Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 106353 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Shinta Mayasari
"Iudividu pada masa dewasa muda tergerak untuk menjalin hubungan pemikahan (Mappiare, 1983). Pernikahan memiliki flmgsi sebagai bentuk kontrol sosial dan scbagai sarana pemuasan kebutuhan individu, séperti kebutuhan psikologis, seksual, memiliki anak, dan materi (Papalia, Olds, Feldman, 2001). Pemikahnn yang tidal: dapat memenuhi flmgsi-iixngsinya akan menyebabkan pasangan mengnlami konilik sehingga terjadi pemeraian. Salah satu faktor yang penting untuk menciptakan pernikahan yang berkualitas adalah kesiapan menikah (marriage readiness). Kesiapan menikah adalah kemampuan individu untuk menyandang peran barunya, yaitu sebagai suami atau isteri.
Dalam menuju jenjang pemikahan, ada beberapa cara yang dapat ditcmpuh. Salah satunya adalah melalui proses ta?a|-:gf Ta'aruf berasal dari bahasa Arab yang berarti perkenalan. Konteks ra ?an9"dalam penelitian ini adalah komunikasi timbal balik untuk saiing mengenal yang berkaitan dengan masalah pemikahan (Hidayat, 2002). Tidal: ada care.-cara pelaksanaan yang baku dalam ra?ang?f Pasangan dapat saling berhemu untuk berkenalan dengan didampingi orang yang dipercaya kedua belah pihak Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan berkenalan melalui media telekomunikasi, seperti telepon dan internet Setelah pasangan merasakan ada keooookan, perkenalan ini mungkin dilanjutkan dengan saling bertemu muka, tcntunya dengan didampingi oleh orang lain.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode pengumpulan data berupa kuesioner, wawancara, dan observasi. Kuesioner yang digunakan adalah Modiiikasi Inventori Kesiapan Menikah (MIKIVI) ciptaan Wiryasti (2004) yang telah rnengalami revisi wks sehingga disebut MIKM-SIR MIKM-YR terdili dari 76 item pemyataan yang mengukur delapan domain.
Kamkieristik subjek yang dipilih adalah perempuan, berusia dewasa muda, sedang melakukan proses ra 'af-1412 dan akan menikah untuk pertama kalinya dalam jangka waktu 6 bulan ke depan. Penelitian dilakukan untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas MIKM-TR, memperoleh gambaran mengenai kesiapan menikah pada perempuan yang melakukan proses ¢a?angf serta menggali lebih dalam mengenai kesiapan menikah mereka secara pribadi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
TA34115
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Shinta Mayasari
"Individu pada masa dewasa muda tergerak untuk menjalin hubungan pemikahan (Mappiare, 1983). Pernikahan memiliki flmgsi sebagai bentuk kontrol sosial dan scbagai sarana pemuasan kebutuhan individu, séperti kebutuhan psikologis, seksual, memiliki anak, dan materi (Papalia, Olds, Feldman, 2001). Pemikahnn yang tidal: dapat memenuhi flmgsi-iixngsinya akan menyebabkan pasangan mengnlami konilik sehingga terjadi pemeraian. Salah satu faktor yang penting untuk menciptakan pernikahan yang berkualitas adalah kesiapan menikah (marriage readiness). Kesiapan menikah adalah kemampuan individu untuk menyandang peran barunya, yaitu sebagai suami atau isteri.
Dalam menuju jenjang pemikahan, ada beberapa cara yang dapat ditcmpuh. Salah satunya adalah melalui proses ta?a|-:gf Ta'aruf berasal dari bahasa Arab yang berarti perkenalan. Konteks ra ?an9"dalam penelitian ini adalah komunikasi timbal balik untuk saiing mengenal yang berkaitan dengan masalah pemikahan (Hidayat, 2002). Tidal: ada care.-cara pelaksanaan yang baku dalam ra?ang?f Pasangan dapat saling berhemu untuk berkenalan dengan didampingi orang yang dipercaya kedua belah pihak Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan berkenalan melalui media telekomunikasi, seperti telepon dan internet Setelah pasangan merasakan ada keooookan, perkenalan ini mungkin dilanjutkan dengan saling bertemu muka, tcntunya dengan didampingi oleh orang lain.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode pengumpulan data berupa kuesioner, wawancara, dan observasi. Kuesioner yang digunakan adalah Modiiikasi Inventori Kesiapan Menikah (MIKIVI) ciptaan Wiryasti (2004) yang telah rnengalami revisi wks sehingga disebut MIKM-SIR MIKM-YR terdili dari 76 item pemyataan yang mengukur delapan domain.
Kamkieristik subjek yang dipilih adalah perempuan, berusia dewasa muda, sedang melakukan proses ra 'af-1412 dan akan menikah untuk pertama kalinya dalam jangka waktu 6 bulan ke depan. Penelitian dilakukan untuk melakukan uji validitas dan reliabilitas MIKM-TR, memperoleh gambaran mengenai kesiapan menikah pada perempuan yang melakukan proses ¢a?angf serta menggali lebih dalam mengenai kesiapan menikah mereka secara pribadi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007
TA38481
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Widya Risnawaty
"Fenomena Wedding Package yang kian marak beberapa tahun terakhir ini merupakan salah satu indikator bahwa pernikahan masih menjadi pilihan mayoritas masyarakat Indonesia. Namun, sayangnya meningkatnya kuantitas pernikahan tidak disertai peningkatan kualitas pernikahan itu sendiri. Berdasarkan survei tahun 1995, fakta menunjukkan bahwa 1 dari 11 pernikahan di Indonesia berakhir dengan perceraian. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu tindakan preventif, dan persiapan pernikahan merupakan salah satu bentuk pencegahan perceraian yang disarankan.
Dalam rangka menyikapi fenomena tersebut, penelitian ini dilakukan untuk merancang suatu inventori yang dapat mengukur kesiapan pasangan yang akan menikah. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk melakukan uji coba awal di lapangan guna melihat keterbatasan-keterbatasan inventori tersebut. Inventori ini berperan sebagai alat untuk menyeleksi dan mengidentifikasi pada domain mana pasangan yang bersangkutan mengalami masalah atau pada domain mana pasangan tersebut belum melakukan persiapan pernikahan.
Penelitian ini melibatkan 5 pasangan (10 subjek penelitian), yang terdiri atas 5 perempuan dan 5 laki-laki. Mereka berusia 25 tahun ke atas dan akan menikah dalam jangka waktu maksimal 6 bulan ke depan. Pernikahan tersebut merupakan yang pertama bagi mereka.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Pada awalnya, ditetapkan dahulu domain-domain yang akan diukur, kemudian menuliskan item-itemnya serta skala respons yang sesuai. Selanjutnya, inventori ini diserahkan pada dosen pembimbing selaku expert judgment yang berperan menganalisis inventori tersebut untuk mendapatkan masukan. Setelah mengalami revisi, inventori ini diujicobakan pada subjek penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa inventori ini cukup berfungsi untuk melakukan identifikasi masalah, yaitu mendeteksi pada domain mana pasangan yang bersangkutan masih bermasalah atau kurang melakukan persiapan berkaitan dengan hal-hal yang diukur dalam domain tersebut.
Berdasarkan pelaksanaan dan hasil penelitian, disarankan untuk mengurangi jumlah item, menambah keluasan cakupan teori, dan melanjutkan penelitian sampai tersusun norma kelompok."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2003
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
C. Hirania Wiryasti
"Inventori Kesiapan merupakan disusun oleh Risnawaty (2003) sebagai alat diagnostik yang bertujuan untuk mengukur kesiapan menikah pada individu yang berada dalam tahap pranikah. lnventori tersebut merupakan inventori kesiapan menikah yang pertama kali disusun di Indonesia. Sebagai alat diagnostik yang baru inventori tersebut memiliki beberapa kekurangan. Untuk itu peneliti melakukan modifikasi terhadap Inventori Kesiapan Menikah.
Modifikasi pertama adalah menambahkan teori yang lebih komprehensif dari langkah tersebut. Peneliti menambahkan tiga aspek kesiapan menikah yaitu "Minat dan pemanfaatan waktu Iuang". "Perubahan pada pasangan dan pola hidup" dan “Latar belakang suku bangsa". Dua aspek pertama dijadikan sebagai domain baru dengan nama yang sama. Aspek yang ketiga dijadikan sebagai bagian dari domain “Latar belakang pasangan dan relasi dengan keluarga besar". Modifikasi berikutnya adalah menambahkan 16 item yang mengukur ketiga aspek
yang baru serta mengeliminasi 12 item asli dan memodifikasi 11 item asli pada Inventori Kesiapan Menikah. Modifikasi terakhir adalah mengubah pilihan jawaban. instruksi pengerjaan pernyataan dan data kontrol. Alat hasil modifikasi peneliti disebut dengan Modifikasi lnventori Kesiapan Menikah.
Peneliti kemudian melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap Modifikasi Inventori Kesiapan Menikah. Caranya adalah dengan melakukan pengambilan data terhadap 52 individu yang akan melangsungkan pernikahannya yang pertama kali dalam jangka waktu maksimal 6 bulan mendatang. Validitas yang diuji adalah construct validity. Metode yang digunakan adalah internal consistency yaitu mengkorelasikan skor total tiap domain kesiapan menikah dengan skor total kesiapan menikah. Rumus yang digunakan adalah product-moment Pearson.
Reliabilitas yang diuji adalah infernal consistency reliability. Metode yang digunakan adalah koefisien alpha Cronbach. Pengolahan data dilakukan dengan program komputer SPSS 11.O.
Hasil yang diperoleh adalah Modifikasi lnvemori Kesiapan Menikah merupakan alat diagnoslik yang bertujuan untuk mengukur ringkat kesiapan menikah individu. Waktu yang diperlukan untuk mengerjakannya kurang lebih 30 menit. Inventori ini lerdiri dari 8 domain, yaitu "Komunikasi", “Keuangan", “Anak dan Pengasuhan", “Pembagian Peran Suami-Istri", "Latar Belakang Pasangan dan Relasi dengan Keluarga Besar", "Agama", "Minat dan Pemanfaatan Waktu
Luang", “Perubahan pada Pasangan dan Pola Hidup".
Hasil uji validitas menunjukkan bahwa domain “Komunikasi", “Keuangan", “Latar belakang pasangan dan relasi dengan keluarga besar", serta "Minat dan pemanfaatan waktu luang" memiliki validitas yang cukup baik. Domain "Anak dan pengasuhan", “Pembagian peran suami istri", serta "Agama" memiliki validitas yang sedang. Sedangkan domain “Perubahan pada pasangan dan pola hidup" tidak valid. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa domain
"Komunikasi", “Anak dan pengasuhan", serta “Minat dan pemanfaatan waktu luang" memiliki reliabilitas yang cukup baik. Namun domain "Keuangan", “Latar belakang pasangan dan relasi dengan keluarga besar", "Agama", serta “Perubahan pada pasangan dan pola hidup" memiliki reliabilitas yang kurang balk. Hasil terakhir adalah ada 19 item yang perlu direvisi atau dieliminasi unruk meningkatkan reliabilitas Modifikasi Inventori Kesiapan Menikah. Secara
keseluruhan domain yang dapat langsung digunakan dalam mengukur kesiapan menikah pada individu adalah "Komunikasi", “Anak dan pengasuhan", serta “Minat dan pemanfaatan waktu Iuang". Domain lainnya masih perlu direvisi dan ditelaah lebih lanjut.
Sebagai saran praktis. Modifikasi lnventori Kesiapan Menikah dapat digunakan oleh individu dan konselor pernikahan unnuk mengetahui tingkat kesiapan menikah dan aspek-aspek kesiapan menikah yang masih perlu dikembangkan. Untuk penelitian selanjutnya, disarankan agar melakukan perbaikan alat dan menggunakan metodologi penelitian yang lebih rinci."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2004
T37848
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sylvia Khori Imami
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara komitmen perkawinan dengan kualitas perkawinan. Komitmen perkawinan didasarkan pada teori menurut Johnson dkk. (1999), bahwa komitmen perkawinan terbagi atas tiga tipe yaitu personal, moral dan struktural. Peneliti mengajukan hipotesis bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara komitmen perkawinan dengan kualitas perkawinan.
Subyek penelitian adalah individu yang telah menikah dengan melalui proses ta'aruf. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner komitmen perkawinan yang diadaptasi dari Johnson dkk. (1999) dan juga Quality Marriage index (QMI) yang diadaptasi dari Norton (1983). Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji korelasi Pearson Product Moment.
Hasil analisis menunjukan bahwa terdapat hubungan yang positif signifikan dari ketiga tipe komitmen dengan kualitas perkawinan, sehingga hipotesis yang diajukan diterima. Selain itu, ditemukan juga bahwa hasil uji korelasi antara ketiga tipe komitmen tersebut memiliki kekuatan korelasi yang berbeda, dimana kekuatan korelasi komitmen personal adalah kuat, komitmen moral adalah sedang dan komitmen struktural adalah lemah.

This study aims to determine whether there is a relationship between the marital commitment with marital quality in individuals who were married through ta'aruf process. The marital commitment is based on theory according to Johnson et al. (1999), that marital commitment is devided into three types, namely personal, moral and structural. Researcher hypothesized that there is a significant positive relationship between marital commitment with marital quality.
Research subject in this study were individual who had married through ta'aruf process. Instrument that used in this study was a questionnaire, adapted from marital commitment of Johnson et al. (1999) and also the Quality of marriage Index (QMI), which was adapted from Norton (1983). The analytical methods used to test the hypothesis using Pearson Product Moment Correlation test.
Result of the analysis showed that there was a significant positive correlation of the three types of commitment are correlated with the quality of the marriage, so the hypothesis is accepted. In addition, it was found also that the result of correlations between the three types of commitment have different correlation force, which the type of personal commitment is strong, moral commitment is moderate and structural commitment is weak.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60223
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rezky Utari
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara jenis komitmen perkawinan dengan penyesuaian perkawinan pada individu yang menikah melalui proses ta?aruf. Komitmen perkawinan diduga memiliki hubungan dengan penyesuaian perkawinan (Dean & Spanier, 1974). Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pengukuran komitmen perkawinan dilakukan dengan menggunakan alat ukur komitmen perkawinan Johnson, dkk. (1999) dan pengukuran penyesuaian perkawinan dilakukan dengan menggunakan alat ukur Marital Adjustment Test. Pada penelitian ini terdapat tiga jenis komitmen yaitu komitmen personal, komitmen moral dan komitmen struktural.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis komitmen personal dan moral memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan penyesuaian perkawinan. Namun pada komitmen struktural dengan penyesuaian perkawinan memiliki hubungan yang tidak terlalu signifikan. Komitmen personal dan komitmen moral merupakan faktor internal yang ternyata berhubungan dengan penyesuaian perkawinan sementara itu komitmen struktural tidak berhubungan dengan penyesuaian perkawinan yang merupakan faktor eksternal.

This study was conducted to determine the relationship between the types of commitment of marriage with marital adjustment in individuals who were married through ta'aruf process. Marital commitment suspected of having correlation with marital adjustment (Dean & Spanier, 1974). The study was conducted using a quantitative approach. Measurement of marital commitment made by using a measuring instrument commitment of marriage Johnson, et al. (1999) and marital adjustment measurements performed using a measuring instrument Marital Adjustment Test. In this study, there are three types of commitments that personal commitment, moral commitment and structural commitment.
The results showed that the type of personal commitment and moral have a positive and significant relationship with marital adjustment. But the structural commitment has a relationship that is not too significant with marital adjustment. Personal commitment and moral commitment are internal factors that were associated with marital adjustment while the commitment is not related to the structural adjustment of marriage which is an external factor.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S60775
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iffah Karimah Salsabila
"ABSTRAK
Kesiapan menikah merupakan salah satu kunci kesejahteraan dan kesehatan calon pengantin. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran kesiapan menikah dan karakteristik calon pengantin perempuan di Jakarta Selatan. Desain penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif sederhana dengan studi cross-sectional, melibatkan 125 calon pengantin perempuan dari 10 Kecamatan di wilayah Jakarta Selatan yang dipilih dengan teknik consecutive sampling. Kesiapan menikah diukur menggunakan instrumen Criteria for Marriage Readiness yang telah diterjemahkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56,8 calon pengantin perempuan di Jakarta Selatan mempunyai kesiapan menikah yang baik. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pendidikan, pelayanan, dan penelitian keperawatan untuk meningkatkan kesiapan menikah pada calon pengantin perempuan. Selain itu, perawat dan tenaga kesehatan lainnya sebaiknya memberikan pelayanan kesehatan baik kesehatan reproduksi maupun kesehatan psikologis kepada calon pengantin.

ABSTRACT
Married readiness is one of the keys to the well being and health of the bride. This study aims to identify the description of marriage readiness and characteristics of bride in South Jakarta. The design of this study is a simple quantitative descriptive with cross sectional study, involving 125 bridal candidates from 10 sub districts in South Jakarta selected by consecutive sampling technique. Marital readiness is measured using the translated Criteria for Marriage Readiness instrument. The results showed that 56,8 of bride in South Jakarta have good marriage readiness. This research is expected to be useful for education, service, and nursing research to improve the marriage readiness of the bride. In addition, nurses and health workers should provide health services both reproductive health and psychological health to prospective brides."
2017
S68729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novita Rahmah
"Tingginya angka pernikahan perlu diimbangi dengan kesiapan menikah. Ketidaksiapan menikah dan tidak adanya perencanaan kehamilan dapat berdampak baik secara fisik maupun psikologis bagi ibu dan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kesiapan menikah dengan perencanaan kehamilan pada calon pengantin perempuan. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelatif dengan metode cross sectional dengan pengambilan data menggunakan teknik convenience sampling berjumlah 258 responden calon pengantin perempuan di Jakarta. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara kesiapan menikah dengan perencanaan kehamilan pada calon pengantin perempuan (p= 0,000, α= 0,05). Penelitian ini merekomendasikan dilakukan edukasi sedini mungkin pada remaja dan dewasa awal mengenai hal-hal yang perlu dipersiapakan sebelum menikah. Selain itu, dapat lebih mengoptimaliasasi keharmonisan keluarga dan peran sebagai suami dan istri dalam mempersiapkan pengasuhan dan tumbuh kembang anak.

The growing rates of marriage needs to be followed with marriage readiness as well as planning parenthood as it is necessary to prospective spouses to plan for post-marital life, such as having child. Unpreparedness and absence of pregnancy planning can impact both physically and psychologically to the mother and child. This research aimed to determine the relationship between marriage readiness and planning parenthood among prospective brides. A correlative descriptive design with a cross sectional method were used with a convenience sampling technique in determining the respondents resulting to a total of 258 respondents from Jakarta gathered. The results showed that there was a meaningful relationship between the readiness of marriage and the planning of pregnancy (P = 0.000, α = 0.05). This research recommends education as early as possible in adolescents and early adults regarding matters that need to be prepared before marriage. In addition, the researchers believe this action can enhance the role of husband and wife in planning parenthood and nurturing children in the future."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dara Awalia Absyarina
"Penelitian menunjukkan bahwa penyesuaian diperlukan pada awal kehidupan pernikahan. Beberapa contoh kebiasaan yang berbeda antara pasangan, masalah seksual, kehadiran anak-anak dan keterlibatan orang tua juga bisa menjadi konflik yang membutuhkan penyesuaian dengan pasangan. Ada perbedaan dalam proses memilih jodoh sebelum menikah, perbedaan dalam hal-hal yang dianggap penting dalam pernikahan, diduga dapat mempengaruhi penyesuaian perkawinan dengan individu yang menikah dengan cinta perkawinan dan individu yang menikah dengan ta'aruf (diatur menikah).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan penyesuaian perkawinan antara individu yang menikah dengan pernikahan cinta dan individu yang menikah dengan ta'aruf (perjodohan). Peserta adalah 155 orang yang menikah dengan ta'aruf dan 153 orang yang menikah dengan cinta pernikahan. Uji t sampel independen menunjukkan ada perbedaan yang signifikan penyesuaian pernikahan antara individu yang menikah dengan ta'aruf (M = 128,57, SE = 1,450) dan individu yang menikah dengan pernikahan cinta (M = 122,98, SE = 1,616) dengan t (289) = -2.576, p <0,05, d = 0,45. Tetapi hasilnya juga menunjukkan bahwa kedua kelompok menunjukkan skor rata-rata yang cukup tinggi.

Research shows that adjustments are needed early in married life. Some examples of different habits between partners, sexual problems, the presence of children and parental involvement can also be conflicts that require adjustment to a partner. There are differences in the process of choosing a mate before marriage, differences in things that are considered important in marriage, allegedly can affect marital adjustment with individuals who are married to marital love and individuals who are married to ta'aruf (arranged marriage).
The purpose of this study is to compare marital adjustments between individuals who are married with a love marriage and individuals who are married to ta'aruf (matchmaking). Participants were 155 people who were married to ta'aruf and 153 people who were married with a love marriage. Independent sample t test shows that there is a significant difference in marriage adjustment between individuals who married ta'aruf (M = 128.57, SE = 1.450) and individuals who married a love marriage (M = 122.98, SE = 1.616) with t (289) = -2,576, p <0.05, d = 0.45. But the results also showed that both groups showed a high average score.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azti Arlina
"Penelitian ini mendekskripsikan proses adaptasi antar budaya pada pasangan yang menikah melalui proses ta'aruf. Setiap individu yang menjalani proses ta'aruf tentu memiliki konsekuensi, seperti adanya ketidakpastian dan suliatnya beradaptasi, ditambah lagi dengan rumitnya pengelolaan konflik. Penelitian ini menggunakan paradigman konstruktivis, dengan pendekatan kualitatif, strategi fenomenologi, serta bersifat deskriptif. Proses pengumpulan data melalui wawancara mendalam, dengan menggunakan teori budaya, adaptasi budaya, konsep diri, pengurangan ketidakpastian, dan konflik. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa latar belakang budaya, seperti latar belakang pendidikan dan asal negara individu memiliki kontribusi dalam proses adaptasi dan pengelolaan konflik.

This Study describes the process og intercultural adaptation in married couples through the ta'aruf process. Every individual does the ta'aruf process certainly have consequences, such as uncertainty, difficulty of adapting and managing conflict. This study uses a constructivist paradigm, with a qualitative approach, the strategy phenomenology, as well as descriptive. The process of collecting data is in-dept interviews, using the theory of culture, cultural adaption, self concept, uncertainty, and conflict. The results of this study that background culture such as educational and country have contribute to the adaption process and conflict management."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>