Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170802 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Citra Anggun Prameswati
"Dalam upaya rnerebut pasar di bidang industri pertelevisian, banyak faktor yang ikut menentukan, antara lain dapat dilihat dari kualitas siaran, tayangan, kekuatan modal yang mendukung program-program tayangan, dan kualitas SDM. Program acara yang disuguhkan oleh televisi juga bersaing dengan sangat ketat, salah satunya pada program reality show di bidang tarik suara Global TV. Maka digunakanlah strategi promosi baik itu.on air ataupun off air, dalam rangka meraih awareness dari masyarakat sena meningkatkan rating dan share.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatiff Data yang dikumpulkan berupa gambar, kata-kata, laporan berisi kutipan. Penelitian ini juga bersifat desknptif yaitu mengacu pada pendeskripsian fenomena yang ada baik itu alamiah ataupun buatan manusia. Tclmik yang digunakan yaitu in depth interview dimana peneliti dapat melakukan wawancara secara mendalam sehingga dapat mengkonstruksikan makna dalam suatu topik tersebut. "
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
T33887
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bintan Novania
"ABSTRAK
Televisi telah mengalami perkembangan yang pesat. Mulai dari cakupan lokal menggunakan satelit dan ditayangkan ke televisi kotak di ruang keluarga hingga menggunakan internet berkecepatan tinggi yang langsung disalurkan kepada ponsel pintar kita di manapun kita berada. Banyaknya alternatif untuk menonton program kesukaan kita membuat kita perlu memilih di antara semua pilihan yang ada, bahkan memutuskan untuk menggunakan semua alternatif yang ada sehingga kita tidak bingung untuk memilih. Namun, pasti ada alternatif yang lebih kita senangi dibanding lainnya. Jurnal berikut membahas mana alternatif dari semua layanan siaran televisi yang ada, mulai dari TV siaran, TV kabel, video-on-demand, dan TV over-the-top, yang lebih unggul. Dengan melakukan perbandingan di antara keempat layanan tersebut, diharapkan akan diperoleh pemahaman mana alternatif media digital yang lebih disenangi oleh penonton jaman sekarang. Penelitian dilakukan dengan mengacu pada tiga peubah, yaitu pengalaman pengguna, kemudahan akses, dan konten. Penelitian ini mengumpulkan data sekunder dari berbagai berita, jurnal, dan riset lalu dianalisa. Hasil menunjukkan bahwa TV over-the-top lebih unggul dibanding medium TV lainnya dalam segala peubah dan selaras dengan perkembangan TV di era internet.

ABSTRACT
Television has undergone such drastic evolution, from local-range signal broadcasted via satellite dish through a box TV set in the living room until an era of Internet-based format sent directly to our personal smartphone wherever we are. The emergence of various alternatives in watching our favourite program has made us to choose among the available alternatives, even deciding to use them all to avoid confusion. Nevertheless, there must be one alternative that is more advantageous. This journal will discuss which alternatives among those TV broadcasting service alternatives, ranging from free-to-air TV, cable TV, video-on-demand, and over-the-top TV, is more advantageous. By comparing those four services, hopefully it will yield the most preferred alternatives by todays audience. The research will refer to three comparing variables: user experience, ease of access, and content. This research collects secondary data from various news, journal articles, and other researches and analysed them. Findings show that over-the-top TV is more advantageous than other TV medium in every variables and is in tune with the development of TV in the Internet era.
"
2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Haniza
"Menonton siaran televisi dapat dipandang sebagai aktivitas mempergunakan media televisi dalam rangka pemenuhan kepuasan pemirsa. Terbentuknya pola menonton siaran televisi seperti terjadi pada pemirsa pemilik antena parabola di Kota Madya Padang pada dasarnya berhubungan dengan pola penggunaan media televisi.
Analisis mengenai pola penggunaan media televisi yang ditinjau dari aspek pilihan stasiun televisi, pilihan program siaran televisi, jam menonton siaran televisi, dan durasi menonton siaran televisi menemukan bahwa pemirsa siaran televisi, baik domestik maupun asing, memiliki pola menonton yang secara dominan mengarah pada pemenuhan kepuasan akan hiburan dan pola menonton demikian terutama berasai dari kalangan pemirsa yang berusia remaja dan berpendidikan sekolah menengah atau lebih rendah.
Analisis mengenai kepuasan pemirsa menonton siaran televisi, balk domestik maupun asing, melalui pemanfaatan antena parabola berdasarkan faktor-faktor karakteristik individual pemirsa seperti umur, pekerjaan, dan pendidikan menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan sehingga muncul kecenderungan bahwa responden pemirsa yang paling banyak menonton siaran televisi, baik domestik maupun asing, adalah responden pemirsa yang berusia remaja dan berpendidikan sekolah menengah atau lebih rendah.
Analisis mengenai pola penggunaan media televisi, baik domestik maupun asing, melalui antena parabola dalam rangka pemenuhan kepuasan pemirsa ini secara umum menunjukkan bahwa responden pemirsa lebih mempercayai televisi sebagai sumber informasi, balk untuk masalah-masalah politik, ekonomi, dan sosial-budaya maupun untuk masalah-masalah nasional dan internasional. Di samping itu, hasil penelitian menunjukkan bahwa media televisi domestik ternyata masih dapat diandalkan sebagai sarana penyebarluasan informasi khususnya untuk masalah-masalah nasional, baik politik, ekonomi, maupun sosial-budaya."
Depok: Universitas Indonesia, 1995
T2793
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hetty
"ABSTRAK
Berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi terutama pada penghujung abad ke duapuluh telah memacu negara-negara di dunia ini untuk berlomba-lomba memanfaatkan teknologi ini untuk kepentingan dan kemajuan bangsa dan negara itu sendiri, tidak terkecuali Indonesia yang telah memasuki era teknologi komunikasi dan informasi ini semenjak diluncurkannya Satelit Komunikasi Palapa pada tahun 1976.
Sejalan dengan itu, pada akhir tahun delapanpuluhan, bermunculanlah stasiun-stasiun media televisi swasta di Indonesia yang membawa dampak perkembangan di bidang pertelevisian, terutama dalam bentuk persaingan, merayu para pemirsa agar menjadi penonton yang setia bagi stasiunnya. Stasiun Televisi RI (TVRI) yang merupakan pemain tunggal dalam siaran televisi semenjak 1962 mendapat persaingan yang berarti dari stasiun televisi swasta nasional ini. Persaingan antar media, sedikit banyaknya membawa dampak positif bagi peningkatan mutu penyajian siaran dan memberikan berbagai alternatif pilihan terhadap para pemirsa.
Persaingan antar media televisi ini dengan berbagai ragam program acara yang menarik, mendapat perhatian penulis untuk mencermatinya lebih lanjut dan hal inilah yang dijadikan obyek penelitian tesis ini. Penulis mencoba melihat pola penggunaan media televisi yang berkaitan dengan isi media, pencarian kepuasan (gratifications sought) dan kepuasan yang diperoleh (gratifications obtained) bagi pemirsanya dalam pemenuhan kebutuhannya akan informasi.
Bertolak dari masalah tersebut di atas, penelitian ini mencoba menjelaskan secara deskriptif analitis pola penggunaan media televisi dengan kepuasan yang diperolehnya. Dalam hal ini penulis mencoba untuk pengembangan lebih lanjut mengacu kepada pengukuran kepuasan seperti yang pemah dilakukan oleh Blumler dan McQuail. Responden diminta memilih kepuasan apa yang paling sesuai dari daftar kepuasan yang telah disusun dalam pertanyaan atau kuesioner. Pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini dikelompokkan dalam lima kelompok dan diajukan baik untuk kepuasan yang dicari (GS) maupun kepuasan yang diperdapat (GO).
Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data secara langsung dari responden yang dianggap dapat mewakili populasi. Daftar pertanyaan diberikan kepada 100 kbalayak sasaran penelitian yaitu mahasiswa FISIP UI jurusan Ilmu Komunikasi. Kemudian dilakukan penghitungan diskrepansi antara GS dan GO terhadap ke enam stasiun televisi nasional tersebut.
Berdasarkan rangkuman hasil perhitungan diskrepansi antara GS dengan GO, dari lima kelompok variasi, TVRI dianggap belum memenuhi harapan pemirsa. sedangkan ke lima stasiun televisi nasional lainnya, hanya INDOS1AR dan SCTV dianggap dapat memenuhi harapan pemirsanya."
1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steffi Fatima Indra
"ABSTRAK
Sebagaimana yang umum terjadi di negara-negara lainnya, pertumbuhan
industri pertelevisian juga diikuti oleh integrasi kepemilikan. Hal tersebut
dilakukan oleh para pemimpin pasar untuk mendirikan dan melanggengkan
kerajaan bisnis raksasa milik mereka. Merujuk kepada model analisis StukturPerilaku-Kinerja,
penelitian ini akan mengungkapkan meski performa ekonomi
grup-grup media saat ini terkena imbas dari perlambatan ekonomi dan
perkembangan teknologi secara cepat, dominasi PT Global Mediacom Tbk dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk dalam industri media saat ini tetap sama selama satu dekade terakhir. Studi kasus kolektif dalam penelitian ini akan mengelaborasikan kinerja kedua grup dalam rangka mendapatkan kesimpulan terkait bagaimana kedua
perusahaan mengukuhkan dan menguatkan keberadaan mereka di dalam era
digitalisasi industri media Indonesia saat ini. Penelitian ini menemukan bahwa (1)
struktur pasar pertelevisian selepas 1998 bersifat oligopolistik dan terkonsentrasi
tinggi kepada sejumlah kelompok saja, (2) Global Mediacom dan Elang Mahkota
Teknologi sebagai pemimpin-pemimpin pasar telah melakukan strategi-strategi
integrasi dan digitalisasi produk yang menghasilkan penguasaan yang stabil atas
pasar khalayak dan iklan, serta (3) meskipun perusahaan-perusahaan ini telah
melakukan sejumlah strategi digital besar, hasilnya tetap belum mampu
menghasilkan keuntungan yang signifikan karena tetap saja keduanya bergantung
kepada lini-lini usaha konvensionalnya seperti penyiaran dan TV berlangganan.

ABSTRACT
As what commonly happens to any other nations, Indonesian Television
industry growth is also followed by ownership integration. This was done by the
market leaders to establish and sustain a massive business empire. Relying on the
Structure-Conduct-Performance analysis model, this study reveals that although the
economic performance of media holding companies are impacted by both the recent
economic slowdown and the technology rapid development, the domination of PT
Global Mediacom Tbk and PT Elang Mahkota Teknologi Tbk in this media
industry is in fact remain intact throughout decade. The collective case study in this
research will elaborate the performance of the two groups in order to get a
conclusion on how these corporations solidify and strengthen their existence in the
Indonesian media industry in the current digitazion era. This research finds that (1)
the television market structure after 1998 is oligopolistic and is highly concentrated
onto very few groups, (2) Global Mediacom and Elang Mahkota Teknologi as
market leaders, have been trying to apply integration strategies and product
digitization resulting in their stable domination in both audience and advertising
market and (3) although these two holding companies have had committed several
major digital strategies, the results have yet to generate significant profit because
these two groups eventually still dependent on its conventional line of business
lines like broadcasting and pay TV."
2018
T50077
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Understanding human needs is not an easy job. These needs are not always easily detectable. People sometimes do not aware their needs or wants especially in entertainment field. As a professional corporation, the hard work must flow after the other with creativity to create something interesting and lost lasting product wich can fulfil consumer needs and wants. Kick Andy as one unique talkshow at Metro Tv try to be a market leader for talkshow program, by using segmenting, targeting, and positioning (STP). From segmenting Kick Andy programme chose audiences from middle up class because of some factor in this show, such as high education level talk show and topic in every show. The programme promise give the best shot in entertaining and gaining the knowledge more deeper exact from the source. Now, Kick Andy be an icon and be the most popular talk show in Indonesia, It can see from the share and television rating. It means that the target market have been reach in chosen segment. The positioning words always remember in Kick Andy's are “Use your heart not the brain solely in seeing an event”. "
TEMEN 5:1 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Langitantyo Tri Gezar
"Industri televisi Indonesia terus memproduksi konten media hiburan seperti program musik dengan menggunakan jasa penonton bayaran dalam proses produksinya demi menarik khalayak dan meraih keuntungan ekonomi yang berpatokan pada rating dan share, lalu menjualnya kepada pengiklan. Dalam hal ini, industri televisi melakukan komodifikasi konten, khalayak, dan pekerja media yang menempatkan penonton bayaran sebagai komoditas. Dengan menggunakan paradigma kritis dan pendekatan kualitatif disertai wawancara dan observasi lapangan pada studi kasus penonton bayaran program Dahsyat, peneliti menyimpulkan bahwa industri media telah melakukan komodifikasi terhadap penonton bayaran sebagai pekerja media yang berada pada relasi kuasa yang tidak seimbang.

ndonesian television industry continues to produce entertainment content such as music programs by using the services of paid audiences in the production process to attract audiences and gain economic benefits based on rating and share, then sell it to advertisers. Television industry is doing commodification of content, audiences, and workers that put paid audiences as commodities. By using critical paradigm and qualitative approach through interviews and field observations on a case study of paid audiences in Dahsyat program, researcher concluded that the media industry has done commodification of media workers to the paid audiences who are in unequal power relations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S64970
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gita Sri Sarastuti Ariani
"Setiap orang dalam mengkonsumsikan media massa
mempunyai harapan yang ingin dicapai sesuai dengan kebutuhan
dan minat pada saat menggunakan media tersebut. Begitu pula
yang terjadi p ada permirsa siaran televisi.
Hadirnya Rajawali Citra Te levisi I ndonesia sebagaL
salah satu televisi swasta membawa. era baru bagi dunia
pertelevisian di Indonesia.
Penelitian ini membahas masalah kesenjangan kepuasan
( c/ isc J~ep a ncy gra t :iJic ations) pada pemirsa RCTI dan faktor- faktor yang berkaitan dengannya. Pembahasan kesenjangan kepuasan mencakup kepuasan yang dicari
sought) dan kepuasan yang diperoleh (gratificatio ns o b t a ined ). Sedangkan faktor-faktor yang berkaitan dengan kesenjangan
kepuasan dalam penelitian ini dibatasi delapan faktor yaitu
jenis kelamin, pendidikan, status sosial orangtua, lama
memonton RCTI, tingkat pengenaan media massa lain, komunikasi
interpersonal dengan orangtua, komunikasi interpersonal
dengan peer group serta aktivitas sosial.
Hasil penelitian i ni menunjukkan bahwa k~puasan yang
dicar i sangat beragam. Begitu p ula d e ngan
dipero leh se t e lah menyaks ikan siaran RCTI.
kepuasan
Terdapat
yang
dua
pernyataan yang sama dimana oleh sebagian b e sar responden
· tidak di harapkan untuk diperoleh atas kepuasan pernyataan
tersebut , tetapi juga pada dua pe rnyataan tadi RCTI d ianggap
tidak dapat membantu member ikan ke puasan terhadap pemi rsanya.
Sedangkan hasil kesenj angan kepuasan yang d idapatkan
dengan membandingkan langs ung antar a GS dan GO membukt ikan
sebaigan besar responden merasa tidak terjadi kesenjangan
kepuasan.
Demikian j uga dengan yang berkaitan
dengan kesenjangan kepuasan. Berdas kan ana~i sa diskrim inan
terlihat bahwa fakto r -faktor yan~ dimaks ud dalam penelitian
ini t idak terlalu membedakan antara kelompok ada kesenjangan
kepuasan dan tidak ada kesenjangan kepuasan.
Dari delapan faktor . yang diteliti, status sosial
ekonomi merupakan faktor yang kontribusinya terkecil terhadap
25 pernyataan kepuasan yang diajukan. Sebaliknya pendidikan
tampil sebagai salah satu kontribusi pada 11 pernyataan"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1994
S4021
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nella Juwita Marzuki
"Dengan pesatnya kemajuan industri media massa di Indonesia, tingginya pertumbuhan stasiun televisi pun mengakibatkan ketatnya persaingan di antara stasiun televisi baru maupun lama. Hal ini tampak kepada makin diperebutkannya khalayak yang merupakan sumber pemasukan yang sangat berarti bagi media massa. Sebuah stasiun televisi haruslah secara jeli menentukan target audiensnya dan yang terpenting adalah menentukan program yang berkualitas dan unik untuk menjaring dan memenuhi kebutuhan penontonnya. Program yang baik jika tidak dikomunikasikan dengan baik maka program tersebut tidak akan dapat menjangkau audiensnya. Oleh sebab itu masing-masing stasiun televisi harus dengan hati-hati mempersiapkan sebuah strategi komunikasi promosi.
Tesis ini akan membahas bagaimana memadukan berbagai elemen bauran komunikasi pemasakan (marketing communication mix) ataupun bauran promosi (promotion mix), untuk merancang isi pesan secara konsisten dan saling terpaut serta ada keterkaitan antara beberapa media komunikasi promosi yang digunakan. Tujuannya adalah untuk mengetahul bagaimanakah stategi komunikasi promosi acara 'Touch The Car" di MetroTV.
Analisa yang akan digunakan adalah analisa dengan model komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing communications strategy model) dari George E. Belch & Michael A. Belch dan model promotional mix yang merupakan bagian dari marketing mix yang dikembangkan Jerome McCarthy dalam bukunya Marketing Communications.
Temuan dan hasil analisa menunjukkan bahwa perencanaan program promosi model dari Belch sudah diterapkan meskipun belum secara menyeluruh. Sistematika perencanaan kampanye promosi program acara 'Touch The Car' bertolak dari analisa program promosi, tujuan strategi promosi, budget dan kampanye promosi program acara "Touch The Car" dengan menggunakan bauran promosi yang terpadu dan konsisten, yaitu: advertising, publicity, exhibition, corporate identity, packaging acara dan merchandising.
Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa walaupun MetroTV sudah menerapkan perencanaan program promosi dan bauran promosi, tetapi masih harus diadakan perbaikan dengan melebarkan media coverage untuk meningkatkan jumlah audiensnya. MetroTV juga harus melakukan perencanaan yang lebih terpadu sebelum penyelenggaraan ?Touch The Car? berikutnya. Juga disarankan agar memperhatikan jumlah jeda iklan dan pembawa acara yang mampu mengangkat acara secara keseluruhan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13325
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Ayu Ningtyas
"ABSTRAK
Keberadaan Public Relations dalam suatu perusahaan atau organisasi mempunyai tanggung jawab terhadap kegiatan dan tindakan yang berhubungan dengan orang lain yang memunculkan pikiran, pendapat, perubahan tingkah laku orang banyak. Penelitian ini menggambarkan dan menganalisa bagaimana strategi komunikasi promosi yang dilakukan oleh team Corporate Communication Corpcomm ANTV,serta menganalisa kendala-kendala yang dihadapi dan mengidentifikasi medium apa yang paling tepat untuk digunakan serta dampaknya terhadap tujuan promosi secara umum. Penelitian ini didasari oleh beberapa teori komunikasi yang berkaitan dengan komunikasi marketing public relationsserta pengaruhnya terhadap rating dan share suatu stasiun televisi. Dalam melakukan promosi, disusunlah strategi yang terdiri 6 tahap, yaitu pengenalan situasi lingkungan kerja, penetapan tujuan bersama, pendefinisian khalayak, pemilihan media dan teknik public relations, perencanaan anggaran dana, serta yang terakhir adalah pengukuran hasil kerja yang dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi team corpcomm ANTV. Di akhir penelitian, penulis menemukan bahwa dalam usahanya mencapai tujuan promosi, yang diidentifikasikan sebagai jumlah rating dan share nomer satu, corpcomm ANTV memadukan berbagai unsur kegiatan baik secara on air dan off air. Untuk kualitas dan kuantitas program sudah lengkap dan mampu mengakomodir keinginan dan kebutuhan pemirsanya.

ABSTRACT
The existence of Public Relations in a company or organization has responsibility for activities and actions associated with others that bring up thoughts, opinions, changes in the behavior of many people. This study describes and analyzes how promotional communication strategies are performed by ANTV 39 s Corporate Communications Corpcomm team, and analyzes the constraints faced and identifies what mediums are most appropriate to use and their impact on promotional objectives in general. This research is based on several communication theories related to marketing communications public relations and its influence on the rating and share of a television station. In conducting the promotion, a six stage strategy was developed, namely the introduction of the work environment situation, the setting of common goals, the definition of the audience, the selection of media and the techniques of public relations, budget planning, and the last is the measurement of the work that can be used as evaluation of the corpcomm team ANTV. At the end of the study, the authors found that in their efforts to achieve promotional objectives, identified as the number of ratings and share number one, the ANTV corpcomm combines elements of activity both on and off water. For the quality and quantity of the program is complete and able to accommodate the desires and needs of the audience. "
2018
T51523
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>