Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 103681 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Candra Eka Putra
"Dalani suatu industri scmikonduktor, Clean Room memiliki pcranan yang sangat penting. Tingkat kebersihan udara yang dihasilkan dill am ruangan produksitersebut mempengaruhi terlmdap keberhasilan produk scmikonduktor tersebut. Udara yang tcrkontmninasi oleh pmtikel-partikcl dan deb1.1 mengbasilkan produk yang gagal, sebaliknya 1.1dara yang bersih ukan menjadi salah satu faktor yang menjamin tingkat kcberhasitan produk tersebut.
Ada beberapa hal yang haru!: dlkontrol di dalam sumu Clean Room Class 10.000, di antaranya :
1. Jumlah partikel di dalam Clean Room yang diperbolehkan tidak lebih dari t 0.000 partikel per fr'.
2. Temperatur udam di dahm1 ruangan dikondisikan pada suhu (23 ± 2)uC.
3. Kelcmbabanl'datif(Rf-l) rmmgan dikondisikan pad:.. (55± 5){)/o.
Untuk dapat mcn,iaga agar jmnlah partikel udara yang disuplai ke dalam ruangan yang digunakan untuk proses produksi. maku pcnggunaan HEPA (High Efliu.:iency Particulate 11ir) filtcl' sung_at dibutuhkan. Sedangkan untuk dapat menjaga kondisi udara di dalam ruangan produksi terseblll pada kondisi temperamr (23 ± 1)"C dan kclcmbabnn (55 ± 5)'Ye, maka..."
2000
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ana Budiyanto
"Pada pembuatan transistor di industri semikonduktor sering terjadi gagal produksi dalam penyambungan benang emas dari chip ke lead frame (proses bonding), yaitu benang emas tersebut tidak menempel ataupun kekuatan tariknya rendah.
Tujuan dalam penelilian ini adalah meningkatkan kualitas dad penyambungan benang emas tersebut, dimana pada akhimya akan memperkecil terjadinya gagal produksi. Hal yang dilakukan adalah menghitung dan mencari waktu perpindahan kalor dan waktu bonding yang sesuai dan tepat.
Dari penelitian yang dilakukan maka diperoleh waktu bonding yang tepat yaitu pada jarak bonding 600 pm dan kecepatan bonding 10 mm/detik, dan diharapkan kualitas penyambungan benang emas pada produk transistor menjadi lebih baik."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S36209
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jihad Bangsawan
"Industri semikonduktor, sebagai industri penting dalam ekonomi global, menghadapi berbagai tantangan termasuk tensi global yang mengganggu rantai suplai. Indonesia, meskipun kaya akan sumber daya, mengalami stagnasi dalam kemampuan produksinya. Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mempercepat pembangunan ekosistem semikonduktor. Tantangan utama dalam pengembangan industri semikonduktor di Indonesia adalah regulasi pemerintah, kondisi sumber daya manusia (SDM), dan belum adanya ekosistem yang mendukung.Kurangnya SDM yang terampil menghambat perkembangan industri semikonduktor. Adopsi teknologi penting namun tidak bisa menjadi solusi yang berkelanjutan. Diperlukan penelitian mengenai komposisi efektif antara penggunaan tenaga kerja manusia dan adopsi teknologi dalam industri semikonduktor, Penelitian ini bertujuan untuk merancang model simulasi yang dapat memberikan komposisi optimal bagi produksi smartcard pada PT X sehingga pemilik kepentingan dari PT X dapat meningkatkan kemampuan produksi dengan kapasitas tertentu dan mengurangi jumlah sumber daya yang tidak diperlukan. Metode sistem diskrit yang digunakan dalam penelitian dapat menggambarkan dan memberikan evaluasi terhadap proses produksi berdasarkan sistem pada keadaan nyata. Penelitian ini menunjukan bahwa pemetaan sumber daya yang optimal dapat dilakukan dengan menggunakan skenario yang didasarkan oleh pendekatan systematic layout planning untuk meningkatkan tingkat utilisasi dalam berbagai kapasitas. Skenario yang diuji berdasarkan tiga tingkat kapasitas adalah dalam keadaan sekarang, meningkat sesuai prediksi pertumbuhan produk, dan kapasitas maksimal dalam skenario pendekatan systematic layout planning dan pendekatan systematic layout planning yang dipadukan dengan pengurangan jumlah mesin dan pekerja.

The semiconductor industry, as a crucial sector in the global economy, faces various challenges, including global tensions that disrupt supply chains. Despite being rich in resources, Indonesia experiences stagnation in its production capabilities. The Indonesian government is committed to accelerating the development of the semiconductor ecosystem The main challenges in developing the semiconductor industry in Indonesia are government regulations, the condition of human resources (HR), and the lack of a supporting ecosystem.The shortage of skilled HR hampers the development of the semiconductor industry. While the adoption of technology is important, it cannot be a sustainable solution. Research is needed to determine the effective composition between human labor and technology adoption in the semiconductor industry. This research aims to design a simulation model that can provide an optimal composition for smartcard production at PT X, allowing stakeholders at PT X to enhance production capabilities with certain capacities and reduce unnecessary resources. The discrete event system method used in this research can describe and evaluate the production process based on real-world conditions. This study shows that optimal resource mapping can be achieved using scenarios based on a systematic layout planning approach to increase the utilization rate across various capacities. The scenarios tested are based on three capacity levels: the current state, growth predictions, and maximum capacity in scenarios using systematic layout planning and systematic layout planning combined with the reduction of machines and workers."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saludin
Jakarta: Mitra Wacana Media, 2015
621.381 52 SAL p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arief Cahya Nugraha
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas tentang peran negara dalam mengembangkan industrisemikonduktor di China pada tahun 1995-2004 beserta penyebab, perkembangandan dampaknya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan datasekunder sebagai data utamanya. Dengan mengunakan teori state capitalism, exportoriented industrialization, dan geopolitical imagination, penelitian ini menemukanbeberapa temuan.Temuan pertama penelitian ini memperlihatkan bahwa kebutuhanChina untuk memenuhi pasar domestik dan berkembangnya Taiwan di sektorsemikonduktor telah mendorong China ingin membangun industrisemikonduktornya. Kedua, pemerintah China membangun industrisemikonduktornya melalui berbagai bantuan kepada perusahaan, seperti pendanaandan keringanan pajak. Ketiga, bantuan dan strategi pemerintah ini membawa hasilpositif bagi kemajuan industri semikonduktor di China. Hasilnya adalah dapatdilihat bahwa peran negara berhasil membuat perkembangan di dalam industrisemikonduktor China.Kesimpulan dari penelitian ini adalah peran negaramerupakan faktor penting didalam keberhasilan perkembangan industrisemikonduktor di China.

ABSTRACT
This undergraduate thesis discusses the role of the state in developing thesemiconductor industry in China in 1995 2004 focuses on the emerging factors, themethod of development and the results of the development of this industry. Thisstudy used a qualitative method using secondary data as the main source of data.By applying the two theories of state capitalism supplemented with export orientedindustrialization, and geopolitical imagination, this thesis demonstrate threefindings. First, this research shows that there were two factors behind thedevelopment of the semiconductor industry China rsquo s need to fulfill the needs of itsdomestic market as well as the development of Taiwan rsquo s semiconductor industry.Second, the Chinese government built the semiconductor industry through a varietyof assistance to government and private companies, such as additional funding andtax breaks. Third, these forms of government assistance brought positive results forthe development of the semiconductor industry in China. The conclusion of thisresearch is that the role of the state is an important factor in the successfuldevelopment of the semiconductor industry in China."
2016
S66429
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
S37634
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adlan Mizan
"ABSTRAK
Telah berhasil dilakukan sintesis semikonduktor Cu2ZnSnS4 CZTS sebagai absorber semikonduktor yang dilakukan dengan metode kimiawi menggunakan pelarut dan ligand etanolamine untuk memudahkan reaksi dengan sulfur. Deposisi CZTS yang dipilih adalah menggunakan metode dip-coating. Metode ini dilakukan diatas substrat kaca soda lime glass yang kemudian di drying pada 200 C dan annealing pada 550 C dengan atmosfir argon. Kristalinitas CZTS hasil uji X-ray diffraction yang tinggi serta hasil energy dispersive spectroscopy yang sesuai dengan literatur. Celah pita yang didapatkan pada CZTS adalah 1,36 eV.Lapis CZTS kemudian dilapisi dengan Cadmium Sulfide CdS dengan metode chemical bath deposition menggunakan perbedaan konsentrasi [S]:[Cd] dan temperatur deposisi yang berbeda. Lapisan CdS diuji pola difraksinya menggunakan X-ray diffraction dan UV-Vis spectroscopy. Kristalinitas meningkat pada setiap penambahan konsentrasi [S]:[Cd] dengan pola diffraksi yang paling mirip dengan referensi adalah perbandingan 5 dan semua sampel memiliki rata-rata celah pita 2,26 eV. Meningkatnya temperatur pada CdS dapat merubah antarmuka antara CZTS dengan CdS dimana pada temperatur 70 C menunjukan interface yang paling baik dengan ditemukannya adanya Antarfasa antara CZTS dan CdS. Hasil optik dari CZTS/CdS menunjukan perbandingan konsentrasi [S]:[Cd]= 5 dapat meningkatkan performa absorbsi dari CZTS. Antarmuka pada temperatur selain 90 C diduga dapat meningkatkan sifat reflektansi dari lapisan CdS yang menurunkan transmitansi

ABSTRACT
The semiconductor synthesis of Cu2ZnSnS4 CZTS has been successfully carried as a semiconductor absorber by chemical method using solvents and ethanolamine ligand. The dip coating method has been selected for CZTS deposition. This method carried out on a soda lime glass substrate, then dried at 200 C and annealed at 550 C with an argon atmosphere. X ray diffraction test and electron dispersive spectroscopy analysis confirm the crystallinity and chemcial composition of CZTS. The bandgap obtained in CZTS is 1.36 eV. The CZTS layer is then coated with CdS by chemical bath deposition method using different concentration S Cd and different deposition temperature. The CdS layer diffraction pattern and optical properties are checked using X ray diffraction and UV Vis spectroscopy. It was shown that crystallinity increased at each addition of S Cd concentration with the diffraction patterns confirm that CdS are present at the ratio of 5 and all samples had an average bandgap 2.26 eV. Increased temperatures in CdS can alter the interface between CZTS and CdS where at 70 C it shows the best interface with the discovery of an interphase between CZTS and CdS. Optical results from CZTS CdS showed a concentration ratio of 5 to improve the absorption performance of CZTS. Interfaces at temperatures other than 90 C are thought to increase the reflectance properties of the CdS layer that inhibit the transmittance properties of CdS."
2018
T50930
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nji Raden Poespawati
"Salah satu usaha untuk meningkatkan kapasitas transmisi dan/atau memperpanjang jarak transmisi pada komunikasi serat optik, yaitu dengan dikembangkannya diode laser yang dapat diatur panjang gelombangnya (tunable laser diode). Diode laser ini dapat dibuat dengan 2 cara, yaitu memfabrikasi langsung laser mode tunggal (single mode laser) atau laser mode jamak (multimode laser) yang digandeng dengan external tuning. Pada Tesis ini dilakukan uji coba dan analisa suatu sistem penalaan (tuning), sehingga cahaya laser menghasilkan panjang gelombang dengan lebar spektral yang sempit. Sistem ini menggunakan laser semikondulctor GaAs sebagai diode laser mode jamak yang mempunyai rentang panjang gelombang 640,7 nm and 722,08 nm dan daya maksimum 4 mW. Disamping itu sebagai external tuning digunakan kisi yang mempunyai jarak antara celala (d) = 327,762 µm ± 55,84 p.m , sedangkan antara diode laser dengan kisi, digunakan lensa sebagai kolimator. Dari hasil uji coba dan analisa menunjukkan bahwa panjang gelombang yang akan ditransmisikan dapat dipilih dengan merubah sudut kisi terhadap sumbu optic. Perubahan sudut kisi dapat dilakukan antara 0° sampai 60°, sedangkan panjang gelombangnya antara 675,86 nm dan 682,43 nm dengan lebar spektral antara 29.65 nm dan 113.10 nm.

One way to increase transmission capacity and/or to extend transmission distance in optical fiber communication is by providing tunable laser diode. There are two ways in making each laser diode, namely, fabricating directly single mode laser or using multimode laser coupled with external tuning. In this thesis a tuning system will be measured and analysed, so that laser light produces the wavelength with narrow spectral width. This system uses GaAs laser semiconductor as multimode laser diode that has wavelength range 640.7 nm and 722.08 rim and maximum power of 4 mW. Besides grating with period of grating 327,762 p.m ± 55,84 p.m is used as external tuning, while between laser diode and grating, a lens is used as collimator. The measurement and analysis shows that the wavelength that will be transmitted can be selected by changing grating angle to optical axis. The variation of grating angle is between 0° and 60°, whereas the wavelength is between 675.53 nm and 682.43 nm with spectral width between 29.65 nm and 113.10 nm."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
T5727
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nico Kristanto
"Dalam Skripsi ini dirancang sebuah SSIMT (Suppressed Sidewall Injection Magnetotransistor) dengan kolektor berbentuk L, dilengkapl dengan analisa teoritis dan analisa basil simulasi dengan program komputer serta karakteristik kerjanya. Studi yang masih teibatas di bidang sensor magnetik Magnetotransistor lnl mendorong perlunya dlambll beberapa asumsi untuk menyederhanakan proses anallsa.
Hasil analisa teoritis yang disimulasikan dengan program Komputer MathCad Plus 6 menunjukkan bahwa disain SSIMT Ini memililh sensitivitas tinggi untuk medan magnet kecil, sampai sekitar 800 mT untuk arus basis 7mA. Untuk jangkauan sampai 30 mT, sensitivitas alat dapat mencapai 2300 %/Tesla, suatu nilai yang tinggi untuk sensor medan magnet.
Dalam skripsi ini dibahas parameter yang menentukan sensitivitas divals dan daerah Jangkauan medan magnet yang diukur. Perbandingan disain SSIMT dengan kolektor L IN dengan acuan lain menunjukkan bahwa sensor IN memiliki sensitivitas relatif yang lebih rendah namun daerah kerja linier yang lebih luas."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38729
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aria Kusuma Ramadhan
"Geo-ekonomi merupakan konsep yang diperdebatkan dalam Ilmu Hubungan Internasional (HI). Edward Luttwak mengatakan bahwa terdapat perubahan relevansi penggunaan power dan instrumen dari militer, menuju ekonomi untuk pemenuhan keamanan negara. Relevansi ekonomi dalam persaingan great power mendorong analisis kompetisi perebutan kapital dan pasar yang sistemis, salah satunya terjadi pada fenomena industri semikonduktor. Pada 8 Agustus 2022, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, resmi menjadikan CHIPS for America Act sebagai undang-undang yang berlaku. Undang-undang ini berisi mengenai penguatan manufaktur dan desain produksi semikonduktor di domestik, sekaligus melindungi rantai nilai semikonduktor AS sebagai visi ekonomi dan keamanan nasional. Hal ini dilakukan dengan mengakomodasi para pelaku bisnis semikonduktor untuk membangun pabrik fabrikasi mereka di AS melalui serangkaian insentif dan kemudahan regulasi. Meskipun begitu, kebijakan ini bertolak belakang dengan pencapaian inovasi, teknologi, dan pertumbuhan industri yang telah didorong oleh pengalihdayaan produksi, utamanya nilai-nilai pasar bebas yang dipromosikan oleh AS. Tulisan ini akan berusaha menjawab ketidaksinambungan tersebut melalui perspektif geo-ekonomi dengan pemetaan jaringan produksi global. Dalam temuan yang ada, jaringan produksi global memperlihatkan interdependensi industri cip AS yang asimetris terhadap Tiongkok dan kawasan Asia Timur, dan perubahan tata kelola industri cip yang semakin kompleks dan koordinatif menuju relasional. Faktor-faktor ini berimplikasi pada pelaksanaan CHIPS for America Act sebagai respon geo-ekonomi AS terhadap ancaman keamanan nasional, terutama dalam usaha AS mempertahankan posisi mereka sebagai hegemoni global.

Geo-economy is a debated concept in the field of International Relations (IR). Edward Luttwak contended that there had been a change in the relevance of the use of power and instruments from the military to the economy in the national security strategy. The economic relevance of great power competition initiated a systemic analysis of competition for capital and market, which occurs in the recent phenomenon of the semiconductor industry. On August 8, 2022, the President of the United States, Joe Biden, officially introduced the CHIPS for America Act as law. This law is concerned with strengthening the manufacture and design of domestic semiconductor production, while protecting the US semiconductor value chain as an economic and national security vision. The law accommodates semiconductor business players to build their fabrication factories in the US through a series of regulatory incentives and reliefs. Even so, this policy contrasts with the achievements of innovation, technology, and industrial growth that have been driven by the outsourcing of production activities, especially the free and open market values promoted by the US. This paper will attempt to address this anomaly through a geo-economic perspective by mapping global production networks of semiconductor. The existing findings on the global production network show the asymmetrical interdependence of the US chip industry towards China and the East Asian region, and dynamics in chip industry governance that are increasingly complex and coordinative towards relational governance. These factors promote the implementation of the CHIPS for America Act as the US geo-economic response to national security threats, especially in the US effort to maintain their position as global hegemony."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>