Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 194384 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melyana Nuffus
"Pada akhir tahun 2008, perekonomian dunia mengalami krisis yang berimbas pada pembekuan beberapa sekuritas terkait kredit perumahan di AS. Krisis ini menyebabkan gejolak di pasar finansial dan akhirnya merambat keseluruh dunia termasuk Indonesia. Krisis finansial ini menyebabkan perilaku irasional investor salah satunya yaitu perilaku herding.Penelitian ini membahas mengenai pendeteksian perilaku herding yang terjadi pada saham kompas 100 tahun 2008-2012. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi adanya perilaku herding pada saham kompas 100 periode 2008-2012.
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Cross-Sectional Absolute Deviation (CSAD). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah return pasar. Sampel dari penelitian ini bahwa saham perusahaan yang terdaftar dalam indeks Kompas 100 periode 2008-2012. Hasil penelitian ini, mengatakan bahwa di Indonesia secara keseluruhan tidak ditemukan perilaku herding selama periode 2008-2012. Hal ini dapat di lihat dari hasil regresi γ2 yaitu positif signifikan. Namun pada tahun 2010, menemukan adanya perilaku herding.

At the end of 2008, the world economy experienced a crisis which impact on freezing some mortgage-related securities in the United States. This crisis led to turmoil in the financial markets and eventually spread throughout the world, including Indonesia. The financial crisis led to irrational behavior of investors one of which is herding behavior. This study discusses about the detection of herding behavior that occurs on the Kompas 100 index from 2008-2012. This study aimed to detect the presence of herding behavior on Kompas 100 index from 2008-2012. The dependent variable in this study is Cross-Sectional Absolute Deviation (CSAD).
The independent variable in this study is the market return. Samples from this study that the shares of companies listed on the Kompas 100 index from 2008-2012 period. The results of this study, said that in Indonesia as a whole is not found herding behavior during the period 2008-2012. It can be seen from the regression results γ2 is significantly positive. But in 2010, found the herding behavior
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46868
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qorry Aina Syafei
"Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen laba terhadap underpricing saham IPO yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2012. Proksi utama dari manajemen laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah abnormal accruals. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan manajemen laba agresif selama periode sebelum IPO cenderung lebih underpriced dibandingkan dengan perusahaan lain. Hal ini konsisten dengan teori asimetri informasi dimana manajemen laba agresif meningkatkan ketidakpastian perusahaan IPO dan investor menuntut potongan harga atas harga saham IPO tersebut.

The aim of this study is to analyze the impact of earnings management on underpricing of IPO firms listed in Indonesia Stock Exchange in 2008-2012. The primary proxy of earnings management is abnormal accruals. This research is quantitative and used multivariate regression. This study finds evidence that firms with aggressive earnings management during pre-IPO period tend to be more underpriced than firms without it. It is consistent with the asymmetric theory of underpricing that aggressive earnings management increases the uncertainty of IPO firms and investor demands price discounts."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S54594
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsha Destianissa
"Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan model yang digunakan adalah model Panzar-Rosse (1987) yang memperkenalkan pendekatan perilaku pendapatan untuk menilai tingkat persaingan dalam sektor perbankan. Pengukuran tingkat persaingan dengan menggunakan model ini menghasilkan suatu nilai yang disebut H-Statistic atau H-Stat. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 26 bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan waktu 5 tahun pengamatan maka diperoleh 130 observasi yang akan digunakan dalam analisis lebih lanjut dan diperoleh hasil bahwa struktur pasar industri perbankan yang terdaftar di BEI periode 2008 - 2012 berada dalam keadaaan pasar persaingan monopolistik. Berdasarkan hasil ini maka dalam rangka memaksimumkan keuntungannya bank harus mampu menghasilkan produk yang berbeda karakteristiknya dengan produk pesaingnya.

This research is used quantitative approach and model used is Panzar-Rosse's Model (1987) which introduced an approach for assessing the level of revenues behavior of competition in the banking sector. This model provides an indicator of competition, known as H-Statistic or H-Stat. This research is used 26 firms listed on Indonesia Stock Exchange between 2008-2012 were selected as sample with five years of observations and obtained 130 observation that will be used in further analysis. It can be concluded that market structure of banking industry which listed in Indonesia Stock Exchange for period 2008 - 2012 into the category of monopolistic market. Based on this result and in order to maximize the benefits bank must be able to produce different characteristic products than other firms."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S56205
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Akbar
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio-rasio keuangan terhadap imbal hasil saham. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio-rasio keuangan perusahaan yang terdaftar ke dalam indeks KOMPAS 100 periode tahun 2008-2012. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda untuk memperoleh gambaran menyeluruh antara variabel dependen dengan variabel independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel PBV, TATO, dan ROE memiliki pengaruh yang signifikan terhadap imbal hasil saham. Sedangkan CR, PER, NPM, dan DER tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap imbal hasil saham.

This research aims to analyze the impact of financial ratios from the corporations that listed in KOMPAS 100 index for the 2008-2012 period. The analysis technique that used in this study is multiple linear regressions to obtain the significance between dependent variable and its independent variables. The result showed that PBV, TATO, and ROE have a significant impact on stock returns. While CR, PER, NPM, and DER have no significant impact on stock returns."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anasthacia
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh dari keberadaan direksi perempuan serta modal intelektual terhadap kinerja perusahaan yang tercatat pada indeks Kompas 100 Bursa Efek Indonesia karena memiliki tingkat likuiditas dan kapitalisasi pasar yang besar. Terdapat sebanyak 80 perusahaan yang dipakai dengan periode penelitian yang dipakai adalah selama lima tahun (2015-2019) sehingga diklasifikasikan sebagai data panel. Dengan menggunakan metode Random Effect Model, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa direksi perempuan memiliki hubungan yang positif dengan kinerja perusahaan, namun tidak signifikan. Penelitian ini juga menemukan bahwa modal intelektual memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja perusahaan dengan komponen physical capital memiliki koefisien yang paling besar. Hal ini mengindikasikan bahwa perusahaan besar Indonesia masih banyak mengandalkan tangible asset dalam menunjang kinerja perusahaannya dibanding terhadap intangible asset. Hasil regresi direksi perempuan dan human capital ditemukan negatif dan signifikan, hal ini menjelaskan bahwa jika terjadi peningkatan pada aspek pengeluaran terhadap pekerja termasuk direksi dalam bentuk gaji, maka hal ini akan menurunkan value added yang diberikan oleh human capital dan menyebabkan ikut menurunnya kinerja perusahaan.

This study was conducted to see the effect of the presence of female directors and intellectual capital on the performance of companies listed on the Kompas 100 index of the Indonesia Stock Exchange because they have a large level of liquidity and market capitalization. There are 80 companies used with the research period being five years (2015-2019) so they are classified as panel data. By using the Random Effect Model method, the results of this study indicate that female directors have a positive relationship with company performance, but not significant. This study also found that intellectual capital has a positive influence on company performance with the physical capital component having the largest coefficient. This indicates that large Indonesian companies still rely a lot on tangible assets to support their company's performance compared to intangible assets. The regression results of female directors and human capital were found to be negative and significant, this explains that if there is an increase in the aspect of spending on workers including directors in the form of salaries, this will reduce the value added provided by human capital and cause a decrease in company performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditra Wiratama
"Kehadiran behavioral finance telah dirasakan dalam aspek keuangan dan ekonomi, terutama dalam hal herding behavior. Semakin overconfident investor terkait pandangan mereka terhadap market outlook, semakin besar kemungkinan beta herding akan terjadi akibat bias persepsi investor. Penelitian ini menyelidiki return aset menggunakan konsep beta herding yang mengukur varians cross-sectional dalam beta akibat dari perubahan kepercayaan investor terhadap market outlook di pasar saham Indonesia. Penelitian ini menggunakan saham-saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2015 – 2019. Beta herding diukur menggunakan beta herd measure yaitu varians cross-sectional dari beta lalu dihitung dengan coefficient standard error sehingga menghasilkan standardized beta. Kemudian analisis regresi linier berganda dilakukan untuk menyelidiki pengaruh faktor-faktor makroekonomi terhadap beta herd measure. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ditemukan bukti faktor-faktor makroekonomi memengaruhi beta herd measure secara signifikan dan beta herd measure tidak dapat dijelaskan dengan baik oleh faktor-faktor makroekonomi. Sehingga, disimpulkan bahwa faktor-faktor makroekonomi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengukuran beta herd measure di pasar saham Indonesia selama tahun 2015 – 2019.

The presence of behavioral finance has been felt in numerous aspects, such as financial and economic, especially in herding behavior. The more overconfident investors are about their views regarding market outlook, the more likely beta herding will occur due to investors’ biased perceptions. This study aims to investigate asset returns using the concept of beta herding which measures the cross-sectional variance in beta due to changes in investors’ confidence on market outlook in the Indonesian stock market. This study was conducted using stocks listed in the Indonesia Stock Exchange (IDX) using time series data for 5 years from 2015 – 2019. Furthermore, beta herding was measured using the cross-sectional variance of beta and calculated by its adjusted standard error which resulted in standardized beta. Then, a multiple linear regression analysis was conducted to investigate the effects of macroeconomic factors on beta herd measure. The results of this study indicate that there is no evidence that the macroeconomic factors significantly affect the beta herd measure. In addition, it was found that the beta herd measure could not be explained well by macroeconomic factors. Thus, it can be concluded that macroeconomic factors variable did not significantly affect the beta herd measure variable in the Indonesian stock market during 2015 – 2019."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aziz Muslim
"Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui perilaku herding yang terjadi dalam bursa efek Indonesia selama periode covid-19 berlangsung. Herding merupakan suatu perilaku ikut-ikutan yang terjadi dalam pasar saham tanpa menghiraukan informasi dan analisis yang telah dimiliki sebelumnya. Herding juga merupakan salah satu bentuk dari behavioral finance yang dapat menyebabkan abnormal return karena bisa menyebabkan nilai saham menjauhi nilai wajarnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode yang dikembangkan oleh Chiang dan Zheng serta metode Cross Sectional Standard Deviation yang dikembangkan oleh Christie dan Huang. Hasil yang didapatkan dari penelitian kali ini adalah terdapat indikasi terjadi perilaku herding yang dilakukan didalam pasar saat kondisi pasar ekstrem.

This research aims to examine the existence of herding behavior in Indonesian Stock Exchange during the Covid-19 outbreak period. Herding is behavior that occurs in the stock market to follow other decision without consider previously owned information and analysis. Herding is also a form of behavioral finance that can cause abnormal returns because it can cause stock values to move away from their fair value. In this research, I used methods developed by Chiang and Zheng in 2010 and Cross-Sectional Standard of Deviation (CSSD). The results that can obtained from this research are indications of herding behavior that is carried out during extreme market conditions under covid-19 outbreak."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia , 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Adam Bachtiar
"Memprediksi Pergerakan Harga Saham selalu menjadi isu yang menarik dan memiliki implikasi yang signifikan dalam membuat keputusan investasi, khususnya di Bursa Efek Indonesia sebagai pasar yang menggeliat. Penelitian membahas prediksi pergerakan harga saham dengan menggunakan Artificial Neural Network (ANN) atau jaringan syaraf tiruan dan Box-Jenkins Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) di Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan tergolong dalam studi eksplanatif. Rentang waktu yang digunakan ialah dari Januari 2008 hingga Desember 2012. Penelitian ini berusaha menganalisis signifikansi dari metode ANN dalam peramalan harga saham LQ45 di Indonesia.
Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat membantu para investor dan pihak lain yang berkepentingan dalam memilih metode peramalan yang terbaik dan juga keputusan bisnis terbaik. Terdapat empat faktor yang dipilih sebagai variabel independen, yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), volume perdagangan harian tiap saham, kurs Rupiah terhadap Dollar Amerika dan harga minyak dunia. Penelitian ini menemukan bahwa metode ANN lebih signifikan dibandingkan dengan metode ARIMA dalam peramalan harga saham LQ45 di Indonesia.

Predicting Stock Price Movement is always considered as an interesting issues and has significant impacts in creating investment decision, particularly in the Indonesian Stock Exchange as an emerging market. This research discusses the prediction of stock price movements using Artificial Neural Networks (ANN) method and Box Jenkins Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) in Indonesian Stock Exchange.
This research is quantitative and explanation in nature. The time scope of this research was from January 2008 up to December 2012. This research intends to analyze the significant of ANN method in forecasting Indonesian LQ45 Stock prices.
It is expected that the results of this research might assist the investors and other interested parties in selecting best forecasting methods and also best investment decision. There are four factors selected as independent variables, such as: Indonesian Composite Index, trading volume of each stocks, local currency exchange rate to USD and oil spot price. The research reveals that ANN is statistically more significant compared.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46653
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Elisabeth Kusumaningtyas
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku herding dan return saham portofolio asing pada pasar saham di Indonesia Tahun 2009-2013. Perilaku herding yang dianalisisis dibagi menjadi dua bagian yaitu saat kondisi market up dan market down. Perilaku herding dilihat dari hubungan Cross Sectional Absolute Deviation of Returns (CSAD) dengan return market. Analisis return portofolio asing dilakukan dengan cara membandingkan performa saham poertoflio asing dan domestik. Superior return dilihat dari hubungan antara risk premium portofolio dengan risk premium pasar menggunakan metode CAPMGARCH (1.1)
Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat perilaku herding pada portfolio asing pada kondisi up market dan down market, serta terdapat superior return portofolio asing dibandingkan dengan portofolio domestik untuk keseluruhan tahun 2009-2013 dan tahun 2009-2010, namun pada tahun 2011-2013 terdapat inferior return portofolio asing dibandingkan dengan portofolio domestik.

The aim of this study is to analyze herding behavior and stock return foreign portfolio at Indonesia Stock Exchange 2009-2013. Herding behavior that is being analyzed is divided into two conditions: up market and down market. Herding behavior can be seen from the relation between Cross Sectional Absolute Deviation of Returns (CSAD) and return market. The analysis of return of foreign portfolio was examine by comparing the stock performance of foreign portfolio with domestic portfolio, whereas the superior return can be seen from the relation between risk premium portfolio and risk premium market by using CAPMGARCH (1.1) method.
The result of the study shows that there is not any herding behavior in foreign portfolio when up market and down market condition, and foreign portfolio has more superior return than domestic portfolio for the whole years 2009 to 2013 and from 2009-2010 but has inferior return from 2011 to 2013."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S58652
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aninda Putri Miranti
"Pandemi Covid-19 telah menimbulkan reaksi panik irasional yang berdampak material yang memicu volatilitas di pasar saham akibat kekhawatiran atas risiko dan ketidakpastian di masa depan. Perilaku kawanan sering dikaitkan dengan kondisi pasar yang tidak stabil, di mana investor tidak melakukan analisis melainkan mengikuti euforia pasar dan merasa lebih aman mengikuti orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi perilaku herding sebelum dan pada saat terjadi pandemi Covid-19 dan melihat perbedaannya, serta menganalisa perilaku herding jika dikaitkan dengan tingkat volatilitas idiosinkratik. Penelitian ini menggunakan metode cross sectional absolute deviation untuk mengukur perilaku herding dan single factor model untuk menghitung volatilitas idiosinkratik. Hasil empiris menunjukkan bahwa perilaku herding ditemukan sebelum pandemi Covid-19, namun tidak ditemukan pada periode saat terdapat pandemi Covid-19. Dalam lingkup sektoral, perilaku herding ditemukan pada subsektor industri telekomunikasi pada periode sebelum pandemi Covid-19 dan subsektor industri transportasi pada periode saat terjadi pandemi Covid-19. Selain itu, perilaku herding ditemukan pada portofolio dengan tingkat volatilitas idiosinkratik yang rendah dan tinggi pada periode sebelumpandemi Covid-19, namun tidak ditemukan pada seluruh portofolio dengan berbagai tingkat volatilitas idiosinkratik pada periode pandemi Covid-19.

The Covid-19 pandemic has caused an irrational panic reaction with a material impact that triggers volatility in the stock market due to concerns over risks and uncertainties in the future. Herd behavior is often associated with unstable market conditions, where investors do not do analysis but follow the market euphoria and feel safer following others. This study aims to detect herding behavior before and during the Covid-19 pandemic, the difference, and analyze herding behavior whether it is associated with the level of idiosyncratic volatility. This study uses a cross-sectional absolute deviation method to measure herding behavior and a single factor model to calculate idiosyncratic volatility. Empirical results show that herding behavior was found before the Covid-19 pandemic, but not during the period when there was a Covid-19 pandemic. In the sectoral scope, herding behavior was found in the telecommunications industry sub-sector before the Covid-19 pandemic and the transportation industry sub-sector during the Covid-19 pandemic. In addition, herding behavior was found in portfolios with low and high levels of idiosyncratic volatility in the period before the Covid-19 pandemic, but not in all portfolios with various levels of idiosyncratic volatility during the COVID-19 pandemic."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>