Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 135405 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hellen Dewi Prameswari
"Kepuasan klien merupakan salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan layanan rumah sakit yang berguna memberikan feedback bagi pihak manajemen, karena dengan mutu pelayanan yang baik akan memberikan kepuasan. Pengukuran kepuasan dapat dilakukan dengan membandingkan kesenjangan yang terjadi antara harapan dan kinerja.
Latar belakang penelitian ini adalah masih rendahnya jumlah klien yang melakukan kunjungan VCT dan belum adanya informasi mengenai kepuasan klien yang sekaligus ditinjau dari karakteristik klien. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepuasan klien dan karakteristik klien yang manakah yang memiliki hubungan terhadap penilaian yang klien berikan.
Metoda yang digunakan adalah deskriptif analitik, desain cross sectional dengan melakukan wawancara kepada 106 orang klien VCT. Analisa data secara kuantitatif menggunakan analisis univariat, bivariat, dan diagram kartesius.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien mempunyai tingkat kepuasan yang tidak terlalu tinggi terhadap kualitas pelayanan ditinjau daTi 5 dimensi ServQual dimana nilai persepsi kenyataan hampir mendekati harapan mereka. Pada diagram kartesis terlihat kebanyakan atribut dimensi kualitas pelayanan berada pada kuadran dua, tiga dan empat. Selain itu dari uji chi square diperoleh karakteristik yang dinilai memiliki hubungan bermakna pada harapan klien adalah pekerjaan, sedangkan pada kinerja adalah pekerjaan dan umur. (p<0,05).
Untuk meningkatkan kepuasan pasien maka disarankan untuk melakukan perbaikan dengan melengkapi fasilitas unit VCT dengan peralatan yang moderen ruangan yang bersih dan nyaman serta memberikan pelatihan kepada seluruh petugas, perawat dan dokter untuk meningkatkan kemampuan mengatasi masalah pasien dan menanamkan pentingnya kepuasan pasien sehingga para dokter dapat dengan mudah dihubungi untuk selalu membantu masalah klien. Survei kepuasan klien dilakukan secara rutin sebagai salah satu alat untuk memantau kualitas pelayanan. yang lebih besar daripada rata-rata skor pada pre-test.

Client satisfaction is one of the indicators for measuring hospital service and giving feedback for management, because of a good service quality will give satisfaction. Customer satisfaction can measure with compare gap between hope and kinerja
Background: Low rate of client visit for VCT and there is no information about client satisfaction related to reutiliziation interest.
Objective of this research is to describe client satisfaction and know wich character that have relation with client judgement.
Method: Descriptive analysis with cross sectional design and interviewing to 106 patients. Research methodology is quantitative analysis with univariate analysis, bivariate and scatter diagram.
Result: Client satisfaction is not to high through five dimennsion of ServQual. The score for the reality is almost same with their expectation. In scatter diagram, we can see much of service attributes are in second, third and fourth quadrant. Beside that from chi square we get relation ship between jobs and hope. In other side we also get relationship with jobs and age to kinerja. (p<0,05). Improving patient satisfaction and reutilization is to increase its qua1ity service.
The important is improving inward quality service with adding more modern equipment make a clean and comfortable room, giving a training for employees, nurses, and doctors to raise their ability to solve patient problem and the important of patient satisfaction, so that the doctors can be easy to contact for helping the client problem. Beside that, routine client satisfactio survey as a tool for observing service quality.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T21275
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syafitri Wulandari
"Pengembangan sumber daya manusia selain dengan pendidikan dan pelatihan dapat juga dilakukan dengan rotasi pekerjaan. Rotasi pekerjaan merupakan perpindahan karyawan untuk meningkatkan keefektifan dan produktivitas karyawan dalam suatu organisasi. Tujuan rotasi pekerjaan diharapkan membantu karyawan dalam mempelajari keahlian baru, mengurangi kebosanan dan menghilangkan ketidakpuasan. Terlebih lagi persepsi yang berkembang saat ini bahwa rotasi kerja dilakukan pada perawat yang kualitas kerjanya sudah tidak baik atau bermasalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi rotasi pekerjaan dan kepuasan kerja perawat pelaksana. Desain penelitian ini adalah deskriptif korelatif dengan pendekatan potong lintang menggunakan 59 perawat pelaksana yang telah mengalami rotasi pekerjaan dengan masa kerja minimal 2 tahun yang tersebar di seluruh ruangan, dipilih dengan teknik convenience sampling. Analisis menggunakan uji Chi-square. Terdapat hubungan dari sub variable persepsi rotasi pekerjaan meliputi dasar Prinsip the right man and the righ job (p value 0,005), media kompetensi (p value 0,028), Terkoordinasi (p value 0,004). Hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan pertimbangan dalam pelaksanaan sistem rotasi pekerjaan perawat pelaksana di RSPI Sulianti Saroso Jakarta.

Development of human resources in addition to the education and training can also be done with a job rotation. A job rotation is a movement of employees to improve the effectiveness and productivity of employees in an organization. The purpose of job rotation is expected to help employees learn new skills, reduce boredom and eliminate dissatisfaction. In the contrary, currenly, the growing perception nowadays, is that a job rotation would be done by nurses who work no good or have trouble. This study aimed to determine the relationship of perception of job rotation and job satisfaction of nurses. The design of this study was descriptive cross sectional correlative with using 59 nurses who have undergone job rotation period of at least 2 years that scattered throughout the room. Those were selected by a convenience sampling technique. The analysis used Chi-square test. There was a perception of the relationship of the sub variables include basic principle of job rotation the right man and the righ job (p value 0.005), media competence (p value 0.028), Coordinated (p value 0.004). The results of this study are expected to be taken into consideration in the implementation of job rotation system nurses in RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2014
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sardikin Giriputro
"Dalam manajemen sumber daya manusia, masalah motivasi karyawan untuk bekerja dan berprestasi merupakan hal yang sangat penting. Walaupun bukan satu-satunya, uang merupakan salah satu motivator yang sangat penting, berkaitan dengan kepuasan kerja dan kinerja baik individu maupun kelompok.
RSPI Suhanti Saroso adalah rumah sakit pemerintah pengguna Penerimaan Negara Bukan Pajak, memperoleh anggaran suplemen di mana 40 % dari pendapatan fungsional RS dapat dipergunakan untuk peningkatan mutu SDM termasuk insentif berupa Insentif Pelayanan (IP) yang dibagikan kepada seluruh karyawan. Selama ini belum ada Pola Pembagian IP yang disepakati seluruh (kelompok) karyawan, sehingga sering timbul ketidak-puasan, konflik antar kelompok, protes, demotivasi sampai mogok.
Dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui persepsi karyawan terhadap IP, tingkat kepuasan dan hubungannya dengan motivasi kerja serta mendapatkan masukan dan karyawan tentang faktor dasar penyusunan Pala Pembagian IP. Penelitian dilakukan secara "cross-sectional" menggunakan kuesioner dan wawancara mendalam terhadap sejumlah responden yang 'mewakili kelompok-kelompok karyawan, dilakukan pada bulan Mei - Juni 2002. Data yang dianalisa adalah karakteristik karyawan, persepsi karyawan tentang IP dan hubungannya dengan motivasi kerja. Analisis kuantitatif dikerjakan dengan menggunakan uji statistik univariat, bivariat dan multivariat.
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dari 97 karyawan yang menjadi responden sebanyak 89 orang (91.8%) merasa kurang puas dengan imbalan yang diterima. Sebanyak 38 orang (39.2%) memiliki motivasi kurang. Pada analisis bivariat didapatkan faktor yang berhubungan dengan motivasi hanya umur,
Untuk analisis multivariat didapatkan 3 variabel yang dapat dianggap sebagai kandidat namun setelah dianalisis ternyata tidak ada variabel yang memiliki nilai p < 0.05 sehingga tidak daat disusun suatu model regresi motivasi. Sebagian besar karyawan menghendaki agar pola pembagian IP yang ada sekarang dirubah dengan memperhatikan sejumlah faktor sebagai kriteria untuk menentukan besarnya IP yang diterima masing-masing karyawan.
Sebagai kesimpulan penelitian, pengetahuan karyawan tentang IP masih belum memadai, hampir seluruh karyawan masih belum merasa puas terhadap berbagai faktor IP. Motivasi bekerja karyawan belum memadai. Tidak ada hubungan bermakna antara faktor faktor kepuasan terhadap IP dan karakteristik karyawan dengan motivasi kerja kecuali faktor umur.
Daftar Pustaka 24 (1974 - 2002)

Correlation Analysis between Characteristic and Employee's Perception on Incentive to Motivation to Work in Sulianti Saroso HospitalIn human resources management, motivating people is of very important thing. Although it is not the only thing, money is one of the very important motivator and well correlated with work satisfaction and performance both in individual and group as well.
Sulianti Saroso Hospital is a government-owned hospital, Non-tax State Income user. The Government provides Supplementary Budget of which around 40% of it's functional income can be used to increase quality of the human resources, including incentive known as Insentif Pelayanan or IP (service fee, a component in hospital tariff). The incentive is distributed to all employees every month. To date there is no Distribution Pattern on IP which is agreed by the neither whole employee nor groups. As a consequence not rarely un satisfaction is expressed, conflicts between groups, protests, de motivation and even strikes takes place.
A study is performed in order to disclose employee's perception on IP, level of satisfaction and its correlation with motivation for work, and also to collect inputs from the employee about basic factors in determining criteria?s for distribution pattern of the IP. The study is conducted cross-sectionals, through questioners and depth interview to representative number of respondents on May through June, 2002. Data was analyzed for employee's characteristic and employee's perception which are hypothetically correlated with motivation for work. Statistical analysis is using univariate, bivariate and multivariate analysis as well.
The study revealed that out of 97 respondents, 89 (91.8%) feel unstisfied upon the incentive. Thirty-eight (39.2%) shows lack of motivation. Bivariate analysis found factor related to motivation is nothing but age. We found 3 variables which can be regarded as favorable candidate fit for multivariate analysis. Unfortunately there was no variable significant for developing a regression model for motivation. Most employees demanding the need for improvement of IP's distribution pattern, and a number of factors are proposed as criterion for determining the amount of incentive for every employee.
As a conclusion, the employee's knowledge on incentive was still unsatisfactorily, almost all employee felt un satisfaction toward IP's factors. Motivation for work was low. There was no significant correlation between 1P's factors and employee's characteristic with motivation except respondent's age.
Bibliography 24 (1974-2002)"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T10679
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Kartati Nugroho
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stress peran dan kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi perawat di RS Sulianti Saroso. Ambiguitas peran, konflik peran dan kelebihan peran adalah indikator stress peran, sementara internal dan eksternal menjadi indikator kepuasan kerja. Subjek penelitian menggunakan 120 orang perawat. Penelitian ini dilakukan menggunakan 2 tahap penelitian yaitu tahap penelitian ekploratori dengan menyediakan presentasi terlebih dahulu di Instalasi Penelitian RSPI Sulianti Saroso yang menjadi subjek penelitian dan tahap survei menggunakan kuesioner. Data diolah menggunakan analisis regresi berganda. Dari hasil penelitian diketahui bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh positif terhadap komitmen organisasi, sementara stress peran memiliki pengaruh negatif terhadap komitmen organisasi.

The motivation for this study was to investigate how role stress and job satisfaction among nurses could affect their organizational commitment. Role stressors (role ambiguity, role conflict and role overload) is used as indicator for role stress and internal job satisfaction (internal and external factors) is used to indicate the job satisfaction. Subject of this study were 120 nurses. The research consists of two stages of research, which is exploratory qualitative research by provide presentation overview of this study to Research Installation of RSPI Sulianti Saroso as research subject, and quantitative surveys using questionnaires processed by using multiple regression analysis. In this study, it was revealed that the effect of job satisfaction is positive to organizational commitment and the effect of role stress is negative to organizational commitment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lubis, Zaki Dinul
"HIV/AIDS merupakan salah satu penyakit communicable disease yang merusak sistem kekebalan tubuh. Infeksi Oportunistik adalah infeksi yang timbul akibat penurunan sistem kekebalan tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik individu dan faktor risiko terhadap terjadinya infeksi oportunistik pada penderita HIV/AIDS di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti saroso tahun 2011. Desain penelitian ini adalah cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh penderita HIV/AIDS yang berkunjung ke klinik VCT yang memiliki kelengkapan data yang lengkap.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa proprsi infeksi oportunistik (84,4 %) dan ada hubungan antara jumlah CD4 dan stadium HIV/AIDS terhadap terjadinya infeksi oportunistik pada penderita HIV/AIDS (pvalue = 0,037). Diharapkan penelitian ini dapat berguna bagi perumusan program pencegahan dan tatalaksana HIV/AIDS di masa yang akan datang.

HIV / AIDS is a disease communicable disease that damages the immune system. Opportunistic infections are infections caused by the decrease in the immune system. This study aims to know the description of individual characteristics and risk factors for the occurrence of opportunistic infections in people with HIV / AIDS at the Hospital for Infectious Diseases Sulianti Saroso in 2011. This study design is cross-sectional. The sample in this study were all patients with HIV / AIDS who visited the VCT clinic that has a complete data completeness.
The results showed that proprsi opportunistic infections (84.4%) and no relationship between CD4 count and stage of HIV / AIDS on the occurrence of opportunistic infections in people with HIV / AIDS (pvalue = 0.037). It is hoped this research can be useful for the formulation of programs of prevention and management of HIV / AIDS in the future.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Christine Ernita Banggai
"Tesis ini membahas analisis pengendalian persediaan obat anti infeksi menggunakan metode ABC Indeks Kritis dan unsur-unsur pengendalian manajemen yang dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi investasi di RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif dengan desain cross sectional. Hasil penelitian menyarankan bahwa pimpinan rumah sakit perlu membuat pedoman mengenai metode pengendalian persediaan obat yang tepat dan akurat untuk diterapkan di rumah sakit; perlunya dilakukan optimalisasi sistem informasi dan pelaporan farmasi rumah sakit; penambahan tenaga apoteker penanggung jawab gudang farmasi; serta perlu dilakukan perbaikan profil formularium untuk bentuk sediaan obat agar penggunaan formularium lebih optimal.

This thesis discusses the inventory control analysis of anti-infection drug using ABC and Criticality Indexing method and management control elements that can increase the effectiveness and efficiency of drug investment at Prof. Dr. Sulianti Saroso Hospital, specializing in infectious diseases. This is a quantitative and qualitative study with cross-sectional design. The results of the study propose that hospital administrators need to create a guidance regarding precise and accurate drug inventory control method to be applied; the need for optimization of information system and hospital pharmacy reporting; addition of pharmacists in charged of the pharmaceutical warehouse; and the need to create a better profile of the drug formularium to improve its optimal use."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T42231
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sutoto
"Analisa pemanfaatan atau utilisasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianti Saroso (RSPI-SS) sebagai rumah sakit baru (dalam arti lokasi, sarana I prasarana dan organisasi 1 kelembagaaan serta misi dan tujuannya) oleh masyarakat sangat diperlukan. Penelitian evaluatif ini tentang profit pasien yang memanfaatkan rumah sakit ini dan kinerja rumah sakit serta kecenderungannya (trend) selama dua tahun pertama (1994 dan 1995) dibukanya rumah sakit ini akan dilaporkan dalam tesis ini.
Profil pasien sebagai salah satu input rumah sakit, gambarannya sebagai berikut: sebagian besar dengan penyakit Infeksi, pasien kelompok umur Balita meningkat, pasien datang umumnya pada jam kerja, sebagian besar pasien bertempat tinggal di Jakarta Utara, sepertiga pasien adalah pasien rujukan, serta pasien di Kelas III dan ICU meningkat. Pemanfaatan rumah sakit oleh masyarakat di rawat jalan dan rawat inap rumah sakit dalam dua tahun pertama ini terus meningkat. Mutu pelayanan antara lain digambarkan dengan angka kematian murni (IVDR) masih sesuai dengan rumah sakit lain. Efisiensi pemakaian tempat tidur masih agak rendah bila dibandingkan dengan rumah sakit lain.
Analisa kecenderungan dalam dua tahun secara keseluruhan di rawat jalan dan rawat inap baik. Kecenderungan kunjungan pasien di rawat jalan pada tahun 1995 lebih baik dari pada tahun 1994, namun kecenderungan pasien di rawat inap terjadi sebaliknya yaitu pada tahun 1995 kurang begitu baik dibandingkan dengan tahun 1994. Promosi atau pengenalan rumah sakit sebagai salah satu unsur bauran pemasaran yaitu dengan pengobatan gratis pada bulan April 1995, terbukti berpengaruh terjadi kenaikan kunjungan pasien khususnya di rawat jalan pada bulan bulan sesudahnya (Mai sampai dengan Desember 1995) yang lebih baik dibandingkan dengan periode yang sama tahun 1994 tanpa promosi pada bulan April 1994. Hal ini kurang terjadi pada pasien rawat inap.
RSPI-SS mempunyai prospek yang baik untuk melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mencapai misi dan tujuan rumah sakit sebagai pusat rujukan nasional penatalaksanaan penyakit infeksi dan penyakit menular. Data dan informasi ini akan dipakai sebagai salah satu bahan masukan dan diumpan balikkan untuk menelaah kembali perencanaan strategi pengembangan rumah sakit termasuk strategi pemasarannya.
Penelitian lebih lanjut berbagai faktor internal dan eksternal lain juga diperlukan untuk bahan penyusunan kembali manajemen atau perencanaan strategi rumah sakit. Berbagai upaya strategi pemasaran lain diperlukan juga untuk meningkatkan utilisasi rumah sakit. Berbagai pengembangan sumber daya khususnya SDM juga perlu untuk lebih meningkatkan kinerja RSPI-SS dan pemanfaatannya oleh masyarakat.

Prof Dr Sulianti Saroso Infectious Disesases Hospital is a new hospital in term of location, infrastructure, institution / organization as well as its mission and objectives. Utilization analysis of this hospital by the community is needed. The evaluative research regarding patient profile utilizing this hospital and its performance and their trend in the first two years (1994 and 1995) of its operation will be reported in this thesis.
As one of the input for hospital, the figure of patient profile revealed as follows : most patient came with infectious diseases, under-fives group ages increased, patient mostly came in the service-time (in the morning) , most patient lived in North Jakarta, one third of the patients was referred from other institutions, and patients in Class III and ICU increased. Hospital utilization by the community in out-patients and in-patients unit in the first-two years increased steadily. The quality of services, among others figured by the Net Death Rate was still in accordance with other hospital data. The efficiency of the use of hospital bed was rather low compared to other hospital.
Trend analysis in the continues two-years in out-patient and in-patient unit was good. Trend of patient visits in out-patient unit in the year 1995 was much better than in the year 1994, but in the contrary the trend in in-patient unit in the year 1995 was not so good as compared to the year 1994. Hospital promotion as one of the marketing mix, namely, free of charge treatment in April 1995 revealed that after April 1995 (May through December 1995) patients in the out-patient unit increased prominently compared with the same period in the year 1994 without promotion. This did not happen in the in-patient unit.
This hospital has a good prospective in implementing its tasks and function in order to achieve hospital mission and objectives as a national referral center for infectious diseases and communicable diseases case management. This data and information will be used as one of the input and a feed back to review strategic planning for hospital development.
Further research regarding various internal and external factors is also needed to be used for redesigning of the hospital strategic or planning management. Several other marketing strategies are also needed to increase hospital utilization. The developments of resources particularly manpower resources are also needed to increase performance of this hospital and its utilization by the community.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diliana
"Latar belakang: Tuberkulosis (TB) adalah penyebab kematian kesembilan paling banyak di dunia. Indonesia merupakan negara kedua dengan jumlah penderita TB paling banyak di dunia dengan persentase penderita sebanyak 8%. Kasus TB kambuh merupakan kasus dengan morbiditas yang tinggi dengan pengobatan yang lebih sulit. Karakteristik pasien TB kambuh belum banyak diteliti di Indonesia, padahal kasus TB kambuh sangat memperberat beban biaya penatalaksanaan TB di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah meneliti faktor-faktor yang memengaruhi terjadinya TB kambuh di Indonesia.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang dilakukan di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, 1 Januari 2014 hingga 31 Desember 2018. Seluruh pasien TB kambuh dimasukkan dalam penelitian, dan pasien TB tidak kambuh dengan jumlah sama pada periode yang sama dengan cara consecutive sampling. Kemudian dilakukan analisis terhadap karakteristik klinik kedua kelompok tersebut.
Hasil: Didapatkan hasil bahwa ada 2.322 pasien TB selama periode penelitian, dengan persentase keberhasilan terapi sebesar 78,1%, tidak sembuh 21,9% dan pindah 5%. Diambil 94 kasus TB kambuh (sesuai perhitungan jumlah sampel) yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Didapatkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap kejadian TB kambuh pada pasien adalah status kepatuhan mengambil obat pasien (p = 0,007, odds ratio 0,38 (IK 95% = 0,19-0,76)) dan gambaran lesi kavitas pada foto thorax awal (p < 0,001, odds ratio 0,08 (IK 95% = 0,03-0,20)).
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara dengan kejadian TB kambuh dengan status kepatuhan mengambil obat pasien, dan gambaran lesi kavitas pada foto torak awal.

Background: Tuberculosis (TB) infection is the most prevalent cause of deaths in the world. Indonesia is the second country in the world with the highest number of tuberculosis patients with a prevalence of 8%. Recurrent tuberculosis is a case with a high morbidity with more complicated medication. Recurrent tuberculosis patients characteristics are rarely studied in Indonesia, despite ubiquitous recurrent tuberculosis cases in Indonesia further worsening the burden of disease. The aim of this study is to study factors affecting recurrence of tuberculosis in Indonesia.
Method: This is a cross sectional study which done in Prof. Dr. Sulianti Saroso Infection Disease Hospital, January 2014-December 2018. All samples with recurrent tuberculosis were included in the study, while samples with successful treatment in the same period were chosen by consecutive sampling. Statistical analysis of clinical characteristics was done to both study groups.
Result: There were 2.322 tuberculosis patients obtained during the course of study with 78,1% successful treatment rate, 21,9% was not cured, and 5% switched to another health center. Ninety four cases of recurrent TB meeting inclusion and exclusion criteria were obtained. It was known that factors affecting recurrence of TB were medication compliance (p = 0.007, odds ratio 0.38 (IC 95% = 0.19-0.76)) and appearance of cavity lesion in the first thorax x-ray examination (p < 0.001, odds ratio 0.08 (IC 95% = 0.03-0.20)).
Conclusion: There was a relationship between recurrent TB and medication compliance and appearance of cavity lesion in the first thorax x-ray examination.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nimas Ayu Lestari Nurjanah
"Infeksi HIV pada tubuh bertindak sebagai stresor yang akan menimbulkan permasalahan bagi individu yang terinfeksi di ataranya masalah fisik, psikologis dan psikososialnya. Permasalahan fisik terkait dengan perjalanan penyakit dan komplikasi sistem saraf pusat, mulai dari munculnya gejala penyakit, turunnya sistem kekebalan tubuh. Masalah psikosial dan psikologis yang dialami oleh penderita HIV diantaranya adalah munculnya stigma dan diskriminasi baik didalam keluarga maupun di masyarakat.
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran kualitas hidup Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) dan faktor -faktor yang mempengaruhi kualitas hidup ODHA di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Prof Dr Sulianto Saroso.
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional, teknik pengambilan sample menggunakan cara consecutive sampling dengan jumlah sample sebanyak 420 orang. Analisis bivariat menggunakan chi-Square dan analisis multivariat menggunakan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan (nilai p = 0,001), Spiritual (nilai p = 0,003), Depresi (nilai p 0,000), kepatuhan minum ARV (nilai p 0,000), lama terapi ARV (nilai p 0,002), Stigma (nilai p 0,000), dukungan sosial (nilai p 0,003), dukungan keluarga (nilai p 0,001), dukungan sebaya (0,002) dengan kualitas hidup ODHA. Faktor yang paling mempengaruhi kualitas hidup ODHA adalah kepatuhan minum ARV dengan OR 4,250 . yang berarti ODHA yang patuh dalam meminum ARV akan memiliki kualitas hidup yang tinggi 4,250 kali daripada ODHA yang tidak patuh dalam meminum ARV.

HIV infection in the body act as stressors that will cause problems for individuals infected among physical, psychological and psychosocial. Physical problems related to the course of the disease and complications of the central nervous system, starting from the symptoms appearance of the disease, the decline of the immune system. Psychosocial and psychological problems experienced by HIV sufferers include the emergence of stigma and discrimination within the family and in society.
The aims of this study were to quality of life of People Living With HIV/AIDS and factors influencing the quality of life People Living With HIV/AIDS In Infectious Disease Hospital Prof Dr Sulianti Saroso.
This study used a cross sectional design, the sampling technique used consecutive sampling method with a total sample of 420 people. Bivariate analysis used chi-square and multivariate analysis used logistic regression.
The results showed significant correlation between work (p = 0.001), Spiritual (p = 0.003), Depression (p value 0.000), adherence to taking ARV (p value 0.000), duration of ARV therapy (p value 0.002), Stigma (p value 0,000), social support (p value 0.003), family support (p value 0.001), peer support (0.002) with quality of life People Living With HIV/AIDS. The most influencing factor for the quality of life People Living With HIV/AIDS is the adherence to taking ARV with OR 4.250 which means that People Living With HIV/AIDS who are obedient in taking ARVs will have a high quality of life of 4.250 times than People Living With HIV/AIDS who are not obedient in taking ARV.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T53870
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Rachmayanti
"Pengurangan risiko jatuh merupakan bagian dari standar sasaran keselamatan pasien yang harus diperhatikan. Untuk mengurangi risiko jatuh di rumah sakit dilakukan penilaian risiko jatuh, pada pasien anak rawat inap menggunakan instrumen penilaian Humpty Dumpty Fall Scale (HDFS) Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi gambaran tingkat risiko jatuh pada anak yang dirawat di rumah sakit. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan potong lintang. Sampel 104 responden diambil dengan menggunakan teknik simple random sampling. Data yang dikumpulkan didapat dari catatan rekam medik pasien. Hasil penelitian menunjukkan gambaran tingkat risiko jatuh tinggi menurut karakteristik pasien anak yaitu pasien anak usia toddler (44,6%), bayi (26,8%), dan anak usia prasekolah (14,3%), laki-laki (66,1%), diagnosis medis dengan perubahan oksigenasi (39,3%) dan gangguan neurologis (28,6%), dan anak yang menggunakan obat penenang (32,1%). Penelitian ini merekomendasikan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pencegahan, pengetahuan, sikap dan perilaku perawat terkait dengan tingkat risiko jatuh.

Reduction of the risk of falling is part of the standard of patient safety goals that have to be considered. To reduce the risk of falls in hospital using falling risk assessment, pediatric patients hospitalized use instruments Humpty Dumpty Fall Scale (HDFS). The aimed of this study was to identify the level of the risk of falls in chidren inpatient. The research design was a descriptive cross sectional. The sample of this study was 104 respondents who were selected with a simple random sampling technique. Data were collected using a patient medical record. The result showed a high level of the risk of falling by the characteristic of pediatric patients in which patients were children aged toddler (44.6%), infant (26.8%), and preschoolers (14.3%), male (66.1%), medical diagnosis with changes in oxygenation (39.3%) and neurogical disorders (28,6%), and children who use drugs tranquilizers (32.1%). The study recommends further research needs to be study on prevention, knowledge, attitudes and behavior of nurses associated with the risk level falls.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64471
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>