Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 184752 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Prilly Puspa Karina
"Saat ini, masyarakat memiliki produktivitas yang kian tinggi, sehingga mereka membutuhkan informasi dan komunikasi yang menuntut kemudahan dan kecepatan akses. Melihat fakta tersebut, perusahaan di bidang teknologi berlomba dalam menarik perhatian konsumen, salah satunya dengan melakukan strategi logo merek. Tujuan utama skripsi ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari identitas diri logo, manfaat fungsi logo dan estetika logo (logo self identity, logo functional benefit dan logo aesthetic appeal) terhadap pengenalan logo merek dan komitmen konsumen (logo identification dan customer commitment) pada merek Apple dan Samsung. Penelitian ini dilakukan dengan metode Structural Equation Modeling, dengan unit analisis warga Jabodetabek.
Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa konsumen lebih mudah mengenali suatu merek apabila logo merek memiliki unsur estetika dan memiliki keterkaitan dengan nilai yang dimiliki oleh diri konsumen. Komitmen konsumen akan meningkat jika logo merek yang didesain oleh suatu perusahaan memiliki unsur estetika dan memiliki keterkaitan dengan nilai yang dimiliki oleh diri konsumen. Pengenalan konsumen terhadap suatu logo merek tidak menyebabkan peningkatan komitmen konsumen/loyalitas akan suatu merek.

Nowadays, people?s productivity is growing high, so they need information and communication that demands the convenience and speed of access. If we look at the facts, technology companies race to attract attention of consumers by doing the strategies of brand logos. The main goal of this thesis is to determine the influence of identity logo, logo function and aesthetic benefits of logos toward logo identification and customer commitment on brand Apple and Samsung. This research was conducted by the method of Structural Equation Modeling, with doing analysis to people in Jabodetabek.
The results of this study concluded that consumers more easily identify a brand when brand logo have elements of aesthetics and coupled with a value that belongs to the consumer. Customer commitment will increase if the brand logo was designed by a company has elements of aesthetics and coupled with a value that belongs to the consumer. The introduction of a consumer brand logo does not lead to increased consumer loyalty/commitment of a brand.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S53330
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rashid Imanshah Ilasaputra
"Penelitian ini menganalisis secara komprehensif mengenai penerapan peranan logo merek terhadap komitmen customer terhadap suatu merek pada Toyota, Honda, Panasonic, dan Samsung di Indonesia. Dengan menggunakan metode SEM, penelitian ini menemukan bahwa brand logo dapat memiliki peranan terhadap customer's brand commitment melalui dua cara yaitu dengan dimediasi dengan brand logo benefits/identification dan dengan memasukkan efek moderasi dari brand extension.

A study about the role of brand logo on Apple iPhone 4s adoption intention in Indonesia which includes the mediating role of brand logo benefits/identification and the moderating effect of brand extension. Using SEM to process the data, the research found that social influence influences adoption intention through two ways. The first one is by the mediation of brand logo benefits/identification and the second one is by including the effect of moderating variables of brand extension."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45828
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aswin Marfan Pratama
"Studi tentang pengelolaan customer retention bersumber dari kebutuhan perusahaan untuk mempertahankan customer agar tetap loyal menggunakan produk ataupun layanan yang ditawarkan. Hingga saat ini customer retention menjadi salah satu perhatian utama dalam dunia bisnis karena menurunnya tingkat customer retention berdampak pada berkurangnya revenue. Big data mulai banyak dimanfaatkan sebagai sumber data untuk memahami suatu kondisi ataupun untuk memprediksi suatu behavior yang akan terjadi melalui berbagai pemodelan analisis data. Peristiwa berhentinya customer dari menggunakan produk ataupun layanan disebut customer churn.
Penelitian ini menyajikan dua model untuk membantu suatu perusahaan jasa penyedia layanan online berbasis internet untuk menganalisis dan memprediksi future behavior berupa customer churn dan memahami kondisi yang menyebabkannya. Model prediksi customer churn yang dikembangkan menggunakan konsep logistic regression dan random forest.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa model yang dikembangkan bisa mengidentifikasi customer suatu perusahaan penyedia layanan online QWE.Inc yang berpotensi akan meninggalkan layanan. Selain itu penelitian ini juga menganalisis faktor-faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap kondisi tersebut dan memberikan saran pengelolaan customer retention dengan program customer relationship management.

The study of customer retention management is influenced by the need of the companies to keep their customers stay loyal to use their products or services. Customer retention is one of the main concerns in the business world until today, since the declining level of customer retention will result in the reduced revenue. Big data begin to be widely used as source of data to learn about condition or to predict behavior that may occur through various data analysis modeling. The event of the customer stop from using the product or service is called customer churn.
This study presents two models to help QWE Inc. an internet based online service provider company, to analyze and predict future behavior which is customer churn and understand the causes. Customer churn prediction models in this study have been developed using logistic regression and random forest concepts.
The results of this study indicate that the developed model can identify the customer of QWE.Inc that will potentially leave the service. In addition, this study also analyzed the factors that have a significant influence on these conditions and provide advice on customer retention management with customer relationship management programs.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Audra Feralda Budiputri
"Saat ini, belanja online di Indonesia semakin berkembang dan diminati oleh masyarakat. Perkembangan tersebut dapat dilihat salah satunya dari banyaknya perusahaan yang menyediakan layanan online grocery shopping. Online grocery shopping semakin banyak digunakan oleh masyarakat di Indonesia, terutama saat pandemi Covid-19 kemarin berlangsung. Tantangan yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan tersebut adalah mempertahankan kualitas layanan mereka baik saat pandemi kemarin berlangsung dan pasca pandemi, untuk memastikan para pelanggan tetap merasa puas dan akan kembali menggunakan layanan online grocery shopping. Penelitian ini bertujuan untuk melihat penerapan manajemen kualitas dalam online grocery shopping dan pengaruhnya terhadap kepuasan pelanggan dan niat pelanggan untuk menggunakan layanannya kembali. Survei kepada 215 responden dilakukan dan dianalisis dengan metode SEM menggunakan SmartPLS 4. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kualitas layanan dan perceived benefit berpengaruh terhadap customer satisfaction dan kemudian juga berpengaruh terhadap reuse intention.

Currently, online shopping in Indonesia is growing and is in demand by the public. One of these developments can be seen from the many companies that provide online grocery shopping services. Online grocery shopping is increasingly being used by people in Indonesia, especially during the recent Covid-19 pandemic. The challenge faced by these companies is to maintain the quality of their services both during the pandemic and after the pandemic, to ensure that customers are still satisfied and will return to using their online grocery shopping services. This study aims to look at the application of quality management in online grocery shopping and its impact on customer satisfaction and customer intentions to reuse the service again. A survey of 215 respondents was conducted and analyzed using the SEM method using SmartPLS 4. The results of this study indicate that service quality and perceived benefits have an effect on customer satisfaction and then also have an effect on reuse intention."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maryati
"Tingkat loyalitas pelanggan tunai dan jaminan non Pertamina di Rumah Sakit Pertamina Jaya saat ini belum diketahui tetapi data RSPJ menunjukkan adanya tingkat retensi yang masih rendah (<80%) dengan adanya angka loss pasien yang cukup tinggi lebih dari 50%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat loyalitas pelanggan tunai dan jaminan non PERTAMINA di unit rawat jalan Rumah Sakit Pertamina Jakarta. Dalam kerangka konsep penelitian ini terdapat variabel dependen, independen dan faktor konfonding. Sebagai variabel dependen adalah loyalitas pelanggan, variabel independen adalah kepuasan pelanggan yang meliputi harapan dan persepsi responden. Tingkat kepuasan dihitung berdasarkan gap dengan metode SERVQUAL yang terdiri dan lima dimensi yaitu dimensi tangible, reliability, resposiveness, assurance dan empathy. Hasil perhitungan, bertujuan untuk meIihat diantara kelima dimensi tersebut manakah yang merniliki pengaruh paling dominan terhadap loyalitas pelanggan dan mencari faktor yang menjadi konfonding terhadap hubungan kepuasan pelanggan dengan loyalitas pelanggan di unit rawat jalan poliklinik spesialis Rumah Sakit Pertamina Jaya. Metode penelitian yang dilaksanakan adalah metode kuantitif yang menggunakan 137 orang pasien yang datang ke polilditui spesialis Rumah Sakit Pertamina Jaya dalam masa penelitian menjadi respondennya secara acak. Sebelum melakukan survey terhadap responden, kuesioner terlebih dahulu di uji validitas dan reliabilitasnya, setelah didapat hasil kuisioner valid dan reliabel maka penyebaran kuesioner dilakukan. Kemudian data yang sudah diperoleh dari hash l penelitian ini selanjutnya diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode analisa deskriptif, korelasi chi-Square dan regresi logistik. Berdasarkan hasil penggunaan SERVQUAL sebagai alat ukur kepuasan pada masing-masing dimensi, memperlihatkan adanya hubungan signifrkan antam kepuasan dengan loyalitas pelanggan. Dimensi Responsiveness dan Reliability adalah variabel yang paling signifikan, sedangkan basil uji p value, variabel Tangible (0.584), Assurance (0.620) dan Empathy (0.300) seeara statistik tidak signifikan. Jarak merupakan konfonding hubungan kepuasan pelanggan dengan loyalitas pelanggan, Sedangkan waktu tempuh bukan merupakan variabel konfonding. Maka rnodelnya adalah sebagai berikut loyalitas = -4.725 + 0.456 (Tang) + 0.987 (reli) + 0.990 (Resp) + 0.293 Ass(1) 0.598 (Emp) + 0.222 (Waktu) — 1.730 (Jantic). Sebagai kesimpulan dari penelitian ini bahwa tingkat kepuasan dapat berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan tetapi tingkat loyalitas pelanggan tidak hanya dipengaruhi oleh kepuasan pelanggan saja melainkan masib ada faktor konfonding yang dapat mempengaruhi hubungan kepuasan dengan loyalitas pelanggan yaitu jarak. Oleh karena itu disarankan kepada pihak manajemen rumah sakit untuk selalu berusaha memenuhi harapan pelanggan demi tercapainya kepuasan pelanggan dan bisa menumbuhkan rasa loyalitas pelanggan terhadap rumah sakit pertamina jaya dimasa depan.

The loyalty level of cash and non-PERTAMINA guaranteed customers in Pertamina Jaya Hospital has not been identified nowadays but its data shows that there is low retention level (<80%) with high loss value more than 50%. This research intended to find out the loyalty level of cash and non-PERTAMINA guaranteed customers in outpatient department in Pertamina Hospital Jakarta. There are dependent and independent variabel and also confounding factor within its conceptual construction of this research. The loyality of customer as the dependent variable, the independent variable is the customers' satisfaction focused in the respondents' expectation and perception. The level of satisfaction is counted based on the gap with SERVQUAL method which consists of five dimensions namely tangible, reliability, responsiveness, assurance and empathy. The result of this research is to identify which one is the most dominant among those five dimensions towards customers' loyalty and to find out the confounding factor towards the relation between the customers' satisfaction and customers' loyality in outpatient department of specialist clinics in Pertamina Jaya Hospital. This is a quantitative study which involved. 137 patients in Pertamina Jaya Hospital, specialists polyclinic. The respondents were taken randomly. Before doing the survey, the questioannaire had been tested. After getting the validity and reliability, the questionnaires were distributed. Then, the data was processed and analyzed by using descriptive analysis, chi-square correlation and logistic retention. SERVQUAL showed there's a significant relation between customer's satisfaction and loyalty, especially from responsiveness and reliability dimensions. They are the most significant. Meanwhile, p value shows Tangible (0.584), assurance (0.620) and empathy (0.300). They statistically show insignificant value, though they are also important in seeing the satisfaction and loyalty. While distance is a confoding, time isn't. It makes the model : Loyalty -4.725 + 0.456 (Tang) + 0.987 (Reli) + 0.990 (Resp) +0.293 ass (1) + 0.598 (Ernp) + 0.222 (Time) — 1.730 (distance). As a conclusion, satisfaction can influence customer's loyalty, though it's not the only reason. There's a confoding reason, which is distance. That's why, it is recommended to hospital management to always fulfill customer's satisfaction and finally grow the loyalty to the hospital."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2009
T34343
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gabyta Hasnabila
"Metode self-service menjadi alternatif bagi perusahaan yang mengalami masalah ketidakpuasan customer. Namun, seiring dengan meningkatnya perusahaan yang menerapkan metode self-service, penelitian yang membahas mengenai metode ini masih fokus pada nilai utilitarian atau mementingkan fungsionalitas dan aspek kognitif dalam berbelanja. Padahal, dalam berbelanja customer tidak hanya didasarkan oleh nilai utilitarian, namun juga nilai hedonic yang fokus pada aspek personal dan emosional dalam berbelanja. Penelitian ini melihat bagaimana nilai hedonic dan nilai utilitarian dapat mempengaruhi perasaan delighted yang dirasakan customer ketika berbelanja dengan metode self-service. Customer delight dalam penelitian ini merepresentasikan reaksi berupa kepuasan yang lebih kuat dibandingkan dengan customer satisfaction. Terdapat variabel-variabel lain dalam penelitian ini, yakni Task Uncertainty, Servicescape, Perceived Control, Perceived Time Pressure, Efficiency dan Fun. Dengan subjek penelitian IKEA Indonesia, sampel penelitian ini adalah customer IKEA Indonesia dengan usia minimal 18 tahun, mengunjungi dan berbelanja di IKEA Indonesia dalam 3 bulan terakhir. Peneliti menggunakan analisis Structural Equation Modelling SEM . Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa customer delight yang dirasakan oleh customer dipengaruhi oleh fun yang mereka rasakan ketika berbelanja.

Self service method is considered as one of the alternative for company who is facing unsatisfaction problems since self service allows customer to go shopping with their own phase. However, as number of company who adopted self service method increased, research that adressess this method are still focuses on utilitarian value of self service. That being said, they emphasizes functionality and cognitive aspects of self service shopping experiece. In fact, utilitarian value was not the only motivation that drives customer to go shopping. There rsquo s also hedonic value that is focueses on personal and emotional aspects of shopping. This study looks at how hedonic and utilitarian value can affect the customers delight in self service shopping. In this study, customer delight is a form of positive reaction that is stronger than customer satisfaction. There are other variables in this research, namely Task Uncertainty, Servicescape, Perceived Control, Perceived Time Pressure, Efficiency, and Fun. With IKEA Indonesia as the research subject, this research rsquo s sample is IKEA Indonesia rsquo s customer with minimum age 18 years old who visit and shop at IKEA Indonesia in the last 3 months. Structural Equation Modeling SEM analysis is used in this research. The research shows that customer delight spositively influenced by the fun that customer experienced when they were shopping."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66959
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasution, Yudhita Asih Putri
"Ketika sebuah pasar mencapai titik jenuh, strategi defensif untuk mempertahankan konsumen menjadi lebih penting daripada strategi offensive seperti memperluas ukuran pasar pasar secara keseluruhan. Dapat disimpulkan bahwa ada dua strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam mempertahankan dan menjaga loyalitas konsumen, yaitu memberikan perceived switching cost harga berpindah yang tinggi atau memberikan pelayanan yang memuaskan konsumen. Pemilihan strategi tersebut perlu ditinjau kembali sesuai dengan perusahaan jasa yang ingin dikembangkan.
Penelitian dilakukan untuk mencari bukti empiris bahwa perceived switching cost dapat mempengaruhi kualitas loyalitas konsumen menjadi true loyalty maupun spurious loyalty, yakni sebuah keadaan dimana pelanggan tidak puas tetapi dapat menghasilkan repeat patronage yang tinggi. Timbulnya perceived switching cost tidak hanya dikarenakan oleh persaingan antar perusahaan, tetapi jenis jasa yang berbeda ternyata juga dapat menimbulkan perceived switching cost.

When a market reached saturation point, a defensive strategy to retaion consumers become more important than creating offensive strategy, such as expanding the size of the overall market. It can concluded that there are two strategies that can be conducted in maintaining and keeping customer loyalty, which to give high perceived switching cost or to provide services in order to satisfy consumers. The consideration on choosing those strategies needs to be reviewed regarding the type of service companies.
The study was conducted to find empirical evidence that perceived switching cost can affect the quality of consumer loyalty in becoming true loyalty or lsquo spurious loyalty, a situation where the customer is not satisfied but has high repeat patronage. The emergence of perceived switching cost is not only caused by the competition between companies, but also caused by the type of the service itself.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fahmi Muhammad
"ABSTRAK
Piranti lunak aplikasi perangkat mobile (mobile applications/App) telah mengalami pertumbuhan sejalan dengan penggunaan smartphones pada beberapa tahun ini. Diantara banyaknya kategori mobile Apps, social Apps adalah kategori yang mengalami pertumbuhan tertinggi pada 2013. Dengan banyaknya penelitian mengenai intensi perilaku dari penggunaan mobile Apps dengan hal-hal yang mempengaruhinya, penelitian mengenai intensi keberlanjutan penggunaan (continuance intention) masih menjadi hal yang penting untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh customer value perspectives, yang terdiri dari perceived usefulness, perceived enjoyment, dan social ties, terhadap continuance intention baik secara langsung, maupun dengan mediasi dari satisfaction dan habit. Sampel penelitian ini adalah 141 orang yang menggunakan Instagram dalam sebulan terakhir dengan ketentuan jenis penggunaan; dan dikumpulkan dengan menggunakan metode non-probability sampling dengan teknik convenience, judgemental, dan snowball sampling. Data diolah dengan menggunakan metode Structural Equation Modelling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perceived usefulness berpengaruh langsung terhadap continuance intention; perceived enjoyment berpengaruh baik langsung maupun melalui satisfaction dan habit; dan social ties berpengaruh tidak langsung melalui habit.

ABSTRACT
Mobile application software (mobile applications/App) has grown in conjunction with the use of smartphones in recent years. Among numerous categories of mobile Apps, social Apps were one of those with the greatest growth in 2013. Despite abundant research on users? behavior intention of mobile Apps, continuance intention is still an important thing to investigate. This study aims to analyze the effect of customer value persepectives, consist of perceived usefulness, perceived enjoyment, and social ties, towards continuance intention directly or by the mediation of satisfaction and habit. The sample are 141 users of Instagram which using Instagram at least for the last one month, with the specific conditions of usage; and gathered through non-probability sampling method using convenience, judgmental, and snowball sampling technique. The data was processed using Structural Equation Modelling. The results shows that perceived usefulness has a direct effect on continuance intention, with no indirect effect; perceived enjoyment has both direct and indirect effect through satisfaction and habit; and social ties has indirect effect through habit with no direct effect."
2016
S62776
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Pamela
"Servicescape merupakan penampilan dari lingkungan fisik jasa yang dapat memberikan kesan kepada pelanggan. Kesan yang ditimbulkan oleh servicescape dapat mempengaruhi persepsi pelanggan terhadap jasa. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan menjelaskan pengaruh servicescape terhadap kepuasan pelanggan pada Pavilion Beauty Salon. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian eksplanantif. Penelitian dilakukan dengan metode survei, dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden, dengan teknik pengambilan sampel non-probability sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh servicescape terhadap kepuasan pelanggan.

Servicescape is the appearance service physical environment that can give impression to customer. The impression of servicescape can affect the customer rsquo s perception of the service. This study was conducted to explain the influence of servicescape on customer satisfaction at Pavilion Beauty Salon. This study used quantitative research approach with explanative type of research. This study was conducted with survey method, collected 100 surveys with non probability sampling technique. The result shows that servicescape has effect on customer satisfaction."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S67636
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rima Anggun Fajarwati
"Logo perusahaan secara konseptual merupakan wujud dari identitas perusahaan. Sebagai upaya untuk membentuk identitas, logo memiliki kemampuan untuk mempengaruhi konsumen untuk mengenali brand dan asosiasi terhadapnya. Rebranding yang dilakukan melalui perubahan logo adalah sebuah bentuk komunikasi yang ingin disampaikan perusahaan kepada pihak-pihak yang dituju. Proses perubahan logo yang dilakukan oleh sebuah perusahaan adalah keputusan yang sangat beresiko dan hasilnya tidak selalu positif. Sehingga, perlu diteliti bagaimana efektivitas pesan yang telah dikirimkan perusahaan kepada khalayak melalui perubahan logo dalam membangun sikap khalayak terhadap merek. Penelitian ini berusaha membuktikan pengaruh dari penggantian logo yang dilakukan oleh Gojek terhadap perilaku konsumen dalam mengatasi perubahan logo tersebut dan brand attitude. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif menggunakan paradigma positivis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kesukaan terhadap perubahan logo dapat memicu keingintahuan, skeptisisme, dan resistensi dari konsumen. Rasa ingin tahu yang dibagi menjadi dua, yaitu interest dan deprivation memiliki pengaruh yang signifikan terhadap skeptisisme dan resistensi konsumen terhadap perubahan logo. Semakin tinggi ketertarikan terhadap logo baru Gojek, maka semakin rendah pula tingkat skeptisisme dan resistensi konsumen terhadap perubahan logo. Pendapat responden terhadap brand Gojek mengindikasikan bahwa identitas yang ingin dibentuk oleh Gojek melalui perubahan logo, dapat disampaikan dengan baik. Hal ini dapat terlihat dari pendapat responden yang mengatakan bahwa Gojek merupakan perusahaan yang inovatif dan mampu memenuhi berbagai kebutuhan sehari-hari, dapat diandalkan tidak lagi identik dengan transportasi ojek daring. Pesan yang ingin disampaikan oleh Gojek melalui perubahan logo untuk menunjukkan identitas barunya sebagai pengelola super-app berhasil diterima oleh konsumennya. Penelitian ini membuktikan bahwa identitas visual yang ditampilkan melalui sebuah logo dapat mempengaruhi sikap konsumen terhadap merek.

A company logo is a form of corporate identity. Logo has the ability to influence consumers to recognize the brand along with its associations. Rebranding with a logo change is a form of communication that the company wants to convey to the intended parties. Rebranding with a change in company logo is considered as a very risky decision which results are not always positive. Thus, it is necessary to examine how the effectiveness of messages that the company has sent to the public through logo changes in building public attitudes towards the brand. This study was aimed to prove the effect of logo change of Gojek on consumer attitude in overcoming changes in the logo that will resulted in brand attitude. This research was conducted under quantitative approach using a positivist paradigm. The results of this study indicate that the level of preference for logo changes can trigger curiosity, skepticism, and resistance from consumers. Curiosity which is divided into two, that are interest and deprivation has a significant influence on skepticism and consumer resistance towards logo change. The higher the interest in the new Gojek logo, the lower the level of skepticism and consumer resistance to logo changes. Respondents' opinions on the Gojek brand indicate that the identity that Gojek wants to shape through logo changes can be conveyed well. This can be seen from the opinion of respondents who consider Gojek as an innovative company that is able to meet various daily needs, can be relied on, and no longer considered as an online ojek transportation. The message that Gojek wanted to convey through a logo change to show its new identity as a super-app manager was successfully received by its consumers. This study proves that the visual identity displayed through a logo can influence consumer attitudes towards the brand."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>