Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 183634 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurhasanah
"Buah dan sayur merupakan makanan yang kaya akan zat gizi yang diperlukan tubuh. Akan tetapi, proporsi konsumsi yang sesuai anjuran ditemukan masih rendah di Indonesia, begitu juga di Kota Depok. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi konsumsi buah dan sayur menurut faktor individu, lingkungan sosial, dan lingkungan fisik pada siswa SDIT Ummu’l Quro depok tahun 2013. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Pengambilan data dilakukan dengan kuesioner yang diisi sendiri oleh responden. Populasi penelitian adalah siswa SDIT Ummu’l Quro Depok dengan sampel siswa kelas 4 dan 5. Besar sampel berjumlah 108 anak. Analisis dilakukan menggunakan uji Chi Square. Hasil menunjukkan konsumsi buah dan sayur yang sesuai anjuran masih rendah, yaitu 15%. Hasil analisis bivariat menunjukkan faktor yang behubungan signifikan adalah pengaruh teman (p=0,005; OR (95% CI=6,314 (1,983 – 20,106)) dan keterpaparan media informasi (p=0,032; OR (95% CI=4,000 (1,313 - 12,183)).

Fruits and vegetables are rich in nutrients needed by the body. However, the proportion of consumption as recommended is still low in Indonesia, so did in Depok. This study aimed to determine differences in the proportion of fruit and vegetable consumption according to individual, social environment, and physical environment factors on students of SDIT Ummu'l Quro Depok in 2013. This study is a cross sectional design. Data were collected using self administered questionnaires. The study population was students of SDIT Ummu'l Quro Depok with sample is students grade 4 and 5. Sample size was 108 children. Analyses were performed using Chi Square test. The result showed that fruits and vegetables consumption as recommended is still low at 15%. The bivariate analysis showed that peers influence (p=0,005; OR (95% CI=6,314 (1,983 – 20,106)) and information media exposure (p=0,032; OR (95% CI=4,000 (1,313 - 12,183)) were significantly associated with fruit and vegetables consumption.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S45988
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gabrielle Agustin Ternadi
"Individu dalam usia dewasa muda mulai mengembangkan gaya hidup mandiri, termasuk mengatur makanan yang dikonsumsi. Perubahan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan gaya hidup, termasuk pola konsumsi. Pola konsumsi yang tidak sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang dapat meningkatkan risiko kejadian penyakit tidak menular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola konsumsi saat dan setelah pandemi COVID-19 berdasarkan faktor individu dan sosioekonomi pada mahasiswa S1 Universitas Indonesia tahun 2023. Proses pengambilan data dalam penelitian dilakukan secara daring pada bulan April-Juni 2023. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang dengan sampel mahasiswa UI yang didapatkan berdasarkan metode purposive sampling hingga mencapai 218 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden penelitian mengalami perubahan pola konsumsi setelah pandemi COVID-19 (71,1%), khususnya perubahan ke pola konsumsi sehat (37,2%). Analisis asupan zat gizi dengan uji Wilcoxon menyatakan asupan zat gizi yang terbukti secara signifikan berbeda hanya konsumsi air putih (p-value = < 0,001). Hasil uji chi-square dilakukan untuk melihat hubungan antar variabel dan menunjukkan perbedaan yang signifikan pada pola konsumsi saat dan setelah pandemi COVID-19 berdasarkan status tinggal setelah pandemi (p-value = 0,012), perubahan tingkat stres (p-value = 0,002), dan tingkat pengetahuan gizi (p-value = < 0,001).

Young adults start to adopt an independent lifestyle, including controlling the food consumed. Changes caused by the COVID-19 pandemic have led to lifestyle changes, including consumption patterns. Consumption patterns that are against with Pedoman Gizi Seimbang can increase the risk of developing non-communicable diseases. This study aims to determine differences in consumption patterns during and after the COVID-19 pandemic based on individual and socioeconomic factors among undergraduate students at Universitas Indonesia in 2023. The data collection was conducted online in April-June 2023. This study used a cross-sectional study design with a sample of UI students based on purposive sampling method up to 218 respondents. The results showed that most of the respondents experienced changes in their consumption patterns after the COVID-19 pandemic (71.1%), especially the change to healthy consumption patterns (37.2%). Analysis of nutrient intake using the Wilcoxon test revealed that water intake was significantly different (p-value = < 0.001). Chi-square test findings were used to determine the association between variables and show significant differences in consumption patterns during and after the COVID-19 pandemic based on living arrangements after the pandemic (p-value = 0.012), changes in stress levels (p-value = 0.002), and level of nutrition knowledge (p-value = < 0.001)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Unversitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Fahmi Khayati
"Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi buah dan sayur pada siswa SMA Negeri 11 Jakarta tahun 2018. Penelitian dilakukan pada remaja sebab remaja cenderung kurang mengonsumsi buah dan sayur, padahal buah dan sayur sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan serta berperan dalam mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Penelitian dilakukan dengan menggunakan desain cross-sectional melalui pengisian kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 27,5% responden memiliki konsumsi buah dan sayur yang baik yaitu ≥ 400 gram per hari. Hasil analisis statistik menunjukkan adanya hubungan bermakna antara faktor individu (pengetahuan dan preferensi) dan perilaku (frekuensi sarapan dan makan siang) dengan konsumsi buah dan sayur.

This study discuss about factors related to fruit and vegetable consupmtion among students at SMA N 11 Jakarta. The study was conducted on adolescents because  adequate intake of fruit and vegetable is important for their growth and  development, it also has a role in reducing  the risk of cardiovascular diseases. This study used cross sectional design with self administered questionnaire as a mean to collect the data. Among the students at SMA N 11 Jakarta, 27,5% met the minimin recommendation of fruit and vegetable consumption; 400 gram per day. The data collected was analysed using statisccal method and revealed a significant relationship between individual factors (knowledge and preferences) and behavioural factors (breakfast and lunch frequency) with fruit and vegetable consumption."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Anggraini
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan antara faktor lingkungan dan faktor individu dengan konsumsi makanan pada mahasiswa asrama Universitas Indonesia Depok tahun 2012.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran konsumsi makanan mahasiswa serta hubungannya dengan faktor lingkungan berupa pengaruh teman sebaya, uang bulanan, dan pendidikan orang tua serta faktor individu berupa alasan pemilihan makanan, citra tubuh, pengetahuan gizi, dan jenis kelamin di Asrama UI Depok tahun 2012. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain studi cross-sectional.
Hasil penelitian menunjukkan dari 100 orang responden mahasiswa, hanya 39% yang menunjukkan konsumsi makanan baik ( kecukupan Energi AKG) sementara sisanya sebanyak 61% menunjukkan konsumsi makanan yang tidak baik (<80% kecukupan Energi AKG).
Hasil analisis menunjukkan hubungan yang bermakna antara kebiasaan sarapan, uang bulanan, dan uang makan dengan konsumsi makanan. Disarankan kepada pihak Asrama untuk menyediakan makanan yang murah dengan kualitas yang baik. Selain itu kepada mahasiswa asrama untuk memiliki pola makan yang teratur sesuai dengan konsep gizi seimbang.

This study discussed about the relation between environment and individual factors with food consumption in student dormitory University of Indonesia Depok 2012.
The purpose of this study is to know about distribution of food consumption and its relation with environmental factor include peer group and parents education and also individual factors include food choice, body image, nutrition knowledge, monthly cash, and gender in student dormitory of University Indonesia year 2012. This is a descriptive study with cross-sectional design.
Result of this study showed that of 100 respondent, 39% had good category ( 80% energy recommended of AKG) and the less 61% had non good category (<80% energy recommended of AKG).
Statistical analysis shows there is a significant relationship between breakfast and monthly cash with food consumption in student. The recommendation for dormitory was to make available inexpensive food with good quality.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mahsa Faraji
"Orang-orang di seluruh dunia berperilaku berbeda terhadap makanan yang membuat budaya dan tradisi bangsa-bangsa menganggap makanan baik dalam upacara khusus atau sepanjang tahun. Pola konsumsi makanan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, terutama oleh budaya dan tradisi, geografis tertentu, serta status sosial dan ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola konsumsi makanan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya meliputi jenis kelamin, pilihan makanan, kebiasaan makan, perilaku kompensasi, dan kebiasaan tidur pada mahasiswa universitas Iran di Tehran, Iran dan mahasiswa universitas Indonesia di Jakarta, Indonesia. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional, dimana subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa universitas Iran yang berusia 18-24 tahun yang tinggal di Tehran, Iran dan mahasiswa universitas Indonesia yang berusia 18-24 tahun yang tinggal di Jakarta, Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dalam pola konsumsi makanan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya antara mahasiswa universitas Iran di Tehran, Iran dan mahasiswa universitas Indonesia di Jakarta, Indonesia; sedangkan, tidak ada hubungan yang signifikan antara pola konsumsi makanan dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

People all around the world behave differently towards food which makes the nationalities’ cultures and traditions regards to food whether in special ceremonies or all over the year. Food consumption patterns can be affected by several factors, particularly by culture and tradition, specific geographic, and social and economic status. This study was concluded to determine the differences in food consumption patterns and its influential factors including gender, food choices, eating habits, compensatory behaviors, and sleeping habits among Iranian college students in Tehran, Iran and Indonesian college students in Jakarta, Indonesia. This research is quantitative with a cross-sectional approach with the subjects in this study are Iranian college students who are aged 18-24 years old who are in Tehran, Iran and Indonesian Iranian college students who are aged 18-24 years old who are in Jakarta, Indonesia. The results show that there are differences in food consumption patterns and its influential factors among Iranian college students in Tehran, Iran and Indonesian college students in Jakarta, Indonesia; while, there is no significant relationship between food consumption patterns and its influential factors."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suci Ariani
"Minuman ringan berpemanis merupakan minuman ringan dalam kemasan yang menambahkan pemanis sebagai salah satu bahan atau kandungan dalam minuman. Belakangan ini minuman ringan yang mengandung pemanis berkontribusi sebanyak 9,2% terhadap total asupan energi masyarakat Amerika. Penelitian yang dilakukan Park et al (2011) terhadap remaja di Amerika menunjukkan bahwa 64,9% remaja mengonsumsi minuman ringan berpemanis ≥ 1 kali/hari. Selain itu, penelitian yang dilakukan Nurfitriani (2011) terhadap sejumlah mahasiswa menunjukkan bahwa 56% responden mengonsumsi 1-4 botol minuman berpemanis dalam satu minggu.
Menurut Gabungan Asosiasi Perusahaan Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), penjualan minuman ringan berpemanis mengalami kenaikan mencapai Rp 605 triliun pada 2010 yang sebelumnya hanya Rp 383 triliun pada 2007. Tingginya konsumsi minuman ringan berpemanis ini mungkin disebabkan oleh banyak faktor seperti tingkat pengetahuan gizi, sikap, pengaruh teman sebaya, keluarga, media massa, dan faktor lainnya. Penulis melalui penelitian ini ingin mengetahui gambaran konsumsi minuman ringan berpemanis dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada siswa/i SMA Negeri 1 Bekasi.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross sectional, mengambil sebanyak 102 siswa kelas X dan XI sebagai responden penelitian dengan menggunakan metode quota sampling. Setiap responden diminta untuk mengisi sendiri (self-administered) kuesioner yang tersedia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 65,7% responden sering mengonsumsi minuman ringan berpemanis yaitu sebanyak ≥ 30 kali perbulan. Hasil uji statistik dengan nilai p value = 0,038 (p < 0,05) menunjukkan bahwa sikap terhadap minuman ringan berpemanis berhubungan dengan konsumsi minuman ringan berpemanis pada remaja. Adanya upaya edukasi terkait kesehatan dan gizi yang dilakukan pihak sekolah perlu diadakan guna meningkatkan kesadaran siswa dalam memilih makanan minuman yang lebih sehat dan bergizi.

Sugar sweetened beverages is a beverage that contain the sweeteners as an ingredients in beverages. Currently, sugar sweetened beverages has contributed as much as 9.2% of total energy intake of American society. Research conducted Park et al (2011) of adolescents in the United States showed that 64.9% of adolescents consume sugar sweetened beverages ≥ 1 time/day. In addition, research conducted Nurfitriani (2011) toward a number of students showed that 56% of respondents consume sugar sweetened beverages as much as 1-4 bottles a week.
According to the data from Gabungan Asosiasi Perusahaan Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI), sugar sweetened beverages sales increased to Rp 605 trillion in 2010, which was previously only Rp 383 trillion in 2007. The high consumption of sugar sweetened beverages may be caused by many factors such as level of nutrition knowledge, attitudes, peer influence, family, mass media, and other factors. Through the study authors wanted to know the description of sugar sweetened beverages consumption and factors that influence its consumption toward students of SMAN 1 Bekasi.
This study is a quantitative study with cross-sectional design, using 102 people from tenth and eleventh grade student as survey respondents taken by quota sampling method. Each respondent asked to fill the questionnaire by selfadministered way.
The results showed that 65.7% of respondents frequently consume sugar sweetened beverages as many as ≥ 30 times per month. Based on the result of statistic test (p value = 0,038) showed that attitude toward sugar sweetened beverages seems have a relation of sugar sweetened beverages consumption in adolescents. The educational effort related health and nutrition issue is needed to be held by the schools teachers to raise awareness of the students in choosing nutritious foods and beverages.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Fitriani Nugraha
"Pola konsumsi merupakan kumpulan makanan yang terdiri dari jenis dan jumlah makanan per orang per hari dalam jangka waktu tertentu. Penelitian secara lokal dan internasional menunjukkan bahwa pola konsumsi tidak sehat yang dilakukan saat remaja akan meningkatkan risiko penyakit tidak menular di masa dewasa. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pola konsumsi pada remaja terdiri atas usia, jenis kelamin, pendidikan ibu, jumlah anggota keluarga, pendapatan orang tua dan lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan proporsi pola konsumsi selama pandemi COVID-19 pada 165 remaja di DKI Jakarta Tahun 2021 berdasarkan faktor-faktor tersebut dengan menggunakan desain studi cross-sectional serta metode snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar remaja tidak mengalami perubahan pola konsumsi selama pandemi COVID-19 (37,6%). Berdasarkan analisis uji chi-square, ditemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pola konsumsi selama pandemi COVID-19 pada remaja di DKI berdasarkan jenis kelamin (P-value = 0,037) dan pendapatan orang tua (P-value = 0,023).

A consumption pattern is a collection of food consisting of the type and amount of food per person per day in a certain period. Local and international research shows that unhealthy consumption patterns during adolescence will increase the risk of non-communicable diseases in adulthood. The factors that can affect consumption patterns in adolescents consist of age, gender, mother's education, number of family members, parents' income, and others. This study aims to determine the difference in the proportion of consumption patterns during the COVID-19 pandemic in 165 adolescents in DKI Jakarta in 2021 based on these factors by using a cross-sectional study design and snowball sampling method. The results showed that most teenagers did not experience changes in consumption patterns during the COVID-19 pandemic (37.6%). Based on the chi-square test analysis, it was found that there was a significant difference between consumption patterns during the COVID-19 pandemic among adolescents in DKI Jakarta based on gender (P-value = 0.037) and parents' income (P-value = 0.014)."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ranti K. Susilo
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas hubungan faktor karakteristik individu dan faktor lain dengan konsumsi
mi instan pada mahasiswa kesehatan masyarakat FKM UI 2011 program reguler di tahun 2012. Faktor
karakteristik individu meliputi jenis kelamin, tingkat pengetahuan mengenai gizi seimbang dan mi instan,
dan status tempat tinggal. Faktor lain meliputi peer pressure, keterpaparan terhadap media massa, uang
saku dan aksesibilitas makanan. Penelitian ini dilakukan dengan desain studi cross sectional di FKM UI
selama 25 April- 4 Mei 2012 dan sebanyak 132 orang mahasiswa kesehatan masyarakat FKM UI 2011
program reguler menjadi responden pada penelitian ini. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa sebagian
besar mahasiswa kesehatan masyarakat FKM UI 2011 program reguler (69,7%) memiliki tingkat
konsumsi mi instan yang rendah dan terdapat hubungan secara statistik yang bermakna antara status
tempat tinggal dengan tingkat konsumsi mi instan pada mahasiswa kesehatan masyarakat FKM UI 2011
program reguler(p value: 0,021).

Abstract
This study focuses to see the relation between individual?s characteristic factor and other factors
with instant noodle consumption in FKM UI 2011 public health?s regular program students. The
individual factors are gender, knowledge level of balance nutrition and instant noodle, and student?s
residence status. The other factors are food accessibility, peer pressure, and exposure to instant noodle
promotion in mass media, monthly allowance and food accessibility. This study is using cross sectional
design, held in FKM UI at 25th of April until 4th of May 2012 and followed by 132 FKM UI public
health?s regular program students as respondents. This study?s result is showing that most of FKM UI
2011 public health students (69,7%) have a low instant noodle consumption?s level and there is a
significance relation between student?s residence status and instant noodle consumption level in FKM UI
2011 public health students(p value: 0,021)."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ranti K. Susilo
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas hubungan faktor karakteristik individu dan faktor lain dengan konsumsi
mi instan pada mahasiswa kesehatan masyarakat FKM UI 2011 program reguler di tahun 2012. Faktor
karakteristik individu meliputi jenis kelamin, tingkat pengetahuan mengenai gizi seimbang dan mi instan,
dan status tempat tinggal. Faktor lain meliputi peer pressure, keterpaparan terhadap media massa, uang
saku dan aksesibilitas makanan. Penelitian ini dilakukan dengan desain studi cross sectional di FKM UI
selama 25 April- 4 Mei 2012 dan sebanyak 132 orang mahasiswa kesehatan masyarakat FKM UI 2011
program reguler menjadi responden pada penelitian ini. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa sebagian
besar mahasiswa kesehatan masyarakat FKM UI 2011 program reguler (69,7%) memiliki tingkat
konsumsi mi instan yang rendah dan terdapat hubungan secara statistik yang bermakna antara status
tempat tinggal dengan tingkat konsumsi mi instan pada mahasiswa kesehatan masyarakat FKM UI 2011
program reguler(p value: 0,021).

Abstract
This study focuses to see the relation between individual?s characteristic factor and other factors
with instant noodle consumption in FKM UI 2011 public health?s regular program students. The
individual factors are gender, knowledge level of balance nutrition and instant noodle, and student?s
residence status. The other factors are food accessibility, peer pressure, and exposure to instant noodle
promotion in mass media, monthly allowance and food accessibility. This study is using cross sectional
design, held in FKM UI at 25th of April until 4th of May 2012 and followed by 132 FKM UI public
health?s regular program students as respondents. This study?s result is showing that most of FKM UI
2011 public health students (69,7%) have a low instant noodle consumption?s level and there is a
significance relation between student?s residence status and instant noodle consumption level in FKM UI
2011 public health students(p value: 0,021)."
2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Putri Erdianti
"Konsumsi fast food yang berlebihan dapat meningkatkan kejadian obesitas dan masalah kesehatan lainnya pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan frekuensi konsumsi fast food modern pada mahasiswa Universitas Gunadarma Depok tahun 2017. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain studi cross-sectional yang dilakukan kepada 148 mahasiswa Universitas Gunadarma Depok yang dipilih dengan systematic random sampling. Data karakteristik individu, karakteristik makanan, dan karakteristik lingkungan diperoleh dari kuesioner, sedangkan data frekuensi konsumsi fast food diperoleh dari FFQ. Selain itu, digunakan pula perangkat lunak Google Maps Geo-Coding Javascript API versi 3.0 untuk mengukur jarak restoran fast food terhadap kampus.
Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 51,4 responden mengonsumsi fast food dengan frekuensi sering ge;3x/minggu. Terdapat perbedaan proporsi pada pengaruh teman p=0,001, besar uang saku p=0,050, dan pengaruh media promosi p=0,005 dalam menentukan frekuensi konsumsi fast food. Berdasarkan hasil analisis regresi logistik ganda, pengaruh teman merupakan faktor dominan dalam menentukan frekuensi konsumsi fast food. Mahasiswa dengan pengaruh teman yang kuat berpeluang 2,9 kali lebih sering mengonsumsi fast food dibandingkan mahasiswa dengan pengaruh teman lemah setelah dikontrol variabel uang saku, harga dan pengaruh media promosi. Diperlukan edukasi pada mahasiswa mengenai dampak mengonsumsi fast food berlebihan agar lebih bijaksana dalam mengikuti ajakan teman untuk mengonsumsi fast food. Walaupun pertemanan itu penting, tetapi kesehatan diri sendiri juga lebih penting.

Excessive consumption of fast food can increase the incidence of obesity and other health problems in adolescents. This study aims to determine the dominant factor of the frequency of modern fast food consumption among students Gunadarma University Depok in 2017. The research method used is quantitative with cross sectional study design conducted to 148 students Gunadarma University Depok selected by systematic random sampling. It used questionnaire about individual characteristics, food characteristics, and environmental characteristics, while data of frequency fast food consumption from FFQ. In addition, this study also used software Google Maps Geo Coding Javascript API versi 3.0 to determine the proximity between campus and fast food restaurants.
Result showed that 51,4 of respondents consumed fast food often ge 3x week. Furthermore, there is a difference proportion in the influence of friends p 0.001, amount of pocket money p 0.050, and the influence of promotional media p 0.005 in determining the frequency of fast food consumption. Based on the result of multiple logistic regression analysis, friend influence is the dominant factor in determining the frequency of fast food consumption. Students with strong friend influences are 2.9 times more likely to eat fast food often compared to poor friend influences after control by other factors such as amount of pocket money, price and influence of promotional media.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48470
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>