Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164335 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lili Diliana
"Semakin tingginya interaksi sosial yang dilakukan oleh antar manusia yang tinggal didalam suatu kota secara tidak langsung telah berpengaruh pada kualitas lingkungan kota. Salah satu ciri diantaranya adalah semakin meningkatnya volume Sampah yang Jumlah sampah yang terus meningkat dan diikuti menurunnya ketersediaan luas lahan kosong sehingga menuntut manusia umtuk mampu memanfaat kembali setelah dihasilkan. Berdasarkan data Suku Dinas Kebersihan Jakarta Timur (2007) menunjukkan bahwa produksi sampah pasar yang tidak terangkut ke TPS sebesar 117 m3/hari. Melihat kondisi tersebut tentunya harus ada upaya baik dari pemerintah dan masyarakat khususnya pedagang di pasar untuk ikutserta dalam usaha mengurangi timbunan sampah.
Untuk pengelolaan sampah dapat dilakukan melalui metode SR, akan tetapi belum tentu semua pedagang mengenal metode tersebut. Hal itu karena pedagang yang berada dalam satu pasar memiliki banyak perbedaan antara lain; umur, pendidikan dan lama berdagang yang dapat mempengaruhi tingkat partisipasinya dalam pengelolaan sampah pasar. Permasalahan lainya yaitu seberapa besar peran pengelola pasar dalam menyampaikan pengetahuan tentang kebersihan dilingkungan pasar dan penyediaan fasilitas kebersihan.
Dari permasalahan diatas, maka hipotesis penelitian ini adalah Partisipasi Pedagang untuk melakukan 3R dipengaruhi oleh adanya tempat sampah dan pengawasan manajer pasar. Semakin muda usia pedagang dan tinggi pendidikannya, semakin tinggi pemahamannya terhadap metode 3R. Semakin lama dia berdagang dan semakjn jarang hadir dalarn sosialisasi konsep 3R, maka semakin rendah pemahaman 3Rnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan sampah pada pasar. Secara spesifik tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah. Studi kasus pads penelitian ini adalah Pasar Perumnas Klender yang berada di Jakarta Timur.
Metode penelitian adalah kuantitatif untuk mengetahui profil pedagang dan pemahaman terhadap 3R yang mempengaruhi partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah. Analisa meuggunakan SPSS Ver 16.0 yang dilakukan dengan menganalisa regresi pemahaman pedagang terhadap 3R dan tindakan pedagang terhadap pengelolaan sampah. Selanjutnya dilakukan uji hipotesa dengan uji Anova (uji F). Analisa ini perlu dilakukan supaya dapat diketahui faktor yang mempengaruhi partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah.
Hasil analisa dan pembahasan penlitian ini adalah kesadaran tentang kebersihan lingkungan pasar dan cara pengolahan sampah merupakan faktor yang pengaruhnya paling kuat untuk partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah. Selain itu dari pengujian hipotesis menunjukan umur pedagang tidak berpengaruh terhadap pemahaman 3 K Hal itu menunjukan bahwa partisipasi pedagang dalam pengelolaan sampah tidak dipengaruhi oleh usia pedagang. Pengelolaan sampah pasar merupakan upaya melestarikan lingkungan, sehingga dapat tercapai kota ekologis ( kota sehat).

Increasingly height of interaction of social done by between humans which ready to be in a town indirectly has had an in with town enviromnental quality. One of characteristic between it is growing of garbage volume yielded. Sum up garbage which increasing and followed downhill the wide availability empty farm so that claim human being for the benefit able to retum after yielded. Data of Sub-Service of Hygiene of Jakarta East ( 2007) indicating that production of garbage of market which is not transported to TPS of equal to 117 m3/hari. See the condition perhaps the e&`ort there must be be good fiom government and specially merchant in market to join in in effort lessen to arise garbage.
For management of garbage can be conducted to through method 3R, however not yet of course all merchant recognize the method 'That matter because merchant staying in one market own a lot of difference for example; age, education and old trade which can influence storey; level of partisipasinya in management of market garbage. problems of Lainya that is how big role of organizer of market in submitting knowledge to about environmental hygiene of market and ready to hygiene facility.
From above problems, hence this research hypothesis Merchants Participation to conduct SR influenced by existence to ash can of market manager observation and Young progressively the merchant age and high education, understanding excelsior to method 3R. Longer he/she trade and progressively seldom attend in socialization conception 3R, hence progressively lower rmderstanding 3K.
This research aim to to know management of garbage of market. specificly goals which wish reached this research knows factors influencing participation of merchant in management of garbage. Studi of case this research of market Pemmnas Klender residing in Jakarta East.
Method of Research quantitatives to know proiile of merchant and understanding to 3R influencing participation of merchant in garbage management. Analyse to use SPSS Ver 16.0 conducted with analysing regresi understandings of merchant to 3R and action of merchant to garbage management, Hereinafter conducted by test of hypothesizing with test Anova ( test F). Analyse this require to be done knowable so that the factor intluencing participation of merchant in garbage management.
Result of this research solution and awareness to about environmental hygiene of market and way of garbage processing represent factor which his influence strongests to participate merchant in garbage manag cnt Others from hypothesis mcnunjukan examination old age merchant does not have an etfect on to understanding 3 R. That matter showings that merchant participation in garbage rnanag ent is not influenced by merchant age. management of Garbage of market represent etfort preserve environment, so that can be reached the ecological tovm (healthy town).
"
Depok: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2009
T32349
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Desfan K.
"Penelitian ini bertujuan untuk menguraikan dan membahas partisipasi pedagang dalam pemeliharaan kebersihan Iingkungan Pasar Senapelan dan membahas faktor-faktor yang menghambat pemeliharaan kebersihan lingkungan Pasar Senapelan. Penelitian ini menjadi sangat berarti sebagai tolak ukur dari pelaksanaan program kebersihan yang dilakukan oleh Dinas Pasar Kota Pekanbaru secara khusus dan pemerintahan kota Pekanbaru secara umum.
Penelitian ini menggunakan tipe pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif untuk mendeskripsikan partisipasi pedagang dalam pemeliharaan kebersihan lingkungan Pasar Senapeian. Data yang diperoleh melalui studi pustaka dan wawancara dengan penetapan informan terlebih dahulu. Untuk mendukung data-data yang diperoleh penelitian ini juga dilakukan dengan observasi yang dilengkapi foto-foto Iapangan untuk Iebih menjelaskan data yang ditemukan di Iapangan. Sedangkan informan yang dipilih adalah mereka yang mengetahui dan informasinya sesuai dengan tujuan penelitian, informan mengetahui secara mendalam dan bisa dipercaya serta mempunyai relevansi dengan topik penelitian.
Dari hasil penelitian dan pembahasan diperoleh pokok-pokok kesimpulan sebagai berikut :
Pertama, cara berpartisipasi pedagang dalam pemeliharaan kebersihan Pasar Senapelan antara Iain penyediaan tempat sampah, tidak membuang sampah sembarangan, membantu petugas kebersihan, membayar retribusi kebersihan dan terlibat dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan yang berkaitan dengan kepentingan para pedagang. Berdasarkan cara berpartisipasi pedagang di Pasar Senapelan dapat diketahui bahwa :
a. Bentuk partisipasi aktif meliputi penyediaan tempat sampah, tidak membuang sampah sembarangan, membayar retribusi kebersihan dan terlibat dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan yang berkaitan dengan kepentingan para pedagang. Dikategorikan partisipasi aktif karena pedagang menunjukkan adanya kesadaran memelihara kebersihan Iingkungan pasar, memenuhi hak dan kewajiban sebagai pedagang yang bertanggung jawab seperti membayar retribusi serta kewajiban Iainnya, mentaati berbagai peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta kerelaan melakukan pengorbanan yang dituntut oleh pembangunan demi kepentingan bersama yang Iebih luas dan Iebih penting. Partisipasi aktif ini tampak pada kelompok pedagang toko. Karena itu, partisipasi aktif para pedagang toko tersebut perlu 'ditularkan' kepada kelompok pedagang kaki lima yang partisipasinya pasif.
b. Bentuk partisipasi pasif adalah tidak membantu petugas kebersihan. Hal ini dapat dilihat dari sikap yang tidak perduli pada masalah kebersihan, perilaku dan tindakan pedagang yang membuang sampah sembarangan, serta melakukan hal-hal yang dapat menghambat upaya peningkatan kebersihan pasar. Sikap, perilaku dan tindakan ini jelas terlihat di kelompok pedagang kaki lima yang partisipasinya sangat pasif.
Kedua, faktor-faktor yang menghambat partisipasi para pedagang dalam pemeliharaan kebersihan pasar adalah kebiasaan para pedagang yang membuang sampah sembarangan dan anggapan para pedagang bahwa dengan membayar retribusi kebersihan maka tanggungjawab kebersihan pasar terletak pada UPTD Pasar: dan yang termasuk juga faktor penghambat dalam pemeliharaan kebersihan Pasar Senapelan adalah keterbatasan sumber daya UPTD Pasar yang meliputi tenaga kerja dan armada pengangkutan sampah serta Iemahnya penerapan sanksi terhadap pembuangan sampah sembarangan.
Ketiga, meskipun teknis pengangkutan sampah dari Pasar Senapelan ke lokasi TPA berlangsung Iancar, namun permasalahan sampah di Pasar Senapelan masih tampak menonjol. Hal ini disebabkan antara Iain karena kelompok pedagang kaki lima masih memiliki kebiasaan membuang sampah sembarangan dan partisipasinya sangat pasif. Permasalahan kebersihan yang tampak jelas di Pasar Senapelan adalah tumpukan sampah di dalam parit, sampah yang berserakan di sekitar TPS, dan sampah yang berserakan di depan kios.
Keempat, peran UPTD Pasar Senapelan dalam peningkatan partisipasi para pedagang adalah sebagai penanggungjawab, pengawasan dan pembina kebersihan pasar. Namun aktualisasi peran tersebut dalam mewujudkan kerjasama UPTD dengan para pedagang dalam pemeiiharaan kebersihan pasar masih lemah. UPTD Pasar Senapelan dapat meningkatkan partisipasi para pedagang dengan cara memotivasi dan melibatkan para pedagang dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan pemeliharaan kebersihan pasar."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T22333
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Waste management is serious problem in big cities. The increase of population can lead to increase the amount and variety of waste. If this condition can't be handled seriously it will destroye environment and cause disaster in the long time , like flood and air population. waste management can't be handled fully to society or government only , it is all parties responsibility that are government, particular and the whole of society. So, this research had tried to design waste management based on society participation. In order to deliver a good contribution , this research had took a case study on household waste management in Kecamatan Pasar Minggu South Jakarta. This research used descriptive as a type of research , that is describing household society participation in waste management . Furthemore, the result was used to design to design waste management from based on society participation. To achieve a good result , many parties were used as respondent in this research."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Cindikia Putri Kurniasari
"Pada masa kini pasar berkembang dan hadir dengan konsep-konsep yang baru khususnya dalam segi perancangan yang sering disebut sebagai pasar modern. Namun, hal ini tidak menurunkan minat masyarakat untuk tetap berbelanja di pasar tradisional. Secara fisik pasar tradisional sering dianggap chaotic oleh pengunjung yang datang. Chaotic tersebut hadir dari latar yang dibentuk oleh tiap pedagang yang tidak beraturan dan cenderung acak. Latar tersebut dapat mendukung susunan arsitektur yang telah dirancang sebelumnya, maupun melawan susunan tersebut. Hal ini yang disebut sebagai perilaku doing dan un Doing the Architecture. Perilaku ini terjadi berdasarkan proses tiap-tiap individu dalam membaca ruang yang ditempatinya. Dalam skripsi ini akan dibahas tentang perlawanan yang dilakukan oleh pedagang dalan pembentukan latar melalui perilaku un Doing the Architecture. Perilaku ini menghasilkan suatu susunan order baru yang berkontribusi dalam terciptanya chaotic pada pasar tradisional.

Nowadays, market is growing and coming up with new concepts, especially in terms of design that is often referred as a modern market. However, this does not reduce the interest for people to keep shopping at traditional markets. Physically traditional markets are considered as chaotic place for visitors. Chaotic is present due to the setting formed by every trader who build their setting irregularly. The setting believed as a chaotic through an arrangement designed before, or on the contrary disobeyed the arrangement itself. The later phenomenon is called as doing and un Doing the Architecture. This behavior occurs based on the process of each individual in reading the space he occupies. This case study will further discuss about the formation of the setting made by traders through un Doing the Architecture in order to produce an new arrangement and formed as a desired space that trigger the creation of chaos in traditional markets."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Rhut Arviyanti
"Pengelolaan sampah di DKI Jakarta menjadi suatu masalah, karena belum semua sampah terangkut, walaupun sudah ada pelayanan dari pemerintah. Aliran Ciliwung yang mengalir di sepanjang DKI tercemar karena sampah rumah tangga. Terdapat kelas permukiman di pinggir Ciliwung, yaitu permukiman teratur, tidak teratur, dan kumuh. Bagaimana mereka mengelola sampah rumah tangganya? Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola pengelolaan sampah pinggir Ciliwung di tiap kelas pemukiman di segmen atas, tengah, dan bawah yang masing-masing diwakili 15 sampel.
Menggunakan metode analisis deskriptif yang membandingkan berdasarkan mekanisme dan sarana pengelolaan sampah. Hasilnya menunjukan pola pengelolaan sampah sangat baik berada pada semua kelas pemukiman teratur, sedangkan untuk kelas permukiman lainnya kurang baik. Akan tetapi, terdapat pengecualian pada pemukiman tidak teratur di segmen tengah yakni merupakan pilot proyek percontohan untuk zero waste dimana sudah ada pelayanan dari lembaga non-pemerintah.

Management of garbage in DKI Jakarta become a problem, because not all of garbage is carried out even though there is attention from govemment. CiLiwung which flowed along DKI Jakarta is infected by housing garbage. Thereare classifications of housing in Ci Liwung rivulet, such as settlement, non-settlement, and dirty housing. How about their management of housing's garbage? This research’s purpose to analized the garbage management in each classification of housing in top, middle, or bottom segment which representative by 15 samples each.
Using description analysis method which compare based on mechanism and existing of garbage management tools. The result shows the best garbage management pattern is in settlement, and for another class of housing has Worse garbage management. Otherwise, there’s an exception for non-settlement in middle segment. Its an exampling project of zero Waste condition which already has an attention from non-govemment organization.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S34081
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sessario Bayu Mangkara
"ABSTRAK
Pasar Rakyat merupakan aspek penting dalam sistem perdagangan nasional. Saat ini pengelolaan pasar rakyat di Indonesia masih belum terlaksana dengan baik. Tujuan riset ini adalah menganalisis kondisi pasar rakyat, faktor internal, faktor eksternal, faktor demografi, dan faktor situasional terhadap perilaku pengelolaan lingkungan, koordinasi pengelolaan lingkungan, dan menyusun model pengelolaan lingkungan pasar rakyat. Penelitian ini dilaksanakan di Pasar Mayestik, Pasar Ibuh, dan Pasar Pandansari. Metode yang digunakan yaitu pemberian kuesioner (pedagang) dan wawancara mendalam (pengelola pasar). Analisis riset menggunakan suksesif interval dan uji ANCOVA. Hasil riset adalah kondisi pengelolaan lingkungan paling baik di Pasar Mayestik yaitu memiliki sarana pengelolaan limbah padat dan cair yang memadai dan dikelola pengelola pasar. Secara bersama-sama, adanya pengaruh yang signifikan antara faktor internal (pengetahuan pengelolaan lingkungan), faktor demografi (usia dan tingkat pendidikan formal), dan faktor situasional (pendapatan) terhadap perilaku pengelolaan lingkungan, kecuali faktor eksternal (lama berdagang). Secara parsial, Pasar Mayestik tidak ada pengaruh faktor yang signifikan, Pasar Ibuh memiliki pengaruh pada faktor demografi dan faktor situasional, dan di Pasar Pandansari faktor internal dan faktor demografi (tingkat pendidikan formal). Sedangkan dari segi pelaksanaan koordinasi di ketiga pasar terlaksana dengan didasari oleh Undang-Undang Nomor 7 tahun 2014 dan peraturan daerah, pengelolaan pasar dari BUMD lebih profesional dibandingkan Pemkot namun kurang melakukan kolaborasi dengan Pemkot. Optimalisasi proses koordinasi yang maksimal dapat ditambahkan dalam mengembangkan model pengelolaan lingkungan yaitu standarisasi pengelolaan limbah padat dan cair skala komunal, menerapkan kolaborasi antar pemangku kepentingan, dan pendidikan lingkungan untuk masyarakat pasar.

ABSTRACT
Traditional Market is an important aspect in the national trade system. At present the management of the traditional market in Indonesia is still not well implemented. The purpose of this research is to analyze market conditions, analyze the internal, external, demography, and situational factors on pro-environmental behaviour, coordination of environmental management, and develop an environmental management model of the traditional market. This research was conducted at Pasar Mayestik, Ibuh Market, and Pandansari Market. The method is giving questionnaires (traders) and in-depth interviews (market managers). Research analysis uses successive intervals and ANCOVA tests. The results of the research is the best environmental management in Pasar Mayestik, namely having adequate solid and liquid waste management facilities and managed by market managers. Taken together, there is a significant influence between internal factors (knowledge of environmental management), demographic factors (age and formal education level), and situational factors (income) on pro-environmental behavior, except for external factors (trading experience). Partially, Pasar Mayestik has no significant factor influence, Pasar Ibuh has an influence on demographic and situational factors, and in Pasar Pandansari internal and demographic factors (formal education level). Whereas in terms of the implementation of coordination in all markets carried out based on Law No. 7 of 2014 and regional regulations, the traditional market managed by BUMD is more professional than the City Government but lacks collaboration with the City Government. Optimization of the maximum coordination process can be added in developing an environmental management model, namely standardization the solid and liquid waste management on the communal scale, implementing collaboration between stakeholders, and environmental education for the market community.
Keywords: Traditional Market, Pro-Environmental Behaviour, Coordination, Environmental Management."
2019
T53769
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Salmaddiina
"Sampah pasar merupakan sumber sampah kedua pada sampah perkotaan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengindentifikasi akar masalah pada sistem pengelolaan sampah padat pada pasar di Kota Y pada tahun 2019. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan melakukan obervasi menggunakan daftar tilik dan telaah dokumen. Untuk menentukan akar masalah pada sistem pengelolaan sampah padat di pasar peneliti menggunakan fishbone diagram yang dianalisis berdasarkan empat aspek yaitu, aspek kelembagaan, aspek teknis, aspek lingkungan, dan aspek sosial-budaya. Hasil penelitian menunjukkan akar masalah dari sistem pengelolaan sampah berdasarkan
analisis fishbone diagram dan perhitungan skoring adalah aspek lingkungan karena tidak ditemukannya penerapan dari semua kriteria aspek ini. Kesimpulan dari penelitian ini, untuk menyelesaikan permasalahan pada aspek lingkungan diperl stakeholder, serta perlu adanya penguatan peran dari pengelola pasar yang dapat dibangun dengan pengadaan mekanisme fit and proper test. Selain itu penting untuk melakukan asesmen kebutuhan sarana-prasarana pengelolaan sampah berdasarkan luas pasar.

Market waste is the second source of municipal waste in Indonesia. This study aims to identify the root of the problem in the solid waste management system in market in City Y in 2019. This study uses a type of qualitative research by observation using a checklist and document review. To determine the root of the problem the researchers used a fishbone diagram which was analyzed based on four aspects, consist of organizational aspects, technical aspects, environmental aspects, and socio-cultural aspects. The results showed the root of the problem of the solid waste management system in market based on the analysis of fishbone diagrams and scoring calculations was the environmental aspect, with 0 implementation. The conclusion of this research, to solve the problem on environmental aspects, stakeholder analysis is needed, and it is necessary to increase the role of market managers that can be built with appropriate fit and proper test. In addition, it is important to assess the needs of waste management infrastructure based on wide of market area."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novie Yuliasari Eke
"Pasar Kasih Naikoten I di Kota Kupang mempunyai fungsi sebagai pasar induk maupun eceran kola yang lerletak di salah satu kawasan pusal perdagangan kola seharusnya dapat mengembang pasar ini. Tetapi pada kenyalaaan bangunan pasar yang terdiri dari dua lantai ini tidak digunakan secara optimal oleh para pedagang sebagai tempat usahanya, mereka menempati jalan masuk menuju pasar untuk menggelar dagangan. Akibatnya akses jalan masuk pasar menjadi terhambat, terjadi kemacetan dan banyak terdapat ruang kosong dalam pasar. Hal-hal tersebut menyebabkan Pasar Kasih Naikoten I cenderung kehilangan fungsinya.
Dengan permasalahan yang ada maka tujuan dari penelitian ini unluk menemukenali manajemen pasar, kesukubangsaan, don pengorganisasian para pedagang yang ada di Pasar Kasih Naikolen I Kota Kupang, karena para pedagang merupakan pelaku utama yang menempati serta terlibat dalam kegiatan perdagangan di pasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitalif dengan teknik pengumpulan data melalui pengamatan terlibat dan wawancara berpedoman. Sumber informasi terdiri dari para pedagang, pembeli dan pengelola pasar yaitu PD. Pasar Kota Kupang. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 19 Pebruari 2005 sampai dengan 19 Maret 2005.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya unsur kesukubangsaan dalam bentuk ikatan kekerabatan yang berpengaruh dalam kegiatan perdagangan di pasar baik dari segi manajemen pasar dan pengorganisasian para pedagang. Dori segi manajeman pasar ikatan hubungan kekerabatan yang berasal dari sukubangsa diaktifkan oleh para pelakunya melalui pemberian kemudahan-kemudahan ataupun prioritas bagi para kerabatnya baik yang merupakan satu keturunan ataupun satu sukubangsa untuk memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dari kegiatan perdagangan di pasar. Begitupula dengan pengorganisasian para pedagang yang mana kelompok-kelompok usaha bersama yang dibentuk, didasarkan pada ikatan hubungan kekerabatan dari satu turunan (klen) atau sukubangsa, karena dalam ikatan tersebut adanya rasa Riling percaya diantara anggota kelompok akan lebih kuat. Hal inilah yang dapat menjadi jaminan keberlangsungan usaha mereka di pasar.

Pasar Kasih Naikoten I of Kupang city has a double function. It plays as central market as well as a retail market. Having its strategic location in one of Kupang business centers, the market is supposedly growing. But as a matter of fact. the sellers do not optimally use the 2-floors building; instead they peddle in the in entranceway. And the results of the condition are traffic and people jam and empty spaces inside of the building. More over. the situation has loosened the supposed function of Pasar Kasih Naikoten. The problems above have led the study of Pasar Kasih Naikoten I.
This study aims to find and to understand how the Pasar kasih Naikoten i is managed, the ethnicity among the sellers, and how the sellers are managed. The study of the sellers is important because they are the ones who occupy the market area and who directly involve in the business activity in the market. The methods used in this study are qualitative approach and data collecting through site observation and guided interviews. The interviewees were sellers, buyers and management board of PD Pasar Kota Kupang. The site observation was held from February 19, 2005 to March 19, 2005.
The study shows that ethnicity gives a strong influence in management of Pasar Kasih Naikoten I and in organization of the sellers. The management of Pasar Kasih Naikoten I show that some specific ethnic groups receive more priority and privileges from the management board with purpose to get the maximum profit. The sellers are also organized based on their ethnic group. Working with the same ethnics is giving them assurance to the longevity of their business.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2005
T15067
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faizal Ahmad
"Skripsi ini membahas mengenai Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas Lokal (Studi Deskriptif Bank Sampah "Poklili", Depok). Agar dapat menjelaskan hal tersebut maka pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis deskriptif. Pada penelitian ini karakteristik informan yang ditetapkan adalah pengurus serta anggota Bank Sampah "Poklili".
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola partisipasi yang digambarkan berupa latar belakang partisipasi, bentuk partisipasi, tingkat partisipasi, faktor yang mendorong partisipasi anggota bank sampah dalam kegiatan pengelolaan sampah di Bank Sampah "Poklili".

This thesis discusses about Community Participation in Local Community-Based Waste Management (Descriptive Study "Poklili" Waste Bank, Depok). In order to explain more about it, this thesis uses qualitative approach with descriptive research design. Characteristics of the informants in this study were boards and members of "Poklili" Waste Bank.
The study result shows that community participation which appear are participation background, participation form, participation level, factors which encourage the community participation in waste management activity of "Poklili" Waste Bank.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>