Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122358 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Merina Handayani
"Informasi yang akurat dari respon energi thermoluminesensi detector (TLD) sangat penting untuk memahami ketergantungan TLD terhadap respon energi. Respon energi Thermoluminescent Dosimeter menjadi penting karena selama pengukuran radiasi spektrum tidak persis sama dengan spektrum kalibrasi Penelitian ini bertujuan untuk menentukan persamaan estimasi respon dosis TLD pada spektrum sinar x dan untuk mengetahui respon dosis TLD terhadap perubahan energi dengan menggunakan simulasi Monte Carlo. Simulasi dilakukan dengan meletakkan TLD [LiF:MgTi] di tengah sinar x dengan jarak 100cm dari sumber dengan luas lapangan berukuran 10 cm x 10 cm, dan diradiasi menggunakan spektrum monoenergi dari 10 keV sampai 1500 keV dan spektrum sinar x kontinyu. Spektrum sinar x dihitung menggunakan program XCOMP5r pada RQR 2 sampai RQR 10. Dari simulasi, database respon monoenergi yang hasilnya akan digunakan untuk perhitungan estimasi respon dosis TLD. Ada 4 metode perhitungan untuk estimasi respon dosis TLD, berdasarkan perhitungan energi rata-rata, dua model perhitungan tidak memasukkan koreksi stopping power dan dua model perhitungan terakhir memasukkan koreksi stopping power. Perbandingan hasil simulasi Monte Carlo spektrum kontinyu dengan perhitungan metode no. 4, memberikan hasil yang lebih mendekati.

An accurate information of thermoluminesensi detector (TLD) energy response is very important to understand TLD energy response dependence. Thermoluminescent Dosimeter energy response becomes important because during the measurement radiation spectrum is not exactly the same as calibration spectrum. This study aims to determine the dose-response estimation equation of TLD in the X ray spectrum and to understand the dose response of TLD due to energy changes using Monte Carlo simulation. Simulation is done by placing the TLD [LiF: MgTi] in the middle of the X ray beam at 100 cm from the source with 10 cm x 10 cm field size, and irradiated using monoenergy spectrum from 10 keV to 1500 keV and continuous X ray spectrum. The X ray spectrum is calculated using XCOMP5r using RQR 2 to RQR 10. From the simulation, monoenergy response database will obtained used for calculation of TLD dose response estimation. There are 4 calculation methods to estimate TLD dose response, which based on mean energy calculation, two calculation model does not include stopping power correction and the last two calculation model include stopping power correction. Comparison of Monte Carlo simulation result of continuous spectrum with calculation method no. 4, is giving the closest result."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52508
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yohana
"Pemantauan dosis pada pekerja radiasi diperlukan untuk memastikan dosis yang diterima tidak melebihi batas aman yang telah ditetapkan oleh BAPETEN. Dosimeter Termoluminesensi (TLD) seringkali digunakan untuk pemantauan dosis pekerja radiasi. Sebelum digunakan, TLD perlu dikalibrasi dengan suatu sumber radiasi untuk memastikan TLD dapat memberikan hasil pengukuran yang akurat. Salah satu faktor yang mempengaruhi akurasi pengukuran TLD adalah energi. Ketergantungan respons TLD terhadap energi menyebabkan pemilihan sumber radiasi yang tepat untuk kalibrasi TLD perlu diperhatikan. Penelitian ini mengevaluasi respons TLD LiF:Mg,Ti terkalibrasi sumber 137Cs yang digunakan pada rentang energi sinar-X diagnostik menggunakan simulasi Monte Carlo. Evaluasi respons TLD terhadap energi dilakukan menggunakan perhitungan spektrum energi dengan variasi tegangan tabung 60 kV sampai 100 kV, dengan interval 10 kV, dan arus tabung 20 mAs. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan spektrum energi dengan simulasi Monte Carlo dapat digunakan untuk mengestimasi nilai dosis serap dan mengevaluasi respons TLD terhadap energi dengan hasil respons relatif terhadap sumber 137Cs yang diperoleh pada penelitian ini berada pada rentang 1,33 sampai 1,37. Hasil ini menunjukkan bahwa penggunaan sumber 137Cs untuk kalibrasi TLD merupakan pilihan yang kurang tepat dan diperlukan penggunaan sumber radiasi lain untuk mengkalibrasi TLD yang digunakan pada rentang energi sinar-X diagnostik.

Dose monitoring for radiation workers is essential to ensure that the received dose does not exceed the safety limits set by BAPETEN. Thermoluminescent Dosimeters (TLDs) are commonly used for personal dose monitoring. Before use, TLD must be calibrated with a radiation source to guarantee accurate measurement results. Accurate measurements using TLD are essential for dose monitoring. The energy of the radiation is one of the factors affecting the accuracy of TLD measurement. Because TLD response depends on energy, choosing the correct radiation source for calibration is important. This study evaluates the response of LiF:Mg,Ti TLD calibrated with 137Cs source used in the diagnostic X-ray energies using Monte Carlo simulations. The evaluation of TLD response was determined using energy spectrum calculations at tube voltage variations from 60 kV to 100 kV, in 10 kV increments, and a tube current of 20 mAs. The results indicate that energy spectrum calculations can be used to estimate absorbed dose and evaluate TLD response to energy. The relative response to the 137Cs source obtained in this study was between 1.33 and 1.37. These results show that using 137Cs source for calibration is not the optimal choice, and an alternative radiation source is needed for calibrating TLD used in the diagnostic X-ray energy range."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditya Dhanist Pratama
"Keandalan sistem kelistrikan dan efisiensi energi pusat data merupakan dua hal terpenting dalam keberhasilan operasional pusat data. Analisis keandalan sistem kelistrikan dan efisiensi energi pusat data eksisting menjadi sangat penting untuk menghasilkan operasi yang handal dan efektif serta perencanaan pengembangan sistem yang tepat. Tesis ini bertujuan untuk meningkatkan keandalan sistem kelistrikan dan efisiensi energi dengan metode asesmen dalam upaya meningkatkan margin profit perusahaan PT. X. Berdasarkan analisis kondisi eksisting didapatkan bahwa masih terdapat titik kegagalan (single point of failure) pada sistem kelistrikan pusat data dan konsumsi energi yang belum efisien. Perbaikan keandalan dilakukan dengan mengeliminasi sistem titik kegagalan (penambahan trafo dan ATS) dan perbaikan efisiensi energi dilakukan dengan mengimplementasikan cold aisle containment. Implementasi cold aisle containment pada pusat data lantai 1 dapat menghemat energi 407.290 kWh/tahun atau senilai Rp. 427.397.839 per tahun. Investasi yang dibutuhkan senilai Rp. 518.442.247, dengan asumsi biaya pemeliharaan 10% dari investasi dan depresiasi 5 tahun, maka akan didapatkan nilai kini netto (NPV) sebesar Rp. 588.687.006 dengan tingkat pengembalian internal (IRR) sebesar 52%. Adapun periode pengembalian investasi (payback periode) akan kembali dalam jangka waktu 2 tahun.

The reliability of the electrical system and data center energy efficiency are the two most important things in the successful operation of the data center. Analysis of the reliability of the electrical system and the existing data center energy efficiency to be very important for generating reliable operation and effective and proper planning of system development. This thesis aims to improve the reliability of electrical systems and energy efficiency assessment methods in an effort to increase the profit margins of companies PT. X. Based on an analysis of existing conditions shows that there is still a single point of failure in the electrical system and the data center energy consumption has not been efficient. Repairs carried reliability by eliminating single point of failure system (additional transformer and ATS) and energy efficiency improvements made by implementing cold aisle containment. Implementation of cold aisle containment on data center floor one can save energy 407.290 kWh / year or Rp. 427.397.839 per year. The investment needed Rp. 518.442.247, assuming a 10% maintenance cost of investment and depreciation of 5 years, it will get the net present value (NPV) of Rp. 588.687.006 with an internal rate of return (IRR) of 52%. As for the period of return on investment (payback period) will be back within a period of 2 year."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
T45772
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Limbong, Eric Pangihutan
"ABSTRAK
Kebutuhan energi saat ini sangatlah tinggi seiring dengan pertumbuhan ekonomi serta perkembangan zaman. Namun sebaliknya, sumber daya energi semakin menipis. Oleh karena itu, kita memerlukan berbagai usaha dalam penghematan energi serta pemakaian produk-produk yang hemat energi. Program energi labeling perlu dilakukan khususnya pada lemari pendingin rumah tangga yang selalu beroperasi serta sangat diminati oleh masyarakat. Pengujian ini dilakukan sebagai salah satu upaya konservasi energi dengan mengadakan pengujian lemari pendingin berdasarkan SNI ISO 15502:2009 dimana kondisi temperature lingkungan dikondisikan sebesar 32 °C. Dari hasil pengujian ini didapatkan konsumsi energi lemari pendingin ini sebesar 1,873 kWh/24 jam dengan M-Packages sebagai beban pendinginan seberat 15 kg.

ABSTRACT
Current energy needs is extremely high along with economic growth and development period. But on the contrary, energy resources is dwindling. Therefore, we need a variety of efforts in energy saving and the use of products that are energy efficient. Energy labeling program needs to be done, especially in the household refrigerator that always operational and in great demand by the public. The test is performed as one of the energy conservation efforts by conducting tests refrigerator based on SNI ISO 15502:2009 where it?s setting ambient temperature conditions of 32°C. From these test results, obtained refrigerator energy consumption of 1.873 kWh/24 h and M-Package as the cooling load with weight 15 kg.
"
2015
S60243
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
T.J. Djatmiko Adi
"ABSTRAK
Energi merupakan salah satu faktor produksi yang perlu dipertimbangkan pemakaiannya pada suatu industri. Karena dengan menggunakan energi yang cukup, proses produksi akan berjalan lancar sehingga produk yang dihasilkan akan memenuhi kebutuhan konsurnen. Namun, sering kali pemakaian energi ini melebihi kebutuhan minimal Hal ini disebabkan karena adanya kebocoran pada peralatannya ataupun manajemen energi yang kurang baik Sehingga pemakaian energi ini harus dioptimalkan.
Salah satu cara dalam menekan pemakaian energi tersebut adalah dengan melakukan konservasi energi, yaitu dengan memanfaatkan energi secara efisien dan rasional tanpa mengurangi penggunaan energi yang memang benar-benar diperlukan.
Konservasi energi ini dapat dilakukan dengan memeriksa kembali jarringan penukar panasnya. Dengan perbaikan jaringan penukar panas ini akan dapat dioptimalkan pemakaian energinya. Metode yang digunakan adalah dengan teknologi pinch, yaitu dengan mengoptimalkan pemakaian panas yang dipertukarkan diantara dua aliran proses - aliran panas dan aliran dingin.
Sebagai studi kasus adalah pabrik gula PT GPM di Lampung. Pabrik gula ini dalam proses produksinya menggunakan sepuluh unit evaporator yang dipasang secara serf (multiple-effect). Uap yang dihasilkan dari flap badan evaporator dimanfaatkan oleh alat penukar panas lainnya, seperti primary heater, secondary heater, vacuum pan, dan continous vacuum pan. Permasalahamya adalah dengan evaporator yang ada, apakah uap yang dihasilkan evaporator tersebut kurang mampu untuk mencukupi peralatan penukar panasnya atau bahkan berlebih. Untuk menganalisa masalah tersebut, digunakan teknologi pinch dengan lingkup bahasan seperangkat evaporator dan peralatan penukar panas yang menggunakan uap yang dihasilkan evaporator.
Dari base case design chdapatkan utilitas panasnya sebesar 1.515 kW dan utilitas dingin sebesar 2.623, 61 kW. Setelah dianalisa dengan pinch melalui perhitungan problem table algoritm, dapat diketahui target energi untuk utilitas panas 0 kW dan utilitas dingin 2.014, 28 kW. Sedangkan titik pinch berada pada temperatur 117, 5° C dengan d Tmin 5° C. Setelah dilakukan perbaikan pada jaringan penukar panasnya, yaitu dengan menambah dua unit peralatan penukar panas, maka ditemukan peluang untuk konservasi energi sebesar 116,84 kW atau 7,7 %."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasanein Haikal
"Pengujian lampu hemat energi 18 watt merupakan salah satu upaya dalam bidang penghematan energi listrik di masa mendatang. Lampu hemat energi menjadi alternatif pilihat untuk mengurangi beban puncang yang terjadi pada waktu sekitar pukul 16:00 - 20:00 dimana salah satu beban yang umumnya digunakan pada waktu tersebut adalah beban penerangan terutama pada jenis pelanggan rumah tangga. Dengan mencari karakteristik lampu hemat energi 18 watt maka diharapkan lampu hemat energi ini dapat meningkatkan effisiensi penggunaan energi listrik pada sektor konsumen rumah tangga, sehingga beban puncak yang terjadi dapat ditekan. Dengan akhir adanya penurunan beban puncak berarti menghemat daya yang tersedia yang pada akhirnya akan menghemat biaya dari penggunaan energi listrik. Karakteristik lampu hemat energi 18 watt yang didapatkan merupakan suatu hal yang bergantung kepada banyak parameter. Parameter yang digunakan dalam pengujian ini adalah tegangan, arus, daya, faktor daya (PF, cos O) dan flux cahaya (lumen) lampu hemat energi 18 watt. Sebagai pembanding adalah lampu TL 18 watt dengan ballas konvensional dengan kapasitor. Dari hasil pengujian didapatkan besarnya arus lampu hemat energi bergantung impedansi dari rangkaian ballas elektronik pada awal penyalaan dan pada saat keadaan tunak (steady state). Flux cahaya (lumen) yang dihasilkan lampu hemat energi lebih besar dibandingkan dengan flux cahaya (lumen) yang dihasilkan lampu TL 18 watt dengan ballas konvensional dengan kapasitor. Faktor daya (PF, cos O) yang dihasilkan lampu hemat energi tidak mendekati 1 melainkan hanya bernilai 0,5 - 0,6 akibat adanya harmonik. Penambahan kapasitor pada lampu TL 18 watt mengakibatkan penurunan arus lampu menjadi 50 % dari arus lampu TL tanpa kapasitor dan penambahan faktor daya sehingga faktor daya lampu TL menjadi tinggi dari 0,46 (tanpa kapasitor) menjadi 0,85 (dengan kapasitor)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S40180
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S38123
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Anastasia
"ABSTRAK
Pembangunan gedung tinggi di kota besar di dunia sedang melaju pesat, salah satunya adalah di kota Jakarta sebagai ibukota dari Indonesia. Pengurangan pemakaian energi listrik ataupun penggunaan berbagai macam cara optimasi menjadi faktor yang menjanjikan sebagai bagian solusi dari masalah pengurangan pemakaian energi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar dalam mencapai penghematan melalui langkah Energy Efficiency dalam pengelolaan bangunan. Gedung sebagai model yang digunakan pada penelitian ini mempunyai spesifikasi Jumlah Lantai: 40 (ditambah dengan 2 Basemen), Luas: 70890 m2 , Tinggi: 160 m. Penggunaan software EnergyPlus dan digabungkan dengan Generic Optimation (GenOpt) yang bertujuan untuk melihat berbagai macam optimasi yang dapat dilakukan serta seberapa besar pengaruhnya dalam memberikan kontribusi untuk mencapai penghematan energy, selain itu juga dilakukan perhitungan untuk sistem air bersih pada gedung ini, yaitu menggunakan tangki atap dan jalur instalasi sistem gravitasi. Hasil simulasi dan optimasi menunjukkan bahwa, penggunaan shading blind secara optimal dapat menurunkan beban energi operasi sebesar 22.23 % sementara penggunaan kaca film secara optimal dapat menurunkan beban energi operasi sebesar 31.8 %. Maka, sangat penting melakukan optimasi dan simulasi konsumsi energi pada bangunan sebagai langkah penghematan energi yang cukup optimal, selain itu juga pemilihan sistem pendingin gedung yang tepat dapat membantu menurunkan beban energi gedung.
ABSTRACT
Construction of high rise buildings in big cities in the world are growth and moving fastly, for example is in Jakarta, the capital of Indonesia. Reduction of electrical energy consumption or the use of a variety of ways on optimization become the part of the solution to reduce energy consumption on buildings. The purpose of this study is to determine how much energy savings through Energy Efficiency measures in the management of a building. A Model Building we use in this study has a specification Number of floors: 40 (plus 2 basement), Area: 70 890 m2, Height: 160 m. EnergyPlus software is used and combined with Generic Optimation (GenOpt) which aims to look at a variety of optimizations that can be done and how much influence in contributing to achieve energy savings. And also we calculate water system design for clean water systems in the building, which is using a roof tank and gravity systems installation path. Simulation and optimization results show that, in an optimal use of shading blinds can reduce the operating energy use by 22:23%, while the optimal window film can reduce operating energy to 31.8% of energy. So, it is very important to optimize the energy consumption and simulation in buildings as an energy saving measure is optimal, but it is also important to select the appropriate building cooling systems which can help reduce the building energy loads."
2013
T35818
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidabutar, Bob Alvin
"Indonesia memiliki target pengurangan emisi sebesar 29% atau 835 juta ton CO2 pada tahun 2030, yang ditingkatkan menjadi 32% atau 912 juta ton CO2 pada tahun 2023. Sektor bangunan gedung merupakan salah satu penghasil emisi terbesar di Indonesia. Untuk mengurangi emisi tersebut, pemerintah Indonesia telah mengeluarkan regulasi konservasi energi yang mengharuskan setiap sektor untuk mengurangi penggunaan energi. Menurut Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 2023, konservasi energi wajib dilakukan oleh pengguna energi di sektor bangunan gedung yang menggunakan sumber energi setara atau lebih dari 500 Ton Oil Equivalent. Di sisi lain, kenyamanan pengguna gedung harus diperhatikan dalam konservasi energi gedung. Kenyamanan pengguna memengaruhi produktivitas dan efisiensi kerja mereka di dalam gedung. Oleh karena itu, optimalisasi sangat penting untuk menemukan nilai optimal bagi penggunaan energi listrik dan kenyamanan pengguna. Dalam penelitian ini, kami menggunakan evolution mating algorithm (EMA) untuk menemukan nilai optimal bagi penggunaan energi listrik dan kenyamanan pengguna di gedung perkantoran di negara beriklim tropis. Model matematika dari penelitian sebelumnya telah diperbarui untuk melakukan optimalisasi di negara beriklim tropis. Variabel suhu dan pencahayaan yang memengaruhi kenyamanan termal dan visual pengguna di dalam bangunan digunakan untuk mengoptimalkan penggunaan energi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan dan menganalisis nilai optimal suhu dan pencahayaan untuk menghasilkan nilai optimal penggunaan energi listrik dan kenyamanan pengguna di negara beriklim tropis. Penelitian ini membandingkan kondisi gedung perkantoran sebelum dan sesudah optimalisasi. Hasil penelitian membuktikan bahwa kondisi setelah optimalisasi menggunakan EMA berhasil mengurangi konsumsi energi dan meningkatkan kenyamanan pengguna di dalam gedung perkantoran di negara beriklim tropis. Variabel suhu dan pencahayaan setelah optimalisasi berada pada titik optimal yaitu 23°C dan 358,6 lux, yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah Indonesia.

Indonesia has set a target to reduce emissions by 29% or 835 million tons of CO2 by 2030, which was increased to 32% or 912 million tons of CO2 in 2023. The building sector is one of the largest contributors to emissions in Indonesia. To reduce these emissions, the Indonesian government has issued energy conservation regulations requiring each sector to reduce energy consumption. According to Government Regulation No. 33 of 2023, energy conservation is mandatory for energy users in the building sector who use energy sources equivalent to or greater than 500 tons of oil equivalent. On the other hand, the comfort of the building's users must be considered in the energy conservation of a building. User comfort impacts their productivity and efficiency inside the building. Therefore, optimization is essential in order to find optimal values for energy use and user comfort. In this study, we used the evolution mating algorithm (EMA) to find optimal values for energy use and user comfort in office buildings in a tropical-climate country. The mathematical model from the previous research has been updated to perform optimization in tropical-climate countries. The temperature and lighting variables that will affect the thermal and visual comfort of the user inside the building are used to optimize the use of energy. The aim of this research is to determine and analyze the optimal values of temperature and lighting to generate the optimal value of energy use and user comfort in a tropical-climate country. This study compares the state of an office building before and after optimization. The results prove that conditions after optimization using EMA succeeded in reducing energy consumption and increasing user comfort inside office buildings in tropical-climate countries. The temperature and lighting variables after optimization are at the optimal point of 23 oC and 358.6 lux, which are in line with Indonesia Government Regulations."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>