Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 159008 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Choirun Nisa Umam
"Obesitas bukan lagi menjadi masalah kesehatan di Negara maju, namun juga di Negara berkembang. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dengan upaya pencegahan obesitas dan hubungan karakteristik dengan upaya pencegahan obesitas remaja di SMAN 97 Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi melibatkan 97 sampel remaja usia 15-17 tahun direkrut menggunakan simple random sampling dengan memilih tiga kelas dari sembilan kelas X dan kelas XI dan quota sampling untuk pemilihan sampelnya. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan data diolah dengan uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan tidak adanya hubungan antara pengetahuan dengan upaya pencegahan obesita (p = 0,222; α = 0,05). Namun, terdapat hubungan antara karakteristik jenis kelamin dengan upaya pencegahan obesitas. Disarankan agar tak hanya dilakukan pendidikan kesehatan tentang obesitas saja, tetapi juga dengan berbagai pendekatan pada remaja yang dapat mengubah sikap dan perilaku mencegah obesitas.

Obesity was no longer a prevalent health problem in developed countries, but also for developing countries. The study was conducted to determine relationship between knowledge and prevention efforts in adolescence at 97 Senior High School. The research design descriptive correlation involving 97 samples of adolescents aged 15-17 years. Simple random sampling & quota sampling were used to select classes and student. Data was collected using questionnaire and analyzed with chi square.
The results showed there was no relationship between knowledge with prevention efforts in adolescence (p = 0,222; α = 0,05). However, there was a significant relationship between gender and prevention efforts. It is recommended obesity prevention should include a variety of approaches to change attitudes and behaviors.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S47209
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Evelyn, Yasashi I.
"Skripsi ini membahas mengenai hubungan antara pola konsumsi (konsumsi fast food, konsumsi soft drink, kebiasaan sarapan), karakteristik remaja (berat lahir, jenis kelamin, pengetahuan gizi), karakteristik orang tua (durasi menyusui, IMT ayah, IMT ibu) dan asupan gizi (energi, karbohidrat, protein, lemak, serat) dengan overweight pada remaja di SMA Marsudirini Bekasi tahun 2013. Penelitian menggunakan studi deskriptif dengan disain penelitian cross sectional. Pengambilan sampel menggunakan total populasi setelah memenuhi krtiteia inklusi dan eksklusi yaitu sebanyak 117 orang. Analisis data meliputi analisis univariat, bivariat dengan chi square, dan multivariat dengan analisis regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi overweight pada remaja sebesar 39,3%. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan antara IMT ayah, IMT ibu dan asupan lemak dengan overweight. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap overweight ialah asupan lemak. Saran yang dapat diberikan yaitu remaja rutin mengecek status gizinya dan menerapkan pola makan yang sesuai dengan pedoman umum gizi seimbang serta melakukan peer group discussion agar termotivasi untuk menjaga pola hidup sehat dan asupan gizi seimbang.

This thesis discusses relation between nutrient intake (energy, carbohydrate, protein, fat, fiber), consumption patterns (fast food consumption, soft drink consumption, breakfast habit), adolescents characteristic (birth weight, gender, nutrition knowledge) and parents characteristic (breastfeeding duration, father's Body Mass Index, mother's Body Mass Index) in adolescents at Marsudirini Bekasi Senior High School in 2013. The research uses a desciptive study with cross-sectional research design. Sampling using total population after fulfilling the inclusion and exclusion criteria were 117 people. Data analysis includes univariate, bivariate with chi square and multivariate with logistic regression analysis.
The result showed that the prevalence of overweight on adolescents as much as 39,3%. Bivariate analysis result indicate a relation between father's Body Mass Index, mother's Body Mass Index, and fat intake with overweight in adolescents, whereas there was no relation between consumption pattern, birth weight, gender, nutrition knowledge, breastfeeding duration and nutrient intake (energy, carbohydrate, protein, fiber) with overweight in adolescents. Multivariate analysis showed that the variables that have the most dominant influence on overweight is fat intake. Advice can be given that adolescents routinely check their nutritional status and diet apply in accordance with general guidelines balanced diet and doing peer group discussion for mantaining healthy life style and balance nutrient intake.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S46551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Eggi Respati
"Tujuan: Menentukan hubungan pengetahuan dan status gizi di kalangan tahun pra-klinis mahasiswa kedokteran dan hubungan antara indeks massa tubuh dan tahun ajaran.
Metode: Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner yang dilakukan antara Mei 2012 hingga Juni 2012 di Kampus Salemba, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Sampel dari penelitian ini adalah dengan menggunakan siswa tahun pra-klinis kelas Internasional Fakultas Kedokteran. Untuk mengukur pengetahuan siswa penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri dari pengetahuan medis dasar nutrisi dan cara untuk mengatasi atau mencegah data overnutrition.The penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan komputer dengan SPSS 18 program. Tes yang digunakan untuk menganalisis data adalah uji nonparametrik untuk perbandingan kelompok yaitu Chi-square test. Tes lain yang juga digunakan adalah spearman dan uji D Somer itu. Terlebih dahulu data diuji menggunakan KS dan uji shapirowilk untuk homogenitas data.
Hasil: Ada hubungan yang lemah tingkat pengetahuan dengan kategori BMI (p = 0,059). BMI cenderung meningkat ketika tingkat pengetahuan cenderung meningkat tapi hampir tidak ada kecenderungan BMI baik untuk meningkatkan atau menurun ketika tingkat pengetahuan meningkat (p = 0,109). Ada hubungan yang sangat lemah tahun batch dengan BMI kategori (p = 0,198). BMI cenderung meningkat saat tahun bets cenderung meningkat. Tapi hampir tidak ada kecenderungan BMI untuk baik kenaikan atau penurunan setiap tahun batch (p = 0,201).
Kesimpulan: Tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan tubuh kategori indeks massa pada siswa sekolah kedokteran dan juga tidak ada hubungan antara indeks massa tubuh dan tahun batch.

Aims: Determining the relationship of knowledge and nutrition status among pre-clinical years medical student and relationship between body mass index and batch year.
Methods: The data was collected using a questionnaire that was done between May 2012 to June 2012 at Salemba Campus, Faculty of Medicine, University of Indonesia. The sample from this study is using the pre-clinical years International class students of the Faculty of Medicine. To measure the knowledge of the students this research used questionnaire which comprised of basic medical knowledge of nutrition and ways to overcome or prevent overnutrition.The data of this study will be analyzed using computer with SPSS 18 program. The test used to analyse the data is nonparametric test for group comparison, which is Chi-square test. Another test that also used are spearman test and Somer's D test. Beforehand the data is tested using KS and shapirowilk test for homogeneity of the data.
Results: There's a weak relation of knowledge level with BMI category (p=0,059). BMI tend to increase when knowledge level tend to increase but almost no tendency for BMI to either increase or decrease when knowledge level is increased (p=0,109). There's a very weak relation of batch year with BMI category (p=0,198). BMI tend to increase when batch year tend to increase. But almost no tendency for BMI to either increase or decrease in every batch year (p=0,201).
Conclusion: There's no relation between knowledge level and body mass index category in medical school student and also there is no relation between body mass index and batch year.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosiana Putri
"ABSTRAK
Obesitas merupakan suatu masalah yang ditakuti oleh semua golongan usia, termasuk
usia dewasa awal karena dapat mempengaruhi pada perubahan penampilan fisik.
Adanya perubahan dalam penampilan fisik tentu dapat mempengaruhi citra tubuh
seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan obesitas dengan citra
tubuh pada usia dewasa awal. Penelitian ini mengambil 103 sampel mahasiswa yang
mengalami obesitas di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia
dengan menggunakan teknik purposive sampling dan kuesioner MBSRQ
(Multidimensional Body Self Relations Questionnaire) yang sudah dimodifikasi oleh
peneliti. Dari hasil uji korelasi didapatkan nilai p = 0.039. Hasil penelitian ini
menemukan adanya hubungan yang signifikan antara obesitas dengan citra tubuh
pada usia dewasa awal.

Abstract
Obesity is a problem which is scared by all ages, including young adult ages because
it can affect the change in physical appearance. A change in physical appearance
certainly can influence their body image. The research aimed to determine
correlations between obesity and body image in young adults. The research took 103
samples of obese student in Faculty of Humanity Universitas Indonesia by using
purposive sampling techniques and MBSRQ (Multidimensional Body Self Relations
Questionnaire) as an instrument which was modified by researcher. The score of
correlation test showed that the value of p = 0.039. The result of this research found
that there was significant correlation between obesity and body image in young
adults."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43155
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Felicia
"Pendahuluan: WHO menyatakan pada tahun 2013 terdapat lebih dari 42 juta anak-anak mengalami obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara pola makan dengan obesitas pada anak usia sekolah dasar.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian potong lintang yang dilakukan pada Juli-September 2015 di SDN 01 Menteng Jakarta. Pengambilan data dilakukan dengan antropometri dan kuesioner food recall 48 jam. Data yang diperoleh kemudian di analisis dengan menggunakan uji Chi-Square.
Hasil: Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pola makan tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan obesitas dengan nilai p>0.05.
Diskusi: Hasil ini berbedadengan beberapa penelitian terdahulu yang mungkin disebabkan oleh pro.

Introduction: WHO states that in 2013 there were more than 42 million children are obese. This study aims to determine whether there is a relationship between diet and obesity in primary school age.
Method: This study uses a crosssectional study design conducted in July-September 2015 at SDN 01 Menteng Jakarta. Data taken from anthropometry and 48-hour food recall questionnaire. The data analyzed using Chi-Square test.
Result: Statistical analysis showed that the diet has no significant association with obesity with p> 0.05.
Discussion: This result is in contrast to some previous studies that might be caused by inappropriate proportion of subjects, information bias, and low questionnaires return rate.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fitri Mulya Verakadita
"[Latar belakang: Konsumsi MRDPG meningkat secara paralel dengan peningkatan prevalens obesitas di seluruh dunia sehingga diduga menjadi salah satu faktor risiko obesitas yang bermakna. Data di Indonesia terbatas. Tujuan: Mengetahui pola konsumsi MRDPG dan hubungannya dengan obesitas pada anak sekolah usia 10-12 tahun. Metode: Penelitian ini terdiri dari 2 tahap. Tahap I (studi potong lintang) didesain untuk mengetahui pola konsumsi MRDPG (total sampling). Uji hipotesis dilakukan pada Tahap II (studi kasus kontrol) secara purposive sampling (subjek obes dan gizi baik) dengan matching (usia dan jenis kelamin). MRDPG yang diteliti adalah soda, fruit drink, sport drink, energy drink, teh manis, dan kopi instan/siap saji. Konsumsi MRDPG dinilai dengan semi kuantitatif FFQ yang telah divalidasi sebelumnya. Pemeriksaan antropometri dilakukan dengan cara standar sesuai protokol. Risiko obes karena konsumsi MRDPG dianalisis dengan conditional logistic regression bersama dengan faktor perancu. Hasil: Sebanyak 421 dan 182 subjek memenuhi kriteria penelitian tahap I dan II. Proporsi subjek yang mengonsumsi MRDPG adalah 92,2% dan 63,9% di antaranya mengonsumsi 1 kali atau lebih setiap hari. Konsumsi MRDPG pada anak lelaki lebih banyak dibandingkan perempuan (P<0,001). Rerata konsumsi MRDPG berdasarkan volume, kalori, dan gula tambahan adalah 348 ml, 117 kkal, dan 26,6 gram per hari (≈ 5 sdt gula pasir setiap hari). Kontribusi kalori terbesar adalah teh manis dan yang terkecil soda. Subjek mengonsumsi MRDPG di antara 2 waktu makan dan di semua tempat. Setelah mengontrol faktor perancu, subjek yang mengonsumsi MRDPG 1 kali atau lebih setiap hari memiliki risiko obes sebesar 2,54 kali (RO 2,54; IK 95% 1,07-6,05; P=0,03). Risiko tersebut bertambah sebesar 45% untuk setiap konsumsi 1 porsi (RO 1,45; IK 95% 1,08-1,94; P=0,01)(1 porsi=240 ml). Teh manis dan kopi instan/siap saji menunjukkan hubungan yang bermakna dengan obesitas. Simpulan: Pola konsumsi MRDPG pada anak sekolah usia 10-12 tahun mengkhawatirkan. Semakin sering seorang anak mengonsumsi MRDPG, semakin besar kemungkinannya menjadi obes;Background: there is a global parallel increased between SSB consumption and obesity prevalence. Therefore, SSB consumption has been hypotized as one of risk factors of obesity. Limited data found in Indonesia. Aim: to describe the pattern of SSBs consumption and its association with obesity in school children age 10-12 years old. Method: a two phase study has been studied. Phase I (a cross sectional study) was designed to describe the pattern of SSB consumption as a total sampling. Hypotesis test was done in phase II (a case control study) as a purposive sampling (obese and healthy weight subjects) with individual matching (sex and age) between groups. SSBs were include reguler soda, fruit drink, sport drink, energy drink, sweat tea, and instant/ready to drink coffee. SSBs consumption were measured with a previously validated FFQ. Anthropometrical measures were taken using standardize protocol. Obesity risk related to SSB consumption was assesed together with confounding factors in a conditional logistic regression multivariate analysis. Result: There were 421 and 182 subjects fullfilled the criteria of study in phase I and II. The proportion of subject to consume SSBs was 92,2% and 63,9% of them consumed it one or more daily. Boys were more in drinking SSBs than girls (P<0,001). Mean of SSBs consumption based on volume, calories, and added-sugar were 348 ml, 117 kkal, and 26,6 gram per day (≈ 5 tsp of table sugar per day). The highest contribution of energy was found in sweat tea and the lowest was soda. All subjects consumed SSBs between 2 time meal at all place. After controling the confounding factors, We found a risk of obesity related to SSB consumption as 2,54 higher (RO 2,54; 95% CI 1,07-6,05; P=0,003) if they drank SSBs one or more daily. Besides, each additional daily serving was associated with a 45% relative increased in the risk of obesity (RO 1,45; 95% CI 1,08-1,94; P=0,01)(1 serving=240 ml). Sweat tea and instant/ready to drink coffee were significantly associated with obesity in this study. Conclusion: The pattern of SSBs consumption in school children age 10-12 years old is concerned. The more frequent in drinking SSBs the more likely a child to become obese., Background: there is a global parallel increased between SSB consumption and obesity prevalence. Therefore, SSB consumption has been hypotized as one of risk factors of obesity. Limited data found in Indonesia. Aim: to describe the pattern of SSBs consumption and its association with obesity in school children age 10-12 years old. Method: a two phase study has been studied. Phase I (a cross sectional study) was designed to describe the pattern of SSB consumption as a total sampling. Hypotesis test was done in phase II (a case control study) as a purposive sampling (obese and healthy weight subjects) with individual matching (sex and age) between groups. SSBs were include reguler soda, fruit drink, sport drink, energy drink, sweat tea, and instant/ready to drink coffee. SSBs consumption were measured with a previously validated FFQ. Anthropometrical measures were taken using standardize protocol. Obesity risk related to SSB consumption was assesed together with confounding factors in a conditional logistic regression multivariate analysis. Result: There were 421 and 182 subjects fullfilled the criteria of study in phase I and II. The proportion of subject to consume SSBs was 92,2% and 63,9% of them consumed it one or more daily. Boys were more in drinking SSBs than girls (P<0,001). Mean of SSBs consumption based on volume, calories, and added-sugar were 348 ml, 117 kkal, and 26,6 gram per day (≈ 5 tsp of table sugar per day). The highest contribution of energy was found in sweat tea and the lowest was soda. All subjects consumed SSBs between 2 time meal at all place. After controling the confounding factors, We found a risk of obesity related to SSB consumption as 2,54 higher (RO 2,54; 95% CI 1,07-6,05; P=0,003) if they drank SSBs one or more daily. Besides, each additional daily serving was associated with a 45% relative increased in the risk of obesity (RO 1,45; 95% CI 1,08-1,94; P=0,01)(1 serving=240 ml). Sweat tea and instant/ready to drink coffee were significantly associated with obesity in this study. Conclusion: The pattern of SSBs consumption in school children age 10-12 years old is concerned. The more frequent in drinking SSBs the more likely a child to become obese.]"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T58928
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Fitrah
"Angka prevalensi obesitas diberbagai negara menunjukkan adanya kenaikan, begitu pun dengan Indonesia. Asupan gizi makro dan serat merupakan salah satu faktor risiko obesitas. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan asupan zat gizi makro dan serat dengan kejadian obesitas penduduk usia >18 tahun di Provinsi Sumatra Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan. Disain penelitian yang digunakan adalah studi potong lintang. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi obesitas di Sumatra Barat dan Jawa Barat sebesar 12.3%, Jawa Tengah 9.6%, dan Sulawesi Selatan 11.4%. Di Sumatra Barat, asupan lemak berhubungan signifikan dengan obesitas. Di Jawa Barat dan Jawa Tengah, asupan energi, protein, dan lemak berhubungan signifikan dengan obesitas. Di Sulawesi Selatan, asupan energi, lemak, dan serat berhubungan signifikan dengan obesitas.

Prevalence of obesity in various countries showed a rise, so too with Indonesia. One of the factors that related to obesity was macronutrients and fiber intake.The aim of this study was to evaluate macronutrient and fiber in relation to obesity among adult people (aged 18 years and above). The research design was used cross sectional design. The prevalence of obesity in West Sumatra & West Java were 12.3%, in Central Java was 9.6%, and 11.4% in South Sulawesi. In West Sumatra, fat intake associated with obesity. In West Java and Central Java, energy, protein, and fat intake were associated with obesity. In South Sulawesi, energy, fat, and fiber intake were associated with obesity."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47237
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Risca Febriyana Nurviati
"ABSTRAK
Tujuan penelitian untuk mengetahui beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan lingkar pinggang sebagai indikator obesitas sentral. Desain penelitian yang digunakan cross-sectional dengan sistem random sampling pada 121 responden pegawai kantor pusat PT Wijaya Karya, Jakarta Timur di bulan April-Mei 2012. Data yang dikumpulkan meliputi lingkar pinggang, riwayat genetik, usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh (IMT), persen lemak tubuh (PLT), pengeluaran per bulan, aktivitas fisik, dan asupan gizi (asupan energi, protein, lemak, karbohidrat, dan serat). Data dikumpulkan melalui pengukuran lingkar pinggang, persen lemak tubuh, antropometri, kuesioner, dan wawancara FFQ-semiquantirarive. Usia, IMT, PLT, pengeluaran per bulan, asupan energi, lemak, dan karbohidrat berkorelasi signifikan dengan lingkar pinggang (p < 0,05). Perbedaan signifikan juga ditunjukkan antara jenis kelamin dengan lingkar pinggang (p < 0,05). Semakin tinggi usia, IMT, PLT, asupan energi maka semakin besar ukuran lingkar pinggang.

ABSTRACT
The objective of this study was to determine the association of some risk factors in waist circtunference as an abdominal obesity indicator. A cross sectional comprised 121 respondent by random sampling among employee in head office PT Wijaya Karya, Jakarta Timur on April - May 2012. Data collected included genetic history, age, sex, BMI, body fat percentage (BFP), household outcome, physical activity, and dietaly intake (energy, protein, fat, carbohydrate, and fiber). Data were collected through waist measurement, percentage of body fat, anthropometry, questiomlaires, and FFQ-semiquantitative interviews. Age, BMI, BFP, household outcome, intake of energy, fat and carbohydrate were sig11ificantly correlated with waist circumference (p < 0,0S). Also indicated significant differences between the sexes with waist circumference. An increase in age, BMI, BFP, and intake of energy were correlated with a statistically significant in waist circumference gain."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nathanael Dwi Putranto
"Bakteri Escherichia coli banyak ditemukan mengkontaminasi makanan jajanan anak sekolah dasar yang dapat meningkatkan risiko untuk terkena penyakit diare. Makanan jajanan berisiko tinggi terkontaminasi bakteri E.coli karena diolah dan disajikan dalam keadaan tidak higiene. Kelurahan Sempur di Kota Bogor adalah daerah tertinggi angka kejadian diarenya pada tahun 2016 dan berdasarkan penelitian yang dilakukan Aqmarina (2014), sebanyak 64,3% sampel makanan jajanan di salah satu Kelurahan Kota Bogor terkontaminasi bakteri E.coli.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara E.coli pada makanan jajanan dengan diare akut pada anak SD di Kelurahan Sempur Kota Bogor Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dengan metode kuesioner, observasi, serta pengambilan sampel makanan jajanan kemudian dilakukan dengan analisis bivariat. Proses pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei 2019 dengan 132 responden dan 30 sampel makanan jajanan.
Berdasarkan analisis statistik, hasil penelitian ini menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara keberadaan bakteri E.coli dalam makanan jajanan dengan kejadian diare akut pada anak SD (p = 0,016 ; OR = 2 ,522). Jenis makanan jajanan juga berhubungan signifikan dengan kejadian diare akut (p = 0,048 ; OR = 2,124). Kebiasaan cuci tangan juga berhubungan signifikan dengan kejadian diare akut (p = 0,031 ; OR = 2,304). Sedangkan frekuensi jajan dan sarana tempat sampah tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan kejadian diare akut.

Many Escherichia colibacteria are found to contaminate elementary school snack foods that can increase the risk for diarrhea. High-risk snack foods contaminated with E. coli bacteria because they are processed and served in unhygienic conditions. Sempur in Bogor City was the highest area of diarrhea incidence in 2016 and based on research conducted by Aqmarina (2014), as many as 64.3% of snacks in one of the Bogor City Sub-District were contaminated with E.coli bacteria.
This study aimed to test association of Eschericia coli in snacks with elementary schools students acute diarrhea in Sempur Bogor Sub-District in 2019.This study used a cross sectional study design with questionnaire, observation, and food sampling and then carried out by bivariate analysis. The process of data collection was conducted in May 2019 with 132 respondents and 30 samples of snacks.
Based on statistical analysis, the results of this study indicate that there is a significant relationship between the presence of E. colibacteria in snack foods with the incidence of acute diarrhea in elementary schools children (p = 0.016 ; OR = 2.522). The type of snack food was also significantly associated with the incidence of acute diarrhea (p = 0.048 ; OR = 2.124). Hand washing behavior are also significantly associated with the incidence of acute diarrhea (p = 0.031 ; OR = 2.304). While the frequency snacking and rubish dishposal have not association with elementary schools students acute diarrhea.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>