Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 105043 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Venny Christinna Anggraeni
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus betina melalui gigitan saat menghisap darah manusia. DBD merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Jakarta khususnya di Kelurahan Cempaka Putih Barat dan Cempaka Putih Timur sehingga perlu dilakukan pemberantasan vektornya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi keberadaan larva Aedes sp. pada container di luar rumah pada daerah yang telah diberi Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) dan tidak diberi Bti sehingga dapat diketahui perbedaan keberadaan larva pada kedua daerah tersebut.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain cross sectional. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 25 April 2010 terhadap 100 rumah di Kelurahan Cempaka Putih Timur dan Kelurahan Cempaka Putih Barat, dengan menggunakan single larva method dan dianalisis dengan Chi-square. Dari penelitian pada daerah yang telah diberi Bti sebelumnya diperoleh hasil container positif larva sebanyak 15 dan container negatif larva sebanyak 58. Sedangkan pada daerah yang tidak diberi Bti diperoleh hasil container positif larva sebanyak 4 dan container negatif larva sebanyak 56 container. Berdasarkan uji chi square diperoleh bahwa terdapat perbedaan bermakna antara daerah yang diberi Bti dan tidak diberi Bti (p=0,023).
Hasil penelitian menunjukkan jumlah larva positif pada daerah yang diberi Bti jauh lebih besar jika dibandingkan dengan yang tidak diberi Bti. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara Bti dengan keberadaan larva Aedes sp pada container di luar rumah.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a disease which is caused by Dengue Virus transmitted by Aedes aegypti and Aedes albopictus mosquito. DHF becomes a public health problem in Jakarta, especially in Cempaka Putih Barat and Cempaka Putih Timur, therefore an effective vector control is needed.
The objective of this research is for knowing distribution of Aedes sp. larvae existence in the outdoor container in two different regions, which had been given and had not been given Bacillus thuringiensis israelensis (Bti), so that the difference of larvae’s existence in both regions can be known.
This research was conducted using cross sectional design. Data were collected at 25th April 2011 from 100 houses with single larvae method and was analyzed using Chi-square. It was found in region which had been given Bti that positive larvae container were 15 and the negative larvae container were 58. While, on the region that had not been given Bti, the positive larvae container were 4 and the negative larvae container were 56. Based on chisquare test, it was found that there were significant differences between regions which had been given and had not been given Bti (p = 0.023).
The results showed that the amount of positive larvae in the given Btiregion was larger than in the not given Bti region. In conclusion, there is no correlation among Bti with the existence of Aedes sp. larvae in the outdoor container.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuril Rahmatika
"Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah salah satu masalah kesehatan di Indonesia, salah satunya di Kecamatan Cempaka Putih. Untuk mengurangi terjadinya masalah tersebut, perlu dilakukan pemberantasan vektornya. Upaya pemberantasan vektor dilakukan dengan memberikan Bti pada setiap kontainer TPA. Vektor DBD lebih banyak ditemukan di dalam rumah daripada di luar rumah. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui keberadaan larva Aedes sp. pada kontainer dalam rumah di RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Timur dan RW 03 Cempaka Putih Barat setelah pemberian Bti. Desain penelitian yang digunakan ialah cross sectional.
Penelitian ini dilakukan pada 100 rumah di RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Timur dan 100 rumah di RW 03 Cempaka Putih Barat. Pengambilan data larva dengan cara single larva method. Identifikasi larva dilakukan di Laboratorium Parasitologi FKUI. Setelah mendapatkan data, dilakukan analisis data dengan Chi square test. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan jumlah kontainer yang terdapat larva pada daerah yang diberi Bti ialah 25 dan jumlah kontainer yang tidak terdapat larva ialah 177. Sementara itu, jumlah kontainer yang terdapat larva pada daerah yang tidak diberi Bti ialah 18 dan jumlah kontainer yang tidak terdapat larva ialah 224.
Pada analisis data, didapatkan nilai p sebesar 0,080 yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna antara kedua daerah tersebut setelah pemberian Bti. Jumlah jentik lebih banyak ditemukan pada daerah perlakuan daripada daerah kontrol. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa keberadaan larva tidak dipengaruhi oleh pemberian Bti.

Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is one of the public health problems in Indonesia especially at Cempaka Putih. Therefore, there must reduce the problem of combating the DHF’s vector. Bti can be given to the every container which is filled with water and often used on daily activities. The DHF’s vector found seen inside houses. So, the aim of this research is to know the existance of Aedes sp larvae in container after giving Bti inside the house in Cempaka Putih. The design research is using cross sectional study.
The cross sectional study obtained the data from a hundred houses on 25th April 2010. The data was collected using the single larvae method. Then, on 26th April 2010, the writer identified the data. After all of the data was identified, the writer analyzed it with Chi square test.
It was found in the area which had been given Bti, the positive larvae container is 25 and the negative larvae container is 177. While, it was found in the area which had not been given Bti, the positive larvae container is 18 and the negative larvae container is 224. From that analysis, the writer got 0,08 of the p score. It shows that there is not an association of the DHF's vector existence between Cempaka Putih Timur and Cempaka Putih Barat. DHF's vector is found more excessive in treatment area than in control area. Therefore, the conclusion is the existence of larvae is not influenced by giving Bti.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Liana Srisawitri
"Penyakit demam berdarah dengue (DBD) hingga saat ini masih merupakan masalah kesehatan yang memprihatinkan di Indonesia. Salah satu wilayah di Jakarta yang tercatat memiliki jumlah kasus DBD yang tinggi adalah Kelurahan Cempaka Putih Barat. Pencegahan DBD dapat dilakukan dengan cara memberantas vektor penyakitnya, yaitu nyamuk Aedes sp.. Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) dapat menghasilkan protein kristal yang spesifik beracun bila dicerna oleh larva nyamuk, terutama larva nyamuk Aedes sp.. Tidak jarang masyarakat melupakan container yang berada di luar rumah sehingga menjadi potensial sebagai tempat perindukan nyamuk Aedes sp.. Pada penelitian ini dilakukan survei untuk mengetahui keberadaan larva Aedes sp. pada container yang berada di luar rumah setelah mendapat Bti.
Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional analitik. Pengambilan data dilakukan di RW 03 dan RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat pada tanggal 25 April 2010. RW 03 tidak mendapat Bti sebelumnya dan RW 07 telah mendapat Bti sebelumnya. Survei dilakukan di 100 rumah di masing-masing RW dengan metode single larva method. Di RW 03 didapatkan nilai HI 17%, CI 7,28%, dan BI 22, sedangkan di RW 07 diperoleh nilai HI 11%, CI 4,86%, dan BI 12. Di RW 03 ditemukan 4 container yang positif larva Aedes sp. dan 56 container yang negatif, sedangkan di RW 07 ditemukan 2 container yang positif dan 29 container yang negatif.
Pada uji kemaknaan Fischer Exact Test yang dilakukan pada data jumlah container tersebut didapatkan nilai p=1,000 sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang bermakna. Hal ini diperkirakan terjadi karena alasan-alasan: tidak diberikannya Bti sebelum survei pada container non-TPA, kurang efektifnya Bti formulasi cair yang digunakan, dan kurangnya perhatian warga terhadap keadaan container yang terletak di luar rumah.

Until this moment, dengue haemorrhagic fever (DHF) disease is still a concerned health problem in Indonesia. One of the regions in Jakarta which is known to have high DHF case rate is Kelurahan Cempaka Putih Barat. DHF prevention can be done by removing the vector of the disease, Aedes sp. mosquito. Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) can produce a spesific protein crystal which will be spesifically poisonous if it is digested by mosquito larva, especially Aedes sp. larva. People often forget about outside house containers. Because of this, these containers become potential as brood places of Aedes sp. mosquito. In this research, a survey is held to know about the presence of Aedes sp. larva in outside house containers after getting Bti.
This research uses analitical crosssectional design. The data was taken in RW 03 and RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat on April 25th, 2010. RW 03 didn’t get Bti before while RW 07 did. The survey was held in 100 houses of each RW, using single larva method. In RW 03, HI score 17 %, CI score 7,28%, and BI score 22 were obtained, whereas in RW 07 the scores were 11%, 4,86%, and 12. In RW 03 there were 4 larva-positive containers and 56 larva-negative containers which were found, while in RW 07 there were 2 positive containers and 29 negative ones.
The Fischer Exact Test which was held on the container data showed the p score=1,000 which conclude that there wasn't any significant difference. This is expected to happen because Bti wasn’t given to non-TPA containers, Bti used was in liquid formulation which is less effective, and the people pay less attention to the condition of their outside house containers.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedicta Mutiara Suwita
"Satu-satunya cara pemberantasan Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah dengan memberantas vektor nyamuk, sehingga diperlukan metode yang efektif dan tidak berbahaya bagi organisme non-target. Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) adalah metode pemberantasan larva nyamuk yang memenuhi kriteria tersebut. Dalam penelitian cross-sectional ini dilakukan survei larva dengan single larval method pada container non-tempat penampungan air (non-TPA) di dua daerah, yaitu RW 03 (tidak mendapat Bti) dan RW 07 (mendapat larutan Bti). Hasil penelitian menunjukkan dispenser sebagai container non-TPA positif larva terbanyak, dan keberadaan larva Aedes antardaerah tidak berbeda bermakna. Hal ini disebabkan Bti formulasi larutan tidak efektif memberantas larva Aedes yang bottom feeder.

The only way to eradicate Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is by eradicating the mosquito vector, therefore we need an effective and safe eradication method, for example Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). In this cross-sectional research, survey is done by single larval method on non-water-reservoir containers at two regions, RW 03 (not given Bti) and RW 07 (given Bti). Result shows that dispensers are the highest quantity of positive container, and the presence of Aedes larval in the two regions is not significantly different. This is because Bti in liquid formula is not effective to eradicate Aedes larval which is bottom feeder."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lyriestrata Anisa
"Demam Berdarah Dengue (DBD) termasuk masalah kesehatan yang belum terselesaikan dengan baik di Indonesia, antara lain di Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat. Berbagai metode pemberantasan telah dilakukan namun belum menunjukkan hasil yang maksimal. Hal tersebut mendorong peneliti untuk mencari alternatif lain yakni menggunakan Bacillus thuringiensisisraelensis (Bti) formulasi cair untuk memberantas larva Aedes sp. Oleh karena itu, peneliti melakukan survey entomologi untuk mendapatkan data dasar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui densitas dan distribusi Aedes sp. di Cempaka Putih Timur sesudah diberi Bti dan Cempaka Putih Barat tanpa diberi Bti. Penelitian menggunakan desain cross-sectional yang dilakukan di 100 rumah pada tanggal 25 April 2010 di Cempaka Putih Timur dan Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat. Data diambil dengan single-larvae method, kemudian larva diidentifikasi di laboratorium Parasitologi FKUI serta dianalisis dengan uji Chisquare.
Dari penelitian 100 rumah di Cempaka Putih Timur Tempat Penampungan Air (TPA) sebanyak 152. Sedangkan penelitian 100 rumah di Cempaka Putih Barat 230 TPA. Jumlah TPA positif larva di Cempaka Putih Barat (18) lebih banyak dibandingkan TPA di Cempaka Putih Timur (15), dan kemudian dilakukan uji Chi-square didapatkan nilai p = 0,487 yang artinya tidak terdapat perbedaan bermakna. Disimpulkan bahwa keberadaan larva Aedes sp. di TPA yang diberi Bti formulasi cair masih tinggi sehingga perlu penelitian lebih lanjut menggunakan formula slow-release.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is an unresolved health problem well in Indonesia especially in Cempaka Putih Timur and Cempaka Putih Barat. Various methods of eradication have been made but not yet showing maximum results. It encourages researcher to look for other alternatives that use Bacillus thuringiensis israelensis (BTI) liquid formulation to eradicate larvae of Aedes sp. Therefore, researcher conducted a survey to obtain baseline data entomology.
This study aims to determine the distribution and the density of Aedes sp. in Cempaka Putih Timur after being BTI and Cempaka Putih Barat without being BTI. This cross-sectional study obtained the data from 100 houses on 25 th April 2010 in Cempaka Putih Timur and Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat. The data was collected using the single larval method, larvae identification in parasitological laboratory FKUI and analyzed by Chi-square test.
From 100 houses were observed in Cempaka Putih Timur, 152 Water Container (TPA) were found. From 100 houses were observed in Cempaka Putih Barat, 230 TPA were found. The number of positive larva TPA in Cempaka Putih Barat (18) more than the TPA in Cempaka Putih Timur (15). However, the p = 0.487 on Chi-square test, which means there is no significant difference. It is concluded that the existence of Aedes sp. larvae in TPA after being Bti liquid formulation is high.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rahmad Putra
"Bacillus thuringiensis israelensis adalah agen biologis yang dapat digunakan untuk mengkontrol Aedes sp. Namun, efek residu dari Bti di kontainer yang biasa ada di rumah tangga (plastik, semen, dan keramik) masih belum diketahui. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek residu Bti pada eksperimen semilapangan. Pada penelitian ini digunakan 100 larva instar tiga dari Ae. aegypti dan Ae. albopictus yang dikembangbiakan di labolatorium Parasitology. Larva kemudian dimasukan ke kontainer yang dibuat dari plastik, semen, dan keramik dan mengandung 4 ml/m2 Bti. Untuk mensimulasikan kondisi yang ada di lapangan, setiap kontainer diberikan perlakuan dengan dikuras air dan tidak dikuras. Eksperimen ini dihentikan ketika mortalitas dari Ae. aegypti dan Ae. albopictus di bawah 70%.
Hasil penelitian menunjukan bahwa efek residu Bti terhadap Ae. aegypti dan Ae. albopictus sama ( dua minggu). Tidak ada perbedaan bermakna mortalitas pada Ae. aegypti dan Ae. albopictus dengan kedua perlakuan, dikuras airnya atau tidak dikuras (plastik, semen, dan keramik). Namun, pada kontainer terdapat perbedaan bermakna. Kesimpulan, Bti tidak digunakan untuk mengkontrol Aedes sp di lapangan karena efek residu yang hanya bertahan dua minggu.

Bacillus thuringiensis israelensis is a biological agent that can be used to control Aedes sp. However, the residual effect of Bti in common household container in Indonesia ( plastic, concrete, and ceramic) is still unknown. The aim of the study is to know residual effect of Bti against Aedes sp in semi-field experiment. This study used 100 third instar larvae of Ae. aegypti and Ae. albopictus that breed in the parasitology laboratorium. The larvae were introduced to container made of the plastic, concrete, and ceramic contain 4 ml/m2 Bti. To simulate condition in the field setting, each containers were given treatment water replaced and nonwater replaced. The experiment stopped when the mortality of the larvae Ae. aegypti and Ae. albopictus below 70%.
The result showed that residual effect of Bti against Ae. aegypti was the same with Ae. albopictus (two weeks). No significant difference in the mortality of Ae. aegypti and Ae. albopictus either the water was replaced or not replaced (plastic and concrete container). However, in ceramic container there was significant different. In conclusion, Bti could not be used to control Aedes sp in the field since its residual effect was only two weeks.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Febbysinta Dewi
"Efektivitas Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) sebagai larvasida biologis telah terbukti secara laboratoris. Namun demikian efektifitas untuk pengendalian Demam Dengue di masyarakat masih perlu diuji mengingat banyak faktor yang terkait dengan kondisi dan perilaku masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitas Bti dalam menurunkan jumlah TPA dalam rumah yang mengandung larva Aedes aegypti dan menurunkan House Index (HI), Container Index (CI), Breteau Index (BI) dan meningkatkan Angka Bebas Jentik (ABJ). Penelitian ini menggunakan metode kuasi-eksperimental dengan aplikasi Bti sebagai intervensi. Pengumpulan data dilakukan di 106 rumah di Cempaka Putih Timur (daerah intervensi) dan 116 rumah di Cempaka Putih Barat (daerah kontrol) pada tanggal 28 Maret 2010 (kunjungan pertama) dan 25 April 2010 (kunjungan kedua) dengan menggunakan single larval method. Didapatkan bahwa HI, CI, BI menurun masing-masing 12%, 8,94%, 22 dan ABJ meningkat 12% pada kunjungan kedua di Cempaka Putih Timur. Karakteristik TPA dalam rumah di kedua daerah tidak berbeda bermakna secara statistik, kecuali dalam hal volume air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna antara proporsi TPA dalam rumah yang positif larva Aedes aegypti di kedua daerah sebelum dan sesudah aplikasi Bti. Dapat disimpulkan aplikasi Bti belum efektif dalam menurunkan jumlah kontainer dalam rumah yang positif larva Aedes aegypti. Perlu perhatian terhadap kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat agar efektivitas Bti dapat tercapai.

The effectiveness of Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) as biological larvacide has been proven laboratorically. However, the effectiveness in Dengue Hemorrhagic Fever in community needs to be proven since there are so many factors that are correlated with community behavior and condition. This study aims to determine the effectiveness of Bti in decreasing the total of inner house containers which have Aedes aegypti larvae and in decreasing House Index (HI), Container Index (CI), Breteau Index (BI) and in increasing Larva Free Index (LFI). It uses quasi-experimental method with Bti application as the intervention. The data collection was conducted in 106 houses in Cempaka Putih Timur (intervention area) and 116 houses in Cempaka Putih Barat (control area) in 28th March 2010 (the first visit) and 25th April 2010 (the second visit) by using single larval method. It was found that HI, CI, BI decreased 12%, 8,94%, 22 and FLI increased 12% in the second visit in Cempaka Putih Timur. The characteristics of the inner house containers of both areas weren't statistically significant difference, except in their water volume. The result shows that there wasn't statistically significant difference of the proportion of inner house containers which have Aedes aegypti larvae in both areas before and after Bti application. It is concluded that Bti application hasn't been effective in decreasing the total of inner house containers which have Aedes aegypti larvae. Environment condition and community behavior need to be observed so the effectiveness of Bti can be achieved."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Benedicta Mutiara Suwita
"Satu-satunya cara pemberantasan Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah dengan memberantas vektor nyamuk, sehingga diperlukan metode yang efektif dan tidak berbahaya bagi organisme non-target. Bacillus thuringiensis israelensis (Bti) adalah metode pemberantasan larva nyamuk yang memenuhi kriteria tersebut. Dalam penelitian cross-sectional ini dilakukan survei larva dengan single larval method pada container non-tempat penampungan air (non-TPA) di dua daerah, yaitu RW 03 (tidak mendapat Bti) dan RW 07 (mendapat larutan Bti).
Hasil penelitian menunjukkan dispenser sebagai container non-TPA positif larva terbanyak, dan keberadaan larva Aedes antardaerah tidak berbeda bermakna. Hal ini disebabkan Bti formulasi larutan tidak efektif memberantas larva Aedes yang bottom feeder.

The only way to eradicate Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is by eradicating the mosquito vector, therefore we need an effective and safe eradication method, for example Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). In this cross-sectional research, survey is done by single larval method on non-water-reservoir containers at two regions, RW 03 (not given Bti) and RW 07 (given Bti).
Result shows that dispensers are the highest quantity of positive container, and the presence of Aedes larval in the two regions is not significantly different. This is because Bti in liquid formula is not effective to eradicate Aedes larval which is bottom feeder
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Christopher Surya Suwita
"Demam berdarah dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia terutama di DKI Jakarta yang memiliki insidens DBD tertinggi di Asia Tenggara.Pemberantasan DBD hingga kini hanya dapat dilakukan melalui pemberantasan vektor antara lain dengan pengendalian biologis menggunakan Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas Bti cair dalam menurunkan kepadatan Ae.aegypti. di daerah zona merah DBD yaitu Kecamatan Cempaka Putih (Kelurahan Cempaka Putih Barat dan Kelurahan Rawasari, Jakarta Pusat. Penelitian ini menggunakan desain quasi-eksperimental dengan intervensi aplikasi Bti cair dengan konsentrasi 4 mL/m2. Survai entomologi dilakukan di 100 rumah menggunakan single larval method pada bulan Maret dan April 2010. Efektivitas Bti dianalisis dengan uji McNemar.Sebelum aplikasi Bti di Kelurahan Rawasari didapatkan 15 TPA positif larva Ae.aegypti dari 203 TPA dan di Kelurahan Cempaka Putih Barat didapatkan 9 TPA positif larva Ae.aegypti dari 189 TPA. Sesudah aplikasi Bti di Kelurahan Rawasari masih didapatkan 12 TPA positif larva Aedes sedangkan di Kelurahan Cempaka Putih Barat tidak didapatkan penurunan container positif larva Ae.aegypti (uji McNemar p=0,629). Disimpulkan Bti tidak efektif menurunkan kepadatan populasi Ae.aegypti.

Abstract
Dengue hemorrhagic fever (DHF) is apublic health problemin Indonesia, especially in Jakarta, whichhasthe highest incidence of DHF in South East Asia. So far DHF control can only be done through vector (Ae.aegypti) elimination including biological control using Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). The purpose of this study was to determine the effectiveness of liquid Bti in decreasing the density of Ae.aegypti in DHF red zone in District Cempaka Putih (West Cempaka Putih Village and Rawasari Village, Central Jakarta). This study used quasi-experimental design with liquid Bti application on 4 mL/m2 concentration as the intervention. Entomology survey was conducted in100 houses using a single method larval in March and April 2010. Effectiveness of Bti was analyzed by McNemar test. Prior Bti applications in the Rawasari Village, 15 of 203 water containers were positive with Ae.aegypti larvae and in the West Cempaka Putih Village 9 of 189 water containers was positive. After application of Bti in the Rawasari Village,12 water containers were still positive while in the West Cempaka Putih no reduction of Aedes aegypti larvae (McNemar test p=0.629) was found. It is concluded that Bti is not effective in controlling the population density of Ae.aegypti."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan yang masih
menjadi ancaman bagi masyarakat di Indonesia, terutama di Kelurahan Cempaka
Putih Barat, Jakarta Pusat sehingga perlu dilakukan pemberantasan vektor DBD.
Pemberantasan vektor DBD perlu ditekankan pada container dalam rumah karena
tempat perindukan utama Aedes aegypti terletak di dalam rumah. Salah satu cara
pemberantasan vektor DBD yang ramah lingkungan dan memiliki efek jangka
panjang adalah dengan penggunaan Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Oleh
karena itu, penelitian ini akan melihat efektivitas penggunaan Bti pada Kelurahan
Cempaka Putih Barat yang sebelumnya telah mendapat Bti. Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui keberadaan larva Aedes pada container dalam rumah di RW 03
dan RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat setelah mendapat Bti. Penelitian ini
merupakan penelitian cross-sectional analitik. Pengambilan data dilaksanakan
pada tanggal 25 April 2010 di Kelurahan Cempaka Putih Barat, yaitu RW 03 yang
tidak mendapat Bti dan RW 07 yang mendapat Bti. Container dalam rumah yang
paling banyak mengandung larva pada RW 03 dan RW 07 adalah bak mandi
karena container bervolume besar disukai Ae. aegypti. Container dalam rumah
yang positif larva pada RW 03 adalah 7% dan pada RW 07 adalah 5%, terdapat
perbedaan tetapi tidak bermakna secara statistik (p = 0,341). Disimpulkan
Pemberian Bti tidak berpengaruh terhadap keberadaan larva Aedes pada container
dalam rumah di RW 03 dan RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat.

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) is a health issue that remains a threat to
society in Indonesia, especially in the Cempaka Putih Barat, Central Jakarta thus
dengue vector needs to be controlled. The eradication of dengue vectors should be
emphasized in the containers inside the house because the main breeding site of
Aedes aegypti is located inside the house. One of the dengue vector eradication
methods which is environmentally friendly and has a long-term effects was the
use of Bacillus thuringiensis israelensis (Bti). Therefore, this study would look
the effectiveness of Bti application in Cempaka Putih Barat that had previously
been received Bti. The purpose of this study was to determine the presence of
Aedes larvae in containers inside the house in RW 03 and RW 07 Cempaka Putih
Barat after Bti application. This study was a cross-sectional analytic study. The
data collection was conducted on April 25, 2010 in Cempaka Putih Barat, RW 03
where Bti was not applied and RW 07 where Bti was applied. Container inside the
house which was the most widely-containing larvae in RW 03 and RW 07 was the
bathtub because of a large-volume container preferred Ae. aegypti. Container
inside the house that was positive larvae in RW 03 was 7% and RW 07 was 5%,
there was the difference but it was not significant (p = 0.341). It was concluded
that Bti didn’t not affect the presence of Aedes larvae in containers inside the
house in RW 03 and RW 07 Kelurahan Cempaka Putih Barat."
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>