Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 72875 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Silvia Nofrina
"Pertumbuhan industri Indonesia yang semakin berkembang pesat berdampak pada peningkatan kebutuhan energi dan limbah industri yang membahayakan lingkungan. Salah satu metode yang tepat dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan metode adsorpsi. Komponen penting dalam metode ini adalah adsorbennya dan adsorben yang baik dan sudah banyak dikembangkan adalah karbon aktif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan karbon aktif dengan luas permukaan yang tinggi dengan bahan baku batubara bituminous Ombilin dan gas CO2 sebagai activating agent serta mengetahui perbandingan suhu dan waktu aktivasi terbaik terhadap pembentukan luas permukaan karbon aktif.
Proses aktivasi dilakukan dengan suhu 800°C, 850°C dan 900°C selama 60 menit, 90 menit dan 120 menit dengan laju alir gas CO2 yang berperan sebagai activating agent sebesar 400mL/menit. Luas permukaan tertinggi yang direpresentasikan dengan bilangan iod yaitu sebesar 440 mg/g dengan kondisi suhu aktivasi sebesar 900°C selama 120 menit. Berdasarkan penelitian yang dilakukan luas permukaan karbon aktif semakin besar seiring dengan peningkatan suhu dan waktu aktivasi.

Indonesia's industrial growth more rapidly and have an impact on energy demand and resulting industrial waste that endanger the environment. One of the appropriate methods in addressing these problems is by adsorption method. The important component in this method are the adsorbent and the good adsorbent and there have been many developed is activated carbon. The purpose of this research is to get activated carbon with high surface area with Ombilin bituminous coal as raw material and CO2 gas as the activating agent and also knowing the best variation temperature and time activation against the formation of the surface area of activated carbon.
The activation process is done with a temperature of 800°C, 850°C and 900°C for 60 minutes, 90 minutes and 120 minutes with a flow rate of CO2 gas as the activating agent of 400 mL/min. The highest surface area that is represented by the iodine number namely 440 mg/g with temperature of activation conditions 900°C for 120 minutes. Based on research can be concluded the surface area of activated carbon bigger along with increasing temperature and time of activation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47655
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rio Ferryunov Andie
"Adsorpsi umumnya dapat digunakan untuk penghilangan bau, warna, gas beracun, dan sebagainya. Adsorben yang umum dan banyak digunakan adalah karbon aktif. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan karbon aktif dari bambu betung sebagai bahan baku. Pemilihan bambu betung ini dikarenakan bambu betung merupakan tanaman yang sangat banyak ditemukan di Indonesia dan jumlahnya cukup berlimpah. Selain itu, bambu betung kaya akan kandungan karbon sehingga memiliki kriteria untuk dijadikan bahan baku pembuatan karbon aktif. Penelitian ini menggunakan gas CO2 sebagai aktivator dengan melakukan variasi temperatur aktivasi, 800°C, 850°C, 900°C dan variasi laju alir gas CO2 200 mL/menit, 300 mL/menit, 400 mL/menit. Aktivasi dilakukan selama 1 jam. Bilangan iod tertinggi sebesar 475,25 mg/g diperoleh dengan melakukan variasi temperatur aktivasi 900°C dan laju alir CO2 400 ml/menit. Sebagai pembanding, pada penelitian ini juga dilakukan pengujian bilangan iod terhadap karbon bambu sebelum aktivasi. Bilangan iod untuk karbon ini adalah 190,12 mg/g.

Adsorption generally can be used for removal of odors, colors, toxic gases, etc. Adsorbent that common used is activated carbon. This research purpose to produce activated carbon from betung bamboo as raw material. The selection of betung bamboo as raw material because betung bamboo is a plant that very common in Indonesia and is quite abundant. In addition, betung bamboo has rich carbon content so that it has the criteria to be used as raw materials for activated carbon. This research using CO2 as an activator by varying the activation temperature, 800°C, 850°C, 900°C and variations of flow rate 200 mL/min, 300 mL/min, 400 mL/min. Activation is done for 1 hour. Highest iodine number is 475,25 mg/g by varying the activation temperature 900°C and CO2 flow rate is 400 mL/min. In comparing, this research also test for iodine number of carbon before activation. Iodine number for this sample is 190,12 mg/g."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44268
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Tias Miranti
"Pada penelitian pembuatan karbon aktif dari bambu ini digunakan metode aktivasi kimia dengan menggunakan variasi activating agent, yakni H3PO4 dan KOH dengan rasio massa activating agent/massa karbon 1/1, 2/1, dan 3/1. Aktivasi dilakukan pada temperatur 700oC selama 1 jam. Luas permukaan tertinggi yang direpresentasikan dengan bilangan iodin sebesar 772,08 mg/g diperoleh dengan aktivasi menggunakan H3PO4 dengan rasio massa activating agent/massa karbon 3/1, sedangkan aktivasi menggunakan KOH diperoleh bilangan iodin tertinggi sebesar 744,92 mg/g dengan rasio massa activating agent/massa karbon 3/1. Sebagai pembanding, juga dilakukan pembuatan karbon aktif dengan metode aktivasi fisika dan diperoleh bilangan iodin karbon aktif sebesar 283,38 mg/g.

This research aims to produce activated carbon from bamboo as the raw materials. In this research controlled by the activation method using variation of activating agent, H3PO4 and KOH with a mass ratio of activating agent/carbon mass are 1/1, 2/1, and 3/1. It also performed at 700°C activation temperature for 1 hour. The highest iodine number of 772.08 mg/g obtained by activation using H3PO4 with a mass ratio of activating agent/carbon mass 3/1, whereas activation with KOH obtained the highest iodine number of 744.92 mg/g with a mass ratio of activating agent/carbon mass 3/1. For comparison, the study was also carried out the manufacture of activated carbon by physical activation method and the iodine number of activated carbon obtained at 283.38 mg/g."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43804
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Laksita Utami
"Pada penelitian ini dilakukan produksi karbon aktif untuk keperluan medis dengan bahan baku kulit kacang menggunakan K2CO3 sebagai activating agent. Pengaruh suhu dan durasi aktivasi terhadap luas permukaan dan daya adsorpsi karbon aktif dianalisis. Proses aktivasi dilakukan pada variasi suhu 600°C, 700°C, 800°C dan durasi aktivasi pada variasi 60, 90, dan 120 menit. Luas permukaan karbon aktif yang direpresentasikan dengan Bilangan iodin dan daya adsorpsi terhadap methylene bluetertinggi adalah sebesar 1095 m2/g dan 299 mg/gdiperoleh pada suhu aktivasi 800°C selama 120 menit. Dibandingkan dengan indeks standar dari Depkes Indonesia dan United States Pharmacopeia, medicinal activated carbon dari kulit kacang ini mampu memenuhi standar kualitas Bilangan iodin dan daya adsorpsi terhadap methylene blue untuk digunakan dalam dunia medis.

This research aims to produce activated carbon for medicinal use from peanut shell using K2CO3 as an activating agent. The influence of the activation temperature and activation time on the surface area and Methylene Blue adsorpsion capacity was studied. The activation temperature was varied at 600°C, 700°C, and 800°C, and activation time was varied at 60, 90, and 120 minutes. The highest surface area represented by Iodine number and adsorptive capacity of methylene blue was 1095 m2/g and 299 mg/g, obtained by activation temperature of 800°C and activation time of 120 minutes. Compared with the quality index of Depkes Indonesia and United States Pharmacopeia standards, this peanut shellbased medicinal activated carbon fulfiled Iodine number and adsorptive power of methylene blue quality to be used for medicinal use"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55449
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Yulian
"Adsorpsi merupakan suatu teknik separasi yang cukup populer dan pengaplikasiannya yang cukup banyak di dalam suatu industri. Diperlukan alternatif bahan baku untuk menggantikan batu bara sebagai bahan untuk membuat karbon aktif , maka bambu andong (Gigantochloa Verticillata) bisa jadi salah satu alternatif karena memiliki nilai karbon serta porositas yang cukup tinggi. Metode aktivasi karbon aktif yang dipilih adalah metode aktivasi kimia dengan activating agent yang digunakan adalah ZnCl2 dan CO2.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan temperatur dan waktu aktivasi yang tepat agar bisa memproduksi karbon aktif dengan luas permukaan yang besar. Luas permukaan tertinggi sebesar 1376 m2/g diperoleh dengan aktivasi selama 90 menit dengan suhu 800 oC. Sebagai pembanding, pada penelitian ini juga dilakukan pembuatan karbon aktif dengan metode aktivasi fisika dan diperoleh luas permukaan karbon aktif sebesar 840 m2/g.

Adsorption is a separation technique that is quite popular and its application are pretty much in a industry. Production of activated carbon is using a lot of coal (bituminous coal), but its availability is diminishing and can not be renewed.It is necessary to utilise another alternative and bamboo carriage (Gigantochloa Verticillata) could be an alternative for carbon source considering that its porosity is quite high. Activating agents used are ZnCl2 and CO2.
This research was conducted with the aim of obtaining an optimum temperature and time of activation in order to produce activated carbon with high surface area. The highest surface area achieved by the present research is 1376 m2 / g similar which requires by activation for 90 minutes at a temperature of 800 oC. In comparison, the study also using physical activation method obtained a surface area was 840 m2 / g.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55033
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Randy Anggriany
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh karbon aktif berbahan dasar tempurung kelapa sawit dengan bahan pengaktif ZnCl2 terhadap penurunan konsentrasi gas CO serta penjernihan asap kebakaran. Proses aktivasi dilakukan secara kimia dan fisika. Karbonisasi dilakukan pada suhu 400oC selama 2 jam lalu dilanjutkan dengan aktivasi kimia dengan ZnCl2 dengan konsentrasi 25%. Aktivasi fisika dilakukan dengan mengalirkan gas N2 selama 1 jam pada suhu 850 ºC dan dilanjutkan dengan mengaliri gas CO2 selama 1 jam pada suhu 850 ºC.
Penelitian ini menghasilkan karbon aktif yang memenuhi Standar Industri Indonesia dengan luas permukaan sebesar 743 m2/gram, kadar air 14,5%, dan kadar abu total 9,0%. Selain itu karbon aktif yang dihasilkan juga dapat diaplikasikan untuk mengadsorpsi gas CO dari hasil kebakaran dengan persen adsorpsi gas CO sebesar 11,3% pada ukuran partikel 50-37 μm.

This research was conducted to determine the effect of activated carbon made from coconut palm with ZnCl2 as activating agent to decrease the concentration of CO gas and fire fumes purification. The activation process is done chemically and physically. Carbonization was carried out at 400oC for 2 hours and then followed by chemical activation with ZnCl2 at concentrations of 25%. Physical activation is done by flowing N2 gas for 1 hour at 850ºC and followed by flowing CO2 gas for 1 hour at 850ºC.
This research produces activated carbon which follows Indonesian Industry Standard with surface area 743 m2/gram, water content 14.5%, and total ash content 9.0%. The activated carbon produced can also be applied to adsorb CO gas from the fire with the percent adsorption of CO gas by 11.3% in the particle size of 50-37 μm.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46908
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anthonyus Chrisman
"Skripsi ini membahas tentang proses pembuatan karbon aktif dari batubara subbituminus sumatera selatan. Karbon aktif adalah senyawa karbon yang telah ditingkatkan daya adsorpsinya dengan melakukan proses karbonisasi dan aktivasi.
Pada penelitian ini proses karbonisasi dilakukan dengan memvariasikan lamanya proses karbonisasi dan debit menambahkan gas (O2) dengan debit 10 ml/menit dan gas N2 dengan debit 80 ml/menit dan pada proses oksidasi dilakukan dengan memvariasikan debit aliran oksigen yaitu 10 ml/menit, 50 ml/menit, 100 ml/menit, sedangkan pada proses aktivasi dilakukan dengan menggunakan gas CO2 sebagai absorbat. Kemudian didapat nilai burn off yang akan digunakan untuk menganalisa baik atau tidaknya karbon aktif tersebut.
Bahan dasar karbon aktif adalah seluruh material yang memiliki unsur karbon, seperti kayu, kulit kacang, tulang, cangkang kelapa, cangkang kelapa sawit, batubara dan lain-lain (Marsh, Harry and Francisco Rodriguez-Reinoso, 2006).

This minithesis is countain about the proces to make the activated carbon from South Sumatera Coal. Activated Carbon is Carbon compound, which has increase power adsorption with the proces of Carbonisation and aktivation.
In this research the process of Carbonisation is doing with make variation of debit the flow gas oksigen (O2) and mixed them with gas N2, and in proces of activation is doing with the CO2 gas as absorbat.
The substance of activated carbon is whole material which have Carbon element, like wood, peanut skin, bone, coconut shell, coal etc. (Marsh, Harry and Francisco Rodriguez-Reinoso, 2006).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50742
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alyssa Ulfatun Jannah
"Sektor transportasi merupakan penyumbang terbesar pencemaran udara, di mana emisi gas buang CO, CO2, dan HC berdampak negatif terhadap kesehatan dan lingkungan. Karbon aktif dapat digunakan sebagai adsorben gas buang kendaraan bermotor (sepeda motor). Bonggol jagung berpotensi digunakan sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif karena memiliki kandungan lignoselulosa yang tinggi. Pembuatan karbon aktif bonggol jagung dilakukan melalui tahap preparasi dan dehidrasi, aktivasi kimia pertama menggunakan larutan KOH 20% b/v dengan perbandingan massa sampel terhadap larutan 1:4 selama 24 jam, karbonisasi pada suhu 500℃ selama 2 jam dan diayak dengan ukuran 60 mesh, dilanjutkan dengan aktivasi kimia kedua menggunakan variasi KOH 1% b/v, 3% b/v, dan 5% b/v dengan rasio dan waktu yang sama seperti aktivasi kimia pertama. Sampel yang didapatkan kemudian diaktivasi fisika menggunakan gas N2 0,15 NL/menit pada suhu 600℃ selama 1 jam. Karbon aktif yang didapatkan, kemudian diimpregnasi menggunakan larutan MgO 1 M dengan variasi rasio massa sampel terhadap volume larutan adalah 1:5, 1:10, dan 1:15. Proses aktivasi kimia dua tahap berpengaruh memperbesar karakterisasi iodin yang dihasilkan, sedangkan impregnasi MgO akan menurunkan karakterisasi iodin yang dihasilkan dan meningkatkan efektivitas penjerapan gas buang. Sampel dengan karakterisasi iodin terbaik didapatkan pada sampel AK2F 5% dengan luas permukaan 1142,77 m2 /gr, sedangkan sampel dengan efektivitas penurunan gas buang terbaik didapatkan pada sampel impregnasi 1:10 dengan penurunan gas buang CO, CO2, dan HC sebesar 52,05%, 56,80%, dan 73,96%. Berdasarkan hal tersebut, karbon aktif bonggol jagung dapat dijadikan alternatif adsorben dalam adsorpsi gas buang emisi kendaraan bermotor (sepeda motor).

The transportation sector is the largest contributor to air pollution, where exhaust emissions of CO, CO2, and HC have a negative impact on health and the environment. Activated carbon can be used as an adsorbent for exhaust gases of motor vehicles (motorcycles). Corncob has the potential to be used as a raw material for making activated carbon because it has a high lignocellulose content. The manufacture of corncob activated carbon was carried out through the preparation and dehydration stage, the first chemical activation using a 20% w/v KOH solution with a sample ratio to a 1:4 solution for 24 hours, carbonization at a temperature of 500℃ for 2 hours and sifted with a size of 60 mesh, followed by the second chemical activation using a KOH variation of 1% w/v, 3% w/v, and 5% w/v with the same ratio and time as the first chemical activation. The samples obtained were then activated by physics using N2 gas of 0.15 NL/min at a temperature of 600℃ for 1 hour. The activated carbon obtained, then impregnated using a solution of MgO 1 M with variations in the ratio of sample mass to solution volume are 1:5, 1:10, and 1:15. The two-stage chemical activation process has an effect on enlarging the characterization of iodine produced, while mgo impregnation will decrease the characterization of the iodine produced and increase the effectiveness of exhaust gas absorption. The sample with the best iodine characterization was obtained in sample AK2F 5% surface area of 1142.77 m2 /gr, while the sample with the best exhaust gas reduction effectiveness was obtained in impregnatation samples of 1: 10 with a decrease in CO, CO2, and HC exhaust gases by 52.05%, 56.80%, and 73.96%. Based on this, corncob activated carbon can be used as an alternative adsorbent in the adsorption of exhaust gas emissions from motor vehicles (motorcycles)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edma Nadhif Oktariani
"Meningkatnya kebutuhan akan transportasi mengakibatkan meningkatnya pencemaran udara akibat emisi gas buang kendaraan bermotor dalam bentuk gas-gas berbahaya seperti karbon monoksida (CO) dan hidrokarbon (HC). Untuk mengatasi ini, limbah sekam padi dipilih menjadi bahan baku pembuatan karbon aktif sebagai adsorben gas buang CO dan hidrokarbon karena mengandung selulosa yang tinggi. Metode aktivasi limbah sekam padi dilakukan malalui aktivasi kimia dan fisika. Aktivasi kimia menggunakan NaOH dan KOH sebagai activating agent sedangkan aktivasi fisika menggunakan N2. Karbon aktif hasil aktivasi kimia fisika ini akan dimodifikasi dengan MgO agar kapasitas adsorpsi dalam menyerap CO dan hidrokarbon dapat meningkat. Karakterisasi yang digunakan adalah uji bilangan iod, SEM, dan EDX. Dari uji bilangan iodin diperoleh luas permukaan karbon aktif teraktivasi kimia KOH 75% sebesar 1851,52 m2/g. Berikutnya, karbon aktif termodifikasi MgO diuji kapasitas adsorpsinya. Dari hasil uji emisi gas buang diperoleh karbon aktif dengan modifikasi MgO 1% memperoleh hasil terbaik dengan mampu mengadsorpsi gas CO sebesar 90,54% dan gas HC sebesar 62,84%.

The increasing need for transportation causes problems. The biggest problem that arises from this is the catastrophic air pollution caused by motor vehicle exhaust in the form of dangerous gases such as carbon monoxide (CO) and hydrocarbons (HC). To overcome this, rice husk was chosen to be the raw material for making activated carbon as an adsorbent for CO exhaust gas and hydrocarbons due to its high cellulose content. The activating method of rice husk waste is carried out through chemical and physical activation. In this research, chemical activation used is NaOH and KOH as activating agents while physical activation uses N2. The activated carbon from chemical activation will be modified with MgO to increase the adsorption capacity to absorb CO and hydrocarbons. The characterization used is the iodine number test, SEM, and EDX. From the iodine test, the best surface area of activated carbon is obtained in physical-chemical activated carbon with 75% KOH, which is 1841,52 m2/g. Afterwards, activated carbon that has been modified withMgO is tested for its adsorption capacity. It is found that activated carbon with 1% MgO has the best adsorption capacity which capable of adsorbing CO and HC emissions 90,54% and 62,84% respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ikhsan Asy`ari
"Pada penelitian ini dilakukan produksi karbon aktif berbahan baku jerami padi dengan karbonisasi dan dilanjutkan dengan aktivasi kimia menggunakan K2CO3. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh lama waktu dan suhu aktivasi pada tahap aktivasi kimia terhadap luas permukaan karbon aktif. Proses aktivasi dilakukan pada variasi suhu 700°C, 800°C, 900°C dan lama waktu aktivasi divariasikan selama 60 menit, 90 menit, dan 120 menit. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa peningkatan suhu dan lama waktu aktivasi menyebabkan luas permukaan terus mengalami peningkatan hingga suhu aktivasi 900oC dan lama waktu selama 90 menit. Luas permukaan karbon aktif tertinggi sebesar 1.003 m2/g diperoleh dengan aktivasi pada suhu 900oC dan lama waktu selama 90 menit.
Activated carbon from rice straw waste is produced in this research with carbonization and followed by chemical activation using potassium carbonate. This research aims to analyze the effect of duration and temperature in activation process. The activation process is held in 700°C, 800°C, 900°C of temperature and 60, 90 and 120 minutes of duration. It shows that surface area is increased by the increasing of activation temperature and duration except the activated carbon with 900°C of activation temperature and 120 minutes of activation duration. Highest surface area is 1,003 m2/g from activated carbon with 900°C of activation temperature and 90 minutes of activation duration."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54799
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>