Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139762 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Betty Handayani
"Persaingan memperebutkan klien dalam industri periklanan dewasa ini membuat banyak agensi berusaha mendapatkan dan mempertahankan klien tanpa memperhitungkan apakah klien memberikan cukup keuntungan (profit) bagi perusahaan. Mengelola hubungan dengan klien untuk memperoleh loyalitas tidak selalu berarti mendapatkan profitabilitas secara bersamaan.
Metoda pengukuran Customer Lifetime Value (CLV) dapat digunakan untuk membantu mengelola loyalitas dan profitabilitas secara simultan. Maksimalisasi Customer Lifetime Value (CLV) diharapkan dapat mempertahankan dan memelihara hubungan jangka panjang dengan klien yang memberikan profitabilitas kepada perusahaan.
Penelitian yang dilakukan atas 9 klien utama perusahaan periklanan PT. X melalui pendekatan modeling CLV menghasilkan perkiraan nilai CLV setiap klien yang kemudian untuk selanjutnya segmentasi klien berdasarkan nilai CLV digabungkan dengan informasi seperti kemampuan ‘wallet' tiap klien, PT. X dapat menyusun tindakan dan strategi untuk memaksimalkan profit pelanggan dalam kurun waktu hubungan kerjasamanya dengan perusahaan.

Competition in obtaining client's business nowadays makes advertising agencies try to acquire and retain clients without considering whether clients give sufficient advantage (profit) to the company. Managing client's relationship to get their loyalty is not automatically translated into profitability.
The measurement of customer lifetime value (CLV) will be useful to manage both client's loyalty and profitability simultaneously. Maximizing Customer Lifetime Value (CLV) is expected to maintain long-term profitable client's relationship with the company.
The research that is done over 9 major clients of PT. X - an advertising agency calculates an estimation of CLV value from each client. Henceforward clients segmentation based on their CLV value and additional information as ‘size' and ‘share' of wallet will enable PT. X to develop strategies to maximize client's profit across the entire client's lifetime.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34669
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dicky Ghozali
"Seiring dengan semakin ketatnya persaingan dunia usaha, membuat perusahaan berusaha untuk berupaya menjaga loyalitas pelanggannya. Namun temyata pelanggan yang loyal tidak berarti bahwa pelanggan tersebut juga profitable. Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan metode Customer Lifetime Value (CLV) pada perusahaan pelayaran PT X untuk mengetahui hubungan loyalitas dan profitabilitas kliennya serta menentukan tindakan untuk setiap tipe klien. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan data primer dan sekunder. Hasil penelitian pada PT X menunjukkan tidak terdapat hubungan yang positif antara loyalitas dan profitabilitas. Selain itu Customer Lifetime Value juga dapat memperJihatkan prospek masa depan klien dan memberikan altematif tindakan yang dapat diambil PT X untuk masing - masing klien sesuai dengan segmentasinya untuk meningkatkan profitabilitas klien.

Due to tight competition in their industry, companies intend to maintain loyalty of their customer. But loyal customers does not mean that they are profitable too. This research intend to implementing Customer Lifetime Value (CLV) method at shipping company, PT X in order to show relation between customer loyalty and profitability and provide a list of action to be done for each type of customer in order to increase client profitability. Descriptive method is used in this research with primary and secondary data. This research show that there is no positive relation between customer loyalty and profitability"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34675
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Margaretha Meiliana
"Semakin ketatnya persaingan bisnis dalam industri peternakan ayam ras petelur (layer) memberikan dampak terhadap profitabilitas perusahaan. Perusahaan seringkali berupaya meningkatkan loyalitas pelanggan untuk memaksimalkan profitabilitas. Penelitian ini bertujuan membantu PT X mengelola hubungan loyalitas dan profitabilitas pelanggan dengan pendekatan Customer Lifetime Value (CLV). Metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif ini adalah metode deskriptif dengan data primer dan sekunder.
Hasil penelitian memperlihatkan tidak terdapat keterkaitan antara loyalitas dan profitabilitas. Implementasi CLV memberikan pertimbangan bagi perusahaan dalam mengalokasikan sumber daya pemasaran untuk mengelola loyalitas dan meningkatkan profitabilitas pelanggan. Selanjutnya, penelitian ini menyarankan PT X meningkatkan komunikasi dan pelayanan, menetapkan jumlah pesanan minimum sesuai jarak pengiriman, membuat program loyalitas pelanggan, dan melakukan penyusunan laporan profitabilitas pelanggan serta pengukuran CLV.

Increasing business competition in the layer poultry industry has an impact on the company's profitability. Company often tries to increase customer loyalty in order to maximize profitability. The research aims to help PT X manage the relationship between loyalty and profitability by using the Customer Lifetime Value approach (CLV). This qualitative research uses descriptive method, with primary and secondary data.
The result shows there is no relationship between loyalty and profitability. CLV implementation provides consideration for company in allocating marketing resources to manage loyalty and increase profitability. Furthermore, this research provide suggestions to PT X to improve its communication and services, set minimum order quantities according to the delivery distance, and create customer loyalty programs, customer's profitability report annually as well as the CLV measurement.
"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Kamer Putra
"Perubahan strategi pemasaran dari transactional marketing menjadi relationship marketing dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan bisnis yang berkelanjutan (suistanable). Dalam relationship marketing, perusahaan fokus pada pelanggan dengan sasaran untuk memperoleh manfaat jangka panjang. Customer Lifetime Value (CLV) merupakan salah satu metode pengukuran untuk mengetahui manfaat jangka panjang pelanggan. Nilai Seumur Hidup Pelanggan atau lebih dikenal dengan Customer Lifetime Value (CLV) merupakan salah satu pendekatan untuk mengkuantifikasi proyeksi laba (profitabilitas) yang diperoleh perusahaan dari setiap konsumennya. Nilai CLV bisa menjadi justifikasi bagi keputusan investasi perusahaan di bidang pemasaran. Customer lifetime value adalah value pelanggan saat ini dan di masa yang akan datang yang dihasilkan dari hubungan bisnis pelanggan dengan perusahaan. Untuk menghitung CLV dibutuhkan 2 (dua) informasi kunci yaitu customers?profit atau margin dan customer retention rate.
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh perceived value dan customer commitment terhadap customer loyalty serta pengaruh customer loyalty terhadap CLV di PTKS, perusahaan baja nasional. Penelitian dimulai dengan menyebarkan kuesioner kepada 39 pelanggan B to B dan mengumpulkan data profit margin serta menghitung CLV. Data dianalisis menggunakan metode Partial Least Square (PLS) dan pengolahannya menggunakan software SmartPLS ver 2.0 M3.
Hasil penelitian mengindikasikan bahwa perceived value dan customer commitment secara signifikan berpengaruh positif terhadap terbentuknya customer loyalty dan customer loyalty memberikan efek yang kuat terhadap peningkatan CLV. Hasil penelitian membuktikan teori bahwa perceived value dan customer commitment mempengaruhi customer loyalty serta customer loyalty berkontribusi terhadap peningkatan CLV.

Changing marketing strategy from transactional marketing to relationship marketing is required by company to maintain its business sustainability. This is because relationship marketing focuses on customer rather than the transaction itself; hence the objective is to get long-term benefits. One of the method used to assess this long-term benefit is Customer Lifetime Value (CLV).
The main objective of this research is to study the contribution of perceived value and customer commitment towards customer loyalty, as well as to see whether customer loyalty affects CLV in PTKS, the national steel company. The research started by sending questionnaires to 39 Business to Business (B-to-B) customers along with collecting profit margin and calculating CLV of them. The collected data then is analyzed by applying Partial Least Square (PLS) method. The software used for calculating PLS is SmartPLS ver 2.0 M3.
The PLS analysis result indicates that perceived value and customer commitment, significantly effects customer loyalty in positive direction, as well as customer loyalty to CLV. This supports the theory which says that customer loyalty is affected by customer perceived value and commitment, and customer loyalty contributes to increasing of CLV.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michelle Febris Syaiff
"Perusahaan Business-to-Business B2B semakin berkembang dari tahun ke tahun. Menurut hasil survei, setiap tahunnya perusahaan B2B akan kehilangan pelanggan mereka sebesar 9 - 10 dan akan membutuhkan biaya 4 kali lebih mahal untuk memperoleh pelanggan baru dibanding mempertahankan hubungan dengan pelanggannya. Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertahankan pelanggan mereka dengan menerapkan Customer Relationship Management CRM.
Penelitian Ini bertujuan untuk menghitung Customer Lifetime Value CLV pada perusahaan B2B di Indonesia, khususnya industri manufaktur mesin dan peralatan. Pelanggan disegmentasi berdasarkan variabel Recency, Frequency, dan Monetary RFM dan dikelompokkan menggunakan metode K-means. Relational Database Management System digunakan untuk mendapatkan informasi variabel RFM menggunakan Microsoft Access. Bobot variabel RFM digunakan untuk menghitung CLV dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process AHP.
Hasil pengelompokkan pelanggan perusahaan B2B sebanyak 5 kluster, dimana kluster 2 merupakan kelompok pelanggan yang paling loyal dan kluster 4 merupakan kelompok pelanggan paling tidak berharga valueless berdasarkan hasil CLV. Hasil analisis CLV untuk setiap kluster juga menjadi dasar pengusulan strategi untuk perusahaan B2B agar dapat terus mempertahankan dan menciptakan hubungan yang baik dengan para pelanggan mereka untuk mendorong pembelian mereka yang berkelanjutan dimasa depan.

Business to Business B2B companies are growing from year to year. According to survey result, B2B companies will lose their customers by 9 10 per year and will cost 4 times more expensive to acquire new customers instead of retaining their existing customers. Hence, company have to retain their existing customers by implementing Customer Relationship Management CRM.
This study aims to calculate Customer Lifetime Value CLV , in B2B company in Indonesia, specifically machinery and equipment manufacturing industry. Customers are segmented based on Recency, Frequency, and Monetary RFM variables and grouped using K means method. Relational Database Management System is used to obtain information related to RFM variables using Microsoft Access. Weighted RFM are used to calculate CLV using Analytical Hierarchy Process AHP.
The result of grouping B2B company rsquo s customers is 5 clusters, where cluster 2 has the most loyal customers and cluster 4 has the most valueless customers based on CLV. The CLV analysis result for each cluster become the basis for proposing strategies for B2B company not only in order to retain their customers but also enhancing a good relationship to the customers to expand continues purchase in the future.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wina Winiarsih
"ABSTRAK
Perubahan strategi pemasaran dari transactional marketing menjadi relationship marketing dilakukan oleh Perusahaan untuk mempertahankan bisnis yang berkelanjutnan. Dalam relationship marketing, perusahaan fokus pada pelanggan dengan sasaran untuk memperoleh manfaat jangka panjang. Customer Lifetime Value (CLV) merupakan salah satu metode pengukuran untuk mengetahui manfaat jangka panjang pelanggan. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh perceived value dan customer commitment terhadap customer loyalty serta pengaruh customer loyalty terhadap CLV di PT SUCOFINDO, perusahaan inspeksi dan testing. Penelitian dimulai dengan dengan menyebarkan kuesioner kepada 37 pelanggan B to B dan mengumpulkan data profit margin serta menghitung CLV. Data dianalisa menggunakan metode Partial Least Square (PLS) dan pengolahannya menggunakan software SmartPLS ver 2.0 M3. Hasil penelitian menindikasikan bahwa perceived value dan customer commitment secara signifikan berpengaruh positif terhadap terbentuknya customer loyalty dan customer loyalty memberikan efek yang kuat terhadap peningkatan CLV. . Hasil penelitian membuktikan teori bahwa perceived value dan customer commitment mempengaruhi customer loyalty serta customer loyalty berkontribusi terhadap peningkatan CLV.

ABSTRACT
Changing marketing strategy from transactional marketing to relationship marketing is required by company to maintain its business sustainability. This is because relationship marketing focuses on customer rather than the transaction itself; hence the objective is to get long-term benefits. One of the method used to assess this long-term benefit is Customer Lifetime Value (CLV). The main objective of this research is to study the contribution of perceived value and customer commitment towards customer loyalty, as well as to see whether customer loyalty affects CLV in PT SUCOFINDO, the inspection and testing services company. The research started by sending questionnaires to 37 Business to Business (B-to-B) customers along with collecting profit margin and calculating CLV of them. The collected data then is analyzed by applying Partial Least Square (PLS) method. The software used for calculating PLS is SmartPLS ver 2.0 M3. The PLS analysis result indicates that perceived value and customer commitment, significantly effects customer loyalty in positive direction, as well as customer loyalty to CLV. This supports the theory which says that customer loyalty is affected by customer perceived value and commitment, and customer loyalty contributes to increasing of CLV."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T34757
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Daniawan Izzan Muhammad
"Bisnis pada bidang penyedia jasa layanan telekomunikasi merupakan bisnis yang sangat menjanjikan khususnya di Indonesia. Kebutuhan akan layanan telekomunikasi di Indonesia menjadi sebuah ladang bisnis yang sangat vital. PT. Hutchinson 3 salah satu perusahaan penyedia jasa layanan telekomunikasi di Indonesia adalah yang memiliki tingkat pengguna hingga 14,08 persen dari total pengguna di Indonesia. PT. Hutchinson 3 Indonesia menargetkan pengingkatan pengguna 15% di tahun mendatang. Oleh karena itu penerapan customer relationship management (CRM) sangat diperlukan untuk menciptakan strategi yang tepat. Dalam melakukan penjualan produknya PT. Hutchinson 3 Indonesia mengandalkan retailer konvensional sebagai ujung tombak pemasaran. Namun permasalahan yang ada yaitu banyaknya retailer dengan berbagai macam karakteristik akan sangat berpengaruh bagi performa penyedia jasa layanan telekomunikasi dalam melakukan pengembangan. Oleh karena itu perlu dilakukan penyelesaian masalah dengan membentuk segmentasi berupa kelompok retailer, yang nantinya akan dilakukan perhitungan nilai customer lifetime value (CLV) menggunakan indikator recency, frequency, dan monetary (RFM) yang selanjutnya didapatkan strategi-stategi berdasarkan karakteristik tiap kelompok. Hasil dari penelitian yang sudah dilakukan didapatkan 3 kelompok retailer dengan karakteristik yang berbeda-beda. Indikator monetary merupakan indikator yang memiliki bobot paling tinggi dalam perhitungan CLV. Hasil klasterisasi serta perhitungan CLV didapatkan 3 karakteristik kelompok retailer. Kelompok Gold merupakan retailer dengan loyalitas dan profitabilitas tinggi, kelompok Silver merupakan retailer dengan loyalitas dan profitabilitas menengah, dan kelompok Bronze retailer merupakan reatiler dengan loyalitas dan profitabilitas tinggi. Hasil analisis strategi berdasarkan karakteristik kelompok yang direkomendasikan untuk kelompok Gold adalah strategi yang cenderung untuk menghilangkan kejenuhan. Rekomendasi strategi untuk kelompok Silver adalah untuk memicu atau trigger sehingga tingkat loyalitas meningkat, dan rekomendasi untuk kelompok Bronze adalah strategi market engagement dengan memberikan edukasi serta pengenalan produk yang lebih baik

Business in the field of telecommunications service providers is a very promising business, especially in Indonesia. The need for telecommunications services in Indonesia is a very vital business field. One of the telecommunication service provider companies in Indonesia has a user level of up to 14.08 percent of the total users in Indonesia. PT. Hutchinson 3 Indonesia targets a 15% increase in users in the coming year. Therefore the application of customer relationship management (CRM) is necessary to create the right strategy. In selling its products, PT. Hutchinson 3 Indonesia relies on conventional retailers as the spearhead of marketing. However, the problem is that the number of retailers with various characteristics will greatly affect the performance of telecommunications service providers in carrying out development. Therefore it is necessary to solve the problem by forming segmentation in the form of retailer groups, which will later calculate the value of customer lifetime value (CLV) using indicators of recency, frequency, and monetary (RFM) which then obtain strategies based on the characteristics of each group. The results of the research that has been done show that there are 3 groups of retailers with different characteristics. The monetary indicator is an indicator that has the highest weight in CLV calculations. Clustering results and CLV calculations show 3 characteristics of the retailer group. The Gold group is a retailer with high loyalty and profitability, the Silver group is a retailer with medium loyalty and profitability, and the Bronze group is a retailer with high loyalty and profitability. The results of the analysis of strategies based on group characteristics recommended for the Gold group are strategies that tend to eliminate saturation. The strategy recommendation for the Silver group is to trigger or trigger so that the level of loyalty increases, and the recommendation for the Bronze group is a market engagement strategy by providing better education and product introduction."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wistar Tjoetarno
"Selama lebih kurang 1 dasawarsa, Carrefour mendorninasi pasar hypermarkei di Jakarta. Melihat Carrefour telah menguasai pasar Jakarta, Giant (Hero Group) dan I-Iypennart (Matahari Group) lebih banyak mcnambah outlet di daerah - daerah lain. Studi ini mengadakan komparasi segmen pelanggan hypermarket mana di Kodya Depok yang akan lebih menguntungkan di dalam 3 tahun ke depan melalui pengukuran customer Iiktime value (CLV). CLV merupakan nilai sekarang dari seluruh Iaba di masa depan yang diperoleh dari seorang pelanggan dalam periode tertentu. Total seluruh CLV pelanggan saat ini dan pelanggan potensial menghasilkan ekuitas pelanggan. Model yang digunakan untuk pengukuran CLV adalah Model RLZ dari Rust, Lemon dan zeimaml (2004a).
Penelitian ini merupakan penclitian deskriptifl Selain itu, dalam penelitian ini terdapat pula hasil kualitatif. Pengumpulan data dilakukan secara ojline (mctode I) dan online (metode 2). Pada mctode 1 data diperoleh dari pelanggan yang terakhir kali berbelanja di Carrefour, Hypennart atau Giant di Depok dan sebelumnya pemah berbclanja di lnpermarlaet yang sama minimal satu kali. Pada metode 2 data diperoleh dari pengguna intemet yang terakhir kali berbelanja di Carrefour, Hypennart atau Giant. Metode 2 dilakukan untuk mengetahui ketepatan prediksi CLV hail pcngumpulan data metode 1 yang terbatas pada belanja pertama. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah perbandingan means (paired-sample T-test).
Hasil studi ini menunjukkan bahwa Carrefour memiliki prospek yang lebih oerah dibanding I-Iypennart dan Giant di Kodya Depok. Selanjutnya hasil penelitian metode 1 menunjukkun bahwa segmen pelanggan Carrefour dalam 3 tahun ke depan di Kodya Depok lcbih menguntungkan dibanding segmen pelanggan Hypermart dan Giant. Sedangkan segmen pelanggan Hyperrnart relatif sama menguntungkan dengan segmen pelanggan Giant. Selain itu sebagai temuan tambahan tingkat loyalitas pelanggan terhadap Carrefour juga lebih tinggi dibanding terhadap Hypermart dan Giant. Sedangkan tingkat loyalitas pelanggan terhadap Hypermart dan Giant relatif sama.
Hasil penelitian metode 2 menunjukkan bahwa untuk kesempatan belanja panama, secara rata - rata, nealisasi belanja sesuai dengan prediksi CLV hasil pengumpulan data metode l. Hasil kualitatifpenelitian ini menunjukkan bahwa solusi yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggan ketika berbelanja di hypermarkez adalah berkaitan dengan produk, layout, harga, lokasi dan parkir, promosi, pembayaran, kenyamanan, karyawan dan sales promotion gb! (SPG) dan fasilitas penunjang. Hal-hal ini penting untuk dapat meretensi, mengakuisisi dan mereakuisisi para pclanggan.
Implikasi penelitian ini dapat menjadi sinyal bagi pihak manajemen Hypcmzart dan Giant untuk mulai mempertimbangkan penetrasi pasar Jakarta secara agresif karena memilih bersaing head-to-head dengan Carrefour minimal bisa mengikis pangsa pasar Carrefour di Jakarta. Hasil studi juga dapat menjadi acuan seberapa besar sebaiknya alokasi invcstasi kegiatan pemasaran untuk Kodya Depok dan membantu mewujudkan akuntabilitas manajar pemasaran.

For the last ten years, Carrefour has dominated the hypermarket industry in Jakarta. Considering that Carrefour has been controlling large share of Jakarta market, Giant (Hero Group) and Hypermart (Matahari Group) decided to open majority number of their outlets at other markets in Indonesia. This study compares which customer segment ofhypermarkets in Depok will be more profitable within the next 3 years through the measurement of customer lifetime value (CL W. CLV is the present value of all future profits generated from a customer within a certain period The total of CL Vsummed over all of current and potential customers results in customer equity. Model used in measuring the CLV is RLZ Model #om Rust, Lemon and Zeithaml (2004a).
This study uses descrhztive design Besides that, there are also qualitative results in this study Data were collected by ojiline (method I) and online (method 2). In method 1, data were collected from customers based on the last purchase occasion bought at Carrejo ur, Hypermart or Giant in Depok and purchased at the same hypermarket at least once. In method 2, data were collected form internet users that on the last purchase occasion bought at Carrqbun Hypermart or Giant.
The objective of method 2 is to know the accuracy ofthe prechction of CL Vs that result from data collected using method I limited onht to the first purchase occasion. Analytical technique used in this study is compare means (paired-sample T-tesy. Result of this study shows that Carrejaur has a brighter prospect compared to Hypermart and Giant in Depok The result of method I shows that, within the next 3 years, Carrefburis customers segment will be more profitable than Hyoermart ls and Giant 's customers segment in Depok. Meanwhile the profitability of Hypermart is and Giant 's customers segment are relatively equal. Besides that, as additional finding, the loyalty of customers to Carrefour is also higher than to Hypermart and Giant. Meanwhile the customer loyalty of Hypermart and Giant are relatively equal.
The result of method 2 shows that _br the first purchase occasion, on average, purchase realteation turns out to be the same as CL V predicted by data collected using method 1. The qualitative results of this study show that solutions needed and wanted by customers when they buy at hypermarlcets are related to product, layout, price, location and parking issues, promotion, payment, comfort, stef and sales promotion girl (SPG) and supporting jbcilities. All these are important _/br retention, acquisition and reacquisition of customers.
This sruajv signals to the management of Hypermart and Giant to start considering Jakarta 's market penetration aggressively because to compete head-to- head with Carrefour will at least reduce Carrejouris market share in Jakarta. The results of this stuajt could be used as guidance in allocation of marketing investment jbr Depolc and also hehoing marketing manager to be _/inanciallv accountable.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T33629
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rany Dwi Cahyaningtyas
"Produk susu bubuk balita yang beragam membuat konsumen memiliki banyak pilihan sehingga penting bagi produsen menjaga loyalitas pelanggan yang telah ada dengan memahami perilaku churn pelanggan. Churn pelanggan didefinisikan sebagai kecenderungan pelanggan untuk berhenti melakukan bisnis dengan sebuah perusahaan. Penelitian ini berfokus memprediksi pola churn pelanggan sehingga perusahaan dapat menentukan strategi untuk mengurangi churn. Penelitian ini membahas mengenai prediksi churn pelanggan berdasarkan segmen produk susu bubuk balita menggunakan model Length, Recency, Frequency, Monetary (LRFM). Responden penelitian ini adalah pelanggan PT. XYZ yang pernah bertransaksi untuk produk susu bubuk balita kelas premium (susu A) dan segmen biasa (susu B) selama periode tahun 2021. Variabel pada penelitian ini meliputi variabel LRFM dan CLV yang dibentuk dengan pembobotan variabel LRFM. Pertama metode Fuzzy C-Means Clustering digunakan untuk melakukan pelabelan target pelanggan selanjutnya metode klasifikasi K-Nearest Neighbor (KNN) digunakan untuk memprediksi churn. Hasilnya terdapat tiga kelompok pelanggan untuk masing-masing susu A dan susu B. Pelabelan yang dihasilkan yaitu pelanggan churn dengan nilai CLV rendah, potential to churn dengan nilai CLV menengah, dan loyal dengan nilai CLV tinggi. Susu B menunjukkan jumlah pelanggan churn sebesar 43,4% lebih banyak dibandingkan susu A sebanyak 34%. Tahapan akhir penelitian ini adalah menganalisis kinerja metode KNN berdasarkan nilai akurasi, recall, dan f1-score terhadap kedua susu A dan susu B. Hasil dari tugas akhir ini menunjukkan bahwa kinerja metode KNN bergantung pada pemilihan jumlah tetangga terdekat dan proporsi pemisahan data.

The variety of powdered toddler milk products gives consumers many choices, so producers need to maintain the loyalty of existing customers by understanding customer churn behaviour. Customer churn is defined as the tendency of a customer to stop doing business with a company. This study focuses on predicting customer churn patterns so companies can determine strategies to reduce churn. This study discusses the prediction of customer churn based on the segment of toddler powdered milk products using the Length, Recency, Frequency, Monetary (LRFM) model. The respondent of this research are the customers of PT. XYZ who have transacted for premium segment powdered milk products for toddlers (milk A) and ordinary segment (milk B) during 2021. Variables in the data include LRFM and CLV variables which are formed by weighting the LRFM variable. At first, Fuzzy C-Means Clustering algorithm was applied for labelling target customer and then, K-Nearest Neighbor (KNN) Classifier as churn prediction was used. As a result, there are three groups of customers for each milk A and milk B. The resulting labels are the churn customer group with low CLV value, potential to churn group with medium CLV, and loyal customer group with high CLV value. Milk B shows the number of customers churn by 43,4% more than milk A as much as 34%. In the final stage of this research, the author analyze the performance of the KNN method based on the value of accuracy, recall, and f1-score for both milk A and milk B. The results of this final project show that the performance of the KNN method depends on the selection of the number of nearest neighbors and the proportion of data splitting used."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ammar Nashir
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan metode Customer Profitability Analysis dan Customer Lifetime Value dalam pengelolaan pelayanan terhadap pelanggan. Penentuan pelayanan terhadap pelanggan dilakukan dengan mengklasifikasikan pelanggan menjadi beberapa kategori yang didasarkan pada nilai Customer Profitability Analysis dan Customer Lifetime Value yang dimiliki oleh setiap pelanggan. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus dengan menggali fenomena pada satu unit analisis yaitu salah satu kantor cabang PT. X di Provinsi Lampung yang bergerak pada industri farmasi. Data yang diolah pada penelitian ini merupakan data primer yang didapatkan langsung dari bagian akuntansi dan bagian administrasi penjualan kantor cabang serta data sekunder yang didapatkan dari media online baik itu yang berasal dari institusi pemerintahan maupun swasta. Penelitian ini menggunakan purposive sampling yang didasarkan pada pendekatan pareto, yakni 20% dari total pelanggan atau sejumlah 193 pelanggan dan 20% dari total merek produk atau sejumlah 348 produk yang memberikan pendapatan tertinggi bagi kantor cabang pada tahun 2018. Penelitian ini menghasilkan gambaran mengenai perbedaan klasifikasi pelanggan atas hasil perhitungan Customer Profitability ketika diukur menggunakan metode Customer Profitability Analysis serta Customer Lifetime Value, dan memberikan dasar atas pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen terkait pengelolaan pelanggan yang berupa klasifikasi pelanggan yang terbagi menjadi empat kategori, yakni High value customer, declining customer, growing customer, dan Low value customer.

This study aims to analyze the application of Customer Profitability Analysis and Customer Lifetime Value methods in managing Customer Relationship Management. Customer service determined by classifying customers into several categories based on the value of Customer Profitability Analysis and Customer Lifetime Value that is owned by each customer. This research is a case study research by exploring the phenomenon in one unit of analysis, which is one of the branch offices of PT. X in Lampung Province which is engaged in the pharmaceutical industry. The data processed in this study is primary data obtained directly from the accounting department and the branch office sales administration as well as secondary data obtained from online media both from government and private institutions. This study uses purposive sampling which is based on the Pareto approach, which is 20% of total customers or 193 customers and 20% of total product brands or a number of 348 products that provide the highest revenue for branch offices in 2018. This study provides an overview of the classification differences customers on the results of the calculation of Customer Profitability when measured using the Customer Profitability Analysis method and Customer Lifetime Value, and provide the basis for decision making by management related to customer management in the form of customer classification which is divided into four categories, namely High value customers, declining customers, growing customer, and Low value customer."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>