Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174454 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rosaleini Verieta
"Perubahan status kepemilikan membuat PT. Bank Danamon Indonesia, Thk perlu melakukan transformasi. Transformasi yang dilakukan suatu perusahaan tidak selalu sukses, ada hal penting yang harus dipertimbangkan yaitu kemungkinan terjadinya penolakan terhadap pembahan. Ketika bisnis berobah organisasi berubah maka sistem pengukuran kinerja dan imbal jasa juga harus memiliki kelincahan untuk bertransfonnasi sesuai dengan arahan barn perusahaan. PT. Bank Danamon Indonesia, Tbk menggunakan metode imbal jasa berbasis kinerja sebagai suatu metode untuk memacu perubahan perilaku karyawannya dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru kepada dengan mengacu kepada ukuran target utama kinerja (Key Performance Indicator) Apakah Metode imbal jasa berbasis kinerja karyawan dapat menjadi faktor pendorong transformasi yang akan memacu perubahan perUaku karyawan? Bagaimana komwlikasl internal perubahan tersebut dilaksanakan sehingga metode imbal jasa berbasis kinerja dapat segera dlpahami dan diadaptasi oleh karyawan?. Tesis ini juga membs:has bagaimana suatu proses komunikasi herjaJan pada era transformasi di suatu perusahaan, dimana hal yang dlkomunikasikan adalah suatu metode (imbal Jasa Berbasis Kinerja) yang dipercaya sebagai faktor pendorong seorang karyawan dapat mempercepat proses adaptasi dan menerima perubahan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. untuk mengungkapkan bagaimana suatu proses komunikasi, dan bagaimana seseorang merubah perilakunya serta metode imbal jasa berbasis kinerja sebagal faktor perubah seseorang.

Status change has to make PT. Bank Danamon Indonesia, Thk to transform. Transformation not always success in execution, there are important things to be considered, where there are resistance to change. When business change, organization also change then performance measurements and pay for performance should follow to transform by new direction from company. PT. Bank Danamon Indonesia.. tbk is using pay for performance method as a new method to change the employee behavior from old to new routine due to new key performance indicator. Is pay for performance method for employee can be a push factor to transform the change in employee behavior? How the internal communication is executed so the pay for performance method is aware and adopt by the employee. It describes bow the communication process in transformation era at the company where this method (Pay for Performance) is believed as a push factor for an employee in order to rapid adaptation process in accepting the changes in the company. This research is talking the qualitative method with descriptive design. Research result is stated how the communication process execute, and people behavior, pay for performance method as a push factor. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T32418
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Engelbert Christian
"Tesis ini membahas pengukuran kinerja perusahaan jasa penerbangan di Indonesia dengan menggunakan metode Performance Prism. Penelitian ini tidak hanya mengukur kinerja dari sisi strategi saja tetapi juga memperhatikan kepuasan dan kontribusi stakeholder, proses dan kapabilitas perusahaan. Penelitian ini juga mengidentifikasi stakeholder dari banyak pihak yang berkepentingan, seperti pelanggan, manajemen, pegawai dan pemasok. Pengolahan data dilakukan dengan Model Analisis Kuantitatif TEV diantaranya pembobotan dengan Delphi Method dan penilaian kinerja dengan Expected Value.
Hasil dari penelitian ini bahwa penilaian kinerja perusahaan dikategorikan baik berdasarkan skala 5 dengan nilai kinerja 3.9669. Dari 22 Indikator yang diukur, ada 10 indikator yang dikategorikan sangat baik, 6 indikator dikategorikan baik, 5 indikator dikategorikan cukup, dan 1 indikator dikategorikan sangat kurang.

This thesis describes the measurement of performance at aviation services company in Indonesia using the Performance Prism. This study not only measures performance in terms of strategy but also to attention to customer satisfaction and contribution of stakeholders, processes and company capabilities. This study also identifies stakeholders from many interested parties, such as customers, management, employees and suppliers. Data processing was performed with TEV Quantitative Analysis Model that is weighted with Delphi Method and the Expected Value of performance assessment.
Results from this study that the assessment of corporate performance are categorized on a scale of five with a good performance value 3.9669. Of the 22 indicators measured, there are 10 indicators that are categorized very well, six indicators of well categorized, five indicators of enough categorized, and an indicator is considered very low.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
T27825
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ispindar Zen
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara budaya organisasi dan motivasi kerja baik dengan kinerja karyawan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Budaya organisasi dan motivasi kerja difungsikan sebagai variabel bebas sedangkan kinerja difungsikan sebagai variabel terikat.
Budaya organisasi merupakan nilai-nilai, asumsi-asumsi dan keyakinan-keyakinan dasar yang dirasakan bersama oleh anggota organisasi yang meliputi: inisiatif individu, toleransi terhadap risiko, integrasi, dukungan manajemen, pengawasan, indenfikasi, sistem penghargaan, tolransi terhadap konflik, dan pola komunikasi. Motivasi kerja adalah dorongan, keinginan dan daya yang mengarahkan perilaku seseorang yang distimulir oleh kebutuhan berprestasi, berafiliasi, dan berkuasa. Sementara kinerja adalah penilaian karyawan mengenai hasil kerja yang dicapai pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya ditinjau dari aspek-aspek: kecepatan, layanan, nilai, terbuka untuk berubah, kreativitas, inisiatif dan perencanaan organisasi.
Penelitian menggunakan desain korelasional dengan melibatkan 87 responden yang diambil teknik acak sederhana. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan formula statistika, yakni korelasi dan regresi yang perhitungannya dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 12.
Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa secara umum budaya organisasi PT Bank Danamon Tbk dinilai baik, motivasi kerja karyawan tergolong tinggi dan kinerja karyawan tergolong baik. Sementara dari hasil pengujian hipotesis disimpulkan bahwa budaya organisasi dan motivasi kerja baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama memiliki hubungan positif dan signitikan dengan kinerja karyawan PT Bank Danamon Tbk. Hal ini berarti bahwa semakin baik budaya organisasi dan semakin tinggi motivasi kerja maka semakin baik kinerja karyawan; sebaliknya semakin buruk budaya organisasi dan semakin rendah motivasi kerja maka semakin buruk kinerja karyawan.
Dengan demikian budaya organisasi dan motivasi kerja perlu diperbaiki. Budaya organisasi dapat dikembangkan dengan mereduksi nilai-nilai yang kurang relevan untuk karyawan dan organisai dan menggantinya dengan nilai baru yang lebih relevan. Sementara untuk motivasi kerja dapat ditingkatkan dengan mengembangkan management of reward yang tidak hanya dalam bentuk natura, tetapi juga bisa in-natura.

The purpose of this research is to examine relationship between organizational culture and work motivation with employees performance of PT Bank Danamon Tbk. Organizational culture and work motivation functioned as independent variable, while employees performance functioned as dependent variable. Organization culture is values, assumptions and confidences of the base felt together by organizational member which cover: individual initiative, risk tolerance, integration, management support, observation, indenfikasi, reward system, conflict tolerance, and communications pattern. Work motivation is the energy and desire instruct behavior of the someone distimulir by requirement of have achievement, affiliate, and need of power. Whereas performance is assessment of employees concerning reached job result of officer in executing his duty as according to given responsibility is to it evaluated from aspects: speed, service, value, open to change, creativity, initiative and organization planning.
The respondents were participated in this research are 87 employees that gathered with simple random sampling. Data collected with questionnaires. Obtained data then were examined using correlation and regression technique that calculate with SPSS V. 12.
The result of descriptive analysis showing in general organizational culture of PT Bank Danamon Tbk assessed is good, employees work motivation pertained high and employees performance pertained good. Whereas from result examination of hypothesis concluded that organizational culture and work motivation both partially and simultaniousiy have the positive relationship and significant with employees performance PT Bank Danamon Tbk. It?s means that progressively organizational cultural and excelsior work motivation hence progressively employees performance; on the contrary ugly progressively organizational culture and progressively lower the work motivation hence ugly progressively employees perfommance. Thereby organizational culture and work motivation needed to improve.
Organizational culture can be developed by the values discount less relevant for employees and organization and change it with new value which more relevant. Work motivation can be improved by developing management of reward that not only in the form of nature, but also able to in-natura."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2006
T22261
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widi Mahardi Putra
"Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui hasil perhitungan nilai perusahaan pada saat sebelum dilakukannya merjer atau akusisi dan mengetahui dampak dari hasil penggabungan kedua perusahaan ini baik dari segi kondisi keuangan perusahaan sampai mengetahui nilai sinergi kedua perusahaan tersebut. Perusahaan yang dibahas pada penelitian ini yaitu Bank Danamon dan Bank DBS yang sampai saat ini masih dalam proses merjer dan akuisisi. Proses pembuatan perhitungan tersebut meliputi pembuatan proyeksi terhadap kedua perusahaan tersebut, konsolidasi terhadap kedua laporan keuangan tersebut, perhitungan fair value masing-masing Bank dan dan menghitung fair value pada saat kedua perusahaan ini telah digabungkan. Selanjutnya adalah menilai kembali hasil penggabungan dua perusahaan tersebut apakah ada sinergy value atau tidak dengan cara membandingkan apakah nilai penggabungan kedua perusahaan tersebut lebih kecil dibandingakan nilai perusahaan setelah di merjer atau tidak. Perusahaan yang dimerjer dikatakan ada sinergy value apa bila nilai perusahaan gabungan lebih besar dibandingkan nilai perusahaan X di gabung dengan perusahaan Y.

This research focuses is to find out a result from calculation process for value of the company. This calculation process to know the value before the company choose to do merger or acquisition, to know the impact of merging two companies by looking for financial condition, and to calculation synergies value of both companies when their choose merger. Companies covered for this researchs: Bank Danamon and Bank DBS. Their`s still in process mergers and acquisitions. The process of making these calculations include the develope financial projection from both, the consolidation of the two financial statements, fair value calculation of each Bank and and fair value after both company merged. The next reassessment is a result of merging for two companies , if it has a synergy value or not by comparing whether the value of the merger companies between value of the each company . The company have synergy value if combining value for this company more higher than sum of value for each company.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
T34752
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maududi
"Kinerja reksa dana merupakan faktor penting dalam penentuan keputusan investasi. Banyak cara yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja reksa dana. Salah satu metode yang baik dalam menjelaskan kinerja reksa dana adalah metode Jensen Alpha berbasis 4 faktor Capital Asset Pricing Model yang dikembangkan oleh Carhart. Dimana kinerja dilihat dari nilai konstanta intercept (α). Selain nilai intersept, digunakan juga 4 faktor lain untuk menjelaskan kinerja reksa dana saham di Indonesia, yaitu : kelebihan tingkat pengembalian pasar saham (Rm - Rf), kapitalisasi saham (SMB), rasio nilai buku terhadap nilai pasar saham (HML), dan faktor momentum pasar saham (WML). Dari penelitian ini didapat hasil bahwa selama periode pengujian reksa dana saham di di Indonesia tidak menghasilkan excess return, dengan kecenderungan gaya investasi yang mengikuti portofolio pasar, dan memilih saham - saham yang secara sejarah memiliki tingkat pengembalian yang tinggi.

Mutual fund performance is one of important factor in determining investment decision. There are many ways to measure mutual fund performance. One of the method that good to explain the mutual fund performance is Jensen Alpha Method based on 4 factor Capital Asset Pricing Model developed by Carhart. Where the performance determined by value of intercept (α). In addition to the value of intercept, there 4 another factor to explain indonesian mutual fund performance, namely : excess return in stock market (Rm - Rf), stock capitalization (SMB), book value to market value ratio (HML), and stock market momentum (WML). Finding from this research that during the testing periode, mutual fund in Indonesia doesn`t produce excess return, with investment style tendency to follow market portfolio, dan pick stocks that historically have high rate of return."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44491
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yusri Effendi
"Studi ini mengevaluasi program transformasi perusahaan jasa pengiriman berdasarkan jenis perubahan yang ada pada organisasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain deskriptif kualitatif. Sumber data primer menggunakan wawancara yang dilakukan dengan Manajer Divisi Marketplace sedangkan sumber data sekunder diperoleh dari media elektronik. Data elektronik yang peneliti gunakan adalah hasil wawancara pihak manajemen melalui YouTube, kebijakan resmi yang diterbitkan perusahaan secara elektronik, dan berbagai informasi yang berkaitan dengan program transformasi perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT XXX berada pada model perubahan transisi dan membutuhkan satu tahap lagi menuju perubahan transformasi. Strategi manajemen untuk melakukan transformasi dapat menjadi investasi jangka panjang dalam menyelamatkan perusahaan dari ketatnya persaingan jasa pengiriman.

This study evaluates the transformation program of a delivery service company based on the types of changes that exist in the organization. This study uses a qualitative approach with a qualitative descriptive design. The primary data source was taken from interviews with the Marketplace Division Manager, while the secondary data sources are obtained from electronic media. The electronic data that the researcher uses are the results of interviews with management via YouTube, official policies published by the company electronically, and various information related to the company's transformation program. The results showed that PT XXX is currently in the transitional change stage and need one more step towards transformational change. The management strategy for transformation can be a long-term investment in saving the company from the tight competition in shipping services.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan BIsnis Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Lestari
"ABSTRAK
Penelitian atas perancangan balanced scorecard pada PT. Bank Danamon Indonesia Tbk sebagai suatu sistem pengukuran kinerja perusahaan adalah untuk mengevaluasi strategi dan sistem pengukuran kinerja yang selama ini diterapkan oleh PT. Bank Danamon Indonesia Tbk dan merumuskan sistem pengukuran kinerja pada PT.
Bank Danamon Indonesia Tbk dengan menggunakan konsep balanced scorecard sesuai misi, visi dan strategi perusahaan selaras dengan upaya manajemen mengadakan perbaikan berkelanjutan di berbagai bidang dalam rangka menjawab berbagai tantangan yang dihadapi perusahaan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif komparatif, yaitu penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan menggunakan sumber literatur, artikel, dan referensi yang berhubungan dengan konsep balanced scorecard. Sedangkan penelitian lapangan dilakukan dengan riset di PT. Bank Danamon Indonesia Tbk untuk mendapatkan data-data tersebut kemudian dibandingkan dengan sistem pengukuran kinerja berdasarkan balanced scorecard. Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa sistem pengukuran kinerja di PT. Bank Danamon Indonesia Tbk masih menitikberatkan pada pengukuran kinerja keuangan yang bedasarkan analisis data-data laporan keuangan sebagai sarana pengukuran kinerja perusahaan. Selain itu, perusahaan masih memandang pengukuran kinerja finansial dan non finansial sebagai dua hal penting yang tidak
mempunyai keterkaitan. Hal ini memberikan ketidakseimbangan dan kesan bias terhadap nilai perusahaan sesungguhnya dan menyebabkan visi, misi dan strategi perusahaan belum berjalan secara maksimal. Dengan menggunakan konsep balanced scorecard yang mencakup perspektif finansial dan non finansial (pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan) maka pengukuran kinerja akan lebih komprehensif sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan, saran yang dapat dikemukakan adalah agar PT. Bank Danamon Indonesia Tbk lebih memperhatikan kualitas dan kuantitas pelayanan sehingga dapat memberikan kepuasan kepada nasabah, meningkatkan kualitas sumberdaya manusia untuk dapat memberikan pelayanan yang
terbaik kepada nasabah, melakukan efisiensi atas biaya operasional dengan melakukan optimalisasi terhadap jaringan distribusi Bank yang mencakup jumlah dan penyebaran kantor cabang, ATM, serta penempatan karyawan dalam satu pusat pelayanan. Selain itu,
menjaga perkembangan sistem TI yang dapat membantu mempersingkat dan mengoptimalkan waktu, tenaga, dan proses pelayanan yang diberikan kepada nasabah, meningkatkan aktivitas pemasaran dan upaya mencari pasar baru khususnya sektor UKM
dalam meningkatkan jumlah nasabah, dan yang terakhir adalah untuk keberhasilan implementasi balanced scorecard harus didukung dengan komitmen yang menyeluruh dari pimpinan perusahaan sampai front officers agar memberikan hasil yang maksimal."
2007
T 23832
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yunika Permatasari
"ABSTRAK
Perkembangan industri tambang saat ini, mendorong perusahaan untuk
melakukan peningkatan kinerja yang kompetitif dan manajemen strategi yang
baik. Strategi diturunkan dari visi dan misi akan menghasilkan indikator kinerja
yang bersifat kuantitatif sebagai alat ukur perusahaan untuk menilai kinerja
perusahaan secara keseluruhan. Diperlukan adanya penilaian bobot terhadap KPI
yang selaras dengan strategi perusahaan menggunakan metode Analytic Hierarchy
Process. Didapatkan indikator kinerja prioritas yang memiliki nilai bobot tertinggi
adalah ?Sustainability Growth Rate? sebesar 18,5% (0,185). KPI ?Sustainability
Growth Rate? ini menjadi penting bagi perusahaan dalam mewujudkan strategi
perusahaan. Hasil bobot ini diharapkan dapat menggambarkan arah dan tujuan
perusahaan sesuai dengan tema strategi tahunan perusahaan.

Abstract
Development of the mining industry today, encourages companies to increase
competitive performance and a good management strategy. Strategy derived from
vision and mission will generate quantitative performance indicators as a
measurement tool to assess the overall corporate performance. Required the
assessment of the weight of the KPI is aligned with corporate strategy using the
method of Analytic Hierarchy Process. Obtained priority performance indicators
that have the highest weight value is "Sustainability Growth Rate" of 18.5%
(0.185). KPI "Sustainability Growth Rate" is important for the company in
realizing the company's strategy. The results of this weight is expected to describe
the direction of the company in accordance with the theme of the company's
annual strategy."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43561
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Khasyfil 'Aziz Pambayun
"Penelitian ini secara empiris untuk mengungkapkan faktor-faktor determinan yang mampu mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan takaful umum di lima negara yakni Indonesia, Malaysia, Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Qatar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan takaful umum dipengaruhi oleh variabel equity return, ukuran perusahaan (total aset) dan retakaful dependence. Hubungan positif terjadi antara kinerja keuangan perusahaan dengan ukuran perusahaannya sedangkan hubungan negatif terjadi pada variabel equity return dengan retakaful dependence. Temuan ini memberikan informasi bahwa perusahaan takaful umum sebaiknya berfokus kepada peningkatan aset perusahaan apabila menginginkan kinerja keuangan perusahaan yang lebih baik. Selain itu, penelitian ini juga menjelaskan pentingnya bagi perusahaan dalam memilih jenis instrumen pasar modal dan perusahaan retakaful yang tepat agar perusahaan tidak berada dalam risiko yang besar yang akan mengakibatkan menurunnya kinerja dan profitabilitas perusahaan. Penelitian juga tidak berhasil membuktikan bahwa interest rate, gross domestic product, likuiditas dan gross contribution rate berhubungan dengan kinerja keuangan perusahaan takaful umum.

The main purpose of the research to reveal the determinant factors that can affect the financial performance of general takaful companies in five countries namely Indonesia, Malaysia, Saudi Arabia, United Arab Emirates and Qatar. The results show that the general takaful company's financial performance is influenced by equity return, company size and retakaful dependence. There is a positive relationship between the company's financial performance and the size of the company, while a negative relationship occurs in the equity return and retakaful dependence. This finding provides information that general takaful companies should focus on increasing company assets if they want better company financial performance. In addition, this study also explains the importance of companies in choosing the right type of capital market instruments and companies so that companies are not in a big risk that will result in a decline in the company's performance and profitability. The study also found that interest rate, gross domestic product, liquidity and gross contribution rate were not related to the financial performance of general takaful companies."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Saragih, Andreas Alfonsus Sahat Angelo
"Konsentrasi yang tinggi pada ekspor barang primer serta kinerja logistik yang relatif lemah menjadi sejumlah tantangan bagi Indonesia yang memiliki aspirasi untuk mencapai status sebagai negara berpendapatan tinggi melalui transformasi struktural. Penelitian ini menguji korelasi antara kinerja logistik dan export margins (extensive dan intensive margin), yang didisagregasi menjadi barang primer dan manufaktur. Penelitian ini menggunakan model gravitasi dengan 50 negara tujuan ekspor Indonesia terbesar selama tahun 2011-2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kinerja logistik (LSCI) secara positif dan signifikan berpengaruh pada extensive margin (EM) dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap intensive margin (IM). Lebih lanjut, hasil empiris menunjukkan bahwa peningkatan kinerja logistik (LSCI) secara signifikan meningkatkan variasi ekspor produk manufaktur lebih besar dibandingkan volume impor produk primer, yang menunjukkan bahwa peningkatan kinerja logistik, secara khusus pada sektor maritim, adalah syarat keharusan, namun bukan syarat kecukupan untuk menempuh transformasi struktural. Sebagai kesimpulan, kebijakan-kebijakan yang terkait pada kinerja logistik sektor maritim dan program Indonesia National Single Window (INSW) perlu untuk diperkuat, dengan perhatian yang sama pada kebijakan sisi permintaan maupun penawaran untuk meningkatkan diversifikasi ekspor dan transformasi struktural secara efektif.

High concentration on primary exports and logistics-based deficiencies have remained significant challenges for Indonesia as this nation has been aspiring to achieve a high-income status through structural transformation. This study examines the correlation between logistics performance and export margins (extensive and intensive margins), disaggregated into primary and manufacturing goods. This study uses a gravity model with 50 of Indonesia's most significant trading counterparts and uses a time interval between 2011-2019. The result suggests that improvement in logistics performance (LSCI) will positively improve extensive margin (EM) and not significantly affect intensive margin (IM). Furthermore, the empirical results show that improvement in logistics performance (LSCI) will significantly raise the manufacturing export variety higher than primary goods export volume, which points out that logistics improvement, especially in the maritime sector, is a necessary condition, but not a sufficient condition to undergo the structural transformation. In conclusion, policies to enhance the maritime logistics performance and the Indonesia National Single Window (INSW) program are some of the policies needed to be strengthened and concerns on both demandside and supply-side policies to improve Indonesia's export diversification and accelerate the structural transformation effectively."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>