Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 140514 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nunung Sukaemi
"kunjungan antenatal yang teratur dan pengawasan rutin dari bidan maupun dokter selama masa kehamilan merupakan asuhan penting untuk mencegah komplikasi pada ibu hamil. tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kualitas bidan dalam melaksanakan pelayanan antenatal di posyandu wilayah kerja puskesmas lemahabang kabupaten karawang provinsi jawa barat tahun 2013. menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain survey deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh bidan yang bertugas di posyandu wilayah kerja lemahabang dengan teknik total sampling. Penelitian ini menggunakan data primer melalui observasi dengan menggunakan daftar tilik. data dianalisis secara univariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 7 indikator kualitas pelayanan antenatal, masih banyak tindakantindakan yang dilaksanakan belum sesuai dengan standar, diantaranya adalah indikator penilaian tentang melengkapi riwayat medis hanya 15% bidan yang melakukan langkah tersebut. untuk penilaian tentang memberikan suplemen dan imunisasi hampir semua sudah dilakukan (83,7%) saran dari penelitian ini adalah bagi dinas kesehatan dan puskesmas meningkatkan bimbingan teknis dan pelatihan untuk meningkatkan mutu pelayanan, bagi bidan melaksanakan tugas sesuai SOP antenatal.

Regular antenatal visits and routine supervision of midwives and physician care during pregnancy is important to prevent complications in pregnant women. purpose of this study was to determine the quality of midwives in antenatal care in carrying out the work area clinic Lemahabang posyandu karawang district west Java province in 2013. using a quantitative approach with a descriptif-survey design. study population was all midwives working in posyandu Lemahabang region with a total sampling technique. This study uses primary data through observation using a checklist. Data were analyzed using univariate.
The results showed that of the 7 indicators of the quality of antenatal care, there are many actions that have not been implemented in accordance with the standards, which are an indicator of the complete medical history assessment only 15% of midwives who perform these steps. to provide supplements and assessment of immunization was carried out almost all (83.7%) at the suggestion of this research is to improve the health office and clinic technical guidance and training to improve the quality of services, to carry out duties in accordance SOP midwife antenatal.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46052
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deddy Ferry Rachmat Santoso
"Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010 memperlihatkan bahwa persalinan yang dilakukan di fasilitas kesehatan sebanyak 55,4%, sedangkan persalinan yang dilakukan di rumah ibu bersalin sebanyak 43,2%, dan sebagian besar ditolong oleh dukun bayi sebanyak 40,2%. Persalinan di rumah yang dilakukan oleh dukun bayi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tingginya Angka Kematian Ibu. Di Kabupaten Karawang, JawaBarat masih terjadi kasus kematian pada ibu dan kematian pada bayi. Jumlah kematian ibu cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
Dari laporan KIA Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang ada ibu bersalin yang meninggal dunia yang persalinannya ditolong oleh Dukun bayi. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan di Kabupaten Karawang yang melakukan kunjungan K4 mencapai 93,43%. Hal ini menunjukan terdapat 6,57% bumil yang melakukan kunjungan K4 tapi tidak bersalin oleh tenaga kesehatan. Masih banyaknya persalinan oleh dukun bayi menunjukkan kurangnya kemitraan antara bidan dan dukun bayi. Namun hingga kini masih ada saja dukun bayi yang enggan bermitra dengan bidan, dan terjadi juga di Kabupaten Karawang terutama di wilayah kerja Puskesmas TanjungPura dan Pedes.
Dari masalah tersebut sehingga tujuan umum dari penelitian ini adalah ingin mengetahui mengenai faktor-faktor yang menghambat dukun bayi untuk bermitra dengan bidan.Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 48 orang, yang merupakan jumlah dukun bayi yang berada di wilayah kerja Puskesmas Tanjungpura dan Pedes, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variable pengetahuan, sikap dan pelatihan keterampilan dukun bayi yang berpengaruh terhadap kemitraan dukun bayi dengan bidan.Faktor yang paling dominan menghambat kemitraan dukun bayi dengan bidan adalah pengetahuan dukun bayi.
Saran pada penelitian ini adalah memberikan pembekalan dan pelatihan tentang Peran Dukun bayi dalam kemitraan dengan bidan kepada semua dukun bayi agar informasi yang diberikan dapat menyebar secara merata guna meningkatkan pengetahuan dukun bayi.

Health Research (Riskesdas) in 2010 showed that deliveries conducted at health facilities as much as 55.4%, while the delivery is done at maternal home as much as 43.2%, and mostly attended by traditional birth attendants as much as 40.2%. Home deliveries conducted by TBAs is one of the factors that affect the high maternal mortality rate. In Karawang regency, West Java still occur in cases of maternal mortality and infant mortality. Number of maternal deaths is likely to increase from year to year.
KIA of reports there Karawang District Health Office maternal childbirth who died were rescued by Shaman baby. Coverage of births by skilled health personnel in Karawang regency K4 visits reached 93.43%. It is revealed that there is 6.57% pregnant women who visited K4 but not delivery by health workers. Still many deliveries by traditional birth attendants showed a lack of partnership between midwives and TBAs. But until now there are still traditional birth attendants are reluctant to cooperate with the midwife, and occurs also in Karawangdistrict, especially in the Tanjungpura and Pedes Primary Health Centre.
Of the problem so that the general purpose of this research is to know about the factors that hinder traditional birth attendants to partner with midwives. This study uses cross-sectional design with a sample size of 48 people, which is the number of midwives who are in the Primary Health Center Tanjungpura and Pedes, Karawang regency, West Java.
The results showed that knowledge, attitudes and skills training TBAs affecting TBAs partnership with midwives. The most dominant factor inhibiting partnership with the midwife and TBAs is knowledge.
Suggestions on this research is to provide a soft skill and briefing on the role of healer baby in partnership with midwives to all traditional birth attendants to the information provided can be spread evenly in order to increase the knowledge of TBAs.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T34962
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zulfitrah Yuda
"Pelayanan antenatal merupakan salah satu intervensi kesehatan yang efektif untuk
menurunkan angka kematian ibu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kerja bidan di desa dalam pelayanan
antenatal di Kabupaten Tanah Datar tahun 2010 dengan melihat selisih cakupan
antara K1 dan K4. Dengan desain penelitian cross sectional dan metode
penelitianya kuantitatif, dilaksanakan pada bulan Februari-April 2011. Besar
sampel, seluruh bidan di desa dan di pustu sebanyak 220, yang bisa digunakan
datanya 170 responden dengan menggunakan kuesioner sebagai instrumen
penelitian. Hasilnya ditemukan 47,6% bidan di desa memiliki kualitas kerja baik
dan 52,4 % bidan di desa memiliki kualitas kerja kurang. Hasil analisis uji
statistik dengan chi square menunjukkan hubungan yang bermakna dengan
kualitas kerja bidan di desa dalam pelayanan antenatal adalah sekolah asal,
pengalaman pelayanan ANC, lama kerja, status kepegawaian, motivasi yang
diperkuat oleh kebutuhan fisiologi dan rasa aman, sedangkan yang tidak
berhubungan adalah pendidikan, pengetahuan, pelatihan, status perkawinan,
supervisi, kelengkapan alat, klasifikasi desa dan imbalan dengan kualitas kerja
bidan di desa dalam pelayanan antenatal. Perlu diberikan pelatihan khusus bagi
bidan yang akan di tempatkan di desa guna peningkatan pengetahuan dan
keterampilan khususnya pelayanan natenatal dan pertolongan persalinan normal
agar mempunyai bekal yang cukup untuk di turunkan dilapangan.

Antenatal care is one of effective health interventions to reduce maternal
mortality. The purpose of this study was to determine the factors that affect the
quality of work in the village midwives in antenatal care in Tanah Datar to see the
difference in coverage between K1 and K4. With cross-sectional study design and
quantitative methods penelitianya, conducted in February-April 2011. Large
samples, the whole village midwives in health centers and as many as 220, which
can use the data 170 respondents using a questionnaire as a research tool. The
results found 52.4% of midwives in the villages have been working less quality
and 47.6% of midwives in the village has a good quality of work. The results of
statistical analysis with chi square test showed a significant relationship with
quality work in the village midwives in antenatal care is the school of origin, the
ANC service experience, length of employment, employment status, motivation is
reinforced by the physiological needs and security, while unrelated to education,
knowledge, training, marital status, supervision, equipment is completed, the
classification of the village and returned with the quality of work in the village
midwives in antenatal care. Need to be given special training for midwives will be
in place in the village in order to improve knowledge and skills in providing
specialized assistance services natenatal and normal in order to have enough stock
to be upgraded in the field."
2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Rusmitawati
"Pemberian layanan kesehatan dasar yang berkualitas diperkirakan akan dapat menurunkan AKI sampai 20%. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran tentang kinerja bidan di desa dalam pelayanan antenatal dan faktor-faktor yang berhubungan dengan kinerja tersebut.
Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional. Hasil penelitian menunjukkan kinerja bidan di desa yang baik 69,9%. Variabel yang mempunyai hubungan dengan kinerja bidan adalah supervisi dan kelengkapan sarana.

Provision of quality basic health services is expected to be able to reduce maternal mortality to 20%. The research objective is to comprehend the big picture about the performance of rural midwives in antenatal care and the factors associated with it.
This study uses cross-sectional design. The results show good performance of rural midwives of 69.9%. Variables that have a relationship with the performance of midwives are supervision and completeness of facilities.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S58763
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yayuk Sri Rahayu
"Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator kesejahteraan suatu bangsa. Upaya yang dilakukan di bidang kesehatan adalah dengan meningkatkan umur harapan hidup, dengan cam menurunkan Angka Kcmatian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Dibanding ncgara- negara ASEAN, AKI dan AKB di Indonesia masih tinggi, demikian juga kondisi AKI dan AKB di Jawa Barat, termasuk di Kabupatcn Karawang.
Pelayanan antenatal merupakan salah satu intervensi kesehatan yang paling cfektif untuk pencegahan kesakitan dan kematian ibu. Kematian ibu dapat dicegah bila komplikasi dan keadaan resiko tinggi kehamilan dapat dideteksi sejak dini melalui pemeriksaan antenatal sedini' mungkin. Hasil kegiatan yang dilakukan oleh bidan di desa Kabupaten Karawang dalam pelayanan antenatal (cakupan ANC KI dan K4}, menunjukkan adanya kesenjangan yang tinggi. Hal ini merupakan indikator bahwa kincda bidan di desa masih belum baik.
Tujuan peneiitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, pengalaman, tempat tinggal, motivasi, kelengl-:apan alat, supervisi dan klasiiikasi desa dengan kinerja bidan di desa dalam pelayanan antenatal. Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional, dengan populasi semua bidan di desa sebanyak 305 respondcn. Sampel penelitian semua populasi, yang berhasil didata sebanyak 289 responden. Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Maret-April 2008, di Kabupatcn Karawang, dengan wawancara dan menggunakan kuesioner. Analisis univariat dengan mcmbuat distribusi frekuensi masing-masing variabel, analisis bivariat dengan uji kai kuadrat dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik ganda dengan kriteria kemaknaan p<0,0S.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi bidan di desa yang mempunyai kinerja kurang (49,8%),. sedikit Iebih rendah dibanding bidan di desa yang mempunyai kinerja baik (50,2%). Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa variabel pengetahuan tentang umur kehamilan dan fokus supervisi berhubungan signifikan dengan kinerja bidan di desa. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel fokus supervisi bcrhubungan signifikan dengan kinerja bidan di desa. Bidan di desa dengan fokus supervisi kurang akan berpeluang mempunyai kineqja kurang, 1,7 kali lcbih besar dibanding bidan di desa dengan fokus supervisi baik.
Berdasarkan basil pcnelitian, penulis merekomendasikan saran sebagai berikut: Bagi Puskesmas dan Dinas Kesehatan perlu meningkatkan supervisi dengan cara mcmbuat jndnval supervisi, cek list, kemudian didiskusikan, sampai terbentuk formulasi tentang masalah yang ada, menentukan penycbab masalah, prioritas dan membuat langkah- langkah perbaikan, membuat komitmen bersama untuk pcrbaikan, melakukan pelatihan bagi pctugas supervisi, kemudian melakukan uji coba, menilai hasi I yang dicapai dan menentukan tindak Ianj ut bcrikutnya.
Bagi bidan di desa perlu memahami kembali tentang tujuan, wewenang, lugas pokok dan fungsi sebagai bidan di desa, meningkatkan kerjasama, lebih proaktif dan meningkatkan .sq/T skiil. Bagi masyarakat perlu kexjasama dan partisipasinya dalam pelayanan antenatal. Bagi peneliti lain perlu dilakukan penelitian tentang fokus supervisi untuk meninkatkan kinerja bidan di desa dalam pelayanan antenatal dengan wawancara independen dan tentang kinerja bidan di desa secam komprehensif.

The level of public health is one of the indicators related to the wealth of society. One of the efforts being done in the health subject is to increase the age life expectancy by reducing the matemal mortality rate (MMR) and neonatal mortality rate (NMR). Comparing to the other ASEAN countries, Indonesia’s MMR and NMR are still high, and so docs for of West .lava’s MMR and NMR, including Karawang regcncy.
Antenatal care is one of the most effective health interver' veventing the matemal morbidity and mortality. Matemal mortality ca- vented, if complication and high risk conditions are detected early by anten. are. Activity result of village midwives on antenatal care in Karawang rcgency (including ANC KI dan K4) shows high discrepancy; which indicates that village midwives performances is not yet good.
The research objective is to tind out the link between knowledge, experience, residence, motivation, full-equipments, supervision and village classification with village midwives' performances in the antenatal care. This research of cross sectional program, uses a population of all the village midwives which are 305 respondents. The sample is using all ofthe population, 289 are successiiilly recorded as data. The data collection is started from March until April 2008, in Karawang regency, through interview and questionnaire fonns. Univariate analysis by making frequency distribution of such variable, bivariate analysis by chi square test and multivariate analysis by multiregression logistic test with p va1ue<0,05.
The research result shows that the proportion of the village midwives with low performance (49,8%) is almost the same as the village midwives with good performance (50,2%). The bivariate analysis shows variable knowledge of the age of pregnancy and supervision focus has significant relationship with the village midwives’ performance. The village midwives with less supervision focus have an opportunity to perfonn less by 1.7 times greater than the village midwives with good supervision focus.
According to research results, writer recommends advises as the following: For the Public Health Center and Official Health needs an improvement on supervision by making supervision schedule, check list and continued with discussions, in order to find the formulation ofthe existing problem, the cause of the problem, priorities and developing solving steps, making commitment together to improve, conducting training for supervision officers, then conducting testing which evaluate the result and decide the next steps.
For the village midwives, they need to understand the objectives, authority, the main function and responsibilities as village midwives, to improve teamwork, be more proactive and to improve soft skill. For the surrounding society, its teamwork and participation are importantly needed in the antenatal care. For other researchers, it is needed to carry on further researches about supervision focus to improve the village midwives performance in the antenatal care with independent interview and about comprehensive of the village midwives performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34360
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lely Nurlaili
"Upaya untuk menurunkan kematian neonatal merupakan kunci utama dalam keberhasilan penurunan kematian bayi. Meningkatkan status kesehatan bayi dengan pemberian ASI (Air Susu Ibu) secara eksklusif merupakan upaya penurunan AKB. Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemberian ASI eksklusif, diantaranya pemahaman dan motivasi adalah faktor utama keberhasilan ibu dalam memberikan ASI eksklusif. Untuk menanamkan pemahaman pentingnya ASI eksklusif seluruh ibu setidaknya harus mendapat informasi tentang ASI eksklusif dimulai sejak masa kehamilan Dengan memperoleh konseling tentang ASI diharapkan ibu hamil akan memperoleh pengetahuan tentang manfaat ASI sehingga bila ibu memahaminya maka ia akan termotivasi untuk memberikan ASI pada bayinya
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan kualitas pelayanan antenatal dan pelaksanaan ASI eksklusif setelah dikontrol oleh variabel IMD, berat bayi lahir, umur, pendidikan, pekerjaan, paritas, kontrasepsi dan dukungan suami/keluarga. Desain yang dipakai adalah Crossectional terhadap 143 ibu yang memiliki bayi umur 6-24 bulan di wilayah Kota Cirebon tahun 2013. Analisis data yang digunakan adalah uji chi square dan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 41,3% ibu memberikan ASI eksklusif/predominan. Ibu yang mendapat kualitas pelayanan antenatal baik dalam hubungannya dengan ASI eksklusif sebanyak 48,3%. Hasil analisis bivariat yang terbukti berhubungan secara bermakna adalah pekerjaan (0,004) dan IMD (0,15). Hasil analisis multivariat menjelaskan bahwa, ibu yang bekerja (OR 0,250) memiliki kemungkinan empat kali untuk melaksanakan ASI eksklusif dibandingkan ibu yang tidak bekerja dikontrol oleh variabel IMD, berat bayi lahir, umur, pendidikan, paritas, kontrasepsi dan dukungan suami/keluarga.
Disarankan untuk bidan sebagai tenaga kesehatan yang terbanyak dipilih ibu untuk memberikan pertolongan kesehatan harus meningkatkan kualitas KIE terutama tentang ASI eksklusif dan IMD disamping informasi kesehatan lainnya. Bagi Dinas Kesehatan mengadakan pelatihan konselor ASI, dan setiap Puskesmas harus memiliki Pojok ASI beserta kelengkapannya serta ruang bimbingan laktasi bagi ibu hamil dan ibu menyusui.

Efforts to reduce neonatal mortality is the main key to successfully reducing infant mortality. Improving the health status of infants with breastfeeding (breast milk) exclusively, is an efforts to reduce IMR. There are many factors that affect the success of exclusive breastfeeding, including the knowledge and motivation which were the key factors of successfully mother’s breastfeeding. To embed the knowledge about the importance of exclusive breastfeeding, mothers should be informed about exclusive breastfeeding during pregnancy by obtaining the counseling about breastfeeding. The more they understand about breastfeeding, the more motivations they will get to give exclusive breastfeeding to their babies.
This study aims to look at the relationship between the quality of antenatal care and the implementation of exclusive breastfeeding after it controlled by the IMD variable, birth weight, age, education, occupation, parity, contraception and support from her husband/family. The design of this research are using Cross-sectional design to 143 mothers of infants aged 6-24 months in the city of Cirebon in 2013. To analyze the data, the researcher used chi square test and logistic regression.
The results of research shows 41.3% of mothers are giving breastfeed xclusively/predominantly. Mothers who received antenatal care quality related to exclusive breastfeeding are 48.3%. Results of the bivariate analysis are proven to be significantly related to employment (0.004) and IMD (0.15). Multivariate analysis explains that working mothers (OR 0.250) had four times the possibility to carry out exclusive breastfeeding than mothers who are not working is controlled by the IMD variable, birth weight, age, education, parity, contraception and support from her husband/family.
Recommended for midwives as the most selected health workers by mothers to provide health aid should improve the quality of KIE, especially on exclusive breastfeeding and IMD, besides other health information. The Health Department have to held a breastfeeding counselor training, and each Health Center should have a breastfeeding corner along with the equipment as well as a lactation counseling for pregnant and nursing mothers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35391
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fera Hasnita
"Tesis ini membahas hubungan antara komponen kualitas kehidupan kerja (quality of work life) dengan kinerja bidan puskesmas di wilayah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2013. Penelitian ini dilakukan karena peneliti melihat adanya penurunan kinerja bidan pada tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional.
Teori yang digunakan untuk melihat kualitas kehidupan kerja bidan adalah teori Cascio (2013) yang terdiri dari sembilan komponen yaitu keterlibatan pegawai, kompensasi yang adil atau seimbang, rasa aman terhadap pekerjaan, keselamatan lingkungan kerja, rasa bangga terhadap institusi, pengembangan karir, fasilitas yang tersedia, penyelesaian masalah dan komunikasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komponen QWL yang signifikan berhubungan dengan kinerja adalah keterlibatan pegawai sekaligus komponen QWL yang paling kuat hubungannya dengan kinerja bidan puskesmas.
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan agar bidan sebagai tenaga kerja yang profesional harus bekerja sesuai dengan peraturan dan standar operasional yang berlaku. Puskesmas sebagai tempat kerja harus memperhatikan semua komponen QWL yang berhubungan dengan kinerja bidan dan Dinas Kesehatan sebagai pembuat kebijakan harus melakukan monitoring dan evaluasi secara rutin, memenuhi kebutuhan kesehatan dan keselamatan kerja di puskesmas serta melakukan reward and punishment terhadap kinerja pegawai.

This thesis studies the relationship between component of quality of work life to the performance of midwife clinics in Central Bangka regency in 2013. This research was conducted because researchers saw a decrease in performance midwife in 2012. This study is an observational study with cross-sectional design.
Theory is used to see the quality of work life midwife is the theory Cascio (2013) which consists of nine components: employee participation, job security, save environment, pride, career development, wellness, conflict resolution and communication.
The results showed that a significant component of QWL is related to the employee participation and become the most powerful component of QWL do with performance midwife clinic.
Based on the research results, the researchers suggested that midwives as professional workforce to work in accordance with the regulations and standards applicable operational. Health centers as workplaces should pay attention to all components of QWL related to the performance of the Department of Health as a midwife and policy makers must undertake monitoring and evaluation on a regular basis, to meet the needs of health and safety in the clinic and do reward and punishment on employee performance.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
T35229
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratia Radiani
"Meningkatnya jumlah penderita hipertensi dan belum diketahui bagaimanapengendalian hipertensi di wilayah Puskesmas Telagasari, dapat menimbulkanpermasalahan kesehatan yang sangat serius dan berdampak besar pada kualitashidup apabila tidak mendapatkan perhatian dan penanganan yang intensif.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungandengan kepatuhan penderita hipertensi dalam pengendalian tekanan darah diwilayah Puskesmas Telagasari Kabupaten Karawang. Penelitian ini merupakanpenelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sampel penelitiansebanyak 125 penderita hipertensi yang diambil dengan teknik consecutivesampling. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan kuesioner.Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 59,2 responden memiliki tingkatkepatuhan yang buruk. Ada hubungan yang bermakna antara keterpaparaninformasi p=0,001 dan pengetahuan p=0,016 dengan kepatuhan penderitahipertensi dalam pengendalian tekanan darah. Faktor yang paling dominanberhubungan dengan kepatuhan adalah keterpaparan informasi. Penderitahipertensi dengan keterpaparan informasi yang tinggi berpeluang untuk memilikitingkat kepatuhan yang baik sebesar 2,7 kali lebih besar dibandingkan penderitahipertensi dengan keterpaparan informasi rendah setelah dikontrol denganvariabel pengetahuan dan dukungan keluarga 95 CI; 1,13-6,26 . Dari hasilpenelitian ini perlu peningkatan upaya promosi kesehatan untuk meningkatkankepatuhan dalam pengendalian tekanan darah serta perlu kerjasama dengan lintassektor lainnya termasuk swasta.

The increased number of patients with hypertension and the lack of information tocontrol hypertension in Telagasari Public Health Center can lead to serious healthproblems and will give a big impacts on quality of life if there is no seriousconcern and intensive treatment. The purpose of this research is to analyze thefactors related to the adherence of the patience with hypertension in controlingblood pressure in Telagasari Public Health Center. Quantitative method and crosssectionaldesign were used to analyze the data. The writer using consecutivesampling methods by interviewing 125 the respondents with hypertension usingquestionaire. The results showed that 59.2 respondents were having pooradherence. There was a significant correlation between exposure of information p 0,001 and knowledge p 0,016 with adherence of hypertension patient inblood pressure control. The most dominant factor associated with adherence is theexposure of information. Hypertensive patients with high information exposurehas an opportunity to have a good adherence level of 2.7 times greater thanhypertensive patients with lower information exposure after controlling for thevariables of knowledge and family support 95 CI 1,13 6,26 . The result of thisresearch shows that it need to improve health promotion efforts in order toimprove adherence in controlling blood pressure and need good cooperation withother cross sector including private."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Purnama Rezeki
"Meningkatnya AKI serta adanya kesenjangan cakupan pelayanan kesehatan ibu antar puskesmas, diasumsikan terkait dengan kinerja bidan puskesmas yang dipengaruhi lingkungan tempat bekerja (puskesmas). Penelitian berdesain cross sectional dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif ini, bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komponen Quality of Work Life (QWL) dengan kinerja bidan puskesmas dalam pelayanan kesehatan ibu. Dilaksanakan di 11 puskesmas wilayah kerja Kabupaten Bintan pada bulan Februari-Maret 2013. Menggunakan kuesioner pada 67 responden dan wawancara pada 10 informan.
Berdasarkan hasil penelitian, hanya 35,8% bidan puskesmas mempunyai skor kinerja di atas rata-rata, beberapa puskesmas mempunyai skor komponen QWL di bawah rata-rata, terdapat hubungan signifikan antara komponen keterlibatan karyawan (p=0,005) dan rasa bangga terhadap institusi (p=0,039) dengan kinerja bidan puskesmas dalam pelayanan kesehatan ibu.

Increasing MMR and also gaps of the maternal health services scope among community health centers, assumed related to the performance of midwife clinics who is affected by the environment in which working (community health centers). This cross sectional study with quantitative and qualitative approaches, aims to determine the relationship between Quality of Work Life (QWL) component with the midwives clinics performance in maternal health services. Implemented in 11 community health centers in working area Bintan Regency in February-March 2013. Using questionnaires with 67 respondents and interview with 10 informants.
Based on the study results, only 35.8% midwives clinics having performance scores above average, some community health center having component QWL scores below average, and there is relationship between employee engagement (p=0,005) and sense of pride to the institution (p=0,039) with midwives clinics performance in maternal health services.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S52812
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>