Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 250840 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Febyyanita
"Penelitian terdahulu menemukan bahwa hubungan negatif antara pendanaan internal dan pendanaan eksternal hanya terkonsentrasi pada perusahaan yang tidak memiliki hambatan keuangan (unconstrained firms). Hasil penelitian ini menunjukan hasil yang berbeda. Penelitian dilakukan dengan metode ordinary least square (OLS) menggunakan data panel, dan didapatkan hasil bahwa hubungan negatif berlaku tidak hanya pada perusahaan yang memiliki financial unconstrained namun juga pada perusahaan yang memiliki financial constrained. Hubungan negatif tersebut mendukung berlakunya praktik pecking order theory pada perusahaan non keuangan dan non utilitas di Indonesia. Hubungan negatif tersebut juga mengindikasikan adanya asymmetric information dan biaya pendanaan eksternal yang tinggi di Indonesia yang mengakibatkan terjadinya substitusi antara pendanaan internal dan pendanaan eksternal. Ukuran (total aset) dan umur (tahun IPO) perusahaan digunakan sebagai constraint criteria untuk mengidentifikasi hambatan keuangan yang dihadapi perusahaan. Hasil yang didapat menunjukan bahwa ukuran perusahaan menjadi dasar yang lebih jelas dan lebih konsisten dibandingkan dengan umur perusahaan dalam mengidentifikasi hambatan keuangan.

Recent studies find that the negative relation between internal and external financing is concentrated among unconstrained firms. This study shows a different result. This study use ordinary least square (OLS) method with panel data and find that a negative relation between internal and external financing is concentrated not only among unconstrained firms but also among constrained firms. This negative relation is interpreted as evidence supporting pecking order theory (POT) on non financial and non utilities firms in Indonesia. This negative relation also indicates asymmetric information and high external financing cost in Indonesia. Firm?s size (total asset) and age (year of IPO) are used as constraint criteria to identify financial constraint faced by firms. The result shows that firm's size is stronger and more consistent as constraint criteria compared to firm?s age. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S47084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pandu Herwandono
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa perbedaan tingkat utang dan determinan struktur modal perusahaan multinasional dan perusahaan domestik di Indonesia. Determinan struktur modal yang digunakan dalam penelitian ini adalah kesempatan pertumbuhan, tangibilitas aset, non-debt tax shield, ukuran perusahaan, volatilitas pendapatan, dan profitabilitas perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode regresi data panel. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara tingkat utang perusahaan multinasional dan domestik di Indonesia. Selain itu juga, tidak ada perbedaan yang signifikan antara determinan struktur modal perusahaan multinasional dan perusahaan domestik di Indonesia kecuali untuk variabel kesempatan pertumbuhan yang menunjukan perbedaan signifikan.

This study aims to analyze the differences of leverage and determinant of capital structure between multinational companies and domestic companies in Indonesia. The determinants used in this study are growth opportunity, asset tangibility, non-debt tax shield, size, income volatility, and profitability. This study uses panel data regression. The results of this study indicate that there is no significant difference on leverage between multinational companies and domestic companies in Indonesia. In addition, there was no significant difference between the determinants of capital structure of multinational and domestic companies in Indonesia except growth opportunity that showed significant difference."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45361
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Omar Farhandika
"Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berpengaruh kepada penentuan kebijakan dividen, yang dalam penelitian ini adalah dividend payout dari dividen kas, di Indonesia pada perusahaan non-finansial dan non-BUMN yang listed di Bursa Efek Indonesia pada periode 2004-2015. Penelitian ini menggunakan sampel 195 perusahaan yang memiliki data lengkap di Thomson Reuters Datastream sejak tahun 2004. Pengeluaran BUMN dikarenakan pemerintah memilik target penerimaan dividen dari BUMN dan beberapa BUMN memiliki pembayaran dividen minimum. Pengeluaran perusahaan non-finansial dikarenakan perbedaan dalam pencatatan laporn keuangan. Penelitian ini menggunakan variabel size, growth, leverage, return on equity, earnings per share, free cash flow, liquidity, past dividend, dan imbal hasil pasar. Penelitian ini menggunakan dividend payout per share sebagai proxy dari Kebijakan Dividend. Dengan menggunakan analisis data panel, penelitian ini menemukan bahwa size, free cash flow, past dividend, earnings per share, dan market index memiliki pengaruh positif dan signifikan. Sedangkan leverage memiliki pengaruh negatif dan signifikan. Penelitian ini menemukan bahwa growth, liquidity dan return on equity tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen.

This study aims to analyze what factors are affecting dividend policy, which in this research is measured by dividend payout ratio of cash dividend, in Indonesia, especially on non financial and non state owned listed firms during the 2004 2015 period in Indonesia. This study uses a sample 195 firms that has complete data in Thomson Reuters Datastream. Exclusion of State Owned Enterprise because the government has a target dividend income from State Owned Enterprise and some State Owned Enterprise has a pre determined payout ratio. Exclusion of financial firms is a result of the difference in the accounting standards compared to other industry firms. This study uses size, growth, leverage, return on equity, earnings per share, free cash flow, liquidity, past dividend, and market index return variables to determine the dividend policy. Using the panel data analysis, this study found that size, free cash flow, past dividend, earnings per share, dan market index has positive and significant relationship with dividend policy and leverage negative and significant relationship with dividend policy. Whereas growth, liquidity dan return on equity has no significant relationship with dividend policy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68896
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizky Zein
"Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh tingkat maturitas utang pemerintah yang diukur dari maturitas Surat Berharga Negara, terhadap tingkat maturitas utang perusahaan swasta, dengan kontrol berupa selisih yield utang jangka panjang pemerintah dan yield utang jangka pendek pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode regresi data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat maturitas utang pmerintah secara signifikan memengaruhi tingkat maturitas utang perusahaan swasta bahkan setelah dikontrol oleh selisih yield utang jangka panjang pemerintah dan yield utang jangka pendek pemerintah

The research was conducted to analyze the impact of Government Debt Maturity Level, measured by Treasury Bond maturity, to Private Sector Debt Maturity, with the control of term spread between Short Term Treasury Yield and Long term Treasury Yield. The research used panel data regression model on its conduct. This research found a statistically significant evidence that Government Debt Maturity Level had impact on Private Sector Debt Maturity even after the control of the control of term spread between Short Term Treasury Yield and Long term Treasury Yield"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Safira Irani
"Krisis ekonomi global yang terjadi pada tahun 2008 turut berdampak kepada kondisi perekonomian di Indonesia, salah satunya ancaman terjadinya kebangkrutan pada perusahaan. Penelitian mengenai prediksi terjadinya kebangkrutan (financial distress) pada awalnya hanya menggunakan rasio keuangan saja, kemudian diperluas hingga ekonomi makro. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh rasio keuangan berupa total turnover asset ratio, debt ratio, current ratio, quick ratio, working capital to total asset ratio, dan return on asset serta ekonomi makro berupa Produk Domestik Bruto (PDB), Indeks Harga Konsumen (IHK), jumlah uang yang beredar (M2), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan BI Rate terhadap probabilitas terjadinya financial distress perusahaan non – keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008 – 2017. Sampel terdiri dari 192 perusahaan yang di kategorikan sebagai perusahaan financial distress dan non – financial distress. Data tersebut kemudian di analisis menggunakan teknik analisis regresi logistik dan data akan diolah dengan SPSS. Hasil menunjukkan bahwa rasio keuangan dan ekonomi makro dapat digunakan sebagai prediktor terjadinya financial distress dengan tingkat akurasi dalam memprediksi jawaban yang benar sebesar 80,4%. Dari enam rasio keuangan hanya total turnover asset ratio, working capital to total asset ratio dan return on asset ratio yang signifikan berpengaruh terhadap financial distress. Serta, hanya dua komponen dari ekonomi makro yaitu Produk Domestik Bruto (PDB) dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dari lima komponen lainnya yang berpengaruh signifikan terhadap financial distress.

The economic crisis that occurred in 2008 affected Indonesia economic conditions by way of increased threat of bankruptcy. Studies prediction of financial distress are initially limited to financial ratios for determinants, however they were extend to macroeconomic variables. This study aims to analyze the effect of financial ratios that are total asset turnover ratio, debt ratio, current ratio, quick ratio, working capital to total asset ratio, and return on assets also macroeconomic variables that are Gross Domestic Product (GDP), Consumer Price Index (CPI), Money Supply (M2), Indonesia Composite Index, and BI Rate on the probability of financial distress of non-financial companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2008 - 2017. The sample consisted of 192 listed companies which are categorized financially and non-financially distressed companies. Data analyzed using logistic regression analysis techniques. The results show that financial ratios and macroeconomic variables can be used as predictors of financial distress with 80.4% accuracy rate in variables. From six financial ratios only total asset turnover ratio, working capital to total asset ratio and return on asset ratio significantly affect to financial distress. Only two components out of the five macroeconomic variables that has significant effect on financial distress, namely Gross Domestic Product (GDP) and Indonesia Composite Index.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Joedith Monica
"Dalam skripsi ini, dilakukan pengujian teori pecking order dengan mengelompokan perusahaan menjadi perusahaan dalam kondisi defisit dan surplus. Teori pecking order merupakan salah satu teori yang menjelaskan tentang keputusan struktur modal perusahaan, dimana jika penggunaan dana internal sudah tidak mencukupi, perusahaan dalam kondisi defisit akan menerbitkan utang dan dalam kondisi surplus akan membayar utang yang dimiliki. Perusahaan yang dianalisa merupakan perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2007-2015 dengan metode purposive sampling dan model data panel. Hasil estimasi dari penelitian ini menunjukan perusahaan dalam kondisi defisit mengikuti teori pecking order sedangkan perusahaan dalam kondisi surplus tidak mengikuti teori pecking order.

This study testing the pecking order theory, based on firms condition in deficit and surplus firms. The pecking order theory is one of the theories that explain firms capital structure, where internal funds is not sufficient, deficit firms will issue debt and surplus firms will redeem their debt. The object of this study are non financial firms listed in Indonesian Stock Exchange for the period 2007 2015 using purposive sampling method and panel data model. The estimation results of this study show that deficit firms follow the pecking order theory and surplus firms do not follow the pecking order theory."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S66840
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hafiz Mahmud Ahmad
"Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh tata kelola perusahaan corporate governance, terhadap kemungkinan perusahaan terkena permasalahan keuangan pada perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel-variabel tata kelola yang diteliti adalah variabel kepemilikan keluarga, kepemilikan institusi, proporsi direktur independen, ukuran komite audit, ukuran dewan direksi, dan ukuran dewan komisaris. Penelitian dilakukan untuk periode tahun 2011 ndash; 2015 dengan menggunakan sampel perusahaan non keuangan di Indonesia dengan total 190 observasi.
Metode pengumpulan sampel perusahaan dilakukan dengan paired matched, yaitu memasangkan perusahaan distress dengan data laporan keuangan lengkap sebanyak 95 observasi dengan 95perusahaan yang tidak memiliki kesulitan keuangan, yang berasal dari sektor industri yang sama, periode yang sama, dan ukuran aset yang mirip. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi logistik Binary Logistic Regresion.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan keluarga, ukuran dewan direksi, ukuran dewan komisaris, dan ukuran komite berperan dalam mengurangi kemungkinan perusahaan mengalami distress terhadap laporan keuangannya. Sementara kepemilikan institutional dan proporsi direktur independen tidak berpengaruh terhadap kemungkinan perusahaan terkena financial distress.

This study aims to examine the influence of corporate governance, on the possibility of companies exposed to financial problems at companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The governance variables studied were family ownership variables, institutional ownership, the proportion of independent directors, the size of the audit committee, the size of the board of directors, and the size of the board of commissioners. The study was conducted for the period of 2011 2015 using a sample of non financial companies in Indonesia with a total of 190 observations.
The company 39s sample collection method was paired matched, which paired the distress company with complete financial statements of 95 observations with 95 firms with no financial difficulties, with same industry sector, same period, and similar asset size. Data analysis in this research use logistic regression analysis technique Binary Logistic Regresion.
The results show that family ownership, board size, board size, and committee size play a role in reducing the likelihood of a company being distressed on its financial statements. While institutional ownership and the proportion of independent directors have no effect on the company 39 s likelihood of financial distress.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S68704
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fairuz Rizky Prinanda
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah perilaku pendanaan perusahaan non keuangan tedaftar di Indonesia sejalan dengan kaidah target behavior dengan menggunakan metodologi baru yang dipergunakan oleh Chauhan dan Huseynov 2016 . Penelitian ini menggunakan data panel sebanyak 177 perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2004 hingga 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara rata-rata, perilaku pendanaan perusahaan non-keuangan terdaftar di Indonesia tidak sejalan dengan target behavior dimana perusahaan cenderung tidak berusaha untuk melakukan penyesuaian menuju struktur modal optimal ketika mengalami suatu deviasi.

Objective of this study is to test whether the financing behavior of listed non financial firms in Indonesia consistent with target behavior by using new methodology employed by Chauhan and Huseynov 2016 . This study is conducted by using panel data of 177 Indonesia Stock Exchange listed non financial firms within period 2004 until 2015. The results of the study indicate that on average, financing behavior of listed non financial firms in Indonesia is not consistent with target behavior where firms tend not to adjust their capital structure to the optimal level when facing some deviation.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S69248
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amirah Anas
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh credit rating terhadap struktur modal pada perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2012. Pengujian ini dilakukan menggunakan metode regresi data panel, dimana variabel dependen adalah net debt issued (NetDIss) atau hutang yang diterbitkan setelah dikurangi ekuitas sebagai proksi struktur modal, sedangkan credit rating sebagai variabel independen diproksikan sebagai variabel dummy. Metodologi yang digunakan adalah Plus or Minus Test, Credit Score Test, dan Investment Grade Non-Investment Grade Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa credit rating berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Dimana, berdasarkan pengujian POM test didapatkan hasil bahwa credit rating yang mendekati peningkatan (upgrade) dan penurunan (downgrade) berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Investment Grade Non-Investment Grade test juga menunjukkan hasil bahwa credit rating yang berada pada batas kategori investment grade non-investment grade berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan, Credit Score test menunjukkan hasil bahwa credit rating tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan non-keuangan di Indonesia.

The aim of this study is to analyze the effect of credit ratings on non-financial firm?s capital structure that are listed in Indonesian Stock Exchange during the period of 2006 to 2012. Hypotheses were tested using the estimation method of panel data, whereby net debt (NetDIss) was selected as dependent variable and credit rating as independent variable. The methods used in this study are the Plus or Minus Test, the Credit Score Test, and the Investment Grade Non-Investment Grade Test. Analysis revealed that credit rating has a significant effect on capital structure. The POM test showed that credit rating that is nearing an upgrade and downgrade has a significant effect on capital structure. Moreover, Investment Grade Non-Investment Grade test showed that credit rating that was in borderline has a significant effect on capital structure too. But, Credit Score test did not showed the significant effect of credit rating on capital structure, while others did."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
S60257
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mustafa Ramadhan
"Penelitian ini mempelajari hubungan antara likuiditas perusahaan dan diversifikasi. Penemuan utama pada penelitian ini adalah perusahaan yang terdiversifikasi secara signifikan memegang kas lebih tinggi dibanding perusahaan segmen tunggal karena mereka terdiversifikasi dalam arus kas mereka. Semakin rendahnya korelasi lintas divisi dalam arus kas dan semakin rendahnya korelasi lintas divisi di antara peluang investasi dan arus kas diikuti dengan semakin tinggi tingkat memegang kas perusahaan. Kenaikan tingkat diversifikasi ini pun diikuti oleh kenaikan tingkat memegang kas meskipun perusahaan mengalami kondisi kendala keuangan. Hasil ini menjadikan motif keagenan untuk memegang kas muncul dalam menjelaskan adanya kenaikan tingkat memegang kas perusahaan.

This paper studies the relation between corporate liquidity and diversification. The key finding is that diversified firms hold significantly more cash than stand alone firms because they are diversified in their cash flow. Lower cross divisional correlations in correspond to higher cash holdings. Event on financially constrained firms, the increases of diversification degree also correspond to higher cash holdings. These results show that the agency motive for cash holdings appears to explain the increase in the corporate cash holdings."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
S67792
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>