Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 137095 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sembiring, Ejasa
"Penelitian ini bermula dari suatu pemikiran bahwa kualitas lulusan perguruan tinggi di masyarakat ada kaitannya dengan prestasi studi yang diperoleh mahasiswa selama di perguruan tinggi. Mahasiswa yang memiliki prestasi yang memuaskan akan memungkinkan untuk berprestasi di masyarakat.
Prestasi belajar mahasiswa yang diperoleh selama studi di perguruan tinggi berhubungan dengan kemampuan mahasiswa dal.am menyerap ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh setiap dosen pada waktu perkuliahan. Untuk menyerap ilmu pengetahuan yang disajikan dosen ada faktor-faktor yang menentukannya yaitu faktor dari dalam individu seperti motivasi, kreativitas, inteligensi, kepribadian, minat, lingkungan rumah, lingkungan kampus. Salah satu faktor dari dalam individu (internal) yang berhubungan dengan prestasi bela jar mahasiswa adalah motivasi berprestasi. Menurut Mc Clelland (1953) pada umumnya seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi cenderung akan menyelesaikan tugas-tugas belajarnya.
Faktor internal lainnya yang berhubungan dengah prestasi belajar mahasiswa adalah kreativitas. Silverman (1978) mengemukakan bahwa orang-orang kreatif biasanya menggunakan kesempatan dengan baik, mereka adalah sumber ide-ide baru, bukan hanya mampu menyelesaikan masalah rnelainkan juga menemukan masalah-masalah baru.
Ada faktor lain pula yang berkaitan dengan prestasi belajar mahasiswa yaitu iklim kelas. Menurut Reilly dan Lewis (1983) iklim kelas merupakan kondisi psikologis yang tercermin dari suatu lingkungan kelas. kondisi psikologis tersebut terbentuk karena adanya faktor-faktor yang ada dalam lingkungan kelas itu seperti faktor administratif, disiplin, formalitas, sosial, dimana kesemuanya tidak terpisahkan, berinteraksi sehingga mempengaruhi emosi.
Melalui kajian teoritis tentang iklim kelas, kreativitas, motivasi berprestasi dengan prestasi belajar mahasiswa diajukan empat hipotesis untuk diuji kebenarannya. Penelitian dengan sampel 120 mahasiswa di Akademi Perhotelan dan Pariwisata Sahid, mengungkap hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut hipotesis ditolak.
Dengan demikian terungkap hasil penelitian sebagai Berikut:
1. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara iklim kelas dangan prestasi belajar mahasiswa.
2. Tidak ada hubungan yang Signifikan antara kreativitas dengan prestasi belajar mahasiswa.
3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar mahasiswa.
4. Tidak ada hubungan yang signifikan secara bersama-sama antara prestasi kelas, kreativitas, motivasi berprestasi dengan prestasi belajar mahasiswa.
Untuk penelitian lanjut dalam bidang ini penulis menyarankan antara lain iklim kelas perlu diciptakan sedemikian rupa, diberikan kesempatan untuk bersikap kreatif, dan perlunya ditingkatkan rnotivasi berprestasi. Selain itu perlu ditingkatkan mutu kepengajaran dosen antara lain program peningkatan pengajaran melalui training, lokakarya meningkatkan kesejahteraan dosen."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1994
T39738
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Ejasa
"ABSTRAK
Penelitian ini bermula dari suatu pemikiran bahwa kualitas lulusan perguruan tinggi di masyarakat ?aa kaitannya dengan prestasi studi yang diperoleh mahasiswa selama di perguruan tinggi. Mahasiswa yang memiliki prestasi yang memuaskan akan memungkinkan untuk berprestasi di masyarakat.
Prestasi belajar mahasiswa yang diperoleh selama studi di perguruan tinggi berhubungan dengan kemampuan mahasiswa dalam menyerap ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh setiap dosen pada waktu perkuliahan. Untuk menyerap ilmu pengetahuan yang disajikan dosen ada faktor-faktor yang menentukannya yaitu faktor dari dalam individu seperti motivasi, kreativitas, inteligensi, kepribadian, minat, lingkungan rumah, lingkungan kampus. Salah satu faktor dari dalam individu (internal) yang berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa adalah motivasi berprestasi. Menurut Mc Clelland (1953) pada umumnya seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi cenderung akan menyelesaikan tugas-tugas belajarnya.
Faktor internal lainnya yang berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa adalah kreativitas. Silverman (1978) mengemukakan bahwa orang-orang kreatif biasanya menggunakan kesempatan dengan baik, mereka adalah sumber ide-ide baru, bukan hanya mampu menyelesaikan masalah melainkan juga menemukan masalah-masalah baru.
Ada faktor lain pula yang berkaitan dengan prestasi belajar mahasiswa yaitu iklim kelas. Menurut Reilly dan Lewis (1983) iklim kelas merupakan kondisi psikologis yang tercermin dari suatu lingkungan kelas.
Kondisi psikolois tersebut terbentuk karena adanya faktor-faktor yang ada dalam lingkungan kelas itu seperti faktor administratif, disiplin, formalitas, emo°i, sosial, dimana kesemuanya tidak terpisahkan, saling berinteraksi sehingga mempengaruhi didalamnya. Melalui kajian teoritis tentang iklim kelas, kreativitas, motivasi berprestasi dengan prestasi belajar mahasiswa diajukan empat hipotesis untuk diuji kebenarannya. Penelitian dengan sampel 120 mahasiswa di Akademi Perhotelan dan Pariwisata Sahid/ mengungkap hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : Keempat hipotesis ditolak.
Dengan demikian terungkap hasil penelitian sebagai berikut :
1. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan prestasi belajar mahasiswa.
2. Tidak ada hubungan yang signifikan antara kreativitas dengan prestasi belajar mahasiswa.
3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar mahasiswa.
4. Tidak ada hubungan yang signifikan secara bersama-sama antara prestasi kelas, kreativitas, motivasi berprestasi dengan prestasi belajar mahasiswa.
Untuk penelitian lanjut dalam bidang ini penulis menyarankan antara lain iklim kelas perlu diciptakan sedemikian rupa, diberikan kesempatan untuk bersikap kreatif, dan perlunya ditingkatkan motivasi berprestasi. Selain itu perlu ditingkatkan mutu kepengajaran dosen antara lain program peningkatan pengajaran melalui training, lokakarya, meningkatkan kesejahteraan dosen."
1994
T37917
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sembiring, Ejasa
"ABSTRAK
Penelitian ini bermula dari suatu pemikiran bahwa kualitas lulusan perguruan tinggi di masyarakat ada kaitannya dengan prestasi studi yang diperoleh mahasiswa selama di perguruan tinggi. Mahasiswsa yang memiliki prestasi yang memuaskan akan memungkinkan untuk berprestasi di masyarakat.
Prestasi belajar mahasiswa yang diperoleh selama studi di perguruan tinggi berhubungan dengan kemampuan mahasiswa dalam menyerap ilmu pengetahuan yang disampaikan oleh setiap dosen pada waktu perkuliahan.
Untuk menyerap ilmu pengetahuan yang disajikan dose nada factor-faktor yang menentukannya yaitu factor dari dalam individu seperti motivasi kreativitas intelegensi kepribadian minat lingkungan rumah. Salah satu factor dari dalam individu yang berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa adalah motivasi berprestasi. Menurut McClelland (1953) siswa yang mempunyai motivasi berprestasi akan belajar lebih gigih sedangkan menurut Heckhausen (1968) pada umumnya seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi tinggi cenderung akan menyelesaikan tugas-tugas belajarnya.
Factor internal lainnya yang berhubungan dengan prestasi belajar mahasiswa adalah kreativitas. Menurut Silverman (1978) mengemukakan bahwa orang-orang kreatif biasanya menggunakan kesempatan dengan baik mereka adalah sumber ide-ide baru, bukan hanya mampe menyelesaikan masalah melainkan juga menemukan masalah-masalah baru.
Ada factor lain pula yang berkaitan dengan prestasi belajar mahasiswa yaitu iklim kelas. Menurut Reilly dan Lewis (1983) bahwa iklim kelas merupakan kondisi psikologis yang tercermin dari suatu lingkungan kelas sebagaimana dipersepsikan oleh individu yang ada di dalamnya. Kondisi psikologis tersebut terbentuk karena adanya factor-faktor yang ada di dalamnya seperti administrative disiplin formalitas emosi social, dimana kesemuanya tidak terpisahkan, saling berinteraksi sehingga mempengaruhi di dalamnya.
Melalui kajian teoritis tentang iklim kelas, kreativitas, motivasi berprestasi dengan prestasi belajar mahasiswa diajukan empat hipotesis untuk diuji kebenarannya. Penelitian dengan sampel 120 mahasiswa di Akademi Perhotelan dan Pariwisata Sahid mengungkap hasil pengujian hipotesis-hipotesis adalah sebgai berikut: keempat hipotesis ditolak.
Dengan demikian terungkap hasil penelitian sebagai berikut:
1. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara iklim kelas dengan prestasi belajar mahasiswa
2. Tidak ada hubungan yang signifikan antara kreativitas dengan prestasi belajar mahasiswa
3. Tidak ada hubungan yang signifikan antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar mahasiswa
4. Tidak ada hubungan yang signifikan secara bersama-sama antara iklim kelas, kreativitas, motivasi berprestasi dengan prestasi belajar mahasiswa
Untuk penelitian lanjut dalam bidang ini penulis menyarankan antara lain iklim kelas perlu diciptakan sedemikian rupa, diberikan kesempatan untuk bersikap kreatif, dan perlunya ditingkatkan motivasi berprestasi. Selain itu perlu ditingkatkan mutu kepengajaran dosen antara lain program peningkatan pengajaran melalui training, lokakarya, meningkatkan kesejahteraan dosen."
1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
H. Kodhyat
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia, 1992
R 910.203 KOD k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Rose Mini Adi Prianto
"Pemerintah menyadari pentingnya kebutuhan pendidikan bagi rakyatnya agar siap menghadapi tantangan dalam era globalisasi yang tengah melanda dunia. Pendidikan dirasakan sangat penting untuk mengembangkan potensi seseorang. Tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah mengusahakan suatu lingkungan dimana setiap anak didik diberi kesempatan untuk mewujudkan bakat dan kemampuannya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudkan dirinya dan berfungsi sepenuhnya, baik sesuai dengan kebutuhannya maupun kebutuhan masyarakatnya (Utami Munandar, 1990). Oleh karena itu, pemerintah menekankan pentingnya pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas, kreatif dan berprestasi di berbagai bidang.
Hal ini tidak hanya berlaku untuk anak yang normal saja tetapi juga berlaku bagi anak-anak yang mengalami cacat maupun anak-anak dengan kemampuan dan kecerdasan yang luar biasa. Selama ini pemerintah telah mengusahakan berbagai pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi anak-anak cacat agar bisa maju dan berkembang. Dengan mengusahakan berbagai sarana dan alat bantu yang dibutuhkan. Namun bagi anak-anak dengan kemampuan yang unggul belum dapat mengembangkan potensinya dalam suatu sekolah khusus karena pemerintah selama ini hanya menyediakan sekolah-sekolah umum, sehingga anak-anak dengan kemampuan unggul berkembang bersama anak-anak normal. Anak-anak yang tergolong cerdas dan berbakat menjadi kurang dapat mencapai prestasi yang seharusnya ditampilkan karena rangsangan yang kurang sesuai. Sedangkan mereka memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan sesuai bakat dan minatnya.
Sistem pendidikan di Indonesia pada dasarnya juga mendukung perlunya perhatian khusus bagi anak-anak yang mempunyai kemampuan dan kecerdasan luar biasa. Hal ini telah dikemukakan dalam GBHN tahun 1993 dan Pasal 8 ayat 2 UU Pendidikan No. 11 tahun 1989.
Secara implisit hal-hal tersebut mengisyaratkan perlunya menyelenggarakan sekolah unggul sebagai salah satu alternatif untuk melayani anak-anak yang berbakat unggul, atau disebut juga anak-anak dengan kemampuan dan kecerdasan luar biasa.
Secara khusus, sekolah unggul bertujuan menghasilkan keluaran pendidikan yang memiliki keunggulan dalam hal-hal sebagai betikut, yaitu (a) keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa; (b) nasionalisme dan patriotisme yang tinggi; (c) wawasan IPTEK yang mendalam dan luas; (d) motivasi dan komitmen yang tinggi. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Sri Hastuti
"Penelitian ini bertujuan untuk inengetahui hubungan antara variahel motivasi berprestasi dan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa, baik hubungan secara sendiri-sendiri, maupun bersama-sama.
Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Borobudur Angkatan Tahun 1996/1997 . Metode penelitian ini adalah metode survai: sampel penelitian berjumlah 47 orang, yang diambil dengan menggunakan teknik acak sederhana dari 110 orang populasi.
Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data motivasi berprestasi dan kebiasaan belajar berupa kuesioner dengan menggunakan skala Liked, dimana masing-masing variabel memuat 18 butir pernyataan. Prestasi belajar diperoleh dari bobot nilai rata-rata selama tiga semester secara berturut turut. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan korelasi sederhana, parsial, dan ganda; regresi sederhana dan ganda.
Dari hasil analisis data mengungkapkan bahwa : Pertama, terdapat hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar dengan koefisien korelasinya (ryx1) = 0,3331, dan persamaan regresinya Y = 17,94 + 0.443 X,; kontribusi motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar sebesar 15,032 persen. Kedua , ada hubungan yang positif antara kebiasaan belajar dengan prestasi belajar dengan koefisien korelasinya (r, ) = 0,2998 dan persamaan regresinya Y = 23,3996 + 0,3937 X, ; kontribusi kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar sebesar 13,021 persen. Ketiga, secara bersama-sama motivasi berprestasi dan kebiasaan belajar mempunyai hubungan yang positif terhadap prestasi belajar, dengan koefisien korelasi gandanya (rvx1 2) = 0,47613 dan persamaan regresi gandanya Y = 0,92473 + 0,3651 X, + 0,3105 X. Kontribusi kedua varians ini secara bersama-sama terhadap prestasi belajar sebesar 22,67 persen.
Dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi berprestasi dan kebiasaan belajar, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama turut menentukan adanya variasi prestasi belajar mahasiswa fakultas Hukum pada universitas Borobudur, Jakarta."
1998
T 2599
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutadji
"Penelitian ini bermula dari suatu peinikiran bahwa kualitas lulusan perguruan tinggi di masyarakat ada kaitanny.a dengan prestasi studi yang diperoleh nahasiswa selama studi di perguruan tinggi. Mahasiswa yang ineniiliki prestasi studi yang inenivaskan akan mexnungkinkan untuk berprestasi di masyarakat.
Prestasi belajar tnahasiswa yang diperoleh selania studi di perguruan tinggi berhubungan dengan keniaznpüan inahasiswa dalarn znenyerap ilinu pengetahuan yang disampaikan oleh setiap dosen pada waktu perkuliahan.
Untuk menyerap ilmu pengetahuan yang disajikan dosen ada faktor-faktor yang ikut inenentukannya yaitu factor dari dal am diri iridividu seperti inotivasi, inteligensi, minat dan persepsi inahasiswa terhadap kepengajaran dosen, kebiasaan belajar, sikap, serta faktor eksternal yaitu lingkungan keluarga, lingkungan teinan, lingkungan perididika.n, sarana belajar, serta sarana pendidikan. Salah satu faktor dari dalani individu (internal) yang berhubungan dengan prestasi belajar inahasiswa adalah inotivasi berpr.estasi. Menurut McClelland (1953) siswa Yang meinpunyai niotivasi berprestasi akan belajar lebih gigih, sedangkan menurut Heckhausen (1968) pada uxnuinnya seseorang yang Inenipunyai motivasi berprestasi tinggi cenderung akan menyelesaikan tugas-tugas belajarnya.
Faktor internal lainnya yang berhubungan dengan prestasi belajar inahasiswa adalah persepsi inahasiswa tentang kepengajaran dosen. Persepsi inahasiswa nerupakan pemberian arti dari inahasiswa terhadap suatu obyek yang ada pada lingkungannya. WR.Nord dikutip oleh Gibson dkk.(1973) menyatakan bahwa persepsi adalah proses peinbenian arti terhad-ap lingkungan oleh individu. Adapun lingkungan yang dimaksudkan disini adalah tentang kepengajaran dosen mereka. Sedangkan f aktor dari luar individu (eksternal) yang berhubungan dengan hasil belajar inahasiswa adalah tentang kepeng.ajaran dosen. Menurut Braskainp dan kawan-kawan (1979) terdapat korelasi antara pengajaran dosen dengan hasil belajar inahasiswa, deniikian pula studi yang pernah dilakukan oleh Centra (1979) inenunjukkan bahwa ada korelasi yang cukup baik antara kepengajaran dosen dengan hasil belajar mahasiswa.
Ada faktor lain pula yang berkaitan dengan prestasi belajar inahasiswa yaitu sikap terhadap kegiatan belajar ditentukan oleh bagaimana persepsi mahasiswa terhadap kegiatan belajar yang dialaminya. Menurut Sinibolon (1984) mahasiswa yang senang terhadap aktivitas belajar cenderung nelaksanakan tugas-tugas belajar dengan perasaan lapang dan gembira, sehingga beban studi yang ada pada mahasiswa dapat diselesaikan. Tetapi sebaliknya jika mahasiswa tidak senang terhadap kegiatan belajar ia cenderung inenghindar bahkañ menolaknya. Dengan demikian tuga-tugas tidak diselesaikannya.
Melalui kajian teoritis tentang persepsi mahasiswa terhadap kepengajaran dosen, inotivasi berprestasi serta sikap dan kebiasaan belajar dalam hubungannya dengan prestasi belajar inahasiswa diajukan empat hipotesis. untuk diuji kebenarannya. Penelitian dengari sampel dua ratus einpat inahasiswa di Universitas Borobudur, rnengungkap hasil pengujian hipotesis-hipotesis sebagai berikut; tiga hipotesis ditolak dan satu diterima, hipotesis yang diteriina adalah hipotesis ketiga sedangkan hipotesis yang lainnya ditolak.
Dengan demikian terungkap hasil penelitian sebagai berikut:
1. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi xnahasiswa tentang kepengajaran dosen dengan prestasi belajar inahasiswa,
2. Tidak ada hubungan yang signifikan antara inotivasi berprestasi dengan prestasi belajar uiahasiswa.
3. Ada hubungan yang signifikan antara sikap dan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa.
4. Tidak Ada hubungan yang signifikan secara bersainasama antara persepsi mahasiswa terhadap kepengajaran dosen, inotivasi berprestasi, sikap dan kebiasaan belajar dengan prestasi belajar mahasiswa.
Penulis menyarankan agar dalani penerimaan ealon-calon inahasiswa baru diadakan seleksi agar inahasiswa yang diterima adalah mahasiswa yang memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif, mahasiswa yang mempunyai keinginan tinggi untuk meperdalam ilmu pengetahuan, mahasiswa yang memuliki disiplin tinggi dalam melaksanakan tugas-tuugas, serta mahasiswa yang memiliki potensi yang meniadai untuk belajar di Perguruan Tiriggi.
Selain itu penulis juga menyarankan untuk mengadakan penelitian dengan tujuan untuk inengetahui bagaimana hubungan antara persepsi nahasiswa terhadap kepengajaran dosen dengan inotivasi berprestasi inahasiswa, hubungan antara persepsi mahasiswa terhadap kepengajaran dosen dengan sikap dt kêbiasaart belajar. mahaiswa, serta hubungan antara irotivasi berprestasi dengan sikap dan kebiasaan belajar thahasiswa. Penulis juga menyarankan agar kesejahteraan dosen perlu dlperhatikan agar dosen dapat mengemban dedikasi secara optimal. Dalam instruinen penelitian penulis menyarankan pula perlu dicari validitas eksternal jadi tidak hanya validitas internal saja."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1993
T6939
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gunanto
"Ada tiga permasalahan pokok dalam penelitian ini, yaitu (a) Adakah perbedaan motivasi berprestasi antara siswa kelas unggulan dan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta (b) Adakah perbedaan kebiasaan belajar antara siswa kelas unggulan dan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta (c). Adakah perbedaan prestasi belajar antara siswa kelas unggulan dan bukan unggulan pada kelas unggulan di SMU Negeri Jakarta 48. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan motivasi berprestasi, kebiasaan belajar dan prestasi belajar antara siswa kelas unggulan dengan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta.
Cara mengumpulkan data mengenai Motivasi Berprestasi dan Kebiasaan Belajar siswa berdasarkan kuesioner tertutup dengan one-shot model, sedangkan data prestasi belajar diperoleh dari kantor Tata Usaha sekolah dengan melihat lager ( daftar nilai rapor) caturwulan satu tahun ajaran 2001-2002. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data kuantitatif berupa skor dalam bentuk skala interval. Analisa data menggunakan statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik deskriptif yang digunakan adalah penyajian nilai rata rata (mean) yang berupa tabel dan grafik garis. Sedangkan statistik inferensial digunakan untuk menganalisis data sampel dengan tujuan ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi.
Data tersebut dihitung dengan rumus t-test untuk uji beda mean dan diperoleh temuan sebagai berikut : (1) kelompok siswa kelas unggulan memiliki mean Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi Belajar lebih tinggi dibandingkan kelompok siswa kelas bukan unggulan, (2) kelompok siswa kelas satu unggulan memiliki mean Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi Belajar lebih tinggi dibandingkan kelompok siswa kelas bukan unggulan, (3) kelompok siswa kelas dua unggulan memiliki mean Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi Belajar lebih tinggi dibandingkan kelompok siswa kelas bukan unggulan. Oleh karena itu berdasarkan pengolahan data dapat disimpulkan terdapat perbedaan motivasi berprestasi, kebiasaan belajar dan prestasi belajar antara siswa kelas dua unggulan dengan bukan unggulan di SMU 48 Jakarta
Sedangkan untuk signifikansi data diperoleh temuan sebagai berikut : (I) Nilai Sig.(2-tailed) atau P-value untuk Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi belajar lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak atau ada perbedaan Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi belajar yang signifikan antara siswa kelas unggulan dengan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta . (2) Nilai Sig.(2-tailed) atau P-value untuk Motivasi Berprestasi dan Prestasi belajar lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak atau ada perbedaan Motivasi Berprestasi dan Prestasi belajar yang signifikan antara kelas satu unggulan dengan siswa kelas satu bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta. Sedangkan untuk kebiasaan belajar nilai P-value sebesar 0,209 nilai ini lebih besar dari 0,05 maka Ho gagal ditolak atau tidak ada perbedaan Kebiasaan Belajar antara siswa kelas satu unggulan dengan siswa kelas satu bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta. (3) Nilai Sig.(2-tailed) atau P-value untuk Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak atau ada perbedaan Motivasi Berprestasi, Kebiasaan Belajar dan Prestasi belajar yang signifikan antara siswa kelas dua unggulan dengan siswa kelas dua bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta.
Atas dasar hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut (1) Terdapat perbedaan yang signifikan motivasi berprestasi, kebiasaan belajar dan prestasi belajar antara siswa kelas unggulan dengan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta (2) Terdapat perbedaan yang signifikan motivasi berprestasi dan prestasi belajar antara siswa kelas satu unggulan dengan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta. Sedangkan untuk kebiasaan belajar, tidak ada perbedaan Kebiasaan Belajar antara siswa kelas satu unggulan dengan siswa kelas satu bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta. (3) Terdapat perbedaan yang signifikan motivasi berprestasi, kebiasaan belajar dan prestasi belajar antara siswa kelas dua unggulan dengan bukan unggulan di SMU Negeri 48 Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T2011
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Indah Rahmawati
"ICT based instruction implemented at the department of hotel and tourism roles opportunities and challenges. The development of ICT was running very quickly and it was getting easier to access. However in reality many students from the departement of hotel and tourism were found very hard to operate computer and internet. In addition so many instructors were also found so many problems in integrating the ICT into their intructions process because of many mythos they had already believed. The aim of this article was to study the roles of ICT in the aspects hotell and tourism industry as well as any ideas in terms of opportunities and challenges of implementing ICT in the process of instruction at the departement of hotel and tourism. The results of the study indicated that (1) ICT had been found to have very important roles in the aspects of hotels and tourism in particular to assist promotion to take managerial decision to imporve productivity and service quality (2) some opportunities were found in relation to implementingICT based instruction at the departement of hotel and touurism like to encourage the students to obtain wider sets of information from the internet and send them via e-mail to their instructors(conceptual l learning) to have the students to make online interaction (collaborative learning) and to provide them opportunities to conduct a research and analysis (research and analysis ( research and analysis) and (3) there were also found some challenges or problems encountered by the instructor in implementing the the ICT based instuction at the departement of hotel and tourism like limited capacity of the insturcitor as the students limed nurmber of supporting facilitie and financial. Sine the skills in using IT was found very important as professional manager in the aspects of hotel industry the students were aoso required to get used to using techmology in the process of instructional activities."
Singaraja: Lembaga pendidikan tenaga kependidikan Universitas pendidikan Ganesha, 2011
370 JPP 44:1-3 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Makmur
"Akademi Keperawatan sebagai salah satu lembaga pendidikan di lingkungan Departemen Kesehatan memiliki peran strategis dalam mengantarkan peserta didik Akademi Keperawatan menjadi perawat profesional pemula melalui proses belajar mengajar. Keberhasilan belajar peserta didik yang dinyatakan dalam indeks prestasi (IP) akan menggambarkan kemampuan profesional mereka dimasa mendatang sebagai perawat. Permasalahan di AKPER Pemkab Labuanbatu adalah rendahnya IP peserta didik, bila hal ini dibiarkan dan tidak diperhatikan secara serius maka akan berpengaruh terhadap kemampuan lulusan tenaga perawat dalam melakukan pelayanan kesehatan.
Adanya masalah tersebut mendorong peneliti untuk menganalisa hubungan antara persepsi layanan pendidikan, nilai ujian masuk, dan motivasi dengan indeks prestasi belajar mahasiswa Akademi Keperawatan Pemkab Labuanbatu.
Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gambaran tentang hubungan antara persepsi layanan pendidikan, nilai ujian masuk, dan motivasi dengan prestasi belajar mahasiswa AKPER Pemkab Labuanbatu.
Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Populasi penelitian adalah peserta didik semester I, III, dan V AKPER PemkabLabuanbatu, tahun akademik 2001/2002 sebanyak 180 mahasiswa semuanya 162 dijadikan sebagai sample
Data kuantitatif yang diperoleh sebanyak 162 mahasiswa dan semuanya dijadikan sebagai sampel. Data diperoleh melalui kuesioner dan dokumen. Pengolahan dan analisa data secara Univariat, Bivariat, dan Multivariat.
Hasil analisa Bivariat memperlihatkan bahwa variabel yang berhubungan dengan prestasi belajar adalah suku bangsa p value = 0,045, asal sekolah p value = 0,039, nilai ujian masuk p value = 0,006, dan motivasi berprestasi p value = 0,015. Hasil analisa multivariat menghasilkan variabel yang berhubungan dengan prestasi belajar ialah motivasi berprestasi dengan nilai OR = 2,84.
Untuk meningkatkan indeks prestasi mahasiswa AKPER Labuanbatu perlu mendorong mahasiswa agar meningkatkan kebutuhan berprestasinya. Bagi peneliti lain untuk meneliti lebih lanjut, faktor lain yang berhubungan dengan indeks prestasi.
Kepustakaan 32 (1985-2001)

The Relation among Perception of Education Services, Entrance Test Grade, and Motivation mib Studying Prestation Index Student of Nursing Academy Distric Office of LabuanbatuNursing Academy is one of the education institute under Departement of Health, having a strategic role to educate students of Nursing Academy to become beginner professional nurses through a studying and learning process. The success of study is indicated in Study Achievement Index, will picture their capability to become professional nurses in the future. The problem faced in the Nursing Academy of District Office of Labuanbatu is the lower Achievement Index of the student, if this things ignored and seriously not interested then influence the capability of nurse graduate in doing the public health services.
The problem encourage the scientist to analyze the relation among perception of education services, entrance test graduate, and motivation mib studying prestation index student of Nursing Academy District Office of Labuanbatu.
The final aim of this research to have a picture about correlation among perseption of education services, entrance test graduate, and motivation mib studying prestation index student of Nursing Academy District Office of Labuanbatu.
The design of research used in this study is Cross Sectional. Population research are students semester I, III, and V Nursing Academy District Office of Labuanbatu, academic years 2001/2002.
The quantitative data which collected is 162 students and both of the data used as a sample.The data collected through questionnaires and document. The processed and analyzed data univariat, bivariat as well as multivariate. The analyzed bivariat result which variable showed correlation with studying index is tribe p value 0,045, school origin p value = 0,039, entrance test grade p value = 0,006, and motivation achievement p value = 0,015, the result of multivariate analyzing produced variable which correlated with prestation index is motivation achievement with result OR = 2,84.
To increase student prestation Nursing Academy District Office of Labuanbatu needs to encourage the students to increase their need for achievement, and for other researcher to research continuosly, other factor which correlated with prestation index.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T12719
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>