Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 104466 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Budy Nofrianto
"Analisis risiko kebakaran pada unit tangki crude oil T-01 Stasiun Pengumpul Tambun - Pertamina EP Region Jawa Field Tambun Tahun 2013 ini dilakukan karena adanya potensi risiko kebakaran yang akan berdampak pada keselamatan pekerja dan peralatan di sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko kebakaran pada unit tangki crude oil T-01 menggunakan desain studi deskriptif dengan metode kuantitatif. Tingkat risiko didapatkan dari perhitungan dan interpretasi terhadap konsekuensi dan likelihood. Pada penelitian ini digunakan lima skenario kebakaran pool fire yaitu skenario S-003, S-008, S- 009, S-013, S-014. Dari penelitian ini didapatkan bahwa: 1) Skenario S-003 memiliki tingkat konsekuensi moderate, tingkat likelihood improbable dan tingkat risiko low risk. 2) Skenario S-008 memiliki tingkat konsekuensi critical, tingkat likelihood improbable dan tingkat risiko low risk; 3) Skenario S-009 memiliki tingkat konsekuensi critical, tingkat likelihood improbable dan tingkat risiko low risk. 4) Skenario S-013 memiliki tingkat konsekuensi moderate, tingkat likelihood improbable dan tingkat risiko low risk; 5) Skenario S-014 memiliki tingk

Fire risk analysis on crude oil storage tank T-01 at Stasiun Pengumpul Tambun - Pertamina EP Region Jawa Field Tambun in 2013 is done due to the potential risk of fire that have impacts for the personal safety and properties. The objection of this research is to know the fire risk level in Crude Oil storage tank T-01 use descriptive study and quantitative method. The level of risk get from calculation and interpretation of consequences and likelihood. In this research use five pool fire scenarios which are S-003, S-008, S-009, S-013, S-014. From this research found that: 1) Scenario S-003 has moderate level of consequences, level of likelihood is improbable and level of risk is low risk; 2) Scenario S-008 has critical level of consequences, level of likelihood is improbable and level of risk is low risk; 3) Scenario S-009 has critical level of consequences, level of likelihood is improbable and level of risk is low risk; 4) Scenario S-013 has moderate level of consequences, level of likelihood is improbable and level of risk is low risk; 5) Scenario S-014 has critical level of consequences, level of likelihood is improbable and level of risk is low risk."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S53324
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Putra Hendrizal
"Analisis risiko pada pipa 6” crude oil SP PDT I - SP Tambun di PT Pertamina EP Region Jawa Field Tambun tahun 2013 ini dilakukan mengingat adanya potensi bahaya dan risiko yang mengancam keselamatan pekerja dan masyarakat di sekitar jalur pipa. Penelitian yang bersifat deskriptif analitik dan dilakukan dengan menggunakan metode analisis semi kuantitatif ini bertujuan untuk mendapatkan nilai dan level risiko yang ada.
Hasil penelitian yang menggunakan sistem skoring berdasarkan Model Studi Zulkifli Djunaidi ini menunjukkan bahwa nilai probabilitas dari pipa yang diteliti adalah 13,05 poin dengan nilai konsekuensi sebesar 5,11 poin. Berdasarkan perhitungan, nilai risiko relatif-nya adalah 2,55 sehingga termasuk level risiko High Risk berdasarkan Tabel ALARP Kriteria (EPA, 2004). Oleh sebab itu, perlu dilakukan tindakan perbaikan dan pengendalian yang tepat untuk risiko yang memberikan kontribusi besar terhadap kemungkinan terjadinya kebocoran, kebakaran, dan ledakan pada pipa.

Risk analysis for 6” crude oil pipeline system SP PDT I - SP Tambun at PT Pertamina EP Java Region Field Tambun 2013 has to be done because the presence of the hazards and risk potential that threats not only employee’s safety but also people’s safety around the pipeline Right of Way (ROW). This analytical descriptive research that uses semi-quantitative analytical method has a purpose to assess the existing risk score and risk level.
The result of this research that uses scoring system based on Zulkifli Djunaidi’s Study Model shows that the probability’s score is 13.05 points and the consequence’s score is 5.11 points. Based on calculation, the relative-risk score is 2.55 and belongs to High Risk Level based on ALARP Criteria Table (EPA, 2004). Therefore, an appropriate improvement and controlling system need to be performed for the pipeline major risks by PT Pertamina EP Java Region Field Tambun.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S47491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pia Ananda
"Permasalahan utama pada perusahaan migas di Indonesia adalah masalah kebakaran dan ledakan. Sebanyak 74% kecelakaan terjadi pada kilang minyak, terminal, dan tangki penyimpanan minyak; 85% kecelakaan dikarenakan kebakaran dan ledakan.Stasiun Pengumpul Utama merupakan aset yang penting bagi PT Pertamina EP Pertamina Region Jawa Field Jatibarang karena tangki-tangki penyimpanan yang ada di area tersebut menyimpan minyak mentah. Jika terjadi kebakaran dan ledakan di area tersebut PT Pertamina akan mengalami kerugian besar.Oleh karena itu diperlukan suatu kajian pre-fire planning pada area SPU A. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kebakaran dengan skenario liquid full surface fire menggunakan Fire Dynamic Simulator (FDS) 5. Desain penelitian dengan menggunakan Deskriptif Kuantitatif. Variabel yang diperhitungkan meliputi: pool fire heat release rate, pool fire burning duration, pool fire flame height, dan radiative incident heat flux. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan radiasi panas yang dihasilkan, jarak antara Tangki A2 dengan tangki-tangki disekitarnya tidak aman. Untuk itu pihak perusahaan perlu mempertimbangkan keefektifan sistem proteksi yang ada dan kecukupan suplai air yang ada di area Stasiun Pengumpul Utama (SPU) A tersebut.

The main problem in oil and gas company at Indonesia is fire and explosion problem. 74% of accidents occurred in petroleum refineries, oil terminals or storage; fire and explosion account for 85% of the accidents. Stasiun Pengumpul Utama (SPU) A is an important asset for PT Pertamina EP Region Jawa Field Jatibarang because of storage tanks at that area contains crude oil. If fire and explosion occurred on that area, PT Pertamina EP will suffer a great loss. Therefore, the company needs assessment of pre-fire planning at SPU A. The purpose of this research is to figure out how big fire with liquid full surface fire scenario using Fire Dynamic Simulator (FDS) 5. This research uses quantitative descriptive method. All variables that had been accounted are pool fire heat release rate, pool fire burning duration, pool fire flame height, and radiant incident heat flux. The result shows that the distance between A2 Tank and other tanks surround it is not safe. For that reason, the company should consider the effectiveness of the existing tank protection system and also water supply at Stasiun Pengumpul Utama (SPU) A."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Aditya
"Lapangan minyak Kotabatak merupakan salah satu lapangan minyak yang dikelola oleh production area Kotabatak Petapahan (Kopet) Sumatra Light South PT CPI. Lapangan minyak Kotabatak memberikan kontribusi sebesar 80% terhadap produksi harian minyak mentah production area Kotabatak Petapahan dan memberikan kontribusi sebesar 20% terhadap produksi harian minyak sub operation unit Sumatra Light South. Di lapangan minyak Kotabatak terdapat stasiun pengumpul Kotabatak. Penelitian mengenai bahaya kebakaran belum membahas secara terperinci peristiwa kebocoran hidrokarbon dan dampak peristiwa kebakaran hidrokarbon. Perusahaan PT CPI memiliki komitmen untuk melindungi masyarakat dan lingkungan sekitar serta melaksanakan kegiatan operasi dengan handal dan efisien. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui bentuk kebakaran hidrokarbon dan dampak kebakaran hidrokarbon yang dapat terjadi di stasiun pengumpul Kotabatak.
Penelitian ini memiliki tujuan umum untuk mengetahui bentuk dan dampak kebakaran hidrokarbon yang mungkin terjadi di stasiun pengumpul Kotabatak Sumatra Light South PT CPI. Tujuan khusus Penelitian ini ini adalah mengetahui bentuk kebakaran yang dapat teljadi di stasiun pengumpul Kotabatak, mengetahui dampak kebakaran hidrokarbon jenis kebakaran tangki pada wash tank T-2B dan peristiwa bola api pada separator V-5 terhadap manusia yang berada wilayah di stasiun pengumpul Kotabatak, mengetahui dampak kebakaran hidrokarbon jenis kebakaran tangki pada wash tank T-2B dan peristiwa bola api pada separator V-5 yang dapat terjadi terhadap aset yang terdapat di stasiun pengumpul Kotabatak.
Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai bentuk dan dampak kebakaran hidrocarbon di stasiun pengumpul Kotabatak, memberikan bagi Sumatra Light South PT CPI, mcnambah pengetahuan peneliti mengenai proses analisis dampak kebakaran serta dapat menjadi dasar bagi penelitian selanj utnya. Dcsain penelitian ini adaiah anaiisis dampak kcbakaran dengan menggunakan metode penilaian bahaya kebakaran. Pendekatan yang digunakan adalah pemodelan matematika. Analisis dampak kcbakaran dilakukan untuk mengetahui dampak kebakaran hidrokarbon tcrhadap rnanusia dan aset yang berada di dalam wilayah stasiun pengumpul Kotabatak. Dampak kebakaran yang dinilai adalah radiasi panas.
Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah bentuk kebakaran yang dapat teijadi di stasiun pengumpui minyak Kotabatak adalah kebakaran tangki, trench jire, kebakaran kolam, jetfire/torch fire, flash fire, vapor cloud explosion, dan peristiwa bola api. Dampak kebakaran terhadap manusia akibat peristiwa kebakaran tangki pada wash tank T-2B adalah rasa sakit pada radius sampai dengan 40 meter dari titik tengah tangki setelah paparan panas selama 1 detik. Luka bakar tingkat 1 pada radius sampai dengan 16 meter setelah paparan panas selama l detik. Luka bakar tingkat 2 pada radius sampai dengan 26 meter sampai dengan 30 meter dari titik tengah tangki seteiah paparan panas selama 2 detik. Luka bnkar tingkat 3 dan kematian pada jarak 14 meter sarnpai dengan 18 meter dari titik tengah tangki setelah paparan panas selama 6 detik. Dampak peristiwa bola api terhadap manusia adalah manusia yang berada pada jarak antara 5 meter sampai dengan '7 meter dari titik tengah separator V-5 akan mengalarni Iuka bakar tingkat tiga dan dapat menyebabkan kematian. manusia yang berada pada jarak antara 9 meter sampai dengan 11 meter dari titik tengah separator V-5 akan mengalami Iuka bakar tingkat dua. Pengamat yang berada pada jarak antara 14 meter sampai dengan 16 meter mengalami luka bakar tingkat satu dan merasakan sakit akibat radiasi panas. Dampak kebakaran tangki wash tank T-2B terhadap peralatan dan fasilitas adalah tangki dan pipa yang berada pada radius 24 meter dari titik tengah akan mengalami kerusakan bahan dan rncngalami distorsi.
Tangki dan pipa baja yang tidak dilengkapi dengan pelindung panas serta bejana tekan pada radius 40 meter akan mengalami kerusakan bahan. Tangki dan pipa baja dengan ketebalan tipis dan dilengkapi lapisan pelindung panas yang berada pada radius 60 meter akan mengalami kerusakan bahan. Fasilitas pengkabelan yang bemda pada radius 132 meter sampai dengan 182 meter akan mengalami kerusakan. Kayu yang berada pada radius 40 meter akan terbakar. Kayu, kenas, dan cat berada pada radius 60 meter akan mencapai kondisi siap untuk terbakar. Dampak peristiwa bola api di separator V-5 adalah tangki dan pipa yang berada pada radius 8 meter terdistorsi dan mengalami kerusakan bahan. Tangki dan pipa yang berada pada radius 8 meter sampai 10 meter mengalami kerusakan bahan. Tangki dan pipa dengan ketebalan tipis yang berada pada radius 14 meter akan mengalami kenrsakan bahan. Fasilitas pengkabelan yang berada pada radius 32 meter sampai dengan 44 meter akan mengalami kerusakan. Bahan yang dapat terbakar yang berada pada radius 2 meter dari titik tengah separator V-5 akan terbakar. Bahan yang dapat terbakar yang berada pm radius 16 meter mencapai kondisi siap untuk terbakar.

Kotabatak oilfield is operated by operated by Kotabatak Petapahan (Kopet) production area under the responsibility of Sumatra Light South, Kotabatak oilfield contribute to 80 % of Kotabatak Petapalran production area daily oil production and contribute to 20 % of Sumatra Light South sub operation unit daily oil production. Kotabatak gathering station is located at Kotabatak oiltield. Current research performed about tire hazard at Kotabatak Gathering station, does not specifically analyze hydrocarbon tire and consequences of hydrocarbon tire. Chevron Pacific Indonesia has a cormnitment to protect the people and the environment and to perform their activity excellently and ehiciently. So it is needed to perform a research to know the type of hydrocarbon fire and consequence of hidrocarbon tire that might be happen at Kotabatak gathering station.
The aim of this research is to identify the type of hydrocarbon tire and its consequences which might oecrrr at Kotabatak gathering station. The objective of this research is to identify the type of hydrocarbon fire that might be happen at Kotabatak gathering station, to identify the consequences of tank fire at wash tank T-2B and fireball at separator V-5 to human kind at Kotabatak gathering station and to identify the consequences of tank 'tire at wash tank T-2B and ireball at separator V-5 to asset and facilities at Kotabatak gathering station.
The benefit of this research is to give information about the form of hydrocarbon fire and consequence of hydrocarbon tire at Kotabatak gathering station, Sumatra Light South will have a reference for (irrther Kotabatak gathering station development, and will be the basis for further research. The design of this research is tire consequence analysis. This research is using tire hazard assessment method. the approach used in mis research is mathematical modeling. Consequence analysis is performed to know the consequence of hydrocarbon fire to human kind and asset at Kotabatak gathering station. Heat radiation is analyzed as the consequence of fire in this research.
The result of this research is the form of hydrocarbon fire that may be happen at Kotabatak gathering station are tank tire, trench tire, pool tire, jet tire/torch tire, ilash Ere, vapor cloud explosion, and fireball. The consequence of tank fire at wash tank T-2B to human kind are pain at a radius up to 40 meters &om the center of wash tank T-2B alier an exposure for l second, first degree burn at a radius up to 16 meters after an exposure for 1 second, second degree bum at a radius from 26 meters up to 30 meters after an exposure for 1 second, and third degree burn at a radius from 14 meters up to 18 meters alter an exposure for 6 second. The consequence of iirebail at separator V-5 to human kind are pain and first degree burn at a radius from 14 meters up to 16 meters from the center of separator V-5 alter, second degree burn at a radius from 9 meters up to 11 meters, and third degree bum at a radius from 5 meters up to 7 meters. Third degree burn may cause direct fatality.
The consequence of tank fire at wash tank T -2B to asset at Kotabatak gathering station are tanks and pipes at a radius up to 24 meters will be distorted and damaged, steel tanks and steel pipes which is not protected with heat protective coating at a radius up to 40 meters will be damaged, thin steel tanks and thin steel pipes which is protected with heat protective coating at a radius up to 60 meters will be damaged, wiring at a radius from 132 meter up to 182 meters will be damaged, wood at a radius up to 40 meters will be bum, and combustible at a radius up to 60 meters will be ready to ignite. The consequence of fireball at separator V-5 to asset at Kotabatak gathering station are tanks and pipes at a radius up to 8 meters will be distorted and damaged, tanks and pipes at a radius &om 8 meters up to 10 meters will be damaged, thin steel tanks and thin steel pipes at a radius up to 14 meters will be damaged, wiring 'at a radius from 32 meter up to 44 meters will be damaged, combustible at a radius up to 2 meters will be bum, and combustible at a radius up to I6 meters will be ready to ignite.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T34383
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Mahendra A.
"Minyak Bumi merupakan sumber daya alam yang paling banyak dimanfaatkan di seluruh dunia, salah satunya adalah Indonesia. Minyak Bumi dimanfaatkan sebagai energi bahan bakar. Pengambilan sumber energi minyak bumi membutuhkan sistem instalasi yaitu mesin fluida dan pipa. Pengiriman minyak yang dilakukan adalah sumur produksi menuju SP (Station Pengumpul) menuju SPU (Station Pengumpul Utama) menuju PPP (Pusat Pengumpul Produksi) di Menggung. SP Menggunakan pompa sentrifugal dan SPU menggunakan pompa torak.
Pengiriman bahan bakar mentah (minyak mentah) mengalami kendala yaitu kondisi mesin fluida, pipa, serta zat fluida yang merupakan campuran minyak mentah dengan zat-zat yang terkandungnya serta zat padat berupa butiran pasir halus. Zat-zat tersebut merupakan penghambat sistem instalasi pengiriman minyak. Untuk mengatasi permasalahan diatas metode yang diambil dalam penelitiannya adalah metode peningkatan effisiensi installasi. Upaya ini tetap menggunakan fasilitas yang ada namun kinerjanya ditingkatkan.
Analisis yang dilakukan menggunakan formula Hazen - Williams yang menghubungkan head loss sebagai fungsi dari peningkatan efisiensi daya pompa dan sistem melalui beberapa skenario perubahan. Skenario perubahan secara umum adalah perubahan daya dan skenario perubahan sistem. Untuk skenario pada SPU dilengkapi dengan perubahan pompa dari tunggal menjadi pompa seri dengan penambahan pompa dengan merk dan tipe yang sama. Secara aktual dari hasil penelitian maka pompa sentrifugal memiliki effisiensi sebesar 78 % dan pompa torak memiliki effisiensi sebesar 79 %. Perubahan pada SP 2 menggunakan skenario 2 yaitu pengurangan kecepatan putar pada poros. Perubahan pada SPU menggunakan skenario 3 yaitu penambahan satu pompa yang dipasangkan secara seri.

Crude oil is nature resources from the earth in which benefit in all countries, one of them is Indonesia. Crude oil utility for fuel energy. Have crude oil need installation system is fluid machine and pipe. Transportation system in use is well production to SP (recipient station) to SPU (Primary recipient station) to PPP (centre of primary recipient) at Menggung. SP used centrifugal pump for transportation crude oil and SPU used hydraulic piston pump.
Crude oil transportation have some problem is machine fluid condition, pipe condition, fluid substance constitute mixture of crude oil and dense substance in which is smooth sand. That's substance is system obstruction for transportation crude oil on land. For solved that problem method will be taken on research is improvement of the performance installation efficiency. This means is with use same facility but the performance is improve.
Analysis by Hazen-Williams formula is to be mesh with loss as function from improvement efficiency pump and the system by means of modification any scenario. General change modification is power and system. The scenario for SPU have some modification from one pump to two pump where that design of two pump is seri. The actual from research result, centrifugal pump have efficiency in the amount of 78 % and hydraulic piston pump have efficiency in the amount of 79 %. The change to SP 2 is use with second scenario where declension of the radius speed. The change to SPU is use with third scenario where add one pump and bunched with seri.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S50778
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Delly Faulina Andriana
"Central Processing Area (CPA) milik JOB Pertamina-PetroChina East Java memiliki risiko kebakaran dan ledakan dalam prosesnya, hal itu dikarenakan terdapat tangki timbun yang digunakan sebagai tempat penyimpanan Crude Oil yang termasuk ke dalam flammable liquid dalam jumlah besar. Oleh sebab itu, diperlukan penilaian risiko kebakaran dan ledakan pada tangki untuk mengetahui tingkat risiko dan pengendalian yang diperlukan. Penelitian dengan melakukan penilaian risiko kebakaran dan ledakan pada crude oil storage tank TK 8001 B JOB P-PEJ ini menggunakan Metode Dow`s Fire and Explosion Index. Objek penelitian yang berupa crude oil storage tank yaitu tangki TK 8001 B memiliki kapasitas 30.000 BBL dengan diameter 24,837 m dan tinggi 12,511 m.
Berdasarkan hasil penelitian telah diketahui nilai F&EI pada tangki TK 8001 B adalah sebesar 121,12, yang menunjukkan bahwa tangki TK 8001 B memiliki tingkat risiko bahaya kebakaran dan ledakan dalam kategori Intermediat. Radius pajanan jika terjadi kebakaran dan ledakan pada tangki TK 8001 B adalah 43,43 m dari titik pusat tangki dengan luas area pajanan sebesar 3.019,49 m2. Nilai pengganti area pajanan sebesar Rp 6.228.825.967. Dengan faktor kerusakan sebesar 0,83 atau 83%, maka nilai kerugian dasar jika terjadi kebakaran dan ledakan adalah Rp 5.169.925.602. Faktor pengendali kerugian yang didapat adalah 0,52, sehingga kerugian sebenarnya jika terjadi kebakaran dan ledakan pada tangki TK 8001 B adalah sebesar Rp 2.688.361.332. Lama hari kerja yang hilang apabila terjadi kebakaran dan ledakan pada tangki TK 8001 B adalah 18 hari dan besarnya kerugian yang dialami apabila terhentinya bisnis dengan jumlah hari kerja hilang tersebut adalah Rp 327.174.305.300.

Central Processing Area (CPA) belongs JOB Pertamina-PetroChina East Java has a risk of fire and explosion in the process, it?s because there is a storage tank that is used as a storage of Crude Oil which included in flammable liquid in bulk. Therefore, it is necessary to assess the risk of fire and explosion on the tank to determine the level of risk and necessary controls. Research to assess the risk of fire and explosion on the crude oil storage tank TK 8001 B JOB P-PEJ used Dow?s Fire and Explosion Index?s Method. The object of this research is TK 8001 B tank which contains 30.000 BBL of crude oil with a diameter of 24,837 m and 12,511 m high.
Based on the results of this research showed that the Fire and Explosion Index of TK 8001 B tank was 121,12, which indicates that TK 8001 B tank categorized as intermediate risk level. Radius of exposure in the event of a fire and explosion at TK 8001 B tank is 43,43 m from the center of the tank with the area of exposure is 3019.49 m2. Replacement value of exposure area is Rp 6.228.825.967. With damage factor was 0.83 or 83%, then the value of the basic loss in case of fire and explosion is Rp 5.169.925.602. Loss control credit factor is 0,52, so base maximum probable property damage of fire and explosion at TK 8001 B tank is Rp 2.688.361.332. Maximum probable days outage if fire and explosion happens is 18 days with business interruption Rp 327.174.305.300.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
S53711
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Kumala Dewi
"ABSTRAK
PT MEDCO E&P Indonesia merupakan sebuah industri eksplorasi dan
pengolahan minyak bumi. Dimana salah satu risiko kebakaran dan ledakan berada
pada tangki penyimpanan crude oil karena menyimpan material flammable dalam
jumlah besar. Untuk itu sebagai dasar upaya pengendalian diperlukan suatu
penilaian risiko kebakaran dan ledakan pada tangki penyimpanan ini. Penilaian
risiko ini dilakukan pada tangki penyimpanan minyak crude oil di stasiun kaji
Rimau Asset. Penelitian ini bertujuan untuk menilai risiko kebakaran dan ledakan
pada tangki penyimpanan crude oil dengan menggunakan salah satu metode
penilaian risiko yakni Dow’s Fire and Explosion Index. Hasil penelitian
menunjukkan besar potensi kebakaran dan ledakan masuk dalam klasifikasi
tingkat intermediate dengan nilai F&EI 121, 6 untuk tangki 10.000 bbls dan
115,05 untuk tangki 5.000 bbls. Area pajanan jika terjadi kebakaran dan ledakan
adalah 39, 37 m dengan luas area pajanan 4867 m2 untuk tangki 10.000 bbls dan
35, 24 m dengan luas area pajanan 3899, 43 m2 untuk tangki 5.000 bbls. Nilai
daerah pajanan untuk masing-masing tangki adalah sebesar Rp. 1. 501.583.700
untuk tangki ABJ-407 dan ABJ-408, serta Rp. 906.937.990 untuk ABJ-406.
Faktor Kerusakan untuk tangki 10.000 bbls adalah 66 % sedangkan untuk tangki
5.000 bbls 64 %. Hal ini menyebabkan nilai kerugian dasar untuk tangki ABJ-407
dan ABJ-408 sebesar Rp. 991.045.242, serta ABJ-406 sebesar Rp. 580.440.314.
Faktor pengurang kerugian untuk semua tangki crude oil adalah 0,48, untuk itu
didapat nilai kerugian yang sebenarnya sebesar Rp.475.701. 716, 2 untuk tangki
ABJ-407 serta ABJ-408 dan Rp 278.611.350, 7 untuk ABJ-406. Untuk perkiraan
hari kerja yang hilang maka didapatkan sebanyak 6 hari untuk tangki ABJ-407
dan ABJ-408, sedangkan untuk ABJ-406 adalah 5 hari . Besar interupsi bisnis jika
terjadi kebakaran dan ledakan pada tangki crude oil adalah Rp. 26.963.318.320
untuk tangki 10.000 bbls dan Rp. 11.234.715.970 untuk tangki 5.000 bbls.
Dengan melakukan pengoptimalan pengendalian risiko maka nilai potensi
kebakaran dan ledakan menjadi klasifikasi tingkat light.

ABSTRACT
PT Medco E & P Indonesia is an industry of petroleum exploration and
processing. Where one of the risk of fires and explosions are on crude oil storage
tank for storing flammable materials in large quantities. So that, as the basis to
control efforts, required an assessment of risk of fire and explosion in this storage
tank. Risk assessment conducted on crude oil storage tanks at the station studied
Rimau Asset. This study aims to assess the risk of fire and explosion on a crude
oil storage tank by using one of the methods of risk assessment that is Dow's Fire
and Explosion Index. The results of this assesment show the potential of fire and
explosion clasified at intermediate level with a value of F & EI 121, 6 for tank
10,000 bbls and 115.05 for the tank of 5000 bbls. The radius of exposure if there’s
an incident of fire and explosion are 39, 37 with the Area exposure 4867 m2 for
10.000 bbls tank and 35, 24 m with the area of exposure 3899,43 m2 for 5.000
bbls crude oil tank. The exposure value for each tank was Rp. 1. 501.583.700 for
the tank and ABJ ABJ-407-408, and Rp. 906.937.990 for the ABJ-406. Damage
factor for 10,000 bbls tank is 66% while for the tank 5000 bbls of 64%. This
causes the the base maximum probable property damage for ABJ-407-408 are
Rp. 991.045.242, and ABJ-406 is Rp. 580.440.314. Loss control credit factor for
all the crude oil tanks are 0,48, so the Actual Maximum Probable Property
Damage are Rp.475.701. 716, 2 for ABJ ABJ-407-408 and Rp 278.611.350, 7
for ABJ-406. For estimates of working days lost then gained as much as 6 days
for ABJ ABJ-407 and 408 tank, whereas for the ABJ-406 is 5 days. Large
business interruption in case of fire and explosion in crude oil tank is Rp.
26,963,318,320 for 10,000 bbls tank and Rp. 11.234.715.970 for 5000 bbls tank.
By doing optimalization of risk control, so the value of potential fire and
explosion index become light classification."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marhaban
"Pendahuluan : Pengoperasikan jalur pipa dislribusi crude oil dari Tanjung - Balikapapan selama 46 tahun dengan panjang 232 km memillki resiko yang antara lain : ada aliran fluida yang mudah terbakar, pipa Ieiah dioperasikan lama, degradasi/penurunan material selama operasi, meningkatnya rnasyarakat disekitar pipa, aktivitas disekitar pipa dan masalah-masalah yang berkaitan dengan perawatan, operasi dan inspeksi. Analisa resiko ini dilakukan unluk mengantisipasi risiko-risiko yang akan limbul pada kegiatan distribusi crude oil melalui sistem perpipaan dan hasilnya diharapkan dapat memberikan masukan bagi Pertamina maupun pihak-pihak terkait yang berkaitan dengan proses pembuatan kebijakan dan sistem pengoperasian pipa yang handal, aman dan selamat.
Telitian: Secara keseluruhan pipa distribusi jalur Tanjung-Balikpapan mempunyai nilai risiko relatif sebesar 93,56 (nilai standar >90). Sementara itu nilai index sum (total nilai indek) yang berasal dari penjumlahan : third party index+ corrotion index + design index + incorrect operation index mempunyai nilai 298,45 (nilai maksimal 400). Nilai index sum dapat digunakan untuk menunjukkan tingkat survival probability sebesar = (298,45: 400) x 100% = 74,61%. lni berarti jalur pipa Tanjung-Balikpapan mempunyai tingkat chance of survival sebesar 74,61% dan tingkat chance of failure sebesar 100- 74,61= 25,39%.
Kesimpulan : Dengan melihat batas aman pada tingkat change of survival sebesar 70 %, maka secara umum jalur pipa Tanjung - Balikpapan masih termasuk kriteria aman. Oleh karena itu perlu tetap dilakukan pemantauan dan peningkatan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat risiko ini, terutama pada section yang mempunyai nilai risiko relative dibawah nilai ratarata 93,56 , seperti maintenance ROW dan patrol di sepanjang jalur pipa.

Introduction : Operation of crude oil distribution pipeline from Tanjung to Balikpapan of 232 km for 46 years has potential risks, namely flammable fluids, materials degradation during time operation, accumulation of peoples and increase of activities in pipeline circumstances, human errors during pipeline operation and maintenance. This pipeline risk analysis is perform to anticipate the above highlight risks during operation period and the results could be used by Pertamina and related parties as inputs for development of policies as well as safe and reliable operating systems.
Research: Overall relative risk score for the distribution pipeline is 93.56 from standard value of 90. The index sum as summation of .third party index + corrosion index+ design index + incorrect operation index is 298,45 of maximum value of 400. The index sum show the survival probability= (298.45 : 400) x 100% = 74.61%. It means the Tanjung-Balikpapan pipeline has chance of survival of 74.61% and in the opposite the chance of failure of 100 -74,61= 25,39%.
Conclusions: Considering the pipeline is on safe level and has change of survival above 70%, then we conclude that Tanjung - Balikpapan pipeline is on the risk tolerable category. However, the inspection and monitoring on certain segments that have higher risks scores shall be performed, such as ROW maintenance and pipeline petrols.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T32033
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahmud Anshory
"ABSTRACT
Industri minyak bumi dan gas dihadapkan pada risiko besar (high risk) terkait dengan kecelakaan yang berhubungan dengan kebakaran dan ledakan pada fasilitas produksi, salah satunya pada tangki produksinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi bahaya dan besar estimasi kebakaran yang mungkin terjadi pada tangki produksi di Stasiun Pengumpul Utama SPU-3 KSO PT Pertamina EP – PT Benakat Barat Petroleum menggunakan simulasi pyrosim fire modelling. Hasil penelitian menunjukkan tangki berisiko mengalami kebakaran dengan skenario unobstructed full liquid surface fire dengan bentuk pool fire. Laju pelepasan kalor yang dihasilkan sebesar 91.919,05 kW, dengan durasi kebakaran 48,19 jam, dan ketinggian api 13,48 meter. Radiasi terbesar adalah 20,43 kw/m2. Pemodelan pyrosim menunjukkan kisaran suhu 450o C dimana dengan kondisi tersebut hampir dipastikan terjadi kebakaran katastropik dengan 100% makhluk hidup mati dalam waktu satu menit dan cidera parah dalam waktu 10 detik.

ABSTRACT
Oil and gas industry faced high risk hazardous associated with accident-related fires and explosions in production facilities, such as in production tank. This study aims to determine the potential fire hazards and estimates fire accident that may occur in a production tank at Main Gatherring Station SPU-3 KSO PT Pertamina EP - PT Benakat Barat Petroleum using pyrosim fire modelling. The results showed the tank at risk of fire accident with “unobstructed full liquid surface fire” scenario with pool fire form. Fire may produce heat release rate at 91.919,05 kW, with the burning duration reached 48.19 hours, and a height of 13.48 meters fire. The biggest radiation is 20,43 kW/m2. Pyrosim fire modeling show 450o C for temperature range. In that condition is almost certainly be catastrophic fire with 100% living things die in one minute and serious injuries within 10 seconds."
2014
S56602
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihotang, Krisman J
"Kasus tumpahan minyak dan kebakaran sering terjadi di industry migas karena kegagalan safety protection layers. Tangki T-04, T-09, T-18 tangki minyak PPP PT X berpotensi mengalaminya, perlu dilakukan kajian pajanan kimia dan radiasi panas kebakaran terhadap manusia dan fasilitas di sekitarnya. Metode penelitian berupa potong lintang dengan pendekatan kuantitatif melakukan analisis pajanan kimia merkaptan dan benzene serta radiasi panas tumpahan minyak dan kebakaran. Penelitian ini mengumpulkan data dan simulasi pajanan kimia dan radiasi panas secara kuantitatif menggunakan software ALOHA. Didapatkan hasil pajanan merkaptan dan benzene di Jalan Raya Utara 1,33 ppm dan 379,68 ppm (gangguan kesehatan sementara), di Jalan Raya Selatan 0,142 ppm dan 40,72 ppm (tidak memberi dampak gangguan kesehatan), di Area Ruang Operator 2,9 ppm merkaptan (gangguan kesehatan sementara), benzene 829,79 ppm (gangguan kesehatan yang serius), di Kantor 1,18 ppm dan 338,45 ppm (gangguan kesehatan bersifat sementara). Pajanan radiasi panas di Jalan Raya Utara, Ruang Operator, Kantor dapat mengakibatkan kematian, di Jalan Raya Selatan berdampak luka bakar derajat dua. Radiasi panas juga mengakibatkan kebakaran tangki sekitar. SPL yang terpasang belum memadai sehingga kejadian darurat masih pada level risiko yang tidak dapat diterima. Direkomendasikan penambahan SPL pada tangki PT X untuk mengurangi risiko menjadi risiko yang dapat diterima

Oil spills, fires often occur in the oil and gas industry due to failure of safety protection layers. Tanks T-04, T-09, T-18 PT X's PPP oil tanks have the potential to experience this. It is necessary to study chemical exposure, fire heat radiation on humans and surrounding facilities. The research method is cross sectional with a quantitative approach to analyze chemical exposure and heat radiation from oil spills and fires. This study collects data and simulates chemical exposure, heat radiation quantitatively using ALOHA software. The results of exposure to mercaptans and benzene on the North Highway were 1.33 ppm and 379.68 ppm (temporary health problems), South Highway 0.142 ppm and 40.72 ppm (no impact on health problems), Operator Room Area 2,9 ppm mercaptans (temporary health problems), 829.79 ppm benzene (serious health problems), 1.18 ppm and 338.45 ppm in the office (temporary health problems). Heat radiation exposure on the North Highway, Operator's Room, Office can result in death, South Highway results second degree burns. Radiation heat also causes nearby tank fires. The installed SPL is inadequate, emergency event is unacceptable risk level. It is recommended to add SPL to the PT X tank to reduce the risk to an acceptable risk."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>