belum mencapai 100 (seratus) persen. Pertumbuhan penduduk dan peningkatan produk domestik bruto pada daerah X juga akan memacu pertumbuhan beban. Penyambungan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dapat membantu menyelesaikan permasalahan tersebut dengan memberikan suplai tenaga listrik tambahan guna meningkatkan performa pelayanan sistem tenaga listrik daerah X. Pada penelitian ini sistem tenaga listrik daerah X dievaluasi perbandingan arus hubung singkatnya, serta tegangan dan pembebanan pada bus dengan analisis loadflow sebelum dan sesudah penyambungan PLTS dengan melakukan simulasi aliran beban dan hubung singkat. Dari hasil simulasi ditemukan bahwa penyambungan PLTS pada sistem tenaga listrik daerah X menghasilkan peningkatan nilai tegangan pada setiap bus dalam rentang yang masih sesuai dengan standard SPLN 1:1978 yaitu lebih dari 90% dan dibawah 105% nilai tegangan nominal bus, di mana nilai tegangan tertinggi terdapat pada bus 2 sebesar 67,759 kV (96,8% tegangan nominal bus) sementara nilai tegangan terendah terdapat pada bus 3 sebesar 18,253 kV (91,27% tegangan nominal bus) serta meningkatkan arus hubung singkat pada 7, 9, dan 29 dengan peningkatan tertinggi terdapat pada bus 9 sebesar 1,85% dan peningkatan terendah pada bus 29 sebesar 0,48%

Area X is one of many in Indonesia that has not yet reached 100 (a hundred) percent electrification ratio. Increment in population and gross domestic product of area X will also spur load growth rate. Connecting Solar Power Plant (PLTS in Indonesian) can help solve those setbacks by providing additional electrical power supply to enhance the performance of service in area X power system. In this study, area X power system will be evaluated in the difference it experiences before and after PLTS connection in terms of short circuit and bus voltage level as well as loading percentage using loadflow simulation. It is found from the simulation that a connection of PLTS to Area X power system causes an increase in voltage on every bus within range of tolerance of SPLN 1:1978 which is more than 90% and less than 105% of bus nominal voltage, where the highest bu voltage is on bus 2 with 67,759 kV (96,8% of bus nominal voltage) while the lowest bus voltage is on bus 3 with 18,263 kV (91,27% of bus nominal voltage), as well as increases the short circuit current on bus 7,9 dan 29 with the highest increase on bus 9 by 1,85% and the lowest increase on bus 29 by 0,48%"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rialdo Farizky
"Perkembangan sistem tenaga listrik mengarah menuju penggunaan pembangkit energi terbarukan (EBT). Pembangkitan EBT umumnya menggunakan inverter guna mengubah tegangan listrik searah (DC) menjadi tegangan listrik bolak balik (AC). Pembangkit berbasis inverter umumnya dimodelkan secara Voltage Controlled Current Source (VCCS) dimana saat terjadi kondisi gangguan hubung singkat arus listrik yang keluar dari inverter terbatas sebesar 1,2 p.u. Pembatasan arus yang keluar dari inverter membuat rele inverse tidak bisa merespon atau lambat dalam mendeteksi gangguan arus lebih atau short cicuit. Ketidakmampuan atau keterlambatan dalam mendeteksi gangguan tersebut dapat membuat gangguan seperti terbakarnya panel surya dan kerusakan pada komponen sistem tenaga listrik yang terhubung. Oleh karena itu, diusulkan metode adaptif pengaturan rele arus lebih dengan memanfaatkan faktor pengali Voltage Current Multiplier (VCM) agar rele dapat memberikan sinyal perintah tripping lebih cepat saat terjadi gangguan. Pada penelitian ini dilakukan pada sistemtransmisiIEEE9Bus dimana panelsurya dihubungkan pada bus 5.

The development of power systems is shifting towards the utilization of Renewable Energy Sources (RES). RES generation commonly employs inverters to convert Direct Current (DC) into Alternating Current (AC). Inverter Based Generations (IBGs) are typically modeled as Voltage Controlled Current Sources (VCCS), where during overcurrent conditions, the short-circuit response of the inverter is limited to 1-1,2 p.u. This limitation in short-circuit current during faults (1.2 p.u) renders inverse relays unable to promptly detect or respond, or may cause delays in their response. The inability or delayed response during faults may result in issues such as solar panel fires and damage to interconnected power system components. Therefore, an adaptive overcurrent relay setting method is proposed, utilizing the Voltage Current Multiplier (VCM) factor, to enable relays to issue tripping commands during disturbances. This research simulate in IEEE 9 Bus transmission system, with solar panels connected to bus 5."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Aini
"Setiap sistem tenaga listrik memiliki range tegangan tertentu, sebagai contoh, sistem PLN 150 kV memiliki range lebih kurang 10%. Tegangan di luar range dapat menyebabkan kerugian pada peralatan-peralatan listrik sehingga tegangan harus diatur tetap pada range tersebut. Pengaturan tegangan erat kaitannya dengan pengaturan daya reaktif. Untuk itu pengaturan tegangan dilakukan dengan kompensator yang dapat mengendalikan pembangkitan, penyerapan, dan aliran daya reaktif pada sistem. Sub-sistem Kudus-Cepu 150 kV memiliki kualitas tegangan yang rendah. Lima dari enam bus di dalamnya memiliki tegangan di bawah 135 kV akibat jaringannya yang berbentuk radial. Oleh karena itu pada sub-sistem Kudus-Cepu akan dirancang kompensator untuk memperbaiki tegangan tersebut. Perancangan kompensator pertama dilakukan dengan perhitungan menggunakan metode aliran daya. Dari perhitungan ini didapat besar kompensator (dalam MVAR) yang harus dipasang. Kemudian hasil perhitungan tadi diterapkan dalam simulasi menggunakan perangkat lunak Power System Simulator for Engineering (PSS/E) dan dianalisis perubahan-perubahan yang terjadi setelah pengkompensasian ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Angga Romana
"Listrik dengan sumber energi terbarukan terus mengalami peningkatan, namun tidak banyak di indonesia yang memanfaatkan energi tersebut untuk suatu pembangkit listrik yang mandiri dan optimal, salah satunya ialah di Desa Kolorai, morotai selatan. Dengan memanfaatkan Solar panel PV sebagai alat untuk mengubah energi matahari menjadi energi listrik, dan berdasarkan data yang diberikan oleh NASA, tingkat radiasi matahari di daerah kolorai sangat besar yaitu sekitar 5,99 kWh/ /day. Sehingga sistem PLTS mandiri merupakan salah satu solusi untuk pengadaan listrik di tempat yang terisolir aliran listrik seperti di daerah kolorai. Oleh karena itu, dalam menentukan profil beban dan langkah untuk mendesain sistem sangat berpengaruh untuk membangun sistem stand alone PV yang memenuhi syarat ekonimis dan teknis. Maka diperlukan suatu metode yang optimal untuk merancang sistem tersebut, dimana energi yang di hasilkan besar namun energi yang terbuang kecil dan memiliki nilai NPC yang rendah. Sehingga dengan membandingan metode perhitungan dengan menggunakan Standar Australia/New Zealand dan perhitungan manual Morteza Khatami untuk mendapatkan desain yang ekonimis dan teknis. Hasil simulasi pada homer menunjukan dengan menggunakan Standar Australia/New Zealand memiliki hasil yang sesuai dengan syarat yang diinginkan dengan nilai excess electricitynya sebesar 8,56 dan biaya NPC sebesar Rp 1.439.160.000,00.

Electricity with renewable energy sources continues to increase, but not many in Indonesia utilize that energy for an independent and optimal power plant, one of them is in Kolorai Village, south morotai. By utilizing Solar panel PV as a tool to convert solar energy into electrical energy, and based on data provided by NASA, the level of solar radiation in the colourai area is very large at around 5.99 kWh day. So the PV off grid system is one of the solutions for the procurement of electricity in an isolated place such as the flow of electricity in the area kolorai. Therefore, in determining the load profile and the steps to design the system is very influential to build a stand alone PV system that meets the economic and econimical requirements. Therefore it is necessary an optimal method for designing the system, where the energy produced is large but the energy is wasted small and has a low NPC value. Therefore, by comparing the method of calculation using the Australian New Zealand Standard and manual calculations to obtain an eco technical and technical design. The result of simulation on homer showed by using Australian New Zealand Standard has result according to requirement with excess electricity value equal to 8,56 and cost of NPC equal to Rp1.439.160.000,00. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nagrath, I.J.
New Delhi: Tata McGraw-Hill, 1980
621.319 1 NAG m (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jonathan Budi
"Mempertahankan keseimbangan dalam demand-supply dan meregulasi frekuensi merupakan sebuah tantangan dalam distribusi tenaga lisrik. Ketidakseimbangan antara generasi dan beban dalam distribusi tenaga listrik harus dikoreksi dalam waktu sesingkat mungkin, deviasi pada frekuensi dapat mengancam kestabilan dan keamanan dari sebuah sistem distribusi listrik, bahkan dapat memberikan kerusakan permanen pada fasilitas distribusi tenaga listrik. Penelitian kepada kedua sisi dari distribusi tenaga listrik telah dicoba dan diterapkan, pengaturan pada sisi generasi untuk memenuhi permintaan beban listrik telah dibuktikan tidak efisien dan tidak efektif karena hilangnya tenaga listrik secara tiba-tiba dan perubahan frekuensi pada beban sering terjadi. Simulasi menggunakan program MATLAB akan digunakan untuk memodelkan beban motor induksi dan beban konstan yang menggunakan parameter asli. Tujuan utama dari tesis ini adalah membuat sebuah model beban komposit yang terdiri dari beban motor induksi dan beban konstan. Dengan menganalisa kondisi transien dari beban motor induksi, Analisa terhadap perubahan frekuensi dan tegangan yang mengakibatkan perubahan frekuensi pada sistem distribusi listrik.

Maintaining a demand supply balance and regulating frequency are always a main issue in power system distribution. An imbalance between generation and load in power system need to be corrected within a short period, otherwise a large frequency deviation may threaten the stability and security of a power system or even worse, it can cause a permanent damage to the power system facilities itself. An approach on both sides of the power system network have been tried and applied, as the approach on adjusting the generation side to satisfy the load demand are proven to be inefficient and ineffective due to the sudden power loss in the generation and change in the load are frequently occurred. An extensive simulation using the MATLAB program will be used throughout the research to accurately model the induction motor load and constant load in the real world situation. The main objective of the project is to model a Composite load Induction Motor load and Constant load . By observing the transient state of the induction motor load, we can observe the frequency and voltage behaviour that occur and affect the overall frequency of the power system network.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S66231
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>