Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 156256 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Pengkajian data yang diambil dari riwayat penyakit dan riwayat keluarga,
pemeriksaan fisik, dan pemerlksaan diagnostik digunakan untuk memformulasikan
diagnosa keperawatan atau diagnosa medik, untuk menentukan tujuan perawatan klien,
rencana asuhan keperawatan, dan untuk mengevaluasi upaya pencapaian tujuan klien.
Berbagai informasi perlu dikumpulkan oleh para perawat pada saat melakukan
pengkajian kepada klien. Oleh karenanya, perawat harus mampu memadukan data
riwayat medik kedalam pengkajian keperawatan sehingga berbagai tanggung jawab
keperawatan dan medik yang bersifat intrdependensi dapat dipenuhi berdasarkan urutan prioritas yang tepat. Beberapa teknik pemeriksaan fisik yang sama dapat dilakukan baik oleh perawat maupun oleh dokter."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 1998
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sidartawan Soegondo
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
616.1 SID p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Informasi dan Penerbitan. Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2003
616.1 UNI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Susanti
"Penyakit kardiovaskular merupakan permasalahan kesehatan yang dihadapi di berbagai negara di dunia. Residen menemukan berbagai macam penyakit kardiovaskuler selama praktik residensi dalam waktu satu tahun di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita antara lain Acute Coronary Syndrome (ACS) dengan STEMI, NSTEMI dan UAP, aritmia, kelainan katup, kelainan septal jantung, myxoma, aneurisma aorta dan diseksi aorta. Selama praktik residensi, Residen sebagai perawat spesialis telah menjalankan peran sebagai care provider yang diterapkan pada satu pasien kasus kelolaan utama yakni NSTEMI post operasi Coronary Artery Bypass Grafting dan 30 pasien kasus resume dengan pendekatan model adaptasi Roy dalam memberikan asuhan keperawatannya. Peran sebagai researcher dengan menerapkan EBNP menggunakan soft icepack gel dalam menurunkan nyeri dan cemas pada 12 pasien paska pembedahan jantung di ruang Intermediate Ward Bedah yang akan dilakukan pelepasan selang drain. Peran sebagai innovator telah dilakukan di ruangan ICVCU selama 5 hari dimana residen telah membuat format dokumentasi handover perawat antarshift yang dinilai efektif dan efisien dalam penerapannya.

The Cardiovascular disease is a health problems faced in various countries. Resident has found a wide range of cardiovascular disease during residency practice within a year at the Harapan Kita hospital cardiovascular including Acute Coronary Syndrome (ACS) patients with STEMI, NSTEMI and UAP, arrhythmias, valve abnormalities, abnormal septal heart, myxoma, aortic anerysme and aortic dissection. During residency practice, resident as a care provider has been implemented to one primary case patients with NSTEMI post operative coronary artery bypass grafting and 30 patients cases of resume by appliying the Roy’adaptation model in providing nursing care. Role as a researcher by applying EBNP use a soft icepack gel to reducing pain and anxiety in 12 patients after cardiac surgery at intermediate ward surgery. The role as an innovator was completed at Intermediate Cardiovascular Care Unit for 5 days, resident made a documentation format nurse handover among shift are considered effective and efficient in its application"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Gloria Gandasari S.
"Tujuan : Mengetahui efek penambahan premedikasi dexmedetomidin intravena dengan dosis rendah 0,3 μg/kg dibandingkan dengan lidokain intravena 1,5 mg/kg terhadap tanggapan kardiovaskular akibat tindakan laringoskopi dan intubasi orotrakea.
Metode : Uji klinik tersamar ganda. Penelitian dilakukan di Instalasi Bedah Pusat RSCM pada bulan Desember 2004 sampai dengan Pebruari 2005, pada 90 pasien dewasa yang menjalani operasi berencana dengan anestesia umum dan fasilitasi intubasi orotrakea. Pasien dibagi secara acak menjadi 2 kelompok; 45 pasien mendapat penambahan premedikasi dexmedetomidine intravena 0,3 µg/kg 10 menit sebelum intubasi dan 45 pasien lainnya mendapat penambahan premedikasi lidokain intravena 1,5 mg/kg 2 menit sebelum intubasi. Parameter kardiovaskular yang diukur yaitu tekanan darah sistolik - diastolik, tekanan arteri rata-rata dan laju jantung. Analisa statistik melihat perbedaan pada dua data kategori digunakan uji chi-square. Perubahan kardiovaskular pada tiap kelompok dipakai uji wilcoxon, dan melihat perbedaan kardiovaskular antara kedua kelompok dipakai uji Mann-Whitney.
HasiI : Saat intubasi pada kedua kelompok terjadi peningkatan tanggapan kardiovaskular bermakna secara statistik dibandingkan dengan nilai sesaat sebelum intubasi. Tanggapan kardiovaskular pada kelompok dexmedetomidin lebih rendah bermakna secara statistik dibandingkan dengan kelompok lidokain. Ini membuktikan bahwa baik dexmedetomidin maupun lidokain belum dapat mencegah tanggapan kardiovaskular akibat laringoskopi dan intubasi orotrakea, tetapi dexmedetomidin mempunyai efek yang lebih balk bennakna secara statistik dibandingkan dengan lidokain dalam hal mengurangi tanggapan kardiovaskular akibat laringoskopi dan intubasi. Ada 2 sampel yang dikeluarkan, masing-masing 1 sampel dari kelompok dexmedetomidin dan lidokain."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lily Ismudiati Rilantono
Jakarta: BP FKUI, 2015
616.1 LIL p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Harvriza
"Latar Belakang Pandemi COVID-19 membuat banyak negara melakukan pembatasan aktivitas sosial, memaksa orang untuk beraktivitas dalam rumah dan mengakibatkan turunnya tingkat aktivitas. Di Indonesia belum ada data yang menjelaskan dampak pandemi COVID-19 terhadap komponen kesehatan terkait kebugaran pada populasi dewasa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran perubahan tingkat aktivitas fisik dan tingkat kebugaran masyarakat Indonesia sebelum dan saat pandemi COVID-19. Metode Penelitian ini merupakan studi potong lintang, menggunakan kuesioner daring (online survey), dengan parameter yang diukur adalah tingkat kebugaran (VO2peak) dan tingkat aktivitas fisik masyarakat Indonesia dewasa sebelum dan saat pandemi COVID-19. Hasil pengisian kuesioner dimulai sejak Juli sampai November 2022, dari 412 responden, responden laki – laki sebesar 52,4%. Rerata responden yang mengikuti penelitian ini berusia 39,4 tahun, dan didapatkan bahwa tidak terdapat perubahan tingkat aktivitas fisik (MET) sebelum dan selama pandemi (p=0,613), namun pada komponen tingkat kebugaran, terdapat peningkatan VO2peak yang bermakna (p=0,03), dan perubahan ini dipengaruhi secara bermakna oleh faktor sosiodemografis yaitu usia (p=0,024) dan jenis kelamin (p=0,003). Kesimpulan pandemi COVID-19 memberikan gambaran bahwa faktor sosiodemografis tidak mempengaruhi perubahan tingkat aktivitas fisik namun perubahan tingkat kebugaran dipengaruhi secara bermakna oleh faktor usia dan jenis kelamin.

Background The COVID-19 pandemic has forced many countries to place restrictions on social activities, forcing people to stay indoors and causing a decrease in activity levels. In Indonesia, there is no data explaining the impact of the COVID-19 pandemic on health components related to fitness in the adult population. This study aims to see an overview of changes in the level of physical activity and fitness level of the Indonesian people before and during the COVID-19 pandemic Method this is a cross-sectional study, using an online questionnaire (online survey), with the parameters measured being the level of fitness (VO2peak) and the level of physical activity of adult Indonesians before and during the COVID-19 pandemic Results The questionnaire filling started from July to November 2022, out of 412 respondents, male respondents were 52.4% with an average age of 39.4 years, it was found that there was no change in the level of physical activity (MET) before and during the pandemic (p=0.613 ), but for the fitness level component, there was a significant increase in VO2peak (p=0.03), and this change was significantly influenced by sociodemographic factors, age (p=0.024) and gender (p=0.003).Conclusion COVID-19 pandemic illustrates that sociodemographic factors do not affect the level of changes in physical activity, but changes in fitness levels and are significantly influenced by age and gender factors."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2023
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mulia Mayangsari
"Kejadian penyakit kelainan katup masih menjadi masalah dan angka kejadiannya terus mengalami peningkatan di negara berkembang termasuk di Indonesia Dari tahun ke tahun angka kesakitan dan kematian terus mengalami peningkatan seiring dengan tingginya angka kejadian demam rematik di negara dengan iklim tropis dan subtropis Selain itu karena berbagai faktor lainnya seperti ekonomi dan lingkungan Kelainan katup stenosis mitral dapat menyebabkan berbagai komplikasi termasuk diantaranya gagal jantung dan edema paru Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yang paling penting di unit pelayanan kesehatan diharapkan mampu mendeteksi secara dini timbulnya komplikasi yang akan muncul akibat penyakit jantung Sedangkan perawat spesialis sangat berperan penting dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien terutama pasien dengan penyakit kardiovaskular yang kompleks
Praktik residensi keperawatan medikal bedah bertujuan untuk melaksanakan peran perawat spesialis yang mencakup pemberian asuhan keperawatan dengan pendekatan konsep konservasi Myra Estrin Levine pada pasien dengan gangguan sistem kardiovaskular terutama pada pasien dengan stenosis katup mitral penerapan tindakan pemberian latihan aktifitas fisik rehabilitasi jantung fase 1 untuk mempercepat proses penyembuhan dan stabilisasi status hemodinamik serta berperan aktif dalam program inovasi pengembangan media edukasi pada pasien dengan pemasangan alat medis
Hasil analisis praktik menunjukkan bahwa model konservasi Levine dapat diterapkan pada pasien dengan gangguan kardiovaskular untuk mengoptimalkan derajat kesehatan pasien pemberian latihan aktifitas fisik rehabilitasi jantung fase 1 menunjukkan tidak ada perubahan yang signifikan dalam perubahan hemodinamik dan pengembangan media edukasi pada pasien dengan pemasangan alat medis membantu pasien dalam meningkatkan pengetahuan mengenai alat medis.

Incidence of cardiac valve abnormalities still a problem and the number of events is increasing in developing countries including Indonesia From year to year the morbidity and mortality continues to increase in line with by a high incidence of rheumatic fever in countries with tropical and subtropical climates Moreover because of many other factors such as the economy and environment Abnormalities of the mitral valve stenosis can cause a variety of complications including heart failure and pulmonary edema The nurse as one of the most important health personnel in the health care unit is expected to detect early onset of complications that would arise as a result of valve disease Meanwhile nurse specialist plays an important role in providing nursing care to patients especially patients with complicated cardiovascular disease
The practice of medical surgical nursing residency aimed to carry out the role of nurse specialist includes providing nursing care by implementing the concept of conservation of Myra Estrin Levine to patients with cardiovascular disorders especially those with mitral valve stenosis The implementation of measures to provide cardiac rehabilitation exercise physical activity to accelerate the phase 1 healing process and stabilization of hemodynamic status as well as an active role in the development of educational media innovation program in patients with implanted medical devices
Results of the analysis showed that the model of conservation practices Levine can be applied in patients with cardiovascular disorders to optimize the health status of patients provision of cardiac rehabilitation exercise physical activity Phase 1 showed no significant changes in hemodynamic changes and the development of educational media in patients with implanted medical devices help patients to improve knowledge of medical devices.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Endang Sulistiowati
"Perkembangan ilmu dan pengetahuan keperawatan semakin berkembang untuk meningkatkan pelayanan bagi pasien. Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab utama kematian di dunia dan prevalensi nya yang tinggi menjadi perhatian dan tantangan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan. Perawat spesialis dengan perannya sebagai pemberi asuhan, pendidik, peneliti dan inovator memiliki peran penting dalam pelayanan kesehatan khususnya pada penyakit kardiovaskular. Pelaksanaan praktik residensi bertujuan untuk mengaplikasikan peran perawat spesialis dengan menggunakan pendekatan Teori Model Adaptasi Roy. Peran sebagai pemberi asuhan dan pendidik diterapkan pada 31 psaien dengan berbagai kasus kardiovaskular baik medical maupun surgical. Peran sebagai pendidik juga diberikan kepada rekan sejawat dengan melakukan jurnal reading dan diskusi. Hasil analisis praktik menunjukkan bahwa teori Model Adaptasi Roy dapat diterapkan pada asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem kardiovaskular. Peran sebagai peneliti dilakukan dengan penerapan terapi oksigen nasal kanul aliran rendah tanpa humidifikasi. Hasil penerapan didapatkan bahwa terapi oksigen nasal kanul aliran rendah tanpa humdifikasi dapat dijadikan alternative pemberian terapi oksigen. Peran sebagai inovator dijalankan dengan menyusun form skrining pasien yang memerlukan perawatan paliatif pada pasien gagal jantung, dengn hasil evaluasi didapatkan bahwa form layak untuk digunakan.

The development of nusing science and knowledge is increasingly evolving to improve services for patients. Cardiovascular disease is the leading cause of death in the world and its prevalence is high. It's become concern and challenge for health workers in providing health services. Nurses Specialist with his role as caregiver, innovators, researchers and educators have an important role in health services especially in cardiovascular disease. Implementation practice residencies aim to apply the role of specialist nurses using Theory approach Model Adaptation by Roy. The role as a caregiver and educator was applied in 31 cases with various cardiovascular cases either medical or surgical. The role of the educator is also given to other nurses by journal reading and discussion. Practice analysis results showed that the Roy Adaptation Model can be applied on nursing care of patients with cardiovascular diseases. The role as a researcher executed by evidence-based nursing, low flow nasal cannula oxygen therapy without humidification could become alternative modality in oxygen therapy. The role as an innovator executed by created palliative screening for heart failure, with the evaluation showed that the form is acceptable."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jurita Harjati
"ABSTRAK
Ruang Lingkup dan Cara Penelitian: Dalam bidang kardiologi untuk menilai fungsi jantung sering digunakan pembebanan. Biasanya dilakukan pembebanan dalam bentuk kerja isotonik. Pada keadaan dimana tidak dapat dilakukan kerja isotonik, dapat dilakukan pembebanan dengan kerja isometrik (handgrip test) untuk menilai fungsi jantung.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembebanan kerja isometrik dan isotonik yang sesuai terhadap fungsi ventrikel kiri dengan STI dan konsumsi oksigen miokardium dengan Tri-produk yang menimbulkan peningkatan frekuensi jantung yang sama.
Pemeriksaan dilakukan pada 50 pria sehat, usia 20-25 tahun terhadap STI (QS2, LVET, PEP dan ratio PEP/LVET), tekanan darah dan Tri-produk (FJ x TD rata-rata x LVET) dalam keadaan istirahat, waktu kerja isometrik (handgrip test) dan kerja isotonik (ergometer sepeda). Hasil penelitian dianalisis secara statistik.
Hasil dan Kesimpulan: Terdapat pemendekan bermakna (p<0,05) pads lamanya QS2, LVET dan PEP pada kedua jenis kerja dibandingkan istirahat. Pemendekan QS2 dan PEP waktu kerja isotonik lebih besar secara bermakna (p<0,05) dibandingkan kerja isometrik, sedangkan pemendekan LVET waktu kerja isotonik tidak berbeda bermakna (p>0,05) dibandingkan kerja isometrik. Tidak terdapat perubahan pada fungsi ventrikel kiri yang dinilai dari ratio PEP/LVET waktu kerja isometrik dibandingkan kerja isotonik. Tekanan darah sistolik, diastolik dan rata-rata waktu kerja isometrik lebih besar secara bermakna (p<0,05) dibandingkan kerja isotonik. Tidak terdapat perbedaan bermakna {p>0,05) antara tekanan darah diastolik waktu kerja isotonik dibandingkan istirahat. Tri-produk waktu kerja isometrik adalah rata-rata 30% lebih besar dibandingkan kerja isotonik dengan peningkatan frekuensi jantung yang sama, hal mans menatakan bahwa pembebanan jantung dengan kerja isometrik cukup berat dan dapat digunakan untuk menilai fungsi jantung.

ABSTRACT
Evaluation Of The Left Ventricular Function And Myocardial Oxygen Consumption During Isometric Work By Way Of Measurement Of Systolic Time IntervalsScope and Method of Study: Loading the heart during the evaluation of its function is a frequently used method. Usually the heart is loaded by isotonic work, like the ergo cycle or the treadmill test. But in cases where isotonic cannot be performed, loading the heart with isometric work (handgrip test) can also be used. The purpose of this research work is to examine the effect of isometric and isotonic work of equivalent intensity on the left ventricular function and on the myocardial oxygen consumption as evaluated respectively by the STI and Tri-product.
Examination of the STI (QS2, LVET, PEP and PEP/LVET), heart rate, arterial blood pressure and tri-product were performed on 50 young males, age 20 - 25 years, at rest and at the end of isometric work (handgrip test) and isotonic work (ergo cycle). The results are statistically analyzed.
Findings and Conclusions: A statistically significant (p 4 0.05) decrease in the duration of Q52, LVET and PEP is found during both kinds of work when compared to values at rest. The decrease in QS2 and PEP during isotonic work is greater as compared to those during isometric work, which is statistically significant (p 4 0.05). However, the duration of LVET during both kind of work. does not differ significantly. There is also no statistic-ally significant difference in the left ventricular function as evaluated by PEP/LVET between the two kind of work. The rise in systolic, diastolic and mean blood pressure is higher during isometric work as compared with isotonic work, which is statistically significant (p < 0.05). There is no significant difference in the diastolic blood pressure during isotonic work and rest (p > 0.05). The tri-product calculated for isometric work is on the average 30 % higher than for isotonic work, which means that loading the heart with isometric work will be sufficiently high for the purpose of evaluating the performance of the heart.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1987
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>