Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 210486 dokumen yang sesuai dengan query
cover
IG. Sigit Murwito
"Dari kelemahan-kelemahan studi mengenai indeks daya saing investasi yang pernah dilakukan di Indonesia, tesis ini mencoba melihat pengaruh variabel-variabel yang mempengamhi daya saing investasi daerah. Tesis ini mempakan penggembangan dan penelusuri Iebih lanjut dari hasil studi KPPOD (Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah). mengenai Peringkat Daya Saing Investasi Daerah Kabupaten/Kota di Indonesia dari tahun 2002-2005. Tesis mencoba ini mencari perhedaan pengaruh variable-variabel ekonomi terhadap indeks daya saing investasi daerah kabupaten dan dengan indeks daya saing investasi daerah kota berdasarkan studi ICPPOD.
Studi ini didasari oleh teori pertumbuhan elconomi daerah yang dikembangkan pertama kali oleh Solow (1956) dan Swan (1956), serta teori lokasi industri oleh Mano dan Utsuka (2000). Beberapa literatur menjelaskan bahwa tingkat daya saing daerah sorta keterbukaan global sangat berhubungan dengan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu daerah yang dapat diukur dengan pertumbuhan ekonominya. Dari literatur dan teori pertumbuhan ekonomi serta teori lokasi industri, daya saing daerah dipengaruhi oleh beberapa variabel utama, yakni: (1) Variabel Peran Pemerintah, (2) Variabel Kinerja Perekonomian Daerah, (3)Variabel Efisiensi Dunia Usaha yang termasuk di dalamnya adaiah sumber daya manusia (tenaga kerja), serta aspek geografis atau Iokasi.
Pendekatan penelitian dari tesis ini adalah ekonometri dengan melakukan regresi terhadap 7 (tujuh) variabel independen - yang juga dikelompokkan menjadi tiga kelompok variabel seperti tersebut diatas~ dengan dependen (Indeks Daya Saing Investasi Daerah menurut hasil penelitian KPPOD), dengan spesiiikasi model sebagai berikut: Anggaran Pembangunan terhadap APBD; PAD: Rasio PAD Terhadap APBD; IPM: Indeks Pembangunan Manusia; YKAP: PDRB Perkapita; Prod: Produktivitas Tenaga Ketja; Upah: Biaya tenaga kerja; dan IKK: Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK). Dengan mempertimbangkan keunggulan-keunggulan data panel maka dalam penelitian ini akan digunakan regresi data panel 132 daerah kabupaten/kota (39 kota dan 93 kabupaten) di Indonesia dalam kurun waktu 2002-2005. Metode pendugaan yang digunakan untuk analisis regresi adalah metode OLS (Ordinmjv Least Square). Penggunarm model regresi pada data panel asumsi OLS harus terpenuhi untuk menghasilkan taksiran yang BLUE.
Uji statistik terhadap model indeks daya saing investasi daerah dengan menggunakan data panel kabupaten dan kota yang digabung, maupun yang diestimasi secara sendiri-sendiri (kabupaten dan kota dipisahkan) menunjukkan bahwa model fixed qjfect regression merupakan model yang paling tepat dan terpilih untuk mengestimasi model untuk menjawab pertanyaan penelitian ini. Salah satu temuan yang paling mendasar adalah adanya perbedaan karaktetistik antara daerah rural (kabupaten) dan urban (kota) dalam hal daya saing investasi daerah Perbedaan karakteristik terlihat dari pengannh variabel tetilcat khususnya terkait dengan .gpecffic location factor yang menjadi perhatian dalam kegiatan investasi berdasarkan tipe-tipe investasi yang akan dilakukan. Estimasi hasil regresi dengan data kabupaten kota secara bersamaan memperlihatkan seluruh variabel bebas secara signjfikan mempengaruhi indeks daya saing investasi daerah pada tingkat kepercayaan 99%. Dengan melakukan regresi data kabupaten dan kota secara terpisah diperoleh hasil tidak semua variabel be/bas benpenganlh secara signilikan terhadap indeks daya saing investasi kabupaten atau kota.
Hasil studi ini diharapkan dapat melengkapi studi mengenai "Daya Saing Investasi Kabupaten/Kota di Indonesia", yang telah dilakukan oleh KPPOD. Selain itu juga diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai bahan rnasukan dalam pengambilan kebijakan pembangunan ekonomi daerah dalam rangka meningkatkan daya saing investasi daerah. Secara akademis Studi ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu rujukan bagi studi-studi sejenis berikutnya.

Base on the weakness of studies concerning investment competitiveness index which have ever been done in Indonesia, this thesis try to see variables influence on regional investment competitiveness. This thesis is the jitrther developing and tracing of the result of KPPODCS (Komite Pemantauan Pelalrsanaan Otonomi Daerah) stuajv concerning Rating of Regional Investment Competitivenex of Cities and Regencies in Indonesia 2002-2005.
The basic theory of this studv is base on growth theory by Solow (1956) and Swan (1956), and also Industrial Location theory by Mano and Utsuka (2000). Some literatures explain that level of regional connzetitiveness and also global openness hardly relating to level of public prosperity in an area, and available for measured with the regional economic growth. Base on literature and growth theory and also industrial location theory, regional competitiveness in/luenced by some main variables, namebi: (1) Local Government Role Variable, (2) Local Economic Pe/_-formance Variable, and (3) Private Sector Ejiciency - which inclusion in it is human resource (labor), and also geographical aspect or location. the research approach of this study is econometrics by doing regression to the 7 (vevery independent variable and dependent (Regional Competitiveness Index according to the KPPODCS study resuly. Seven vmiables influencing to regional investment competitiveness in this thesis are grouped in three grozqys some as tree grotms of variables as mentioned above, and with specyication of model as following: Indeks,,=,6?0+,B,lF,, f~,B2PAD,,+£_¢1?KAP,, +B,¢.lPM,, +B5Prod,,+,0¢Upah,,+,0f1KK,, l~e. Where is: lndeks: Index (Regional Competitiveness Index) .' IF (Infrastructure): Ratio of Budged Allocations for Development to APBD (Local Government Budgey; PAD: Ratio of PAD (Local Government Original Income) to Total of Local Government Budget; IPM: HDI Hiuman Development Index); XKAP: GRDP Per Capita; Prod: Labor productivity; Upah: Salaries (Labor Cosy; cmd IKK: Construction Costliness Index.
By considering excellence of panels data hence in this research will be applied by panels data regression of 132 area cities/regencies (39 cities and 93 regencies) in Indonesia in range of time of 2002-2005. Metlzod suspect which applied for regression anabtsis is method OLS (Ordinary Least Square). By regression model at assumption panel data OLS have to _#Hill to yield valuation which BL UE.
Statistical test to regional investment competitiveness index model by using the joined cities and regencies panel data, and also which estimated in its self (dissociated cities and regencies) inthcate that model fixed eject regression ts very accurate modeling and chosen for estimating model for repbiing the question of this research. One of _finding of this research is there is difference characteristic between rural areas (regencies) and urban areas (cities) in the case of regional investment competitiveness.
Difference of characteristic seen _#om dependent variables influence specially related to specyic location factor becoming attention in activity of investment based on investment types which will be done. Regression resulted estimation with cities-regencies data concurrentb/ show all independent vmiable in influence on regional investment competitiveness index at level of tmst of 99%. By doing cities and regencies data regression separatebt obtained result is not all independent variables have an ¢#act on in signyicant to cities or regencies investment competitiveness index.
The result of this study expected can equip study concerning ?Rating of Regional Investment Competitiveness of Cities and Regencies in Indonesia", which have been done by KPPOD. Besides also expected can be exploited as component of input in intake of policy of development of area chartered investment cotmselfor the agenda of increasing area investment competitiveness. Academically this study espected can be made as one of reference for the next specific studies.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2006
T34447
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sidik Budiono
"Pertumbuhan ekonomi merupakan ukuran performance yang sangat penting suatu bangsa. Penelitian ini membuktikan peranan investasi modal manusia, modal fisik, dan beberapa variabel demograli dalam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Data yang digunakan adalah data pada tingkat propinsi dan hasil estimasinya (koefisienkoefisien) merupakan hasil estimasi nasional.
Model pertumbuhan yang digunakan adalah Model Kubo-Lee dan Model Denison. Kedua model menitikberatkan peranan modal manusia dan modal fisik. Hasil-hasil penelitian dengan Model Kubo-Lee adalah sebagai berikut : Panama, rate of return tiap tahun untuk tenaga kerja tingkat sekolah dasar cukup tinggi. Secara empiris, kemungkinan pada pendidikan tingkat dasar bagi tenaga kerja ada loncatan drastis rate of return antara lama sekali tidak dapat membaca dan menulis (no schooling) dengan keadaan tenaga kerja dapat membaca dan menulis sehingga tenaga kerja pada level tersebut lebih mudah menyerap informasi dan menerapkan teknologi yang lebilt baik. Kedua, rate of return untuk sekolah menengah lebih rendah daripada tingkat sekolah dasar. Ketiga rate of return pendidikan. tinggi lebih tinggi daripada rate of return pendidikan menengah. Keempat, pendapatan perkapita awal periode mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Kelima, pertumbuhan penduduk memang merupakan beban bagi pertumbuhan ekonomi. Keenam, penulis memasukkau variabel prosentase penduduk urban telah membuktikan bahwa ada dugaan keterkaitan antara 3 unsur pertumbuhan ekonomi yaitu ekspansi pendidikan, kecenderungan yang besar tenaga kerja bertempat tinggal di daerah urban dan akumulasi Pembentukan Modal Tetap Domestik Bruto (PMTDB). Taman selanjutnya bahwa ekspansi pendidikan di Indonesia tidak mengikuti hukum ekonomi "The Law of Diminishing Returns", hal ini mendukung hasil-hasil temuan beberapa penelitilekonom sebelumnya. Terakhir Hasil estimasi dengan Model Denison membuktikan bahwa tenaga kerja efektif dan akumulasi modal fisik mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Jadi, Model Kubo-Lee dan Model Denison dapat diterapkam
Implikasi kebijakan dari hasil penelitian ini adalah prioritas kebijakan investasi
somber daya manusia pada pendidikan dasar, menengah dan tinggi dilakukan di daerahdaerah dan sekaligus membuka lapangan kerja barn. Dengan demikian masalah kepadatan, polusi, kebutuhan-kebutuhan pokok di daerah urban dapat di-eliminasi. Juga pemerintah perlu membangun fasilitas infrastruktur daerah rural untuk menunjang kegiatan-kegiatan ekonomi dan lapangan kerja bare. Pada akhimya kebijakan kebijakan tersebut tidak hanya mempercepat pertumbuhan ekonomi tetapi juga mengatasi ketimpangan-ketimpangan. "
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T20639
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indra Degree Karimah
"This study aims to find empirical evidence whether local feeder ports as small-scale investments in public infrastructure affect economic activity at the sub-district level. The motivation for the study originated from the fact that the public invests heavily in small-scale projects when market failures occur. However, there is a lack of empirical studies on the impact of these investments because of constraints on data availability and their small marginal contribution at a more aggregated level. Using Difference-in-Differences that exploit staggered implementation of small-port operations, I find that the opening of small ports increased the night light intensity, a measure that captures local economic activity, by 1.8 per cent. Although the impact is relatively small and takes two years after the operation, the benefits reach beyond the sub-district where the port is situated and outweigh the costs.

Studi ini bertujuan untuk menemukan bukti empirik terkait apakah pelabuhan pengumpan lokal sebagai investasi skala kecil infrastruktur publik berdampak pada aktivitas ekonomi di desa. Motivasi dari studi ini berasal dari fakta bahwa pemerintah telah berinvestasi cukup besar dalam proyek-proyek pembangunan skala kecil saat kegagalan pasar terjadi. Namun, studi empirik dalam membuktikan manfaat pelabuhan tersebut sangat terbatas. Hal tersebut terjadi kemungkinan akibat adanya keterbatasan data dan konstrubusi marjinal yang cukup rendah di tingkat aggregat yang tinggi. Menggunakan Difference-in-Differences yang mengukur implementasi operasional pelabuhan kecil secara berangsur-angsur, Saya menemukan bahwa dengan dibukannya pelabuhan kecil, menaikkan intensitas cahaya malam hari, pengukuran yang dapat menangkap aktivitas perekonomian lokal, sebesar 1.8 persen. Walaupun dampaknya relatif rendah dan membutuhkan dua tahun untuk terjadi, manfaat dari pelabuhan kecil juga terjadi di luar desa dimana pelabuhan tersebut dibangun dan investasinya hemat biaya."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T54758
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dina Srirahayu
"Peningkatan kesejahteraan bagi komunitas lokal seperti komunitas peternak ayam ras petelur (ayam layer) menjadi sebuah hal penting bagi komunitas itu sendiri. Salah satu pendekatan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas adalah dengan melakukan pengembangan ekonomi masyarakat di tingkat lokal (Pengembangan Ekonomi Lokal/PEL). PEL merupakan implementasi dari hubungan kemitraan antara Pemerintah Daerah, aktor swasta dan masyarakat lokal dalam melakukan pembangunan berbasis sumber daya lokal. Berdasarkan latar belakang tersebut, pertanyaan penelitian ini adalah bagaimana proses pengembangan ekonomi lokal oleh komunitas peternak melalui jejaring organisasi global dalam pembinaan usaha peternakan ayam ras petelur dan dampak pengembangan ekonomi lokal tersebut bagi kesejahteraan sosial komunitas peternak dan masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Pengumpulan data primer melalui observasi dan wawancara mendalam. Informan dipilih secara purposif dan snowball serta menggunakan coding untuk analisis data. Pembahasan terkait proses PEL menggunakan kerangka The Hexagonal of Local Economic Development. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunitas peternak memiliki kemandirian dan inisiatif untuk memperjuangkan nasib komunitas mereka dan peran konektivitas global terlihat dari kerjasama jaringan organisasi global antara Paguyuban Peternak Rakyat Nasional (PPRN) dengan PT. Cargill Indonesia dan USAID APIK dalam proyek “Kandang Percontohan Tanggap Iklim” dan beberapa program pelatihan dari FAO. Implikasi dari PEL oleh komunitas peternak layer dan peran konektivitas global dalam pembinaan usaha peternakan ayam layer telah mampu meningkatkan wawasan para peternak dalam pengembangan usaha peternakan dan bermanfaat untuk pembangunan wilayah maupun ekonomi Kabupaten Blitar serta berdampak positif secara sosial ekonomi bagi komunitas peternak maupun masyarakat sekitar.

Improving welfare for local communities such as laying hens (layer chicken) breeders is an important thing for the community itself. One approach that can be taken to improve community welfare is to conduct community economic development at the local level (Local Economic Development/LED). LED is the implementation of a partnership between local governments, private actors and local communities in carrying out local resource-based development. Based on this background, the research question is how is the process of LED by the breeders community through a global network of organizations in fostering laying chicken business and the impact of LED on the social welfare of the breeders community and society. This study uses a qualitative approach with a descriptive type of research. Primary data collection through observation and in-depth interviews. Informants were selected purposively and snowballed and used coding for data analysis. The discussion related to the LED process uses the Hexagonal of Local Economic Development framework. The results of the study indicate that the breeders community has the independence and initiative to fight for the fate of their community and the role of global connectivity can be seen from the collaboration of the global network of organizations between the National People's Breeders Association (PPRN) with PT. Cargill Indonesia and USAID APIK in the “Climate Response Pilot Cage” project and several training programs from FAO. The implications of LED by the layer breeder community and the role of global connectivity in fostering layer chicken farming have been able to increase the insight of farmers in developing livestock business and are beneficial for regional and economic development of Blitar Regency as well as having a positive socio-economic impact for the breeder community and the surrounding community.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lenida Ayumi
"Kutukan sumber daya alam menggambarkan kegagalan wilayah yang memiliki kekayaan sumber daya alam untuk mendapatkan manfaat bagi pembangunan. Berbagai literatur empiris menunjukkan negara atau wilayah yang kaya akan sumber daya alam mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi. Penelitian ini melihat hubungan kekayaan sumber daya alam dengan indikator kesejahteraan masyarakat yaitu tingkat kemiskinan dalam konteks desentralisasi di Indonesia. Skema desentralisasi memegang peranan penting dalam mengatur pembagian kewenangan dan penerimaan (bagi hasil) pengelolaan sumber daya alam di berbagai level pemerintahan. Melalui metode regresi data panel, hasil penelitian ini menunjukkan kekayaan sumber daya alam berkorelasi searah dengan tingkat kemiskinan di kabupaten/kota periode tahun 2010-2018. Hasil tersebut sekaligus membuktikan adanya indikasi fenomena kutukan sumber daya alam di Indonesia.

Resource curse illustrates the failure of jurisdictions which have natural resources abundance to gain benefits for development. Various empirical literature shows resource-rich countries or regions experiences deceleration of economic growth. This study analyze the impact of natural resource abundance towards poverty rate, as welfare indicator, in the context of decentralization in Indonesia. Decentralization scheme plays important role in regulating functional assignment and revenue sharing of natural resource management at various levels of government. Through the panel data regression method, the results of this study indicate natural resources abundance is commonly correlated with poverty rate in districts/cities level on 2010-2018 period. This result also prove the indication of natural resource curse phenomenon in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budiasih
"Tesis ini menjelaskan bagaimana variabel fiskal (pajak/tax) dan moneter (tingkat bunga rill/real interest rate) mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam suatu sistem nilai tukar tetap (fixed exchange rate). Disamping itu, tesis ini mengulas bagaimana perubahan variabel-variabel seperti : real exchange rate yang ditunjukan oleh rasio antara indeks harga luar negeri dikali dengan nilai tukar, dengan indeks harga domestik (QF*E/CPI), serta besarnya tingkat bunga rill (RI), besarnya impor dunia (MWR), defisit anggaran pemerintah (G-T), obligasi pemerintah (L) clan output perekonomian domestik setahun lalu (Y(-1)), akan mempengaruhi perubahan pada output (Y) tahun berjalan. Data yang digunakan adalah data tahunan periode 1969-1997. Perangkat ilmiah yang digunakan adalah ekonometrika, menggunakan sistem persamaan simultan clan merupakan penerapan dari teori IS-LM dalam perekonomian kecil dan terbuka dengan sistem nilai biker tetap. Secara spesifik, model ini merupakan model Mundell-Fleming. Semua variabel yang digunakan dalam penelitian ini menggunalkan harga konstan 1993 (serous dalam nilai riil). Untuk simulasi output periode 1998-2003, diasumsikan bahwa pemerintah menerapkan paket kebijakan makro (fiskal dan moneter) pads tahun 1998. Ada 9 skenario yang diaplikasikan yaitu : skenario pertains, pemerintah menerapkan kebijakan fiskal dan moneter, keduanya bersifat longgar; skenario kedua, pemerintah menerapkan kebijakan fiskal bersifat longgar dan kebijakan moneter bersifat netral; skenario ketiga, pemerintah menerapkan kebijakan fiskal bersifat longgar namun kebijakan moneter bersifat ketat; skenario keempat, pemerintah menerapkan kebijakan fiskal bersifat netral dan kebijakan moneter bersifat longgar, skenario kelima, pemerintah menerapkan kebijakan fiskal manpun moneter bersifat netral; skenario keenam, pemerintah menerapkan kebijakan fiskal netral dan moneter bersifat ketat; skenario ketujuh, pemerintah menerapkan kebijakan fiskal ketat namun kebijakan-moneter bersifat longgar, skenario kedelapan, pemerintah menerapkan kebijakan fiskal ketat dan kebijakan moneter bersifat netral; sedangkan skenario kesembilan, pemerintah menerapkan kebijakan fiskal maupun moneter yang bersifat ketat Dari basil simulasi dapat disimpulkan bahwa secara umum kebijakan fiskal lebih efektif di dalam mendorong kegiatan ekonomi. Selanjutnya, dengan asumsi tingkat pertnmbuhan harga konstan, kebijakan fiskal dan moneter yang longgar akan memberikan tingkat pertumbuhan ekonomi yang maksimal."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2001
T20591
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irim Tiara Puri
"Salah satu potensi dampak positif dari penerapan Dana Desa di Indonesia adalah menciptakan kelembagaan ekonomi lokal yang diharapakan mampu mengembangkan kompetisi antar desa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Kompetisi tersebut tercermin dari peningkatan jumlah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) setiap tahunnya sejak menjadi salah satu program prioritas pemerintah dalam pembangunan desa. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti secara empiris apakah BUMDes yang disebut sebagai salah satu program penggerak perekonomian desa dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat desa dengan melihat perbedaan peningkatan perekonomian desa. Penelitian ini menggunakan data BUMDes dan Potensi Desa (Podes) tahun 2014 dan 2018, serta Alokasi Dana Desa sebagai proksi untuk kegiatan ekonomi di tingkat desa dengan menggunakan pendekatan model ekonometrika Propensity Score Matching dan Difference in Difference dengan model fixed effect. Hasilnya menunjukkan bahwa desa yang memiliki BUMDes memiliki dampak lebih besar daripada desa yang tidak memiliki BUMDes dalam meningkatkan perekonomian masyarakat desa.

One of the potential positive impacts of implementing the Village Fund in Indonesia is creating local economic institutions that are expected to be able to develop competition between villages in an effort to improve the welfare of their communities. The competition is reflected in the increasing number of Village-Owned Enterprises (BUMDes) every year since becoming one of the government's priority programs in village development. This study aims to find empirical evidence whether BUMDes, which is referred to as one of the village economic drive programs, can affect the welfare of rural communities by looking at differences in the improvement of the village economy. This study uses BUMDes and Village Potential data (Podes) in 2014 and 2018, and the Village Fund Allocation as a proxy for economic activities at the village level using the econometric model approach of Propensity Score Matching and Difference in Difference with the fixed effect model. The results show that villages that have BUMDes have a greater impact than villages that do not have BUMDes in improving the economy of village communities."
Depok: Universitas Indonesia, 2020
T54774
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supit, Deivy Donna Ingrid
"[ABSTRAK
Salah satu isu krusial dalam pembangunan pendidikan di Indonesia adalah
kesenjangan akses pendidikan antar kabupaten/kota. Pelaksanaan desentralisasi
yang bertujuan mendekatkan pelayanan publik ke masyarakat diharapkan
membuat akses pendidikan tingkat kabupaten/kota menjadi lebih baik. Penelitian
ini membahas pengaruh alokasi anggaran pemerintah terhadap perbaikan akses
pendidikan menengah kabupaten/kota di Sulawesi Utara, diukur dengan angka
partisipasi kasar (APK) dan angka partisipasi murni (APM). Analisis
ekonometrika data panel 15 kabupaten/kota di Sulawesi Utara, periode 2010-
2012, menunjukkan beberapa hal. Pertama, anggaran pemerintah melalui
anggaran fungsi pendidikan berpengaruh signifikan dan positif terhadap
peningkatan APK dan APM. Kedua, dana transfer berupa DAU hanya
berpengaruh meningkatakan akses pendidikan melalui APK, tidak pada APM.
Ketiga, kemandirian fiskal kabupaten/kota tidak berpengaruh dalam
meningkatkan akses pendidikan menengah daerahnya. PDRB per kapita sebagai
cerminan kapasitas ekonomi masyarakat menunjukkan berpengaruh signifikan dan
positif terhadap peningkatan APK dan APM. Namun demikian pengaruh variabelvariabel
yang signifikan terhadap perbaikan akses pendidikan menengah sangat
kecil. Hal ini menunjukkan bahwa dampak alokasi anggaran pemerintah maupun
pertumbuhan ekonomi, terhadap perbaikan akses pendidikan menengah
kabupaten/kota relatif kecil.

ABSTRACT
One of the crucial issues in the development of education in Indonesia is
education access gap between kabupaten/kota. The implementation of
decentralization which aims to bring the public service to the community is
expected to make access to education at the kabupaten/kota for the better. This
study discusses the effect of government budget allocation towards improving
access secondary education kabupaten/kota in North Sulawesi, measured by the
gross enrollment rate (GER) and net enrollment ratio (NER). Econometric
analysis of panel data of 15 kabupaten/kota in North Sulawesi, 2010-2012 show
several things. First, the government budget through the budget of the education
functions show significant and positive impact on the improvement of GER and
NER. Second, the transfer of funds in the form of DAU affects only increase the
access to education through the GER, not to NER. Third, fiscal independency of
kabupaten/kota have no effect in improving access to secondary education in
those area. GDP per capita as a reflection of the economic capacity of the
community showed significant and positive impact on the improvement of GER
and NER. However, the variables which significantly effect the improvement of
access to secondary education is very small. This shows that the impact of
government budget allocation and economic growth, improved access to
secondary education kabupaten/kota is relatively small.;One of the crucial issues in the development of education in Indonesia is
education access gap between kabupaten/kota. The implementation of
decentralization which aims to bring the public service to the community is
expected to make access to education at the kabupaten/kota for the better. This
study discusses the effect of government budget allocation towards improving
access secondary education kabupaten/kota in North Sulawesi, measured by the
gross enrollment rate (GER) and net enrollment ratio (NER). Econometric
analysis of panel data of 15 kabupaten/kota in North Sulawesi, 2010-2012 show
several things. First, the government budget through the budget of the education
functions show significant and positive impact on the improvement of GER and
NER. Second, the transfer of funds in the form of DAU affects only increase the
access to education through the GER, not to NER. Third, fiscal independency of
kabupaten/kota have no effect in improving access to secondary education in
those area. GDP per capita as a reflection of the economic capacity of the
community showed significant and positive impact on the improvement of GER
and NER. However, the variables which significantly effect the improvement of
access to secondary education is very small. This shows that the impact of
government budget allocation and economic growth, improved access to
secondary education kabupaten/kota is relatively small., One of the crucial issues in the development of education in Indonesia is
education access gap between kabupaten/kota. The implementation of
decentralization which aims to bring the public service to the community is
expected to make access to education at the kabupaten/kota for the better. This
study discusses the effect of government budget allocation towards improving
access secondary education kabupaten/kota in North Sulawesi, measured by the
gross enrollment rate (GER) and net enrollment ratio (NER). Econometric
analysis of panel data of 15 kabupaten/kota in North Sulawesi, 2010-2012 show
several things. First, the government budget through the budget of the education
functions show significant and positive impact on the improvement of GER and
NER. Second, the transfer of funds in the form of DAU affects only increase the
access to education through the GER, not to NER. Third, fiscal independency of
kabupaten/kota have no effect in improving access to secondary education in
those area. GDP per capita as a reflection of the economic capacity of the
community showed significant and positive impact on the improvement of GER
and NER. However, the variables which significantly effect the improvement of
access to secondary education is very small. This shows that the impact of
government budget allocation and economic growth, improved access to
secondary education kabupaten/kota is relatively small.]"
2015
T43663
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sahira Damayanti Harahap
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menggunakan model pertumbuhan ekonomi dan diestimasi dengan menggunakan ordinary least square. Hasil penelitian menunjukkan variabel ekonomi yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah pendapatan per kapita dan rasio investasi. Sedangkan semua variabel sosial mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara signifikan. Semua variabel agama, khususnya Islam mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara signifikan dan mempunyai korelasi yang positif dengan pertumbuhan ekonomi. Hal tersebut menunjukkan pemeluk agama Islam bukan merupakan fak tor penghambat pertumbuhan ekonomi.

This study examines the effects of economics, social and religious variables on economic growth in Indonesia. In order to investigate the effects of variables, a standard model of economic growth is used The regression equation is estimated using ordinary least square. The results show that variables of per capita income and investment share are statiscally significant. All social variables are significant correlated with economic growth. Religious variables, Islam in particular, are significant and positively assosiated with economic growth. This results suggest that Islam it is not inimical to growth."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2007
T20790
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Giap, Tan Khee
"Abstract:
Buku ini memuat laporan oleh Asia Competitiveness Institute (ACI) yang diperbaharui setiap tahunnya untuk menganalisis daya saing Indonesia, baik di 33 provinsi maupun di enam wilayah berdasarkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI)"
Singapore: World Scientific, 2016
330.959 8 GIA a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>